Kerangka Acuan Kerja – Sayembara Desain Kantor DPRD Kab. FLOTIM
2016
1
SAYEMBARA PROYEK
DESAIN KANTOR DPRD KABUPATEN FLORES TIMUR
A. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perkembangan situasi dan politik nasional yang telah berubah secara drastis, yaitu dengan berkembangnya demokrasi. Diiringi munculnya parpol- parpol dengan jumlah puluhan parpol, maka penataan perwakilan suara rakyat berupa kelembagaan DPRD juga mengalami perubahan, baik
kwalitas maupun kwantitas. Dalam skala lingkup regional, hal ini tercermin melalui tampilan gedung DPRD yang ada di Indonesia. Dengan makin berkembangnya kehidupan bernegara dan pemikiran masyarakat yang semakin maju dan kritis di Kabupaten Flores Timur serta
makin pesatnya pertambahan jumlah penduduk di Kabupaten ini sehingga timbul banyak masalah yang terjadi dalam masyarakat, baik dalam hubungannya dengan masyarakat itu sendiri maupun pemerintah, apalagi jika ketidak adilan kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Untuk itu
dituntut adanya suatu wadah yang dapat menyampaikan aspirasi rakyat kabupaten Flores Timur.
Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemerintahan Daerah memiliki tugas dan fungsi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta
masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Gedung DPRD merupakan wadah aktifitas lembaga pemerintahan dari anggota dewan legislatif dalam bentuk bangunan. Aktifitas kegiatan tersebut berhubungan dengan dua unsur yaitu kelembagaan eksekutif dengan masyarakat dimana keduanya mempengaruhi tugas dan wewenang dari
anggota dewan legislatif. Hubungan DPRD dengan lembaga pemerintahan merupakan hubungan kerja yang berkait dengan wewenang DPRD sebagai pengontrol pemerintah, sedangkan hubungan dengan masyarakat merupakan hubungan tugas dari DPRD sebagai penampung aspirasi rakyat yang akan
disampaikan kepada pemerintah, sehingga tugas dan wewenang itulah yang merupakan pembentuk dari fungsi dari bangunan itu sendiri.
Kerangka Acuan Kerja – Sayembara Desain Kantor DPRD Kab. FLOTIM
2016
2
Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan dalam menjalankan tugas dan fungsi demi meningkatkan kinerja dan kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah secara berdaya guna dan berhasil guna, diperlukan sarana dan prasarana kerja yang memadai, karena merupakan
faktor penting dalam mendukung terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah. Kantor DPRD Sebagai Bangunan Negara, mempunyai nilai strategis sebagai tempat berlangsungnya proses penyelenggaraan negara yang diatur dan dikelola agar fungsional, andal, efektif, efisien, dan
diselenggarakan secara tertib.
Gedung DPRD sebagai wadah kegiatan lembaga ini nantinya akan digunakan para wakil-wakil rakyat untuk menyalurkan aspirasinya. Sehingga diharapkan bangunan DPRD sebagai rumah rakyat juga mencerminkan bangunan yang merakyat. Merakyat dalam artian bahwa bangunan tersebut
diharapkan dapat menghilangkan kesenjangan antara rakyat dan para wakilnya yang duduk di lembaga. Dengan kesan berwibawa dan terbuka maka kesan secara visual seolah-olah rakyat merasa terlindungi, terwakili, dan tersalurkan aspirasinya serta tetap menghormati kedudukan dan keberadaan anggota
dewan.
Selain dampak secara administratif penyelenggaraan pemerintahan, juga memberikan dampak secara teknis dimana aspek fungsional dan kehandalan bangunan menjadi berkurang berdasarkan hasil penelitian dari lembaga berwenang, sehingga akan memberikan pengaruh terhadap keselamatan, kesehatan,
kenyamanan pengguna pada Gedung Kantor DPRD Kabupaten Flores Timur. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah yaitu untuk
mewujudkan penyelenggaraan bangunan gedung yang tertib, baik secara administratif maupun secara teknis, agar terwujud bangunan gedung yang fungsional, andal, yang menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kePratamahan pengguna, serta serasi dan selaras dengan lingkungannya, maka
pembangunan Gedung DPRD Kabupaten Flores Timur menjadi pilihan terbaik yang perlu dilakukan untuk mengembalikan aktifitas penyelenggaraan pemerintah daerah yang efisien dan efektif serta meningkatkan kinerja dan kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah secara berdaya guna dan berhasil guna.
Prinsip penataan sarana dan prasarana kerja pemerintahan daerah yang diwujudkan dalam pembangunan Gedung Kantor DPRD Kabupaten Flores Timur yang merupakan Gedung Negara, dilakukan berdasarkan azas tertib, adil, transparan, efisien dan efektif, manfaat, keselamatan, kesejahteraan, kepatutan, dan
akuntabel, serta memperhatikan kemampuan keuangan daerah Sejalan dengan prinsip-prinsip tersebut, maka sebagai bagian dari proses penyelenggaraan pembangunan yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 54
tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah dan perubahannya, maka metode pengadaan yang dipilih adalah dengan metode Sayembara. Pemilihan metode sayembara dianggap lebih sesuai karena memberikan kesempatan yang luas bagi Warga Negara Indonesia praktisi, akademisi, mahasiswa
yang memiliki kompetensi dalam bidang arsitektur dan perancangan bangunan gedung untuk berkompetisi dalam memberikan gagasan-gagasan desain yang terbaik sesuai dengan konteks sayembara. Pelaksanaan Kegiatan Sayembara Desain Kantor DPRD Kabupaten Flores Timur ini dilakukan oleh Unit Layanan
Pengadaan Kabupaten Flores Timur bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia IAI NTT sebagai mitra strategis. Out putproduk Sayembara Desain Gedung Kantor DPRD Kabupaten Flores Timur ini pada akhirnya dijadikan sebagai panduan dan acuan pihak Pemerintah daerahpusat dapat dimanfaatkan dengan
segera melalui program-program pembangunan yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2017.
Kerangka Acuan Kerja – Sayembara Desain Kantor DPRD Kab. FLOTIM
2016
3
B. MAKSUD DAN TUJUAN