Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan tata letak suatu pabrik antara lain:
a. Letak peralatan produksi ditata dengan baik, sehingga memberikan kelancaran dan keamanan bagi tenaga kerja. Selain itu, penempatan alat-
alat produksi diatur secara berurutan sesuai dengan urutan proses kerja, berdasarkan pertimbangan teknik, sehingga dapat diperoleh efisiensi teknis
dan ekonomis. b. Letak peralatan harus mempertimbangkan faktor maintenance perawatan
dan pemeliharaan yang memberikan area yang cukup dalam pembongkaran dan penambahan alat bantu.
c. Alat-alat yang berisiko tinggi harus diberi ruang yang cukup sehingga aman dan mudah melakukan penyelamatan jika terjadi kecelakaan,
kebakaran, dan sebagainya. d. Jalan di dalam pabrik harus cukup lebar dan memperhatikan faktor
keselamatan manusia, sehingga lalu lintas dalam pabrik dapat berjalan dengan baik. Perlu dipertimbangkan juga adanya jalan pintas jika terjadi
keadaan darurat. e. Letak alat-alat ukur dan alat kontrol harus mudah dijangkau oleh operator.
f. Letak kantor dan gudang sebaiknya tidak jauh dari jalan utama.
C. Prakiraan Areal Lingkungan
Pabrik direncanakan didirikan diatas tanah seluas 38.850 m
2
dengan rincian pada tabel.7.1 berikut :
Tabel.7.2. Perincian luas Area pabrik Sodium Nitrat
Bangunan Luas m
2
Kantor 1000
GSG 800
Tempat Ibadah 200
Klinik Kantin 400
Sarana Olahraga 500
Perumahan 2000
Taman n Jalan 1500
Area Perluasan 5000
Control Room 500
Laboratorium 500
Bengkel 250
Utilitas 10.000
Proses 15000
Area Parkir 1000
Pos Keamanan 100
Gudang 100
Total 38.850
Untuk lebih jelasnya mengenai lokasi dan tata letak pabrik serta peralatan dapat di lihat pada Gambar 7.1, 7.2, dan 7.3.
Gambar 7.1. Lokasi Pabrik
Lokasi Pabrik
KANTOR PUSAT
POS SATPAM
G SG
TEMPAT IBADAH
KLINIK
Skala 1:600
GUDANG
T EMPAT
PAR KI
R
Unit Penyediaan
Pengolahan Air
Unit Pembangkit
Penyediaan Listrik
Unit Pemurnian
BENGKEL CONTROL
ROOM
Unit Pembankit
Steam
Penyimpanan Produk
Penyimpanan Bahan
Baku Unit Reaksi
SARANA OLAH RAGA
AREA PARKIR
T AMA
N
AREA PARKIR PENGANKUTAN
BAHAN BAKU PRODUK
AR EA
PAR KI
R
PEERUMAHAN KARYAWAN
AREA PERLUASAN
POS SAT
PAM
L ABO
R AT
O R
IU M
KANTIN
Gambar 7.2 Tata letak pabrik dan fasilitas pendukung
sodium klorida Storage Bin
BN-101 Asam nitrat
tank S-101
Rotary dryer RD-301
Solution tank ST-101
Reactor RE-201
Evaporator EV-301
Crystalizer CR-301
Centrifuge CF-301
Absorber T-301
Warehouse Sodium Nitrat
WH-401 Klorin tank
S-401 Nitrosil
klorida tank S-402
Unit reaksi
Unit Penyimpanan Persiapan bahan baku
Unit Penyimpanan produk Unit Pemurnian
Bin 401 BN-401
Gambar 7.3 Tata letak alat proses
IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
Suatu pabrik layak didirikan jika telah memenuhi beberapa syarat antara lain keamanan terjamin dan dapat mendatangkan keuntungan. Investasi pabrik
merupakan dana atau modal yang dibutuhkan untuk membangun sebuah pabrik yang siap beroperasi termasuk untuk start up dan modal kerja. Suatu pabrik yang
didirikan tidak hanya berorientasi pada perolehan profit, tapi juga berorientasi pada pengembalian modal yang dapat diketahui dengan melakukan uji kelayakan
ekonomi pabrik.
A. Investasi
Investasi total pabrik merupakan jumlah dari fixed capital investment, working capital investment, manufacturing cost dan general expenses.
1. Fixed Capital Investment Modal Tetap Fixed Capital Investment merupakan biaya yang diperlukan untuk
mendirikan fasilitas-fasilitas pabrik secara fisik. FCI terdiri dari biaya langsung Direct Cost dan biaya tidak langsung Indirect Cost. Fixed
capital investment pada prarancangan pabrik Sodium nitrat ditunjukkan pada Tabel 9.1.
Tabel 9.1 Fixed capital investment
FIXED CAPITAL INVESTMENT 1.
Direct Cost
- Purchased equipment-delivered Rp 31.652.422.179
- Purchased equipment installation Rp 12.660.968.872
- Instrumentation dan controls Rp 6.330.484.436
- Piping Biaya perpipaan Rp 18.991.453.307
- Electrical installed Rp 9.495.726.654
- Buildings Rp 18.991.453.307
- Yard improvement Rp 6.330.484.436
- Service facilities Rp 15.826.211.089
- Tanah Rp 2.215.669.553
Total Direct Cost
Rp 122.494.873.832 2.
Indirect Cost
- Engineering and supervision Rp
12.249.487.383 - Construction expenses
Rp 18.374.231.075
- Biaya tak terduga Rp
17.013.176.921
Total indirect Cost Rp 47.636.895.379 Fixed Capital Investment
Rp 170.131.769.211
2. Working Capital Investment Modal Kerja WCI industri terdiri dari jumlah total uang yang diinvestasikan untuk stok
bahan baku dan persediaan; stok produk akhir dan produk semi akhir dalam proses yang sedang dibuat; uang diterima account receivable;
uang tunai untuk pembayaran bulanan biaya operasi, seperti gaji, upah, dan bahan baku; uang terbayar account payable; dan pajak terbayar
taxes payable. WCI untuk prarancangan pabrik Sodium nitrat adalah Rp.30.023.253.390