Uji Asumsi Klasik Hasil Penelitian dan Pembahasan

menyatakan netral, 42.5 pedagang menyatakan tidak setuju dan 12.5 menyatakan sangat tidak setuju . Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena banyak jaringan ATM. Dapat dijelaskan pada soal no. 21 tabel 4.8 di atas bahwa 20 pedagang menyatakan setuju, 25.5 pedagang menyatakan netral, 41.3 pedagang menyatakan tidak setuju dan 13.2 menyatakan sangat tidak setuju . Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena banyak kantor cabang. Dapat dijelaskan pada soal no. 22 tabel 4.8 di atas bahwa 8.8 pedagang menyatakan sangat setuju, 55 pedagang menyatakan setuju, 33.8 pedagang menyatakan netral, dan 2.4 pedagang menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena sarana pelayanan yang lengkap.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas pada penelitian bisa menggunakan metode grafik P-P Plot. Yaitu dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram residualnya. Gambar 4.10 Sumber: Hasil Output SPSS Dari gambar normal P-Plot diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik pada gambar menyebar disekitar garis lurus. Maka dapat disimpulkan bahwa data cenderung berdistribusi normal dan layak untuk digunakan. Uji normalitas juga dapat diketahui dengan cara uji Kolmogorof- Smirnov Test dengan melihat taraf signifikansi jika lebih dari 0.05, maka data berdistribusi normal. Berikut tabel uji normalitas menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov Test. Tabel 4.9 Sumber: Hasil Output SPSS Dari data diatas terlihat nilai Asymp. Sig. 2-tailed bernilai 0.200 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau dengan kata lain data diatas terdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada atau tidaknya variabel bebas yang memiliki kemiripan dengan variabel bebas lainnya dalam suatu model. Uji ini menggunakan Variance Inflation Factor VIF. Syarat suatu data tidak terjadi Multikolinearitas adalah jika nilai tolerance lebih dari 0.1 atau VIF kurang dari 10. Bila nilai tolerance kurang dari 0.1 atau VIF lebih besar dari 10, maka model tersebut memiliki gejala multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.10. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 80 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.44149040 Most Extreme Differences Absolute .060 Positive .055 Negative -.060 Test Statistic .060 Asymp. Sig. 2-tailed .200 Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen pelayanan, sosial, lokasi dan agama memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0.1. Maka dapat dinyatakan model regresi dari keempat variabel terbebas dari multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil perhitungan uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.11. Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Constant Pelayanan .840 1.190 Sosial .968 1.033 Lokasi .841 1.189 Agama .775 1.291 Sumber: Hasil Output SPSS Gambar 4.11 Sumber: Hasil Output SPSS Output SPSS pada gambar 4.11 Scatterplot menunjukkan bahwa titik- titik diatas menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0. Tidak memiliki pola tertentu, tidak pula terdapat pertumpukan antara titik-titik. Maka dapat disimpulkan model regresi linear berganda bebas dari asumsi klasik ini tidak terdapat heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.

4. Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Faktor penentu keputusan pedagang dalam memilih pembiayaan dari lembaga keuangan : studi kasus pedagang Pasar Kampung Melayu.

3 12 103

Pengaruh faktor pelayanan, sosial, lokasi dan agama terhadap preferensi pedagang pasar parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah tahun 2015

0 13 0

Preferensi Guru dan Karyawan Yayasan Pendidikan Islam Prof.DR.HJ.Zakiah Darajat Terhadap Lembaga Keuangan Syariah

0 3 92

Pengaruh faktor pelayanan,social,lokasi dan agama terhadap preferensi pedagang pasar parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah tahun 2015

0 5 121

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN KONVENSIONAL (Studi Kasus Pada Pedagang Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang)

0 10 166

PENGARUH PRODUK, PELAYANAN, PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP MASYARAKAT MEMILIH BANK SYARIAH DI Pengaruh Produk, Pelayanan, Promosi Dan Lokasi Terhadap Masyarakat Memilih Bank Syariah Di Surakarta.

0 0 12

PENGARUH PRODUK, PELAYANAN, PROMOSI DAN LOKASI TERHADAP MASYARAKAT MEMILIH BANK SYARIAH DI Pengaruh Produk, Pelayanan, Promosi Dan Lokasi Terhadap Masyarakat Memilih Bank Syariah Di Surakarta.

1 9 15

Analisis Faktor Kepribadian dan Kepercayaan Nasabah Terhadap Preferensi Memilih Produk Lembaga Keuangan (LKS) di BMT Sumber Usaha Kembangsari, Tengaran) - Test Repository

0 0 119

BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Preferensi 1. Pengertian Preferensi - ANALISIS PREFERENSI PEDAGANG PASAR TRADISIONAL TERHADAP SUMBER PERMODALAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Pedagang Pasar Bawah Kota Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 34

BAB IV ANALISIS DATA - ANALISIS PREFERENSI PEDAGANG PASAR TRADISIONAL TERHADAP SUMBER PERMODALAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Pedagang Pasar Bawah Kota Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 13