tahun t,
IPM,
adalah Indeks Pembangunan Manusia, yang diukur dengan skor indeks pembangunan manusia daerah tahun t; dan
PULAU,
adalah letak provinsi, yang diukur dengan variabel dum
my, yaitu “1” untuk provinsi di luar pulau Jawa dan “0” lainnya.
4. HASIL DAN DISKUSI
4.1. Statistik Deskriptif
Gambaran statistik deskriptif variabel pada penelitian ini secara lengkap dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2 Deskripsi Statistik Variabel
Panel A: Sampel Secara Keseluruhan = 150 Observasi provinsi-tahun Keterangan
Mean Standar Deviasi
Min Max
KINERJA 53.336
10.733 23.01
76.36 OPINI
3.266 1.133
1 5
N_PEND
©
4,627.67 4,242.05
593.39 22,310.95
N_PAD
©
2,180.55 2,831.22
114.31 15,038.15
P_PAD 41.104
18.363 4.19
77.42 N_BEL
©
4,497.70 4,137.71
567.07 20,797.98
N_OPER
©
2,898.64 2,692.90
366.77 13,976.51
P_OPER 65.281
10.046 40.11
84.37 N_ASET
©
10,342.98 8,314.72
962.16 36,937.17
IPM 71.664
3.586 56.75
77.37 PULAU
0.866 0.341
1
Panel B: Perbandingan Sampel Provinsi di Pulau Jawa Provinsi di luar Pulau Jawa Keterangan
Sampel Provinsi di Jawa 20 Observasi provinsi-tahun
Sampel Provinsi di luar Jawa 130 Observasi provinsi-tahun
Perbedaan Mean
Mean Standar
Deviasi Min
Max Mean
Standar Deviasi
Min Max
t-stat
diff
KINERJA
61.954 9.156
44.87 76.36
52.010 10.365
23.01 70.97
4.051 0.000
OPINI
4.1 0.852
3 5
3.138 1.118
1 5
3.678 0.000
N_PEND
©
10,964.14 6,628.99
1,374.20 22,310.95
3,652.83 2,670.21
593.39 11,904.24
8.840 0.000
N_PAD
©
7,265.76 4,494.36
740.20 145,315.25
1,398.22 1,287.43
114.31 6,663.11
12.16 0.000
P_PAD
63.492 10.167
46.233 77.423
37.659 16.869
4.19 77.1
6.652 0.000
N_BEL
©
10,625.07 6,383.84
1,354.59 20,797.98
3,555.03 2,656.35
567.07 13,780.24
8.724 0.000
N_OPER
©
6,649.80 4,274.58
1,013.76 13,976.51
2,321.54 1,779.77
366.77 8,437.52
7.974 0.000
P_OPER
63.345 8.475
47.35 74.839
65.579 10.263
40.11 84.37
-0.926 0.822
N_ASET
©
20,812.15 10,283.48
4,925.00 36,937.17
8,732.34 6,683.60
962.16 30,089.70
6.940 0.000
IPM
73.173 2.617
68.14 77.37
71.432 3.666
56.75 77.36
2.041 0.021
KINERJA,
adalah Kinerja Pemerintah Daerah, yang diukur dengan skor hasil evaluasi terhadap Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah SAKIP tahun t;
OPINI,
adalah opini audit atas LKPD tahun sebelumnya t-1, yang diukur dengan kategorikal, yaitu “5” untuk opini Wajar Tanpa Pengecualian WTP, “4” untuk opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan
Paragraph Penjelas WTP- DPP, “3” untuk opini Wajar Dengan Pengecualian WDP, “2” untuk opini Tidak Wajar TW,
dan “1” untuk tidak menyatakan pendapat
disclaimer
;
N_PEND
adalah Total Pendapatan Daerah, yang diukur dengan nilai absolut total pendapatan daerah tahun t;
N_PAD
adalah jumlah Pendapatan Asli Daerah, yang diukur dengan nilai absolut jumlah pendapatan asli daerah tahun t
; P_PAD
adalah persentase Pendapatan Asli Daerah, yang diukur dengan jumlah pendapatan asli daerah dibagi dengan total pendapatan daerah tahun t
; N_BEL
adalah Total Belanja Daerah, yang diukur dengan nilai absolut total belanja daerah tahun t;
N_OPER
adalah jumlah Belanja Operasi Daerah, yang diukur dengan jumlah belanja operasi daerah tahun t
; P_OPER
adalah persentase belanja operasi daerah, yang diukur dengan jumlah
belanja operasi daerah dibagi dengan total belanja daerah tahun t
; N_ASET
adalah Total Aset Daerah, yang diukur dengan
nilai absolut total aset daerah tahun t
, IPM
adalah Indeks Pembangunan Manusia, yang diukur dengan skor indeks
pembangunan manusia daerah tahun t; dan
PULAU
adalah letak provinsi, yang diukur dengan variabel dummy, yaitu “1” untuk provinsi di luar pulau Jawa dan “0” lainnya.
©
Dalam milyaran rupiah.
, , =
P-value
signifikan 1, 5, 10.
Sumber: Data sekunder, output STATA-12 Diolah, 2015.
Pada tabel 2 Panel A menggambarkan statistik deskriptif variabel untuk sampel secara keseluruhan, sedangkan pada Panel B menggambarkan perbandingan statistik
deskriptif variabel untuk sampel provinsi di pulau Jawa sebanyak 20 observasi dan provinsi di luar pulau Jawa sebanyak 130 observasi. Untuk sampel secara keseluruhan,
mean kinerja Pemerintah provinsi di Indonesia selama periode pengamatan 2010-2014 hanya sebesar 53.336 atau berada pada kategori cukup, dengan opini yang rata-rata berada
pada kategori opini wajar dengan pengecualian mean sebesar 3.266. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara opini audit dengan kinerja
Pemerintah Provinsi. Indikasi ini semakin konsisten jika dibandingkan antara sampel provinsi di pulau
Jawa dan di luar pulau Jawa seperti yang terlihat pada panel B. Pada sampel provinsi di Pulau Jawa, baik mean kinerja maupun mean opini lebih tinggi dibandingkan dengan
sampel provinsi di luar pulau Jawa, yang mana berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan t-test, perbedaan mean tersebut signifikan pada level signifikansi 1 persen.
Selain itu, berdasarkan t-test hampir semua mean variabel pada penelitian ini kecuali P_OPER memiliki perbedaan yang signifikan antara sampel provinsi di pulau Jawa dan di
luar pulau Jawa. Oleh karena itu, perbedaan sampel antara provinsi di pulau jawa dan di luar pulau jawa dikontrol dengan variabel PULAU yang pengukurannya sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya. Selain itu, sebagai pengujian sensitivitas model, juga dilakukan pengujian kembali terhadap model, khususnya dengan hanya menggunakan sampel
provinsi di luar pulau Jawa. Pada tabel 2 juga terlihat bahwa terdapat perbedaan pola PAD dan belanja operasi
daerah jika didasarkan pada pengukuran yang berbeda, yaitu jika berdasarkan nilai absolut, baik mean PAD maupun mean belanja operasi daerah lebih mendekati nilai minimum
daripada nilai maksimumnya, sedangkan jika berdasarkan persentase PAD dibandingkan total pendapatan dan belanja operasi dibandingkan total belanja daerah, ditemukan bahwa
baik mean PAD maupun mean belanja operasi daerah lebih mendekati nilai maksimum
daripada nilai minimumnya. Perbedaan pola PAD dan belanja operasi tersebut juga dapat terlihat pada gambar 1 berikut:
1.a. Persentase PAD dan Belanja Operasi 1.b Nilai PAD dan Belanja Operasi
Gambar 1 Grafik Pola Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Operasi Daerah
Sumber
: Data sekunder Diolah, 2015.
Gambar 1 memperlihatkan perbedaan kecendrungan pola mean PAD dan belanja operasi daerah setiap tahun pengamatan yang didasarkan pada pengukuran yang berbeda,
yaitu menggunakan persentase gambar 1.a dan nilai absolut gambar 1.b. Untuk pola PAD, walaupun terdapat perbedaan pola pada tahun 2011-2012, namun untuk tahun
pengamatan 2010-2011 dan 2012-2014 terdapat kecendrungan pola yang hampir sama antara pengukuran menggunakan persentase dan nilai absolut. Sedangkan untuk belanja
operasi, terlihat bahwa selama periode pengamatan, terdapat pola yang cenderung berbeda antara pengukuran menggunakan persentase dan nilai absolut. Hal ini mengindikasikan
bahwa kemungkinan adanya hasil yang berbeda antara pengukuran yang menggunakan persentase dengan nilai absolut, khususnya pada belanja operasi daerah. Oleh karena itu,
sebagai uji sensitivitas pada penelitian ini juga dilakukan pengujian model penelitian secara terpisah antara yang menggunakan nilai absolut dengan yang menggunakan
persentase PAD dan belanja operasi daerah. Selanjutnya, hasil analisis korelasi antara variabel disajikan pada tabel 3. Pada tabel
3 menunjukkan bahwa kecuali variabel persentase belanja operasi P_OPER, seluruh
- 1,000.00
2,000.00 3,000.00
4,000.00 5,000.00
6,000.00 7,000.00
8,000.00
2010 2011
2012 2013
2014 PAD
OPER -
10.00 20.00
30.00 40.00
50.00 60.00
70.00 80.00
2010 2011
2012 2013
2014 P_PAD
P_OPER
variabel penelitian ini memiliki korelasi yang positif dan signifikan terhadap variabel kinerja Pemerintah Daerah, begitupula untuk variabel opini audit, memiliki korelasi yang
positif dan signifikan terhadap variabel PAD baik nilai absolut N_PAD maupun persentase P_PAD dan variabel belanja operasi, khususnya dengan menggunakan
pengukuran nilai absolut N_OPER. Hal ini mengindikasikan bahwa selain berpengaruh terhadap kinerja Pemerintah Daerah, opini audit juga memilki pengaruh terhadap PAD dan
belanja operasi. Selain itu, untuk variabel PULAU, ditemukan juga berkorelasi negatif dengan seluruh variabel kecuali persentase belanja operasi P_OPER, hal ini mendukung
hasil analisis deskripsi variabel yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa selain persentase belanja operasi, terdapat perbedaan yang signifikan pada seluruh variabel penelitian, yang
mana secara lebih spesifik dari hasil pengujian korelasi ini menunjukkan bahwa secara rata-rata kinerja, opini audit, nilai absolut PAD, persentase PAD, nilai absolut belanja
daerah, skor IPM dan nilai aset Pemerintah Provinsi di luar pulau pulau Jawa lebih rendah dibandingkan dengan Pemerintah Provinsi di pulau Jawa.
Tabel 3 Analisis Korelasi Variabel
Variabel
KINERJA
OPINI P_PAD
LnPAD P_OPER
Ln_OPER Ln_ASET
IPM PULAU
KINERJA
1.000
OPINI
0.474 0.000
1.000
P_PAD
0.454 0.000
0.325 0.000
1.000
LnPAD
0.603 0.000
0.371 0.000
0.806 0.000
1.000
P_OPER
0.002 0.977
0.010 0.897
-0.413 0.000
-0.309 0.000
1.000
LnOPER
0.411 0.000
0.204 0.012
0.310 0.000
0.778 0.000
0.066 0.420
1.000
LnASET
0.389 0.000
0.145 0.076
0.392 0.000
0.803 0.000
-0.224 0.005
0.877 0.000
1.000
IPM
0.198 0.015
0.193 0.017
0.289 0.000
0.203 0.012
-0.198 0.014
-0.048 0.558
0.040 0.625
1.000
PULAU
-0.316 0.000
-0.289 0.000
-0.479 0.000
-0.524 0.000
0.075 0.355
-0.434 0.000
-0.401 0.000
-0.1655 0.043
1.000
KINERJA,
adalah Kinerja Pemerintah Daerah, yang diukur dengan skor hasil evaluasi terhadap Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah SAKIP tahun t;
OPINI,
adalah opini audit atas LKPD tahun sebelumnya t- 1, yang diukur dengan kategorikal, yaitu “5”
untuk opini Wajar Tanpa Pengecualian WTP, “4” untuk opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraph Penjelas WTP-DPP, “3” untuk opini Wajar Dengan Pengecualian WDP, “2” untuk opini Tidak Wajar TW, dan “1” untuk tidak menyatakan pendapat
disclaimer
;
LnPAD
adalah jumlah Pendapatan Asli Daerah, yang diukur dengan logaritma natural nilai absolut jumlah pendapatan asli daerah tahun t
; P_PAD
adalah persentase Pendapatan Asli Daerah, yang diukur dengan jumlah pendapatan asli daerah dibagi dengan total
pendapatan daerah tahun t
; LnOPER
adalah jumlah Belanja Operasi Daerah, yang diukur dengan logaritma natural jumlah belanja operasi daerah tahun t
; P_OPER
adalah persentase belanja operasi daerah, yang diukur dengan jumlah belanja operasi daerah dibagi dengan total
belanja daerah tahun t
; Ln_ASET
adalah Total Aset Daerah, yang diukur dengan logaritma natural nilai absolut total aset daerah tahun t
, IPM
adalah Indeks Pembangunan Manusia, yang diukur dengan skor indeks pembangunan manusia daerah tahun t; dan
PULAU
adalah
letak provinsi, yang diukur dengan variabel dummy, yaitu “1” untuk provinsi di luar pulau Jawa dan “0” lainnya
, , =
P-value
signifikan 1, 5, 10.
Sumber: Data sekunder, output STATA-12 Diolah, 2015.
4.2. Pengujian Hipotesis