PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN SEJARAH BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS X SMA PAB 8 SAENTIS DELI SERDANG.

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF MATA PELAJARAN SEJARAH BERBASIS

CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)

PADA SISWA KELAS X SMA PAB 8 SAENTIS

DELI SERDANG

T E S I S

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

LIA ANDRYANI

NIM. 8136122026

PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2 0 1 6


(2)

i ABSTRAK

Lia Andryani. NIM. 8136122026. Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Mata Pelajaran Sejarah Berbasis Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas X SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang: (1) mengembangkan media pembelajaran multimedia interaktif berbasis CTL pada mata pelajaran Sejarah layak digunakan dan mudah; dan (2) untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran multimedia interaktif berbasis CTL yang dapat meningkatkan hasil belajar sejarah siswa kelas X SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang. Penelitian ini dilakukan di SMAPAB 8 Saentis Tahun Pelajaran 2015/2016. Metode penelitian adalah model pengembangan Bord dan Gall dengan desain pembelajaran Model Dick dan Carey, meliputi: melakukan penelitian pendahuluan, pembuatan desain software, pengumpulan bahan, membuat dan memproduksi produk, uji lapangan produk,dan uji keefektifan produk. Subjek penelitian terdiri dari 40 siswa kelas X. Untuk pengembangan produk menggunakan 2 orang ahli desain pembelajaran, 2 orang ahli materi, 2 orang ahli perangkat lunak, 3 orang siswa uji coba satu-satu, dan 9 orang siswa kelas kelompok kecil. Hasil penelitian diperoleh nilai thitung> ttabel (2,01 > 1,69) yang menyimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dinyatakan terdapat perbedaan yang signifikan dan berarti antara hasil belajar sejarah siswa yang diajarkan dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif dengan rata-rata hasil belajar sejarah siswa yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint dapat diterima dan teruji kebenarannya. Keefektifan multimedia pembelajaran interaktif sebesar 63,44% dan keefektifan pembelajaran dengan media pembelajaran powerpoint sebesar 57,25%. Dengan demikian nilai keefektifan multimedia pembelajaran interaktif lebih tinggi dari nilai keefektifan pembelajaran dengan media pembelajaran powerpoint yaitu sebesar 6,19%. Hasil penelitian menyarankan guru untuk membuat dan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif untuk pembelajaran sejarah sesuai tuntutan kurikulum.


(3)

ii ABSTRACT

Lia Andryani. NIM. 8136122026. Development of Interactive Multimedia Learning Media Subject History-Based Contextual Teaching Learning (CTL) in Class X SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang. Thesis. Educational Technology Study Program.Postgraduate, State University of Medan.

The purpose of this research is to know about: (1) developing media-based interactive multimedia learning in the subject of History CTL feasible to use and easy; and (2) to determine the effectiveness of media-based interactive multimedia learning CTL that can improve learning outcomes history class X SMA PAB X 8 Saentis Deli Serdang. This research was conducted in SMA PAB 8 Saentis academic year 2015/2016. The method of research is the development model Bord and Gall with instructional design model is Dick and Carey, include: a preliminary investigation, design creation software, collecting materials, creating and producing products, product field tests, and test the effectiveness of the product. Subjects consisted of 40 students of class X. For the development of products using 2 expert instructional design, materials experts 2, 2 software expert, 3 students tested one by one, and 9 small group class students. The results were obtained tcount>ttable (2.01> 1.69), which concluded that Ho refused and Ha is received, so that it can be stated that there is a significant and meaningful difference between the learning outcomes of students who are taught the history of the use of multimedia interactive learning with average results learn the history students who are taught using powerpoint learning media can be received and verified. The effectiveness of multimedia interactive learning at 63.44% and the effectiveness of learning with instructional media powerpoint by 57.25%. Thus the effectiveness of multimedia interactive learning value is higher than the value of the effectiveness of learning by PowerPoint instructional media that is equal to 6.19%. Results of the study suggest the teacher to create and use multimedia interactive learning for learning the history according to the demands of curriculum.


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Mata Pelajaran Sejarah Berbasis Contextual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas X SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang” sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Teknologi Pendidikan Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. Tak lupa shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Uswah Hasanah kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan seluruh umatnya yang selalu memegang sunah-sunahnya hingga hari akhir. Aamiin.

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu tidak berlebihan rasanya jika pada kesempatan ini penulis mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu demi penyelesaian tesis ini.

Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, K, M.Pd selaku dosen pembimbing I, dan kepada Bapak Dr. R. Mursyid, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, saran


(5)

iv

dan arahan serta motivasi yang begitu berarti kepada penulis selama penyusunan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya juga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan dan Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan kesempatan dan bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti perkuliahan di program pasca sarjana Universitas Negeri Medan

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan dan Bapak Dr. Mursyid, M.Pd selaku Sekretaris serta Seluruh Dosen Pengajar Prodi Teknologi Pendidikan, yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis selama mengikuti perkuliahan baik didalam kelas maupun di luar kelas.

3. Bapak Prof Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd dan Bapak Dr. Baharuddin, M.Pd selaku nara sumber yang telah memberikan masukan, kritik dan saran pada penyusunan tesis ini.

4. Bapak Prof Dr. Sahat Siagian,M.Pd, Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran M.Pd, Bapak Dr. Rachmat Mulyana,M.Si. Ibu Hafnita Sari Dewi Lubis M.Pd. Bapak Abdul Haris Nasution,M.Pd dan Bapak Cecep Maulana Ms selaku tim ahli yang telah meluangkan waktu memberikan masukan, kritik dan saran pada penyusunan media pembelajaran yang dikembangkan penulis pada penelitian tesis ini.


(6)

v

5. Bapak Drs. Adi Wiharto, SE. MM selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan izin dan membantu penulis untuk melaksanakan penelitian pada SMA PAB 8 SAENTIS Deli Serdang.

6. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih yang tiada tara kepada Suami tercinta Ferdi Sahputra beserta kedua Orangtua yang senantiasa mendo’akan dan memberikan dorongan serta motivasi kepada penulis dan yang senantiasa memberikan kebahagiaan dengan penuh keceriaan yang memotivasi penulis untuk selalu semangat dalam menyelesaian studi dan penyusunan tesis ini.

7. Rekan-rekan mahasiswa satu angkatan 2013 yang sudah banyak memberikan bantuan dan yang terspecial kelas TP B-1 yang telah bersama-sama berbagi suka dan duka selama perkuliahan, jalinan kasih sayang dan kekompakan yang dibangun dikelas menjadi motivasi tersendiri bagi penulis.

Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya satu persatu disini, penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuannya. Semoga Allah membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda. Penulis berharap penulisan proposal tesis ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam pengajaran dikelas khususnya untuk SMA PAB 8 SAENTIS Deli Serdang.

Medan, Desember 2015 Penulis


(7)

vi

DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRAK………... i

KATA PENGANTAR………... iii

DAFTAR ISI………... vi

DAFTAR TABEL………... viii

DAFTAR GAMBAR………... xi

DAFTAR LAMPIRAN………... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Pengembangan ... 10

BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIRDAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 12

A. Kajian Teoretis... 12

1. Hakikat Belajar Sejarah... 12

a. Pengertian Belajar Sejarah ... 12

b. Pengertian Hasil Belajar ... 15

2. Karakteristik Pembelajaran Sejarah ... 17

3. Multimedia Pembelajaran Interaktif ... 21

a. Media Pembelajaran ... 21

b. Pengertian Multimedia Interaktif ... 24

c. Manfaat Multimedia Interaktif ... 26

d. Macromedia Flash ... 30

4. Strategi Kontekstual (Contextual Teahing Learning) ... 35

a. Pengertian Contextual Teahing Learning ... 35

b. Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis CTL Pada Pelajaran Sejarah ... 41

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 56

C. Kerangka Berpikir ... 57

1. Multimedia pembelajaran interaktif dengan Macromedia Flash berbasis CTL yang dikembangkan pada mata Pelajaran Sejarah layak digunakan ... 57

2. Perbedaan siswa yang diajarkan dengan media pembelajaran Multimedia interaktif dengan Macromedia Flash berbasis CTL lebih efektif digunakan dari pada menggunakan media power point bagi siswa pada mata Pelajaran Sejarah ... 59


(8)

vii

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 61

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 61

B. Model Pengembangan ... 61

C. Prosedur Pengembangan ... 62

D. Tahap Uji Coba Produk ... 64

1. Desain Uji Coba ... 64

2. Subjek Uji Coba ... 65

3. Instrumen Pengumpulan Data ... 65

E. Teknik pengumpulan Data ... 69

1. Validitas Butir Tes ... 70

2. Reliabilitas Tes ... 71

3. Uji Taraf Kesukaran ... 72

4. Uji Daya Pembeda... 72

5. Hasil Uji Coba Instrumen... 73

F. Teknik Analisis Data ... 74

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 76

A. Deskripsi Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 76

1. Deskripsi Awal Perkembangan Produk ... 76

2. Deskripsi Data Hasil Uji Coba ... 81

3. Analisis Data ... 89

a. Revisi Pertama ... 92

b. Data Hasil Evaluasi Tahap II: Penilaian dan Tanggapan Perorangan ... 93

c. Revisi Kedua ... 96

d. Data Hasil Evaluasi Tahap II : Uji Coba Kelompok Kecil 97 e. Revisi Ketiga ... 100

B. Hasil Penelitian Uji Coba Keefektifan Produk ... 103

1. Deskripsi Data Penelitian ... 103

a. Data Hasil Belajar ... 103

b. Data Sikap Siswa ... 109

C. Pengujian Prasyarat Analisis ... 114

1. Uji Normalitas ... 114

2. Uji Homogenitas ... 115

D. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 115

E. Pembahasan ... 117

1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 117

2. Pembahasan Hasil Penelitian Uji Efektivitas Produk ... 120

F. Keterbatasan Penelitian ... 123

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 126

A. Simpulan ... 126

B. Implikasi ... 126

C. Saran ... 128


(9)

viii

DAFTAR TABEL

Hal. Tabel 1.1. Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Standar Kompetensi

Menganalisis Peradaban Indonesia dan Dunia ... 5 Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tentang Kualitas Materi

Pembelajaran, Sistem Penyampaian Pembelajaran dan

Kualitas Strategi Pembelajaran Untuk Ahli Materi... 66 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tentang Kulaitas Desain

Informasi Desain Interaksi, dan Desain Presentasi Untuk

Ahli Desain Pembelajaran ... 67 Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kualitas Rekayasa Perangkat

Lunak Untuk Ahli Perangkat Lunak ... 67 Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kualitas Materi Pembelajaran

Dan Kualitas Teknis/ Tampilan Untuk Siswa ... 68 Tabel 3.6. Kisi-Kisi InstrumenTes Hasil Belajar SejarahStandar

Kompetensi Menganalisis Peradaban Indonesia dan Dunia .... 70 Tabel 4.1. Data Analisis Kebutuhan ... 77 Tabel 4.2. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli

Materi Tentang Isi Materi Pembelajaran ... 82 Tabel 4.3. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli

Materi Tentang Pemrograman Pembelajaran ... 83 Tabel 4.4. Data Hasil Kajian terhadap Multimedia Pembelajaran

Interaktif Pembelajaran Sejaraholeh Ahli Materi Pembelajaran 84 Tabel 4.5. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli

Desain Instruksional tentang Kelayakan Isi, Desain Informasi

dan Interaksi Kegrafikan ... 85 Tabel 4.6. Data Hasil Kajian terhadap Multimedia Pembelajaran

Interaktif Pembelajar Instruksional Sejaraholeh Ahli Desain

Instruksional ... 86 Tabel 4.7. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli

Media Tentang Isi Materi Pembelajaran ... 87 Tabel 4.8. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli

Media Tentang Pemrograman Pembelajaran ... 88 Tabel 4.9. Data Hasil Kajian terhadap Multimedia Pembelajaran

Interaktif Pembelajaran Instruksional Sejaraholeh Ahli

Media Pembelajaran ... 89 Tabel 4.10. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Sejarah oleh Ahli

Materi ... 90 Tabel 4.11. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Sejarah oleh Ahli


(10)

ix

Tabel 4.12. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Sejaraholeh Ahli

Media Pembelajaran ... 90 Tabel 4.13. Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Sejarah oleh Uji

Coba Perorangan ... 91 Tabel 4.14. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Sejarah oleh Uji

Coba Kelompok Kecil ... 91 Tabel 4.15. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Multimedia

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Sejarah oleh Uji

Coba Lapangan ... 91 Tabel 4.16. Data Hasil Revisi Multimedia pembelajaran interaktif

Pembelajaran Sejarah oleh Alih Materi ... 92 Tabel 4.17. Data Hasil Revisi Multimedia Pembelajaran Interaktif

Pembelajaran Sejarah oleh Alih Desain Instruksional ... 92 Tabel 4.18. Data Hasil Revisi Multimedia Pembelajaran Interaktif

Pembelajaran Sejarah oleh Ahli Media Pembelajaran ... 93 Tabel 4.19. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif

oleh Perorangan di SMA PAB 8 Saentis tentang Kualitas

Media Pembelajaran pada Aspek Pembelajaran ... 94 Tabel 4.20. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif

oleh Perorangan di SMA PAB 8 Saentis Tentang Kualitas

Media Pembelajaran pada Aspek Materi ... 94 Tabel 4.21. Skor Penilaian Dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif

oleh Perorangan di SMA PAB 8 Saentis Tentang Kualitas

Media Pembelajaran pada Aspek Pemrograman ... 95 Tabel 4.22. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif

oleh Perorangan di SMA PAB 8 Saentis Tentang Kualitas

Media Pembelajaran pada Aspek Tampilan Media... 95 Tabel 4.23. Saran dan Komentar Uji Coba Perorangan ... 96 Tabel 4.24. Data Hasil Revisi Multimedia Pembelajaran Interaktif

Pembelajaran Sejaraholeh Uji Coba Perorangan ... 97 Tabel 4.25. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif

oleh Kelompok Kecil di SMA PAB 8 Saentis tentang Kualitas

Media Pembelajaran ... 98 Tabel 4.26. Skor penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif

oleh Kelompok Kecil di SMA PAB 8 Saentis tentang Kualitas

Media Pembelajaran ... 98 Tabel 4.27. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif

oleh Kelompok Kecil di SMA PAB 8 Saentis Tentang Kualitas Media Pembelajaran ... 99 Tabel 4.28. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif

oleh Kelompok Kecil di SMA PAB 8 Saentis Tentang Kualitas Media Pembelajaran ... 99


(11)

x

Tabel 4.29. Data Hasil Revisi Multimedia Pembelajaran Interaktif

Pembelajaran Sejarah oleh Uji Coba Kelompok Kecil ... 100 Tabel 4.30. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif

Uji Lapangan di SMA PAB 8 Saentis tentang Kualitas Media

Pembelajaran ... 101 Tabel 4.31. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajran Interaktif

Uji Lapangan di SMA PAB 8 Saentis tentang Kualitas Media

Pembelajaran ... 101 Tabel 4.32. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif

Uji Lapangan di SMA PAB 8 Saentis tentang Kualitas Media

Pembelajaran ... 102 Tabel 4.33. Skor Penilaian dan Tanggapan Media Pembelajaran Interaktif

Uji Lapangan di SMA PAB 8 Saentis tentang Kualitas Media

Pembelajaran ... 102 Tabel 4.34. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Multimedia Pembelajaran

Interaktif Pembelajaran Sejarah oleh Uji Coba Satu-Satu,

Kelompok Kecil dan Uji Lapangan ... 103 Tabel 4.35. Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Sejarah Menggunakan Media

Pembelajaran Interaktif ... 104 Tabel 4.36. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Sejarah dengan

Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif ... 105 Tabel 4.37. Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Sejarah Menggunakan

Media Pembelajaran Powerpoint ... 106 Tabel 4.38. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Sejarah Siswa Yang

Dibelajarkan Dengan Media Pembelajaran Powerpoint ... 108 Tabel 4.39. Perolehan Skor Sikap Siswa Kelas Media Pembelajaran

Interaktif ... 109 Tabel 4.40. Distribusi Frekuensi Skor Sikap Siswa dengan Menggunakan

Media Pembelajaran Interaktif ... 110 Tabel 4.41. Perolehan Nilai Sikap Siswa Menggunakan Media

Pembelajaran Powerpoint ... 112 Tabel 4.42. Distribusi Frekuensi Skor Sikap Siswa Yang Dibelajarkan

Dengan Media Pembelajaran Powerpoint ... 113 Tabel 4.43. Rangkuman Hasil Perhitungan Normalitas Data ... 114


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Hal. Gambar 2.1. Prosedur Pengembangan Borg & Gall dalam Sugiyono ... 43 Gambar 2.2. Model PengembanganDesainInstruksional Dick dan Carey 44 Gambar 3.1. BaganProsedurPengembangan Media Pembelajaran

Multimedia Interaktif Perpaduan Model Bord & Gall dan

Dick & Carey ... 63 Gambar 4.1. Histogram Skor Hasil Belajar Sejarah Siswa dengan

Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif ... 106 Gambar 4.2. Histogram Skor Hasil Belajar Sejarah Siswa dengan

Media Pembelajaran Powerpoint ... 108 Gambar 4.3. Histogram Skor Sikap Siswa dengan Menggunakan

Media Pembelajaran Interaktif ... 111 Gambar 4.4. Histogram Skor Sikap Siswa dengan Media Pembelajaran


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1. Silabus. ... 133

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). ... 140

Lampiran 3. Angket Analisis Kebutuhan ... 158

Lampiran 4. Angket Penilaian dan Tanggapan ahli ... 161

Lampiran 5. Media Pembelajaran Interaktif Sejarah ... 185

Lampiran 6. Soal Tes Hasil Belajar Sejarah ... 188

Lampiran 7. Sebaran Data Uji Coba Hasil Belajar Sejarah ... 197

Lampiran 8. Perhitungan Validasi Butir Tes Hasil Belajar Sejarah... 198

Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Sejarah ... 200

Lampiran 10. Pengelompokkan Data Uji Coba Tes Hasil Belajar Sejarah 201

Lampiran 11. Perhitungan Taraf Kesukaran Butir Tes Hasil Belajar Sejarah ... 202

Lampiran 12. Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes Hasil Belajar Sejarah ... 204

Lampiran 13. Sebaran Data Hasil Belajar Siswa ... 206

Lampiran 14. Perhitungan Distribusi Frekwensi ... 210

Lampiran 15. Uji Normalitas Variabel Penelitian... 218

Lampiran 16. Uji Homogenitas Varians Data ... 221

Lampiran 17. Uji-t ( Beda Dua Rata – Rata ) ... 222

Lampiran 18. Flowchart pembelajaran Interaktif Sejarah... 224

Lampiran 19. Story Board Produk Pembelajaran ... 225

Lampiran 20. Foto Validasi Produk ... 226


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pemanfaatannya dalam kehidupan nyata. Hal ini disebabkan model pembelajaran yang mereka terima lebih menonjolkan tingkat hafalan materi tanpa diikuti pemahaman atau pengertian mendalam, yang dapat diterapkan ketika mereka berhadapan dengan situasi baru dalam kehidupannya (Muslich, 2007:40).

Dalam bidang pendidikan, proses pembelajaran diidentikkan dengan proses penyampaian informasi atau komunikasi. Dalam hal ini media pembelajaran merupakan bagian yang tak terpisahkan pada lembaga pendidikan. Pemanfaatan media pembelajaran merupakan upaya kreatif dan sistematis untuk menciptakan pengalaman yang dapat membelajarkan siswa sehingga pada akhirnya lembaga pendidikan akan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sesuai dengan pendapat Hamalik (2003:63) bahwa media pembelajaran merupakan unsur penunjang dalam proses belajar mengajar agar terlaksana dengan lancar dan efektif.

Salah satu upaya peningkatan kualitas dan kuantitas program pendidikan adalah dengan peningkatan kualitas pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses terjadinya interaksi antara siswa dengan sumber belajar,


(15)

2

namun proses pembelajaran yang berlangsung kenyataannya sebagian besar masih berpusat pada pengajar, dimana proses pembelajaran yang berkualitas idealnya adalah pembelajaran yang dapat membantu dan memfasilitasi pembelajar untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal, serta mampu mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif, dengan berorientasi pada minat, kebutuhan, dan kemampuan pebelajar.

Salah satu upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah adalah dengan merevisi kurikulum pembelajaran ke arah yang lebih bermutu, yaitu dengan mengeluarkan Kurikulum 2013. Kehadiran kurikulum 2013 tidak lepas dari kurikulum sebelumnya, yakni KTSP tahun 2006. Kurikulum 2013 sebagai hasil dari penjabaran Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik atau ilmiah. Sebagaimana disebutkan Sudrajat (2013) bahwa kehadiran kurikulum 2013 menjadikan siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini dalam melihat suatu fenomena. Dengan demikian, kurikulum 2013 lebih menargetkan pada capaian keberhasilan siswa dalam setiap proses belajarnya.


(16)

3

Dalam kurikukum 2013, Sejarah yang terdiri dari materi geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi yang disampaikan secara sistematis, terpadu dan komprehensif. Dengan banyaknya materi yang harus dikuasai oleh siswa dalam materi Sejarah dibandingkan dengan materi mata pelajaran lain yang hanya satu materi (misal PPKn), hal ini mengakibatkan 47% siswa yang mendapatkan hasil belajar yang tidak maksimal dan kurang dari KKM. Apalagi kalau guru dalam menyampaikan materi tidak pandai memanfaatkan media atau alat peraga dan menggunakan metode yang masih konvensional, bisa dipastikan kegiatan belajar mengajar di kelas akan membosankan dan konsep dasar yang akan disampaikan ke anak didik akan mengambang/ tidak mengena. Salah satu mata pelajaran dalam Sejarah adalah pembelajaran IPS-sejarah.

Pembelajaran sejarah di sekolah saat ini masih merupakan salah satu topik yang menjadi fokus perhatian para ahli pendidikan sejarah. Hal ini dikarenakan masih banyak persoalan dalam pembelajaran sejarah di sekolah. Banyaknya permasalahan itu antara lain adalah metode pembelajaran yang digunakan dipandang belum sesuai untuk diterapkan pada proses pembelajaran. Selain itu media yang digunakan dalam pembelajaran kurang mendukung proses pembelajaran atau kurang sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan.

Hal tersebut yang tercermin di SMA PAB 8 Saentis, kegiatan pembelajaran Sejarah ditetapkan 2 jam pelajaran setiap minggunya. Dengan alokasi waktu yang hanya 2 jam dan jumlah materi yang harus dikuasai demikian luasnya, ditunjang dengan input siswa yang rendah menyebabkan


(17)

4

nilai yang dicapai sebagai hasil belajar masih rendah/ di bawah KKM. Hal ini disebabkan siswa kesulitan untuk memahami banyaknya materi pelajaran IPS-Sejarah yang harus dipahami, di samping itu guru dalam menyampaikan materi masih menggunakan metode yang konvensional yaitu ceramah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian pertama pada Standar Kompetensi “Menganalisis peradaban Indonesia dan dunia”, nilai yang dicapai oleh siswa kelas X pada tahun pelajaran 2013/2014 yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) hanya 15 siswa dari 32 siswa di kelas X atau 46,88%, batas ketuntasan untuk mata pelajaran IPS-Sejarah yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah adalah 60%, sehingga terdapat kesenjangan 13,12%. Pada ulangan remidi dari 15 anak yang belum tuntas, yang kemudian mencapai KKM hanya 8 anak, secara keseluruhan jumlah anak yang mencapai KKM 17 siswa dari 32 siswa atau 53,13% sehingga belum memenuhi ketuntasan secara klasikal. Fakta rendahnya hasil belajar IPS-Sejarah Terpadu ini harus menjadi perhatian guru mata pelajaran.

Pada kenyataannya terkadang guru dalam memilih bahan ajar, media pembelajaran dan metode pembelajaran belumlah tepat, sehingga pembelajaran tidak dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Guru baru sebatas memanfaatkan metode ceramah bervariasi serta penugasan kepada siswa. Secara operasional, guru menjelaskan materi kepada siswa kemudian memberikan contoh-contoh dalam kehidupan nyata. Setelah selesai menerangkan materi, guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal yang terdapat dalam buku paket maupun LKS secara mandiri. Siswa kemudian


(18)

5

disuruh maju ke depan kelas satu per satu untuk memberikan jawaban setiap soal yang dikerjakan.

Berdasarkan uraian di atas nampak adanya kesenjangan antara kondisi nyata dan harapan. Kesenjangan pokok dari subyek yakni pada kondisi awal hasil belajar Sejarah yang rendah sedangkan kondisi akhir yang diharapkan hasil belajar Sejarah meningkat. Dari dokumentasi nilai mata pelajaran Sejarah dari Tahun Pelajaran 2010/2011 sampai Tahun Pelajaran 2013/2014, seperti pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Standar Kompetensi Menganalisis Peradaban Indonesia dan Dunia

No Tahun Pelajaran Rentang Nilai / Siswa Jumlah

Siswa ≤ 6,0 6,1 – 7,0 7,1 – 8,9 9,0 – 10

1 2010 / 2011 10 50 50 10 120

2 2011 / 2012 16 53 43 10 122

3 2012 / 2013 19 48 44 14 125

4 2013 / 2014 14 55 43 10 124

Sumber: Guru Mata Pelajaran Sejarah SMA PAB 8 Saentis, data diolah

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa cukup banyak siswa yang nilainya berada di bawah KKM, yaitu sebanyak 50 – 78 siswa setiap tahun pelajarannya. Adanya nilai siswa yang masih kurang memuaskan dalam mata pelajaran Sejarah ini merupakan masalah yang serius karena mata pelajaran ini merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan. Dengan rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah di SMA PAB 8 Saentis, maka siswa dituntut untuk aktif dalam belajar.

Dari informasi yang diberikan pengawas sekolah Dinas Pendidikan diperoleh kenyataan bahwa permasalahan dalam pembelajaran sejarah selama ini, guru masih menggunakan penyampaian secara lisan (ceramah) ataupun


(19)

6

diskusi tanpa menguraikan lebih mendalam materi yang dipelajari. Guru mengajar cenderung text-book oriented serta menggunakan media konvensional saja. Siswa kesulitan untuk memahami konsep akademik seperti yang diajarkan selama ini, yaitu menggunakan sesuatu yang abstrak dengan metode ceramah. Pembelajaran yang berorientasi pada target penguasaan materi terbukti hanya mampu mengantarkan siswa mengingat-ingat materi pelajaran dalam waktu yang relatif pendek, tetapi seringkali anak tidak memahami dan mengetahui secara mendalam. Pengetahuan yang didapat hanya bersifat hafalan menyebabkan anak akan mudah lupa, sehingga gagal dalam membekali anak untuk memecahkan masalah dalam waktu yang lama Sebagai akibatnya muncul kebosanan dan kejenuhan dari siswa untuk belajar lebih baik. Kondisi ini akan membuat siswa semakin kurang memahami dan mengerti akan hakikat sejarah itu sendiri.

Dalam pembelajaran di kelas, ketika guru kurang tepat menggunakan metode dan media dapat menyebabkan pembelajaran di kelas yang menoton dan membosankan. Selain itu, siswa dominan hanya mengikuti/ melihat dan mendengarkan penjelasan guru, sehingga siswa cenderung malas terlibat aktif dalam pembelajaran di kelas. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam keadaan tersebut di samping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap dan lain-lain dan juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi.


(20)

7

Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik. Di samping itu, peran media sebagai alat bantu mengajar juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa jika dirancang sedemikian rupa sehingga siswa benar-benar dapat memanfaatkannya sebaik mungkin. Dengan adanya media pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Selanjutnya untuk melatih keterampilan siswa untuk mengaitkan dan menerapkan konsep pada kehidupan sehari-hari maka dibutuhkan suatu kreativitas pendidik dalam mengembangkan multimedia interaktif dengan menggunakan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan keterampilan. Pendekatan pembelajaran yang dipandang tepat adalah pendekatan kontekstual.

Pendekatan kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa, yang dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapannya dalam kehidupan para siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Sardirman, 2007). Dengan menggunakan multimedia interaktif berbasis kontekstual maka siswa dapat diarahkan untuk dapat menjelaskan fenomena nyata dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dengan dibekali penguasaan konsep yang mereka bangun sendiri lewat pengamatan visual multimedia. Pada akhirnya multimedia interaktif berbasis kontekstual selain diharapkan menjadi lebih efektif, interaktif, menarik, tidak membosankan, dan lebih bermakna. Berdasarkan hal


(21)

8

tersebut maka perlu dilakukan pengembangan multimedia pembelajaran interaktif pada mata pelajaran sejarah standar kompetensi menganalisis peradaban Indonesia dan dunia pada siswa SMA PAB 8 Saenties.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dikemukakan identifikasi masalah yaitu: (1) Apakah siswa merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran sejarah? (2) Apakah guru bidang studi kurang mampu menggunakan pembelajaran yang tersedia? (3) Apakah sulitnya mencari media yang efektif untuk mengembangkan materi pembelajaran sejarah di sekolah sehingga menimbulkan kebosanan pada siswa? (4) Apakah penggunaan media kurang bervariasi? dan (5) Apakah kegiatan pembelajaran hanya menggunakan buku teks.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka perlunya media interaktif untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi. Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti, maka pengembangan media pembelajaran multimedia interaktif ini akan dibatasi pada ruang lingkup dari pengembagan ini adalah materi pelajaran yang akan dikembangkan meliputi: standar kompetensi: menganalisis peradaban Indonesia dan dunia. Kompetensi dasar: menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia: teori tentang proses munculnya kehidupan awal manusia dan masyarakat di kepulauan Indonesia, periodisasi perkembangan budaya masyarakat awal Indonesia, penemuan


(22)

9

manusia purba dan hasil budayanya, perkembangan kehidupan dari masyarakat berburu ke masyarakat pertanian. Media pembelajaran yang akan dikembangkan dalam bentuk media pembelajaran multimedia interaktif yang aplikasinya dibuat dengan software program Macromedia Flash 8.0 analisis kebutuhannya dilakukan pada siswa kelas X SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah media pembelajaran multimedia interaktif berbasis CTL pada mata pelajaran sejarah layak digunakan untuk siswa kelas X SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang?

2. Apakah media pembelajaran multimedia interaktif berbasis CTL pada mata pelajaran sejarah efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang:

1. Mengembangkan media pembelajaran multimedia interaktif berbasis CTL pada mata pelajaran Sejarah layak digunakan dan mudah.

2. Untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran multimedia interaktif berbasis CTL yang dapat meningkatkan hasil belajar sejarah siswa kelas X SMA PAB 8 Saentis Deli Serdang.


(23)

10

F. Manfaat Pengembangan

1. Manfaat Praktis pengembangan ini adalah: a. Bagi siswa

1) Memudahkan siswa belajar secara efektif dan efisien serta dapat belajar secara mandiri

2) Dapat membantu siswa dalam pembelajaran sejarah untuk mendalami serta memahami materi sehingga menyenangkan bagi setiap siswa yang akhinya meningkatkan minat dan hasil belajar

b. Bagi guru

1) Sebagai bahan masukan guru bidang studi sejarah untuk menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien guna meningkatkan hasil belajar siswa.

2) Dapat memberikan alternatif bahan ajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan menambah wawasan dalam bidang teknologi yang bermanfaat bagi pendidikan, guru juga dapat menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning sebagai alternatif pembelajaran.

c. Bagi sekolah

Dapat mengembangan mutu dan kualitas yang dirasa selalu monoton, dapat memberikan suatu variasi atau inovasi didalam pembelajaran sejarah.


(24)

11

d. Bagi peneliti

Peneliti dapat menerapkan teori-teori yang didapat dalam perkuliahan di tempat penelitian. Untuk peneliti lain yang sejenis, penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi.

2. Manfaat Teoretis:

a. Untuk membangkitkan motivasi untuk mengembangkan media pembelajaran alternatif yang mudah, menarik, dan menyenangkan.

b. Diharapkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif menambah inovasi dalam pendidikan untuk meningkatkan hasil yang maksimal.


(25)

126

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran interaktif yang dikembangkan penelitian layak digunakan sebagai media pembelajaran sejarah untuk kelas X IPS. Hal ini dikarenakan model pembelajaran interaktif dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar mandiri dalam memahami materi pelajaran sejarah.

2. Model pembelajaran interaktif yang digunakan efektif dalam meningkatkan hasil belajar sejarah pada siswa kelas X IPS. Hal ini terlihat dari hasil belajar kelas dengan model pembelajaran interaktif lebih tinggi dibandingkan hasil belajar kelas dengan model pembelajaran powerpoint.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan multimedia pembelajaran interaktif yang telah teruji mempunyai implikasi yang tinggi dibandingkan dengan media pembelajaran powerpoint, yang selama ini digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Multimedia pembelajaran interaktif pembelajaran sejarah memberikan sumbangan praktis dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru


(26)

127

dimana pembelajaran interaktif ini memberikan kemudahan sehingga berdampak efektif terhadap proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian multimedia pembelajaran interaktif pembelajaran dapat dilakukan pertimbangan bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran sejarah dan bidang studi lain dimana siswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajarnya.

2. Penerapan multimedia pembelajaran interaktif pembelajaran sejarah memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media baru secara mandiri sehingga siswa belajar sesuai dengan karakternya masing-masing sehingga dapat belajar maksimal dan dapat memperoleh hasil belajar maksimal pula.

3. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha mendalami materi pelajaran sejarah yang diberikan. Pada saat siswa mengalami kesulitan/ masalah dalam pendalaman materi, siswa dapat mengulang kembali materi tersebut sehingga dapat memahami.

4. Latihan yang dikerjakan siswa memberikan feedback bagi siswa untuk mengetahui sejauhmana keterserapan materi pelajaran yang diperoleh. 5. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif adalah upaya

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarahmenjadi lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran powerpoint.


(27)

128

C. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

1. Mengingat selama ini proses pembelajaran masih menggunakan media pembelajaran buku teks, handout, grafis, dan media pembelajaran powerpoint maka disarankan agar multimedia pembelajaran interaktif pembelajaran sejarah digunakan oleh guru dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan feedback (umpan balik) yang lebih baik bagi siswa. 2. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif pembelajaran

siswa lebih termotivasi disarankan untuk belajar mandiri secara maksimal agar hasil belajar sejarah menjadi lebih meningkat.

3. Berdasarkan hasil belajar siswa yang lebih baik disarankan kepada guru-guru untuk membuat dan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif pada proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.

4. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang pengembangan media pembelajaran interaktif dalam meningkatkan hasil belajar sejarah dengan menggunakan sampel (sekolah) yang lebih besar.


(28)

129

DAFTAR PUSTAKA

Adriyanto, Bambang. 2010. Modul 10 Pelatihan Pengembangan dan Pemanfaatan Konten Jardiknas Tingkat Nasional Tahun 2010. Pembuatan Animasi Dengan Macromedia Flash 8. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan. Kementerian Pendidikan Nasional 2010 E-Book : tersedia http://jaka-pratama.blogspot.com/2014/04/download-gratis-ebook-tutorialbelajar_17.html (online) tersedia

Ali, Muhammad. 2007. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran: Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group

Anggar, Kaswati. 1998. Metodologi Sejarah dan Historiografi. Yogyakarta: Beta Offset

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Basieman, Anisah dan Mappa, Syamsu. 2011. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung: Rosda

Dahar, Wilis Ratna. 2010. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga

Degeng, Nyoman S. 2013. Ilmu Pembelajaran Klasifikasi Variabel Untuk Pengembangan Teori Penelitian. Bandung: Kalam Hidup

Depdiknas. 2006. Standar isi. Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Kurikulum Sejarah SMA. Jakarta: Depdiknas

Dick, Walter. dan Carey, Lou. 2005. The Systematic Design of Instruction. United States of America: Scott Foresman and Company

Ernawati. 2013. pembelajaran sejarah dengan metode skematik (online): tersedia http://sejarah-sman1-tmg.blogspot.com/2013/03/pembelajaran-sejarah-dengan-metode.html (06 juni 2015. 18.00)

Hadi, Ariesto. 2011. Macromedia Flash. Jakarta: E-Book

Hamalik, Oemar. 2003. Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi. Bandung: Sinar Baru

_____________. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara Harjanto. 2011. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hendra, Asbon. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta Izham, Dedy. 2003. Cara Cepat Belajar Adobe Flash. E–Book: tersedia


(29)

130

Johnson, B. Elaine. 2014. CTL (Contextual Teaching & Learning) Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa Learning

Kusnadi, Cecep dan Sutjipto Bambang. 2013. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Jakarta: Ghalia Indonesia

Muslich, Masnur. 2007. KTSP Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara

Mustopo, Habib. 2006. Sejarah: SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira

Olson, H. Matthew dan Hergenhahn, B.R. 2008. Teori of Learning. Jakarta: Kencana

Pramono, Andi. 2003. Berkreasi Animasi dengan Macromedia Flash MX. Yogyakarta: Andi

Priyanto, Dwi. 2009. “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Komputer”. Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan. Vol. 14 No. 1. Jan-Apr 2009

Rusman. 2012. Seri Manajemen Sekolah Bermutu: Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Grafindo

_______. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta

Safitri, Meilani. 2013. “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segitiga Menggunakan Macromedia Flash Untuk Siswa Kelas VII SMP”. Jurnal Universitas Sriwijaya. Volume 10 No 3 – Agustus 2013 Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Bandung: Kencana

Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Soedijarto. 2007. Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu. Jakarta: Balai Pustaka

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Suhana, Cucu. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Aditama Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima

Supriyadi, Y. 2005. “Sumbangan Media dalam Pembelajaran Sejarah”. Akademika. Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol. 4. No. 1, April 2005. Halaman 1-14.IKIP PGRI Wates

Surachman, Mardhika. 2015. “Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI Pada Materi Pokok Sistem Koloid”. Jurnal Program Pascasarjana Universitas Mataram. Vol 1, No 1 Januari 2015


(30)

131

Susilana, Rudi dan Riyana Cepi. 2009. Media Pembelajaran: Hakikat Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima Wandah. 2014. Dasar Pemprograman Flash Game. E-Book: tersedia

http://jaka-pratama.blogspot.com/2014/04/download-gratis-ebook-tutorial-belajar17. html

Waryanto, Nur Hadi. 2014. Tutorial Komputer Multimedia (Macromedia Flash dan ISpring). Laboratorium Komputer Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta E-book: tersedia http://jaka-pratama.blogspot.com/2014/04 /download-gratis-ebook-tutorialbelajar 17.html

Wijaya, Yohanes Budiman. 2014. Pengenalan Flash MX Professional 2004. E-Book: tersedia http://jaka-pratama.blogspot.com/2014/04/download-gratis-ebook-tutorialbelajar_17.html


(1)

126 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran interaktif yang dikembangkan penelitian layak digunakan sebagai media pembelajaran sejarah untuk kelas X IPS. Hal ini dikarenakan model pembelajaran interaktif dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar mandiri dalam memahami materi pelajaran sejarah.

2. Model pembelajaran interaktif yang digunakan efektif dalam meningkatkan hasil belajar sejarah pada siswa kelas X IPS. Hal ini terlihat dari hasil belajar kelas dengan model pembelajaran interaktif lebih tinggi dibandingkan hasil belajar kelas dengan model pembelajaran powerpoint.

B.Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan multimedia pembelajaran interaktif yang telah teruji mempunyai implikasi yang tinggi dibandingkan dengan media pembelajaran powerpoint, yang selama ini digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Multimedia pembelajaran interaktif pembelajaran sejarah memberikan sumbangan praktis dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru


(2)

dimana pembelajaran interaktif ini memberikan kemudahan sehingga berdampak efektif terhadap proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian multimedia pembelajaran interaktif pembelajaran dapat dilakukan pertimbangan bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran sejarah dan bidang studi lain dimana siswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajarnya.

2. Penerapan multimedia pembelajaran interaktif pembelajaran sejarah memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media baru secara mandiri sehingga siswa belajar sesuai dengan karakternya masing-masing sehingga dapat belajar maksimal dan dapat memperoleh hasil belajar maksimal pula.

3. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha mendalami materi pelajaran sejarah yang diberikan. Pada saat siswa mengalami kesulitan/ masalah dalam pendalaman materi, siswa dapat mengulang kembali materi tersebut sehingga dapat memahami.

4. Latihan yang dikerjakan siswa memberikan feedback bagi siswa untuk mengetahui sejauhmana keterserapan materi pelajaran yang diperoleh. 5. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif adalah upaya

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah menjadi lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran powerpoint.


(3)

128

C.Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

1. Mengingat selama ini proses pembelajaran masih menggunakan media pembelajaran buku teks, handout, grafis, dan media pembelajaran powerpoint maka disarankan agar multimedia pembelajaran interaktif pembelajaran sejarah digunakan oleh guru dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan feedback (umpan balik) yang lebih baik bagi siswa. 2. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif pembelajaran

siswa lebih termotivasi disarankan untuk belajar mandiri secara maksimal agar hasil belajar sejarah menjadi lebih meningkat.

3. Berdasarkan hasil belajar siswa yang lebih baik disarankan kepada guru-guru untuk membuat dan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif pada proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.

4. Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut tentang pengembangan media pembelajaran interaktif dalam meningkatkan hasil belajar sejarah dengan menggunakan sampel (sekolah) yang lebih besar.


(4)

129

Pemanfaatan Konten Jardiknas Tingkat Nasional Tahun 2010. Pembuatan Animasi Dengan Macromedia Flash 8. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan. Kementerian Pendidikan Nasional 2010 E-Book : tersedia http://jaka-pratama.blogspot.com/2014/04/download-gratis-ebook-tutorialbelajar_17.html (online) tersedia

Ali, Muhammad. 2007. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran: Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group

Anggar, Kaswati. 1998. Metodologi Sejarah dan Historiografi. Yogyakarta: Beta Offset

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Basieman, Anisah dan Mappa, Syamsu. 2011. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung: Rosda

Dahar, Wilis Ratna. 2010. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga

Degeng, Nyoman S. 2013. Ilmu Pembelajaran Klasifikasi Variabel Untuk Pengembangan Teori Penelitian. Bandung: Kalam Hidup

Depdiknas. 2006. Standar isi. Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Kurikulum Sejarah SMA. Jakarta: Depdiknas

Dick, Walter. dan Carey, Lou. 2005. The Systematic Design of Instruction. United States of America: Scott Foresman and Company

Ernawati. 2013. pembelajaran sejarah dengan metode skematik (online): tersedia http://sejarah-sman1-tmg.blogspot.com/2013/03/pembelajaran-sejarah-dengan-metode.html (06 juni 2015. 18.00)

Hadi, Ariesto. 2011. Macromedia Flash. Jakarta: E-Book

Hamalik, Oemar. 2003. Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi. Bandung: Sinar Baru

_____________. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara Harjanto. 2011. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hendra, Asbon. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta Izham, Dedy. 2003. Cara Cepat Belajar Adobe Flash. E–Book: tersedia


(5)

130

Johnson, B. Elaine. 2014. CTL (Contextual Teaching & Learning) Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa Learning

Kusnadi, Cecep dan Sutjipto Bambang. 2013. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Jakarta: Ghalia Indonesia

Muslich, Masnur. 2007. KTSP Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara

Mustopo, Habib. 2006. Sejarah: SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira

Olson, H. Matthew dan Hergenhahn, B.R. 2008. Teori of Learning. Jakarta: Kencana

Pramono, Andi. 2003. Berkreasi Animasi dengan Macromedia Flash MX. Yogyakarta: Andi

Priyanto, Dwi. 2009. “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis Komputer”. Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan. Vol. 14 No. 1. Jan-Apr 2009

Rusman. 2012. Seri Manajemen Sekolah Bermutu: Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Grafindo

_______. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta

Safitri, Meilani. 2013. “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segitiga Menggunakan Macromedia Flash Untuk Siswa Kelas VII SMP”. Jurnal Universitas Sriwijaya. Volume 10 No 3 – Agustus 2013 Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Bandung: Kencana

Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Soedijarto. 2007. Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu. Jakarta: Balai Pustaka

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Suhana, Cucu. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Aditama Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima

Supriyadi, Y. 2005. “Sumbangan Media dalam Pembelajaran Sejarah”. Akademika. Jurnal Ilmiah Kependidikan. Vol. 4. No. 1, April 2005. Halaman 1-14. IKIP PGRI Wates

Surachman, Mardhika. 2015. “Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI Pada Materi Pokok Sistem Koloid”. Jurnal Program Pascasarjana Universitas Mataram. Vol 1, No 1 Januari 2015


(6)

Susilana, Rudi dan Riyana Cepi. 2009. Media Pembelajaran: Hakikat Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima Wandah. 2014. Dasar Pemprograman Flash Game. E-Book: tersedia

http://jaka-pratama.blogspot.com/2014/04/download-gratis-ebook-tutorial-belajar17. html

Waryanto, Nur Hadi. 2014. Tutorial Komputer Multimedia (Macromedia Flash dan ISpring). Laboratorium Komputer Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta E-book: tersedia http://jaka-pratama.blogspot.com/2014/04 /download-gratis-ebook-tutorialbelajar 17.html

Wijaya, Yohanes Budiman. 2014. Pengenalan Flash MX Professional 2004. E-Book: tersedia http://jaka-pratama.blogspot.com/2014/04/download-gratis-ebook-tutorialbelajar_17.html


Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK.

0 2 19

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Ekonomi Berbasis Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Kelas VIII SMP Muh

0 1 15

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Ekonomi Berbasis Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Kelas VIII

0 1 13

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBANTU MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 39

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SISTEM SARAF DAN HORMON PADA MANUSIA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI SMA.

0 0 119

(ABSTRAK) PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SISTEM SARAF DAN HORMON PADA MANUSIA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI SMA.

0 0 1

(ABSTRAK) PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG.

0 0 3

Penerapan Strategi Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Semarang.

0 16 210

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI BARISAN DAN DERET UNTUK SISWA SMA KELAS X.

5 18 15