Keefektifan Komunikasi Periklanan Periklanan Advertising

mempertimbangkan konsumen akan keuntungan dan kerugian yang didapatkan, sedangkan motif emosional terjadi akibat emosi akan pembelian produk. 4. Tindakan Action Tindakan terjadi dengan adanya keinginan kuat konsumen sehingga terjadi pengambilan keputusan dalam melakukan pembeli produk yang ditawarkan.

2.2.3 Promosi Penjualan Sales Promotion

Menurut Kotler dan Amstrong 2008:204 : Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk dan jasa. Promosi penjualan meliputi pilihan sarana yang luas kupon, kontes, potongan harga, hadiah, premi, dan lainnya semuanya mempunyai banyak kualitas unik. Semua sarana uni menarik perhatian konsumen, menawarkan insentif, dan bisa digunakan untuk mendramatisasi penawaran produk serta meningkatkan penjualan. Kegiatan promosi penjualan dapat dikelompokkan kedalam tiga golongan berdasarkan obyek yang dituju, yaitu: 1. Promosi konsumen adalah promosi penjualan yang ditujukan untuk konsumen akhir. Misalnya dengan pemberian hadiah, pemberian sampel produk dan jaminan uang kembali jika produk yang digunakan ternyata mengecewsakan atau rusak. 2. Promosi perdagang adalah promosi penjualan yang ditujukan kepada pedagang perantara atau badan-badan. Misalnya membeli barang dengan hadiah, potongan harga, dan lain sebagainya. 3. Promosi tenaga penjualan adalah promosi penjualan yang ditujukan kepada wiraniaga dari perusahaan. Promosi penjualan pada kenyataan paling sering digunakan untuk tujuan menarik pembeli agar dapat menebus atau memasuki pasar yang baru sehingga memperoleh pelanggan baru.

2.2.3.1 Keefektifan Komunikasi Promosi Penjualan

Promosi Penjualan pada riset ini diukur dari keefektifan tujuan promosi penjualan, yang mempengaruhi konsumen dengan memberi suatu informasi yang akan membawa konsumen untuk membeli produk atau jasa tersebut. Riset ini mengukur keefektifan promosi penjualan dengan mengadopsi model efek hirarki AIDA yaitu; Attention: menyadari dan memiliki perhatian, Interest: menarik, Desire: menumbuhkan rasa peminatan, Action: menguatkan kecenderungan untuk mengikuti pesan informasi.Birth et al., 2008; Boush et al., 1994.

2.3 Pengertian Perilaku Konsumen

Definisi perilaku konsumen menurut Swastha 2008:110 adalah kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pemgambilan keputusan pada persiapan dan penentuan dan kegiatan-kegiatan tersebut Swastha 2008:110. Definisi tersebut mengungkapkan dua hal penting dalam perilaku konsumen, yaitu: a. Tindakan langsung atau kegiatan fisik yang semua ini melibatkan individu menilai, mendapatkan dan mempergunakan jasa ekonomis. b. Proses pengambilan keputusan termasuk keputusan yang mendahului dan menyertai tindakan diatas. Hal penting yang tercakup dalam definisi perilaku konsumen tersebut menggambarkan hubungan bahwa perilaku atau tindakan konsumen akan berbeda karena adanya perbedaan dalam faktor yang mempengaruhi proses keputusan. Umpan Balik Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Sumber: Sutisna 2004 : 156

2.4 Niat Beli Konsumen

Dalam mencari dan menumbuhkan niat beli konsumen terlebih dahulu harus memahami bagaimana konsumen melakukan keputusan. Menurut McCarthy 2002:298 niat beli dapat didefinisikan sebagai berikut: Niat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Menurut Bearman 2007:142 tumbuhnya niat beli konsumen itu disebabkan oleh unsur – unsur yang terdiri dari tiga tahapan, diantaranya: 1. Rangsangan, yaitu suatu isyarat yang ditunjukan untuk mendorong atau menimbulkan seseorang untuk bertindak. 2. Kesadaran, yaitu sesuatu yang memasuki pikiran seseorang. Kesadaran ini dipengaruhi oleh pertimbangan atas barang atau jasa itu sendiri. Pengenalan Masalah Kebutuhan dan Keinginan Pencarian Berbagai Informasi Pilihan Atas Merek Produk Evaluasi Berbagai Alternatif Pilihan Atas Merek Produk Untuk dibeli Evaluasi Pasca Pembelian 3. Pencarian Informasi, yaitu aspek pencarian informasi dibagi menjadi enam bagian: a. Informasi intern Informasi bersumber dari ingatan konsumen untuk memilih barang atau jasa yang memuaskannya. b. Informasi ekstern Informasi yang melibatkan iklan media cetak dan penjualan langsung, dan bersumber sosial atau keluarga, teman ataupun kolega. c. Memastikan sifat yang dari setiap pilihan yang ada Tahap ini konsumen mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan ciri dan sifat dari setiap pilihan. Setelah diketahui pilihannya maka konsumen akan memutuskan barang yang akan dibelinya. d. Pemilihan alternatif Pemilihan ini terjadi jika beberapa barang atau jasa merupakan suatu pilihan yang sulit bagi konsumen untuk mengevaluasi alternatif yang tersedia. e. Pembelian Tahapan di mana konsumen telah melalui pilihan dan siap untuk mengeluarkan uangnya untuk ditukar dengan barang atau jasa tersebut. f. Tempat dimana membeli Tempat pembelian merupakan salah satu perkembangan di toko mana konsumen akan membeli produk atau jasa tesebut. Sebuah toko atau penyalur memiliki citra yang baik atau merangsang konsumen untuk berbelanja lebih lanjut sehingga diharapkan konsumen menjadi terbiasa membeli di tempat yang sama. Pada riset ini, niat beli konsumen mengacu pada penulisan McCarthy 2002:298. Namun, riset ini menggunakan definisi yaitu niat beli kunjungan ulang konsumen dengan konsep yang telah melakukan pembelian. Berarti, niat beli pada riset ini