Metoda CPM Critical Path Method Aktivitas Nyata

berbentuk kotak segi empat. Kotak-kotak tersebut menandai suatu kegiatan, dimana harus dicantumkan identitas kegiatan dan kurun waktunya. Sedangkan peristiwa merupakan ujung-ujung kegiatan. Setiap node memiliki dua peristiwa yaitu awal dan akhir. Pada diagram PDM hubungan antar kegiatan berkembang menjadi beberapa kemungkinan berupa konstrain. Konstrain menunjukkan hubungan antar kegiatan dengan satu garis dari node terdahulu ke node berikutnya. Satu konstrain hanya dapat menghubungkan dua node. Karena setiap node memiliki dua ujung yaitu ujung awal atau mulai S dan ujung akhir F, maka ada empat macam konstrain yaitu awal ke awal SS, awal ke akhir SF, akhir ke awal FS, dan akhir ke akhir FF. Pada garis konstrain dibubuhkan penjelasan mengenai waktu mendahului lead atau terlambat tertunda lag. Bila kegiatan i mendahului kegiatan j dan satuan waktu adalah hari. Ariany 2010. PDM mempunyai hubungan logis ketergantungan yang bervariasi. Jika di CPM hanya terdapat hubungan logiskonstrain FS = 0 dan SS = 0, maka pada PDM ada 4 macam hubungan logiskonstrain yang bervariasi, yaitu : 1. Finish to Finish FF yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa selesainya Finish kegiatan berikutnya Successor tergantung pada selesainya Finish kegiatan sebelumnya Predecessor. Gambar 3. Finish to Finish FF - FFij =0, artinya selesainya kegiatan i dan j secara bersamaan. Gambar 4. Finish to Finish, FFij =0 - FF ij = x, artinya kegiatan j selesainya setelah kegiatan i selesai X Gambar 5. Finish to Finish, FF ij = x - FF ij = -x, artinya kegiaan i selesainya x hari lebih dahulu dari selesainya kegiatan j Gambar 6. Finish to Finish, FF ij = -x 2. Finish to Start FS yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa mulainya Start kegiatan berikutnya Successor tergantung pada selesainya Finish kegiatan sebelumnya Predecessor. Gambar 7. Finish to Start FS - FS ij = 0  kegitan j dimulai langsung setelah kegiatan i selesai. Gambar 8. Finish to Start, FS ij = 0 - FS ij = x  kegiatan j dimulai setelah x hari kegiatan i selesai. Gambar 9. Finish to Start, FS ij = x 3. Start to start SS yaitu hubungan yang menunjukkan bahwa mulainya start kegiatan berikutnya Successor tergantung pada mulainya Start kegiatan sebelumnya Predecessor. Gambar 10. Start to Start SS

Dokumen yang terkait

ANALISIS BIAYA PERCEPATAN PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL MAGANI KUTA-BALI: PENAMBAHAN JUMLAH TENAGA KERJA, PENAMBAHAN JAM KERJA, DAN KOMBINASINYA

1 12 21

ANALISIS BIAYA PERCEPATAN PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL MAGANI KUTA-BALI: PENAMBAHAN JUMLAH TENAGA KERJA, PENAMBAHAN JAM KERJA, DAN KOMBINASINYA

0 26 21

ANALISIS PERBANDINGAN PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DITINJAU DARI PENAMBAHAN TENAGA KERJA DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ITERA TAHAP I

4 31 71

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA

0 3 1

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Gedung Pusat Jantung Terpadu Tahap II RSUP DR. SARDJITO

0 5 121

ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung Twin Building UMY (Lantai Dasar – Lantai

1 10 129

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi kasus : Proyek Pembangunan Gedung Indonesia)

1 4 64

OPTIMALISASI PENAMBAHAN JAM KERJA DALAM PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK REHAB PASAR UMUM KUSAMBA.

1 2 38

Analisis Percepatan Proyek Menggunakan Metode Crashing dengan Penambahan Tenaga Kerja dan Shift Kerja ( Studi Kasus : Proyek Pembangunan Hotel Grand Keisha Yogyakarta ).

0 0 13

ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA LEMBUR OPTIMUM (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung Kantor Kelurahan Ketelan, Surakarta).

0 1 9