2.4 Efek Negatif Radiasi Sinar-X
Dalam keselamatan radiasi dikenal Health Physics yaitu prinsip untuk mencegah timbulnya efek non stokastik dan efek stokastik dengan meminimalkan
paparan terhadap petugas dan pasien selama pemeriksaan radiografi. Efek radiasi pada manusia merupakan hasil dari rangkaian proses fisik dan
kimia yang terjadi segera setelah terpapar dosis radiasi yang tinggi 10-15 detik, kemudian diikuti dengan proses biologi dalam tubuh. Proses biologi meliputi
rangkaian perubahan pada tingkat molekuler, seluler atau perubahan pada sel. Bergantung pada dosis radiasi yang diterima oleh tubuh.
6
2.4.1 Efek Non Stokastik Deterministik
Efek non stokastik adalah efek somatik yang meningkat dalam keparahan akibat dosis radiasi yang melebihi ambang batas. Efek in berasal dari dosis radiasi
yang cukup besar melebihi kebutuhan dalam radiologi diagnostik, dapat timbul segera setelah terpapar atau beberapa bulan atau tahun setelah paparan. Contohnya
adalah Erythema, kerontokan rambut, pembentukan katarak dan berkurangnya. a.
Efek radiasi pada membran mukosa mulut Radiasi pada daerah kepala dan leher khususnya pada bagian nasofaring akan
memperngaruhi sebagian besar mukosa mulut. Akibatnya dalam keadaan akut akan terjadi efek samping pada mukosa mulut berupa mukositis yang dirasa pasien sebagai
nyeri pada saat menelan, mulut kering dan kehilangan cita rasa. Keadaan ini seringkali diperparah oleh timbulnya infeksi jamur pada mukosa lidah serta palatum.
1
b.
Efek radiasi pada jaringan dan organ
Radiosensitivitas pada jaringan atau organ tubuh diukur dengan adanya respon terhadap radiasi. Kehilangan moderat sel tidak mempengaruhi fungsi organ tubuh.
Namun, dengan hilangnya sejumlah besar sel semua organisme terpengaruh sehingga dapat dilihat. Tingkat keparahan perubahan ini tergantung pada dosis radiasi yang
diberikan.
1,6
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Efek Stokastik
Efek stokastik terjadinya suatu efek karena fungsi dan dosis radiasi yang diterima oleh seseorang tanpa suatu nilai ambang yang termasuk dalam kelompok ini
kanker. Efek stokastik akibat dari perubahan sel-sel individual subletal dalam DNA. Konsekuensi yang paling penting dari kerusakan tersebut adalah karsinogenesis. Efek
yang ditimbulkan meskipun sangat kecil kemungkinannya juga dapat terjadi.
a. Karsinogenesis
Radiasi menyebabkan kanker dengan mengubah DNA. Mekanisme yang paling mungkin adalah radiasi mutasi gen. tindakan radiasi sebagai promotor, merangsang
sel untuk berkembang biak sehingga mengubah sel premaligna menjadi lebih ganas. Mutasi gen mungkin juga melibatkan hilangnya fungsi dalam kasus gen supresor
tumor. Data tentang radiasi kanker terutama berasal dari populasi orang yang telah terkena radiasi tingkat tinggi, namun, pada prinsipnya, bahkan dosis rendah radiasi
dapat memulai pembentukan kanker dalam satu sel.
1,9
b. Leukemia
Insiden Leukemia selain leukemia lumphocytic kronis meningkat setelah terpapar radiasi pada sumsum tulang. Bagi individu yang terpapar di bawah usia 30
tahun, risiko untuk pengembangan leukemia setelah sekitar 30 tahun. Bagi individu terpapar sebagai orang dewasa, risiko tetap ada sepanjang hidup. Leukemia muncul
lebih cepat dari kanker karena semakin tingginya tingkat pembelahan sel dan diferensiasi sel-sel induk hematopoietik dibandingkan dengan jaringan lain. Orang
yang lebih muda dari 20 tahun lebih berisiko daripada orang dewasa.
1,12
c. Kanker tiroid
Insiden karsinoma tiroid muncul dari epitel folikular meningkat pada manusia setelah terpapar. Hanya sekitar 10 atau kurang dari individu yeng terkena kanker
dapat menyebabkan kematian.
1,12
Universitas Sumatera Utara
d. Kanker esophangeal
Data yang berkaitan dengan kanker esophangeal relatif jarang. Kanker ini banyak ditemukan di Jepang pada mereka yang selamat dari bom atom dan penderita
diobati dengan radiasi x untuk ankylosing spondylitis. e.
Kanker kelenjar ludah Insiden tumor kelenjar saliva meningkat pada pasien yang melakukan terapi
radiasi untuk penyakit kepala dan leher. resiko yang tertinggi pada penderita yang melakukan terapi radiasi sebelum usia 20 tahun.
Radiasi dapat menghentikan pertumbuhan sel dalam jumlah besar atau kerusakan subletal pada sel-sel individu yang menghasilkan pembentukan sel
kanker.
11
Efek deterministik dengan efek stokastik dapat dibedakan dengan melihat tabel 1.
Tabel 3. Perbedaan Efek Stokastik dengan Non Stokastik.
8
Efek deterministik Efek stokastik
Contoh Mukositis
akibat terapi
radiasi di rongga mulut
Radiasi dapat membentuk katarak
Radiasi dapat menyebabkan kanker
Menyebabkan Kematian sel
Merusak DNA Batas dosis ambang Ya, Membunuh sel yang
cukup diperlukan sehingga menyebabkan respon klinis
Tidak, bahkan satu foton dapat menyebabkan perubahan pada
DNA yang memicu kanker Efek klinis dan
dosis Efek klinis
sebanding dengan
dosis.
Semakin besar dosis maka semakin besar efeknya
Efek klinis tidak tergantung dosis.
Tidak ada respon; individu memiliki efek baik atau tidak
Universitas Sumatera Utara
Kemungkinan memiliki efek dan
dosis Semua individu
menunjukkan efek ketika dosis di atas ambang
Frekuensi efek
sebanding dengan dosis.
Semakin besar dosis semakin besar efek yang ditimbulkan.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Konsep