S IND 0801139 Chapter1

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

Bahasa memiliki peran sentral dalam kurikulum 2013, terutama untuk perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya,budayanya, dan budaya orang lain. Mengemukakan gagasan dan perasaan,berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang memiliki perbedaan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya, dalam kegiatan belajar mengajar yang terdapat di kurikulum 2013, peran guru lebih sebagai fasilitator yang memungkinkan siswa lebih berperan aktif di dalam pembelajaran. Guru hanya berperan mengarahkan siswa untuk mencapai Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam kurikulum, dan di dalam Kompetensi Inti (KI) terdapat Kompetensi Dasar (KD) sebagai patokan pembelajaran di dalam kelas.


(2)

Salah satu Indikator di dalam KD pada silabus SMP untuk Kurikulum 2013, yaitu pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif. Pada dasarnya pengertian teks tanggapan deskriptif sama dengan karangan deskripsi, yaitu tulisan yang berusaha memberikan perincian atau melukiskan dan mengemukakan objek yang sedang dibicarakan (seperti orang, tempat, suasana atau hal lain). Atau karangan jenis ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan deskrispi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.

Pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif merupakan pembelajaran yang baru diperkenalkan dalam kurikulum 2013 untuk tingkat SMP. Namun, seperti halnya kegiatan menulis yang selama ini sudah dipelajari, pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif bisa jadi sangat membosankan dan menjenuhkan, karena fakta membuktikan, pembelajaran menulis menjadi momok menakutkan untuk para siswa, kebanyakan siswa cenderung sangat malas bahkan menghindari kegiatan menulis. Banyak alasan yang mereka ungkapkan, mulai kegiatan belajar yang membosankan sampai dengan alasan capek dan malas bila harus terus menerus menulis. Hal tersebut menyebabkan kurangnya minat siswa dalam materi pelajaran yang berhubungan dengan menulis, dan efek negatifnya, yaitu kurangnya kemampuan siswa dalam hal menulis, siswa sering kurang tepat dalam pemilihan kata (diksi), ketidaksesuaian antara judul dan tema, termasuk


(3)

kurangnya daya imajinasi siswa yang menyebabkan sering kehabisan ide dalam menulis dan menimbulkan kebosanan bagi siswa itu sendiri.

Metode pembelajaran yang diterapkan guru di kelas menjadi faktor penyebab lainya, terkadang guru menerapkan metode yang kurang sesuai dengan kondisi sekolah dan siswa sehingga mengakibatkan kejenuhan di dalam pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif. Sekarang ini, Konsep pendidikan yang lebih mengedepankan konsep kaku, menegangkan, tidak menyenangkan, bahkan disertai dengan sikap otoriter dari pendidik kepada siswa, sudah tidak efektif lagi jika dilihat dari hasil yang dicapai. Sebab, siswa yang dididik dengan metode dan strategi yang demikian justru akan menjadi generasi yang penuh dengan ketegangan, mudah stres, dan tidak mampu memecahkan masalah dalam kehidupannya. Sudah banyak siswa yang cerdas secara intelektual, tetapi tidak bisa mengendalikan sisi emosionalitas mereka, sehingga kehilangan kesempatan untuk hidup lebih bahagia dan menyenangkan. Maka dari itu, unsur kebahagiaan dalam proses pembelajaran menjadi hal yang penting.

Pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif memerlukan suatu gaya pengajaran yang tepat, agar bisa meningkatkan antusiasme siswa dan menambah motivasi dari dalam diri siswa itu sendiri, dan tentunya membuat siswa bahagia dalam proses belajar. sehingga pembelajaran akan berlangsung dengan efektif. Kreativitas siswa pun pada akhirnya dapat muncul dengan baik dan kegiatan menulis menjadi menyenangkan, dan tentunya akan membuat tercapainya


(4)

kompetansi inti (KI) yang di harapkan oleh kurikulum. Jadi, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat siswa suka akan menulis teks tanggapan deskriptif, sehingga pembelajaran bisa berlangsung efektif dan mendapatkan respons positif . Salah satu metode yang cocok dengan karakteristik pembelajaran diatas adalah metode edutainment belanbe.

Edutainment adalah akronim dari kata education dan entertainment. Education artinya pendidikan dan entertainment artinya hiburan. Bisa diartikan bahwa edutainment allows children to learn through play. Secara epistemologis edutainment dapat dimaknai sebagai pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat dan menikmati proses pembelajaran yang rileks, menyenangkan dan bebas dari tekanan, baik fisik maupun psikis.

Adapun kata belanbe, merupakan singkatan dari belajar dan bermain. Bagi seorang anak, bermain adalah pekejaan. Bagi mereka, bermain tidak hanya menyenangkan, tetapi juga dibutuhkan bagi perkembangannya. Melalui bermain, anak belajar mengendalikan tubuhnya, mengembangkan keseimbangan dan koordinasi otak, mata dan anggota badan. Melalui bermain, ia menjelajahi dunia materi, mengumpulkan fakta, dan belajar berpikir.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan metode edutainment belanbe adalah metode pembelajaran berbasis kompetensi yang aktif dan efisien, dirancang melalui suatu prinsip permainan dengan menggunakan alat peraga yang bisa menghibur. Konsep itu meliputi dua kepentingan anak, yakni bermain dan belajar.


(5)

Pencipta metode edutainment belanbe ini adalah Muji Santoso, ketua LSM PAS (Peduli Anak Sekolah).

Penelitian tentang keefektifan metode edutainment belanbe untuk pembelajaran di sekolah, belum peneliti temukan. Namun, penelitian yang relevan dan hampir sejenis pernah dilakukan pada tahun 2010 yaitu oleh Puji Asnena, penelitian yang dilakukan di SMPN 1 bandung pada tahun ajaran 2009/2010 tersebut, mengambil judul “ Efektivitas Strategi Belajar Ceria dalam

Pembelajaran Menulis Karangan Narasi”, dan terbukti berhasil meningkatkan

nilai rata-rata siswa kelas VII SMP dalam pembelajaran menulis karangan narasi, yaitu dari nilai rata-rata tes awal 44,3 meningkat menjadi 49,3 dalam tes akhir. Itu membuktikan bahwa strategi yang mengarahkan siswa untuk belajar dengan ceria sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi.

Strategi belajar ceria relevan dengan metode edutainment belanbe yang akan peneliti terapkan dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif. Namun, tetap ada perbedaannya, yaitu strategi belajar ceria di berlakukan pada kurikulum KTSP sedangkan metode edutainment belanbe akan peneliti coba terapkan pada pembelajaran di kurikulum 2013, yang tentunnya akan berbeda dengan KTSP. Selain itu, metode edutainment belanbe lebih variatif dibanding strategi belajar ceria.

Menulis karangan deskripsi sendiri terbukti merupakan hal yang sangat penting dengan adanya banyak penelitian tentang menulis karangan deskripsi


(6)

dengan berbagai metode. Salah satu contohnya adalah penelitian yang di lakukan oleh Ragil Lia lestari pada tahun 2012 di SMAN 1 CIBADAK dengan judul

“Penerapan Model Proyek Respons kreatif dalam Pembelajaran menulis Paragrafh

deskripsi ”.Namun, untuk penelitian di tingkat SMP menulis karangan deskripsi

belum pernah dilakukan , dikarenakan pembelajaran menulis karangan deskripsi belum tercantum dalam KTSP untuk jenjang SMP. Akan tetapi di kurikulum 2013 pelajaran menulis karangan/paragraf deskripsi sudah mulai diajarkan di jenjang SMP dan tercatat sebagai pelajaran menulis teks tanggapan deskriptif, sehingga belum ada yang menelitinya. selain itu, Perubahan kurikulum dari KTSP ke kurikulum 2013 membuat guru harus mengubah strategi pembelajaran, karena metode atau strategi yang sukses diterapkan dalam KTSP belum tentu berhasil diterapkan dalam kurikulum 2013.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk menggunakan metode edutainment Belanbe dalam pembelajaran bahasa indonesia di tingkat SMP, khususnya pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif di kurikulum 2013. Peneliti berharap penelitian tersebut mampu menambah pengetahuan mengenai metode edutaiment belanbe, dan dapat membantu kesuksesan kegiatan belajar

mengajar. Judul penelitian yang akan dilakukan adalah “EFEKTIVITAS

METODE EDUTAINMENT BELANBE (BELAJAR DAN BERMAIN) dalam

Pembelajaran Menulis Teks Tanggapan Deskriptif” (Studi Eksperimen Kuasi

pada Kelas VII SMPN 2 CISALAK Tahun Ajaran 2014/2015. Kurikulum 2013)”.


(7)

1.2 Identifikasi Masalah

Sebuah penelitian dilakukan karena adanya masalah yang harus dipecahkan, termasuk dalam penelitian yang akan penulis lakukan kali ini. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai masalah apa saja yang melatarbelakangi penulis melakukan penelitian ini. Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi permasalahan yang muncul dari kegiatan menulis teks tanggapan deskriptif sebagai berikut:

1. Peserta didik masih memiliki minat belajar yang masih sangat rendah. Akhirnya, mereka melakukan kegiatan menulis hanya untuk melaksanakan kewajiban dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

2. Peserta didik masih merasa bahwa kegiatan menulis teks tanggapan deskriptif masih sangat sulit, hal tersebut terjadi karena peserta didik tidak terbiasa dalam mengungkapkan gagasan dan membuat tulisan sesuai dengat apa yang mereka lihat , dengar dan rasakan

3. Pendidik menyampaikan materi pembelajaran mengenai menulis teks tanggapan deskriptif dengan cara yang kurang tepat.

4. Peserta didik tidak mampu menumbuhkan minat mereka dalam kegiatan pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif karena kurang tepatnya metode yang digunakan oleh pendidikan


(8)

Sadar akan kemampuan yang dimiliki penulis, beragam permasalahan yang dipaparkan akan dibatasi oleh penulis. Fokus permasalahan yang akan coba diteliti adalah penggunaan metode edutainment belanbe (belajar dan bermain) dalam menulis teks tanggapan deskriptif

1.4 Rumusan Masalah

Penulis merumuskan beberapa masalah dalam bentuk pertanyaan seperti berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas VII SMPN 2 Cisalak dalam menulis teks tanggapan deskriptif sebelum dan sesudah menggunakan metode edutainment belanbe (belajar dan bermain)

2. Apakah ada perbedaan yang signifikan pada kemampuan siswa kelas VII SMPN 2 Cisalak dalam menulis teks tanggapan deskriptif sebelum dan sesudah menggunakan metode edutainment belanbe (belajar dan bermain)?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. untuk mengetahui kemampuan menulis teks tanggapan deskripif siswa kelas VII SMPN 2 Cisalak sebelum dan sesudah menggunakan metode edutainment belanbe (belajar dan bermain);


(9)

2. untuk mengetahui perbedaan yang signifikan pada kemampuan siswa Kelas VII SMPN 2 Cisalak dalam menulis teks tanggapan deskriptif sebelum dan sesudah menggunakan metode edutainment belanbe (belajar dan bermain).

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.6.1 Manfaat Akademis

Selain memberikan kontribusi konkret dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, penelitian ini juga dapat dijadikan bahan pijakan untuk mendukung, memperkuat, juga melakukan pengembangan pada penelitian selanjutnya.Khususnya, yang berkaitan dengan pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif dengan menggunakan metode edutainment.

1.6.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti: Dengan penelitian ini peneliti berharap dapat menggunakan metode pembelajaran bahasa Indonesia yang menarik dan menyenangkan bagi siswa, salah satunya dengan menggunakan metode edutainment belanbe (belajar dan bermain).


(10)

2. Bagi Guru: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi guru untuk menjadikan metode edutainment belanbe sebagai alternatif pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif agar lebih bervariasi. 3. Bagi siswa: Dengan penelitian ini diharapkan siswa dapat memperoleh

pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis mereka, khususnya menulis teks tanggapan deskriptif.

1.7 Anggapan Dasar

Peneliti mengungkapkan beberapa anggapan dasar yang melandasi penelitian ini. Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Hal yang paling penting dari pengajaran menulis adalah kegiatan pembelajaran aktif yang melibatkan siswa secara langsung disertai kegiatan yang menyenangkan dan menghibur.

2. Menulis teks tanggapan deskriptif adalah kemampuan yang harus dipenuhi siswa dalam tercapainya tujuan kurikulum 2013.

3. Metode edutainment mampu menciptakan situasi yang menyenangkan dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif dan menciptakan daya tarik pada siswa, sehingga aktif juga termotivasi.


(11)

Pada suatu penelitian, tentu terdapat definisi operasionalnya. Oleh sebab itu, pada penelitian yang dilakukan dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif yang dilakukan peneliti juga terdapat definisi operasional. .

1. Edutainment belanbe menawarkan suatu pandangan belajar yang positif dan praktis serta menyenangkan sebagai salah satu cara yang efektif bagi pembelajar pada segala lapisan usia. Dengan menggunakan metode edutainment, seseorang dapat memanfaatkan fleksibilitas tingkah laku dalam proses pembelajaran yang baru dan menyenangkan. Penelitian ini menggunakan metode edutainment yang dilakukan dengan cara memberikan motivasi melalui permainan juga interaksi dengan kelompok secara menyenangkan, memberikan materi disertai contoh dengan memanfaatkan media yang ada, dan melakukan simulasi penulisan teks tanggapan deskriptif.

Konsep dasar edutainment belanbe berupaya agar pembelajaran berlangsung dalam suasana yang kondusif dan menyenangkan. Ada tiga asumsi yang menjadi landasannya , yaitu :

a. Perasaan positif (senang/gembira) akan mempercepat pembelajaran, sedangkan perasaan negatif seperti sedih, takut, terancam dan merasa tidak mampu, akan memperlambat belajar atau bahkan bisa menghentikannya sama sekali.

b. Kedua: Jika seseorang mampu menggunakan potensi nalar dan emosinya jitu, maka ia akan membuat loncatan prestasi belajar secara


(12)

berlipat ganda, hal ini merupakan peluang dan sekaligus tantangan yang menggembirakan bagi kalangan pendidik.

c. Ketiga: Apabila setiap pembelajaran dapat dimotivasi dengan tepat dan diajar dengan cara yang benar, cara yang menghargai gaya belajar dan modal itas mereka, maka mereka semua akan dapat mencapai hasil belajar maksimal dan optimal

2. Teks deksriptif adalah penggambaran suatu objek atu peristiwa secara apa adanya sesuai dengan apa yang dilihat, di dengar dan dirasakan. deskriptif juga memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang dapat dijelaskan melalui tujuan, struktur organisasi dan ciri linguistiknya. Ciri- ciri linguistik teks tanggapan deskriptif adalah :

a.. Menggunakan Partisipan Spesipik, Contoh : Kucing ku. dan generalised participant : Sekelompok benda tertentu , contoh dalam deskriptif report: Kucing;

b. Menggunakan beberapa kata kerja action, khususnya ketika menggambarkan tingkah laku atau perilaku binatang atau orang yang digambarkan;

c. Menggunakan bahasa deskriptif, tetapi faktual dan tepat, tidak bersifat imajinatif untuk mengungkapkan:

d. Ciri-ciri fisik sesuatu atau seseorang (warna , bentuk, ukuran,dan lain-lain);


(13)

e. Apa yang dimiliki oleh sesuatu atau seseorang (bagian tubuh, komponen dan sebagainya);

f. Apa yang dilakukan (Kebiasaan, tingkah laku, fungsi, penggunaan dan sebagainya)

g. Menggunakan bahasa unuk mendefinisikan, mengklasifikasikan, membandingkan dan membedakan;

h. Kemungkinan mempunyai banyak kata-kata teknis, sesuai dengan benda atau sesuatu yang dideskripsikan;

i. Menggunakan gaya tulisan yang bersifat formal dan objektif. Dan pendapat penulis kurang tepat dalam jenis teks deskriptif.

3. Teks tanggapan deskriptif yang akan digunakan dalam penelitian adalah teks mengenai seni budaya di indonesia khususnya kegiatan seni budaya yang ada di lingkungan siswa. Selain sesuai dengan yang terdapat dalam buku ajar siswa kurikulum 2013, penulisan teks tanggapan deskriptif mengenai kegiata seni budaya yang ada di lingkungan siswa dipilih agar siswa mampu lebih detail dan kreatif dalam menulisnya. Juga untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia . hal ini sesuai dengan yang dipelajari di kelas VII SMP untuk Kurikulum 2013.

1.9 Hipotesis


(14)

H1= Terdapat perbedaan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif

yang signifikan antara pembelajaran dengan metode edutainment belanbe (belajar dan bermain) dengan metode pembelajaran yang lain yang diterapkan dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif.

H0= Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis teks tanggapan

deskriptif yang signifikan antara pembelajaran dengan metode

edutainment belanbe (belajar dan bermain) dengan metode

pembelajaran yang lain yang diterapkan dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif.


(1)

2. untuk mengetahui perbedaan yang signifikan pada kemampuan siswa Kelas VII SMPN 2 Cisalak dalam menulis teks tanggapan deskriptif sebelum dan sesudah menggunakan metode edutainment belanbe (belajar dan bermain).

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.6.1 Manfaat Akademis

Selain memberikan kontribusi konkret dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, penelitian ini juga dapat dijadikan bahan pijakan untuk mendukung, memperkuat, juga melakukan pengembangan pada penelitian selanjutnya.Khususnya, yang berkaitan dengan pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif dengan menggunakan metode edutainment.

1.6.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti: Dengan penelitian ini peneliti berharap dapat menggunakan metode pembelajaran bahasa Indonesia yang menarik dan menyenangkan bagi siswa, salah satunya dengan menggunakan metode edutainment


(2)

2. Bagi Guru: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi guru untuk menjadikan metode edutainment belanbe sebagai alternatif pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif agar lebih bervariasi. 3. Bagi siswa: Dengan penelitian ini diharapkan siswa dapat memperoleh

pengetahuan dan pengalaman yang lebih banyak sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis mereka, khususnya menulis teks tanggapan deskriptif.

1.7 Anggapan Dasar

Peneliti mengungkapkan beberapa anggapan dasar yang melandasi penelitian ini. Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Hal yang paling penting dari pengajaran menulis adalah kegiatan pembelajaran aktif yang melibatkan siswa secara langsung disertai kegiatan yang menyenangkan dan menghibur.

2. Menulis teks tanggapan deskriptif adalah kemampuan yang harus dipenuhi siswa dalam tercapainya tujuan kurikulum 2013.

3. Metode edutainment mampu menciptakan situasi yang menyenangkan dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif dan menciptakan daya tarik pada siswa, sehingga aktif juga termotivasi.


(3)

Pada suatu penelitian, tentu terdapat definisi operasionalnya. Oleh sebab itu, pada penelitian yang dilakukan dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif yang dilakukan peneliti juga terdapat definisi operasional. .

1. Edutainment belanbe menawarkan suatu pandangan belajar yang positif dan praktis serta menyenangkan sebagai salah satu cara yang efektif bagi pembelajar pada segala lapisan usia. Dengan menggunakan metode

edutainment, seseorang dapat memanfaatkan fleksibilitas tingkah laku dalam proses pembelajaran yang baru dan menyenangkan. Penelitian ini menggunakan metode edutainment yang dilakukan dengan cara memberikan motivasi melalui permainan juga interaksi dengan kelompok secara menyenangkan, memberikan materi disertai contoh dengan memanfaatkan media yang ada, dan melakukan simulasi penulisan teks tanggapan deskriptif.

Konsep dasar edutainment belanbe berupaya agar pembelajaran berlangsung dalam suasana yang kondusif dan menyenangkan. Ada tiga asumsi yang menjadi landasannya , yaitu :

a. Perasaan positif (senang/gembira) akan mempercepat pembelajaran, sedangkan perasaan negatif seperti sedih, takut, terancam dan merasa tidak mampu, akan memperlambat belajar atau bahkan bisa menghentikannya sama sekali.


(4)

berlipat ganda, hal ini merupakan peluang dan sekaligus tantangan yang menggembirakan bagi kalangan pendidik.

c. Ketiga: Apabila setiap pembelajaran dapat dimotivasi dengan tepat dan diajar dengan cara yang benar, cara yang menghargai gaya belajar dan modal itas mereka, maka mereka semua akan dapat mencapai hasil belajar maksimal dan optimal

2. Teks deksriptif adalah penggambaran suatu objek atu peristiwa secara apa adanya sesuai dengan apa yang dilihat, di dengar dan dirasakan. deskriptif juga memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang dapat dijelaskan melalui tujuan, struktur organisasi dan ciri linguistiknya. Ciri- ciri linguistik teks tanggapan deskriptif adalah :

a.. Menggunakan Partisipan Spesipik, Contoh : Kucing ku. dan generalised participant : Sekelompok benda tertentu , contoh dalam deskriptif report: Kucing;

b. Menggunakan beberapa kata kerja action, khususnya ketika menggambarkan tingkah laku atau perilaku binatang atau orang yang digambarkan;

c. Menggunakan bahasa deskriptif, tetapi faktual dan tepat, tidak bersifat imajinatif untuk mengungkapkan:

d. Ciri-ciri fisik sesuatu atau seseorang (warna , bentuk, ukuran,dan lain-lain);


(5)

e. Apa yang dimiliki oleh sesuatu atau seseorang (bagian tubuh, komponen dan sebagainya);

f. Apa yang dilakukan (Kebiasaan, tingkah laku, fungsi, penggunaan dan sebagainya)

g. Menggunakan bahasa unuk mendefinisikan, mengklasifikasikan, membandingkan dan membedakan;

h. Kemungkinan mempunyai banyak kata-kata teknis, sesuai dengan benda atau sesuatu yang dideskripsikan;

i. Menggunakan gaya tulisan yang bersifat formal dan objektif. Dan pendapat penulis kurang tepat dalam jenis teks deskriptif.

3. Teks tanggapan deskriptif yang akan digunakan dalam penelitian adalah teks mengenai seni budaya di indonesia khususnya kegiatan seni budaya yang ada di lingkungan siswa. Selain sesuai dengan yang terdapat dalam buku ajar siswa kurikulum 2013, penulisan teks tanggapan deskriptif mengenai kegiata seni budaya yang ada di lingkungan siswa dipilih agar siswa mampu lebih detail dan kreatif dalam menulisnya. Juga untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia . hal ini sesuai dengan yang dipelajari di kelas VII SMP untuk Kurikulum 2013.


(6)

H1= Terdapat perbedaan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif yang signifikan antara pembelajaran dengan metode edutainment

belanbe (belajar dan bermain) dengan metode pembelajaran yang lain yang diterapkan dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif.

H0= Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis teks tanggapan deskriptif yang signifikan antara pembelajaran dengan metode

edutainment belanbe (belajar dan bermain) dengan metode

pembelajaran yang lain yang diterapkan dalam pembelajaran menulis teks tanggapan deskriptif.