KESIMPULAN Efektivitas Penggunaan Media Teka Teki Silang dalam Pembelajaran Katakana

DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar Prof Dr. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers Arsyad, 2003. Manfaat Dan Fungsi. [online].Tersedia: http:alasror.wordpress.com?s=MANFAAT+DAN+FUNGSI Emhas 2006 archive. Diunduh pada 21 Mei 2014. Tersedia pada: http:blog.so-net.ne.jpemhas_2006archive200704-1 Erlina.wordpress.com 2011. Teka teki silang sebagai media pembelajaran. Diunduh pada : 12 Juni 2014. Tersedia Pada: http:erlinna.wordpress.com20110520teka-teki-sebagai-media- pembelajaran Gifran akan 2013. Cara membuat teka teki silang. Diunduh pada: 21April 2014. Tersedia pada: http:www.akangrifan.net201307cara-membuat-teka-teki-silang-tts- di.html Pasolin 2012. Mengetahui sejarah teka teki silang. Dinduh pada 23 Mei 2014. Tersdia pada: http:unik247.blogspot.com201203mengetahui-sejarah-teka-teki-silang- tts.html. Rachmawati, Y. 2009. Pengertian Metode. [online]. Tersedia: http:ktiptk. blogspirit.comarchive20090126pengertian-metode.html [7 Mei 2014] Sudjianto dan Dahidi, A. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc Sudjana, N dan Rival, A. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset. Sugiyono, Prof Dr. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : ALFABETA Suswito, 2006. Panduan Membaca dan Menulis Katakana. Yama Widya Hamalik, Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran.[online].Tersedia: http:pemudaberkata..com200905fungsi-dan-manfaat-media- pembelajaran.html. Tn. 2014. Metodologi Penelitian. [Online]. Tersedia: http:www.ebook- searchengine. compengertian-metode-penelitian-ebook-all.html [7 Mei 2014] Wikipedia. Aksara kana. Diunduh pada : 28 Juni 2014. Tersedia pada: http:id,wikipedia.orgwikiaksara_kana . DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Dadang Sujana Nim : 63809010 Program Studi : Sastra Jepang Tempat tanggal lahir : Cianjur 27 Juni 1991 Jenis Kelamin : Laki-Laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama :Islam Alamat :Kp. Sukadana Ds. Haurwangi RT.0406 Haurwangi Kota : Cianjur Berat Badan : 68 Kg Tinggi Badan : 163 Cm Status Menikah : Belum Menikah Riwayat Pendidikan : No Pendidikan Tahun Ajaran 1 SD 2 Haurwangi 1997-2003 2 SMPN 4 Bojong Picung 2003-2006 3 SMAN 1 Ciranjang 2006-2009 ORANG TUA Nama Ayah :Aceng Pekerjaan :Wiraswasta Alamat : Kp. Sukadana Ds. Haurwangi RT. 0406 Haurwangi Kota : Cianjur Nama Ibu : Yayas Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Kp.Sukadana Ds. Haurwangi RT.0406 Haurwangi Kota : Cianjur Bandung, Juli 2014 Dadang Sujana iii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat, hidayah, serta petunjuk-Nya telah memberikan kelancaran dalam membuat laporan skripsi ini. Penulisan skripsi ini adalah guna memenuhi syarat menempuh ujian sidang sarjana sastra, Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra, Universitas Komputer Indonesia. Skripsi ini diberi judul “Efektivitas Penggunaan Media Teka Teki Silang Dalam Pembelajaran Katakana ”. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang dikarenakan terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan waktu yang penulis miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun. Besar harapan penulis agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis juga berterimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini, yaitu: 1. Bapak Prof. Dr.Moh. Tadjuddin, MA. Selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Komputer Indonesia. 2. Ibu Pitri Haryanti, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Sastra Jepang 3. Ibu Fenny Febrianty, S.S, M.Pd. Selaku Dosen Wali dan Pembimbing I yang tak kenal lelah mengingatkan penulis untuk bersemangat dalam menulis laporan ini. iv 4. Bapak Soni Mulyawan Setiana, M.Pd, Selaku Pembimbing II atas ilmu dan bimbingannya. 5. Ibu Riska Sri Rahmawati, SS. Selaku Dosen Program Studi Sastra Jepang atas kesabaran membimbing dan memberikan saran yang membangun selama masa perkuliahan. 6. Marutani Toshihiro, Dosen yang selalu khawatir akan masa depan murid muridnya dan selalu memberi contoh baik dengan penuh semangat. 7. Mbak Tyas Christiarini, sekretaris Sastra Jepang Universitas Komputer Indonesia, terima kasih atas segala bantuannya. 8. Seluruh Jajaran Staff Dosen Universitas Komputer Indonesia. 9. Kedua orang tua tercinta, yang tiada lelah dan tiada menyerah untuk memberikan pendidikan setinggi-tingginya dan sebaik-baiknya bagi penulis serta berkat kasih sayang dan kata-kata bijaknya yang memberikan dorongan terkuat agar penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. 10. Para siswa SMA KARYABAKTI kelas XI IPS , yang telah bekerja sama dalam penelitian ini. 11. Teman-temanku, Galuh, Aldi, Babe, Opik, Ican, Regi, Fadly, yang sudah memberikan masukan-masukan dalam Penelitian ini. 12. Untuk sahabatku Nkonk dan yunus yang selalu memberikan saran- saran dan motivasi 13. Untuk adik tercinta Putri dan Rizky yang selalu membantu dalam penulisan ini v Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan penulis sendiri. Bandung, Agustus 2014 Penulis 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Katakana

2.1.1 Sejarah Huruf Katakana

Orang Jepang mulai bisa menulis setelah mengenal aksara Tionghoa. Namun akasara tionghoa mulai diciptakan untuk menulis bahasa Tionghoa dan orang Jepang sulit memakainya untuk menulis bahasa Jepang. Sebagai pemecahannya, sebuah karakter dipakai untuk melambangkan sebuah bunyi, sedangkan arti yang dikandung masing-masing karakter diabaikan. Hasilnya adalah tulisan yang ditulis dengan menyusun satu demi satu aksara kanji untuk melambangkan bunyi bahasa Jepang. Metode tersebut dipakai untuk menulis prasasti batu dan literatur klasik seperti kojiki,Nihon shoki dan sebagian besar isi manyoshu sehingga disebut man’nyogana kana untuk man’yoshu kata “kana”sendiri berarti aksara sementara atau aksara pinjaman. Pada waktu itu, kanji juga dikenal sebagai mana 真字, aksara resmi, sehingga kana untuk Manyōshū disebut magana 真仮名 kana resmi. Di antara metode penulisan kanji secara manyōgana yang paling populer adalah: a. ongana 音仮名: bunyi dalam ucapan Tionghoa dipakai untuk menulis bahasa Jepang, misalnya: 夜麻 河波 宇具比須 有兼 dibaca: yama kawa uguhisu arikemu 9 b. kungana 訓 仮 名 : masing-masing karakter dibaca menurut ucapan Jepang, misalnya: 八間跡 夏樫 写心 鳴呼 dibaca: yamato natsukashi utsushigokoro a. Berdasarkan fungsinya yang hanya sebagai lambang bunyi, sewaktu kanji dipakai sebagai manyōgana, orang tidak lagi memakai karakter yang dibentuk dari coretan-coretan yang rumit dan susah ditulis. Karakter yang terus dipakai adalah karakter yang mudah ditulis. Ketika dipakai untuk menulis waka atau tulisan sehari-hari, manyogana yang ditulis kursif sōsho disebut sōgana 草仮 名 ? . Selanjutnya agar lebih cepat ditulis, sōgana kembali disederhanakan hingga tercipta hiragana. Sementara itu, katakana berawal dari penggunaan kanji yang dibaca menurut ucapan bahasa Jepang untuk menulis kanbun. Tanda-tanda khusus ditambahkan di tempat susunan kanji harus dibaca menurut ucapan bahasa Jepang. Kanbun juga disertai petunjuk berupa okurigana dan furigana yomigana agar kalimat bisa dibaca sebagai bahasa Jepang. Keterbatasan ruang kertas akhirnya membuat orang hanya menulis coretan yang unik dari sebuah karakter sehingga tercipta katakana. Selanjutnya, kanbun dilengkapi dengan katakana agar mudah dibaca.Setelah katakana dan hiragana semakin luas digunakan, manyōgana semakin jarang dipakai. http:id,wikipedia.orgwikiaksara _kana