Studi Evaluasi Mutu Gizi Menu Makan Siang dan Status Gizi Karyawati pada Perusahaan Garmen
RINGKASAN
ESNITA. M. Studi Evaluasi Mutu Gizi Menu Makan Siang dan Status Gizi
Karyawati pada Perusahaan Garmen. (Di bawah bimbingan A M l N l NASOETION
dan SUMALI MlRAhl ATMOJO).
Tujuan Umurn penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang
mutu gizi menu makan siang dan status gizi karyawati pada perusahaan garmen
yang mengelola makan siang dan tidak mengelola makan siang. Secara khusus
penelitian ini bertujuan untuk : (I) mempelajari pengelolaan makan siang karyawati
di perusahaan garmen, (2) mengetahui tingkat pengetahuan gizi, persepsi dan
preferensi karyawati terhadap menu makan siang, (3) mengetahui komposisi menu
makan siang, (4) mengetahui perbedaan mutu gizi serta sumbangan energi dan
protein makan siang, tingkat konsumsi energi dan protein per hari, serta.status gizi
karyawati, (5) mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi dengan tingkat
konsumsi energi dan protein per hari karyawati, serta (6) mengetahui hubungan
antara tingkat konsumsi energi dan protein per hari dengan status gizi karyawati.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan garmen di Kawasan Berikat
Nusantara (KBN), Jakarta Utara, dari bulan September sampai dengan bulan
November 1999. Contoh dalam penelitian ini adalah karyawati bagian produksi
dengan jumlah contoh masing-masing 30 orang dari perusahaan yang mengelola
makan siang (perusahaan 1) dari total contoh 5 900 orang dan dari perusahaan
yang tidak mengelola makan siang (perusahaan 2) dari total contoh 2 800 orang
sehingga jumlah contoh seluruhnya sebanyak 60 orang. Pemilihan contoh dilakukan
secara acak sederhana (Singarimbun & Effendi, 1995).
Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer meliputi : (1) identitas contoh, pendapatan (pendapatan dari pabrik dan dari
luar pabrik), pengetahuan gizi, kebiasaan makan, persepsi dan preferensi karyawati
terhadap menu makan siang yang diperoleh dengan rnenggunakan kuesioner, (2)
untuk melihat status gizi, diambil data berat badan (menggunakan timbangan injak)
dan tinggi badan (menggunakan mikrotoise), (3) komposisi menu makan siang
diperoleh dari data konsumsi karyawati melalui pengamatan di lapangan dan dengan
menggunakan alat bantu kuesioner, (4) konsumsi total energi dan protein diperoleh
melalui recall 2x24 jam untuk setiap' rninggu yang dilakukan dalam dua minggu
berturut-turut.
Data
~.sekunder
~~.meliputi data geografis dan keadaan umum
perusahaan, sistem
upah,
serta
datakeadaan~umumkawawsti aiperolehdaiihasil
~~~~~~~~
~~~~~~~~
~~~~
~
~
~~
~
~
~
~
~~~~~
~~~~~~
~
wawancara dengan pihak perusahaan dan pengamatan langsung pelaksanaan
makan siang di perusahaan.
Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara statistik deskriptif dan
inferensia. Data konsumsi makan siang dan di luar makan siang dihitung dengan
menggunakan program komputer food processor. Data pengetahuan gizi diolah
dengan cara diberi skor dan dikategorikan menjadi pengetahuan gizi baik, sedang,
dan kurang. Mutu gizi menu makan siang diukur berdasarkan Nilai Ragam
Konsumsi Gizi (NRKG) dan Net Protein Utilization (NPU). Status gizi contoh diukur
secara antropometri untuk menentukan lndeks Massa Tubuh (IMT) dan kemudian
dikelompokkan menjadi status gizi baik, kurang, dan lebih. Angka kecukupan energi
dihitung berclasarkan nilai BMR sedangkan angka kecukupan protein dihitung
berdasarkan Protein Senilai Telur (PST), Skor Asam Amino (SAA), dan Mutu Cerna
(MC) (Muhilal, Jalal, & Hardinsyah, 1998).
ESNITA. M. Studi Evaluasi Mutu Gizi Menu Makan Siang dan Status Gizi
Karyawati pada Perusahaan Garmen. (Di bawah bimbingan A M l N l NASOETION
dan SUMALI MlRAhl ATMOJO).
Tujuan Umurn penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang
mutu gizi menu makan siang dan status gizi karyawati pada perusahaan garmen
yang mengelola makan siang dan tidak mengelola makan siang. Secara khusus
penelitian ini bertujuan untuk : (I) mempelajari pengelolaan makan siang karyawati
di perusahaan garmen, (2) mengetahui tingkat pengetahuan gizi, persepsi dan
preferensi karyawati terhadap menu makan siang, (3) mengetahui komposisi menu
makan siang, (4) mengetahui perbedaan mutu gizi serta sumbangan energi dan
protein makan siang, tingkat konsumsi energi dan protein per hari, serta.status gizi
karyawati, (5) mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi dengan tingkat
konsumsi energi dan protein per hari karyawati, serta (6) mengetahui hubungan
antara tingkat konsumsi energi dan protein per hari dengan status gizi karyawati.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan garmen di Kawasan Berikat
Nusantara (KBN), Jakarta Utara, dari bulan September sampai dengan bulan
November 1999. Contoh dalam penelitian ini adalah karyawati bagian produksi
dengan jumlah contoh masing-masing 30 orang dari perusahaan yang mengelola
makan siang (perusahaan 1) dari total contoh 5 900 orang dan dari perusahaan
yang tidak mengelola makan siang (perusahaan 2) dari total contoh 2 800 orang
sehingga jumlah contoh seluruhnya sebanyak 60 orang. Pemilihan contoh dilakukan
secara acak sederhana (Singarimbun & Effendi, 1995).
Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer meliputi : (1) identitas contoh, pendapatan (pendapatan dari pabrik dan dari
luar pabrik), pengetahuan gizi, kebiasaan makan, persepsi dan preferensi karyawati
terhadap menu makan siang yang diperoleh dengan rnenggunakan kuesioner, (2)
untuk melihat status gizi, diambil data berat badan (menggunakan timbangan injak)
dan tinggi badan (menggunakan mikrotoise), (3) komposisi menu makan siang
diperoleh dari data konsumsi karyawati melalui pengamatan di lapangan dan dengan
menggunakan alat bantu kuesioner, (4) konsumsi total energi dan protein diperoleh
melalui recall 2x24 jam untuk setiap' rninggu yang dilakukan dalam dua minggu
berturut-turut.
Data
~.sekunder
~~.meliputi data geografis dan keadaan umum
perusahaan, sistem
upah,
serta
datakeadaan~umumkawawsti aiperolehdaiihasil
~~~~~~~~
~~~~~~~~
~~~~
~
~
~~
~
~
~
~
~~~~~
~~~~~~
~
wawancara dengan pihak perusahaan dan pengamatan langsung pelaksanaan
makan siang di perusahaan.
Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara statistik deskriptif dan
inferensia. Data konsumsi makan siang dan di luar makan siang dihitung dengan
menggunakan program komputer food processor. Data pengetahuan gizi diolah
dengan cara diberi skor dan dikategorikan menjadi pengetahuan gizi baik, sedang,
dan kurang. Mutu gizi menu makan siang diukur berdasarkan Nilai Ragam
Konsumsi Gizi (NRKG) dan Net Protein Utilization (NPU). Status gizi contoh diukur
secara antropometri untuk menentukan lndeks Massa Tubuh (IMT) dan kemudian
dikelompokkan menjadi status gizi baik, kurang, dan lebih. Angka kecukupan energi
dihitung berclasarkan nilai BMR sedangkan angka kecukupan protein dihitung
berdasarkan Protein Senilai Telur (PST), Skor Asam Amino (SAA), dan Mutu Cerna
(MC) (Muhilal, Jalal, & Hardinsyah, 1998).