RUMUSAN MASALAH TUJUAN METODE PENULISAN MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN

Setiap desain sistem pembelajaran memiliki keunikan dan perbedaan dalam langkah-langkah dan prosedur yang diterapkan. Perbedaan pemahaman terletak pada istilah-istilah yang digunakan. Namun demikian, model-model desain tersebut memiliki dasar prinsip yang sama dalam upaya merancang program pembelajaran yang berkualitas. Sujarwo 2012, berpandangan bahwa seorang perancang program pembelajaran tidak dapat menciptakan program pembelajaran yang efektif, jika hanya mengenal satu model desain pembelajaran. Perancang program pembelajaran hendaknya mampu memilih desain yang tepat sesuai dengan situasi atau setting pembelajaran yang spesifik. Untuk itu diperlukan adanya pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang model-model desain sistem pembelajaran dan cara mengimplementasikannya.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas permasalah ini dapat dirumuskan menjadi: 1. Klasifikasi Model-model Desain Pembelajaran 2. Model Dick and Carey dan Model Icare 3. Langkah-langkah Model Dick and Carey dan Model Icare

C. TUJUAN

Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah: 1. Untuk Mengkaji Klasifikasi Model-Model Desain Pembelajaran 2. Untuk Mengkaji Model Pembelajaran Dick and Carey Dan Model Icare 3. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Model Pembelajaran Dick and Carey dan Model Icare

D. METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makala ini yaitu metode deskriptif studi pustaka dengan teknik mengumpulkan data yaitu dengan mengumpulkan data yang dikutip dari tulisan beberapa buku, dan jurnal sebagai acuan yang menunjang dalam penulisan makalah ini. BAB II ISI

A. MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN

Model desain sistem pembelajaran berperan sebagai alat konseptual, pengelolaan, komunikasi untuk menganalisis, merancang, menciptakan, mengevaluasi program pembelajaran, dan program pelatihan. Pada umumnya, setiap desain sistem pembelajaran memiliki keunikan dan perbedaan dalam langkah-langkah dan prosedur yang digunakan. Perbedaan juga kerap terdapat pada istilah-istilah yang digunakan. Namun demikian, model-model desain tersebut memiliki dasar prinsip yang sama dalam upaya merancang program pembelajaran yang berkualitas. Dalam memahami model desain sistem pembelajaran perlu mengenal dan memahami pengelompokan model desain system pembelajaran. Menurut Gustafson dan Branch 2002 dalam Sujarwo 2012, model desain sistem pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok. Pembagian klasifikasi ini didasarkan pada orientasi penggunaan model, yaitu; 1 Classrooms oriented model, 2 Product oriented model, 3 System oriented model. Model pertama merupakan model desain sistem pembelajaran yang diimplementasikan di dalam kelas biasanya ditujukan untuk mendesain pembelajaran level mikro kelas yang hanya dilakukan setiap dua jam pelajaran atau lebih. Contohnya adalah model ASSURE. Model desain sistem pembelajaran kedua merupakan model yang dapat diaplikasikan unutk menciptakan produk dan program pembelajran. Model berorientasi produk adalah model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu produk, biasanya media pembelajaran, misalnya video pembelajaran, multimedia pembelajaran, atau modul. Contoh modelnya adalah model Hannafin and Peck. Satu lagi adalah model beroreintasi sistem yaitu model desain pembelajaran untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran yang cakupannya luas, seperti desain sistem suatu pelatihan, kurikulum sekolah, dll. contohnya adalah model ADDIE. Model desain sistem pembelajaran yang berorientasi pada sistem dimulai dari tahap pengumpulan data untuk menentukan kemungkinan-kemungkinan implementasi solusi yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang terdapat dalam suatu sistem pembelajaran. Analisis kebutuhan dan front-end analisis dilakukan secara intensif untuk mencari solusi yang akurat. Perbedaan pokok 4 antara model yang berorientasi sistem dengan produk terletak pada tahap atau fase desain, pengembangan, dan evaluasi. Fase ini dilakukan dalam skala yang lebih besar pada model desain sistem pembelajaran yang berorientasi pada sistem. Selain itu ada pula yang biasa kita sebut sebagai model prosedural dan model melingkar. Contoh dari model prosedural adalah model Dick and Carey sementara contoh model melingkar adalah model Kemp. Adanya variasi model yang ada ini sebenarnya juga dapat menguntungkan kita, beberapa keuntungan itu antara lain adalah kita dapat memilih dan menerapkan salah satu model desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang kita hadapi di lapangan, selain itu juga, kita dapat mengembangkan dan membuat model turunan dari model-model yang telah ada, ataupun kita juga dapat meneliti dan mengembangkan desain yang telah ada untuk dicobakan dan diperbaiki.

B. MODEL DICK AND CAREY