FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN KONVENSIONAL (Studi Kasus Pada Pedagang Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang)

(1)

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN

SYARIAH DAN KONVENSIONAL

(Studi Kasus Pada Pedagang Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang)

SKRIPSI

Oleh:

Galuh Setiaji Waluyo NPM: 20110730100

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Strata Satu

pada Prodi Ekonomi & Perbankan Islam (Muamalat) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh:

Galuh Setiaji Waluyo 20110730100

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Galuh Setiaji Waluyo

NIM : 20110730100

Program Studi : Ekonomi dan Perbankan Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN KONVENSIONAL (Studi Kasus Pada Pedagang Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang)”

”skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka’’

Yogyakarta, 22 November 2016

Galuh Setiaji Waluyo 20110730100


(4)

“HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID”

“Jika sore tiba janganlah tunggu waktu pagi, jika pagi tiba janganlah tunggu waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu sebelum masa sakitmu dan

manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba ajalmu” (Umar Bin Khattab R.A)

“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar” (Umar Bin Khattab R.A)

Siapapun yang menempuh suatu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah akan memberikan kemudahan jalannya menuju syurga.

(H.R Muslim)

“ Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari

sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”

(QS. Al-Insyirah, 6-8)


(5)

Alhamdulillahirabbil’alamin… Alhamdulillahirabbil’alamin… Alhamdulillahirabbil’alamin…

Segala Puji dan Syukurku bagi Allah SWT Atas Rahmat dan Petunjuk-Nya sehingga kini aku telah selesai dalam studi sarjana, sepercik keberhasilan yang Engkau hadiahkan padaku ya Rabb. Dengan kerendahan hati yang tulus, bersama

keridhaan-Mu ya Rabb,

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk belahan jiwaku yang termulia, yang tanpamu aku bukanlah siapa-siapa Ibundaku (Siti Romelah), yang selalu menyayangiku, membimbing dan mengarahkanku serta perjuangan yang begitu

besar dan tetesan air mata disetiap doa malam mu sehingga sebait doa telah merangkul diriku menuju hari depan yang cerah.

Serta orang yang selalu memberikan kasih sayang yang melimpah, dan yang selalu memberikan dukungan materi maupun non materi serta meberikan pengertian yang luar biasa ayahandaku (Sugeng Waluyo) yang telah memberikan

segalanya untukku.

Adikku tersayang (Galih Setiarta Waluyo) serta keluarga besarku, terimakasih tiada tara atas segala dukungan yang telah diberikan selama ini.

Ku persembahkan skripsi ini untuk kalian KATA PENGANTAR


(6)

memberikan teladan hidup yang baik kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK

PEMBIAYAAN DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN

KONVENSIONAL” (Studi Kasus Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang). Skripsi ini bertujua nuntuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam proses penulisan sampai dengan terselesaikannya skripsi ini, tentunya banyak sekali pihak yang berkontribusi didalamnya. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak diantaranya :

1. Prof Dr. Bambang Cipto, MA selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Dr. Mahli Zainudin, M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Syarif As’ad, S.EI, MSI selaku Ketua Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah banyak memberikan waktu untuk berdiskusi serta memberikan kritik yang membangun bagi penulis.


(7)

4. Ibu Aqidah Asri Suwarsi, S.EI, M.EI selaku dosen pembimbing yang inspiratif dan telah memberikan masukan, kritik, saran dan ilmu serta dukungan perhatian sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Ayahanda dan Ibunda tercinta (Sugeng Waluyo dan Siti Romelah) yang selalu menyayangiku, membimbing dan mengarahkanku, serta yang selalu memberikan dukungan mental, materi dan doa setiap sujud malam mu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Adikku tersayang Galih Setiarta Waluyo yang selama ini menjadi motivatorku terimakasih berkat doamu penulis dapat merasakan bahagianya menjadi seorang intelektual.

8. Teman-temanku seperjuangan yang selalu memotivasiku dan bertukar pikiran, Adit, Dendy, Paijo, Gesang, Bowok, Danang, Agung, Pujek (semua anggota keyin bareng), teman-teman kos, dan teman-teman EPI 2011 & 2012 yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terimakasih atas canda tawa kalian selama ini, tanpa kalian penulis mungkin tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman – teman nongkrong Windu, Sathak, Widhi, Dendy, Ramsin, Hendra, Nendyo, Icung dan seluruh tim gopih. Karena support dan motivasi kalian, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya.


(8)

kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan wacana bagi semua pihak yang membutuhkan serta bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 29 November 2016 Penulis

Galuh Setiaji Waluyo 20110730100


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

NOTA DINAS ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xvi

ABSTRAK ... xviii

ABSTRACK ... xix

TRANSLITERASI ... xx

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Batasan Masalah... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 8


(10)

2. Pembiayaan ... 14

3. Pemasaran ... 16

4. Bauran Pemasaran ... 17

a. Product ... 17

b. Price ... 19

c. Place ... 20

d. Promotion ... 21

e. People ... 21

f. Proces ... 13

g. Physical Evidence ... 13

5. Perilaku Konsumen ... 24

a. Pengertian Prilaku Konsumen ... 24

b. Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen ... 26

1) Faktor Kebudayaan. ... .26

2) Faktor Sosial. ... .27

3) Faktor Psikologis. ... .28

c. Dasar Hukum Perilaku Konsumen ... 30

6. Pengambilan Keputusan ... 31

C. Hipotesis ... 35


(11)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 38

B. Jenis Dan Sumber Data ... 38

C. Tehnik Pengumpulan Data ... 39

D. Populasi Dan Sampel ... 41

E. Teknik Sampling ... 42

F. Kerangka Berpikir ... 43

1. Variabel Bauran Pemasaran. ... .43

2. Variabel Sosial-Budaya.. ... 46

3. Variabel Psikologi. ... .47

4. Variabel Keputusan Konsumen. ... .49

G. Analisis Data ... 49

1. Uji Validitas. ... .50

2. Uji Reliabilitas. ... .51

3. Uji Asumsi Klasik. ... .51

a. Uji Normalitas ... ..51

b. Uji Hrteroskedastisitas. ... .52

c. Uji Autokorelasi. ... .53

d. Uji Multikolinieritas. ... .53

e. Uji Linieritas. ... .54

4. Regresi Linear Berganda ... 54

5. Uji Hipotesis ... 56


(12)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 58

B. Hasil Penelitian ... 59

1. Karakteristik Responden ... 59

a. Jenis Kelamin Responden ... 59

b. Usia Responden ... 61

c. Pendidikan Terakhir Responden ... 61

d. Agama Responden ... 61

e. Pendapatan Responden... 61

f. Pernah Atau Sedang Melakukan Pembiayaan ... 62

g. Lembaga Keuangan Yang Dipilih Responden ... 62

h. Jumlah Pembiayaan Responden ... 63

i. Lama Pembiayaan ... 63

C. Uji Instrumen Penelitian ... 64

1. Uji Validitas Instrumen ... 64

a. Bauran Pemasaran (X1) ... 64

b. Sosial-Budaya (X2) ... 65

c. Psikologi (X3) ... 66

d. Keputusan Konsumen (Y) ... 67

2. Uji Reliabilitas ... 68


(13)

a. Uji Normalitas ... 69

b. Uji Heterokedastisitas ... 70

c. Uji Autokorelasi ... 71

d. Uji Multikolinearitas ... 72

e. Uji Linearitas ... 73

D. Analisis Data ... 76

1. Regresi Linier Berganda ... 76

2. Koefisien Determinasi R2 ... 78

3. Uji Simultan ... 79

4. Uji Parsial ... 80

E. Uji Hipotesis ... 89

F. Pembahasan ... 82

1. Bauran Pemasaran ... 82

2. Sosial Budaya ... 83

3. Psikologi ... 85

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA... 90 LAMPIRAN


(14)

Tabel 3.2 : Kerangka Berpikir Variabel X2 ... 44

Tabel 3.2 : Kerangka Berpikir Variabel X3 ... 45

Tabel 3.2 : Kerangka Berpikir Variabel Y ... 46

Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Pedagang ... 57

Tabel 4.2 : Usia Responden ... 57

Tabel 4.3 : Pendidikan Responden ... 58

Tabel 4.4 : Agama Responden ... 59

Tabel 4.5 : Pendapatan Responden ... 59

Tabel 4.6 : Pernah/ Sedang Pembiayaan ... 60

Tabel 4.7 : Lembaga Keuangan Yang Dipilih Responden ... 60

Tabel 4.8 : Jumlah Pembiayaan ... 61

Tabel 4.9 : Lama Pembiayaan ... 61

Tabel 4.10 : Validitas X1 ... 62

Tabel 4.11 : Validitas X2 ... 63

Tabel 4.12 : Validitas X3 ... 64

Tabel 4.13 : Validitas Y ... 65

Tabel 4.14 : Reliabilitas ... 66

Tabel 4.15 : Uji Normalitas ... 67

Tabel 4.16 : Uji Heteroskedastisitas ... 68


(15)

Tabel 4.18 : Uji Multikolinieritas ... 71

Tabel 4.19 : Uji Linearitas X1 Terhadap Y ... 72

Tabel 4.20 : Uji Linearitas X2 Terhadap Y ... 73

Tabel 4.21 : Uji Linearitas X3 Terhadap Y ... 73

Tabel 4.22 : Regresi Linear Berganda ... 74

Tabel 4.23 : Uji Determinasi ... 76

Tabel 4.24 : Uji F ... 77


(16)

(17)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran,sosial-budaya dan psikologi terhadap keputusan pedagang baik secara parsial maupun secara simultan, dimana keputusan nasabah sebagai variabel dependen di Pasar tradisional Rejowinangun Kota Magelang.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan data primer, yang berupa angka. Data diperoleh dari kuisioner yang diberikan kepada pedagang di pasar rejowinangun kota magelang. Pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan metode kuota sampling dengan jumlah sample sebanyak 100 nasabah. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel bauran pemasaran mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pedagang (0,000 < 0,05), sosial-budaya mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pedagang (0,000 < 0,05), dan psikologi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pedagang (0,033 < 0,05). Dari koefisien determinasi didapat nilai sebesar 65,6%, itu artinya keputusan pedagang dapat dijelaskan oleh bauran pemasaran, sosial budya dan psikologi sebesar 65,6% sedang sisanya yaitu 34,4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian penulis.

Kata kunci: keputusan konsumen, keputusan nasabah, bauran pemasaran, sosial-budaya, psikologi.


(18)

and psychology on customer judgment which is customer judgment satisfaction as dependent variables in the Rejowinangun traditional market in Magelang city.

Data in this research was a primary data, which is a numeral data. Data was obtained from a questionnaire that was given to seller in Rejowinangun traditional market. Sampling method in this research using qouta sampling with total sample of 100 sellers. Data analysis method using multiple linear regression,

The result of this research showed that marketing-mix has a positive and significant impact on customer judgment (0,000 < 0,05), social-culture has a positive and significant impact on customer judgment (0,000 < 0,05), psychology has a positive and significant impact on customer loyalty (0,033 < 0,05). The result from coefficient determination is 65,6%, that mean if consumers judgment is definable or explainable from marketing-mix, social-culture and psychology in 65,6%. And then 34,4% is remaining from other factor outside in this research. Keywords: consumers judgment, marketing-mix, social-culture, psychology.


(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga keuangan merupakan badan usaha yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat, atau dengan kata lain lembaga keuangan adalah sebagai penghubung antara masyarakat yang kelebihan dana kepada mayarakat yang kekurangan dana. Secara umum lembaga keuangan dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank, kedua lembaga keuangan tersebut mempunyi fungsi yang sama yaitu sebagai perantara dana dari masyarakat yang kelebihan dana kepada masyarakat yang kekuranga dana (Susilo Sri, Sigit Triandaru. 2000 : 2).

Dari jenisnya di Indonesia lembaga keuangan tersebut ada dua jenis, yaitu lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan konvensional. Lembaga keuangan syariah mempunyai karakteristik dalam kegiatan operasionalnya yaitu menggunakan prinsip syariah yaitu tata cara kegiatannya sesuai dengan Al-Quran dan Hadist khususnya yang menyangkut tentang hukum dan aturan bermuamalat secara Islam (Syafi’i Antonio dan Perwataatmaja. 1992: 1-2). Sedangkan lembaga keuangan konvensional dalam operasionalnya mempraktekkan riba/bunga untuk mendapatkan keuntungan. Namun pada dasarnya lembaga keuangan syariah dan


(20)

menjadi pangsa pasar lembaga keuangan syariah yang sangat besar, apalagi doktrin seorang muslim dalam bermuamalah yang mengharamkan riba adalah nilai lebih untuk lembaga keuangan syariah itu sendiri, kemudian dilihat dari kuantitas perbandingan jumlah penduduk muslim dengan penduduk non muslim juga terpaut sangat jauh, namun pada kenyataannya pangsa pasar syariah kalah dengan pangsa pasar konvensional, hal tersebut diperoleh dari data yang dipublikasikan OJK bahwa pangsa pasar syariah hanya dibawah 5% dari seluruh pangsa pasar di Indonesia (infobanknews.com).

Salah satu penyebab timpangnya pangsa pasar syariah dan konvensional adalah kuantitas pembiayaan di lembaga keuangan syariah dan konvensional berbeda. Permasalahan tersebut timbul karena perilaku konsumen, yaitu keputusan dalam memilih lembaga keuangan syariah dan konvensional yang mana keputusan tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi naik dan turunnya pangsa pasar perbankan syariah. Dalam penelitian ini peneliti hanya fokus pada produk pembiayaan karena pembiayaan dalam konteks syariah vs konvensional tersebut selalu dibanding-bandingkan oleh masyarakat yang kemudian menimbulkan presepsi bahwa tigkat pengembalian pembiayaan syariah lebih mahal dari pada kredit di bank konvensional, berbeda dengan funding yang tidak terlalu dibanding-bandingkan karena dalam produk funding istilah “mahal” tidak


(21)

seperti dalam produk financing (http://keuangan.kontan.co.id/). Misalkan saja dalam pembiayaan untuk UMKM, selain mahalnya pembiayaan syariah hal lain yang mengganjal adalah terbatasnya jumlah lembaga keuangan yang melayani pembiayaan syariah, terlebih UMKM yang lokasi yang akses ke lembaga keuangan syariahnya belum optimal (http://onenews.co.id)

Dari sini timbul pertanyaan besar, mengapa di negara Indonesia dengan mayoritas beragama Islam ini jumlah pembiayaan di lembaga keuangan syariahnya kalah dengan pembiayaan konvensional, keadaan tersebut terjadi karena pasti ada faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Dalam penelitian ini keadaan pasar Rejowinangun Magelang secara khusus dianggap mewakili keadaan diatas karena fakta hasil dari observasi peneliti, yang pertama menunjukan bahwa lembaga keuangan konvensional secara strategis lebih banyak hadir di tengah-tengah pedagang pasar Rejowinangun Kota Magelang yang mayoritas beragama Islam kemudian yang kedua adalah banyaknya pedagang kecil atau menengah kebawah yang ada di pasar Rejowinangun. Pasar tersebut juga merupakan pasar induk yang secara otomatis jumlah pedagangnya pasti terbanyak dibandingkan dengan pasar-pasar lain yang bukan pasar induk. Seperti yang kita ketahui pedagang atau pelaku usaha cenderung melakukan pembiayaan untuk menjalankan usahanya. Fakta tersebut adalah masalah bagi lembaga keuangan syariah, apakah dengan hadirnya lembaga keuangan konvensional di tengah-tengah pedagang tersebut menjadikan pedagang memilih pembiayaan konvensional tanpa memperhatikan unsur keagamaan, dan apakah lembaga keuangan


(22)

penentuan dalam memilih produk-produk dari lembaga keuangan syariah dan konvensonal, maka penulis membatasi latar belakang tersebut dalam ruang lingkup bauran pemasaran, sosial budaya, dan psikologi.

Dari latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian, oleh karena itu penulis akan melakukan penelitian mengenai “Faktor-Faktor Penentu Keputusan Konsumen Dalam Memilih Produk Pembiayaan Di Lembaga Keuangan Syariah Dan Konvensional” (Studi Kasus Pada Pedagang Di Pasar Rejowinangun Kota Magelang).

Motivasi dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan keputusan pedagang untuk memilih produk pembiayaan yang berbasis syariah ataupun konvensional. Misalkan pedagang cenderung ke pembiayaan berbasis syariah berarti pasti akan ada alasan-alasan yang menyebabkan pedagang lebih memilih produk pembiayaan tersebut, sedangkan misal cenderung ke konvensional berarti juga ada alasan kenapa pedagang memilih produk pembiayaan tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah faktor bauran pemasaran, sosial budaya, dan psikologi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan?


(23)

2. Apakah faktor bauran pemasaran, sosial budaya, dan psikologi berpengaruh secara simultan terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan?

3. Apakah faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah faktor bauran pemasaran, sosial budaya dan psikologi mempengaruhi keputusan pedagang dalam memilih produk di lembaga keuangan secara parsial.

2. Untuk mengetahui apakah faktor bauran pemasaran, sosial budaya dan psikologi mempengaruhi keputusan pedagang dalam memilih produk di lembaga keuangan secara simultan.

3. Untuk mengetahui faktor apa yang paling mempengaruhi keputusan pedagang pasar dalam memilih produk dari lembaga keuangan.

D. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan pemaparan latar belakang diatas maka penulis perlu membatasi masalah dalam pembahasan skripsi ini supaya pembahasan menjadi lebih terarah dan tidak terjadi pelebaran masalah dalam pembahasan nantinya, maka dari itu penulis membatasi ruang lingkup perilaku konsumen, khususnya tentang faktor-faktor penentu keputusan konsumen dalam memilih


(24)

praktisi dan untuk masyarakat. Adapun maanfaat tersebut antara lain:

1. Untuk akademisi

Memberikan kontribusi ilmu pengetahuan dan wawasan tentang perilaku konsumen khususnya tentang perilaku konsumen lembaga keuangan dan diharapkan penelitian ini bisa dijadikan salah satu bahan referensi untuk penelitian terkait selanjutnya.

2. Untuk praktisi

Penelitian ini diharapkan mampu membantu praktisi dalam mengidentifikasi tentang perilaku konsumen dan sebagai bahan pertimbangan atau acuan informasi dalam ruang lingkup market share lembaga keuangan.

3. Untuk masyarakat

Penelitian ini bisa menjadi sumber bacaan yang bermanfaat supaya mengetahui tentang ruang lingkup perilaku konsumen. Selain itu skripsi ini bisa menjadi bahan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat tentang lembaga keuangan dan produk-produknya. Dari penelitian ini diharapkan juga memotivasi masyarakat akan pentingnya melakukan kegiatan keuangan di lembaga keuangan.


(25)

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penelitian ini penyusun mencantumkan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan, yang selanjutnya digunakan sebagai referensi dan pembanding dalam mengembangkan materi yang ditulis. Beberapa penelitian yang telah dilakukan dan berkaitan dengan tema dari penelitian ini adalah:

1. Jurnal kerjasama Bank Indonesia dengan Center Of Banking Research Andalas University dengan judul “Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Dalam Memilih Jasa Perbankan: Bank Syariah Vs Bank Konvensional”. Penelitian tersebut bertujuan untuk membahas dan mengetahui terhadap perilaku keputusan pembelian konsumen terhadap pilihannya atas jasa perbankan. Penelitian ini dilakukan pada empat Kota/kabupaten di sumatera barat dengan kriteria bahwa Kota/kabupaten tersebut terdapat bank syariah dan konvensional, Kota yang dimaksud adalah Kota Padang, Bukit Tinggi, kab. Pasangan dan kab. 50 Kota. Adapun hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor internal seperti persepsi, motivasi, gaya hidup, biaya dan agama lebih mendominasi pengaruhnya dari pada faktor eksternal seperti keluarga, promosi dan personal selling. Faktor agama adalah faktor internal yang menyumbang paling banyak pengaruh, yaitu sebesar 55%. Perbedaan


(27)

9

dengan yang penulis teliti adalah bahwa dalam penelitian ini subyek penelitiannya bersifat umum yaitu perorangan dan institusi. Sedangkan pada peneliti menggunakan subyek yang lebih khusus yaitu perorangan dalam hal ini adalah pedagang.

2. Jurnal Dinamika Manajemen yang ditulis Muladi Wibowo dengan judul penelitian “Perilaku Konsumen Pengaruhnya Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada Kopwan Syari’ah (Vol 1, No 1 tahun 2010)”. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pelanggan di Koperasi Wanita Syariah Saraswati yang terletak di Karanganyar Kabupaten, Jawa Tengah, Indonesia. Data yang diperoleh menggunakan kuesioner dibagikan kepada 100 responden (pelanggan) yang dipilih secara acak sebagai sampel. Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa variabel tingkat bagi hasil, persyaratan administrasi, sistem syariah operasional dan promosi dengan positive dan secara parsial mempengaruhi keputusan pelanggan, sementara itu, tingkat bagi hasil, persyaratan administrasi, sistem syariah operasional dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pelanggan. Promosi merupakan variabel yang paling mempengaruhi keputusan pelanggan dengan presentase sebesar 44,70%. Perbedaan dengan yang penulis teliti adalah pada variabelnya. Variabel independen dalam penelitian ini menggunakan bauran pemasaran yang diindikatorkan dengan tingkat bagi hasil, persyaratan administrasi, sistem syariah


(28)

operasional dan promosi. Sedangkan pada peneliti varibel independen yang digunakan adalah bauran pemasaran, sosial-budaya dan psikologi. 3. Skripsi yang ditulis Septiana Tri Kusmiarti tahun 2013 dengan judul

penelitian “Faktor Penentu Keputusan Pedagang Dalam Penggunaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Studi Kasus Pada Nasabah BMT Tamsiz Di Pasar Serangan Yogyakarta”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian lapangan dengan analisis data secara kuantitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penelitian ini menyatakan jika variabel bauran pemasaran, lingkungan sosial budaya dan psikologis berpengaruh dalam keputusan penggunaan lembaga keuangan mikro syariah. Perbedaan penelitian dengan yang penulis teliti adalah bahwa dalam penelitian ini hanya berfokus pada lembaga keuangan mikro syariah, sedangkan pada peneliti adalah mencakup lembaga keuangan yang dikategorikan dalam lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan konvensional.

4. Skripsi yang ditulis oleh Lisnawati dengan judul penelitian “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Anggota Dalam Menggunakan Pembiayaan Murabahah (Studi Pada Jasa Produk Keuangan Mikro Di BMT Miratama)”. Penlitian ini menggunakan variabel bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, lokasi, reputasi, promosi, orang dan bukti fisik sebagai variabel X nya. Keimpulan dari penelitian ini adalah bahwa semua variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel Y, yang mana ditunjukan dengan hasil f hitung sebesar 40,233 dengan signifikasi 0,05.


(29)

11

Sedangkan secara parsial ketujuh variabel bauran pemasaran tersebut juga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan penggunaan pembiayaan murabahah. Perbedaan dengan penelitian ini adalah bahwa dalam penelitian tersebut merujuk secara khusus kepada anggota BMT Miratama saja, sedangkan penulis mencakup semua nasabah lembaga keuangan, yang dalam hal ini adalah pedagang pasar Rejowinangun Magelang.

5. Skripsi yang ditulis oleh Chitra Dwiratih Aviza pada tahun 2014 dengan judul penelitian “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mitra Dalam Memilih Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah Di BMT Berkah Madani Cimanggis Depok”. Penelitian ini menggunakan delaapan variabel X yaitu referensi, produk, biaya, lokasi, agama, pelayanan, bagi hasil dan kebutuhan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penelitian secara penelitian lapangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa 5 dari 8 variabel X tersebut sangat berpengaruh terhadap variable Y, lima variabel tersebut adalah referensi, produk, agama, pelayanan dan kebutuhan. Kemudian faktor atau variabel yang paling berpengaruh adalah referensi. Perbedaan dengan penelitian ini adalah bahwa dalam penelitian tersebut merujuk secara khusus kepada mitra BMT Berkah Madani saja, sedangkan penulis mencakup semua nasabah lembaga keuangan, yang dalam hal ini adalah pedagang pasar Rejowinangun Magelang. Selain itu variabel yang akan peneliti gunakan lebih umum dan luas yaitu bauran pemasaran, sosial-budaya dan psikologi


(30)

dimana variabel dalam penelitian sebelumnya tersebut terdapat di dalam variabel peneliti sebagai indikator variabel.

B. Kerangka Teori 1. Lembaga keuangan

Defenisi secara umum dari lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau kedua-duanya (Kasmir, 2002: 2).

a. Lembaga keuangan bank 1) Bank syariah

Pada umumnya yang dimaksud dengan bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokonya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itu usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang sebagai dagangan utamanya (Sudarsono, Heri, 2012: 29). Menurut Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 jenis bank syariah terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan BPRS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha


(31)

13

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2) Bank konvensional

Para ahli perbankan dinegara-negara maju mendefinisikan bank umum sebagai institusi keuangan yang berorientasi laba. Untuk memperoleh laba tersebut bank umum melaksanakan fungsi intermediasi. Karena dizinkan mengumpulkan dana dalam bentuk deposito, bank umum disebut juga sebagai lembaga keuangan depositori. Berdasarkan kemampuannya menciptakan uang (giral), bank umum dapat juga disebut sebagai bank umum pencipta uang giral (Manurung, 2004:134).

b. Lembaga keuangan bukan bank

Lembaga Keuanagn Bukan Bank (NonBank Financial Institution) adalah badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan surat berharga dan menyalurkannya ke dalam masyarakat guna membiayai investasi perusahaan (Muhammad, 2000:18). Lembaga keuangan bukan bank tidak memiliki cara-cara penghimpunan dana yang selengkap bank, namun pada intinya lembaga keuangan bukan bank mempunyai kegiatan utama yang tidak jauh berbeda dengan bank. Secara umum kegiatan utama lembaga keuangan bukan bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali pada masyarakat. Lembaga


(32)

keuangan bukan bank memberikan bantuan serta mendorong perkembangan pasar modal untuk membentuk permodalan perusahaan-perusahaan yang memiliki ekonomi rendah (Kasmir, 2000:97).

2. Pembiayaan

a. Pengertian pembiayaan

Pembiayaan atau financing dalam perbankan konvensional dikenal dengan istilah kredit sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu (Kasmir, 2008 :102). Sedangkan kegiatan pembiayaan dalam lembaga keuangan syariah adalah berdasarkan kesepakatan antara nasabah dengan lembaga keuangan syariah, kemudian pihak nasabah/pihak yang diberi pembiayaan wajib mengembalikan dana tersebut dalam jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan atau bagi hasil (Direktorat Perbankan Syariah Indonesia, 2008:6).

b. Jenis-jenis pembiayaan

Pembiayaan atau kredit dapat digolongkan kedalam beberapa aspek yaitu:


(33)

15

a) Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk meningkatkan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi.

b) Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan (Antonio, Syafi’i. 2009 : 160).

2) Pembiayaan menurut tujuannya

a) Pembiayaan modal kerja, yaitu adalah pembiayaan yang dimaksudkan untuk memperoleh modal dalam rangka pengembangan usaha atau dalam pemutaran modal usaha. b) Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan

untuk melakukan investasi atau pengadaan barang konsumtif misalnya tanah, bangunan, dan mesin yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa utama yang diperlukan guna untuk relokasi, ekspansi, modernisasi, ataupun pendirian usaha baru.

c) Kredit konsumsi, yaitu kredit yang diberikan guna membiayai pembelian barang yang tujuannya bukan untuk usaha. Contohnya untuk membeli rumah, kendaraan dan lain-lain (Muhammad, 2005 : 17).


(34)

a) Pembiayaan jangka waktu pendek (1bulan sampai 1 tahun). b) Pembiayaan jangka waktu menengah (1 sampai 5 tahun). c) Pembiayaan angka waktu panjang (lebih dari lima tahun). 3. Pemasaran

Definisi pemasaran menurut Kotler adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran mencakup usaha-usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang diproduksi, harga produk yang sesuai, cara-cara serta strategi promosi dan penyaluran/penjualan produk tersebut (Kotler, 2009: 9).

Memasarkan barang atau jasa tidak berarti hanya menawarkan atau menjual, tapi lebih luas dari pada itu. Didalamnya tercakup berbagai kegiatan seperti membeli, menjual, dengan segala macam cara, atau menyortirnya (Alma, Buchari, 2007: 1). Menurut American Marketing Association definisi resmi pemasaran adalah fungsi organisasional dan seperangkat proses yang menciptaka, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan dengan cara-cara yang menguntungkan bagi organisasi dan semua pemangku kepentingan.

Dalam pemasaran jasa sifat penyalurannya secara umum bersifat langsung yaitu langsung dari produsen ke konsumen. Pelayanan tersebut


(35)

17

dikatakan langsung karena dari produsen ke konsumen tidak terjadi kegiataan perantara dari pihak lain. Dalam industri jasa juga tidak akan dijumpai kegiatan yang biasannya ada dalam industri barang, misalnya tidak adanya produksi massal dan tidak ada persediaan barang (Alma, Buchari. 2007: 241-242).

4. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran sebagaimana yang sudah kita kenal terdiri dari 4p, yaitu product, price place dan promotion. Dalam pemasaran jasa ada elemen-elemen yang bisa dikontrol dan bisa dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dan memuaskan konsumen jasa. Elemen-elemen tersebut adalah people/orang, physical evidence/ bukti fisik, dan proces/proses. Dengan begitu untuk pemasaran jasa menggunakan bauran 7p (Yazid, 2008: 18). Oleh karena itu bauran pemasaran jasa terdiri dari tujuh point kemudian pengertiannya akan dijelaskan sebagai berikut: a. Product

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri atas barang, jasa, dan lain-lain. Jadi produk bukan mengacu pada sesuatu yang berwujud saja, tetapi mencakup semua hal yang bisa ditawarkan di pasar (Alma, Buchari. 2007: 139).

Menurut Kasmir (2008: 127) ada 4 strategi yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk, yaitu:


(36)

1) Penentuan logo dan moto

Logo merupakan ciri khas dari sebuah produk, sedangkan moto merupakan serangkaian kata-kata berisikan visi dan misi suatu bank dalam melayani masyarakat. Logo dan moto juga sering disebut sebagai ciri suatu produk.

2) Menciptaan merek

Tujuannya adalah agar mudah dikenal dan mudah diingat oleh pembeli. Merek merupakan sesuatu yang digunakan untuk pengenal barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertiannya diartikan sebagai nama, simbol, desain, atau kombinasi dari semuanya.

3) Menciptakan kemasan

Kemasan merupakan suatu pembungkus dari suatu produk. Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan sebagai pelayanan atau jasa kepada nasabah, selain itu pembungkus juga bisa sebagai buku tabungan, ATM dan kartu kredit.

4) Keputusan label

Label merupakan suatu yang lengket pada suatu produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Dalam label disebutkan siapa yang membuat, kapan dibuat, cara menggunakannya, dan lain sebagainya. Bukankah Islam mengajarkan untuk memperhatikan kualitas suatu produk. Islam


(37)

19

melarang jual beli yang belum jelas (gharar) bagi pembeli. Sebagaimana sabda Nabi SAW : “Rasulullah melarang jual beli gharar (yang tidak jelas produknya” (HR. Muslim dan Abu Hurairah).

b. Price

Price atau yang kita sebut dengan harga adalah hal yang sangat krusial, strategi menentukan harga berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian nilai dan citra produk kepada konsumen serta berhubungan langsung terhadap keputusan konsumen dalam membeli. Penentuan harga sangat dipengaruhi oleh pendapatan dan juga mempengaruhi pemasaran dan penawaran. Hal pokok dalam keputusan penentuan harga selanjutnya harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.

Dalam strategi penentuan harga seharusnya perlu diperhatikan tujuan dari penentuan harga tersebut, yaitu adalah bertahan, memaksimalkan pendapatan, memaksimalkan penjualan, gengsi atau prestis dan pengambilan atas investasi. Sementara itu hal-hal yang mempengaruhi penentuan harga adalah positioning (posisi jasa), sasaran perusahaan, tingkat persaingan, siklus hidup jasa, elastisitas permintaan, struktur biaya, sumber daya yang digunakan, kondisi ekonomi secara umum dan kapasitas jasa. Kemudian metode dalam penentuan harga adalah sebagai berikut:


(38)

2) Penentuan harga tingkat pengembalian (rate of return pricing) 3) Penentuan harga paritas persaingan (competitive parite pricing) 4) Penentuan harga rugi (lost eading pricing)

5) Penentuan harga berdasarkan nilai (value based pricing) 6) Penentuan harga relasional.

c. Place

Place atau tempat dalam jasa adalah penggabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini adalah bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis (Rambat Lupiyoadi dan A hamdani. 2008:73). 1) Lokasi

lokasi berarti berhubungan dimana perusahaan harus berdiri dan melaksanakan kegiatannya, kemudian dalam modelnya ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu:

a) Konsumen mendatangi perusahaan/pemberi jasa, dalam hal ini lokasi adalah sangat penting dimana konsumen akan mendatangi lokasi pemberi jasa sehingga penentuan lokasi perusahaan haruslah strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen.

b) Pemberi jasa mendatangi konsumen, dalam hal ini lokasi tidaklah penting karena pemberi jasa yang akan mendatangi konsumen, tetapi perlu diperhatikan adalah penyampaian jasa tersebut haruslah tetap mengedepankan kualitas.


(39)

21

c) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung, berarti interaksi tersebut bisa melalui sarana misalkan telepon. Dalam kasus ini lokasi tidak berpengaruh selama interaksi dari kedua belah pihak terlaksana dengan baik. 2) Saluran distribusi

Penyaluran jasa juga bisa melalui perantara, yaitu pihak ketiga. Pihak ketiga bekerja sebagai penyedia jasa, dan perantara kepada konsumen. Saluran distribusi ini terdiri dari beberapa bagian yaitu:

a) Penjual langsung (direct sales). b) Agen atau broker.

c) Agen/broker penjual atau pembeli. d) Waralaba (franchises).

e) Pengantar jasa terkontrak (contracted service delivere) (Rambat Lupiyoadi dan A Hamdani. 2008:74).

d. Promotion

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi yang kegunaannya adalah untuk memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen terhadap suatu produk. Tujuan dari promosi tersebut adalah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen (Alma, Buchari. 2007: 179). Promosi bisa dikatakan sebagai salah satu ujung tombak dalam pemasaran, dimana promosi digunakan untuk menarik minat calon konsumen sehingga tertarik


(40)

dengan suatu produk. Kemudian hal yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah bauran promosi yaitu sebagai berikut:

1) Iklan (advertising)

2) Penjualan perorangan (personal selling) 3) Promosi penjualan (sales promotion) 4) Hubungan masyarakat (public relation)

5) Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth)

6) Surat pemberitahuan langsung (direct mail) (Rambat Lupiyoadi dan A Hamdani. 2008: 74).

Kemudian pemasar dapat memilih sarana mana yang dianggap paling cocok dengan jenis kegiatan usaha mereka, adapun faktor yang arus diperhatikan dalam kegiatan promosi yaitu:

1) Identifikasi terlebih dahulu target atau segmentasi pasarnya. 2) Menentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan,

mempengaruhi atau mengingatkan.

3) Kembangkan pesan yang disampaikan, hal ini mencakup isi dari promosi tersebut tentang apa yang disampaikan, bagaimana menyampaikannya dan seperti apa bahasa yang akan digunakan. 4) Memilih bauran komunikasi, apakah itu personal komunikasi

atau non personal komunikasi (Rambat Lupiyoadi dan A Hamdani. 2008:75).


(41)

23

e. People

Dalam hubungannya dalam kegiatan pemasaran jasa maka orang yang melakukan kegiatan atau penyedia jasa tersebut sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan jasa yang diberikan. Keputusan orang selaku penyedia penyedia jasa ini sangat berkaitan dengan seleksi, pelatihan, motifasi dan sumber daya manusia.

Terdapat empat aspek kriteria orang (people) yang mempengaruhi konsumen, yaitu sebagai berikut:

1) Contractor “orang” disini sangat sering berinteraksi langsung dengan konsumen kemudian hal ini sangat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk.

2) Modifers “orang” disini tidak langsung mempengaruhi konsumen tetapi cukup sering berhubungan langsung dengan konsumen, contohnya adalah resepsionis.

3) Influencers “orang” disini tidak sering berinteraksi dengan konsumen tetapi cukup mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk.

4) Isolateds “orang” disini tidak secara langsung ikut dalam bauran pemasaran da tidak mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk (Rambat Lupiyoadi dan A hamdani, 2008:75). f. Proces

Proses menurut Kasmir (2008: 120) merupakan keterlibatan pelanggan dalam pelayanan jasa, proses aktifitas, standar pelayanan,


(42)

kesederhanaan atau komplekitas prosedur kerja yang ada dalam bank bersangkutan.

Ada 5 hal yang harus diperhatikan marketer/CEO (Chief Executive Officer) dalam proses perbankan untuk meningkatkan kualitas layanan bank ( Hasan, 2010: 136), yaitu:

1) Rincian standar prosedur operasi, manual dan deskripsi kerja. 2) Prosedur masalah/komplain.

3) Standar kerja layanan (manusia dan teknologi) 4) Keterlibatan interfungsional.

5) Tingkat just in time delivery-lead times delivery. g. Pshysical Evidence

Menurut Kasmir (2008: 120) bukti fisik terdiri dari adanya logo atau simbol perusahaan, moto, fasilitas yang dimiliki, seragam karyawan, laporan, kartu nama, dan jaminan perusahaan. Bukti fisik dapat diartikan sebagai suatu bentuk yang dapat dilihat dengan nyata yang mampu menarik masyarakat untuk menjadi nasabah, seperti lingkungan yang nyaman, kebersihan, dekorasi yang menampakkan keindahan, dan lain sebagainya.

5. Perilaku konsumen

a. Pengertian perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi dan menghabiskan suatu produk


(43)

25

atau jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini (Simamora, Bilson. 2002:1-2).

Menurut Loudon dan Bitta mereka lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu proses dalam pengambilan keputusan. Mereka mangatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa.

Kotler dan Amstrong mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu mapun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal (Simamora, Bilson. 2002: 2)

Dari definisi tersebut bisa ditarik point-point penting yaitu: 1) Bahwa perilaku menyoroti perilaku individu dan rumah tangga. 2) Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum

pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengonsumsi dan menghabiskan produk.

3) Perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa, dan bagaimana barang yang sudah dikonsumsi itu dikonsumsi (Simamora, Bilson. 2002: 2).


(44)

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen 1) Faktor kebudayaan

Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam terhadap perilaku konsumen. Adapun poin-poin yang menjadi komposisi kebudayaan tersebut yaitu:

a) Kultur.

Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang. Makhluk yang lebih rendah umumnya dituntun oleh naluri, sedangkan manusia perilakunya dituntun atau ditentukan oleh hal-hal yang dipelajari dan yang ada di lingkungan sekitarnya. Sehingga nilai, persepsi, preferensi dan perilaku antara seseorang yang tinggal pada daerah tertentu dapat berbeda dengan orang lain yang tinggal di daerah berbeda.

b) Sub-kultur

Tiap kultur mempunyai subkultur yang lebih kecil, atau kelompok orang dengan sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama, misalnya kelompok keagamaan.

c) Kelas sosial

Kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan teratur dalam suatu masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang sama. Kelas


(45)

27

sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan atau gaji, tetapi diukur sebagai kombinasi pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan variabel lainnya. Kelas sosial memperlihatkan preferensi pada produk dan merek yang berbeda (Simamora, Bilson. 2002: 7-8). 2) Faktor sosial

Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial dari konsumen. Adapun penjabarannya yaitu:

a) Kelompok

Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang berpengaruh langsung dan di dalam mana seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Ada yang disebut dengan kelompok primer dimana anggotanya berinteraksi secara tidak formal seperti keluarga, teman, dan sebagainya. Ada pula yang disebut dengan kelompok sekunder, yaitu seseorang yang berinteraksi secara formal tetapi tidak reguler. Contohnya adalah organisasi.

b) Keluarga

Anggota keluarga pembeli dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. Keluarga orientasi adalah keluarga yang terdiri dari orangtua yang memberikan


(46)

tuntunan arah dalam hal agama, politik, ekonomi, dan harga diri. Sedangkan pada keluarga prokreasi, yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak pengaruh pembelian ini akan sangat terasa.

c) Peran dan status

Posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dari segi peran dan status, tiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat misalnya, direktur yang memakai pakaian mahal dan menggunakan mobil mewah (Simamora, Bilson. 2002: 8-9). d) Faktor Pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur-hidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri pembeli yang bersangkutan. 3) Faktor psikologis

Kebutuhan yang bersifat psikologis adalah kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan untuk diakui, harga diri, atau kebutuhan untuk diterima oleh lingkungannya. Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologis yang utama yaitu motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan dan sikap.


(47)

29

a) Motivasi

Kebanyakan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang untuk bertindak pada suatu saat tertentu. Menurut Abraham Maslow kebutuhan manusia itu tersusun secara berjenjang, mulai dari yang paling banyak menggerakan sampai yang paling sedikit memberikan dorongan. Pertama seseorang akan memuaskan kebutuhan yang peling penting dulu, baru kemudian memenuhi kebutuhan berikutnya.

b) Persepsi

Persepsi menurut Philip Kotler diartikan sebagai proses dimana individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan satu gambaran yang berarti mengenai dunia.

c) Prose belajar

Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil proses belajar. Secara teori pembelajaran seseorang dapat dihasilkan melalui dorongan, rangsangan, isyarat tanggapan dan penguatan.

d) Kepercayaan dan sikap

Melalui tindakan dan proses belajar orang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang kemudian


(48)

mempengaruhi perilaku membeli. Kepercayaa adalah suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sedangkan sikap adalah oganisasi dari motivasi, perasaan emosional, persepsi,dan pesan kognitif kepada suatu aspek. Dapat pula dikatakan bahwa sikap adalah cara kita berpikir, merasa, dan bertindak melalui aspek lingkungan (Simamora, Bilson. 2002 : 11-13).

c. Dasar hukum perilaku konsumen secara Islam

Adapun firman Allah SWT dalam Al-Qur’an yang mengatur hukum tentang perilaku konsumsi yaitu adalah QS Al-A’raf ayat 31 yang berbunyi:

Artinya: Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

6. Pengambilan Keputusan

a. Proses pengembalian keputusan

Proses terjadinya pembelian yang spesifik terdiri dari berbagai urut-urutan kejadian yaitu sebagai berikut:

1) Pengenalan masalah, yaitu diawali saat pembeli merasa sadar bahwa mereka mempunyai masalah kebutuhan. Pembeli tersebut menyadari bahwa adanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya


(49)

31

dengan kondisi yang diinginkannya. Kondisi ini bisa datang dari dalam/internal misalnya seseorang merasa lapar kemudian ingin membeli makanan, ataupun dari luar/eksternal misalnya seseorang ingin mentraktir teman sehingga ia membeli makanan.

2) Pencarian informasi mengenai mau membeli apa, model bagaimana dimana, dan sebagainya tersebut akan timbul dalam pikiran seorang pembeli. Seorang pembeli yang sedang timbul minatnya akan pemenuhan kebutuhan otomatis akan mencari tahu secara lebih banyak. Sumber informasi tersebut dapat dibedakan menjadi tiga sumber yaitu:

a) yang pertama adalah sumber priadi yang mana sumber ini didapat dari orang-orang terdekat seperti keluarga, teman-teman, tetangga, dan lain-lain.

b) kedua adalah sumber komersial yang mana sumber tersebut meliputi iklan media massa, pameran, pemasar dan lain-lain. c) ketiga adalah sumber pribadi yaitu sumber yang didapat dari

pengalaman pribadi.

3) Evaluasi alternatif. Dalam hal ini konsumen sangat berbeda evaluasinya karena tergantung pada pilihan atribut produk sesua atau tidak dengan keinginan mereka. Juga konsumen berbeda tingkat pemenuhan kebutuhan mereka, ada yang mendesak atau ada yang bisa ditunda untuk lain kali. Kemudian hal lain seperti


(50)

kefanatikan pada suatu merek maka akan sulit berpindah ke merek lain.

4) Keputusan membeli. Ini adalah tahap yang harus diambil setelah melalui tahapan diatas. Bila konsumen mengambil keputusan maka ia akan mempunyai serangkaian keputusan menyangkut jenis produk, entah itu model, jenis, kualitas, dan lain-lain.

5) Postpurchase behavior, sangat ditentukan oleh pengalaman konsumen dalam mengonsumsi suatu produk yang ia beli, apakah akan merasa puas atau kecewa. Hal lain yang mempengaruhi misalnya certia atau komentar dari orang sekitar yang menyatakan bahwa suatu produk tersebut sangat bagus (Alma, Buchari, 2007: 104-105).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian. Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah sebagai berikut:

1) Kebudayaan

Kebudayaa ini sifatnya sangat luas yaitu mencakup semua aspek kehidupan manusia dan biasanya bersifat menurun ke generasi-generasi berikutnya misalnya agama, sikap, pendapat, kepercayaan, nilai, dan bahasa (Basu Swastha dan Irawan, 2002: 107).


(51)

33

2) Kelas sosial

Faktor sosial juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam menentukan keputusannya karena faktor sosial ini bisa menimbulkan pandangan dan tingkah laku pembeli. Adapun penggolongan kelas sosial dalam masyarakat ada tiga yaitu sebagai berikut:

a) Golongan atas

Yang termasuk dalam kategori golongan atas ini misalnya adalah orang-orang kaya misalnya pejabat tinggi dan pengusaha kaya.

b) Golongan menengah

Yang termasuk dalam kategori golongan menengah ini misalnya adalah karyawan instansi pemerintahan ataupun pengusaha menengah.

c) Golongan bawah

Yang termasuk dalam kategori golongan bawah ini misalnya adalah buruh pabrik, tukang becak, pedagang kecil, dan lain-lain.

3) Kelompok referensi kecil

Klompok referensi kecil juga mempengaruhi keputusan dalam pembelian, yang termasuk dalam kelompok referensi kecil ini adalah perkumpulan agama, serikat buruh, tetangga dan kelompok kecil lainnya (Basu Swastha dan Irawan, 2002:108).


(52)

4) Keluarga

Pengaruh dari setiap anggota keluarga berbeda-beda, perbedaan tersebut bisa diakibatkan pandangan keluarga terhadap karakteristik produk, perkembangan perilaku pembelian ini juga berubah-ubah tergantung siklus yang ada di keluarga tersebut (Basu Swastha dan Irawan, 2002:109-110).

5) Pengalaman

Pengalaman dapat mempengaruhi seseorang dalam beringkah laku. Pengalaman itu dapat diperoleh secara langsung dari kegiatan perbuatannya ataupun dari proses belajar. Sebab dengan belajar pengalaman konsumen berarti belajar kunci dari perilaku pembeliannya dikemudian hari.

6) Kepribadian

Kepribadian dapat didefiisikan sebagai pola sifat individu yang dapat mempengaruhi perilaku. Walaupun kepribadian tidak secara langsung mempengaruhi sikap pandangan dan perilaku pembeliannya tetapi para ahli tetap percaya bahwa kepribadian mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.

7) Sikap dan kepercayaan

Sikap dan kepercayaan merupakan faktor yang juga mempengaruhi perilaku konsumen daam menentukan keputusan pembelian.


(53)

35

8) Konsep diri

Faktor lain yang mempengruhi tentang perilaku konsumen adalah konsep diri. Konsep diri merupakan cara seseorang dalam memandang seseorang lain dengan sudut pandang pribadi. Pada saat yang sama ia juga akan memposisikan diri sebagai orang lain (Basu Swastha dan Irawan, 2002:111-112).

C. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang dilandasi teori atau penelitian sebelumnya.

1. Skripsi yang ditulis oleh Lisnawati tahun 2013 dengan judul penelitian “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Anggota Dalam Menggunakan Pembiayaan Murabahah (Studi Pada Jasa Produk Keuangan Mikro Di BMT Miratama)”. Disimpulkan bahwa bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan produk pembiayaan, karena dari hasil penelitian tersebut secara simultan semua indikator bauran pemasaran berpengaruh secara bersama-sama dan secara parsial masing-masing indikator dari bauran pemasaran tersebut berpengaruh terhadap keputusan konsumen.

Karena hasil penelitian tersebut variabel (x) berpengaruh signifikan terhadap variabel (y) maka penulis menggunakan hasil tersebut sebagai hipotesis atau dugaan sementara dalam penelitian yang penulis lakukan.


(54)

H1: bauran pemasaran secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan.

2. Skripsi yang ditulis Septiana Tri Kusmiarti tahun 2013 dengan judul penelitian “Faktor Penentu Keputusan Pedagang Dalam Penggunaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Studi Kasus Pada Nasabah BMT Tamsiz Di Pasar Serangan Yogyakarta”. Dari penelitian tersebut variabel soaial-budaya berpengaruh secara signifikan karena hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa variabel (X) sosial-budaya berpengaruh secara positif terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan lembaga keuangan mikro syariah. Maka dari itu penulis menggunakan hasil penelitian itu sebagai dugaan sementara dalam penelitian yang penulis lakukan.

H2: faktor sosial budaya secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan.

3. Skripsi yang ditulis oleh Atin Yulaifah dengan judul “Pengaruh Budaya, Sosial, Dan Psikologi Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih Bank Syariah” yang dilakukan pada tahun 2011 menyimpulkan hasil bahwa variabel psikologi dalam penelitian itu berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah. Selain itu pernyataan lain yang menguatkan adalah menurut buku perilaku konsumen, terjemahan dari consumer behaviour yang ditulis Engel, Jemes F, et.al, 1994 yang


(55)

37

menyebutkan bahwa psikologi berpengaruh dalam penentuan minat konsumen, yaitu dalam hal pembelajaran mengenai produk. Maka dari itu peneliti menggunakan hasil penelitian tersebut sebagai dugaan sementara atau hipotesis.

H3: faktor psikologi secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan.

D. Ruang lingkup penelitian

Sesuai dengan judul penelitian “Faktor-Faktor Penentu Keputusan Pedagang Dalam Memilih Produk Pembiayaan Di Lembaga Keuangan Syariah dan Konvensional” (studi kasus pada pedagang di pasar Rejowinangun Kota Magelang), maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor bauran pemasaran, sosial budaya dan psikologis dapat mempengaruhi pedagang di pasar Rejowinangun Kota Magelang dalam menentukan keputusan memilih produk pembiayaan syariah dan konvensional.


(56)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan pendekatan penelitian

Jenis dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara pengamatan langsung kepada para pedagang di pasar Rejowinangun Magelang dengan cara survey dan wawancara langsung, kemudian peneliti menyebar angket kepada para pedagang tersebut untuk memperoleh data primer. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dapat diartikan sebagai metode penelitian dengan filsafat positivisme yaitu digunakan untuk meneliti sampel atau populasi tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakuan secara random, pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian kemudian analisis datanya bersifat kuantitatif atau statistik yang tujuannya adalah untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya (Sugiono, 2012:13). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

B. Jenis dan sumber data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah primer dan sekunder. Sumber data primer didapat penyebaran angket atau kuisioner kepada para pedagang di pasar tersebut. Sumber data sekunder diperoleh dari literatur ataupun studi kepustakaan yang didapat dari penelitian terdahulu, buku-buku, jurnal, artikel, skripsi, tesis dan lain-lain yang tentunya


(57)

39

berhubungan dengan topik penelitian ini. Tujuan dari sumber data sekunder ini adalah untuk mengambil teori yang telah diterapkan dan digunakan sebagai alat bantu, sehingga diharapkan dapat membantu proses pengerjaan penelitian ini hingga selesai.

C. Tekhnik pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sumber primer dan sekunder, sumber primer adalah sumber yang secara langsung memberikan data kepada pengumpul data sedangkan sumber primer adalah sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012: 137). Adapun instrumen atau alat pengumpul data yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Angket atau kuisioner

Adalah tekhnik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012: 199). Skala yang digunakan dalam pengukuran ini adalah skala likert yaitu dengan cara menghadapkan responden dengan berbagai pertanyaan mengenai keputusannya memilih produk dari lembaga keuangan. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi individu atau kelompok dalam suatu fenomena sosial. Variabel dalam skala likret akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut digunakan sebagai titik tolak dalam menyusun item-iem instrumen yang dapat berupa pernyataan ataupun pertanyaan (Sugiyono, 2012:133).


(58)

Untuk pemberian skor analisis kuantitatif maka perntanyaannya dapat diberi skor misalnya sebagai berikut:

Tabel 3.1 Tabel skala likert

JAWABAN BOBOT

Sangat setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak setuju (TS) 2

Sangat tidak setuju (STS) 1

2. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan bertanya langsung kepada responden, wawancara merupakan proses interaksi dan komunikasi. Dalam wawancara ini pertanyaan dipengaruhi oleh faktor arus informasi. Faktor-faktor tersebut adalah pewawancara, reponden, topik penelitian yang tertuang dalam pertanyaan dan situasi wawancara (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 1987:192).

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang pertanyaannya tidak disiapkan terlebih dahulu secara sistematis. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan hanyalah garis besar pertanyaan dari topik yang akan diteliti (Sugiyono, 2012:197).

Wawancara ini digunakan untuk mendapatkan informasi terkait penelitian yang pelaksanaannya dilalukan kepada pedagang Pasar Rejowinangun Kota Magelang.


(59)

41

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang mencakup obyek atau subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tetentu yang ditetapkan oleh peneliti yang kemudian akan ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya manusia tetapi bisa merupakan benda-benda dan hal-hal lain yang ada di alam. Populasi bukan juga hanya dilihat dari kuantitas atau jumlah dari suatu obyek dan subyek tersebut, tetapi populasi juga mewakili karakteristik dan sifat dari suatu obyek dan subyek (Sugiyono, 2012:80).

Populasi dari penelitian ini adalah sejumlah pedagang pasar di pasar Rejowinangun Kota Magelang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin untuk mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga maka peneliti menggunakan sampel yang ada di dalam populasi itu. Apa yang ada dalam sampel itu kesimpulannya bisa diberlakukan untuk populasi (Sugiono, 2012: 81). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh pedagang yang ada di pasar Rejowinangun Kota Magelang.

E. Teknik sampling

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan


(60)

kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Adapun penelitian ini mengguakan teknik sampling kuota, yaitu teknik penentuan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan, dalam tekhnik ini intinya adalah terpenuhinya jumlah kuota yang ditetapkan. Yang menjadi subyek adalah para pedagang di pasar Rejowinangun Magelang yang kemudian dijadikan sampel sebesar 100 responden. Menurut Rao Purba (1996) dalam penentuan sampel maka digunakan rumus sebagai berikut:

n = Z2

4 (moe)2

n = 1,962

4 (0,01)2

n = 96,04, maka selanjutnya dibulatkan menjadi 100 responden. Dimana:

n = jumlah sampel.

Moe = margin of error atau tingkat kesalahan yang dapat ditolelir. z = nilai z dengan tingkat keyakinan yang dibutuhkan penentuan sampel persen. Pada = 5%, z = 1,96.

F. Kerangka berpikir

Kerangka berpikir digunakan untuk membantu penjelasan variabel dan indikator-indikator terkait penelitian dan disesuaikan dengan teori yang telah dipaparkan di atas, kerangka berfikir ini bisa juga digunakan untuk


(61)

43

devinisi operasional variabel. Indikator-indikator tersebut menjelaskan penjabaran dari variabel dan sub-sub variabel terkait penelitian secara ringkas sehingga point dari indikator tersebut mudah dikembangkan menjadi kuesioner yang akan peneliti gunakan dalam mengambil data langsung dari responden, yang mana penjelasannya akan ditampilkan dalam bentuk kolom supaya mudah dipahami.

Tabel 3.2

Tabel kerangka teori X1

Variabel X1 Sub Variabel Indikator 1. Product a. Produk membantu

debitor

b. Produk sesuai dengan kebutuhan

2. Promotion a. Promosi mendorong melakukan

penbiayaan b. Mengajukan

pembiayaan karena didatangi marketing c. Promosi yang

dilakukan jelas 3. Price a. Biaya administrasi

b. Besarnya bunga c. Jaminan ringan Bauran pemasaran

(X1)

4. Place a. Jarak lembaga keuangan b. Lokasi lembaga

keuangan

5. Proces a. Prosedur yang mudah b. Proses transaksi yang

cepat

c. Komunikasi yang baik dalam

penyelesian angsuran 6. People a. Karyawan yang


(62)

etika

b. Petugas pendukung yang sopan

c. Kerja dengan profesional 7. Physical

evidence

a. Kondisi lingkungan kantor yang baik b. Fasilitas kantor yang

lengkap

c. Keadaan kantor yang nyaman

Tabel 3.3

Tabel kerangka teori X2

Variabel X2 Sub Variabel Indikator

1. kultur a. lingkungan tempat tinggal

b. lingkungan kerja 2. Sub-kultur a. Kelompok pengajian

b. Lingkungan agamis 3. Kelas sosial a. Pengaruh pekerjaan b. Pengaruh pendapatan c. Pengaruh pendidikan Sosial-budaya

(X2)

4. kelompok a. mengajukan pembiayaan yang sama dengan teman b. mengajukan

pembiayaan karena kenal karyawannya 5. keluarga a. rekomendasi keluarga

b. ingin sama dengan keluarga

c. salah satu keluarga adalah karyawan 6. peran dan

status

a. mengajukan pembiayaan sesuai status sosial


(63)

45

b. mengajukan pembiayaan sesuai kekayaan

7. pribadi a. mengajukan pembiayaan sesuai jabatan b. mengajukan pembiayaan sesuai gaya hidup Tabel 3.4

Tabel kerangka teori X3

Variabel X3 Sub-Variabel Indikator Variabel 1. motivasi a. mengajukan

pembiayaan karena butuh dana b. mengajukan

pembiayaan karena ingin maju

Psikologi X3

2. persepsi a. merasakan kenyamanan b. merasa diperlakukan secara adil c. merasakan pelayanan yang baik

4. proses belajar a. mengajukan pembiayaan karena paham produk dan lembaganya b. mengajukan pembiayaan karena penasaran c. mengajukan pembiayaan


(64)

karena tahu hukum akadnya 5. kepercayaan dan

sikap

a. memilih

pembiayaan yang sesuai syariah b. memilih transaksi

yang halal c. merasa bersalah

ketika melakukan kegiatan riba

Tabel 3.5 Tabel kerangka teori Y

Variabel (Y) Indikator Variabel

Keputusan Pedagang Dalam Memilih Produk Pembiayaan Di Lembaga Keuangan Syariah Dan Konvensional

a. lembaga keuangan sudah tepat menjadi pemberi modal dansudah sesuai dengan kebutuhan

b. puas terhadap pelayanan lembaga keuangan

c. akan mengajukan pembiayaan lagi di lembaga keuangan tersebut jika butuh dana d. akan merekomendasikan

lembaga keuangan terebut kepada orang lain

G. Metode analisis data

Analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data terkumpul. Kegiatannya yaitu mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari


(65)

47

seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan hitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2012 : 147).

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif, akan tetapi juga ditambah analisa kualitatif, hal tersebut dimaksudkan supaya hasil dari olah data kuantitatif dapat dipertajam sehingga lebih mudah dipahami.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur tersebut dapat dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono. 2012: 137). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, selanjutnya dilakukan uji signifikasi koefisien korelasi pada taraf signifikasi 0,05, artinya suatu item dinyatakan valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor totalnya. Untuk melakukan uji ini dapat menggunakan perangkat lunak dengan teknik analisis korelasi bevirate person. Kemudian kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:


(66)

a. Jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total, maka dinyatakan valid.

b. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total, maka dinyatakan tidak valid (Wiyono, Gendro 112:113).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukan konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukur dikatakan konsisten apabila untuk mengukur sesuatu berulang kali menunjukan hasil yang sama, dalam kondisi yang sama suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan yang konsisten atau stabil dari waktu kewaktu (Juliansyah Noor 2011 : 131). Dengan nilai signifikasi sebesar 0,05 artinya instrumen dinyatakan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment (Wiyono, Gendro 2011: 124)

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi ujinormalitas, multikolinearitas, heterosekdatisitas, autokorelasi, dan uji linieritas.


(67)

49

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, artinya data harus berdistribusi normal. Dalam pembahasan persoalan normalitas ini akan digunakan uji one sample Kolomogorof-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikasi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal apabila signifikasi lebih dari 0,05 atau 5% (Wiyono, Gendro 2011: 149).

Hipotesis:

Ho : model normal Ha : model tidak normal

Bila probabilitas r > 0,05 berarti signifikan (Ho diterima). Bila probabilitas r < 0,05 berarti tidak signifikan (Ho ditolak). b. Uji Heterosekdasititas

Uji heterosekdasititas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Pada pembahasan ini menggunakan uji glesjer, yaitu jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi


(68)

heteroskedatisitas, jika nilai probabilitas signifikasinya lebih dari 0,05/5% maka model regresi tidak terjadi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, Imam. 2011:143).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Metode pengujiannya adalah dengan Durbin-Waston (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut: 1). Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka

hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

2). Jika d terletak antara dU dan (4-dU) maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

3). Jika d terletak antara dL dan dU atau antara (4-dU) dan (4-dL) maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti (Nazaruddin, Ietje dan Basuki Agus. 2015:104).

d. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas adalah adanya hubungan liniar antara peubah bebas X dalam model regresi ganda. Jika linear antara peubah bebas X dalam model regresi ganda adalah korelasi sempurna maka peubah-peubah tersebut berkolinieritas ganda sempurna.


(69)

51

Pendeteksian multikolinieritas dapat dilihat melalui nilai variance inflation factor (VIF). Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai VIF < 10 = tidak terjadi mulitkolinearitas, atau berlaku sebaliknya (Nazaruddin, Ietje dan Basuki Agus. 2015:105).

e. Uji Lineritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test For Linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (linearity) kurang dari 0,05 (Wiyono, Gendro. 2011:155).

4. Regresi Linier Berganda

Analisis regresi adalah salah satu teknik statistik yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara dua peubah atau lebih untuk peubah kuantitatif. Sebuah persamaan regresi adalah sebuah formula yang menggambarkan hubungan dengan peubah atau lebih tersebut. Persamaan regresi juga dapat digunakan untuk meramalkan nilai suati variabel (Ety Rochaety, 2009:135). Analisis ini dilakukan jika variabel independennya atau variabel X-nya minimal dua (Sugiyono, 2012:277)


(70)

Analisis yang akan peneliti gunakan ini adalah analisis regresi linier berganda yang tujuannya untuk menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi satu variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas (Ety Rochaety, 2009:142).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan dalam memilih produk di lembaga keuangan, sedangkan variabel bebasnya adalah faktor bauran pemasaran, kebudayaan dan faktor psikologis. Karena total variabel bebasnya ada tiga / lebih dari dua maka penggunaan analisis regresi bisa berlaku. Dengan total variabel bebas sebanyak tiga maka penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3.

Keterangan:

Y = keputusan memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan a = konstanta

b = koefisien regresi yang distandarisasikan untuk masing-masing X X1= bauran pemasaran

X2= sosial-budaya

X3= psikologi

Melalui pengujian yang menggunakan SPSS maka diperoleh item-item yang signifikan atau valid mengukur variabel yang hendak diukur. Selanjutnya dilakukan olah data untuk memperoleh faktor scornya. Olah


(1)

c. Faktor psikologi mempunyai tingkat signifikansi 0,033 dan t hitung sebesar 2,168. Dari hasil tersebut maka kesimpulannya adalah faktor psikologi memberikan pengaruh yang bermakna terhadap keputusan pedagang pasar Rejowinagun Kota Magelang dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan syariah dan konvensional.

3. Faktor yang paling mempengaruhi keputuan pedagang dalam memilih produk pembiayaan di lembaga keuangan syariah ataupun konvensional adalah faktor sosial budaya yaitu sebesar 59,2%.

G. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Bagi konsumen atau pedagang

Bagi konsumen atau pedagang yang hendak memilih produk pembiayaan hendaknya selain memperhatikan sisi keuntungan sebaiknya juga memperhatikan dari aspek psikologis, khususnya yang berkaitan tentang agama. Karena hasil penelitian menunjukkan jika masih banyak pedagang yang melakukan pembiayaan di lembaga keuangan konvensional, bahkan mayoritas pedagang melakukan pembiayaan di lembaga keuangan konvensional, padahal mayoritas pedagang adalah beragama muslim, sedangkan dalam islam kegiatan yang berhubungan dengan riba (bunga) adalah haram yang mana disebutkan beberapa ayat di Al-Quran yang salah satunya adalah Q.S Ali Imran: 30.


(2)

2. Bagi lembaga keuangan

Sesuai dengan hasil penelitian ini maka diharapkan penelitian ini berkontribusi untuk acuan dan koreksi bagi lembaga keuangan, khususnya lembaga keuangan syariah, yang mana hasil penelitian ini lembaga keuangan syariah kalah dengan lembaga keuangan konvensional. Dari sudut pandang sosial budaya cara yang tepat untuk mengatasi masalah itu adalah lembaga keuangan syariah juga harus masuk dalam daftar lembaga keuangan yang direkomendasikan pedagang. Dan langkah yang harus dilakukan seharusnya lembaga keuangan syariah lebih menggalakkan sosialisasi kepada calon nasabah. Karena sesuai hasil wawancara nasabah banyak yang melakukan pembiayaan di suatu lembaga keuangan karena tahu atau dapat rekomendasi dari lingkungan, dalam wawancara ini lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan sesama pedagang. Maka dengan melakukan sosialisasi yang dimaksud diharapkan lembaga keuangan syariah dapat menembus pangsa pasar tersebut dengan masuk dalam lembaga keuangan yang direkomendasikan oleh pedagang-pedagang dan hasil akhirnya adalah prosentase pedagang dalam memilih lembaga keuangan syariah dalam melakukan pembiayaan meningkat dan dapat menjadi mayoritas. Dari sudut pandang bauran pemasaran seharusnya lembaga keuangan syariah lebih menerapkan konsep bauran pemasarannya, misalnya dengan melakukan promosi yang lebih baik, harga yang kompetitif, proses yang mudah dan lain-lain yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan. Kemudian dari sudut


(3)

pandang psikologi ada beberapa saran misalnya dalam hal persepsi, membentuk persepsi positif nasabah yang baik dengan kinerja pelayanan dan sosialsiasi dalam hal pemahaman haramnya riba atau bunga kepada pedagang.

DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku

Alma, Buchari. 2007.Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Antonio, Muhammad Syafi’i Dan Perwataatmaja, Karnaen. 1992. Apa Dan Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf.

---. 2009. Bank Syariah: Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani.

Direktorat Perbankan Syariah Indonesia, 2008. Kodifikasi Produk Perbankan Syariah: Bank Indonesia.

Gozali, Imam. 2002. Aplikasi Analiis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasan, Ali. 2010. Marketing Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia.


(4)

Persada.

---. 2002. Manajemen Perbanan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. ---. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. ---. 2008. Pemasaran Bank. Edisi Revisi, Cetakan Ketiga. Jakarta: Kencana. Kotler dan Keller, 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jakarta: Macanan Jaya

Cemerlang.

Lupiyoadi, Rambat Dan A. Hamdani. 2008. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Manurung, Prathama, 2004, Uang Perbankan Dan Ekonomi, Jakarta.

Muhammad. 2000. Sistem Dan Prosedur Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press Yogyakarta

---. 2005. Manajemen Pembiayaan Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Nazarudin, Ietje Dan Basuki, Tri Agus. 2015. Analisis Statistik Dengan SPSS.

Yogyakarta: Danisa Media.

Noor, Juliansah. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rao, Purba. 1996. “ Measuring Consumer Perception Throught Factor Analysis”. The Asia Manager.

Rochaety, Ety, dkk. 2009. Metodologi penelitian bisnis: dengan aplikasi SPSS.Jakarta: Mitra Wacana Media.

Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1978. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Sudarsono, heri. 2012. Bank dan lembaga keuangan syariah. Yogyakarta: Ekonisia.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alvabeta.

---. 2012. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alvabeta.


(5)

Susilo, Sri, Dkk. 2000. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.

Swastha, Basu dan Irawan.2002.Manajemen Pemasaran Moderen. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis: Dengan Alat SPSS Dan SmartPLS. Yogyakarta: STIM YKPN Yogyakarta.

Yazid. 2008. Pemasaran Jasa: Konsep Dan Implementasi, Edisi Kedua. Cetakan Keempat. Yogyakarta: Ekonosia.

Jurnal Dan Skripsi

Dwiratih Aviza, Chitra. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mitra Dalam Memilih Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah Di BMT Berkah Madani Cimanggis Depok. Skripsi dipublikasikan Fakultas Syariah Dan Hukum. Unversitas Islam Negri Syarif Hidayatullah. Jakarta. Jurnal kerjasama Bank Indonesia dengan center of banking research Andalas

University dengan judul “Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Konsumen Dalam Memilih Jasa Perbankan: Bank Syariah Vs Bank Konvensional”. Kusmiarti. Tri. Septiana. 2013. Faktor Penentu Keputusan Pedagang Dalam

Penggunaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah, Studi Kasus Pada Nasabah BMT Tamsiz di Pasar Serangan Yogyakarta. Skripsi dipublikasikan. Fakultas Syariah dan Hukum. Universitas Negri Sunan Klijaga. Yogyakarta.

Lisnawati. 2013. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Anggota Dalam Menggunakan Pembiayaan Murabahah (Studi Pada Jasa Produk Keuangan Mikro Di BMT Miratama). Skripsi dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Unversitas Islam Negri Sunan Kalijaga. Yogakarta.

Wibowo, Muladi. 2010. Perilaku Konsumen Pengaruhnya Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pada Kopwan Syari’ah. Jurnal dinamika manajemen. Vol 1, No1. Jurnal dipublikasikan Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Batik (UNIBA), Surakarta, Indonesia.

Yulaifah. Atin. 2011. Pengaruh Budaya, Sosial, Dan Psikologi Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih Bank Syariah. Skripsi dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Unversitas Islam Negri Syarif Hidayatullah. Jakarta.


(6)

Internet

dpp.magelangkota.go.id. diakses tanggal 20 oktober pkl 05.40 WIB.

http://onenews.co.id/umkm-syariah-masih-terhambat-pembiayaan-yang-lebih-mahal/. Diakses tanggal 27 oktober 2016 pkl 05.30 WIB

http://infobanknews.com/jangka-pendek-pangsa-bank-syariah5/. Diakses tanggal 27 oktober pkl 06.00 WIB.

http://www.keuangan.kontan.co.id/news/nasabah-jauh-lebih-tenang-dengaan-pembiayaan-syariah-1. diakses pada tanggal 17 agustus 2016 pkl 05.30 WIB.