b. Bahan hukum sekunder: yaitu bahan hukum yang berkaitan erat dan menjelaskan permasalahan misalnya doktrin atau pendapat ahli Hukum Tata Negara HTN yang
terdapat dalam buku, jurnal, dan lain-lain
D.Teknik Pengumpulan Data.
Teknis pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penelitian lapangan field research dan penelitian kepustakaan library research.
a. Penelitian lapangan field research di lakukan melalui wawancara dengan 1. anggota DPRD Kota Metro 2009-2014
2. Bapak Azis Mabrur Bagian Persidangan Sekretariat DPRD Kota Metro 3. Bapak Erwansyah Bagian Hukum Sekretariat DPRD Kota Metro
b. Penelitian kepustakaan library research, yaitu mengumpulkan bahan-bahan pustaka yang berhubungan dengan penelitian.
E.Metode Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan cara : a. Editing, yaitu meneliti kembali kelengkapan data yang telah diperoleh, apabila masih
belum lengkap, maka diusahakan melengkapi kembali dengan melakukan koreksi
ulang ke sumber data yang bersangkutan. Selain itu juga melakukan pemeriksaan bila ada kesalahan atau kekeliruan terhadap data yang telah diperoleh.
b. Koding, yaitu menggolongkan data yang diperoleh sesuai dengan jenis data baik melalui studi pustaka maupun berdasarkan hasil wawancara dengan memberikan kode
pada data atau jawaban yang diperoleh. c. Penyusunan data, yaitu rekonstruksi data sesuai dengan kerangka pokok bahasan yang
telah ditetapkan secara sistematis dan rinci.
F. Analisis Data
Data yang telah di kumpulkan lalu disusun secara sistematis kemudian dianalisis secara kualitatif, yaitu analisis untuk mendapatkan pemahaman dengan melakukan pembahasan
terhadap permasalahan dalam penelitian ini, selanjutnya menguraikan permasalahan tersebut kedalam bagian-bagian sehingga dapat diketahui status dan kelemahan hukumnya.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Pada tahun 2010 DPRD Kota Metro bersama dengan Pemerintah Kota Metro telah menyetujui 11 Raperda menjadi Perda, dari 11 Perda tersebut
kesemuanya bersasal dari Inisiatif Pemerintah Daerah Kota Metro dan tidak ada Perda yang berasal Dari inisiatif DPRD Kota Metro, ini
menunjukan bahwa pada tahun 2010 DPRD Kota Metro belum menjalankan Fungsinya secara maksimal khususnya dalam fungsi legislasi
dimana DPRD Kota Metro belum sama sekali menggunakan hak inisatif yang mereka miliki untuk mengajukan suatu Rancangan Peraturan Daerah.
2. Faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi fungsi legislasi DPRD Kota Metro adalah 1 Peraturan perundang-undangan, 2 Partisipasi
masyarakat, 3 Pendidikan yang cukup memadai. Adapun faktor-faktor yang menhambat fungsi legislasi DPRD Kota Metro adalah: 1 Rekutmen
Parpol yang masih banyak dipengaruhi popularitas calon, keuangan, hubungan atau koneksi, 2 Anggaran yang minim untuk menyusun perda.
5.2 Saran
1. Melakukan kerjasama dengan Fakultas Hukum mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan anggota DPRD tentang kemampuan legislatif
drafting sehingga peran DPRD dapat berjalan dengan maksimal. 2. Perlu kirannya disediakan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu yang
menunjang fungsi DPRD. 3. Peningkatan anggaran untuk penyusunan Raperda inisiatif DPRD.
4. Agar sekretariat DPRD berperan aktif menunjang kinerja DPRD, seperti
melengkapi perpustakaan dengan literature penunjang maupun sarana informasi lainnya seperti internet, dan web sehingga dapat lebih
mempermudah anggota DPRD mendapat informasi dalam menjalankan fungsinya.dan mempermudah masyarakat mengakses segala sesuatu tentang
DPRD Kota Metro