DESKRIPSI MOTIVASI WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA TABEK INDAH DI DESA PEMANGGILAN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2011

(1)

ABSTRAK

DESKRIPSI MOTIVASI WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA TABEK INDAH DI DESA

PEMANGGILAN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TAHUN 2011

Oleh BIYATMI

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang deskripsi motivasi wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011, dengan titik kajiannya pada motivasi relaksasi, olahraga, rekreasi, berpacaran, mengunjungi keluarga/teman, penyaluran hobi, dan dinas.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian sebanyak 60 wisatawan yang diambil secara sampling kuota pada wisatawan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara terstruktur terhadap wisatawan dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabel dan presentase sebagai dasar untuk interpretasi dan deskripsi dalam memberikan arti data tersebut guna laporan penelitian ini.

Objek Wisata Tabek Indah memiliki potensi wisata yang bersifat panorama alam, yaitu berupa pemandangan alam yang indah, udara sejuk serta dilengkapi dengan kolam pemancingan, outbond, dan berbagai wahana peprmainan yang sangat bervariasi. Hal ini yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) motivasi wisatawan untuk relaksasi sejumlah 51 wisatawan (85%), (2) motivasi wisatawan untuk olahraga sejumlah 27 wisatawan (45%), (3) motivasi wisatawan untuk rekreasi sejumlah 49 wisatawan (81,67%), (4) motivasi wisatawan untuk berpacaran sejumlah 35 wisatawan (58,33%), (5) motivasi wisatawan untuk mengunjungi keluarga/teman sejumlah 31 wisatawan (51,67%), (6) motivasi wisatawan untuk penyaluran hobi sejumlah 23 wisatawan (38,33%), dan (7) motivasi wisatawan untuk urusan dinas sejumlah 3 wisatawan sejumlah (5%).

Dari tujuh motivasi wisatawan yang paling dominan adalah : 1. Motivasi wisatawan untuk relaksasi sejumlah 51 wisatawan.

2. Motivasi wisatawan untuk rekreasi sejumlah 49 wisatawan (81,67%). 3. Motivasi wisatawan untuk berpacaran sejumlah 35 wisatawan (58,33%).


(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Propinsi Lampung merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan Propinsi Lampung memiliki potensi dalam pengembangan sektor pariwisata.

Setiap wilayah umumnya memiliki ciri khas atau potensi alam yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain. Begitu pula halnya Kabupaten Lampung Selatan yang merupakan salah satu wilayah Kabupaten yang ada di Propinsi Lampung dengan berbagai macam potensi pariwisata yang dimiliki. Salah satunya yaitu Objek Wisata Tabek Indah yang banyak diminati oleh para wisatawan. Wilayah ini memiliki panorama yang indah dengan udara sejuk, nyaman, serta lokasi yang strategis sehingga berpotensi untuk dijadikan objek wisata alam. Oleh sebab itu pemerintah daerah berupaya untuk mengembangkan dan mengelola potensi alam tersebut sebagai industri pariwisata. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitarnya, sehingga dapat mempercepat pembangunan daerah maupun nasional.

Objek Wisata Tabek Indah dibuka pada tahun 2005 oleh seorang pengusaha yang berlokasi di Desa Pemanggilan dengan luas area 9 ha. Objek Wisata Tabek Indah terletak di Dusun Serbajadi Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Jarak tempuh untuk menuju Objek Wisata Tabek Indah jika dari pusat kota Bandar Lampung ± 8 km, dengan lama perjalanan menggunakan kendaraan bermotor atau mobil ± 20 menit. Dari segi


(3)

lokasi, objek wisata ini sangat strategis karena terletak tidak jauh dari jalan raya lintas Sumatera yang banyak dilewati orang. Objek Wisata Tabek Indah ini berada di area pemukiman penduduk dan daerahnya bukan daerah perbukitan melainkan dataran rendah. Jalan masuk menuju objek wisata ini hanya terdapat satu jalur/gang, jarak kurang lebih 200 m dari jalan raya lintas Sumatera. Kondisi jalan sudah beraspal dan jalan cukup lebar sehingga memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk menuju objek wisata tersebut. Untuk mencapai lokasi Objek Wisata Tabek Indah dapat menggunakan angkutan umum atau kendaraan pribadi, baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Aksesibilitas yang baik ini sebaiknya terus diperhatikan oleh pengelola agar objek wisata terus berkembang dan ramai dikunjungi wisatawan, karena pada dasarnya pengunjung memilih lokasi pariwisata yang mudah dijangkau.

Disimpulkan bahwa aksesibilitas dengan pariwisata merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kusudianto Hadinoto (1996:121) menyatakan bahwa agar pariwisata bisa berkembang maka suatu daerah tujuan wisata harus assesibel (bisa didatangi). Oleh sebab itu dengan memiliki aksesibilitas yang tinggi yaitu dapat memberikan kemudahan transportasi, komunikasi, dan informasi yang akan mempercepat kemajuan objek wisata tersebut.

Sebagai salah satu objek wisata hasil buatan manusia dengan nuansa kampung namun bergaya modern. Tabek Indah memiliki pemandangan alam yang indah, ASRI serta dihiasi pepohonan yang rindang sehingga membuat udara bersih dan sejuk. Kondisi seperti inilah yang membuat wisatawan merasa nyaman ketika duduk-duduk santai di pondok-pondok wisata sambil menikmati keindahan alam sekitar sehingga wisatawan betah menikmati liburan di objek wisata ini. Tidak heran jika hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata tersebut.


(4)

Selain keindahan alam dan kesejukan udaranya, berbagai sarana dan prasarana juga siap melayani pengunjung antara lain tersedianya kolam renang, taman bermain untuk anak-anak, camping ground, flaying fox, dan kolam pemancingan. Objek Wisata Tabek Indah juga dilengkapi dengan graha auditorium dengan fasilitas sound system, whiteboard, flip carth, screen dan OHP yang dapat digunakan untuk kepentingan meeting.

Objek wisata ini dilengkapi dengan fasilitas dan infrastruktur yang nampak memadai seperti fasilitas Hotel (penginapan), pondok wisata, tempat parkir, sarana ibadah, restoran yang dilengkapi panggung hiburan, serta tempat MCK yang bersih dapat membuat wisatawan merasa nyaman ketika berkunjung ke objek wisata Tabek Indah. Wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah, akan dikenakan biaya masuk yang digunakan untuk menyediakan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan kepariwisataan tersebut. Besarnya biaya masuk orang/kendaraan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Biaya Masuk Per Orang/Kendaraan ke Objek Wisata Tabek Indah Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011.

Jenis Bea Masuk Orang/Kendaraan

A. Orang - Dewasa - Anak-anak B. Kendaraan - Mobil - Motor 10.000 5.000 2.000 1.000 Sumber: Pihak Pengelola Objek Wisata Tabek Indah Tahun 2011

Berdasarkan tabel di atas dijelaskan bahwa biaya masuk per orang ke Objek Wisata Tabek Indah yaitu Rp 10.000,-. Semakin banyak jumlah wisatawan yang berkunjung, maka pendapatan pun akan bertambah dan biaya operasional akan terpenuhi sehingga dapat menunjang sarana dan prasarana menjadi lebih baik. Di mana hal ini dapat menarik wisatawan untuk datang berekreasi ke Objek Wisata Tabek Indah. Banyaknya wisatawan


(5)

yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah pada tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di berikut ini:

Tabel. 2. Jumlah Wisatawan Berdasarkan Tiket Masuk yang Terjual dari Bulan Januari– Desember di Objek Wisata Tabek Indah Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011.

No Bulan Wisatawan Jumlah

Dalam Propinsi Luar Propinsi

1 Januari 1.021 113 1.133

2 Februari 1.141 102 1.243

3 Maret 1.330 95 1.425

4 April 1.376 122 1.498

5 Mei 1.411 234 1.645

6 Juni 1.467 211 3.323

7 Juli 1.532 156 1.688

8 Agustus 1.071 78 1.149

9 September 1.643 161 1.804

10 Oktober 1.782 122 1.904

11 November 1.795 141 1.936

12 Desember 2.033 353 2.386

Jumlah 17.602 1.888 19.490 Sumber: Pihak Pengelola Objek Wisata Tabek Indah Tahun 2011

Berdasarkan tabel. 2 pengunjungnya cukup banyak, terutama pada hari-hari libur, peringatan hari raya, tahun baru dan sebagainya. Hal ini dikarenakan promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola Tabek Indah melalui media massa dan juga elektronik untuk menarik wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Selain itu didukung oleh kemudahan aksesibilitas dan letak objek wisata yang strategis sehingga mudah dijangkau. Untuk mencapai target jumlah wisatawan 80.000 pengunjung per tahun. Oleh sebab itu, pengembangan daya tarik wisata harus lebih diperhatikan karena memiliki peran sangat besar terutama untuk menarik wisatawan agar termotivasi untuk mengunjungi Objek Wisata Tabek Indah.

Pemilihan daerah objek wisata, tujuan wisata serta cara berwisata sangat dipengaruhi oleh motivasi dari wisatawan itu sendiri. Di mana motivasi merupakan faktor penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan perjalanan wisata, karena adanya keinginan serta adanya daya tarik yang ditawarkan oleh objek wisata yang akan dikunjungi. Motivasi


(6)

seseorang melakukan perjalanan sangat bervariasi, dan motivasi tersebut tidak selalu bersifat tunggal, melainkan kombinasi dari berbagai motivasi. Motivasi berwisata terbentuk karena adanya kebutuhan atau keinginan dari manusia itu sendiri, sesuai dengan teori kebutuhan Maslow dalam I Gde Pitana (2005:59) bahwa kebutuhan manusia itu meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Oleh sebab itu sangat penting untuk mengetahui motivasi wisatawan, terutama bagi pengelola Objek Wisata Tabek Indah sebagai masukan untuk dapat meningkatkan/menciptakan daya tarik yang berbeda untuk menarik dan menyenangkan serta terpenuhinya kebutuhan wisatawan sehingga menghindari wisatawan beralih ke objek wisata lain yang merupakan pesaing.

Berdasarkan observasi bahwa motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah itu berbeda-beda, diantaranya ingin menghilangkan kepenatan setelah bekerja, liburan berkumpul bersama keluarga, berenang, menginginkan suasana romantis dan ada juga wisatawan yang berkunjung untuk menyalurkan hobi yaitu memancing.

Kebutuhan seseorang baik ditinjau dari segi psikologis maupun fisik, pada intinya tujuan wisatawan untuk berwisata adalah mendapat kesenangan dan kepuasan tersendiri. Dengan berwisata maka seseorang dapat memulihkan kembali semangat (fisik dan mental), menghibur diri atau relaksasi, kesegaran fikiran serta dapat melepaskan diri sejenak dari kegiatan rutinitas sehari-hari yang membosankan. Wisatawan memiliki motivasi yang berbeda-beda sesuai dengan pendapat Chafid Fandeli (1995:41) berdasarkan klasifikasinya yaitu Physical motivation yaitu motivasi fisik, antara lain untuk relaksasi, kesehatan, olahraga, rekreasi dan berpacaran (romance). Cultural motivation yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat istiadat, dan kesenian daerah lain. Sosial motivation yaitu motivasi yang bersifat sosial, seperti mengunjungi teman dan keluarga, ziarah dan mencari


(7)

pengalaman baru pada lingkungan baru (fisik dan sosial). Status and Prestige motivation seperti penyaluran hobi, melanjutkan belajar, pertemuan untuk menjalin hubungan personal, menghadiri konferensi dan seminar.

Berdasarkan latar belakang, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011”

B. Identifikasi Masalah

1. Relaksasi 2. Kesehatan 3. Rekreasi 4. Olahraga

5. Berpacaran (romantic) 6. Mengunjungi teman/keluarga 7. Penyaluran hobi

8. Pendidikan (study tour, penelitian) 9. Dinas (menghadiri pertemuan/rapat)

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan disesuaikan dengan fenomena yang terjadi di lapangan, maka peneliti membatasi pada:

1. Relaksasi 2. Olahraga 3. Rekreasi


(8)

5. Mengunjungi keluarga/teman 6. Penyaluran hobi

7. Dinas (menghadiri pertemuan/rapat) D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini yaitu:

Apakah yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011?

Dari pembatasan masalah di atas, maka dapat disusun pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah relaksasi yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011?

2. Apakah olahraga yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011?

3. Apakah rekreasi yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011?

4. Apakah berpacaran (romantic) yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011?

5. Apakah mengunjungi keluarga/teman yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011?


(9)

6. Apakah penyaluran hobi yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011?

7. Apakah urusan dinas (menghadiri pertemuan/rapat) yang menjadi motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011.

F. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai Gelar Sarjanaa Pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Menambah wawasan pemikiran penulis dan sebagai aplikasi ilmu yang telah diperoleh selama kuliah.

3. Sebagai suplemen bahan ajar mata pelajaran geografi di SMA kelas XII semester dua dalam kurikulum tingkat satuan pengajaran (KTSP) tahun 2009, pada pokok bahasan perhubungan, pengangkutan dan pariwisata dengan sub pokok bahasan pariwisata. 4. Sebagai sumber informasi dan masukan bagi pihak Pengelola Objek Wisata Tabek

Indah dalam usaha pengembangan objek wisata tersebut. 5. Sebagai bahan referensi bagi penelitian sejenis.


(10)

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dalam pelaksanaannya, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Ruang lingkup objek penelitian ini adalah motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

2. Ruang lingkup subjek penelitian yaitu Wisatawan di Objek Wisata Tabek Indah. 3. Ruang lingkup tempat dan waktu penelitian yaitu Objek Wisata Tabek Indah di Desa

Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 4. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini yaitu Geografi Pariwisata

Geografi pariwisata adalah geografi yang berhubungan erat dengan pariwisata. Kegiatan pariwisata ini banyak sekali seginya, semua kegiatan itu biasa disebut industri pariwisata, termasuk di dalamnya, perhotelan, restoran, toko cidera mata, transportasi, biro jasa dibidang perjalanan, tempat hiburan, obyek wisata, wisata budaya, dan lain-lain. Segi-segi geografi umum yang belum diketahui wisatawan antara lain: keindahan alam, adat istiadat, budaya, iklim, flora, fauna, perjalanan darat, perjalanan laut, udara dan sebagainya. Dua segi yang disebut di atas, yaitu segi industri pariwisata dan geografi umum, menjadi bahasan dalam geografi pariwisata” (Ramaini, 1992:3).

Alasan geografi pariwisata sebagai ruang lingkup ilmu karena objek wisata alam merupakan bagian dari kajian geografi fisik atau alam, dan bentang alam sebagai tempat tinggal manusia, dengan campur tangan manusia dalam membangun muka bumi menjadi panorama alam yang indah sebagai objek wisata alam maupun buatan. Di mana objek wisata dapat menjadi alternatif rekreasi bagi masyarakat untuk memulihkan kembali semangat (fisik dan mental), menghibur diri atau relaksasi, kesegaran fikiran serta dapat melepaskan diri sejenak dari kegiatan rutinitas sehari-hari yang membosankan. Hal tersebut menunjukkan bahwa geografi dengan aktivitas pariwisata memiliki hubungan yang erat. Dengan demikian, maka ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah Geografi Pariwisata.


(11)

(12)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Untuk memberikan arah jalannya penelitian ini akan disajikan beberapa pendapat para ahli yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam buku-buku pustaka yang disajikan sumber pembahasan.

1. Pengertian Geografi dan Geografi Pariwisata

Definisi Geografi menurut Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam Budiyono (2003:3) adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa antara aspek fisik dan sosial saling berhubungan, dalam hal interaksi manusia dengan manusia dan manusia dengan alam sekitarnya. Di mana objek wisata sebagai lingkungan alam yang dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia baik dari segi psikologis maupun fisik, seperti keindahan panorama alam yang memberikan kesegaran dan kesenangan bagi manusia yang melihatnya.

Dalam penelitian ini lingkup ilmu yang digunakan adalah geografi pariwisata. Pariwisata berkaitan erat dengan geografi karena dalam ilmu pariwisata terdapat aspek-aspek geografi yang tidak dapat dipisahkan.


(13)

Menurut Ramaini (1992:3), geografi pariwisata yaitu geografi yang berhubungan erat dengan pariwisata. Kegiatan pariwisata itu banyak sekali seginya. Semua kegiatan itu biasa disebut industri pariwisata, termasuk di dalamnya, perhotelan, restoran, toko cendera mata, transportasi, biro jasa di bidang perjalanan, tempat-tempat hiburan objek wisata, atraksi budaya, dan lain-lain. Segi geografi umum yang perlu diketahui wisatawan, antara lain; iklim, flora, fauna, keindahan alam, adat-istiadat, budaya, perjalanan darat dan perjalanan laut dan udara, dan sebagainya.

Berdasarkan definisi di atas, dijelaskan bahwa antara geografi dan pariwisata mempunyai hubungan atau korelasi yang sangat erat. Geografi dalam pariwisata sangat berperan dalam menunjang kelancaran aktivitas pariwisata yaitu mendeskripsikan daerah tujuan wisata.

Untuk memajukan perkembangan pariwisata, maka perlu diperhatikan beberapa unsur yang menunjang dalam kegiatan industri pariwisata tersebut.

Kemajuan pengembangan pariwisata sebagai industri, sebenarnya ditunjang oleh bermacam-macam usaha yang perlu dikelola secara terpadu dan baik, di antaranya adalah: (1) promosi untuk memperkenalkan objek wisata, (2) transportasi yang lancar, (3) kemudahan imigrasian atau birokrasi, (4) akomodasi yang menjamin penginapan yang nyaman, (5) pemandu wisata yang cakap, (6) penawaran barang dan jasa mutu terjamin dan harganya wajar, (7) pengisian waktu dengan atraksi-atraksi yang menarik, (8) kondisi kebersihan dan kesehatan lingkungan hidup (James J Spilance, 1987:129-130).

2. Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara seseorang yang lebih menuju tempat di luar tempat tinggalnya. Oka A. Yoeti (1982:109) menyatakan bahwa:

“Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan maksud bukan untuk berusaha (bussines) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau memenuhi keinginan beranekaragam.

Menurut Chafid Fandeli (1995:47) pariwisata atau tourism” adalah perpindahan sementara orang-orang ke daerah tujuan di luar tempat kerja dan tempat tinggal sehari-harinya, kegiatan yang dilakukannya dan fasilitas yang digunakan ditujukan untuk memenuhi keinginan dan


(14)

kebutuhannya. Pendapat lain mengatakan pariwisata adalah kegiatan aktivitas manusia untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan hidupnya menurut Maslow dalam I Gde Pitana (2005:59).

Menurut Soekadijo (2000:3), pariwisata berarti perpindahan orang untuk sementara (dan) dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat di mana mereka biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan mereka selama tinggal di tempat tujuan itu.

Dapat disimpulkan bahwa, pariwisata adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan atau persinggahan orang-orang yang tidak untuk menetap dan bukan untuk mencari nafkah, tetapi seseorang melakukan pariwisata dengan tujuan agar tercapai suasana yang menyenangkan serta mendapatkan kenikmatan dan kepuasan sesuai dengan kebutuhannya.

Selain itu kegiatan industri pariwisata sangat besar manfaatnya baik bagi negara, pemerintah maupun bagi masyarakat setempat. Pengembangan pariwisata diharapkan mampu dijadikan sebagai sumber devisa negara, menciptakan lapangan kerja, berkembangnya komunikasi, transportasi, akomodasi, kebudayaan di daerah tujuan wisata diketahui banyak orang (wisatawan), mengurangi pengangguran serta meningkatkan pendapatan masyarakat maupun pendapatan daerah setempat. Pariwisata di Indonesia telah dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi penting bahkan sektor ini diharapkan dapat menjadi devisa nomor satu (Gamal Suwantoro, 1997:35).

3. Objek dan Daya Tarik Wisata

Objek dan daya tarik wisata merupakan salah satu unsur penting dalam dunia kepariwisataan. Pengembangan objek dan daya tarik wisata dapat menyukseskan program pemerintah dalam melestarikan adat dan budaya bangsa sebagai asset yang dapat dijual kepada wisatawan.


(15)

Obyek wisata adalah suatu tempat yang memiliki sumber daya alam yang dibangun dan dikembangkan sehingga mampu menimbulkan daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjunginya baik itu berupa panorama alam, bangunan sejarah, kabudayaan dan pusat-pusat rekreasi modern. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009, daya tarik wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.

Menurut James J. Spillance (1997:63) daya tarik merupakan segala sesuatu yang dapat atau mampu menarik wisatawan yang ingin berkunjung. Daya tarik dapat timbul dari keadaan alam (keindahan panorama, flora fauna, sifat kekhasan perairan laut/danau), objek buatan manusia (museum, katedral, masjid kuno, makam kuno, dan sebagainya), ataupun unsur-unsur dan pariwisata budaya (kesenian, adat istiadat, dan makanan). Daya tarik dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu daya tarik utama dan daya tarik tambahan. Menurut Oka A. Yoeti (1982:158), daya tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu.

Menurut Oka A. Yoeti (1982:164), untuk dapat menarik wisatawan daerah tujuan wisata (DTW) harus memiliki daya tarik yang mampu memberikan kepuasan kepada wisatawan/ pengunjung, antara lain:

a. Sesuatu yang dapat dilihat (something to see). Artinya di tempat tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata yang berbeda dengan yang dimiliki oleh objek wisata daerah lain. Dengan kata lain, daerah itu harus mempunyai daya tarik yang khusus dan unik.

b. Sesuatu yang dapat dikerjakan (something to do). Artinya di tempat tersebut selain banyak yang dapat disaksikan, harus disediakan pula fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lebih lama di tempat itu.

c. Sesuatu yang dapat dibeli (something to buy). Artinya di tempat tersebut harus dan fasilitas untuk berbelanja, terutama barang-barang souvenir dan kerajinan tangan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang.


(16)

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menarik, memiliki keunikan dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu. Daya tarik objek wisata merupakan faktor utama yang harus ada serta dikembangkan secara maksimal sehingga banyak wisatawan yang datang, lebih lama tinggal dan lebih banyak mengeluarkan uangnya di tempat yang mereka kunjungi. Pada umumnya, daya tarik objek wisata harus mampu memberikan rasa senang, nyaman, damai, dan kepuasan pada wisatawan yang berkunjung.

4. Wisatawan

Istilah wisatawan biasanya diasumsikan sebagai orang-orang yang berkunjung di objek wisata. Untuk lebih jelasnya yang disebut wisatawan adalah orang yang sedang tidak bekerja, atau sedang berlibur, dan secara sukarela mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang lain menurut I Gde Pitana (2005:53).

Menurut Intruksi Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 1969, wisatawan adalah setiap orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu.

Soekadijo (2000:3) menyatakan bahwa wisatawan adalah orang yang mengadakan perjalanan dari tempat kediamannya tanpa menetap di tempat yang didatanginya atau hanya untuk sementara waktu tinggal di tempat yang didatanginya.

Jadi menurut pendapat di atas, wisatawan adalah orang yang datang ke suatu tempat dengan berbagai tujuan kecuali untuk melakukan pekerjaan yang menerima upah dan tidak menetap di tempat yang didatanginya. Pada umumnya tujuan wisatawan untuk berwisata adalah memperoleh kepuasan dan kesenangan tersendiri di suatu objek wisata yang dikunjunginya. Wisatawan melakukan perjalanan wisata sangat ditentukan oleh motivasi karena kebutuhan


(17)

dari dalam diri. Oleh sebab itu, motivasi sangat berpengaruh terhadap pemilihan objek wisata yang akan dikunjungi.

5. Karakteristik Wisatawan

Motivasi seseorang untuk melakukan perjalanan sangat dipengaruhi oleh karakteristik wisatawan itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Chafid Fandeli (1995:41) bahwa timbulnya motivasi sangat tergantung pada diri pribadi wisatawan yang berkaitan dengan umur, pengalaman, pendidikan, emosi, kondisi fisik dan psikis.

Beragamnya karakteristik dan latar belakang wisatawan menyebabkan beragamnya keinginan dan kebutuhan mereka akan suatu produk wisata. Hal ini perlu menjadi pertimbangan bagi penyedia pariwisata, sehingga dalam menyediakan produk yang sesuai dengan minat dan kebutuhan pengunjung.

6. Motivasi Wisatawan

Motivasi tidak akan lepas dari pengertian motif, sebab istilah motivasi yang berasal dari kata “motivation” ini berhubungan dengan istilah motif. Motif adalah suatu perangsang (keinginan) dan daya penggerak (kemauan) bekerja seseorang, setiap mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai, sedangkan motif perjalanan adalah suatu pendorong atau alasan seseorang untuk mengadakan perjalanan ke suatu tempat untuk memenuhi kebutuhannya menurut Soekadijo (2000:34).

Menurut Elinda Prayitno (1989:61) mengemukakan bahwa: “motivasi merupakan suatu tenaga (dorongan, alasan, atau kemauan) dari dalam diri seseorang yang menyebabkan dia berbuat atau bertindak dimana tindakan itu diarahkan kepada tujuan yang hendak dicapai.


(18)

Menurut Sumadi Suryabrata dalam Djaali (2006:101), motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan (kebutuhan).

Sehubungan dengan kebutuhan hidup manusia yang mendasari timbulnya motivasi, Maslow dalam I Gde Pitana (2005:59) mengungkapkan bahwa kebutuhan manusia itu meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, dan kebutuhan akan aktualisasi diri.

Menurut Muljadi A.J, (2009:6), manusia memiliki kebutuhan fisiologis dan rohani sehingga manusia akan melakukan berbagai mobilitas untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kebutuhan yang mendorong manusia untuk melakukan mobilitas, yaitu:

1. Kebutuhan dagang atau ekonomi 2. Kebutuhan kepentingan politik 3. Kebutuhan keamanan

4. Kebutuhan kesehatan 5. Kebutuhan pemukiman

6. Kebutuhan kepentingan agama 7. Kebutuhan kepentingan pendidikan 8. Kebutuhan minat kebudayaan 9. Kebutuhan hubungan keluarga 10.Kebutuhan untuk rekreasi 11.Kebutuhan untuk konferensi

Salah satu upaya manusia dalam penemuhan kebutuhannya yaitu dengan mengadakan perjalanan wisata. Motivasi seseorang dalam melakukan perjalanan sangat bervariasi, dan motivasi tersebut tidak selalu bersifat tunggal, melainkan kombinasi dari berbagai motivasi sesuai dengan kebutuhannya.

Menurut McIntos dan Murphy dalam I Gde Pitana, dkk (2005: 58-59) motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan perjalanan wisata dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar sebagai berikut:


(19)

1. Physical or physiological motivation (motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis), antara lain untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam kegiatan olahraga dan sebagainya.

2. Cultural motivation (motivasi budaya), yaitu keinginan untuk mengetahui budaya, adat, tradisi, dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan berbagai objek tinggalan budaya (monumen bersejarah)

3. Social motivation atau interpersonal motivation (motivasi yang bersifat sosial), seperti mengunjungi teman dan keluarga (VTR, visiting friends and relatives), menemui mitra kerja, melakukan hal-hal yang dianggap mendatangkan gengsi (nilai prestise), melakukan ziarah, pelarian dari situasi-situsai yang membosankan, dan seterusnya. 4. Fantasy motivation (motivasi karena fantasi), yaitu adanya fantasi bahwa di daerah

lain seseorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan, ego-enhancement yang memberikan kepuasan psikologis. Disebut juga sebagai status and prestige motivation.

Menurut Chafid Fandeli (1995:41) motivasi wisatawan yang berkaitan dengan keinginan untuk pergi berwisata, dapat dilihat pada tabel pada berikut ini:

No Kategori Motivasi Wisatawan

1 2 3 4 Motivasi fisik Motivasi kebudayaan Motivasi individu

Motivasi prestasi dan status

1. Menyegarkan kembali badan dan jiwa 2. Istirahat karena kesehatan

3. Olahraga

4. Rekreasi: bersenang-senang, berpacaran, berbelanja, melihat pertunjukan kesenian. 1. Ingin mengetahui budaya, seni, musik,

arsitektur, sejarah negara lain

2. Peristiwa penting (olahraga, pekan perdagangan, peristiwa lain bertaraf nasional/internasional

1. Mengunjungi keluarga, teman atau mencari teman baru

2. Perjalanan bersenang-senang 3. Kunjungan spiritual misal: ziarah

4. Mencari pengalaman baru pada lingkungan baru ( fisik dan sosial)

1. Penyaluran hobi 2. Melanjutkan belajar

3. Pertemuan untuk menjalin hubungan personal

4. Menghadiri konferensi dan seminar

Menurut Oka A Yoeti (1982:80-82) beberapa motivasi seseorang untuk melakukan perjalanan,yaitu:

a. Alasan pendidikan dan kebudayaan

1. Ingin melihat bagaimana rakyat negara lain bekerja dan bagaimana cara hidupnya (the way of laife).


(20)

2. Ingin melihat kemajuan-kemajuan yang telah dicapai negara lain.

3. Ingin menyaksikan tempat-tempat bersejarah, peninggalan-peninggalan kuno, monumen-monumen, kesenian rakyat, industri kerajinan, festival, events, keindahan alam dan lain–lain.

4. Untuk mendapatkan saling pengertian dan ide-ide baru ataupun penemuan-penemuan baru.

5. Untuk berpartisipasi dalam suatu festival kebudayaan, kesenian, dan lain sebagainya.

b. Alasan santai, kesenangan dan petualangan.

1. Menghindarkan diri dari kesibukan sehari-hari dan kewajiban rutin.

2. Untuk melihat daerah-daerah baru, masyarakat asing dan untuk mendapatkan pengalaman.

3. Untuk mendapatkan atau menggunakan kesempatan yang ada atau untuk memperoleh kegembiraan.

4. Untuk mendapatkan suasana romantis yang berkesan, terutama bagi pasangan-pasangan yang sedang berbulan madu.

c. Alasan kesehatan, olahraga, dan rekreasi

1. Untuk beristirahat dan mengembalikan kekuatan setelah bekerja keras dan menghilangkan ketegangan pikiran.

2. Untuk melatih diri dan ikut dalam pertandingan olahraga tertentu, seperti olympiade, misalnya.

3. Untuk menyembuhkan diri dari suatu penyakit tertentu. 4. Melakukan rekreasi dalam menhabiskan masa libur. d. Alasan keluarga, negeri asal dan tempat bermukim

1. Untuk mengunjungi tempat di mana kita berasal atau dilahirkan.

2. Untuk mengunjungi tempat di mana kita pernah tinggal atau berdiam pada masa lalu.

3. Untuk mengunjungi famili dan kawan-kawan

4. Untuk pertemuan dengan keluarga atau kawan-kawan dalam rangka reuni. e. Alasan business, sosial, politik dan konperensi

1. Untuk menyaksikan suatu pameran, kamar dagang, karya wisata, atau meninjau suatu proyek, dan lain-lain.

2. Menghadiri konperensi, seminar, simposium dan pertemuan ilmiah lainnya. 3. Mengikuti perjanjian kerjasama, pertemuan politik dan undangan negara lain

yang berhubungan dengan kenegaraan. 4. Untuk ikut dalam suatu kegiatan sosial. f. Alasan pesaingan dan hadiah

1. Untuk memperlihatkan kepada orang lain, bahwa yang bersangkutan juga mampu melakukan perjalan jauh.

2. Untuk memenuhi keinginan agar dapat bercerita tentang negeri lain pada kesempatan-kesempatan tertentu.

3. Agar tidak dikatakan orang ketinggalan jaman.

4. Merealisasi hadiah yang diperoleh dalam suatu sayembara tertentu. 5. Merealisasi hadiah yang diberikan oleh seseorang.


(21)

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan faktor pendorong seseorang untuk melakukan perjalanan dan berpengaruh terhadap penentuan objek wisata yang akan dikunjungi. Oleh karena itu motivasi wisatawan sangatlah penting untuk diketahui bagi pengelola objek wisata dalam rangka meningkatkan daya tarik yang berbeda untuk menarik dan menyenangkan serta terpenuhinya kebutuhan wisatawan sehingga menghindari wisatawan beralih ke objek wisata lain yang merupakan pesaing.

7. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang mengambil pokok permasalahan hampir sama dengan penelitian ini dirujuk guna kesempurnaan dan kelengkapan penelitian ini sebagai berikut:

a. Fatimasari (2010) mengkaji motivasi wisatawan domestik untuk berkunjung ke daya tarik wisata di Kabupaten Subang.

b. Sertzer Munavizt (2010) mengkaji karakteristik dan motivasi wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Kertalangu.

B. Kerangka Pikir

Objek Wisata Tabek Indah saat ini semakin diminati oleh wisatawan, hal ini dapat terlihat dari jumlah pengunjung yang meningkat. Potensi alam yang mendukung dengan panorama alam yang indah, udara sejuk, kondisi nyaman serta lokasi yang strategis menjadikan Tabek Indah semakin diminati oleh banyak wisatawan.

Pariwisata telah menjadi kebutuhan manusia seiring dengan perkembangan sosiokultur yang mengalami perubahan. Kebutuhan seseorang baik ditinjau dari segi psikologis maupun fisik, pada intinya tujuan wisatawan untuk berwisata adalah mendapat kesenangan dan kepuasan tersendiri bagi wisatawan. Dengan berwisata maka seseorang dapat memulihkan kembali


(22)

semangat (fisik dan mental), menghibur diri atau relaksasi, kesegaran fikiran serta dapat melepaskan diri sejenak dari kegiatan rutinitas sehari-hari yang membosankan.

Pada umumnya wisatawan berkunjung ke suatu objek wisata itu sangat ditentukan oleh motivasi dan keinginan. Di mana motivasi merupakan penggerak atau pendorong seseorang untuk melakukan perjalanan wisata dan memutuskan tempat yang akan dikunjungi. Motivasi seseorang dalam melakukan perjalanan sangat bervariasi, dan motivasi tersebut tidak selalu bersifat tunggal, melainkan kombinasi dari berbagai motivasi. Adapun motivasi wisatawan yang terdiri dari physical motivation, sosial motivation, dan status and prestige motivation pada wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dibuat kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke

Objek Wisata Tabek Indah 1. Physical Motivation

(relaksasi, olahraga, rekreasi, berpacaran)

2. Sosial Motivation (menemui keluarga)

3. Status And Prestige Motivation (menyalurkan hobi, dinas (menghadiri pertemuan/rapat).


(23)

(24)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) adalah cara-cara yang digunakan oleh penelitian dalam mengumpulkan data penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, yaitu untuk menggambarkan keadaan atau fenomena serta untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan keadaan tertentu sesuai adanya di lapangan.

Menurut Hadari Nawawi dalam Sudjarwo, dkk (2009:86), penelitian deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan objek atau subjek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Penggunaan metode penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011, sesuai dengan data yang dikumpulkan dan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan.


(25)

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006 : 130). Subjek penelitian adalah sumber data untuk menjawab masalah (Muhammad Ali 1992:132). Lebih lanjut menurut Muhammad Ali (1992:54), populasi yaitu keseluruhan objek penelitian baik berupa manusia, benda, peristiwa, maupun gejala-gejala yang terjadi, karena itu merupakan variabel yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah atau menunjang keberhasilan penelitian.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah pada saat dilakukannya penelitian. Jenis populasinya adalah populasi yang tidak terbatas, yaitu sumber data tidak ditentukan batasannya sehingga relatifnya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah (Hermawan Warsito, 1992:24).

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006:131). Keterbatasan dana, waktu, dan tenaga, maka tidak semua populasi akan menjadi wisatawan dalam penelitian ini, oleh karena itu penentuan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu teknik yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling accidental, purposive sampling, jenuh dan snowbal (Sugiyono, 2010:122).

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel kuota (quota sampling) yaitu menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (quota) yang diinginkan (Sugiyono, 2010:124). Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti menetapkan sebanyak 60 wisatawan baik wisatawan laki-laki maupun perempuan, tanpa


(26)

membedakan daerah asal. Pengambilan sampel disesuaikan dengan kebutuhan dengan tetap memperhatikan bahwa pengambilan sampel tersebut mewakili (representative) untuk dijadikan sampel.

Pengambilan sampel dilakukan pada tempat-tempat atau pusat aktivitas bagi wisatawan yang dijumpai disembarang tempat, baik pada hari libur maupun hari biasa. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi pengunjung antara hari libur dan hari biasa.

Penelitian pada hari libur dilaksanakan di hari minggu yaitu minggu pertama dan minggu ke tiga, sedangkan penelitian pada hari biasa dilaksanakan antara hari senin sampai sabtu. Dalam pelaksanaannya peneliti mendapatkan wisatawan dengan cara mendatangi reponden satu per satu, kemudian menanyakan kesediaan wisatawan untuk menjadi wisatawan dalam penelitian ini, setelah respoden tersebut bersedia maka peneliti mewawancarai wisatawan satu persatu dengan berpedoman pada kuesioner yang telah disiapkan. Namun jika wisatawan tersebut tidak bersedia maka peneliti mencari wisatawan lain yang bersedia untuk diwawancarai.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:38). Variabel dalam penelitian ini adalah motivasi wisatawan yang memiliki dimensi physical motivation, sosial motivation dan status atau prestise.


(27)

Physical Motivation merupakan motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perjalanan ke suatu tempat untuk memulihkan keadaan fisik orang tersebut setelah melakukan aktivitas sehari-hari. Motivasi ini lebih erat hubungannya dengan hasrat untuk mengembalikan kondisi fisik. Kunjungan dengan tujuan untuk santai dan kesegaran badan, fikiran, serta menghilangkan ketegangan (strain) dan tekanan (stress). Motivasi fisik ini meliputi:

1. Relaksasi 2. Olahraga 3. Rekreasi

4. Berpacaran (romantic).

b. Sosial Motivation

Sosial Motivation merupakan motivasi yang bersifat sosial. Selain untuk berekreasi, wisatawan juga memiliki keinginan untuk kepentingan keluarga/silaturahmi. Motivasi yang dimaksud disini adalah mengunjungi keluarga/teman.

c. Status dan Prestige Motivation

Merupakan motivasi yang mendorong seseorang melakukan perjalanan dengan maksud untuk memperlihatkan siapa dirinya, kedudukannya, status dalam masyarakat untuk prestise pribadinya. Motivasi ini meliputi:

1. Penyaluran hobi

2. Dinas (Menghadiri pertemuan/rapat)

D. . Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk kepentingan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


(28)

a. Observasi

Menurut Muhammad Ali (1992:72) Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Ngalim Purwanto dalam Sudjarwo (2009:161) Observasi adalah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara-cara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.

Pada penelitian ini teknik observasi dilaksanakan dalam rangka mengumpulkan data primer dengan cara mengadakan pengamatan langsung di lapangan untuk mendapatkan data tentang keadaan lingkungan/lokasi Objek Wisata Tabek Indah, fasilitas yang tersedia, aksesibilitas menuju ke objek wisata, dan mengamati aktivitas pengunjung yang ada di Tabek Indah sebagai pertimbangan mengenai motivasi kunjungannya.

b. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk mendapatkan data sekunder yang bersumber dari literatur. Data dokumentasi berasal dari instansi yang terkait yaitu berupa catatan, laporan, foto atau gambar, peta, tabel, serta informasi-informasi yang diperlukan serta ada kaitannya dengan permasalahan yang akan diteliti. Sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:231) bahwa metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.

c. Teknik Wawancara Terstruktur

Teknik ini digunakan untuk mengetahui dan memperoleh data langsung sebagai data primer. Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan mendatangi satu persatu wisatawan dan wawancara


(29)

terstruktur yaitu dengan menggunakan kuesioner untuk memandu setiap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada wisatawan yang berkunjung untuk memperoleh data tentang motivasi wisatawan berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah.

Pelaksanaan wawancara dijadwalkan mulai pukul 09.00 pagi sampai pukul 17.00 sore. Agar wawancara dapat menjangkau semua pengunjung/wisatawan, maka tempat-tempat pelaksanaan wawancara harus berubah-ubah sepanjang hari. Pelaksanaan teknik wawancara ini ditentukan yaitu pada hari minggu, hari biasa hanya satu hari dalam satu minggu, dan hari libur/tanggal merah, dilakukan selama satu setengah bulan. Misalnya pelaksanaan wawancara dijadwalkan pada hari minggu, kamis, kemudian dilanjutkan hari minggu ke tiga dan selain itu hari-hari libur/tanggal merah, sehingga boleh dikatakan sampel mewakili untuk mengetahui motivasi wisatawan baik hari minggu, hari biasa, dan tanggal merah.

E. Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan (Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, 1989:263). Analisa data yang digunakan adalah analisa data kuantitatif peresentase dalam bentuk tabel tunggal. Data diperoleh dari jawaban wisatawan akan dianalisis secara kuantitatif sederhana, yaitu dibuat distribusi frekuensinya yang dideskripsikan dalam bentuk tabel yang kemudian dipersentasekan. Untuk menentukan jumlah persentase dari jawaban wisatawan, digunakan rumus presentase sebagai berikut :

% = � � � Keterangan :

% = Persentase yang diperoleh

n = Jumlah nilai yang diperoleh (jumlah jawaban wisatawan)

N = Jumlah wisatawan


(30)

Setelah data dianalisis dan informasi yang lebih sederhana diperoleh, hasil-hasil tersebut diinterpretasikan untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil-hasil penelitian.


(31)

(32)

1

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang motivasi wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Sejumlah 51 wisatawan (85%) menyatakan bahwa keinginan untuk relaksasi menjadi motivasi wisatawan ketika berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Hal ini dikarenakan sebagian besar wisatawan memiliki keinginan penyegaran diri untuk memulihkan kembali semangat (fisik dan mentalnya), ingin melepaskan diri dari lingkungan yang dirasakan menjemukan atau kejenuhan dari pekerjaan sehari-hari. 2. Sejumlah 27 wisatawan (45%) menyatakan bahwa keinginan untuk olahraga menjadi

motivasi wisatawan ketika berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Hal ini mereka lakukan guna menjaga kondisi kesehatan, namun wisatawan yang memiliki motivasi ini sangat sedikit. Hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas olahraga yang disediakan oleh objek wisata ini. Hanya kolam renang dan flying fox, namun penggunaan flying fox hanya dibuka saat weekend atau acara tertentu saja sehingga wisatawan tidak dapat menggunakannya sewaktu-waktu.

3. Sejumlah 49 wisatawan (81,67%) menyatakan bahwa keinginan untuk rekreasi menjadi motivasi wisatawan ketika berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Hal ini dikarenakan keinginan untuk mencari hiburan/kegembiraan dengan memanfaatkan waktu senggang/libur untuk berwisata baik bersama rombongan, keluarga maupun teman. 4. Sejumlah 35 wisatawan (58,33%) menyatakan bahwa keinginan untuk berpacaran


(33)

2

dikarenakan rata-rata pengunjung adalah kalangan remaja. Mereka menganggap suasana tempat ini mampu menciptakan suasana romantis.

5. Sejumlah 31 wisatawan (51,67%) menyatakan bahwa keinginan untuk mengunjungi keluarga/teman menjadi motivasi wisatawan ketika berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Hal ini dilakukan guna mempererat silaturahmi antar keluarga/teman.

6. Sejumlah 23 wisatawan (38,33%) menyatakan bahwa keinginan untuk penyaluran hobi menjadi motivasi wisatawan ketika berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Hal ini mereka lakukan guna penyaluran hobi demi kepuasan hati yaitu hobi memancing, menyanyi dan memotret (fotografi).

7. Sejumlah 3 wisatawan (5%) menyatakan bahwa urusan dinas menjadi motivasi wisatawan ketika berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah. Hal ini disebabkan karena ingin mengikuti rapat atau pelatihan yang diadakan oleh pihak kantor dimana mereka bekerja.

Di antara tujuh motivasi tersebut, motivasi yang paling dominan adalah motivasi relaksasi yaitu 51 wisatawan (85%). Hal ini disebabkan oleh wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah sebagian besar menginginkan suasana yang nyaman untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari yang membosankan/menghilangkan stress. Di objek wisata ini wisatawan bersantai sambil menikmati keindahan panorama alam dengan kesejukan udaranya mampu membuat wisatawan merasa relaks, sehingga kondisi fisik maupun mental kembali fresh dan siap untuk melakukan aktivitas pada keesokan harinya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:


(34)

3

1. Dalam rangka meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah disarankan agar pihak pengelola meningkatkan daya tarik wisata dengan memperhatikan motivasi wisatawan sehingga kebutuhan wisatawan terpenuhi ketika berkunjung.

2. Agar pihak pengelola meningkatkan fasilitas wisata yaitu menambah toko cideramata dan wahana permainan untuk anak-anak maupun orang dewasa agar lebih bervariasi, sehingga wisatawan merasa puas, senang/terhibur, dan betah ketika berkunjung di Objek Wisata Tabek Indah. Selain itu fasilitas yang rusak seperti kolam pemancingan dan waterboom hendaknya diperbaiki.

3. Agar pihak pengelola membuka pelayanan penggunaan flying fox setiap hari, sehingga wisatawan dapat menikmatinya kapan saja mereka berkunjung.


(35)

(36)

DESKRIPSI MOTIVASI WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA TABEK INDAH DI DESA

PEMANGGILAN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TAHUN 2011

Oleh BIYATMI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(37)

DESKRIPSI MOTIVASI WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA TABEK INDAH DI DESA

PEMANGGILAN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TAHUN 2011

(Skripsi)

Oleh BIYATMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(38)

RIWAYAT HIDUP

Biyatmi dilahirkan di Belitang, tanggal 5 November 1988, putri pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Suroto dan Ibu Rumi.

Pendidikan formal yang telah ditempuh yaitu Pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Trikarya Belitang III diselesaikan pada tahun 2001, Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 4 Belitang III diselesaikan pada tahun 2004, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di SMK Negeri 1 OKU Baturaja diselesaikan pada tahun 2007.

Tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan IPS Program Studi Pendidikan Geografi melalui jalur Non SPMB. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) fisik, Kuliah Kerja Lapangan (KKL) manusia, dan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) terpadu di Gunung Bromo, Bali dan Yogyakarta, kemudian melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung pada bulan Januari–Februari 2011. Selama di Universitas Lampung penulis aktif di organisasi unit kegiatan mahasiswa (UKM) penelitian Unila.


(39)

(40)

1

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2010. Monografi Desa Pemanggilan Kecamatan Natar. Lampung Selatan

. 1960. Undang-undang No. 56 PRP Tahun 1960 Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian. www. UU6056 Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian.com, diakses 25 maret 2012 pukul 19.30 WIB.

Bintarto. 1977. Geografi Sosial. UP Spring. Yogyakarta

Budiyono, 2003. Dasar Geografi Sosial. Buku Ajar. FKIP Unila. Bandar Lampung

Chafid Fandeli. 1995. Dasar-dasar Managemen Kepariwisataan Alam. Liberty. Yogyakarta. Daldjoeni, N. 1992. Geografi Baru Organisasi Keruangan Dalam Teori Dan Praktik.

Alumni. Bandung.

Djalali. 2006. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta

Elinda Prayitno. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

Gamal Suwantoro. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. Andi Offset. Yogyakarta

Hari Karyono, A. 1997. Kepariwisataan. Gramedia Widia Sarana Indonesia. Jakarta Hermawan Warsito. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian. Gramedia Pustaka. Jakarta. I Gde Pitana dan Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Andi Offset. Yogyakarta. James J. Spillane. 1987. Ekonomi Pariwisata, Sejarah dan Prospeknya. Kanisius. Yogyakarta Mantra, Ida Bagoes. 2003. Pengantar Studi Demografi. Nur cahaya. Yogyakarta.

Sofian Efendi dan Chris Manning. 1989. Prinsip-prinsip Analisis Data. Metode Penelitian Survai. Masri Singarimbun dan Sofian Efendi. LP3ES. Jakarta

Muhammad Ali. 1985. Penelitian Kependidikan Dasar dan Strategi. Angkasa, Bandung. . 1992. Strategi Penelitian Pendidikan. Angkasa. Bandung. Muljadi.A.J. 2009. Kepariwisataan dan Perjalanan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Oka A. Yoeti. 1982. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa. Bandung.


(41)

2

Pribadi Muhammad Sadar. 2005. Motivasi Mahasiswa Pendidikan Jasmani Dalam Mengikuti Kegiatan Pembinaan Prestasi di FKIP Universitas Lampung. Skripsi. Bandar Lampung.

Ramaini. 1992. Geografi Pariwisata. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Soekadijo. R. G. 2000. Anatomi Pariwisata (Memahami Pariwisata Sebagai “Systemic Linkage”). PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Subarjo. 2003. Meteorologi dan Klimatologi. Buku Ajar. FKIP Unila. Bandar Lampung. Sudjarwo dan Basrowi. 2009. Manajemen Penelitian Sosial. Mandar Maju. Bandung.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan (Research & Development). Alfabet. Bandung.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Rineka Cipta. Jakarta.

Sumadi dan Bambang Sumitro. 1989. Geografi Regional Indonesia. Buku Ajar. FKIP Unila. Bandar Lampung.

Trisnaningsih. 2006. Demografi Teknik. Buku Ajar. FKIP Unila. Bandar Lampung.

Undang-undang RI. 2010. Undang-undang No.10 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah RI Tahun 2010 Tentang Kepariwisataan. Citra Umbara. Bandung.

Widya Mela Sari. 2009. Profil Wisatawan Mancanegara Yang Berkunjung Ke Objek Wisata Pantai Tanjung Setia di Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2009. Skripsi. FKIP Unila. Bandar Lampung.


(42)

MOTTO

“ Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu” (Q.S Al-Baqarah : 153)

“ Jalan Hidupmu Tergantung Niatmu, Jika Kamu Yakin Pasti Kamu Mampu, Ingatlah Allah Selalu Menyertaimu”


(43)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. ………

Sekretaris : Drs. Zulkarnain, M.Si. ………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Edy Haryono, M.Si. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(44)

(45)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Biyatmi

NPM : 0743034005

Program Studi : Pendidikan Geografi Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/KIP

Alamat :RT 04, RW 04 Desa Trikarya Kecamatan Belitang III Kabupaten OKU Timur Propinsi Sumatera Selatan.

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Oktober 2012 Yang menyatakan,

Biyatmi


(46)

Judul Sripsi : DESKRIPSI MOTIVASI WISATAWAN YANG BERKUNJUNG

KE OBJEK WISATA TABEK INDAH DI DESA

PEMANGGILAN KECAMATAN NATAR KABUPATEN

LAMPUNG SELATAN TAHUN 2011

Nama Mahasiswa : Biyatmi No. Pokok Mahasiswa : 0743034005

Program Studi : Pendidikan Geografi

Jurusan : Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu,

Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. Drs. Zulkarnain, M.Si.

NIP 19591009 198603 1 003 NIP 19600111 198703 1 001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Sudi

Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si Drs. Zulkarnain, M.Si. NIP 19560108 198503 1 002 NIP 19600111 198703 1 001


(47)

SANWACANA

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Deskripsi Motivasi Wisatawan Yang Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011”. Adapun penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. selaku pembimbing utama yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih juga kepada Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku pembimbing pembantu yang telah meluangkan waktu untuk memberikan dukungan, arahan, dan pinjaman buku yang berharga kepada penulis sejak menyusun proposal sampai selesainya penulisan skripsi ini. Serta terimakasih kepada Bapak Drs. Edy Haryono, M.Si. selaku dosen pembahas yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Pembantu Dekan I Bapak Dr. M. Thoha B. Sampoerna Jaya, M.S. Pembantu Dekan II Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., dan Pembantu Dekan III Bapak Drs. Hi. Iskandarsyah, M.H. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku pembimbing dan Ketua Program Studi Pendidikan

Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Lampung yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis selama menempuh perkuliahan dan selama penyusunan skripsi.

5. Bapak Drs. Rosana, M.Si selaku pembimbing akademik yang telah memberikan nasihat-nasihat yang berharga sehingga penulis dapat dengan lancar menyelesaikan perkuliahan. 6. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu yang bermanfaat.

7. Seluruh staf pengelola Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang telah memberikan izin penelitian dan memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.


(48)

8. Bapak kepala Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang telah memberikan izin penelitian.

9. Kedua adikku tercinta Desi Sutantri dan Yudi Suryono serta seluruh keluarga besarku yang selalu mendo’akan dan menantikan keberhasilanku.

10.Sahabatku dan teman-teman Geografi angkatan 2007, kakak-kakak serta adik-adik tingkatku yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih untuk motivasi, bantuan dan kebersamaannya selama di kampus tercinta ini.

11.Saudara-saudaraku di Keluarga besar unit kegiatan mahasiswa (UKM) Penelitian Unila, serta keluarga kecilku di Asrama Safitri terimakasih atas do’a, motivasi dan kebersamaannya.

12.Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan studiku.

Semoga bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat berkah dan rahmat dari Allah SWT. Penulis sangat menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Semoga skripsi sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Yarobbal’ Alamin.

Bandar Lampung, Oktober 2012 Penulis

Biyatmi


(49)

(50)

6

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Pikir. ... 23

2. Peta Administratif Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012. ... 33

3. Peta Lokasi Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012. ... 34

4. Peta Aksesibilitas Objek Wisata Tabek Indah Desa Pemanggilan Kecamantan Natar Lampung Selatan Tahun 2012. ... 36

5. Piramida Penduduk Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 ... 46

6. Diagram Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 ... 48

7. Diagram Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 ... 49

8. Kondisi Kolam pemancingan di Objek Wisata Tabek Indah ... 52

9. Kondisi Kolam Renang di Objek Wisata Tabek Indah ... 53

10. Kondisi Paintball di Objek Wisata Tabek Indah ... 54

11. Kondisi Lokasi Outbond dan Flying Fox di Objek Wisata Tabek Indah .. 54

12. Kondisi Play Garden di Objek Wisata Tabek Indah ... 55

13. Kondisi Lokasi Parkir Di Objek Wisata Tabek Indah ... 56

14. Kondisi Pondok Wisata di Objek Wisata Tabek Indah ... 57

15. Kondisi Penginapan (Cottage) di Objek Wisata Tabek Indah ... 58


(51)

7

17. Kondisi Café Di Objek Wisata Tabek Indah ... 60

18. Kondisi MCK di Objek Wisata Tabek Indah. ... 61

19. Kondisi Tempat Bilas di Objek Wisata Tabek Indah ... 62

20. Kondisi Pondok Ganti di Objek Wisata Tabek Indah ... 62

21. Kondisi Mushola di Objek Wisata Tabek Indah ... 63

22. Kondisi Pos jaga di Objek Wisata Tabek Indah ... 64

23. Kondisi Keindahan Panorama Alam di Objek Wisata Tabek Indah ... 65

24. Diagram Umur dan Jenis Kelamin Wisatawan Pada Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 67

25. Diagram Daerah Asal Wisatawan Pada Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 69

26. Peta Daerah Asal Wisatawan di Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 70

27. Diagram Tingkat Pendidikan Wisatawan Pada Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 72

28. Diagram Jenis Pekerjaan Wisatawan Pada Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 73

29. Wisatawan Sedang Relaksasi Di Objek Wisatata Tabek Indah ... 78

30. Wisatawan Sedang Mengadakan Acara Makan-Makan Bersama Rombongan Dan Keluarga ... 83

31. Wisatawan Berbincang-Bincang Bersama Kekasih/Pacar ... 86

32. Wisatawan Berkumpul Dengan Keluarga Dan Acara Reuni Teman Kuliah (Alumni) ... 90

33. Wisatawan Sedang Berenang Dan Wisatawan Sedang Melakukan Flying Fox ... 94

34. Wisatawan Sedang Memotret Dan Wisatawan Sedang Memancing ... 100


(52)

8

36. Diagram Rekapitulasi Secara Total Tentang Motivasi Wisatawan Yang Berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 107


(53)

1

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xix

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Kegunaan Penelitian ... 9

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka ... 12

1. Pengertian Geografi dan Geografi Pariwisata ... 12

2. Pengertian Pariwisata ... 13

3. Objek dan Daya Tarik Wisata ... 15

4. Wisatawan ... 16

5. Karakteristik Wisatawan ... 17

6. Motivasi Wisatawan ... 18

7. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 22

B. Kerangka Pikir ... 22

III.METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... .24

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Variabel Penelitian ... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 28


(54)

2

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Geografis Desa Pemanggilan ... 31

B. Kondisi Fisik di Objek Wisata Tabek Indah ... 35

C. Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk ... 42

D. Sejarah Singkat Objek Wisata Tabek Indah ... 49

E. Potensi Objek Wisata Tabek Indah ... 50

F. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 65

1. Identitas Wisatawan ... 65

2. Struktur Wisatawan ... 67

3. Motivasi Wisatawan ... 73

G. Rekapitulasi Motivasi Secara Hasil Total ... 104

Motivasi Wisatawan Dilihat dari Identitas Wisatawan ... 107

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 114

B. Saran ... 116 DAFTAR PUSTAKA


(55)

3

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Biaya Masuk Per Orang/Kendaraan ke Objek Wisata Tabek Indah Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 ... 4 2. Jumlah Wisatawan Berdasarkan Tiket Masuk yang Terjual dari Bulan

Januari–Desember di Objek Wisata Tabek Indah Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 ... 4 3. Data Curah Hujan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

Tahun 2002-2011. ... 39 4. Tipe Iklim Menurut Klasifikasi Scmidth-Ferguson ... 40 5. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Pada Tiap

Kelompok Umur di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 ... 44 6. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Pemanggilan

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 ... 47

7. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa

Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 ... 48 8. Umur dan Jenis Kelamin Wisatawan yang Berkunjung ke Objek

Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 66 9. Daerah Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Objek Wisata Tabek

Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012. ... 68


(56)

4

10.Pendidikan Wisatawan yang Berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 71 11.Jenis Pekerjaan Wisatawan yang Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek

Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 72 12.Kegiatan Yang Dilakukan Wisatawan Yang Berkunjung ke Objek

Wisata Tabek Indah Untuk Menghilangkan Kejenuhan ... 74 13.Objek Wisata Pilihan Wisatawan Ketika Merasa Jenuh Dengan

Aktivitas Sehari-harinya. ... 75 14.Pendapat Wisatawan Setelah Berkunjung ke Objek Wisata Tabek

Indah. ... 76 15.Motivasi Relaksasi Untuk Berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa

Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012. .... 76

16.Alasan Wisatawan Memilih Objek Wisata Tabek Indah Sebagai Tujuan Rekreasi Mereka. ... 79 17.Pendapat Wisatawan Tentang Daya Tarik Wisata di Objek Wisata

Tabek Indah ... 79 18.Pendapat Wisatawan Ketika Berkunjung ke Objek Wisata Tabek

Indah. ... 80 19.Motivasi Rekreasi Untuk Berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa

Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 81

20.Pendapat Wisatawan Tentang Kondisi Objek Wisata Tabek Indah ... 83 21.Motivasi Berpacaran Untuk Berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di

Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012. ... 84

22.Alasan Wisatawan Memilih Tabek Indah Sebagai Tempat Pertemuan

Keluarga/Teman ... 86

23.Frekuensi Kunjungan Wisatawan Yang Berkunjung ke Objek Wisata

Tabek Indah Untuk Motivasi Mengunjungi Keluarga/Teman ... 87 24.Motivasi Mengunjungi Keluarga/Teman Untuk Berkunjung ke Objek Wisata

Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 88


(57)

5

25.Olahraga Yang Dilakukan Wisatawan Yang Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah ... 91 26.Motivasi Olahraga Untuk Berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa

Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 92

27.Hobi Yang Dilakukan Wisatawan di Objek Wisata Tabek Indah Untuk Motivasi Penyaluran Hobi ... 94 28.Frekuensi Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Tabek Indah Untuk

Motivasi Penyaluran Hobi ... 96 29.Motivasi Penyaluran Hobi Untuk Berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah

di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012. ... 97

30.Kegiatan Yang Diikuti Wisatawan Yang Berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah Untuk Urusan Dinas. ... 100 31.Motivasi Dinas Untuk Berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa

Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 101 32.Rekapitulasi Secara Total Tentang Motivasi Wisatawan Yang

Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 105 33.Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah di

Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 Dilihat dari Umur Wisatawan ... 108 34.Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah di

Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 Dilihat dari Asal Wisatawan ... 110 35.Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah di

Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 Dilihat dari Pendidikan Wisatawan ... 111 36.Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah di

Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 Dilihat dari Pekerjaan Wisatawan ... 113


(1)

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xix

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Kegunaan Penelitian ... 9

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka ... 12

1. Pengertian Geografi dan Geografi Pariwisata ... 12

2. Pengertian Pariwisata ... 13

3. Objek dan Daya Tarik Wisata ... 15

4. Wisatawan ... 16

5. Karakteristik Wisatawan ... 17

6. Motivasi Wisatawan ... 18

7. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 22

B. Kerangka Pikir ... 22

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... .24

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Variabel Penelitian ... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 28


(3)

E. Potensi Objek Wisata Tabek Indah ... 50

F. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 65

1. Identitas Wisatawan ... 65

2. Struktur Wisatawan ... 67

3. Motivasi Wisatawan ... 73

G. Rekapitulasi Motivasi Secara Hasil Total ... 104

Motivasi Wisatawan Dilihat dari Identitas Wisatawan ... 107

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 114

B. Saran ... 116 DAFTAR PUSTAKA


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Biaya Masuk Per Orang/Kendaraan ke Objek Wisata Tabek Indah

Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 ... 4

2. Jumlah Wisatawan Berdasarkan Tiket Masuk yang Terjual dari Bulan

Januari–Desember di Objek Wisata Tabek Indah Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 ... 4

3. Data Curah Hujan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

Tahun 2002-2011. ... 39 4. Tipe Iklim Menurut Klasifikasi Scmidth-Ferguson ... 40

5. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Pada Tiap

Kelompok Umur di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 ... 44

6. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Pemanggilan

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 ... 47

7. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa

Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2011 ... 48

8. Umur dan Jenis Kelamin Wisatawan yang Berkunjung ke Objek

Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 66

9. Daerah Asal Wisatawan yang Berkunjung ke Objek Wisata Tabek

Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012. ... 68


(5)

Selatan Tahun 2012 ... 72

12.Kegiatan Yang Dilakukan Wisatawan Yang Berkunjung ke Objek

Wisata Tabek Indah Untuk Menghilangkan Kejenuhan ... 74

13.Objek Wisata Pilihan Wisatawan Ketika Merasa Jenuh Dengan

Aktivitas Sehari-harinya. ... 75

14.Pendapat Wisatawan Setelah Berkunjung ke Objek Wisata Tabek

Indah. ... 76 15. Motivasi Relaksasi Untuk Berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa

Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012. .... 76

16.Alasan Wisatawan Memilih Objek Wisata Tabek Indah Sebagai

Tujuan Rekreasi Mereka. ... 79 17.Pendapat Wisatawan Tentang Daya Tarik Wisata di Objek Wisata

Tabek Indah ... 79

18.Pendapat Wisatawan Ketika Berkunjung ke Objek Wisata Tabek

Indah. ... 80 19. Motivasi Rekreasi Untuk Berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa

Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 81

20.Pendapat Wisatawan Tentang Kondisi Objek Wisata Tabek Indah ... 83

21. Motivasi Berpacaran Untuk Berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012. ... 84

22.Alasan Wisatawan Memilih Tabek Indah Sebagai Tempat Pertemuan

Keluarga/Teman ... 86

23.Frekuensi Kunjungan Wisatawan Yang Berkunjung ke Objek Wisata

Tabek Indah Untuk Motivasi Mengunjungi Keluarga/Teman ... 87 24. Motivasi Mengunjungi Keluarga/Teman Untuk Berkunjung ke Objek Wisata

Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 88


(6)

25.Olahraga Yang Dilakukan Wisatawan Yang Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah ... 91 26. Motivasi Olahraga Untuk Berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa

Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 92

27.Hobi Yang Dilakukan Wisatawan di Objek Wisata Tabek Indah Untuk

Motivasi Penyaluran Hobi ... 94

28.Frekuensi Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata Tabek Indah Untuk

Motivasi Penyaluran Hobi ... 96 29. Motivasi Penyaluran Hobi Untuk Berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah

di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012. ... 97

30.Kegiatan Yang Diikuti Wisatawan Yang Berkunjung ke Objek Wisata

Tabek Indah Untuk Urusan Dinas. ... 100 31.Motivasi Dinas Untuk Berkunjung ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa

Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 101

32.Rekapitulasi Secara Total Tentang Motivasi Wisatawan Yang

Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 ... 105 33.Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah di

Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 Dilihat dari Umur Wisatawan ... 108 34.Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah di

Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 Dilihat dari Asal Wisatawan ... 110 35.Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah di

Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 Dilihat dari Pendidikan Wisatawan ... 111 36.Motivasi Wisatawan Berkunjung Ke Objek Wisata Tabek Indah di

Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2012 Dilihat dari Pekerjaan Wisatawan ... 113