2. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai sistem informasi pemesanan dan penjualan , agar konsumen menyadari pentingnya sistem
informasi pemesanan dan pejualan agar mendapatka benih dan bibit dengan kualitas terbaik .
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Bagi pengembangan Ilmu Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk memajukan ilmu tentang
sistem informasi yang sudah ada agar dapat diterapkan pada kehidupan dan dapat menguntungkan banyak pihak.
2. Bagi Penulis Menambah wawasan dan pengetahuan di bidang Sistem Informasi Pemesanan
dan penjualan Benih dan Bibit dengan berbasis web. 3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian dapat berguna untuk meningkatkan wawasan pengetahuan, sebagai bahan pembelajaran untuk mempelajari dalam hal menganalisa,
melatih daya piker dan pada saat mengambil kesimpulan untuk menghasilkan keputusan yang terbaik dalam permasalahan yang ada.
1.5. Batasan Masalah
Permasalahan yang tercakup tidak berkembang terlalu jauh atau menyimpang terlalu jauh dari tujuan yang tidak mengurangi efektifitas
pemecahannya, maka penulis melakukan pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Sistem informasi yang dibuat hanya meliputi sistem penjualan dan pemesanan benih dan bibit pada UD.Tanjung Harapan.
2. Pembayaran transaksi dilakukan secara offline, dimana konsumen melakukan transfer uang secara manual ke rekening yang telah ditentukan.
3. Jangkauan penjualan produk hanya melayani pembelian yang berada di Indonesia.
4. Tidak membahas sertifikasi benih dan bibit. 5. Tidak membahas retur benih dan bibit.
1.6. Lokasi dan Waktu Jadwal Penelitian 1.6.1
Lokasi Penelitian
Lokasi kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Pemesanan dan penjualan Benih dan Bibit dilaksanakan di UD. Tanjung Harapan. Alamat jln.
Ciluluk – Margajaya RT 02, RW 13, Tanjungsari – Sumedang 45362.
1.6.2 Waktu Jadwal Penelitian
Tabel 1.1 Table Estimasi Waktu Penelitian
No Aktivitas
Tahun 2014 Maret
April Mei
Juni 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4
1 Identifikasi Kebutuhan
2 Analisis Kebutuhan
3 Perancangan
4 Coding
5 Pengujian Program
6 Implementasi
1.7 Sistematika Penulisan
Penyusun laporan Skripsi ini menggunakan kerangka pembahasan yang terbentuk dalam susunan bab, dengan uraian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, waktu dan tempat penelitian,
metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini memuat teori-teori yang menjadi dasar pengetahuan yang digunakan dalam penyusunan laporan untuk membangun Perancangan Sistem Informasi
Pemesanan dan Penjualan Benih dan Bibit pada UD. Tanjung Harapan.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang objek penelitian dan metode penelitian pada Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Benih dan Bibit pada UD. Tanjung Harapan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang hasil pada bab tiga dan pembahasan sistem informasi yang telah dirancang serta penyesuaian kebutuhan sistem agar sistem berjalan dengan
optimal dan pengujian sistem yang akan diterapkan.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penyusunan laporan Skripsi yang telah disusun.
10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin systema dan bahasa Yunani sustema adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energy. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana
suatu model matematika bisa dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan
yang berbeda dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti Negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa
elemen kesatuan lain seperti Provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu Negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu
rakyat yang berada di Negara tersebut. Menurut Abdul Kadir 2003 : 54 Sistem adalah sekumpulan elemen yang
saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Jogiyanto 2005 : 2 mengemukakan bahwa sistem adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang
nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul- betul ada dan terjadi.
Dengan demikian sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama dan saling membentuk suatu
kesatuan untuk mencapai suatu tujuan dari sistem tersebut, maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang
sempit.
2.1.2. Konsep Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur bahwa : Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Jogiyanto, 2002:15
Sedangkan pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemen- elemen mendefinisikan sebagai berikut:
Sistem adalah elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jogiyanto, H.M., 2002:1.
2.1.3 Elemen Sistem
Gambar 2.1 Elemen-elemen sistem
1. Tujuan Sistem Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem dapat
berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Batasan Sistem Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan
sistem. Batasan sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam suatu organisasi, biaya-biaya yang dikeluarkan, orang-orang yang ada dalam organisasi,
fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan. 3. Kontrol Sistem
Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa kontrol
terhadap pemasukan data input, kontrol terhadap keluaran data output, kontrol terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik dan sebagainya.
4. Input Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memproses seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.
5. Proses Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memproses seluruh masukan menjadi suatu informasi yang lebih berguna. 6. Output
Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa berupa laporan grafik, diagram
batang dan sebagainya. 7. Umpan Balik
Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan
sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya.
2.1.4 Karakteristik Sistem
Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem
dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal
tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Komponen Sistem Components Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen- komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem
memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”. 2. Batasan Sistem Boundary
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem
ini memungkinkan sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem Environtment Bentuk apapun di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga
merugikan. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan
lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem Interface Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut
penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu
subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk
satu kesatuan. 5. Masukan Sistem Input
Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan maintenance input dan sinyal signal input. Contoh,
di d alam suatu unit seperti komputer, “program” adalah maintenance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem Output Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran dapat merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan
keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain. 7. Pengolah Sistem process
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan
mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8. Sasaran Sistem Objective Suatu sistem mempunyai tujuan goal atau sasaran objective yang pasti
dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran
atau tujuan yang telah direncanakan.
2.1.5 Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap
kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya :
1. Sistem Abstrak Abstract System dan Sistem Fisik Physical System. Sistem Abstrak Abstract System adalah sistem yang berupa pemikiran
atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan
Sistem Fisik Physical System merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi dan sebagainya.
2. Sistem Alamiah Natural System dan sistem buatan manusia. Sistem Alamiah Natural System adalah sistem yang terjadi melalui
proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi
manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Sistem informasi
berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem tertentu Deterministic System dan sistem tak tertentu Probabilistic System.
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti,
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem Tertutup Closed System dan Sistem yang Terbuka Open System. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur dari pihak luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Pengertian Informasi
Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan pengolahan proses menjadi bentuk yang berguna atau
bermanfaat bagi pemakainya. Bentuk informasi yang kompleks dan terintegrasi
dari hasil pengolahan sebuah database yang akan digunakan untuk proses pengambilan keputusan pada manajemen akan membentuk sistem informasi
manajemen. Data merupakan fakta atau nilai value yang tercatat atau mempresentasikan deskripsi dari suatu objek.
Menurut Jogiyanto 2005 : 8 mengemukakan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah
dan unit pengolahan. Agar informasi yang dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam menggalikeputusan.
2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.
3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.
Dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah dan diproses sehingga menghasilkan nilai baru dari suatu data dan bermanfaat bagi
penerimanya dan juga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
2.2.2. Siklus Informasi
Menurut Burch dan Grudnitski, 1989, yang menggambarkan pengolahan data menjadi informasi dan pemakai informasi untuk mengambil keputusan,
hingga akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali.
2.2.3. Nilai dan Kualitas Informasi
Sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi
biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 sepuluh sifat, yaitu :
a. Mudah diperoleh Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat.
b. Luas dan lengkap Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya
mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. c. Ketelitian
Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan,
yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
d. Kecocokan Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan
dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi
e. Ketepatan Waktu Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin
mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.
f. Kejelasan Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah
yang tidak jelas. g. Keluwesan
Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil
keputusan h. Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
i. Tidak ada prasangka Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah
informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
j. Dapat diukur Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem
informasi formal.
Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 tiga hal, yaitu : informasi harus akurataccurate, tepat waktu timelines, dan relevan relevance.
Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut akan dipaparkan di bawah ini. 1. Akurat accurate
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. 2. Tepat waktu timeline
Informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan
landasan dalam pengambilan keputusan. 3. Relevan relevance
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan lain berbeda.
John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga pilar.
Gambar 2.2 Kualitas Informasi 2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi diperoleh dari sistem informasi information system atau processing system.
Menurut Tata Sutabri 2012 : 46 Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Dari pengertian di atas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai
suatu kesatuan dari berbagai bagian atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan building block, yang terdiri dari blok masukan, blok
model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan
yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. 1. Blok Masukan Input Block
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang
dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model Model Block
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran Output Block
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi Technology Block
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi brainware, perangkat lunak software dan perangkat keras hardware.
5. Blok Basis Data Database Block Basis data database merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan
di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. 6. Blok Kendali Control Block
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem
itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.3.2. Perencanaaan Sistem informasi
Perencanaan sistem informasi yang diterjemahkan dari Information System Planning ISP menceritakan bagaimana menerapkan pengetahuan tentang sistem
informasi ke dalam organisasi.
Untuk dapat menerapkan sistem informasi yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai dengan keinginan dan
nilai masing-masing organisasi. Demi memahami bagaimana merencanakan sistem informasi yang tepat dan
sesuai dengan organisasi masing-masing, Perubahan sistem, baik besar maupun kecil, selalu akan melalui tingkatan-tinkatan sebagai berikut :
Tingkat I : Ide, mengetahui perlu adanya perubahan Tingkat II : Desain, merancang cara pemecahannya
Tingkat III : Pelaksanaan, menerapkan design ke dalam sistem Tingkat IV : Kontrol, memeriksa tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai dengan
design
2.3.3. Pengelolaan Sistem Informasi
Pengelolaan sistem informasi adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari studi manajemen sebagaimana pengelolaan ketenangan, keuangan, organisasi dan
tata laksana, dan lain sebagainya. Pengelolaan sistem informasi merupakan faktor kunci bagi keterlaksanaan dan keberhasilan manajemen.
2.3.4. Pengendalian Sistem Informasi
Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari pengelolaan sistem informasi, bahkan ia melaksanakan fungsi
yang sangat penting karena mengamati setiap tahapan dalam proses pengelolaan informasi. Pengelola sistem informasi perlu memahami dan memiliki
keterampilan manajerial dalam melaksanakan kegiatan pengendalian sistem informasi, yakni :
1. Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi 2. Kemampuan mengendalikan proses tranformasi informasi
3. Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksanaan sistem informasi 4. Kemampuan melaksanakan kegiatan koordinasi
2.3.5. Penilaian Sistem Informasi
Fungsi utama dari penilaian informasi adalah menyediakan informasi sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan. Penilaian merupakan
suatu komponen sistem yang penting dalam pengelolaan informasi. Komponen ini erat kaitannya dengan komponen-komponen lainnya, yakni
masukan, proses, dan produk. Komponen masukan merupakan langkah awal dalam penyusunan secara informasi. Komponen proses bertalian dengan
transformasi informasi, sedangkan komponen produk bertalian dengan hasil dan dampak sistem informasi.
Masing-masing komponen
tersebut menuntut
adanya penilaian.
Sehubungan dengan hal tersebut maka ditentukan 3 tiga strategis penilaian dalam sistem informasi, yaitu :
a. Strategi penilaian masukan yang bertujuan menilai perencanaan informasi yang disusun berdasarkan kebutuhan informasi yang nyata.
b. Strategi penilaian proses yang bertujuan menilai pelaksanaan transformasi mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, pengolahan analisis dan penilaian,
penyajian dan penyebarluasan, dokumentasi dan komunikasi yang secara keseluruhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan.
c. Strategi penilaian produk yang bertujuan menilai produk-produk informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi.
2.4. Arsitektur Jaringan
Untuk mendukung terlaksananya program aplikasi yang akan dibangun ini maka diperlukan beberapa unit komputer, dimana semua komputer tersebut saling
berhubungan dan melakukan komunikasi data agar proses komunikasi data dapat berjalan lancar dengan baik melalui media atau perantara yang disebut dengan
jaringan komputer.
2.4.1. Konsep Dasar Jaringan Komputer
Jaringan komputer memungkinkan suatu organisasi untuk menggunakan sistem pengolahan data yang terdistribusi yang menggunakan PC dan dapat saling
mengakses satu dengan yang lainnya. Menurut Andri Kristanto 2003 : 2, jaringan komputer merupakan
sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga
dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya.
2.4.2. Jenis Jaringan Komputer
Budhi Irawan 2005 : 19, membedakan jaringan komputer berdasarkan cakupan geografisnya. Ada empat kategori utama jaringan komputer, yaitu :
1. LAN Local Area Network LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berbeda didalam suatu
area yang kecil, misalnya didalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antara satu komputer yang dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu
LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps. LAN menjadi popular karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya secara
bersama-sama. Contoh dari sumber daya yang dapat digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer, dan sebagainya.
2. MAN Metropolitan Area Network MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN
menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada
kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.
3. WAN Wide Area Network Jaringan yang mencangkup antar kota, antar provinsi, antar Negara, dan bahkan
antar benua disebut dengan WAN. Misalnya, jaringan yang menghubungkan ATM, Internet.
4. GAN Global Area Network GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh
dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini
adalah internet. Menurut Budhi Irawan 2005 : 69, internet Interconnected Network
adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer- komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Setiap komputer dan
jaringan terhubung secara langsung ke beberapa jalur utama yang disebut dengan internet backbone atau secara tidak langsung terhubung melalui ISP Internet
Service Provider melalui internet backbone. Teknologi internet pada awalnya digunakan hanya untuk keperluan
pertahanan yang dirintis oleh lembaga Riset Departemen Pertahanan Amerika. Lembaga riset tersebut menginginkan agar komputer-komputer yang ada dapat
saling berhubungan satu dengan yang lain untuk kepentingan militer. Sistem jaringan komputer yang dimiliki oleh lembaga riset ini juga berhubungan dengan
kalangan universitas, dengan harapan agar jaringan komputer ini dapat semakin besar dan berkembang.
Sekitar tahun 1970, Stanford University mulai mengembangkan standarisasi jaringan komputer menjadi sebuah protocol TCPIP Transmission
Control ProtocolInternet Protocol. Fungsi utama Protocol TCPIP adalah untuk menjembatani tiap komputer yang memilki sistem operasi dan juga hardware
yang berbeda. TCPIP tersusun atas 4 layer Network Access, Internet, Host-to-
Host Transport dan Application yang masing-masing memilki protokolnya sendiri-sendiri.
Untuk dapat terkoneksi dengan Internet kita perlu terhubung dengan host atau jaringan yang telah terkoneksi dengan jaringan internet. Atau dengan kata
lain kita perlu koneksi dengan internet gateway. Untuk dapat mengakses internet tidak cukup hanya dengan komputer tetapi ada alat bantu lainnya, yaitu :
1. Internet Service Provider Online Service atau yang disini dikenal dengan sebutan Internet Service
Provider ISP adalah suatu perusahaan atau badan baik pemerintah maupun swasta yang dapat memberikan fasilitas layanan koneksi ke jaringan internet bagi
jaringan yang terhubung kepadanya. 2. Bandwith
Dalam sistem komunikasi data komputer ini dikenal istilah bandwidth atau kecepatan transmisi data, dalam satuan bit perdetik. Semakin besar bandwidth
maka semakin cepat transmisi data. 3. Server
Pada suatu jaringan komputer yang terkoneksi dengan internet dapat ditempatkan satu atau lebih komputer yang berfungsi sebagai server atau
komputer yang dapat diakses baik dari jaringan tersebut maupun dari jaringan internet.
4. Modem Modem adalah perangkat hardware tambahan untuk komputer baik jenis
card atau internal, maupun eksternal yang terletak di luar komputer, pada
dasarnya modem memungkinkan komputer anda untuk berbicara dengan komputer lain melalui kabel telepon, kata modem berasal dari kata modulasi
demodulasi yang berarti proses perubahan denyut elektronis dari komputer menjadi suaraaudio sehingga dapat dikirim lewat telepon. Modem penerima akan
mengubah suara tadi menjadi denyut elektronis kembali untuk diproses selanjutnya oleh komputer.
2.4.3. Topologi Jaringan Komputer
Menurut Andri Kristanto 2003 : 21 Topologi jaringan komputer adalah pola hubungan antar terminal dalam suatu jaringan komputer. Topologi secara
fisik dari suatu jaringan merajuk kepada konfigurasi kabel, komputer, dan perangkatnya.
Topologi, menurut Budhi Irawan 2005 : 25 adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga
membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, star, ring cincin dan tree pohon. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas,
dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
2.5. Perangkat Lunak Pendukung
Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan untuk pengembangan sistem, di bawah ini akan dijelaskan perangkat-
perangkat lunak yang penulis gunakan.
2.5.1. Hypertext Preprocessor PHP
PHP Hypertext Processor adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk
scripting, sistem kerja program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai
Compiler. Menurut Rina Musyawarah 2005 : 72 PHP adalah singkatan dari
Hypertext Processor, yakni instruksi atau perintah pemrograman berbasi web yang biasa disisipkan dalam dokumen HTML, sebagai script pendukung yang ada
di lingkungan server server side HTML, embedded scripting. Dengan php ini, dapat membuat berbagai macam aplikasi berbasis web,
mulai dari aplikasi yang sederhana sampai dengan aplikasi kompleks yang membutuhkan koneksi ke database.
2.5.2. MySQL
MySql merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data DBMS Data Base Management System. MySQL merupakan sebuah hubungan
Data Base Management System DBMS yang membantu sebuah model data yang terdiri atas kumpulan hubungan nama named relation. Database MySQL adalah
salah satu database yang open source. Database ini banyak dipasangkan dengan script PHP. Penyebab utama MySQL begitu popular di kalangan Web karena
cocok bekerja di lingkungan tersebut, selain itu karena : 1. MySQL tersedia di berbagai platform dan kompatibel dalam berbagai sistem
operasi.
2. fitur-fitur yang dimiliki MySQL merupakan fitur-fitur yang biasanya banyak dibutuhkan dalam aplikasi web.
3. MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah, sehingga kecepatan koneksi relatif tinggi.
2.5.3. Macromedia DreamWeaver
Macromedia Dreamweaver [http:ms.wikipedia.org] adalah sebuah software web design yang menawarkan cara mendesain website dengan dua
langkah sekaligus dalam satu waktu, yaitu mendesain dan memprogram. Macromedia Dreamweaver merupakan editor visual yang tepat untuk manambah
dan mengolah situs web dan halaman-halaman HTML. Dengan Dreamweaver sangat mudah membuat dan mengedit lintas platform termasuk lintas platform
browser. Dreamweaver menyediakan desain tingkat tinggi dan tool-tool untuk layout, kemudian juga sangat mudah menggunakan kemampuan Dynamic HTML
seperti animasi layer dan behaviours tanpa perlu untuk menulis kode programnya. Teknologi roundtrip HTML dari macromedia mengimpor dokumen HTML tanpa
perlu memformat ulang kodenya dan kita bisa mengeset Dreamweaver untuk merapikan dan memformat ulang HTML jika menginginkannya. Dreamweaver
juga menyediakan tool SQL sederhana yang memungkinkan untuk membuat query tanpa harus menguasai SQL.
2.5.4. Browser dan Web Server
Dalam dunia web perangkat lunak client yaitu browser web mempunyai tugas yang sama yaitu menterjemahkan informasi yang diterima oleh server web
dan menampilkan pada layer komputer pengguna. Umumnya browser web menerima data dalam bentuk HTML. File HTML sebenarnya adalah file teks
biasa yang berisi informasi yang hendak ditampilkan oleh pengguna. Untuk menjalankan PHP dan MySQL dibutuhkan web server. Apache
merupakan salah satu web browser yang ketangguhannnya telah teruji serta dari apache yang free dan open source.
2.6. Pengertian Penjualan, Pembelian, Pemesanan, Benih dan Bibit 2.6.1. Pengertian Penjualan
Penjualan merupakan bagian dari kegiatan pemasaran, penjualan sangat penting dan sangat menentukan era suatu pemasaran untuk memasarkan
produknya yaitu dengan cara menjual produk tersebut dan apabila penjualan tidak dapat dilaksanakan maka fungsi-fungsi lain dari pemasaran tidak akan berjalan.
Kegiatan penjualan terbagi dalam dua cara yaitu: 1. Penjualan kredit yaitu penjualan barang yang dilakukan dengan cara mengirim
barang sesuai dengan pesanan dari pembeli dan tidak ada pembayaran langsung yang terjadi dalam jangka waktu tertentu dan tidak mempunyai tagihan pada
pembeli tersebut. 2. Penjualan tunai yaitu apabila toko tersebut menjual produknya yang sesuai
secara langsung pada pembeli dan dibayar pada saat itu juga oleh pembeli.
Pengertian penjualan menurut “American marketing Assosiation” ditetapkan sebagai berikut: proses pemberian bantuan persuasi secara pribadi atau
non pribadi agar membeli suatu komoditi atau jasa agar bertindak menguntungkan atau suatu gagasan atau ide yang mengandung arti komersial bagi penjual.
Dari pemikiran di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud sistem penjualan adalah pola hubungan antar bagian-bagian yang saling
berkaitan untuk melakukan kegiatan yaitu memproses data penjulan sehingga mengahasilkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat sehingga memuaskan
kedua belah pihak.
2.6.2 Pengetian Pemesanan
pemesanan adalah proses perbuatan, cara memesan atau memesankan. Pemesanan merupakan salah satu aktifitas dalah sebuah perusahaan rental buku,
pemesanan dilakukan oleh konsumen, adanya pemesanan membantu penjual menentukan jumlah persediaan barang.
Kemajuan teknologi sekarang ini memungkinkan pemesanan tidak hanya dapat dilakukan jika konsumen dan penjual bertatap langsung, tetapi dapat dilakukan
dari jarak jauh sekalipun, misalnya dengan menggunakan E-commerce, yaitu sistem pemesanan barang lewat internet.
2.6.2 Pengertian Benih dan Bibit
Benih secara umum adalah istilah yang dipakai untuk bahan dasar pemeliharaan tanaman atau hewan.
Istilah ini biasanya dipakai bila bahan dasar ini berukuran jauh lebih kecil daripada ukuran hasil akhirnya dewasa.
Dalam UU Sistem Budi Daya Tanaman, benih adalah tanaman atau bagian dari tanaman yang digunakan untuk mengembang biakkan tanaman tersebut.
Dalam budi daya tanaman, benih dapat berupa biji maupun tumbuhan kecil hasil perkecambahan, pendederan, atau perbanyakan aseksual dan disebut juga bahan
tanam. Benih atau bahan tanam yang bukan berupa biji atau yang telah disemaikan
dapat disebut sebagai bibit.
37
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian dilakukan untuk merancang Sistem Informasi Pemesanan dan Penjualan Berbasis Web pada UD. Tanjung Harapan yang beralamat di Jalan
Ciluluk-Margajaya RT 02, RW 13 Tanjungsari-Sumedang.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
UD.Tanjung Harapan pertama kali berdiri pada tanggal 14 Juni 2006, pendiri UD.Tanjung Harapan ini adalah Uus Husna Amali sekaligus sebagai ketua
dari UD.Tanjung Harapan. UD.Tanjung Harapan bergerak di bidang pemesanan dan penjualan berbagai jenis benih dan bibit tanaman hutan dan pertanian yang
memiliki kualitas-kualitas mutu benih dan bibit. Usaha dagang ini didirikan atas dasar Kebutuhan konsumen terhadap benih dan bibit tanaman hutan dan pertanian
khususnya di wilayah Jawa Barat. Dari tahun pertama sampai tahun 2009, UD.Tanjung Harapan mengalami
kemajuan sedikit demi sedikit, puncaknya dari tahun 2009 setelah UD.Tanjung Harapan mendapatkan akte tanggal 12 Februari 2009 dengan nomor akte 07,
mulai saat itu dari tahun 2009 sampai tahun 2012 pemintaan bibit dan benih sangat tinggi. Dan seiring dengan kemajuan usaha dagang ini, dapat membantu
menghijaukan kembali kawasan-kawasan hutan yang gundul dan lahan pertanian dengan kualitas benih dan bibit yang baik.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi
1. Bukan sekedar Hijau, saatnya menanam bibit berkualitas. 2.
UD.Tanjung Harapan, harapan “paru-paru kehidupan”.
Misi
1. Menjadikan penjualan yang terdepan bagi UD. Tanjung Harapan. 2. Menjalankan kegiatan usaha yang mengutamakan suatu hubungan ikatan
yang baik dan menciptakan suatu kenyamanan dalam usaha 3. Memberikan kepercayaan penuh kepada konsumen untuk memilih benih
dan bibit berkualitas 4. Memberikan kenyamanan kepada konsumen dalam melakukan transaksi
jual beli benih dan bibit.
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam analisis struktur organisasi ini akan dijelaskan mengenai rangkaian aktifitas yang terdapat didalam perusahaan tersebut. Struktur organisasi
merupakan susunan dari setiap jabatan yang sudah stabil dan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi orang yang tergabung dalam organisasi tersebut.
Dengan adanya struktur organisai , maka setiap ketua atau bawahan mengetahui dengan jelas sampai dimana tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan atau batas
wewenang dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Pembagian kerja adalah suatu kehharusan didalam organisasi agar tidak menjadi tumpang tindih
pekerjaan. Pembagian kerja bukan hanya perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari penerapan spesialisasi, tetapi mewujudkan penempatan orang yang tepat.
KETUA Uus Husna Amali
DIVISI BENIH Eme Sutarmat
DIVISI BIBIT Husen
DIVISI TRANSPORTASI Wawan
KASIR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi UD. Tanjung Harapan
3.1.4 Deskripsi Tugas
Dapat dijelaskan mengenai tugas pokok dan fungsi setiap bagian organisasi. Penjabaran dari tugas pokok dan fungsi setiap bagian adalah sebagai
berikut : 1. Ketua
Tugas dan tanggung jawab dari ketua adalah sebagai berikut : a. Pemimpin tertinggi yang menetapkan langkah-langkah pokok dalam
melaksanakan kebijakan di UD. Tanjung Harapan. b. Memiliki wewenang sebagai pengambil keputusan setiap kegiatan di UD.
Tanjung Harapan. c. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang dipimpinnya.
d. Menerima dan mengevaluasi laporan dari bawahannya.
e. Mengurus segala promosi penjualan 2. Kasir
Adapun tugas dan tanggung jawab dari kasir adalah sebagai berikut : a. Bertanggung jawab atas semua kegiatan pemesanan dan penjualan
b. Bertanggung jawab atas kegiatan keuangan c. Membuat laporan keuangan secara berkala
3. Divisi Benih Adapun tugas dan tanggung jawab dari divisi benih adalah sebagai berikut :
a. Mengurus informasi benih yang akan di jual b. Bertanggung jawab mengelola benih-benih yang tersedia
c. Bertanggung jawab tersedianya stok benih yang ada ditoko d. Melakukan pemesanan benih kepada distributor benih
4. Divisi Bibit Adapun tugas dan tanggung jawab dari divisi bibit adalah sebagai berikut :
a. Mengurus informasi bibit yang akan di jual b. Bertanggung jawab mengelola bibit-bibit yang tersedia
c. Bertanggung jawab tersedianya stok bibit yang ada ditoko d. Melakukan pemesanan bibit kepada distributor bibit
5. Divisi Transportasi Adapun tugas dan tanggung jawab dari divisi transportasi adalah
menyediakan media transportasi dalam distribusi benih dan bibit.
3.2 Metode Penelitan
Metode penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah yang terbagi dalam suatu mekanisme, teknik atau cara dalam mencari atau
mengumpulkan data yang berhubungan dengan pemecahan suatu permasalahan. Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap
permasalahan yang dihadapi serta memberikan alternatif kemungkinan- kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam perancangan sistem informasi adalah metode deskriptif. Metode deskriptif pada umumnya dilakukan
dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat.
Perkembangan metode deskriptif juga banyak dilakukan oleh para penelitian karena dua alasan yaitu :
1. Dalam pengamatan empiris didapat bahwa besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif.
2. Melakukan deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang penjualan maupun tingkah laku
manusia. Disamping kedua alasan seperti tersebut diatas, metode deskriptif pada
umumnya menarik penulis, karena bentuknya sangat sederhana dengan mudah dipahami tanpa perlu memerlukan teknik statistik yang kompleks. Walaupun
sebenarnya tidak demikian kenyataannya. Karena penelitian ini sebenarnya juga
dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya dalam penelitian penggambaran secara factual perkembangan perusahaan.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam menentukan desain penelitian, penulis melakukannya pada UD. Tanjung Harapan yang beralamat di Jalan Ciluluk-Margajaya RT 02, RW 13
Tanjungsari-Sumedang. Maka penulis akan melakukan penelitian ini untuk membangun sistem aplikasi pemesanan dan penjualan benih dan bibit. Dengan
menggunakan metode yang bersifat deskriptif pada pendekatan kasus di UD. Tanjung Harapan , yaitu suatu metode yang pada tahap pertama penulis
melakukan dengan cara mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu, dan pada tahap berikutnya penulis mengolah dan membahas sampai pada
suatu kesimpulan yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan untuk melampirkan semua kegiatan yang dikerjakan selama dilakukannya penelitian di
UD. Tanjung Harapan.
3.2.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan proses penelitian ini sumber data yang dugunkan adalah sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh melalui proses pengamatan
observasi disertai dengan wawancara dan juga dengan menggunakan sumber data sekunder yaitu dokumentasi dari hasil pendataan yang ada pada UD.
Tanjung Harapan.
3.2.2.1 Sumber Data Primer Wawancara, Observasi
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengumpulkan data sebagai bahan dari laporan dengan menggunakan metode deskriptif yaitu teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah : a. Wawancara
Pada metode pengumpulan data ini penulis melakukan wawancara pada ketua yaitu Bapak Uus Husna Amali dan divisi-divisi dari UD. Tanjung
Harapan. Penulis mewawancara langsung untuk mengetahui apa kekurangan dan kelebihan mengenai sistem yang sedang berjalan dan
sarana informasi bagi konsumen serta harapan dan keinginan UD. Tanjung Harapan dan konsumen sebagai alat untuk pemenuh kebutuhan informasi
penjualan yang seharusnya seperti apa. b. Observasi
Selain wawancara langsung dengan ketua dan divisi-divisi UD. Tanjung Harapan, penulis juga mengamati secara langsung proses penjualan
dengan mengadakan pencatatan terhadap dokumen-dokumen seperti laporan penjualan dan cara kerja berdasarkan sistem yang sedang berjalan.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder Dokumentasi
Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi, dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian.
Dalam hal ini, dokumen-dokumen yang diperoleh dianalisis sehingga diperoleh data-data yang sesuai untuk kegiatan pengembangan sistem informasi, yaitu :
1. Data Penjualan 2. Data Sertifikat Benih
3. Data Keuangan
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan sistem merupakan salah satu cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya
sejumlah kebutuhan-kebutuhan, sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Sedangkan metode pengembangan sistem terdiri
dari sederetan kegiatan yang dapat dikelompokan menjadi beberapa tahapan, yang membantu kita dalam pengembangan sistem.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem merupakan pendekatan dengan cara bagaimana menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih
tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi. Adapun metode pendekatan sistem yang digunakan penulis dalam
pembuatan sistem informasi penjualan ini adalah dengan cara pendekatan terstruktur yang berorientasi pada data yaitu analisis sistem yang mengikuti
tahapan-tahapan pengembangan sistem system defelopment life cycle dengan dilengkapi alat dan teknik pengumpulan data dalam metode terstruktur ini berupa,
Diagram Konteks Context Diagram, DFD Data Flow Diagram, Kamus Data Data Dictionary, ERD Entity Relational Diagram, dan Normalisasi yang
berorientasi pada proses dan data.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan system menggunakan metode incremental yang sudah dikembangkan dari waterfall model, karena metode incremental ini terdiri dari
tahap-tahap yang memberikan kemudahan, jika pada suatu tahap tidak sesuai atau mengalami kesalahan, maka dapat kembali ke tahap sebelumnya.
MAINTENANCE TESTING
CODING DESIGN
ANALYSIS
Gambar 3.2 Waterfall Model
Sumber :Andy Down Town, McGraw Hill, Enginneering Computer interface,1991
Langkah umum penggembaran waterfall adalah sebagai berikut: 1. Analysis
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan system. Pengumpulan data dalam tahap ini bias melakukan sebuah penelitian, wawancara atau study
literature. Seorang system analis alan menggali informasi sebanyak- banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuat system komputer yang
biasa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahap ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bias dikatakan sebagai
data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan system. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan system analis untuk
menterjemahkan ke dalam bahasa program. 2. Desain
Proses desain akan menterjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum di buat coding. Proses ini
berfokus pada: struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detaialgoritmaprocedural. Tahapan ini kana menghasilkan
dokumen yang disebut software requirement. Dokumen ini lah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.
3. Coding Coding merupakan penerjemah design dalam bahasa yang bias dikenali oleh
computer. Dilakukan oleh programmer yang akan diterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata
dalam mengerjakan suatu system. Dalam artian pengguna komputer akan dimaksimalkan dalam tahap ini.
4. Testing Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap system
yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap system tersebut dan kemudian bias diperbaiki.
5. Maintenance Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan
mengalami perubahan. Perubahan tersebut bias karena mengalami keslahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan puerperal
atau system operasi baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Analisis dan perancangan terstruktur dapat memberikan penjelasan yang lengkap dan sistem dipandang dari elemen data, dimana dalam sistem terdapat
flowmap, diagram konteks, DFD, kamus data dan Relasi Tabel. Untuk lebih jelas dapat dilihat penjelasan sebagai berikut :
1. Flowmap
Suatu flowmap digambarkan sebagai pemetaan hubungan antara bagian- bagian kerja melalui dokumen, baik berupa laporan maupun formulir. Flowmap
digunakan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara sub kerja yang akan menggerakkan sistem. Setelah diketahui bagian-bagian yang terlibat dalam sistem,
maka akan diketahui berapa jumlah entitas yang terkait dengan sistem yang dianalisis dan dirancang.
2. Diagram Konteks Diagram konteks digunakan untuk memnggambarkan sistem penjualan benih
dan bibit secara garis besar dan keseluruhan. Diagram konteks dirancang untuk memperhatikan masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang
dihasilkan oleh sistem.
3. Data Flow Diagram DFD Diagram aliran data pada sistem pemesanan dan penjualan benih dan bibit
merupakan salah satu gambaran mengenai semua kegiatan dan aktifitas penjualan dan pemesanan benih dan bibit untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan
mudah dipahami didalam kegiatan proses pengolahan data. Simbol-simbol yang digunakan pada DFD yaitu sebagai berikut :
a. External entity kesatuan luar atau boundary batas sistem b. Data flow arus data
c. Process proses d. Data storage simpanan data
4. Kamus Data Dengan menggunakan kamus data , dapat mengetahui data yang mengalir
di sistem dengan lengkap. Kamus data dapat digunakan dengan dua tahap yaitu
tahap analisis dan perancangan sistem. Pada tahap menganalisis suatu sistem, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi analisis dan pemakai sistem,
mengenai data yang masuk kedalam sistem dan informasi yang dibutuhkan dalam sistem. Sedangkan dalam tahap perancangan sistem, kamus data yang digunakan
untuk merancang input,merancang laporan- laporan dan database.
5. Perancangan Basis Data A. Normalisasi
Pada proses normalisasi selalu diuji dengan berbagai kondisi seperti menambah insert, menghapus delete, mengubah update, melihat review.
Pada sebuah database dan bila terdapat kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi yang harus dipecahkan lagi menjadi beberapa table sehingga bentuknya
menjadi database normal. Tujuan dari normalisasi adalah :
1. Mengurangi keanekaragaman data 2. Mengurangi terjadinya penyimpangan dalam operasi insert,delete, update.
Adapun bentuk-bentuk normalisasi adalah sebagai berikut :
a. Bentuk tidak normal Unnormalized Form Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa berupa data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. Tahap
untuk memperoleh bentuk tidak normal dilakukan dengan menuliskan semua data yang akan direkam, bagian yang double tidak perlu dituliskan.
b. Bentuk normal pertama First Normal Form Kumpulan data dibentuk menjadi bentuk normal kesatu dengan memisah-
misahkan data pada field-field yang tepat dan bernilai atomic tidak ada set atribut berulang-ulang atau atribut bernilai ganda, juga seluruh record harus lengkap
adanya.
c. Bentuk normal kedua Second Normal Form Pembentukan normal kedua dengan mencari kunci field yang dapat
dipakai sebagai patokan dalam pencarian data dan memiliki sifat yang unik. Bentuk normal kedua ini mengandaikan bahwa bentuk data telah memenuhi
kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung fungsi pada kunci utama primary key.
d. Bentuk normal ketigaThird Normal Form Bentuk normal ketiga mempunyai syarat setiap tabel tidak mempunyai
field yang bergantung transitif, namun harus bergantung penuh pada kunci utama. Dengan demikian, relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut
bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atibut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan primary key secara
menyeluruh.
B. Tabel Relasian a. Relasi satu ke satu one to one
Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas.
Secara lebih teknis, jika nilai yang digunakan sebagai penghubung pada entitas pertama hanya dimungkinkan muncul satu kali saja pada entitas kedua yang saling
berhubungan. Sebagai contoh, satu orang pegawai hanya dimungkinkan memiliki satu departemen
b. Relasi satu ke banyak one to many Relasi banyak ke satu many to one atau satu ke banyak one to many
Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan terjadi satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali
kejadian pada entitas kedua. Sebagai contoh, setiap pegawai hanya dimungkinkan memiliki sebuah departemen, sebaliknya sebuah departemen dapat dimiliki oleh
lebih dari satu orang pegawai.
c. Relasi banyak ke banyak many to many Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan
memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan entitas kedua. Sebagai contoh, lebih dari satu mahasiswa dapat mengikuti lebih dari satu
mata kuliah.
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian software menggunkan black box. Black-box sering disebut juga dengan pengujian tingkah laku behavioral testing, yang lebih terfokus kepada
kebutuhan fungsional dari perangkat lunak. Pengujian Black-Box memungkinkan pembuat perangkat lunak untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu
masukan yang akan menjalankan semua kebutuhan fungsional dari perangkat lunak yang di buat.
Pengujian Black-Box dilakukan untuk menentukan beberapa macam kesalahan yaitu:
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja.
Untuk itu dalam pengujian software di UD. Tanjung Harapan ini, penulis melakukan penelitian menggunakan pengujian Black-Box dimana suatu aplkiasi
akan teruji dengan baik untuk mendemonstrasikan bahwa fungsi software beroperasi, input dengan baik diterima, output tyang dihasilkan dengan benar, dan
integritas informasi eksternal terjaga.
3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisisa merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan yang ada pada sebuah sistem. Dalam
analisa sistem akan ditemukan masalah yang mungkin akan mempengaruhi kerja
sistem. Agar sistem yang dirancang dapat berjalan sebagaimana mestinya, perlu dilakukan analisis terhadap kinerja sistem yang pada akhirnya bertujuan untuk
pengembangan sistem.
3.3.1 Analisis Dokumen
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menguraukan dokumen yang dipakai dalam sistem adalah nama yang digunakan, analisis dokumen bertujuan
untuk mengetahui lebih jelas dan fungsi dari semua dokumen yang ada pada UD. Tanjung Harapan.
Secara umum bentuk dari analisis dokumen terdiri dari elemen-elemen, berikut adalah dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem ini adalah :
1. Nama Dokumen : Permintaan
Sumber : Kasir
Fungsi : Sebagai acuan permintaan barang
Item data : Jumlah, Jenis, Tgl_permintaan
Rangkap : 1
2. Nama Dokumen : Kwitansi
Sumber : Kasir
Fungsi : Bukti pembayaran
Periode Pembuatan : pada saat benih atau bibit terjual
Item Data : No,Terima, Jumlah_uang, Untuk_pembayaran,
Tgl_pembelian
Rangkap : 2
3. Nama Dokumen : Surat Pengantar Benih Tanaman Hutan
Sumber : Divisi Bibit dan Benih
Fungsi : Pada saat benih terjual
Periode Pembuatan : Pada saat pemesanan barang
Item Data : No, Jenis, JumlahKg, Klasifikasi, No_Sertifikat
Rangkap : 1
4. Nama Dokumen : Sertifikat mutu benih tanaman hutan
Sumber : Divisi Benih
Fungsi : Benih bersertifikat
Periode Pembuatan : Pada saat benih terjual
Item Data :Nama_spesies,
No_Sertifikat, No_Benih,
Pemohon, Alamat Rangkap
: 1
5. Nama Dokumen : Nota Penjualan
Sumber : Kasir
Fungsi : Bukti pembelian dari konsumen
Periode Pembuatan : Pada saat pembelian benih dan bibit yang tidak bersertifikat
Item Data : Jumlahkg, Jenis, Harga, Tgl_pembelian
Rangkap : 3
6. Nama Dokumen : Laporan Penjualan
Sumber : Kasir
Fungsi : untuk memberitahu barang yang terjual
Periode Pembuatan : Pada saat barang telah terjual
Item Data :Jenis,
Jumlah, Klasifikasi,
No_sertifikat, Tgl_penjualan, Data_barang
Rangkap : 1
7. Nama Dokumen : Nota Pemesanan
Sumber : Kasir
Fungsi : Sebagai bukti pemesanan benih atau bibit
Periode Pembuatan : Pada saat melakukan pemesanan Item data
: No, Nama_barang, Jumlah Rangkap
: 2
3.3.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
3.3.2.1 Analisis Prosedur Penjualan Benih dan Bibit
Adapun analisis prosedur dari sistem pemesanan dan penjualan pada UD. Tanjung Harapan yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
1. Konsumen memberikan data permintaan untuk diberikan kepada kasir.
2. Kasir melakukan pencatatan permintaan barang, kemudian diberikan kepada bagian divisi benih dan bibit.
3. Divisi benih dan bibit menerima permintaan dari kasir dan melakukan pengecekan benih dan bibit, jika benih dan bibit tidak ada, dibuatkan data
barang tidak ada kemuadian diberikan kepada kasir dan diberikan kepada konsumen. Jika benih yang diinginkan bersertifikat ada,maka bagian divisi
benih mengeluarkan sertifikat mutu benih, surat pengantar, jika konsumen mencari benih tidak bersertifikat, maka divisi benih memberikan nota
penjualan. 4. Jika benih yang bersertifikat ada, maka kasir menerima sertifikat mutu
benih dan surat pengantar dari divisi benih, lalu kasir membuat kwitansi sebagai bukti pembayaran. Jika konsumen meminta benih yang tidak
bersertifikat dan bibit, maka kasir membuat nota penjualan untuk diberikan kepada konsumen.
5. Kasir membuat laporan penjualan untuk dilaporkan kepada ketua.
3.3.2.2 Analisis Prosedur Pemesanan Benih dan Bibit
Adapun analisis prosedur Apabila pada saat pembelian, produk yang diinginkan tidak ada, maka konsumen dapat memesan produk tersebut. Berikut
sistem pemesanan yang sedang bejalan : 1. Konsumen memberikan data permintaan kepada kasir
2. Kasir memberikan data permintaan kepada divisi-divisi untuk melakukan pengecekan barang.
3. Apabila barang yang di cek tidak ada, maka kasir membuat nota pemesanan lalu diberikan kepada konsumen.
3.3.2.3 Flowmap
Memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan. Dari sistem lama akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan
untuk pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan. Dibawah ini adalah flowmap sistem pemesanan dan penjualan di UD.Tanjung
Harapan yang sedang berjalan meliputi proses Pemesanan dan Penjualan benih dan bibit.
3.3.2.3.1 Flowmap Penjualan yang Sedang Berjalan
Flowmap Penjualan yang sedang berjalan Kasir
Konsumen Divisi Benih dan Bibit
Ketua
P h
ase
Permintaan Permintaan
Permintaan Cek benih
dan bibit tersedia
Data barang tidak ada
Data barang ada
F T
Data barang tidak ada
Data barang tidak ada
Mutu benih dan bibit
Surat Pengantar Sertifikat mutu
benih dan bibit sertifikat
Non sertifikat
Surat Pengantar Sertifikat mutu
benih dan bibit Membuat
Kwitansi Kwitansi
Surat Pengantar Sertifikat mutu
benih dan bibit
Kwitansi Nota
Penjualan Nota
Penjualan
Membuat Laporan
Penjualan Laporan
Penjualan Laporan
Penjualan Nota
Penjualan Nota
Penjualan
Gambar 3.3 Flowmap Penjualan yang Sedang Berjalan
3.3.2.3.2 Flowmap Pemesanan yang Sedang Berjalan
Flowmap Pemesanan yang sedang berjalan Kasir
Konsumen Divisi Benih dan Bibit
P h
as e
Permintaan Permintaan
Permintaan
Cek benih dan bibit
Data barang tidak ada
Data barang tidak ada
Nota Pemesanan Membuat
Nota Pemesanan
Nota Pemesanan Membuat data
barang tidak ada
Gambar 3.4 Flowmap Pemesanan yang Sedang Berjalan
3.3.2.4 Diagram Konteks
Diagram konteks yang berjalan ini diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem yang sedang berjalan pada UD.
Tanjung Harapan . Diagram Konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Dibawah ini
penulis akan menerangkan diagram konteks yang sedang berjalan pada UD. Tanjung Harapan.
SI Pemesanan dan Penjualan UD. Tanjung Harapan
Konsumen
Ketua Permintaan
Nota Penjualan
Kwitansi Surat Pengantar
Sertifikat Mutu Benih Laporan Penjualan
Nota Pemesanan
Gambar 3.5 Diagram Konteks yang sedang berjalan
3.3.2.5 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram DFD merupakan salah satu komponen dalam serangkaian pembuatan perancangan sebuah sistem komputerisasi. DFD
menggambarkan aliran data dari sumber memberi data input ke penerima data output. Aliran data itu perlu diketahui agar si pemmbuat sistem tahu persis
kapan sebuah data harus disimpan, kapan harus ditanggapi proses, dan kapan harus didistribusikan ke bagian lain dalam sistem informasi pemesanan dan
penjualan UD. Tanjung Harapan.
3.3.2.5.1 DFD Penjualan yang Sedang Berjalan
1.0 Pencatatan
Permintaan 2.0
Cek benih dan bibit
3.0 Cek mutu benih
4.0 Membuat
Kwitansi
5.0 Mwmbuat Laporan
Penjualan Konsumen
Ketua Permintaan
Data permintaan
Data benih 6.0
Membuat Nota penjualan
Data benih bersertifikat
Kwitansi
Kwitansi
Laporan penjualan Nota Penjualan
Sertifikat Mutu Benih dan Surat Pengantar
Data benih non sertifikat dan
bibit
Gambar 3.6 DFD level 0 Penjualan yang sedang berjalan
3.3.2.5.2 DFD Pemesanan yang Sedang Berjalan
1.0 Pencatatan
Permintaan 2.0
Cek benih dan bibit
3.0 Cek stok benih
atau bibit 4.0
Membuat Nota Pemesanan
Konsumen Permintaan
Data permintaan
Data benih
Data pesanan benih atau bibit Nota pemesanan
Gambar 3.7 DFD level 0 Pemesanan yang sedang berjalan
3.3.3 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil evaluasi, UD. Tanjung Harapan masih mengalami berbagai permasalahan dalam melakukan aktivitas penjualan. Adapun masalah
yang dihadapi pada sistem pemesanan dan penjualan yang sedang berjalan pada UD. Tanjung Harapan adalah :
Tabel 3.1 Evaluasi Sistem Yang Berjalan
No Permasalahan
Pemecahan
1 Tidak ada media informasi seperti web
pemesanan dan penjualan yang komunikatif dan informatif untuk
menjelaskan secara detail produk- produk yang ada di UD. Tanjung
Harapan. Dengan mengimplementasikan
sistem aplikasi pemesanan dan penjualan ini, memudahkan
konsumen dalam pencarian informasi penjualan benih dan bibit
sehingga akan menghasilkan informasi yang sesuai dengan yang
diharapkan.
2 Konsumen sangat kesulitan mencari
informasi mengenai keberadaan UD.
Tanjung Harapan yang tentunya mengakibatkan perusahaan kurang
dikenal oleh banyak orang. Menggunakan sistem informasi
berbasis web, maka UD.Tanjung Harapan dapat dikenal oleh seluruh
konsumen, karena dapat diakses oleh siapapun.
3 Laporan penjualan masih
Menggunakan sisten informasi
menggunakan proses manual sehingga menyulitkan dalam pembuatan laporan
penjualan. berbasis web, setiap proses
penjualan telah selesai diproses, maka dalam laporan dapat dibuat
lebih mudah.
64
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan salah satu tahap lanjutan dari analisa dan evaluasi sistem yang sedang berjalan, dimana pada perancangan sistem
digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum dilakukan pengkodean kedalam suatu bahasa pemrograman. Dalam perancangan suatu
sistem tidak lepas dari hasil analisa, karena dari hasil analisa sistem baru dapat dibuat sehingga menghasilkan rancangan sistem.
4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan suatu perancangan yang dapat membantu proses penjualan dan pemesanan yang mana
akan membantu mempromosikan dam memperluas cakupan penjualan dan pemesanan UD. Tanjung Harapan ini. Secara umum, tujuan yang akan dicapai
untuk mempermudah, mempercepat, serta kenyamanan dalam kinerja, berikut tujuan perancangan sistem secara khusus :
1. Membuat suatu sistem informasi penjualan dan pemesanan benih dan bibit secara online yang memperrmudah konsumen di Indonesia mendapatkan
produk dengan cepat , mudah dan aman. 2. Mempromosikan dan menawarkan barang yang dijual bagi para konsumen
melalui akses internet.
Diperlukan tahapan-tahapan dalam perancangan sistem yaitu: 1. Perancangan proses, yang digambarkan dalam flowmap, diagram arus
data, kamus data. 2. Perancangan basis data , digambarkan dengan normalisasi, relasi table,
ERD, dan struktur file. 3. Perancangan program, digambarkan dalam perancangan inputoutput,
struktur program serta kebutuhan sistem.
4.1.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Gambaran umum dari sistem yang akan diusulkan, yaitu sistem informasi penjualan dan pemesanan yang dapat diakses melalui internet karena telah
berbasis website, user atau konsumen hanya memerlukan sebuah komputer dan teknologi lainnya yang memiliki sebuah fasilitas browser yang terkoneksi dengan
jaringan internet, sehingga penggemar lebih mudah mendapatkan informasi tentang produk yang dijual, informasi stok produk tersedia, informasi-informasi
yang dibutuhkan oleh penggemar dan melakukan pemesanan produk secara online dengan cepat dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja tanpa batas waktu.
Adapun gambaran dari sistem yang diusulkan sebagai berikut : 1. Konsumen bisa langsung melihat informasi barang dengan mendapatkan
informasi yang akurat dan cepat. 2. Konsumen bisa langsung mengakses melalui internet untuk melakukan
pembelian benih dan bibit.
3. Untuk para konsumen yang ingin membeli benih dan bibit dapat melakukan pembayaran via transfer antar bank.
4.1.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
Dalam perancangan prosedur yang diusulkan mencakup gambaran umum sistem informasi penjualan yang diusulkan penulis dimulai dari asalnya sampai
tujuannya. Prosedur yang penulis usulkan adalah sebagai berikut:
1. User mengunjungi website UD. Tanjung Harapan untuk memilih kategori benih dan bibit, dan produk yang diinginkan.
2. Kemudian konsumen memilih produk yang diinginkan, lalu klik tombol detail untuk melihat data produk yang akan dibeli, lalu klik tombol Beli. Selanjutnya
akan mucul keranjang belanja , di form keranjang belanja, konsumen dapat mengubah jumlah benih dan bibit yang akan di pesan, kemudian klik tombol
lanjutkan. 3. Selanjutnya konsumen mengisi data pemesanan, atau data penerima. Lalu
melakukan konfirmasi pembayaran. 4. Setelah itu konsumen melakukan pembayaran dengan cara transfer ke bank
yang ada pada menu Cara Pembelian. 5. Admin akan memproses dan mempersiapkan produk yang telah dipesan oleh
konsumen, lalu produk yang dibeli dikirim sesuai alamat yang diberikan konsumen pada saat mengisi data pemesanan. Pengiriman produk kepada
konsumen yaitu melalui jasa pengiriman JNE.
6. Admin dapat meng-update dan mengelola database setiap waktu dan terjadi perubahan pada database.
4.1.3.1 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan salah satu diagram yang menggambarkan antar sistem dan lingkungannya. Lingkungan tersebut menggambarkan suatu
proses dalam sistem keseluruhan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Sistem Informasi Penjualan Benih dan
Bibit UD. Tanjung Harapan
Konsumen Data Pesanan Produk
Ketua Laporan Penjualan
Data Konfirmasi pembayaran Data Konsumen
Data Produk User Id dan Password
Data Pemesanan
Gambar 4.1 Diagram Konteks yang Diusulkan
4.1.3.2 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram DFD adalah teknis grafis yang menggambarkan aliran informasi dan perubahan yang digunakan sebagai perpindahan data dari
masukan ke keluaran, DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan.
4.1.3.2.1 DFD Level 0
Konsumen 2.0
Proses Konfirmasi
1.0 Proses
Pemesanan Produk
Data Pesanan Sementara
5.0 Proses
Admin
4.0 Proses
Login Admin Admin
Data Pesanan Produk Pesanan Produk
Pesanan Produk
Data Konsumen
Username dan Password Login
Sukses Pesanan
Produk Data Pesanan produk
Batal
Data Pesanan Produk Data Pesanan
Produk Data ongkir
3.0 Proses
Konfirmasi Pembayaran
Login Gagal
Data Konsumen Detail Pesanan
Pesanan Produk
Data Konsumen Data Ongkir
Data Produk Data Pengiriman
Data Pembayaran Data Pembayaran
Gambar 4.2 DFD Level 0 yang Diusulkan
1. Deskripsi Entitas:
Tabel 4.1 Deskripsi Entitas DFD Level 0 yang Diusulkan
No Nama
Keterangan 1
Konsumen Melakukan kegiatan mencari produk yang
diinginkan, mengkonfirmasi pembelian,dengan mengisikan data konsumen,serta
mengkonfirmasi pembayaran.
2 Admin
Memasukkan data login, jika sukses maka admin bisa melakukan proses penginputan,
pengeditan, penghapusan data produk, data konsumen, memeriksa data pesanan produk,
detail pesanan, serta mencetak laporan.
2. Deskripsi proses
Tabel 4.2 DFD Level 0 yang diusulkan
No Nama
Keterangan 1
Proses Pemesanan Produk
pemesanan produk yang diinginkan oleh konsumen.
2 Proses Konfirmasi
Mengkonfirmasi pembelian dengan menginputkan data konsumen.
3 Proses Konfirmasi
Pembayaran Mengkonfirmasi bahwa konsumen telah
melakukan pembayaran via transfer atm. 4
Proses Login Menginputkan user id dan password oleh admin
5 Proses admin
Merupakan halaman khusus admin untuk melakukan penambahan, pengeditan dan
penghapusan data produk, serta untuk mengecek data pesanan produk konsumen.
4.1.3.3.2 DFD Level 1 proses 1.1
1.1 Cari Produk
Data Produk
1.4 Menyimpan
Keranjang Belanja Data Pesanan Produk
Sementara Data Pesanan Produk
Data Produk
Pesanan Produk Konsumen
1.2 Memesan Produk
1.3 Mengecek Stock
Produk yang dipesan
Pesanan Produk Pesanan Produk
Pesanan Produk Batal
Pesanan Produk Data Produk
Pesanan Produk Sesuai Stock
Pesanan Produk Pesanan Produk
Gambar 4.3 DFD level 1 proses 1.1 yang Diusulkan
Deskripsi proses:
Tabel 4.3 Level 1 Proses 1.1 yang diusulkan
No Nama
Keterangan 1
Proses Pesan Produk Mencariproduk yang dipesan
2 Proses Memesan Produk
Memesan Produk 3
Proses Mengecek Produk Mengecek Stock Produk yang dipesan 4
Proses Menyimpan Produk
Menyimpan Produk yang dipesan ke tabel Data pesanan produk sementara.
Admin 4.1
Input User dan password
4.2 Konfirmasi
Login
Username dan passsword
Username dan password
Login berhasil Login gagal
Gambar 4.4 DFD level 1 Proses 4.1 yang diusulkan
Deskripsi Proses:
Tabel 4.1 Deskripsi Proses DFD Level 1 Proses 4.1 yang diusulkan
No Nama
Keterangan 1
Input data login Untuk masuk ke proses service admin,
admin terlebih dahulu masukan user id dan password untuk login.
2 Proses konfirmasi login
admin Untuk mengecek apakah user id dan
password admin benar atau salah.
4.1.3.3.3 DFD Level 1 proses 5.1
Admin 5.1
Pengolahan Data Kategori
Produk
5.2 Pengolahan
Data Produk
5.3 Pengolahan
Data Ongkir
5.5 Mengubah
Pesan Bayar
5.4 Mengubah
Pesan Konfirmasi
Pembayaran
5.8 Mencetak
Laporan Data Kategori
Produk
Data Kategori Produk
Data Produk Data Produk
Data Ongkir Data Ongkir
Bukti Pembayaran Data Pembayaran
Data Pesanan Produk
Data Pesanan Produk
5.7 Pengolahan
Stock Produk
Data Kategori Produk
Data Produk
Data Ongkir
Data Pembayaran
Data Pesanan Produk
5.6 Menginput
Data Pengiriman
Data Pengiriman Data Pengiriman
Laporan Penjualan Data Kategori Produk
D at
a S to
ck P
ro d
u k
Gambar 4.5 DFD Level 1 proses 5.1 yang Diusulkan
Deskripsi proses :
Tabel 4.5 Level 1 Proses 5.1 yang diusulkan
No Nama
Keterangan 1
Proses Pengolahan Data Kategori Produk
Menginput, mengedit dan menghapus data kategori produk.
2 Proses Pengolahan Data
Produk Menginput, mengedit dan menghapus
data produk. 3
Proses Pengolahan Data Ongkir
Menginput, mengedit dan menghapus data ongkir.
4. Mengubah Pesan
Konfirmasi Pembayaran Admin akan mengecek konsumen mana
yang baru mengisi data konfirmasi pembayaran.
5 Mengubah Pesan Bayar
Apabila data di konfirmasi pembayaran sama dengan di print buku tabungan
maka admin akan ubah status pembayaran dari belum lunas menjadi
lunas. 6
Menginput Data Pengiriman
Apabila produk telah dikirim maka admin admin akan menginputkan data
pengiriman. 7
Proses Pengolahan data stock produk.
Apabila konsumen telah membayar produk yang dibelinya, maka stock
produk yang berada pada data produk
akan berkurang. 8
Mencetak Laporan Mencetak Laporan per periode.
4.1.3.4 Kamus Data
Kamus data atau data dictionary adalah catalog data tengatang fakta dan kebutuhan- kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan
menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mengidentifikasi data yang mengalir dalam sistem dengan lengkap.
Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di data flow diagram. Arus data yang ada di data flow diagram sifatnya adalah global, hanya ditujukan
arus datanya saja. Berikut adalah Kamus data pada Sistem Informasi Penjualan pada UD. Tanjung Harapan :
1. Nama Arus Data : Data Pesanan Produk
Periode : 2 Hari
Aliran Data : Konsumen
– Proses 1.1, Proses1.1 - Proses1.2, Proses 1.2
– Proses 1.3, Proses 1.3 – Proses 1.4, Proses 1.4 – File Data Pesanan Produk Sementara, File Data Pesanan Produk Sementara - Proses
2.0, Proses 2.0 – File Data Pesanan Produk, File Data Detail Pemesanan,
File Data Pesanan Produk – Proses 5.5, Proses 5.5 – File Data Pesanan
Produk, File Data Pesanan Produk – Proses 5.6, Proses 5.6 – File Data
Produk.
Struktur Data : tanggal, kode_detail_pesanan, no_pesanan,
kode_produk, harga, jumlah, sub_total, kode_konsumen, kode_penerima total_bayar, status.
2. Nama Arus Data : Data Produk
Periode : 1 Hari
Aliran Data : Admin
– Proses 5.2, Proses 5.2 – File Data Stock Produk, File Data Stock Produk
– Proses 1.0, File Data Pesanan Produk – Proses 5.6, Proses 5.6
– File Data Produk. Stuktur Data
: Kode_Produk, kode_kategori, nama_kategori, file_gambar nama _produk, jenis, harga, ukuran, berat, stock.
3. Nama Arus Data : Data Konsumen
Periode : 1 Hari
Aliran Data : Admin
– Proses 2.0, Proses 2.0 – File Data Konsumen.
Stuktur Data : kode_konsumen, nama_konsumen, alamat, kota,
telepon. 4. Nama Arus Data
: Data Penerima Periode
: 1 Hari Aliran Data
: Admin – Proses 2.0, Proses 2.0 – File Data
penerima. Stuktur Data
:kode_penerima, nama_penerima, alamat_penerima, kota_penerima, telepon_penerima.
5. Nama Arus Data : Data Kategori Produk
Periode : 1 Hari
Aliran Data : Admin
– Proses 5.1, Proses 5.1 – File Data Kategori Produk, File Data Kategori Produk
– Proses 5.2. Stuktur Data
: kode_kategori, nama_kategori. 6. Nama Arus Data
: Data Ongkir Periode
: 1 Hari Aliran Data
: Admin – Proses 5.3, Proses 5.3 – File Data Ongkir,
File Data Kategori Ongkir – Proses 2.0.
Stuktur Data : kota, ongkir.
7. Nama Arus Data : Data Pengiriman
Periode : 1 Hari
Aliran Data : Admin
– Proses 5.6, Proses 5.6 – File Data Pengiriman, File Data Pengiriman - Konsumen.
Stuktur Data : no_referensi, no_pesanan, tanggal, total_ongkir,
status_pengiriman. 8. Nama Arus Data
: Data Pembayaran Periode
: 1 Hari Aliran Data
: Konsumen – Proses 3.0, Proses 3.0 – File Data
Bukti Pembayaran, File Data Bukti_pembayaran – Admin, Admin –
Proses 5.4. Stuktur Data
: no_pesanan, tanggal, rekening_bank, no_rekening, atas_nama, keterangan, status_keterangan.
9. Nama Arus Data : Log_in Admin
Periode : 1 Hari
Aliran Data : Admin-Proses 4.0, Proses 4.0
– Proses 4.1, Proses 4.1
–Proses 4.2, Proses 4.2- Proses 5.0, Admin-Proses 5.1, Proses 5.1-Data Kategori Produk, Admin-Proses 5.2, Proses 5.2- File Data Produk, Admin-
Proses 5.3, Proses 5.3-File Data Ongkir, Admin-Proses 5.4, Proses 5.4- File Data Bukti Pembayaran, Admin
– Proses 5.5, Proses 5.5 – File Data Pesanan Produk
– File Data Pesanan Produk – Proses 5.6 – Proses 5.6 – File Data Produk, File Data Pesanan Produk
– Proses 5.7 Stuktur Data
: user_id, password.
4.1.4 Perancangan Basis Data
Perancangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pembuatan basis data. Permasalahan yang dihadapi pada waktu perancangan yaitu bagaimana
basis data yang akan dibangun ini dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa yang akan datang. Untuk itu diperlukan perancangan basisdata baik secara fisik
maupun secara konseptualnya. Pada perancangan basis data ini akan diuraikan mengenai Normalisasi,
Entity Relation Diagram ERD, Relasi Tabel, dan Struktur File dari Sistem Informasi Pemesanan dan Pembelian Barang pada UD. Tanjung Harapan.
4.1.4.1 Normalisasi
Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel kedalam beberapa tabel. Normalisasi biasa dipakai oleh perangan database untuk
melakukan verifikasi terhadap tabel-tabel yang telah dibuat sehingga tidak menimbulkan masalah saat dihapus. Suatu tabel dikatakan berada dalam keadaan
normal jika memenuhi kondisi-kondisi tertentu.
4.1.4.1.1 Bentuk Tidak Normal UNNORMALIZED
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam tidak ada keharusan mengikuti satu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau
terduplikasi. Berikut bentuk tidak normal :
no_pesanan, kode_konsumen, kode_penerima, tanggal, total_bayar, status, kode_detail_pesanan, no_pesanan, kode_session, kode_produk, harga, berat,
jumlah, sub_total, kode_session, kode_produk, harga, berat, jumlah, sub_total, kode_produk, nama_kategori, nama_produk, jenis, file_gambar, ukuran, harga,
berat, stock,
kode_kategori, nama_kategori,
user_id, kode_penerima,
nama_penerima, alamat_penerima,
kota_penerima, telepon_penerima,
kode_konsumen, nama_konsumen, alamat, kota, telepon, email, no_pesanan, tanggal, rekening_bank, no_rekening, atas_nama, keterangan, status_keterangan,
no_referensi, no_pesanan, tanggal, total_ongkir, status-pengiriman, kota, ongkir.
4.1.4.1.2 Bentuk Normal Pertama
Langkah pertama dalam normalisasi adalah menghilangkan elemen data terulang.
Bentuk Normal Pertama : no_pesanan, kode_konsumen, kode_penerima, tanggal, total_bayar,
status, kode_detail_pesanan, kode_session, kode_produk, harga, berat, jumlah, sub_total,
kode_produk, nama_kategori, nama_produk, jenis, file_gambar, ukuran, stock, kode_kategori, nama_kategori, user_id, nama_penerima, alamat_penerima,
kota_penerima, telepon_penerima, nama_konsumen, alamat, kota, telepon, email, rekening_bank,
no_rekening, atas_nama,
keterangan, status_keterangan,
no_referensi, total_ongkir, satatus_pengiriman, ongkir.
4.1.4.1.3 Bentuk Normal Kedua
Menentukan Atribut Kunci dari tableskema bentuk normal 1, membagi tabel normal ke 1satu menjadi beberapa tabel sesuai dengan banyaknya atribut kunci.
Berikut bentuk normal kedua:
Table 4.6 Bentuk Normal Kedua Pada Table Pesanan
Tabel Pesanan no_pesanan, kode_konsumen, kode_penerima, tanggal, total_bayar, status,
nama_penerima, alamat_penerima,
kota_penerima, telepon_penerima,
nama_konsumen, alamat, kota, telepon, email, rekening bank, no_rekening, atas_nama, keterangan, status_keterangan, no_referensi, total_ongkir, status-
pengiriman, kode_detail_pesanan, kode_session, kode-produk, harga, berat,
jumlah, sub-total, ongkir
Table 4.7 Bentuk Normal Kedua Pada Table Produk
Tabel Produk kode_produk, nama_kategori, nama_produk, jenis, file_gambar, ukuran, harga,
berat, stock, kode_penerima, nama_penerima, alamat_penerima, kota_penerima, telepon_penerima, kode_kategori, user_id, kode_session, jumlah, sub_total
4.4.1.4.4 Bentuk Normal Ketiga Tabel 4.8 Tabel Bentuk Normal Ketiga
Konsumen { kode_konsumen, nama_konsumen, alamat, kota,
telepon, email} Pesanan
{no_pesanan, kode_konsumen, kode_penerima, tanggal, total_bayar, status}
Detail_pesanan {kode_detail_pesanan, no_pesanan, kode_session,
kode_produk, harga, berat, jumlah, sub_total} Pengiriman
{no_referensi, no_pesanan, tanggal, total_ongkir, status_pengiriman}
Bukti Pembayaran {no_pesanan, tanggal, no_rekening, atas_nama,
keterangan, status-keterangan} Ongkir
{ kota, ongkir} Produk
{kode_produk, nama_kategori, nama_produk, jenis, file_gambar, ukuran, harga, berat, stock}
Penerimaan_produk {kode_penerima, nama_penerima, alamat_penerima,
kota_penerima, telepon_penerima} Detail_pesanan_sem
entara {kode_session, kode_produk, harga, berat, jumlah,
sub_total} Kategori_produk:
{kode_kategori, nama_kategori, user_id}
4.1.4.2 Relasi Tabel
Proses ini merupakan hubungan antar file yang satu dengan yang lainnya yang saling berhubungan. Adapun gambarannya adalah sebagai berikut :
Pesanan No_pesanan
Kode_konsumen Kode_penerima
Tanggal Total_bayar
status
Pengiriman No_referensi
No-pesanan Tanggal
Total_ongkir Status_pengiriman
ongkir Kota
ongkir
Penerima_produk Kode_penerima
Nama_penerima Alamat_penerima
Kota_penerima Telepon_penerima
Detail_pesanan Kode_detail_pesanan
No_pesanan Kode_session
Kode_produk Harga
Berat Jumlah
Sub_total Konsumen
Kode_konsumen Nama_konsumen
Alamat Kota
Telepon email
Kategori_produk Kode_kategori
Nama_kategori User_id
Bukti_pembayaran No_pesanan
Tanggal Rekening_bank
No_rekening Atas_nama
Keterangan Status_keterangan
Detail_pesanan_sementara Kode_session
Kode_produk Harga
Berat Jumlah
Sub_total Produk
Kode_produk Nama_kategori
Nama_produk Jenis
File_gambar Ukuran
Harga Stock
Gambar 4.6 Relasi Tabel
4.1.4.3 Entity Relationship Diagram
ERD merupakan gambaran hubungan antar entitas yang satu dengan yang lain yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu dengan yang lain.
Berikut adalah gambar ERD :
Datail_pesanan Produk
Penerima_produk
Kategori_produk konsumen
pengiriman pesanan
ongkir
Bukti_pembayaran Melakukan
mengkonfirmasi memiliki
memiliki
Memiliki memiliki
1 n
memiliki 1
n
1 1
n
1 1
1 1
n 1
1
1 memiliki
Datail_pesanan_sementara
memiliki 1
1
Gambar 4.7 Entity Relationship Diagram ERD
4.1.4.4 Struktur File
Sktruktur file yang akan digunakan didalam perancangan sistem ini akan menentukan struktur file database yang menunjukan struktur dari elemen
–elemen yang menyatakan panjang tipe datanya. Pengembangan struktur file yang akan
diuraikan sebagai berikut :
1. Struktur File Bukti Pembayaran Nama Tabel : Bukti Pembayaran
Deskripsi : Tempat menyimpan data bukti pembayaran
Primary Key : no_pesanan
Tabel 4.9 Struktur File Tabel Bukti Pembayaran tb_bukti_pembayaran
Nama Field Tipe
Ukuran Key
no_pesanan int
11 tanggal
datetime -
rekening_bank varchar
20 no_rekening
int 11
atas_nama varchar
50 keterangan
varchar 50
status_keterangan varchar
5
2. Struktur File Pesanan Nama Tabel : Pesanan
Deskripsi : Tempat menyimpan data pesanan
Primary Key : kode_detail_pesanan Foreign Key : no_pesanan, kode_session
Tabel 4.10 Struktur File Tabel Detail Pesanan tb_pesanan
Nama Field Tipe
Ukuran Key
kode_detail_pesanan int
4 no_pesanan
int 11
kode_session varchar
30 kode_produk
varchar 5
harga int
8 berat
int 5
jumlah int
4 sub_total
int 8
3. Struktur File Detail Pesanan semantara Nama Tabel : Detaul Pesanan Sementara
Deskripsi : Tempat menyimpan data pesanan sementara
Primary Key : kode_session Foreign Key : kode_produk
Tabel 4.11 Struktur File Tabel Detail Pesanan Sementara tb_detail_pesanan_sementara
Nama Field Tipe
Ukuran Key
kode_session varchar
30 kode_produk
varchar 5
harga int
8
berat int
5 jumlah
int 4
sub_total int
8
4. Struktur File Kategori Produk Nama Tabel : Kategori Produk
Deskripsi : Tempat menyimpan data kategori produk
Primary Key :kode_kategori
Tabel 4.12 Struktur File Tabel Kategori Produk tb_kategori_produk
Nama Field Tipe
Ukuran Key
kode_kategori varchar
6 nama_kategori
varchar 10
user_id varchar
30
5. Struktur File Konsumen Nama Tabel : Konsumen
Deskripsi : Tempat menyimpan data konsumen
Primary Key : kode_konsumen
Tabel 4.13 Struktur File Tabel Konsumen tb_konsumen
Nama Field Tipe
Ukuran Key
Kode_konsumen int
11
Nama_konsumen varchar
50 alamat
varchar 100
kota varchar
20 telepon
int 15
email varchar
30
6. Struktur File Ongkos Kirim Nama Tabel : Ongkir
Deskripsi : Tempat menyimpan data ongkir
Primary Key : kota
Tabel 4.14 Struktur File Tabel Ongkos Kirim tb_ongkir
Nama Field Tipe
Ukuran Key
kota varchar
20 ongkir
int 8
7. Struktur File Penerima Produk Nama Tabel : Penerima Produk
Deskripsi : Tempat menyimpan data penerima produk
Primary Key : kode_penerima
Tabel 4.15 Struktur File Tabel Penerima Produk tb_penerima_produk
Nama Field Tipe
Ukuran Key
kode_penerima Int
8 nama_penerima
varchar 50
alamat_penerima varchar
100 kota_penerima
varchar 20
telepon_penerima int
15
8. Struktur File Pengiriman Nama Tabel : Pengiriman
Deskripsi : Tempat menyimpan data pengiriman
Primary Key : no_referensi Foreign Key : no_pesanan
Tabel 4.16 Struktur File Tabel Pengiriman tb_pengiriman
Nama Field Tipe
Ukuran Key
no_referensi int
8 no_pesan
int 11
tanggal datetime
- total_ongkir
int 8
status_pengiriman varchar
15
9. Struktur File Pesanan Nama Tabel : Pesanan
Deskripsi : Tempat menyimpan data pesanan
Primary Key : no_pesanan Foreign Key : kode_konsumen, kode_penerima
Tabel 4.17 Struktur File Tabel Pesanan tb_pesanan
Nama Field Tipe
Ukuran Key
no_pesanan int
11 kode_konsumen
int 8
kode_penerima int
11 tanggal
datetime -
total_bayar int
11 status
varchar 20
10. Struktur File Produk Nama Tabel : Produk
Deskripsi : Tempat menyimpan data produk
Primary Key : kode_produk
Tabel 4.18 Struktur File Tabel Produk tb_produk
Nama Field Tipe
Ukuran Key
kode_produk varchar
6
nama_kategori varchar
6 nama_produk
varchar 20
jenis varchar
40 file-gambar
varchar 200
ukuran varchar
20 harga
int 10
berat int
5 stock
int 5
4.1.4.5 Kodifikasi
Pengkodean digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan data, memasukan data ke dalam komputer dan untuk mengambil macam-macam informasi yang
berhubungan dengannya. Dalam suatu perancangan sistem informasi yang dibuat, diperlukan suatu pengkodean yang umumnya berfungsi untuk memudahkan
pemeriksaan dan pencarian suatu data. 1. Kode Kategori : XXYY
XX : Kode Huruf Kategori
YY : Nomor Urut Kategori
Contoh : TH01 Keterangan : Menunjukan kode dari kategori , nomor urut kategori akan
bertambah secara otomatis. 2. Kode Produk : XXYZZZ
XX :Kode Huruf Produk
Y : Inisial dari Nama Produk
ZZZ : Nomor Urut Produk
Contoh : PTN001 Keterangan : Menunjukan kode dari produk , nomor urut produk akan
bertambah secara otomatis. 3. No Pesanan : XXXX
Contoh : 34 Keterangan : Nomor pesanan akan bertambah secara otomatis, sesuai
dengan urutan data pesanan yang telah melakukan proses pemesanan.
4.2 Perancangan Antar Muka
Perancangan antar muka merupakan tahapan untuk membuat tampilan atau desain dari sistem yang akan di buat. Perancangan antarmuka pemakai sangat
penting untuk memenuhi kriteria yang mudah digunakan, menarik dan nyaman digunakan oleh pemakai. Dalam peracangan muka terhadap struktur menu,
perancangan input dan perancangan output, berikut perancangan antar muka yang akan dibuat.
4.2.1 Struktur Menu
Struktur menu merupakan bentuk utama dari suatu rancangan program yang berfungsi untuk memudahkan dalam menjalankan suatu program sesuai
dengan kebutuhannya. Berikut ini adalah menu sistem informasi pemesanan dan pembelian barang di UD. Tanjung Harapan.
Web UD. Tanjung Harapan
Home
Cara Pembelian Profil
Konfirmasi Bayar
Pesan Status Pengiriman
About User
Admin
Data Ongkir
Data Kategori Produk
Data Produk
Tampil Data Konsumen
Status Pengiriman
Konfirmasi Bayar
Pesan Laporan
Penjualan Logout
Gambar 4.8 Struktur Menu
4.2.2 Perancangan Input
Perancangan input diperlukan untuk menghasilkan informasi, dimana perancangan input ini meliputi perancangan bentuk dokumen-dokumen dasar
yang akan digunakan untuk mendapatkan data dalam perancangan. Perancangan input yang terdapat dalam sistem informasi pemesanan dan penjualan barang
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tampilan Admin
Tampilan admin merupakan tampilan awal pada saat admin akan masuk ke program.
a. Halaman Login Admin
Halama yang disediakan berupa tampilan login untuk admin apabila akan memasuki program.
LOGO
Username FORM LOGIN ADMIN
Password Login
Gambar 4.9 Desain Tampilan Login Admin
b. Halaman Home Admin