Latar Belakang Masalah Penelitian

1 A Syukur Purnama Shidik, 2014 Efektivitas Metode Edutainment Belanbe Belajar D an Bermain D alam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan D eskriptif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

Bahasa memiliki peran sentral dalam kurikulum 2013, terutama untuk perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,budayanya, dan budaya orang lain. Mengemukakan gagasan dan perasaan,berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang memiliki perbedaan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya, dalam kegiatan belajar mengajar yang terdapat di kurikulum 2013, peran guru lebih sebagai fasilitator yang memungkinkan siswa lebih berperan aktif di dalam pembelajaran. Guru hanya berperan mengarahkan siswa untuk mencapai Kompetensi Inti KI yang terdapat dalam kurikulum, dan di dalam Kompetensi Inti KI terdapat Kompetensi Dasar KD sebagai patokan pembelajaran di dalam kelas. A Syukur Purnama Shidik, 2014 Efektivitas Metode Edutainment Belanbe Belajar D an Bermain D alam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan D eskriptif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Salah satu Indikator di dalam KD pada silabus SMP untuk Kurikulum 2013, yaitu pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif. Pada dasarnya pengertian teks tanggapan deskriptif sama dengan karangan deskripsi, yaitu tulisan yang berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan mengemukakan objek yang sedang dibicarakan seperti orang, tempat, suasana atau hal lain. Atau karangan jenis ini berisi gambaran mengenai suatu halkeadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan deskrispi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan. Pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif merupakan pembelajaran yang baru diperkenalkan dalam kurikulum 2013 untuk tingkat SMP. Namun, seperti halnya kegiatan menulis yang selama ini sudah dipelajari, pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif bisa jadi sangat membosankan dan menjenuhkan, karena fakta membuktikan, pembelajaran menulis menjadi momok menakutkan untuk para siswa, kebanyakan siswa cenderung sangat malas bahkan menghindari kegiatan menulis. Banyak alasan yang mereka ungkapkan, mulai kegiatan belajar yang membosankan sampai dengan alasan capek dan malas bila harus terus menerus menulis. Hal tersebut menyebabkan kurangnya minat siswa dalam materi pelajaran yang berhubungan dengan menulis, dan efek negatifnya, yaitu kurangnya kemampuan siswa dalam hal menulis, siswa sering kurang tepat dalam pemilihan kata diksi, ketidaksesuaian antara judul dan tema, termasuk A Syukur Purnama Shidik, 2014 Efektivitas Metode Edutainment Belanbe Belajar D an Bermain D alam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan D eskriptif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | kurangnya daya imajinasi siswa yang menyebabkan sering kehabisan ide dalam menulis dan menimbulkan kebosanan bagi siswa itu sendiri. Metode pembelajaran yang diterapkan guru di kelas menjadi faktor penyebab lainya, terkadang guru menerapkan metode yang kurang sesuai dengan kondisi sekolah dan siswa sehingga mengakibatkan kejenuhan di dalam pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif. Sekarang ini, Konsep pendidikan yang lebih mengedepankan konsep kaku, menegangkan, tidak menyenangkan, bahkan disertai dengan sikap otoriter dari pendidik kepada siswa, sudah tidak efektif lagi jika dilihat dari hasil yang dicapai. Sebab, siswa yang dididik dengan metode dan strategi yang demikian justru akan menjadi generasi yang penuh dengan ketegangan, mudah stres, dan tidak mampu memecahkan masalah dalam kehidupannya. Sudah banyak siswa yang cerdas secara intelektual, tetapi tidak bisa mengendalikan sisi emosionalitas mereka, sehingga kehilangan kesempatan untuk hidup lebih bahagia dan menyenangkan. Maka dari itu, unsur kebahagiaan dalam proses pembelajaran menjadi hal yang penting. Pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif memerlukan suatu gaya pengajaran yang tepat, agar bisa meningkatkan antusiasme siswa dan menambah motivasi dari dalam diri siswa itu sendiri, dan tentunya membuat siswa bahagia dalam proses belajar. sehingga pembelajaran akan berlangsung dengan efektif. Kreativitas siswa pun pada akhirnya dapat muncul dengan baik dan kegiatan menulis menjadi menyenangkan, dan tentunya akan membuat tercapainya A Syukur Purnama Shidik, 2014 Efektivitas Metode Edutainment Belanbe Belajar D an Bermain D alam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan D eskriptif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | kompetansi inti KI yang di harapkan oleh kurikulum. Jadi, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat siswa suka akan menulis teks tanggapan deskriptif, sehingga pembelajaran bisa berlangsung efektif dan mendapatkan respons positif . Salah satu metode yang cocok dengan karakteristik pembelajaran diatas adalah metode edutainment belanbe. Edutainment adalah akronim dari kata education dan entertainment . Education artinya pendidikan dan entertainment artinya hiburan. Bisa diartikan bahwa edutainment allows children to learn through play . Secara epistemologis edutainment dapat dimaknai sebagai pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat dan menikmati proses pembelajaran yang rileks, menyenangkan dan bebas dari tekanan, baik fisik maupun psikis. Adapun kata belanbe , merupakan singkatan dari belajar dan bermain. Bagi seorang anak, bermain adalah pekejaan. Bagi mereka, bermain tidak hanya menyenangkan, tetapi juga dibutuhkan bagi perkembangannya. Melalui bermain, anak belajar mengendalikan tubuhnya, mengembangkan keseimbangan dan koordinasi otak, mata dan anggota badan. Melalui bermain, ia menjelajahi dunia materi, mengumpulkan fakta, dan belajar berpikir. Oleh karena itu, dapat disimpulkan metode edutainment belanbe adalah metode pembelajaran berbasis kompetensi yang aktif dan efisien, dirancang melalui suatu prinsip permainan dengan menggunakan alat peraga yang bisa menghibur. Konsep itu meliputi dua kepentingan anak, yakni bermain dan belajar. A Syukur Purnama Shidik, 2014 Efektivitas Metode Edutainment Belanbe Belajar D an Bermain D alam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan D eskriptif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Pencipta metode edutainment belanbe ini adalah Muji Santoso, ketua LSM PAS Peduli Anak Sekolah. Penelitian tentang keefektifan metode edutainment belanbe untuk pembelajaran di sekolah, belum peneliti temukan. Namun, penelitian yang relevan dan hampir sejenis pernah dilakukan pada tahun 2010 yaitu oleh Puji Asnena, penelitian yang dilakukan di SMPN 1 bandung pada tahun ajaran 20092010 terse but, mengambil judul “ Efektivitas Strategi Belajar Ceria dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi”, dan terbukti berhasil meningkatkan nilai rata-rata siswa kelas VII SMP dalam pembelajaran menulis karangan narasi, yaitu dari nilai rata-rata tes awal 44,3 meningkat menjadi 49,3 dalam tes akhir. Itu membuktikan bahwa strategi yang mengarahkan siswa untuk belajar dengan ceria sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Strategi belajar ceria relevan dengan metode edutainment belanbe yang akan peneliti terapkan dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif. Namun, tetap ada perbedaannya, yaitu strategi belajar ceria di berlakukan pada kurikulum KTSP sedangkan metode edutainment belanbe akan peneliti coba terapkan pada pembelajaran di kurikulum 2013, yang tentunnya akan berbeda dengan KTSP. Selain itu, metode edutainment belanbe lebih variatif dibanding strategi belajar ceria. Menulis karangan deskripsi sendiri terbukti merupakan hal yang sangat penting dengan adanya banyak penelitian tentang menulis karangan deskripsi A Syukur Purnama Shidik, 2014 Efektivitas Metode Edutainment Belanbe Belajar D an Bermain D alam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan D eskriptif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | dengan berbagai metode. Salah satu contohnya adalah penelitian yang di lakukan oleh Ragil Lia lestari pada tahun 2012 di SMAN 1 CIBADAK dengan judul “Penerapan Model Proyek Respons kreatif dalam Pembelajaran menulis Paragrafh deskripsi ”.Namun, untuk penelitian di tingkat SMP menulis karangan deskripsi belum pernah dilakukan , dikarenakan pembelajaran menulis karangan deskripsi belum tercantum dalam KTSP untuk jenjang SMP. Akan tetapi di kurikulum 2013 pelajaran menulis karanganparagraf deskripsi sudah mulai diajarkan di jenjang SMP dan tercatat sebagai pelajaran menulis teks tanggapan deskriptif, sehingga belum ada yang menelitinya. selain itu, Perubahan kurikulum dari KTSP ke kurikulum 2013 membuat guru harus mengubah strategi pembelajaran, karena metode atau strategi yang sukses diterapkan dalam KTSP belum tentu berhasil diterapkan dalam kurikulum 2013. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk menggunakan metode edutainment Belanbe dalam pembelajaran bahasa indonesia di tingkat SMP, khususnya pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif di kurikulum 2013. Peneliti berharap penelitian tersebut mampu menambah pengetahuan mengenai metode edutaiment belanbe, dan dapat membantu kesuksesan kegiatan belajar mengajar. Judul penelitian yang akan dilakukan adalah “EFEKTIVITAS METODE EDUTAINMENT BELANBE BELAJAR DAN BERMAIN dalam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan Deskriptif” Studi Eksperimen Kuasi pada Kelas VII SMPN 2 CISALAK Tahun Ajaran 20142015. Kurikulum 2013 ”. A Syukur Purnama Shidik, 2014 Efektivitas Metode Edutainment Belanbe Belajar D an Bermain D alam Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan D eskriptif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

1.2 Identifikasi Masalah