Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4
pendapatan dengan cara bernyanyi menggunakan alat bantu seperti gitar, gendang, atau alat lainnya sebagai pengiring ketika bernyanyi. Pengamen juga sering
disebut sebagai penyanyi jalanan. Pengamen juga memiliki sisi-sisi yang menarik karena pengamen memiliki banyak karya atau kaya karya.
Banyak hal menarik yang dapat diciptakan oleh para pengamen, dari lagu-lagu yang berkisah tentang kehidupan golongan atas terhadap kondisi yang ada di
bawah maupun tentang kehidupan dirinya sendiri, puisi dan syair, atau yang lain- lainnya. Dengan karya tersebut terkadang pengamen dapat menghasilkan
pendapatan lebih apabila ada sukarelawan yang tertarik dan memperkenalkan lagu tersebut pada masyarakat melalui media dan teknologi yang mutakhir. Namun, di
luar sisi-sisi menariknya itu, mereka juga tidak terlepas dari kesulitan hidup di jalanan, banyak sekali fenomena atau kejadian buruk yang terjadi pada pengamen.
Menjadi seorang pengamen memang bukan merupakan pilihan yang menyenangkan karena mereka umumnya dalam kondisi masa depan yang kurang
jelas serta menjadi masalah bagi banyak pihak. Padahal mereka adalah manusia ciptaan Tuhan yang mempunyai kedudukan sama dengan manusia lainnya, hanya
nasib yang menggariskan lain. Semua yang mereka lakukan bukanlah untuk bersenang-senang seperti kebanyakan anak-anak diusia mereka, melainkan demi
mencari pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak semua pengamen berasal dari kondisi yang tidak baik, banyak diantara pengamen yang
berasal dari kondisi keluarga yang baik dan menjadikan ngamen sebagai hobi yang sekaligus dapat mendatangkan keuntungan. Alat musik yang masih sering
digunakan dan dikenali ketika melihat pengamen bermain di pinggiran jalan
5
adalah gitar, kicikan tutup botol, dan harmonika. Beberapa dari alat-alat tersebut sering digunakan pengamen untuk menciptakan lagu dan lirik, memilih nada, dan
mengaransemen musik. Lagu-lagu yang mereka ciptakan juga tidak jauh dari realitas yang mereka hadapi, yakni tentang jalanan, tentang perkawanan, tentang
ketidakadilan, dan lain-lain. Dengan seni mereka berjuang hidup dan dengan musik mereka memberontak. Seni, sebagaimana dikemukakan Albert Camus
1942, seni benar-benar telah dijadikan sebagai alat pemberontakan, memberontak terhadap realita, terhadap kebijakan yang disikriminatif, terhadap
tatapan curiga, juga terhadap kemapanan musik seni itu sendiri.
Pengamen sudah menjadi fenomena umum, keberadaannya tidak hanya di tempat- tempat umum seperti pasar atau depan-depan toko, tapi juga di stasiun-stasiun
kereta api. Pengamen mencari nafkah di stasiun KA dengan berkeliling dari satu gerbong ke gerbong lain ketika kereta sedang berhenti. Stasiun menjadi fenomena
umum yang sering dimanfaatkan pengamen jalanan, bahkan sampai di dalam gerbong-gerbong kereta. Sudah menjadi umum bagi masyarakat sebagai
penumpang kereta api melihat dan mendengar pengamen-pengamen menyanyikan lagu-lagu. Mereka menjadi pengamen dan memperlihatkan kemampuannya dalam
bernyanyi dan bermain alat musik. Dengan kemampuan berkomunikasi kepada para penumpang, suara yang baik untuk didengar, dan permainan alat musik yang
kreatif, tentu bisa menjadi daya tarik bagi para penumpang sehingga mereka akan mengeluarkan uang seiklasnya.
Banyak hal-hal menarik dari aktifitas para pengamen, karena tidak hanya dilakukan secara individual tetapi juga banyak yang dilakukan secara
6
berkelompok dan menggunakan berbagai jenis alat musik. Hal tersebut tampaknya lebih mengundang perhatian jika dibandingkan dengan mengamen yang dilakukan
secara individual yang lebih sering hanya menggunakan satu atau dua alat musik, seperti gitar, gendang, dan lain sebagainya. Karena itu, tidak hanya uang yang
didapat, namun orang-orang yang ada di sekitarnya juga banyak yang mengabadikan permainan alat musiknya dengan telepon genggam dan lainnya.
Berdasarkan uraian di atas peneliti bermaksud melakukan kajian tentang kehidupan pengamen dan pendapatan sehari-hari. Penelitian ini difokuskan pada
pengamen- pengamen di stasiun KA Prabumulih. Peneliti memberi judul penelitian ini: “Kemampuan Bermusik dan Pendapatan Pengamen Studi pada
Pengamen di Stasiun KA Prabumulih, Palembang, Sum-Sel