3.7 Prosedur Penelitian
3.7.1 Pembuatan Sampel Penelitian
1.  Pembuatan Mould a.  Pembuatan sampel wax sebagai model induk dengan ukuran 20
x 10 x 1,5 mm
3
sebanyak 24 buah.
9
Gambar 14. Pembuatan sampel wax
b.   Membuat adonan gips keras, perbandingan gips keras dengan air untuk kuvet bawah adalah 300 gram : 90 ml.
13
c.   Adonan diaduk dengan spatula sehingga tercampur homogen.
Gambar 15.   Adonan  gips  dituang  kedalam kuvet
d.  Wax  diletakkan  pada  adonan  gips  keras  yang  akan  mulai mengeras yang ada di dalam kuvet lalu didiamkan sampai gips
keras mengeras selama 30 menit. 23
Universitas Sumatera Utara
Gambar 16. Wax diletakkan pada gips yang mulai mengeras
e.  Permukaan  gips  keras  diolesi  vaselin  dan  kuvet  atas  diisi dengan adonan gips keras.
f.  Setelah  gips  keras  mengeras,  pembuangan  wax  dilakukan dengan  cara  merendam  kuvet  dalam  waterbath  sehingga  wax
meleleh,  kemudian  kuvet  dibuka  dan  wax  yang  masih tertinggal dibuang dengan cara pengecoran dengan air panas.
Gambar 17.  Pengecoran dengan air panas
g.  Setelah kering gips diolesi dengan cold mould seal. 2.  Pengisian Resin Akrilik Polimerisasi Panas pada Mould
24
Universitas Sumatera Utara
a. Polimer dan monomer diaduk dalam pot akrilik dengan
perbandingan  9  gr  :  3,6  ml  sehingga  adonan  mencapai  dough stage.
Gambar 18. Pengadukan polimer dan monomer sampai
mencapai dough stage
b.   Mould yang telah diolesi separator diisi penuh dengan adonan resin akrilik.
Gambar 19.   Mould diisi dengan adonan resin akrilik
c.   Plastik  selopan  diletakkan  antara  kuvet  atas  dan  bawah,  lalu ditutup  dan  ditekan  perlahan  dengan  press  manual  selama
beberapa menit proof press. 25
Universitas Sumatera Utara
d.  Kuvet  dibuka  kembali  dan  kelebihan  akrilik  dipotong  dengan menggunakan  lecron,  kemudian  kuvet  ditutup  kembali,
dilakukan pengepresan, pemberian tekanan dilanjutkan sampai sebagian  besar  kuvet  berkontak  rapat  satu  sama  lain  lalu  baut
dipasang final press. 3.  Kuring resin akrilik
Kuring unit diisi dengan air, suhu dan waktu diatur pada fase I 74 C selama 1
jam 30 menit dan fase II 100 C selama 60 menit. Kuvet dikeluarkan dari alat kuring
dan dibiarkan dingin pada suhu kamar.
1
Gambar 20. Proses kuring resin akrilik 4.  Penyelesaian Akhir dan Pemolisan
a.  Sampel  dikeluarkan  dari  kuvet  lalu  dirapikan  untuk menghilangkan  bagian  yang  tajam  dan  mendapatkan
permukaan yang rata dengan dengan bur fraser.
Gambar 21. Sampel resin akrilik diratakan dengan bur fraser
Universitas Sumatera Utara
b.  Permukaan sampel dihaluskan dengan menggunakan bur white stone dilanjutkan dengan menggunakan kertas pasir waterproof
di  bawah  air  hingga  dihasilkan  permukaan  yang  benar-benar rata dan halus.
c.  Pemolisan  sampel  dilakukan  dengan  menggunakan  motor  dan brush  polish  serta  bubuk  pumice  sehingga  diperoleh
permukaan yang mengkilat. d.  Setelah  itu,  semua  sampel  dibersihkan  dengan  air  untuk
menghilangkan kotoran.
3.7.2 Pembuatan Larutan Kunyit