24. Pemasukkan
Penyampaian Dokumen
Penawaran
25. Batas Akhir
Waktu Pemasukan
Penawaran
26. Penawaran
Terlambat
24.1.A
1
Setelah File penawaran administrasi, teknis dan harga dienkripsi menggunakan Apendo.
2
peserta mengunggah upload file penawaran administrasi, teknis dan harga yang telah terenkripsi .rhs melalui
aplikasi SPSE sesuai jadwal yang ditetapkan.
3
Peserta dapat mengunggah file penawaran secara berulang sebelum
batas akhir
waktu pemasukan
Dokumen Penawaran. File penawaran terakhir akan menggantikan file
penawaran yang telah terkirim sebelumnya a.
Penawaran harus disampaikan secara elektronik melalui aplikasi SPSE kepada Panitia Pengadaan paling lambat pada waktu yang ditentukan
oleh Panitia Pengadaan.
b. Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir
pemasukan penawaran kecuali keadaan kahar, atau terjadi gangguan teknis. Apabila terpaksa dilakukan perubahan waktu batas akhir
pemasukan penawaran maka Panitia Pengadaan harus menginputkan alas an yang sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan pada aplikasi
SPSE
c. Aplikasi SPSE menolak setiap file penawaran yang dikirimkan setelah
batas akhir waktu pemasukan penawaran kirim
E. Pembukaan dan Evaluasi Penawaran
26. Pembukaan
Penawaran
27. Klarifikasi dan Konfirmasi
Penawaran 26.1
Pada tahap pembukaan penawaran, Panitia Pengadaan mengunduh download dan melakukan dekripsi file penawaran dengan
menggunakan Apendo sesuai waktu yang telah ditetapkan. 26.2
Terhadap file penawaran yang tidak dapat dibuka didekripsi, Panitia Pengadaan menyampaikan file penawaran tersebut kepada LPSE untuk
mendapat keterangan bahwa file yang bersangkutan tidak dapat dibuka dan bila dianggap perlu LPSE dapat menyampaikan file penawaran
tersebut kepada LKPP
26.3 Berdasarkan keterangan dari LPSE atau LKPP, apabila file penawaran
tidak dapat dibukadidekripsi maka Panitia Pengadaan dapat menetapkan bahwa file penawaran tersebut tidak memenuhi syarat
sebagai penawaran dan penyedia barangjasa yang mengirimkan file penawaran tersebut dianggap tidak memasukkan penawaran. Apabila
dapat dibuka, maka Panitia Pengadaan akan melanjutkan proses atas penawaran yang bersangkutan
26.4 File yang dianggap sebagai penawaran adalah dokumen penawaran
yang berhasil dibuka dan dapat dievaluasi yang sekurang-kurangnya memuat Satu file: harga penawaran, daftar kuantitas dan harga untuk
kontrak harga satuangabungan, jangka waktu penawaran, dan deskripsispesifikasi barangjasa yang ditawarkan.
26.5 Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 tiga peserta maka
pelelangan dinyatakan gagal 27.1 Dalam mengevaluasi dokumen penawaran, Pokja ULP dapat melakukan
klarifikasi terhadap hal-hal yang tidak jelas dalam dokumen penawaran. Peserta harus memberikan tanggapan atas klarifikasi. Klarifikasi tidak
boleh mengubah substansi dan harga penawaran. Klarifikasi dan tanggapan atas klarifikasi harus dilakukan secara tertulis.
27.2 Terhadap hal-hal yang diragukan berkaitan dengan dokumen penawaran, Pokja ULP dapat melakukan konfirmasi kebenarannya
termasuk peninjauan lapangan kepada pihak-pihakinstansi terkait. 27.3 Hasil klarifikasi konfirmasi dapat menggugurkan penawaran.
28. Evaluasi Penawaran
28.1 Evaluasi penawaran dilakukan dengan sistem gugur. 28.2
Data yang digunakan Pokja ULP dalam evaluasi dokumen penawaran adalah data yang diunggah upload pada sistem pengadaan secara
elektronik, sesuai dengan data syarat-syarat yang tertulis dalam dokumen pengadaan.
28.3 Dalam hal terdapat lebih dari satu data dokumen elektronik berbeda isi
dan tidak saling melengkapi serta tidak ada keterangan penarikan, penggantian, pengubahan, atau penambahan dokumen, maka dokumen
yang digunakan untuk evaluasi adalah dokumen yang diupload paling akhir. Tetapijika waktu uploadnya sama maka yang digunakan adalah
dokumen yang waktu modifikasin yapaling akhir.
28.4 Data dokumen elektronik yang rusak sesudah mendapat klarifikasi dari LPSE akibat kesalahan pengiriman dokumen oleh Penyedia Jasa, yang
mengakibatkan dokumen tersebut tidak dapat dilakukan evaluasi oleh Pokja ULP, maka dokumen elektronik tersebut dinyatakan tidak
memenuhi syarat.
28.5 Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan koreksi aritmatik dengan
ketentuan: a. volume pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan; b. apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan
harga satuan pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh
diubah; dan c. jenis pekerjaan:
1 yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam
hargasatuan pekerjaan yanglain dan harga satuan pada daftar kuantitas dan harga tetap dibiarkan kosong.
2 tidak ditawarkan atau menawarkan di bawah spesifikasi yang
ditentukan, maka dilakukan klarifikasi, apabila hasil klarifikasi menunjukkan jenis pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan
utama majoritem dan merupakan penyimpangan yang bersifat pentingpokok yang mempengaruhi lingkup, kualitas
dan hasilkinerja pekerjaan maka Dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan penawaran tidak dilakukan evaluasi lebih
lanjut
28.6 Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai penawaran sehingga
urutan peringkat dapat menjadilebih tinggi atau lebih rendah dari urutan peringkat semula.
28.7 Penawaran setelah koreksi aritmatik yang melebihi nilai total HPS dinyatakan gugur.
28.8 Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pokja ULP menyusun urutan
dimulai dari nilai penawaran terendah terkoreksi. 28.9 Hasil koreksi aritmatik diumumkan melalui website Kementerian
Lembaga Pemerintah Daerah Institusi sebagaimana tercantum dalam LDP.
28.10 Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur dilakukan oleh Pokja ULP untuk mendapatkan 3 tiga penawaran yang memenuhi syarat yang
dimulai dari penawaran terendah setelah koreksi aritmatik. 28.11 Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3 tiga
penawar yang menawar harga di bawah HPS maka proses lelang tetap dilanjutkan dengan melakukan evaluasi penawaran.
28.12 Pokja ULP melakukan evaluasi penawaran yang meliputi: a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis;dan c. evaluasi harga.
d.evaluasi kualifikasi 28.13 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut :
a. Pokja ULP dilarang menambah, mengurangi, menggantidan
ataumengubah kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
b. Pokja ULP danatau peserta dilarang menambah, mengurangi, mengganti, danatau mengubah isi
Dokumen Penawaran;
d. penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai
dengan ketentuan antara lain disampaikan oleh penawar yang berhak, pada waktu yang telah ditentukan, untukpaket pekerjaan
yang dilelangkan, memenuhi syarat- syarat yang ditetapkan meliputi syarat administrasi, syarat teknis dalam menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan dan harga yang wajar dapat
dipertanggungjawabkan tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting pokok atau penawaran bersyarat;
e. Penyimpangan yang bersifat pentingpokok atau penawaran
bersyara tadalah: 1 penyimpangan
dari Dokumen
Pengadaan yang
mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasilkinerja pekerjaan; danatau
2 penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan yang akan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat
danatau tidak adil diantara peserta yang memenuhi syarat
f. para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada Pokja ULP selama prosesevaluasi;
g. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha
yang tidak sehat danatau terjadi pengaturan bersama kolusi persekongkolan antara peserta, Pokja ULP danatau PPK, dengan
tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka: 1
peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain yang terlibat dimasukkan kedalam Daftar Hitam;
2 anggota Pokja ULP danatau PPK yang terlibat
persekongkolan diganti, dikenakan sanksi administrasi dan atau pidana;
3 proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan
peserta lainnya yang tidak terlibat apabila ada; dan 4 apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada
angka 3,maka pelelangan dinyatakan gagal
28.14 Evaluasi Administrasi: a. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:
1 syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Pengadaan dipenuhi dilengkapi:
a surat penawaran; b surat kuasa dari direktur utama pimpinan
perusahaan kepada penerima kuasa apabila dikuasakan; c JaminanPenawaranasli;
d Daftar Kuantitas dan Harga; e
surat perjanjian kemitraan kerjasama operasi apabila bermitra;
f rekapitulasi perhitungan TKDN khusus untuk peserta
yang tidak menyampaikan TKDN, penawarannya tidak digugurkan dan nilai TKDN nya dianggapnol;
g dokumen lainnya apabila diper- syaratkan,
dicantumkan dalam LDP seperti, daftar barang yang diimpor apabila impor;dan
h dokumen penawaran teknis. 2 memenuhi kriteria sebagai berikut:
a surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1 jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP, dengan
ketentuan: a apabila ada perbedaan nilai penulisan antara angka
dan huruf maka yang diakui adalah tulisan huruf; b apabila nilai yang tertulis dalam angka jelas
sedangkan nilai dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai yang tertulis dalam angka;
atau c apabila nilai dalam angka dan nilai yang tertulis
dalam huruf tidak jelas, maka penawaran dinyatakan gugur.
2 Bertanggal. b Jaminan Penawaran asli memenuhi ketentuan
sebagaiberikut: 1 diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan
atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian suretyship sebagaimana ditetapkan
oleh Menteri Keuangan;
2 Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak
kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP; 3 nama peserta sama dengan nama yang tercantum
dalam Jaminan Penawaran; 4 besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari
nilai sebagaimana tercantum dalam LDP; 5 besaran
nilai Jaminan
Penawaran dicantumkandalamangka dan huruf;
6 nama Pokja ULP yang menerima Jaminan Penawaran sama dengan nama Pokja ULP yang mengadakan
pelelangan; 7 paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket
pekerjaan yang dilelangkan; 8 Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat
unconditional sebesar nilai Jaminan dalam waktu paling lambat 14 empat belas hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Pokja ULP diterima oleh Penerbit Jaminan;
9 Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan Kerja Sama OperasiKSO harus ditulis atas nama
perusahaan kemitraanKSO; 10 subst ansi dan keabsahan keaslian Jaminan Penawaran
telah diklarifikasi dan dikonfirmasi tertulis oleh Pokja ULP kepada penerbit jaminan.
c surat kuasa apabila dikuasakan: 1 Harus ditandatangani direktur utama pimpinan
perusahaan; 2 Nama
penerima kuasa tercantum
dalam akte
pendiriananggaran dasar atau tenaga kerja tetap;
3 Dalam hal kemitraan, surat kuasa ditandatangani oleh anggota kemitraan yang diwakili menurut perjanjian
kerja sama. d surat perjanjian kemitraan kerjasama operasi apabila
bermitra memenuhi persyaratan antara lain sebagai berikut: 1 mencantumkan nama kemitraan sesuai dengan
dokumen isian kualifikasi 2 mencantumkan lead firm dan mitraanggota;
3 mencantumkan modal sharing darisetiap perusahaan;
4 mencantumkan nama
pihak yang
mewakili kemitraanKSO;
5 ditandatangani para calon peserta kemitraanKSO; e
dokumen lain seperti daftar barang yang diimpor apabila impor memenuhi persyaratan sebagai berikut: [kriteria
diisioleh Pokja ULP] f dokumen penawaran teknis.
akan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan kriteria persyaratan teknis pada tahap evaluasi teknis
b. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi secara tertulis terhadap hal-hal yang kurang jelasdan meragukan namun tidak boleh
mengubah substansi; c. peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan
dengan evaluasi teknis; d. apabila dari 3 tiga penawaran terendah ada yang tidak
memenuhi persyaratan administrasi, Kelompok Kerja ULP melakukan evaluasi administrasi terhadap penawar terendah
berikutnya apabila ada;
e. apabila hanya ada 1 satu atau 2 dua peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan
dengan evaluasi teknis; dan f. apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka pelelangan dinyatakan gagal. 28.15 Evaluasi Teknis:
a. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi; b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan
dalam dokumen pengadaanini; c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur dengan
ketentuan: 1
Pokja ULP menilai persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi dengan membandingkan pemenuhan
persyaratan teknis sebagaimana tercantum dalam LDP dan khusus personil inti serta peralatan utama minimal
tercantum dalam LDK;
2 penilaian persyaratan teknis, minimal dilakukan
terhadap: a
metode pelaksanaan pekerjaan memenuhi persyaratan substantive yang meliputi tahapanurutan
pekerjaan dari awal sampai akhir secara garis besar danuraiancara kerja dari masing- masing jenis
pekerjaan utama dan pekerjaan penunjangsementara yang ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan
utama yang
dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dan diyakini
menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan. Penilaian metode pelaksanaan tidak
mengevaluasi job- mix rinciancampurankomposisi material dari jenis pekerjaan;
Jenis-jenis pekerjaan
utama dan
pekerjaan penunjang sementara
yang ikut menentukan
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan utama ditetapkan
dalam LDP.Pekerjaan
penunjangsementara dimaksud, misalnya: 1 Pembuatan saluran pengelak
diversionchannel; 2
Pengeringan tempat
pekerjaan dewateringunwatering skala besar;
3 Pembuatan konstruksi pengaman protectionconstruction;
4 Pengaturan lalu lintas traffic management pekerjaanskala besar;atau
5 Jalan pengalihan jembatan sementara. b
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampaui batas waktu yaitu sampai dengan
serah terima pertamaProvision Hand Over PHO sebagaimana tercantum dalam LDP.
c Peralatan utama minimal: jenis, kapasitas,
komposisi dan jumlah yang disediakan untuk pelaksanaan pekerjaan menggunakan data peralatan
yang tercantum pada isian kualifikasi.
d personil inti : tingkat pendidikan, jabatan dalam
pekerjaan yang
diusulkan, pengalaman
kerja, keahlian keterampilan, yang ditempatkan secara
penuh,menggunakan data personilinti yang tercantum pada isian kualifikasi;
e bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan
sesuai dengan persyaratan sebagaimana tercantum dalam LDP ketentuan subkontrak dipersyaratkan
untuk nilai
penawaran harga
diatas Rp25.000.000.000,00;
f RK3K memenuhi persyaratan yaitu adanya sasaran
dan program K3 yang secara umum menggambarkan penguasaan dalam mengendalikan risiko bahaya K3.
g Memiliki Sertifikat Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga KerjaBPJS Ketenagakerjaan
3 Pokja ULP dapat meminta uji mutu teknis
fungsi untuk bahan alat tertentu sebagaimana tercantum dalam LDP;
d. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-halyang kurang jelas atau meragukan, Pokja ULP melakukan klarifikasi dengan peserta.
Hasil klarifikasi dapat menggugurkan penawaran; e. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan
ketahap evaluasi harga; f. apabila adari 3 tiga penawaran terendah setelah koreksi
aritmatik ada yang tidak memenuhi persyaratan teknis, Pokja ULP dapat melakukan evaluasi penawaran terhadap penawar
terendah berikutnya apabila ada dimulai dari evaluasi administrasi;
g. apabila hanya ada 1satu atau 2duapeserta yanglulus evaluasi teknis, maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi harga;
h. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka pelelangan dinyatakan gagal.
i. Terhadap peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan untuk dilakukan evaluasi kualifikasi
28.16 Evaluasi Harga: i. Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal- hal yang pokok
atau penting, dengan ketentuan: 1
total harga penawaran terkoreksi dibandingkan nilai total HPS:
a apabila total harga
terkoreksi melebihi nilai dinyatakan gugur;dan
penawaran total HPS,
b apabila semua harga
terkoreksi di atas nilai penawaran
total HPS, Pelelangan dinyatakan gagal;
2 harga satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari
110 seratus sepuluh perseratus dari harga satuan yang tercantum dalam HPS,dilakukan klarifikasi. Apabila setelah
dilakukan klarifikasi ternyata harga satuan penawaran tersebut timpang, maka harga satuan penawaran timpang
hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga. Selanjutnya daftar jenisitem
pekerjaan timpang tersebut dimasukkan ke dalam Kontrak
3 mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak
ditulis dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan.
Harganya dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan lainnya;
j. Dilakukan klarifikasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai berikut:
1 Klarifikasi dalam hal penawaran Tingkat Komponen Dalam
Negeri TKDN berbeda dibandingkan dengan perkiraan Pokja ULP;
2 KlarifikasiEvaluasi kewajaran harga dalam hal harga
penawaran nilainya di bawah 80 delapan puluh perseratus HPS,
Dengan ketentuan:
a Meneliti dan menilai kewajaran harga satuan dasar meliputi hargaupah, bahan, dan peralatan dari harga
satuan penawaran, sekurang-kurangnya pada setiap mata pembayaran utama;
b Meneliti
dan menilai
kewajaran kuantitaskoefisiendari unsur upah, bahan, dan
peralatan dalam Analisa Harga Satuan; c Hasil penelitian butir a dan butir b digunakan untuk
menghitung harga satuan yang dinilai wajar tanpa memperhitungkan keuntungan yang ditawarkan;dan
d Harga satuan yang dinilai wajar digunakan untuk menghitung total harga penawaran yang dinilai wajar
dan dapat dipertanggungjawabkan. e Total harga sebagaimana dimaksud pada hurufd.
dihitung berdasarkan volume yang ada dalam daftar kuantitas dan harga.
Apabila total harga penawaran yang diusulkan lebih kecil dari hasil evaluasi sebagaimana tersebut diatas, maka
harga penawarandinyatakan tidak wajardan gugur harga. Apabila total harga penawaran lebih besar dari hasil
evaluasi
sebagaimana tersebut
diatas,maka harga
penawarandinyatakan wajardanapabila
peserta tersebutditunjuk sebagaipemenang pelelangan, harus
bersedia untukmenaikkanJaminan
Pelaksanaanmenjadi5lima perseratus darinilai totalHPS. Apabila peserta yang bersangkutan tidak bersedia
menaikkan nilai Jaminan Pelaksanaan menjadi sebesar 5 HPS, penawarannya digugurkan danJaminan
Penawaran
dicairkan dan
disetorkan ke
kas NegaraDaerah, serta dimasukkan dalam Daftar Hitam.
k. Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri apabila memenuhi persyaratan diberlakukannya
preferensi harga dengan ketentuan Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri TKDN yang disampaikan oleh peserta
berdasarkan penilaian sendiri selfassessment, digunakan dalam evaluasi penawaran harga apabila pelelangan pekerjaan
tersebut diberlakukan preferensi harga yaitu apabila memenuhi ketentuan:
1
Preferensi Harga untuk BarangJasa dalam negeri diberlakukan pada Pengadaan Barang Jasa yang dibiayai
rupiah murni tetapi hanya berlaku untuk Pengadaan BarangJasa bernilai diatas Rp5.000.000.000,00 lima miliar
rupiah sampai dengan 31 Desember 2013 dan mulai1 Januari 2014 untuk Pengadaan BarangJasa bernilaidiatas
Rp1.000.000.000,00 satu miliar rupiah; dan
2 Preferensi Harga hanya diberikan kepada BarangJasa
dalam negeri dengan TKDN lebih besar atau sama dengan 25 dua puluh lima perseratus.
Apabila peserta tidak menyampaikan formulir perhitungan TKDN maka peserta dianggap tidak menginginkan
diberlakukan preferensi harga bagi penawarannya dan tidak menggugurkan.
Ketentuan dan tata cara penghitungan TKDN merujuk pada ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri yang membidangi
urusan perindustrian dengan tetap berpedoman pada tata nilai Pengadaan BarangJasa sebagaimana diatur
dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.70 Tahun
2012 beserta petunjuk teknisnya.
3 rumus penghitungan sebagai berikut:
HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP = Koefisien Preferensi Tingkat Komponen Dalam Negeri TKDN dikali
Preferensi tertinggi BarangJasa. HP
= Harga PenawaranHarga penawaran terkoreksi yang memenuhi persyaratan lelang dan telah
dievaluasi. 4
dalam hal terdapat 2 dua atau lebih penawaran dengan HEA yang sama, penawar dengan TKDN terbesar
adalah sebagai pemenang; 5
pemberian Preferensi Harga tidak mengubah Harga Penawaran dan hanya digunakan oleh Pokja ULP untuk
keperluan perhitungan HEA guna menetapkan peringkatpemenang.
1 HEA -------- HP
KP
29. Evaluasi Kualifikasi
30. Pembuktian Kualifikasi
l. Apabila terdapat 2 dua calon pemenang memiliki harga penawaran yang sama dalam hal tidak diperhitungkan TKDN,maka
Pokja ULP memilih peserta yang mempunyai kemampuan teknis lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita Acara Hasil Pelelangan.
m. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat terjadinya persaingan usaha tidak sehat danatau terjadi
pengaturan bersama
kolusipersekongkolan sebagaimana
ketentuan peraturan dan perundang-undangan, maka pelelangan dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat dimasukkan dalam Daftar
Hitam.
28.17 Pokja ULP menyusun urutan 3 tiga penawaran sebagaicalon pemenang dancalon pemenang cadangan1dan2apabila ada.
29.1 Evaluasi dilakukan terhadap calon pemenang lelang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 apabila ada.
29.2 Evaluasi kualifikasi dilakukan dengan menggunakan metode penilaian system gugur.
29.3 Pakta Integritas telah diisi dan ditandatangani oleh peserta sebelum pemasukan penawaran, apabila tidak ditandatangani maka tidak
dievaluasi lebih lanjut. 29.4 Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam
Dokumen Kualifikasi. 29.5 Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus evaluasi kualifikasi,maka
lelang dinyatakan gagal. 30.1 Pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang memenuhi persyaratan
kualifikasi dilakukan setelah evaluasi kualifikasi. 30.2 Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat keaslian
dokumen dari dokumenasli atau salinan dokumen yang sudah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang dan meminta salinan dokumen tersebut.
Dalam pembuktian kualifikasi harus dihadiri oleh penanggung jawab penawaranatau yang menerima kuasa dari direktur utamapimpinan
perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian atau perubahannya, ataukepala cabang perusahaan yang
diangka toleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumenotentik, atau pejabat yang menurut perjanjian kerjasama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
30.3 Apabila peserta tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi dan telah diberikan kesempatan serta tenggang waktu yang cukup,maka peserta
digugurkan dan dimasukkan dalam daftar hitam, Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan ke kas NegarakasDaerah.
30.4 Pokja ULP melakukan klarifikasi danatau verifikasi kepada penerbit
dokumen, apabila dokumen yang digunakan dalam pembuktian kualifikasi masih diragukan kebenarannya.
30.5 Apabila
hasil pembuktian
kualifikasi ditemukan
data tidak
benarpemalsuan datatidak dapat menunjukan dokumen asli atau salinan dokumen yang sudah dilegalisir, maka peserta digugurkan,
badan usaha danatau pengurusnya dimasukkan dalam Daftar Hitam, Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan ke kas
Negarakas Daerah.
30.6 Apabila tidak ada calon pemenang yang lulus Pembuktian kualifikasi, maka lelang dinyatakan gagal.
31.Berita Acara Hasil Pelelangan
F.Penetapan Pemenang
32. Penetapan Pemenang
Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Pelelangan BAHP yang paling sedikit memuat:
a. Nama seluruh peserta;
b. Harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi dari masing-masing
peserta; c.
Metode evaluasi yang digunakan; d.
Unsur-unsur yang dievaluasi; e.
Rumus yang dipergunakan; f.
Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu hal ikhwal pelaksanaan pelelangan;
g. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi; dan
Tanggal dibuatnya Berita Acara 32.1 Pokja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai sampai
dengan Rp.100.000.000.000,00 seratus miliar rupiah berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan BAHP.
32.2
PA membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai diatas Rp100.000.000.000,00 seratus miliar rupiah setelah mendapat usulan
dari Pokja ULP, dengan ketentuan: a. usulan penetapan pemenang ditembuskan kepada PPK dan
APIP Kementerian Lembaga Pemerintah Daerah Institusi;dan b. apabila PA tidak setuju dengan usulan Pokja ULP dengan alasan yang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka PA memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan pelelangan gagal.
32.3 Dalam hal nilai penetapan pemenang sampai dengan diatas Rp.100.000.000.000,00 seratus miliar rupiah dan nilai pemenang
cadangan diatas Rp100.000.000.000,00 seratus miliar rupiah, maka penetapannya oleh PA setelah mendapatkan usulan dariPokja ULP.
32.4 Dalam hal peserta mengikuti beberapa paket pekerjaan yang dilelangkan oleh Pokja ULP,dan beberapa penawarannya terendah serta
berdasarkan sisa kemampuan menangani paketSKP, akan ditetapkan sebagai calon pemenang olehPokja ULP pada paket berdasarkan pilihan
penyedia jasa setelah mempertimbangkan ketersediaan peralatan dan personil setelah dilakukan klarifikasi.
32.5 Dalam hal peserta mengikuti pelelangan beberapa paket pekerjaan konstruksi Dalam waktu bersamaan:
a. menawarkan peralatan yang sama pada masing- masing paket pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1
satu paket pekerjaan setelah dilakukan klarifikasi untuk menentukan peralatan tersebut akan ditempatkan, sedangkan
untuk paket pekerjaan lainnya dinyatakan peralatan tidak ada dan Dinyatakan gugur.
b. Ketentuan hanya dapa tditetapkan sebagai pemenang pada 1 satu paket pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dapat
dikecualikan dengan syarat kapasitas dan produktifitas peralatan secara teknis dapat menyelesaikan pekerjaan lebih dari 1 satu
paket.
c. menawarkan personil yang sama pada masing- masing paket pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1
satu paket pekerjaan setelah dilakukan klarifikasi untuk menentukan personil tersebut akan ditempatkan, sedangkan untuk
paket pekerjaan lainnya dinyatakan personil tidak ada dan dinyatakan gugur.
d. menawarkan personil yang sedang bekerja di paket lain,maka pada saat akan ditetapkan sebagai pemenang dipastikan sudah tidak
terikat pada paket lain. 32.6
Penetapan pemenang
disusun sesuai
dengan urutannya
danharusmemuat: a.
nama paket pekerjaan dan nilai totalHPS; b.
nama dan alamat Penyedia serta harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP;
d. Hasil
evaluasi penawara
n administra
si, teknis, harga;dan
e. Evaluasi
kualifikasi. 31.7 Data
pendukung yang
diperlukan untuk
menetapkan pemenang
adalah:
a. Dokume
n Pengada
an beserta
adendu m
apabila ada;
b. BAPP;
c. BAHP;dan
31.8 Apabila terjadi keterlambatan Dalam menetapkan pemenang dan mengakibatkan surat penawaran dan Jaminan Penawaran habis masa
berlakunya, dilakukan konfirmasi kepada calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 apabila ada untuk memperpanjang masa
berlaku surat penawaran dan Jaminan Penawaran sampai dengan perkiraan jadwal penandatanganan kontrak. Calon pemenang, calon
pemenang cadangan 1 dan 2 apabila ada yang tidak bersedia memperpanjang surat penawarandan Jaminan Penawaran dapat
mengundurkandiri tanpa dikenakansanksi.
32. Pengumuman Pemenang
Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 apabila ada melalui aplikasi SPSE, di di website Pemerintah Daerah sebagaimana
tercantum dalam LDP dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat.
33. Sanggahan 33.1
Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada
Panitia Pengadaan dalam waktu yang telah ditetapkan dengan disertai bukti terjadinya penyimpangan dan dapat ditembuskan secara offline di
luar aplikasi SPSE kepada PPK, PAKPA dan APIP sebagaimana tercantum dalam LDP.
33.2 Sanggahan diajukan oleh peserta apabila terjadi penyimpangan prosedur
meliputi:
a.
penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya dan yang telah ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan;
b.
rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan usaha yang sehat; danatau
c.
penyalahgunaan wewenang oleh Panitia Pengadaan danatau pejabat yang berwenang lainnya.
33.3 Panitia Pengadaan wajib memberikan jawaban secara elektronik atas
semua sanggahan paling lambat 5 lima hari kalender untuk pelelangan umum atau 3 tiga hari kalender untuk pemilihan langsung] setelah
menerima surat sanggahan.
33.4 Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Panitia Pengadaan menyatakan
pelelangan gagal. 33.5
Sanggahan yang disampaikan disampaikan tidak melalui aplikasi SPSE offline bukan dikarenakan adanya keadaan kahar atau gangguan teknis
atau kepada PAKPA, PPK, PPK atau bukan kepada Panitia Pengadaan atau disampaikan diluar masa sanggah, dianggap sebagai pengaduan dan tetap
harus ditindaklanjuti.
34. Sanggahan Banding
34.1 Peserta yang tidak puas dengan jawaban sanggahan dari Panitia
Pengadaan, dapat mengajukan sanggahan banding secara tertulis kepada [MenteriPimpinan LembagaKepala DaerahPimpinan InstitusiPejabat
yang menerima penugasan menjawab sanggahan banding] sebagaimana tercantum dalam LDP, paling lambat 5 lima hari kalender untuk
pelelangan umum atau 3 tiga hari kalender untuk Pemilihan Langsung] setelah menerima jawaban sanggahan, dengan tembusan kepada PPK,
Panitia Pengadaan, dan APIP sebagaimana tercantum dalam LDP.
34.2 [MenteriPimpinan LembagaKepala Daerah Pimpinan Institusipejabat
yang menerima penugasan menjawab sanggahan banding] sebagaimana
tercantum dalam LDP, wajib memberikan jawaban secara tertulis atas semua sanggahan banding paling lambat 15 lima belas hari kalender
untuk pelelangan umum atau 5 lima hari kalender untuk pemilihan langsung, setelah surat sanggahan banding diterima.
34.3 Peserta yang akan melakukan sanggahan banding harus memberikan
Jaminan Sanggahan Banding sebagaimana tercantum dalam LDP sebesar 1 satu perseratus dari nilai total HPS dengan masa berlaku 15 lima
belas hari kalender untuk pelelangan umum atau 5 lima hari kalender untuk Pemilihan Langsung, sejak tanggal pengajuan sanggahan banding.
34.4 Penerima Jaminan Sanggahan Banding adalah Panitia Pengadaan.
34.5 Dalam hal substansi sanggahan banding pada pelelangan dinyatakan salah,
Jaminan Sanggahan Banding dicairkan dan disetorkan ke kas NegaraDaerah, kecuali jawaban sanggahan banding melampaui batas
akhir menjawab sanggahan banding.
34.6 Sanggahan banding menghentikan proses pelelangan.
34.7 Sanggahan banding yang disampaikan bukan kepada [MenteriPimpinan
LembagaKepala Daerah Pimpinan Institusipejabat yang menerima penugasan menjawab sanggahan banding] sebagaimana tercantum dalam
LDP atau disampaikan diluar masa sanggah banding, dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti.
G. Penunjukan Pemenang Pengadaan