Permasalahan dan Ruang Lingkup Tujuan dan Kegunaan Penelitian

“Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penambangan Liar Terbuka di Dalam Kawasan Hutan Lindung Studi kasus di Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pesawaran

B. Permasalahan dan Ruang Lingkup

1. Permasalahan. Dari uraian di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimanakah penerapan sanksi pidana terhadap Tindak Pidana penambangan liar terbuka di dalam kawasan hutan lindung? b. Apakah yang menjadi faktor pendukung dan penghambat penerapan sanksi pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penambangan liar terbuka di Dalam Kawasan Hutan Lindung? 2. Ruang Lingkup Penelitian a. Ruang lingkup pembahasan Terbatas pada penerapan sanksi pidana terhadap Pelaku Tindak Pidana penambangan liar terbuka di dalam kawasan hutan sebagaimana yang tercantum di dalam Pasal 38 ayat4 dan Pasal 50 ayat 3 huruf g Undang- Undang RI No. 41 th 1999 tentang kehutanan. b. Ruang lingkup lokasi penelitian Sedangkan ruang lingkup penelitian adalah terbatas pada pelanggaran kehutanan yang terjadi di wilayah hutan lindung register 20 Gunung Bundar Pematang Kubuato, Kabupaten pesawaran pada tahun 2009.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui penerapan sanksi pidana terhadap Tindak Pidana pelaku penambangan liar terbuka di dalam kawasan hutan lindung. b. Untuk mengetahui yang menjadi faktor pendukung dan penghambat penerapan sanksi pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penambangan liar terbuka di Dalam Kawasan Hutan Lindung. 2. Kegunaan Penelitian a. Secara Teoritis Sebagai sumbangan pemikiran serta informasi bagi pembaca di bidang Hukum, khususnya mengenai pelanggaran-pelanggaran yang berkaitan dengan kehutanan pada Pasal 50 ayat 3 huruf g. Di samping itu, untuk menambah pengetahuan dan memperluas cakrawala khususnya yang berkaitan dengan Tindak Pidana di bidang kehutanan. b. Secara Praktis Sebagai salah satu syarat bagi penulis dalam rangka menyelesaikan studi pada Fakultas Hukum Universitas Lampung, guna memperoleh gelar kesarjanaan di bidang Ilmu Hukum dan sebagai tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar serta dapat digunakan sebagai evaluasi bagi pihak akademik juga sebagai referensi bagi mahasiswa dalam penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan studi yang dibahas.

D. Kerangka Teoritis dan Konseptual

Dokumen yang terkait

Penuntutan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penyalahguna Narkotika Diluar Golongan yang Diatur dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

4 89 158

Analisis Kriminologi Tentang Pmberantasan Tindak Pidana Narkotika Yang Dilakukan Oleh Mahasiswa Kepolisian Di Desa Gunung Sitoli

0 54 69

SKRIPSI TINJAUAN MENGENAI PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA.

0 3 11

PENDAHULUAN TINJAUAN MENGENAI PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA.

0 2 13

PENUTUP TINJAUAN MENGENAI PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA.

0 3 5

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN TERHADAP ANAK YANG MASIH DI BAWAH UMUR Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pemerkosaan Terhadap Anak Yang Masih Di Bawah Umur (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

0 5 19

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN TERHADAP ANAK YANG MASIH DI BAWAH UMUR Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pemerkosaan Terhadap Anak Yang Masih Di Bawah Umur (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

0 6 12

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DI BAWAH UMUR Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Yang Dilakukan Oleh Anak Di Bawah Umur.

4 20 19

SKRIPSI PENERAPAN SANKSI PIDANA MINIMUM KHUSUS PADA PELAKU Penerapan sanksi Pidana Minimum Khusus Pada Pelaku Tindak Pidana Korupsi.

0 6 13

DISERTASI SANKSI PIDANA MATI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI

0 0 22