KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA DESAIN LANDMARK DAN SCULPTURE KEMAYORAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
SAYEMBARA DESAIN
LANDMARK DAN SCULPTURE KEMAYORAN

JAKARTA OKTOBER 2018

Kerjasama :
Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran)

dan
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta

I. LATAR BELAKANG
Kemayoran adalah suatu kawasan di pusat kota Jakarta yang semula dikenal karena fungsinya
sebagai bandar udara internasional pertama di Indonesia sejak tahun 1938. Dahulu sebagai
Bandar Udara Internasional, Kemayoran merupakan pintu gerbang utama untuk masuk ke
Indonesia.
Dari waktu ke waktu setelah Indonesia merdeka, kota Jakarta sebagai ibu kota negara tumbuh
dengan cepatnya ke segala penjuru, tidak terkecuali daerah Kemayoran. Karena semakin
padatnya hunian di sekitar Kemayoran dan lokasi bandara yang semakin dekat ke pusat kota,
serta bertambah padatnya volume penerbangan, maka pemerintah memutuskan untuk

memindahkan fungsi bandara ke tempat yang baru di Cengkareng dengan alasan keselamatan
penerbangan, kebisingan, terbatasnya lahan, dan demi kepentingan pembangunan kota Jakarta.
Perkembangan selanjutnya kawasan seluas 454 Ha eks bandara Kemayoran yang terletak tepat di
pusat kota Jakarta, dalam keadaan kosong, sepenuhnya dikembalikan ke pemerintah pusat
(sekretariat negara).Pemerintah memutuskan untuk mengembangkan kawasan tersebut dengan
membangun sebuah kota di dalam kota Metropolitan Jakarta yang mempunyai fungsi sebagai
sarana perdagangan internasional khususnya untuk menunjang kegiatan ekspor komoditi nonmigas. Diwujudkanlah kota Baru Bandar Kemayoran dengan segala fasilitas yang dikenal saat
ini.
RENCANA UMUM TATA RUANG
RUTR DKI Jakarta 1987 dan ditegaskan kembali dalam RUTR DKI Jakarta 2005, 2010, 20130
menyebutkan bahwa Komplek Kemayoran termasuk wilayah yang akan dikembangkan secara
khusus sebagai sub sentra baru yang menampung kegiatan sektor perdagangan, perumahan, dan
perkantoran dengan pola kepadatan penduduk sedang. Komplek Kemayoran juga akan
dikembangkan sebagai wilayah hijau berlingkungan asri.
Berdasarkan pengkajian atas potensi lokasi lahan, aksesbilitas, potensi hutan rawa dengan habitat
langka, dan lain-lain, diputuskan bahwa penggunaan lahan di Komplek Kemayoran harus
ditingkatkan intensitasnya disamping tetap berfungsi sebagai sarana pusat promosi, informasi

dan perdagangan Internasional (One stop service) dengan tetap memperhatikan pembangunan
berwawasan lingkungan.

Saat ini, Kemayoran bukan lagi menjadi nama bandara di Jakarta. Kemayoran hanya dikenal
sebagai nama kecamatan di Jakarta Pusat atau identik dengan Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang
digelar tiap tahun. Namun, pernah pada suatu masa Kemayoran identik dengan bandara.
Kemayoran yang saat ini tengah tumbuh menjadi kawasan elit dengan berbagai keunggulan yang
dimilikinya, memang sudah didukung jaringan infrastruktur jalan yang tertata rapi dan lebar. Di
samping itu, banyaknya proyek properti di kawasan ini. Lahan eks bandara Kemayoran bermetamorphosis

menjadi

kawasan Central

Business

District (CBD)

baru

di

Jakarta.


Eksistensi office building, akan menjadi sangat strategis dalam mendukung berbagai aktivitas
bisnis di kawasan Kemayoran dan sekitarnya. Kemayoran terus berkembang, baik permukiman,
perkantoran maupun perdagangan dengan segala macam fasilitasnya.
BANDARA KEMAYORAN
Bandara Kemayoran punya dua landasan pacu yang saling bersilangan. Pertama, landasan pacu
utara-selatan (17-35) dengan ukuran 2.475 x 45 meter. Kedua, landasan pacu barat-timur (08-26)
dengan ukuran 1.850 x 30 meter. Landasan pacu pertama kini menjelma menjadi Jalan
Benyamin Sueb dan landasan pacu kedua menjadi Jalan HBR Motik.
Sarana vital dari bekas Bandara Kemayoran yang kini sudah sulit disaksikan adalah apron
(tempat parkir pesawat) dan hanggar pesawat. Selain dua landasan pacu yang berubah fungsi itu,
menara Air Trafic Control (ATC) dan ruang tunggu penumpang juga masih ada. Hanya saja, dua
bangunan terakhir itu kondisinya agak kurang terawat.
Menurut situs penggagas Museum Nasional Bandara Kemayoran, Menara ATC bekas Bandara
Kemayoran dulunya merupakan Menara ATC pertama di Asia. Bangunan itu telah ditetapkan
sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Indonesia. Di gedung bekas Terminal A Bandara
Kemayoran, terdapat tiga relief bertema manusia Indonesia, Flora dan Fauna Indonesia, dan
Sangkuriang.
Sejarah Kemayoran, menurut Windoro Adi dalam Batavia, 1740: Menyisir Jejak Betawi (2010),


tak bisa dilepaskan dari tokoh kolonial Isaac de l'Ostale de Saint Martin yang berpangkat mayor
dalam militer maskapai dagang Belanda Vereniging Oost-Indische Compagnie (VOC). Sebagai
pejabat VOC, dia memiliki tanah yang banyak dan luas. Konon, nama Kemayoran berasal dari
pangkat mayornya di VOC.
Selain mengacu pada Mayor Isaac, Windoro Adi juga menyajikan versi lain soal asal usul nama
Kemayoran. Pada 1929, selain membangun lapangan terbang, pemerintah kolonial juga
membangun asrama militer bagi perwira berpangkat mayor. Pendeknya masih terkait dengan
pangkat “mayor”.
Bandara Kemayoran mulai dibangun sebagai bandara komersial sejak 1934. Bandara ini mulai
beroperasi pada 6 Juli 1940 dan resmi dibuka pada 8 Juli 1940, dengan ditandai . Pesawat DC-3
Dakota milik perusahan penerbangan Hindia Belanda Koninklijk Nederlends Indische Luchvaart
Maatschapij (KNILM) menjadi pesawat pertama yang mendarat di Bandara Kemayoran. Pesawat
itu terbang dari lapangan udara Tjililitan yang sekarang adalah Bandara Halim Perdanakusuma.
Bandara Kemayoran pun jadi tempat diadakan pameran kedirgantaraan pertama di Nusantara.
Pameran tersebut mulai dibuka tepat pada hari ulang tahun Ratu Belanda Wilhelmina pada 31
Agustus 1940.
Bandara ini mengalami perkembangannya sesuai dengan masa perkembangan Indonesia, sejak
berdirinya, saat pendudukan Jepang, awal-awal kemerdekaan dan terus berlanjut sampai
akhirnya dipindah ke Cengkareng - Tangerang.
Setelah tak terpakai, area bekas bandara ini dipercayakan pengelolaannya kepada Badan

Pengelola Kompleks Kemayoran (BPKK) berdasarkan Kepres No 53 tahun 1985 juncto Kepres
no 73 tahun 1999. Pelaksana hariannya diserahkan kepada Direksi Pelaksanaan Pengendalian
Pembangunan Kompleks Kemayoran (DP3KK). Pada 1992, bekerja sama dengan pihak swasta,
DP3KK membangun rumah susun di Jalan Dakota yang dulunya merupakan lahan apron.
Pembangunan tersebut merupakan cikal-bakal Kota Baru Bandar Kemayoran.

Saat ini di sekeliling bekas bandara terdapat banyak bangunan-bangunan bertingkat. Di sekitar
bekas bangunan ATC pun sedang disiapkan bangunan-bangunan baru yang lebih besar.
Sisa-sisa jejak bandara dengan kode KMO ini telah berstatus cagar budaya. Agar orang tidak
lupa di area PRJ Kemayoran dulu pernah ada bandara. Jangan sampai orang ingat Bandara
Kemayoran hanya sebagai salah satu setting komik Tintin dalam seri Penerbangan 714 ke Sidney.
Mengingat sejarah yang panjang sebelum terbentuknya kawasan menjadi seperti sekarang ini,
Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
Jakarta mengadakan sayembara dengan 2 obyek lokasi yang saling berhubungan, yaitu :
1. Sayembara desain landmark di lokasi jalan Benyamin Sueb Kemayoran
2. Sayembara desain sculpture di lokasi danau Taman Hutan Kota Kemayoran

II. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)SAYEMBARA

DAERAH PERENCANAAN

Nama Sayembara

:

SAYEMBARA DESAIN LANDMARK DAN SCULPTURE
KEMAYORAN

Lokasi sayembara

Pemrakarsa
B. Peta Lokasi

:
1. Landmark

:

Jl. Benyamin Sueb , Kemayoran

2. Sculpture


:

Danau Taman Hutan Kota Kemayoran

: PPK Kemayoran
:

Komplek
MONAS

KEMAYORAN

Jalan Benyamin Sueb

Jalan HBR Motik.

Lokasi : Landmark dan Sculpture

Lokasi : Sculpture


Lokasi : landmark

Bundaran Benyamin Sueb

LANDMARK dan SCULPTURE
Landmark
- Bangunan landmark di desain di bundaran jalan Benyamin Syueb

Landmark secara umum dapat diartikan sebagai penanda. Dalam suatu kawasan keberadaan
suatu landmark berfungsi untuk orientasi diri bagi pengunjung. Landmark dapat berupa bentuk
alam seperti bukit, gunung, danau, lembah, dan sebagainya. Dalam perkembangannya, landmark
dapat berupa gedung, monumen, sculpture, tata kota, alur jalan, dan vegetasi.
Sedang menurut buku Perancangan Kota Secara Terpadu (Markus Zahnd, 2006) : “Landmark
adalah titik referensi seperti elemen node, tetapi orang tidak masuk ke dalamnya karena bisa
dilihat dari luar letaknya. Landmark adalah elemen eksternal dan merupakan bentuk visual yang
menonjol dari kota”. Landmark adalah bentuk visual yang menjolok dari sebuah kota.dan
merupakan elemen terpenting dari bentuk kota, karena berfungsi untuk membantu orang dalam
mengarahkan diri dari titik orientasi untuk mengenal kota/ kawasan
keseluruhannya.


Fungsi landmark, diantaranya :
- mempermudah manusia dalam mengenali tempat berpijak.
- hierarki suatu wilayah
- penunjuk arah
- pembentuk Skyline
- vistas
- focal Points
- simbol penanda kota
- ciri khas penanda suatu daerah

itu sendiri secara

Contoh Landmark :
Monas (Monumen Nasional) di Jakarta, Tugu Bundaran HI Jakarta, Tugu Katulistiwa Pontianak,
Gedung Sate di Bandung, Jam Gadang di Bukittinggi, Tugu di Jogjakarta, Monumen Jogja
Kembali.
Landmark Kemayoran yang didesain :
➢ harus dapat mencirikan identitas kawasan baik menggambarkan masa lalu, memory sebuah
kawasan maupun gambaran masa depan

➢ the position of a prominent or well-known object in a particular landscape.
➢ segala sesuatu yang memudahkan untuk dikenali, dikenang, dan dikagumi, berkaitan
monumen, bangunan, dan struktur lainnya
➢ berfungsi untuk membantu orang dalam mengarahkan diri pada titik orientasi tertentu pada
sebuah sebuah lokasi
➢ sebagai sebuah simbol visual yg mengindentifikasikan suatu kota (kawasan kemayoran)
berdasarkan bentuk visual tertentu yang kuat karena memiliki suatu yang khas dan tidak
dimiliki daerah lain serta berada pada tempat strategis sebuah kota, dimana arah atau
aktivitas saling bertemu.
➢ memperhatikan skala lingkungan, berada di jalan utama dengan penikmat sebagian besar
orang berkendara, dari jauh...mendekat..dekat...dan hilang...
➢ menggambarkan ciri khas kawasan kemayoran
Sculpture
- Sculpture yang didesain berada di area danau hutan kota Kemayoran
Sculpture atau patung (biasaya dengan bentuk tidak beraturan, bahkan kadang seperti karya
instalasi) adalah karya seni tiga dimensi yang dibuat dengan membentuk atau menggabungkan
bahan keras umumnya batu (entah batu atau marmer), logam, kaca, atau kayudan / atau bahan
plastik/ lunak/PVC/UPCatau dengan suara dan / atau teks dan atau cahaya dan lain sebagainya.
Beberapa patung dibuat langsung dengan teknik memahat, ukiran, mencetakatau digabungkan,
dilas, dicetak, atau teknik lainnya.


Fungsi sculpture :
✓ Menghiasi sebuah ruangan (interior maupun eksterior)
✓ Melambangkan sebuah kesan ciri khas dari suatu wilayah; bangunan, ruangan, taman,
tempat-tempat bersejarah dan lainnya.
✓ Memberikan petunjuk sebuah perjalanan sejarah dari suatu wilayah
✓ Memberikan gambaran istalasi yang tiba-tiba muncul dan untuk dikenang bagi penikmat
✓ Memberikan kesatuan lokasi dimana sculpture berada
Contoh :

HUTAN KOTA

KONSEP DESAIN DANAU

KRITERIA PERANCANGAN
Desain diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan tuntutan desain yang terbagi sebagai berikut :
1. Konsep Arsitektur Kota; Konteks bangunan dengan Kawasan Kota Baru Kemayoran
agar selaras dengan pengembangan perencanaan dan perancangan kawasankhususnya
masterplan kawasan.
2. Kesinambungan;


desain arsitektur landmark diharapkan mengakomodir kesinambungan dan

keserasian

dengan

lingkungan

sekitar

kawasan

kemayoran

dan

sejarah

perkembangan kota hingga saat ini.


desain sculpture diharapkan dapat menyatu dengan konsep idea yang sudah ada dan
mulai di implementasikan di lokasi

3. Ekspresi Bangunan


Ekspresi landmark dan fasilitas pendukung yang memperhatikan beberapa
pertimbangan sebagai berikut :
o bukan merupakan tiruan dari bangunan yang telah ada
o mepresentasikan sejarah kawasan dan masa depan kawasan
o inovatif, bekarakter kuat, progresif dan adatatif terhadap perkembangan
kawasan kedepan.
o Skalatif (skala kota) dimana penikmat bangunan dari dua sisi jalan (arus
lalu lintas dua arah) dan di satu sisi jalan lainnya yang tidak langsung
dapat menuju sirkulasi utama.
o Memperhatikan nilai – nilai sejarah dan budaya lokal kawasan
o memperlihatkan keterkaitan antar fungsi dan juga kawasan sekitar secara
arsitektural.
o green building; merupakan upaya untuk mendukung praktik berkelanjutan
yang ramah lingkuangan di kawasan
o memperhatikan

penggunaan

material

yang

memudahkan

dalam

pemeliharaan dan ketahanan terhadap iklim setempat, khususnya kota
Jakarta serta penggunaan material “low embodied energy” dan “low
embodied carbon”
o rancangan mempertimbangkan kemudahaan pelaksanaan melalui metode
pelaksanaan konstruksi terutama bangunan sculpture yang berada di dalam
danau air) yang menggunakan energi yang rendah dalam proses
konstruksinya.

o optimum reliability; dengan memperhatikan durable design details, praktis
dan mudah dalam pemeliharaan.
4. Harga Konstruksi
Landmark yang didesain maksimum dengan harga pelaksanaan di 2019 adalam
Rp.1.500.000.000,- dan sculpture Rp. 1.300.000.000,-

BATASAN DAN PERMINTAAN
1. Data Lahan/Site
a. Lokasi

:

- Landmark

: Jl. Benyamin Sueb , Kemayoran , Jakarta Pusat

- Sculpture

: Danau Hutan Taman Kota, Kemayoran, Jakarta Pusat

b. Luas Area

:

- Landmark

: 3.129 m2

- Sculpture

:

m2

c. Koefisien Dasar Bangunan

:-

d. Koefisien Lantai Bangunan

:-

e. Garis Sempadan Bangunan

:-

f. Lapis Bangunan Maksimum

: -

2. Batas-batas Lahan
a. Utara

:.

b. Timur

:-

c. Selatan

:-

d. Barat

:-

3. Program Ruang :

Program ruang/ fasilitas disesuaikan dengan ide untuk bangunan landmark dan
sculture

KRITERIA PENILAIAN :
Kriteria:

Keterangan:

KATEGORI

Para Juri akan memberikan pertimbangan terbaik didalam

PERENCANAAN

menilai karya pemenang berdasarkan karya yang dikirim
dan menunjukan elemen-elemen dalam uraian diatas.

Perencanaan dan

Pemahaman dan kelengkapan sesuai KAK dan peraturan

Perancangan –

yang berlaku

50%

✓ konsep landmark : integrasi antara komponen dalam
kawasan berkaitan (sejarah masa lampau, keterkaitan
urban/ peren-canaan urban, transportasi dan ruang
public, taman dan lainnya sekitar lokasi)
✓ konsep sculpture : menyatu dengan konsep penataan
kawasan danau
✓ lokasi landmark di bundaran jalan : sirkulasi lalu lintas
yang ada dikaitkan dengan penikmatan manusia
terhadap bangunan landmark (lalu lintas kendaraan 2
sisi dan lalu lintas yang mengarah di sisi lainnya)
✓ sirkulasi pejalan kaki dikaitkan dengan penikmatan
manusia terhadap bangunan landmark sculpture
Aspek Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Kenyamanan dalam bangunan landmark/ sculpture mengingat
keberadaan lokasi.
✓ landmark : design yang inovatif, memperhatikan masa
lalu, tata letak yang efisien, dan kenyamanan penikmat/

pengguna
✓ Sculpture : inovatif, reaktif, kemudahan perawatan
dalam air
Aspek keterbangunan dan manfaat terhadap kota/ urban
dikaitkan dengan penikmat/ pemakai dan lingkungan
Elemen-elemen

Orientasi rancangan melalui pendekatan lingkungan urban

berwawasan hijau

dan sejarah serta lingkungan tropis

– 30%

Kepekaan rancangan landmark terhadap energi, air, limbah,
dan gas rumah kaca (CO2), apabila diperluas dengan
rancangan ME
Rancangan ruang terbuka publik dan ruang hijau.

Ekspresi

Menarik bagi penikmat, pengunjung, pemakai terkait

Rancangan – 20%

landmark, sculpture sebagai icon penanda kawasan
Memaksimalkan Potensi Lahan dan terkait lalu lintas
Kemampuan didalam menciptakan Identitas : Unik, Orisinil
dan mempertimbangkan lingkungan

BENTUK SAYEMBARA
➢ Sayembara merupakan Sayembara Desain 2 (dua) tahap.
➢ Terbuka untuk semua anggota IAI dan masyarakat umum/ disiplin ilmu non arsitektur
(bekerjasama dengan anggota IAI)

TATA CARA PENJURIAN
Sayembara ini merupakan penilaian 2 (dua) tahap, yaitu :
1.

Peserta lolos dokumen administrasi : Identitas, NPWP, Anggota IAI (bagi peserta
perorangan dan ketua kelompok wajib men scan kartu anggota yang masih berlaku, dan
SKA yang masih berlaku).

2.

Peserta dinilai oleh Dewan Juri (dari aspek keterbangunan landmark/sculpture, peraturanperaturan pembangunan landmark di perkotaan, keselamatan bangunan landmark dan
aspek lainnya)

3.

Peserta dinilai Tahap I oleh Dewan Juri untuk masuk nominasi 5 (lima) besar

4.

Nominator 5 (lima) besar masing-masing kategori diminta untuk mempersiapkan materi
presentasi. Presentasi dilakukan di Jakarta. Bagi peserta yang berdomisili di luar kota,
biaya transportasi dan penginapan tidak ditanggung oleh panitia pelaksana

5.

Penilaian Tahap II, nominator 5 (lima) besar masing-masing kategori presentasi dengan
materi presentasi di hadapan Dewan Juri, undangan dan publik (terbatas) untuk
menentukan Penghargaan 1, 2 dan 3 tiap kategori (kategori landmark dan sculpture)

MATERI KARYA
Peserta dapat memasukan karya lebih dari 1 karya dan lebih dari 1 kategori dengan ketentuan
nomor pendaftaran berbeda untuk masing-masing kategori.
Peserta diminta mengunggah karya dengan ketentuan panel presentasi sebagai berikut :
I. Materi Peserta diminta mengunggah karya dengan mekanisme :
a. Ketentuan Panel Karya :
o 8-9 (delapan s/d sembilan) panel karya dalam ukuran A2 disusun secara
potrait. Peserta harus memperhatikan dan mempertimbangkan jenis dan
ukuran Font agar dapat terbaca jika panel A2 diperkecil menjadi ukuran A4.
o File panel karya dalam format .jpg/.jpeg; besaran file maksimum 1 MB per
file/panel.

o Layout mengikuti format penyajian dan tidak diperkenankan mencantumkan
identitas apapun pada panel.
o Penamaan file per halaman adalah menurut urutan nomor lembar, dimulai
dari gambar konsep-konsep, siteplan dst.

Contoh :
Konsep Makro

: Panel_01.jpeg

Konsep Mikro

: Panel_02.jpeg

Gambar Situasi

: Panel_03.jpeg

Gambar/ Foto

: terbangun saat ini

Dan seterusnya

b. Menyertakan data dengan Hi – Resolution gambar – gambar tersebut kedalam CD-R
(pada saat menjadi ominator) untuk keperluan dokumentasi Penyelenggara dalam
bentuk format .jpeg per halaman gambar.
c. Daftar Gambar; daftar gambar–gambar (skala gambar bebas namun terukur,
diwajibkan menggunakan skala batang). Ketentuan mengenai format panel karya dan

urutannya adalah sebagai berikut :
o 2 (Dua) Panel Konsep ukuran A2 terdiri dari konsep-Konsepyang memuat :

1)

Konsep secara makro

1 panel

2)

Konsep mikro, metode konstruksi , gambaran anggaran

1 panel

d. 6-7 (Enam sampai Tujuh) panel prarencana ukuran A2 terdiri dari Gambar-gambar
dan atau skematik desain dengan skala sesuai proporsi yang memuat perencanaan
dan perancangan :
1)

Gambar Situasi/ rencana tapak gambar yang menunjukan
posisi landmark/ sculpture di dalam tapak (termasuk posisi
dalam air/ danau) terhadap lingkungan/ hubungan denah 1 panel
landmark/sclupture dan tata ruang luar/penghijauan di dalam
kawasan tapak.

2)

Gambar Denah, gambar yang menunjukan susunan tata
ruang (apabila ada) dalam bangunan landmark yang berskala
dan menerangkan peil lantai, denah ruang luar terkait

2 panel

landmark/ sculpture
3)

Tampak

Bangunan

menunjukan

landmark/sculpture,

pandangan

ke-empat

gambar

sisi/arah

yang

bangunan

landmark . Untuk landmark posisi lalulintas dua arah dan
arah yang lain arah kedatangan. Dapat digambarkan secara

1 panel

vista (tampak vista), berturut-turut arah datang sampai
klimaks menjumpai bangunan landmark/ sculture.
4)

Potongan Bangunan landmark/sculpture, gambar secara
memanjang dan melintang untuk menunjukan secara garis

1 panel

besar penampang dan sistem struktur bangunan landmark.
5)

Perspektif Eksterior, terdiri atas: Perspektif eksterior
bangunan landmark/sculpture berupa Aerial view / bird eye
view;Perspektif man eye view dari arah kedatangan tapak;

1 panel

Perspektif

eksterior

lainnya

yang

dianggap

penting,

perspektif interior (kalaupun ada)
6)

Aksonometri Sistem Struktur dan MEP, memperlihatkan 1 panel
sistem struktur dan skema MEP secara umum.

SUSUNAN PANITIA PENGARAH :
No.

NAMA

INSTITUSI

1

Stevanus J. Manahampi, IAI

IAI Jakarta

2

Rachmad Widodo, IAI

IAI Jakarta

3

Theresia Asri Purnomo, IAI

IAI Jakarta

SUSUNAN PANITIA PELAKSANA :
No.

NAMA

INSTITUSI

1

Rachmad Widodo, IAI

IAI Jakarta

2

Ike Murwanti

IAI Jakarta

3

Harkit Primacahyani

IAI Jakarta

SUSUNAN JURI Landmark :
No.

NAMA

INSTITUSI

1

Riski Renando, S.T., MAUD.

Pemrakarsa

2

Stevanus J. Manahampi, IAI

IAI Jakarta

3

Yori Antar, IAI

IAI Jakarta

SUSUNAN JURI Sculpture :
No.

NAMA

INSTITUSI

1

Riski Renando, S.T., MAUD.

Pemrakarsa

2

Cosmas Gozali , IAI

IAI Jakarta

3

Andra Martin, IAI (tbc)

IAI Jakarta

PENGHARGAAN SAYEMBARA
Sayembara ini merupakan sumbangan pemikiran dan sebagai wujud apresiasi kepada peserta
oleh karena itu bagi Karya Terbaik akan diberikan penghargaan berjumlah total

Rp.

180.000.000,- (Seratus Delapan Puluh Juta Rupiah) dan pajak ditanggung oleh Pemenang, untuk
Landmark dan Sculpture terdiri masing-masing atas:

PEMENANG

URAIAN

JUMLAH

Penghargaan 1

Tunai + sertifikat

Rp. 50.000.000,-

Penghargaan 2

Tunai+ sertifikat

Rp. 25.000.000,-

Penghargaan 3

Tunai + sertifikat

Rp. 15.000.000,-

JADWAL SAYEMBARA

1
2

4-10 Oktober 2018
Persiapan Pendaftaran
12 Oktober – 23 Nopember 2018
Pendaftaran, Download Dokumen dan Pemasukan Karya

3

23 Oktober 2018

4

23 Nopember 2018

5

24 Nopember s/d 29 Nopember 2018

6

06 Desember 2018

7

07 Desember 2018

8

08 Desember 2018

Penjelasan Pekerjaan dan Tinjauan Lokasi (Penjelasan Lapangan)

Batas Pemasukan Karya (online jam 23.59)

Administrasi dan Penjurian Tahap I (Nominator 5 besar)

Penjurian Tahap II dan Penentuan Pemenang

Pengumuman Pemenang Sayembara

Pemberian Hadiah

Catatan : Tanggal Tetap Penjurian akan diatur detail kemudian

PENGATURAN PESERTA, TATA CARA PENDAFTARAN, PENJELASAN DAN
PEMASUKAN
Kemayoran adalah suatu kawasan di pusat kota Jakarta yang semula dikenal karena fungsinya
sebagai bandar udara internasional pertama di Indonesia sejak tahun 1938. Dahulu sebagai
Bandar Udara Internasional, Kemayoran merupakan pintu gerbang utama untuk masuk ke
Indonesia.
Saat ini Komplek Kemayoran termasuk wilayah yang akan dikembangkan secara khusus sebagai
sub sentra baru yang menampung kegiatan sektor perdagangan, perumahah, dan perkantoran
dengan pola kepadatan penduduk sedang. Komplek Kemayoran juga akan dikembangkan
sebagai wilayah hijau berlingkungan asri.

Berdasarkan pengkajian atas potensi lokasi lahan, aksesbilitas, potensi hutan rawa dengan habitat
langka, dan lain-lain, diputuskan bahwa penggunaan lahan di Komplek Kemayoran harus
ditingkatkan intensitasnya disamping tetap berfungsi sebagai sarana pusat promosi, informasi
dan perdagangan Internasional (One stop service) dengan tetap memperhatikan pembangunan
berwawasan lingkungan.
Untuk memberikan citra positif menjadi kawasan baru yang akan datang tanpa meninggalkan
sejarah, memori kawasan, keberadaan hutan taman kota dan habitatnya Pusat Pengelolaan Kota
Kemayoran (PPK Kemayoran) bekerjasama dengan IAI Jakarta mengadakan Sayembara
Desain Landmark dan Sculpture.
Sayembara ini terbuka dan bersifat nasional yang dapat diikuti oleh anggota IAI yang
mempunyai sertifikat keahlian dengan syarat-syarat :
1. Peserta
a. Sayembara ini terbuka bagi Anggota IAI yang memiliki kompetensi dalam bidang
arsitektur dan ber-Sertifikat Keahlian Arsitektur (SKA) yang masih berlaku;
b. Peserta dapat terdiri atas perseorangan, kelompok (Tim) maksimum 5 orang
termasuk ketua kelompok.
c. Bagi peserta perorangan dan ketua kelompok wajib memiliki keanggotaan IAI,
SKA Arsitektur dan NPWP.
d. Bagi peserta yang kelompok, Ketua Kelompok wajib memiliki SKA yang dan
NPWP yang berlaku. Kemudian peserta disarankan (boleh berkolaborasi) untuk
bekerja sama/berkolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya (ahli struktur, ahli ME,
seniman, ahli urban, sejarah, dsb) dalam mengikuti sayembara ini;
e. Anggota kelompok diperbolehkan datang dari disiplin non arsitektur (sarjana seni,
seniman, sejarah, landscape, grafis, urban dan lain sebagainya)
f. Setiap Peserta/Kelompok boleh mengirimkan proposal/karya lebih dari 1 (satu)
alternatif dan lebih dari 1 kategori namun dalam pendaftaran yang berbeda.
g. Bagi para Pemenang, proposal/karya yang diserahkan/dilombakan harus asli dan
bukan dari hasil plagiasi baik secara keseluruhan maupun sebagian dari hasil karya
orang lain
h. Pemenang Penghargaan 1 wajib melanjutkan pengembangan desain hasil karya
sayembaranya pada tahap selanjutnya bersama dengan Konsultan DED, kecuali
dinyatakan lain dalam Perikatan/perjanjian yang dibuat antara Pemenang
Penghargaan 1 dan Pemrakarsa.

i. Seluruh peserta yang memasukan proposal/karya berhak mendapatkan sertifikat
sayembara.
j. Keputusan Panitia Penyelenggara adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
serta tidak diadakan korespondensi terhadap penetapan pemenang sayembara.
k. Korespondensi melalui surel oleh peserta hanya diperkenankan untuk menanyakan
kejelasan teknis dan dalam batas waktu tertentu. Semua surel yang masuk akan di
informasikan ulang melalui website IAI Jakarta sehingga seluruh pendaftar yang
tidak mempunyai/ mengirimkan pertanyaan dapat mempunyai informasi yag sama.

2. Pendaftaran Dan Pengambilan Dokumen Sayembara
a. Peserta tidak dibebankan biaya pendaftaran.
b. Pendaftaran dilakukan melalui situs www.iai-jakarta.org dengan mengikuti
panduan pada Laman TATA CARA yang terhubung dengan website PPK
Kemayoran.
c. Pengambilan dokumen sayembara dilakukan dengan cara mengunduh dokumen
Sayembara dalam bentuk softcopy, yang berisi antara lain:
1)

Materi Kerangka Acuan Kerja ;

2)

Peta Lokasi (diperjelas kemudian)

d. Waktu pengunduhan berkas sayembara dapat dilakukan setiap saat sampai batas
waktu pendaftaran dinyatakan ditutup sesuai Jadwal Sayembara atau informasi
Panitia Pelaksana melalui website www. iai-jakarta.org.
3. Pengamatan Lokasi
Peserta dianjurkan untuk melakukan pengamatan lokasi agar dapat lebih memahami
keadaan yang sesungguhnya secara lebih mendalam dan adanya tinjauan lokasi
bersama.
4. Rapat Penjelasan Sayembara
Rapat penjelasan materi sayembara berikut acara tanya jawab (Aanwijzing) akan
diadakan pada bulan Oktober 2018 dengan informasi waktu dan tempat yang
ditentukan kemudian..

Para calon peserta diharapkan dapat hadir/mengirimkan wakilnya pada acara tersebut.
Hasil keputusan tanya jawab (Aanwijzing) akan menjadi Berita Acara yang dapat
dilihat melalui website oleh para peserta sayembara dan menjadi satu kesatuan dengan
dokumen pelaksanaan Sayembara.
5. Pemasukan Karya Sayembara
Pemasukan Karya sayembara dapat diunggah melalui Situs www.iai-jakarta.org (syarat
dan ketentuan berlaku) setelah melakukan login dan paling lambat pada tanggal 23
Nopember 2018

pukul 23.59 wib. Tata cara login dan mengunggah diatur dalam

Laman TATA CARA pada situs www.iai-jakarta.org.
6. Persyaratan Administrasi, Penilaian dan Diskualifikasi meliputi (peserta sayembara) :
a.
b.
c.

Kartu Indentitas seluruh anggota kelompok (KTP/ SIM/Paspor).
Scan Kartu Anggota IAI (aktif)/ SKA dan NPWP bagi perorangan dan ketua
kelompok
Daftar nama anggota kelompok beserta disiplin keilmuannya.

7. Persyaratan penilaian :
a.
b.
c.

Peserta memenuhi kelengkapan administrasi;
Peserta memenuhi persyaratan teknis pemasukan materi dan
penyajiansayembara;
Peserta memasukan karya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

format

8. Peserta dinyatakan diskualifikasi, bila:
a.

Peserta terbukti berafiliasi dengan Penyelenggara, Dewan Juri, baik secara pribadi
maupun hubungan kerja.

b.

Peserta terbukti melakukan komunikasi mengenai substansi yang mempengaruhi
proses penilaian dalam bentuk apapun pada anggota Dewan Juri selama masa
penyelenggaraan sayembara;

c.

Peserta membuka identitas dirinya dalam bentuk apapun yang akan mempengaruhi
proses penilaian juri.

d.

Dokumen karya peserta mempunyai tanda/identitas lain diluar persyaratan;

e.

Karya Peserta dinilai oleh Dewan Juri merupakan hasil plagiasi atau hasil karya
milik orang lain

f.

Tidak memenuhi persyaratan administrasi (misal : SKA tidak berlaku)

g.

Kelompok lain mendaftar dengan desain yang sama

STATUS MATERI DAN PEMENANG SAYEMBARA
1. Seluruh materi sayembara menjadi milik panitia penyelenggara dan pemrakarsa
dengan hak cipta karya milik peserta, kecuali dinyatakan lain dalam suatu perjanjian
perikatan.
2. Status pemenang selanjutnya akan mengikuti aturan-aturan yang berlaku secara umum
dan secara hukum di lingkungan Pemerintah RI, sejauh tidak melanggar Kode Etik dan
Kaidah Tata Laku IAI.
3. Pemenang Penghargaan 1 sayembara diwajibkan menyelesaikan dan menyerahkan
dokumen Konsep Rancangan dan Prarancangan/Skematik Desain berdasarkan
masukan catatan dari Dewan Juri dan Pemberi Tugas adapun dokumen Konsep
Rancangan dan Prarancangan/Skematik Desain antara lain sebagai berikut:
a. Konsep Rancangan
1) Program Rancangan yang disusun arsitek berdasarkan pengolahan data primer
maupun sekunder serta informasi lain untuk mencapai batasan tujuan desainserta
kendala persyaratan/ketentuan pembangunan yang berlaku.
2) Konsep Rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan pertimbanganpertimbangan semua bidang terkait (baik struktur, mekanikal, elektrikal,
dan/atau bidang keahlian lain bila diperlukan) yang melandasi perwujudan
gagasan rancangan yang menampung semua aspek, kebutuhan, tujuan, biaya dan
kendala desain.
b. Prarancangan / Skematik Desain
1) Prarancangan/Skematik Desain
Pada tahap ini berdasarkan Konsep Rancangan yang paling sesuai dan dapat

memenuhi persyaratan program perancangan (apabila ada), arsitek menyusun
pola dan gubahan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam gambar-gambar.
Sedangkan nilai fungsional dalam bentuk diagram-diagram. Aspek kualitatif
lainnya serta aspek kuantitatif seperti perkiraan luas lantai, informasi
penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu pelaksanaan
pembangunan disajikan dalam bentuk laporan tertulis maupun gambar-gambar.
2) Sasaran Dokumen Prarancangan/Skematik Desain adalah untuk:
a) Membantu pengguna jasa dalam memperoleh pengertian yang tepat atas
program dan konsep rancangan yang telah dirumuskan arsitek.
b) Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu
pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis.
c) Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas konsep rancangan
serta pengaruhnya terhadap kelayakan lingkungan.
d) Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep rancangan terhadap
ketentuan Rencana Tata Kota dalam rangka perizinan.
4. Semua biaya yang terkait dengan penyusunan dokumen Konsep Rancangan dan
Prarancangan/Skematik Desain menjadi tanggung jawab Pemenang Penghargaan 1,
antara lain: biaya honorarium tenaga ahli struktur, tenaga ahli ME, tenaga ahli QS
maupun tenaga ahli lainnya yang dibutuhkan dalam penyusunan dokumen tersebut.
5. Dokumen Konsep Rancangan dan Prarancangan/Skematik Desain selambat-lambatnya
diserahkan ke Pemrakarsa melalui IAI Jakarta pada Desember 2018 (tanggal
ditentukan kemudian), dan akan menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan Konsultan DED
(yang diseleksi dan ditetapkan secara terpisah oleh pemrakarsa).
6. Hadiah pemenang utama akan diserahkan setelah penyerahan dokumen konsep
rancangan dan pra rancangan dan cara/ tata aturan akan ditentukan oleh IAI Jakarta.
7. Pemenang Penghargaan 1 wajib melakukan pendampingan (dalam bentuk penjelasan
dalam rapat sebanyak 3 kali dalam waktu maksimum 6 (enam) bulan), kepada
Konsultan Perencana DED dan diberi kesempatan menjadi bagian dari Tim Tenaga
Ahli pada tim perencana Konsultan DED yang terpilih, kecuali dinyatakan lain dalam

perjanjian perikatan antara Pemenang Penghargaan 1 dan Pemrakarsa.
8. Pemenang Penghargaan 1 akan (diusulkan dan mendapat kesempatan) oleh
pemrakarsa/ pemilik proyek (akan diatur dengan perikatan berbeda antara pemenang 1
dengan pemrakarsa), menjadi tenaga ahli dalam tim perencana Konsultan DED
selanjutnya mendapatkan honorarium dari Konsultan DED dalam menyelesaikan
dokumen Pekerjaan Pengembangan Rancangan, Pekerjaan Pembuatan Gambar Kerja,
Pekerjaan Pembuatan Dokumen dan Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi dan
Pekerjaan Pengawasan Berkala, yang merupakan bagian dari penugasan Pemrakarsa
kepada Konsultan DED terpilih.
PEMRAKARSA DAN PENYELENGGARA
1. Pemrakarsa
Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran)
Alamat

: Jl. Merpati B14 kav 2, Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta
Pusat 10720

Telpon

:-

Fax

:-

Situs

:-

2. Penyelenggara
Bidang Sayembara Periode 2015-2018,
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta
Alamat

: Gedung Jakarta Design Center- lantai 7. Jl.Gatot Subroto
Kav. 53, Jakarta 10260

Telepon
Fax
Situs

: 021 536 90 546
: 021 530 4711
: www.sayembara-iai.org

Surel

: sayembara@iai-jakarta.org

PENUTUP
Hal-hal lain yang belum jelas dan tercantum dalam KAK dan lampiran-lampirannya, akan
ditetapkan kemudian dalam Berita Acara Penjelasan.
Jakarta, 12 Oktober 2018

Bidang Sayembara
IAI Jakarta 2015-2018

Rachmad Widodo, IAI