2. Visi Dan Misi
Kota Metro Memiliki Visi “Mewujudkan Kota Metro Sebagai Kota
Pendidikan yang unggul dan masyarakatnya yang sejahtera” . Sedangkan Misi dari Kota Metro meliputi :
1. Membangun sumber daya manusia yang bertaqwa, berkualitas,
profesional, unggul, berdaya saing dan berakhlak mulia melalui sistem pendidikan yang terarah dan komperhensif.
2. Menciptakan keseimbangan pembangunan kota dengan memperhatikan
kelestarian sumber daya alam dan mutu lingkungan hidup menuju pembangunan yang berkelanjutan.
3. Mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan ekonomi yang
berbasis perdagangan dan agroindustri, memperbaiki iklim usaha , menarik investasi dan penyediaan lapangan kerja.
4. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab.
5. Mewujudkan kehidupan demokrasi dalam segala aspek kehidupan,
menjujung tinggi dan menghormati hak azasi manusia, menjunjung tinggi hukum dan menjamin tegaknya supremasi hukum.
6. Membangun serta meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur guna
mendukung pembangunan daerah. 7.
Mewujudkan kemandirian rakyat melalui prinsip-prinsip otonomi.
B. Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kota Metro
Kota Metro berada di wilayah Provinsi Lampung yang dalam perkembangannya memiliki dinamika politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan
budaya yang sangat tinggi. Pemberitaan masalah sosial politik juga hampir tiap hari dimuat di massa media lokal terlebih setelah Walikota saat ini
mencalonkan diri sebagai calon wakil Gubernur Lampung meskipun pada kenyataannya kalah pada saat pemilu. Pada aspek ekonomi juga sangat
dinamis, hal ini dapat dilihat pada pesatnya pertumbuhan pusat-pusat jasa, perdagangan, dan kegiatan bisnis yang merambah di seluruh kawasan kota
Metro, serta banyaknya perumahan-perumahan baru yang dibuka atau dibangun khususnya selama sepuluh tahun terakhir. Demikian pula dari aspek
sosial, pendidikan dan budaya, dengan didorong visi dan misi Kota Metro yang ingin menjadikan Kota Metro Sebagai Kota pendidikan, maka mendorong
banyaknya pelajar yang ada di Kota Metro mampu bersaingan dengan pelajar didaerah lain yang ada di Provinsi Lampung.
Dengan beragam dan berbaurnya pola kehidupan sosial dan ekonomi tersebut, perkembangan budaya masyarakat juga turut mengalami perkembangan. Arus
budaya yang tinggi tersebut selain memberikan dampak positif terhadap kemajuan kota, juga dapat berdampak kian luasnya jangkauan pengendalian
terhadap aspek ancaman, gangguan, dan kriminalitas. Berdasarkan hal tersebut, mutlak diperlukan kondisi yang kondusif bagi
seluruh pemangku kepentinganstakeholder, baik dari aspek politik, ekonomi, sosial, maupun budaya; agar para stakeholders dapat berperan aktif dan
bersinergi dalam membangun Kota Metro. Kondisi yang kondusif hanya dapat diciptakan melalui perencanaan, pengendalian, dan pengembangan sistem
melalui regulasi pemerintah kota. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah
Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah Daerah melaksanakan
pembangunan di daerah masing-masing harus menyusun rencana pembangunan. Rencana pembangunan menurut undang-undang tersebut terdiri
dari rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, dan rencana kerja pemerintah daerah sebagai rencana kerja tahunan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 151 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa Satuan
Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra Organisasi Perangkat Daerah yang memuat Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran, Kebijakan, Program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
dan bersifat indikatif. Renstra OPD tersebut dirumuskan dalam bentuk Rencana Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas, menyelenggarakan sebagian kewenangan rumah tangga kota desentralisasi dalam Bidang
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri yang menjadi kewenangannya