Teori Bekerjanya Hukum Bank Syariah

hukum memperoleh tempat yang sesuai dan dapat diterima oleh warga masyarakat dalam kerangka budaya masyarakat. Semakin tinggi kesadaran hukum masyarakat, maka akan tercipta budaya hukum yang baik dan dapat merubah pola pikir masyarakat selama ini. Secara sederhana tingkat kepatuhan masyarakat terhadap hukum, merupakan salah satu indikator berfungsinya hukum.

H. Teori Bekerjanya Hukum

Rendahnya tingkat penyelesaian sengketa ekonomi syariah dan eksekusinya di Pengadilan Agama membutuhkan penjelasan-penjelasan konseptual dan situasional penyelenggaraannya. hukum dapat menimbulkan atau mempengaruhi tingkah laku warga masyarakat dan penegak hukum. Bekerjanya sistem hukum dalam masyarakat melibatkan beberapa unsur atau aspek yang saling memiliki keterkaitan sebagai suatu sistem. Beberapa aspek tersebut yaitu Lembaga pembuat hukum Law Making Institution, Lembaga penerap sanksi Sanction activity Institution, Pemegang peran Role Occupant serta kekuatan Sosietal Personal Sosietal Personal Force, Budaya Hukum Legal Culture, serta unsur-unsur Umpan Balik Feed Back dari proses bekerjanya hukum yang sedang berjalan. Robert Seidmanmenggambarkan model bekerjanya hukum dalam masyarakat sebagai berikut: 21 Dalam ragaan model bekerjanya hukum ini dikemukakan bahwa setiap sistem hukum mempengaruhi, mendorong atau memaksa peraturan perundang-undangan dan lembaga kekuasaan negara. Hal ini akan menimbulkan tuntutan-tuntutan yang diajukan oleh berbagai golongan di dalam masyarakat kepada lembaga pembuat peraturanhukum. Kemudian oleh kekuasaasn negara diselenggarakan dengan menggunakan hukum sebagai sarana untuk mendorong atau memaksakan dilakukannya tingkah laku-tingkah laku yang diinginkan dari pemegang peran role occupant. 21 William J Chambliss and Robert B Seidman, Law, Power and Order, Philipine: Addison-Wesley Publishing Company, 1971, Hlm.178. 34 Kemudian terdapat respons pemegang peran terhadap tuntutan-tuntutan dan tekanan-tekanan yang ditujukan pada dirinya, berupa kepatuhan atau umpan balik, keberatan, usulan, dan lain-lain. Selanjutnya, tingkah laku pemegang peran maupun lembaga-lembaga mendapat pengaruh-pengaruh dari kekuatan- kekuatan sosial dan personal. Kekuatan-kekuatan sosial dapat berupa pengaruh lingkungan seperti ekitaonomi, budaya, dan lain-lain. Dalam sengketa ekonomi syariah dan eksekusi, sistem atau model penyelesaian sengketa yang sudah ada dalam masyarakat diadopsi oleh negara. Kemudian negara sebagai pembuat hukum rule making institution mengkolaborasikannya dengan model lain di luar yang telah dikenal masyarakat. Model ini kemudian ”dipaksakan” kepada rule occupant para pihak, untuk diterima. Keberhasilan dari eksekusi ini terantung dari berbagai variable yang mempengaruhi jalannya proses Eksekusi tersebut seperti Hakim, Panitera, Juru Sita, Pihak Perbankan, Advocat, NasabahDebitur ,Budaya dan lain-lain. 35 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian