Perubahan Warna Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman dalam Larutan Tablet Effervescent Pembersih Gigitiruan

PERUBAHAN WARNA RESIN AKRILIK
POLIMERISASI PANAS SETELAH PERENDAMAN
DALAM LARUTAN TABLET EFFERVESCENT
PEMBERSIH GIGITIRUAN

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh:
ADINDA PUTRI
NIM : 110600024

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015

Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ilmu Material dan Teknologi
Kedokteran Gigi
Tahun 2015

Adinda Putri
Perubahan Warna Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Perendaman dalam
Larutan Tablet Effervescent Pembersih Gigitiruan
x + 39 halaman
Resin akrilik merupakan bahan yang umum digunakan di bidang Kedokteran
Gigi sebagai basis gigitiruan. Pembersihan basis gigitiruan dapat dilakukan
menggunakan larutan tablet pembersih gigitiruan. Perendaman basis gigitiruan dalam
pembersih gigitiruan dapat menyebabkan perubahan sifat fisik dan mekanik resin
akrilik polimerisasi panas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan
warna basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas setelah perendaman dalam
larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan dengan siklus yang berbeda (5, 10 dan
15 kali). Sampel pada penelitian ini menggunakan resin akrilik polimerisasi panas
berbentuk persegi dengan ukuran 20mm x 10mm x 1,5mm sebanyak 6 sampel untuk
setiap kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol, siklus perendaman 5, 10 dan 15
kali dengan masing-masing perendaman selama 5 menit. Proses polimerisasi
dilakukan dalam waterbath dengan menaikan suhu mulai dari suhu kamar hingga
74˚C selama 1,5 jam dan dilanjutkan dengan suhu 100˚C selama 1 jam. Sampel
direndam dalam larutan tablet polident selama 5 menit dengan siklus perendaman 5,
10 dan 15 kali dalam inkubator dengan suhu 37˚C. Pengukuran perubahan warna
dilakukan menggunakan alat UV-Visible spectrophotometer. Analisis statistik

menggunakan uji ANOVA satu arah dan post hoc LSD. Hasil penelitian ini
menunjukkan nilai rerata ± standar deviasi kelompok kontrol sebesar 0,134963 ±
0,0388419; kelompok siklus perendaman 5 kali sebesar 0,043872 ± 0,0106884;
kelompok siklus perendaman 10 kali sebesar 0,035955 ± 0,0051163; kelompok siklus
perendaman 15 kali sebesar 0,021175 ± 0,0025914. Hal ini menunjukkan adanya

penurunan nilai absorbansi setelah perendaman. Hasil uji statistik menunjukkan
adanya perbedaan nilai absorbansi yang signifikan (p