40
menggunakan listrik Fokus Iklim Berinvestasi
1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian 1.4
Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah
Dispenda 1.4.1
Pajak Daerah 6
6 6
7 7 Dispenda
1.4.2 Retribusi Daerah
26 26
26 26
23 Dispenda 1.5
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha
1 3
1 3
4 Bagian Hukum
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2011
Guna mengetahui evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2011, maka berikut adalah kesimpulan hasil evaluasi program dan kegiatan berdasarkan
dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Kabupaten Probolinggo Tahun 2011, sebagai berikut:
1. Sasaran Meningkatnya Ketahanan Pangan Melalui Optimalisasi Produksi PertanianPerkebunan, Peternakan dan Perikanan.
a. Pertanian Berdasarkan data dari Dinas Pertanian 2010 menunjukkan bahwa jumlah
produksi padi jauh melampaui target yaitu produksi tahun 2010 mencapai 304.853 sedangkan target tahun 2010 hanya 286.000 Akan tetapi untuk
produktivitas komoditi yang lain mengalami penurunan sehingga target tidak tercapai. Hal ini dikarenakan faktor alam anomali cuaca yang tidak
menguntungkan. Walaupun demikian program yang telah dilaksanakan bersifat berkelanjutan dan per tahapnya telah sesuai dengan kajian akademis
sehingga diharapkan dapat mencapai peningkatan ketahanan pangan dan target pada tahun 2013 dapat tercapai.
Manfaat kegiatan telah dapat dirasakan oleh petani maupun masyarakat luas yaitu ketersediaan bahan makanan pokok, harga jual ditingkat petani relatif
stabil, meningkatnya pola konsumsi masyarakat, meningkatnya kelembagaan petani serta pengetahuan dan keterampilan petani.
41 b. Peternakan
Pada tahun 2010, menurut data Dinas Peternakan Kabupaten Probolinggo menunjukkan bahwa pencapaian produksi dan produktifitas ternak sangat
berhasil. Hal ini dapat ditunjukkan indikator sasaran atau target yang telah ditetapkan secara signifikan dapat dicapai diantaranya:
produksi telur Persentase peningkatan produksi 102,08 dibanding target, susu 1.027,5, daging 100, sapi potong 1.189, sapi perah 4.423,
kambing 527,2 dan domba 186,4, ayam buras 788 serta ayam ras 102,08.
c. Perikanan Pada tahun 2010 terjadi peningkatan yang signifikan sebesar 10,16 pada
produksi perikanan air payau bila dibandingkan pada tahun sebelumnya dan atau 846,66 dari target 1,20. Begitu juga untuk produksi perikanan air
tawar meningkat 4,10 dari tahun sebelumnya atau 683,33 dari target 0,60. Sedangkan pada produksi pengolahan meningkat o,49 dari target
sebsar 0,32. Untuk Produksi Penangkapan Laut kurang dapat mencapai target yang telah ditetapkan karena sangat bergantung cuaca yang tidak
menguntungkan Upaya yang terus dilakukan untuk mencapai target yang akan datang dari
berbagai indikator adalah : -
Pembinaan dan pendampingan pengembangan kapasitas kelembagaan petani.
- Bantuan modal usaha bagi kelompok lumbung pangan.
- Mengadakan penelitian tentang pola konsumsi pangan masyarakat untuk
menentukan kebijakan di masa yang akan datang. -
Mengadakan penelitian
untuk penyusunan
perumusan kebijakan
penanganan daerah rawan pangan dengan penerapan Sistem Desa Mandiri Pangan.
- Memasyarakatkan pemanfaatan bahan pangan lokal non beras baik untuk
konsumsi sendiri maupun untuk pengembangan usaha.
42 -
Memasyarakatkan penganekaragaman menu berbasis 3B Beragam, bergisi, dan Berimbang untuk menuju hidup sehat dan berkualitas.
- Sosialisasi pola pangan berbasis 3 B beragam, bergizi dan berimbang dan
diversifikasi pangan. -
Perlu adanya terapan teknologi baik melalui sosialisasi maupun bantuan langsung mesin-mesin pengolahan tanah, irigasi dan pengolahan produksi
pasca panen dalam rangka peningkatan mutukualitas bahan baku. -
Perlunya Peningkatan SDM Penyuluh baik kuantitas maupun kualitasnya.
2. Sasaran Meningkatnya Perekonomian Daerah Melalui Otimalisasi Sektor Riil Peningkatan perekonomian Daerah dilaksanakan pada Urusan Pilihan
Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, Perdagangan, Industri, dan Pariwisata.
a. Volume Usaha Koperasi Dalam rangka pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
UMKM, maka dalam lima tahun akan ditingkatkan melalui fasilitasi promosi, pelatihan, teknologi produksi, pusat informasi dan perijinan yang didukung
dengan fasilitasi permodalan bekerja sama dengan lembaga keuangan. Khusus untuk Pemberian Kredit Modal Kerja Bagi UMKM dari Pemerintah
Kabupaten Probolinggo, diharapkan 5 tahun kedepan volume usaha koperasi menjadi sebesar Rp 368.595.009.000,00 tahun 2007 sebagai tahun dasar.
Beberapa aset daerah yang sudah dibangun untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan antara lain pasar daerah, sub terminal
agroindustri, rumah potong hewan, pasar ikan dan pusat jajan dan oleh-oleh direncanakan pada akhir tahun 2010 sudah dapat dioperasionalkan secara
optimal dan profesional. Revitalisasi pasar daerah yang mencakup rehabilitasi, pemeliharaan,
perawatan kebersihan, kualitas sarana prasarana, keamanan dan ketertiban terus dilakukan sehingga dalam lima tahun ke depan pasar daerah yang ada
dapat melayani masyarakat lebih profesional.
43 b. Nilai Investasi Sektor Industri.
Salah satu indikator meningkatnya kondisi ekonomi suatu daerah adalah nilai investasi industri, dengan melaksanakan program dan kegiatan
dalam rangka peningkatan investasi dimaksud, maka pada tahun 2013 diharapkan nilai investasi sektor industri di Kabupaten Probolinggo sebesar
Rp.320.742.000,00. Selanjutnya Tujuan Pembangunan ini akan dijabarkan dalam sasaran
–sasaran yang tergabung dalam fungsi ekonomi, serta pariwisata dan budaya.
3. Sasaran Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Peningkatan Invstasi. Dalam hal peningkatan rasio jalan dan jembatan kabupaten yang baik Pada
tahun 2010 belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 85 karena baru tercapai 68,2 atau tingkat pencapaian 80, 32 dari target. Hal
ini disebabkan beberapa faktor kendala yaitu keterbatasan dana dan kondisi iklim bencana yang merupakan salah satu faktor belum tercapainya target
yang telah ditetapkan. Akan tetapi dengan dana yang tersedia pada Tahun 2010 Dinas PU Bina
Marga telah dapat mengurangi kondisi jalan rusak menjadi kondisi jalan sedang
melalui kegiatan
pembangunan jalan
dan jembatan,
rehabilitasipemeliharaan jalan dan jembatan dan peningkatan jalan dan jembatan.
Upaya yang terus dilakukan untuk mencapai target yang akan datang dari berbagai indikator adalah :
- Melaksanakan penjadwalan pelaksanaan proyek sedini mungkin dalam setiap
Tahun anggaran dan memacu pelaksanaan proyek yang berlokasi pada dataran tinggi guna mengantisipasi datangnya musim penghujan dan
mengkoordinasikan kepada instansi yang terkait untuk melakukan pembinaan terhadap pelaksanan pekerjaan.
- Melaksanakan pengawasan dengan menggunakan jasa konsultan pengawas
guna lebih mengefektifkan peningkatan kwalitas pelaksanaan proyek. -
Melibatkan dan meningkatkan SDM dengan dibekali lebih dahulu diklat- diklatkursus-kursus yang ditujukan pada peningkatan profesionalisme sumber
daya manusia.
44 -
Memberikan sosialisasi kepada masyarakat petani HIPPA GHIPPA dalam hal operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi serta pengenalanpemahaman
bangunan irigasi dengan mengikut sertakan dalam program diklat kursus- kursus yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Pengairan. Selain
itu memberikan himbauan agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam memelihara bangunan dan saluran irigasi.
4. Sasaran Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Pencegahan Bencana Pencapaian terus dipertahankan dengan upaya-upaya sebagai berikut:
- Membina dan menumbuhkan kesadaran masyarakat, dunia usaha dan
instansi terkait untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup melalui CSR perusahaan.
- Mengendalikan kegiatan eksploitasi sumber daya alam melalui perijinan dan
pengawasan. -
Menumbuhkembangkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial.
- Meningkatkan responsibilitas aparat Pemerintah Kabupaten terhadap
laporanpengaduan masyarakat dalam melaporkan terjadinya pencemaran danatau kerusakan lingkungan dalam waktu 24 jam.
- Upaya pencegahan dampak lingkungan hidup, melalui penaatan perijinan
bidang lingkungan hidup dan Penyusunan dokumen pengelolaan lingkungan hidup AMDAL UKL dan UPL.
- Upaya pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan hidup, melalui
penegakan hukum bidang lingkungan hidup dan pemantauan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup.
- Upaya pemulihan kualitas lingkungan hidup, meliputi Penyelamatan sumber
mata air dan Pemulihan ekosistem pantai. -
Upaya pengembangan kapasitas kelembagaan pengelola lingkungan hidup, melalui Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM aparatur, Pembinaan
perusahaan dan Pembinaan kepada masyarakat. 5. Sasaran Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan, Sosial Keagamaan dan
Kesehatan.
45 a.
Persentase penurunan kematian bayi belum berhasil mencapai target karena terjadinya peningkatan angka kematian bayi dimana target yang
harus dicapai adalah 6,92 sedangkan riilnya kematian bayi mencapai 8, 08 promil.
b. Angka kematian Ibu melahirkan menunjukkan penurunan. Tahun 2009
mencapai 95 per 100.000 dan tahun 2010 84 per 100.000. Walaupun demikian angka ini masih belum berhasil mencapai target.
c. Penduduk yang berkunjung ke sarana pelayanan kesehatan mengalami
kenaikan baik untuk Kunjungan pemeriksaan ibu hamil lengkap K4 mengalami kenaikan 91,13 ; Cakupan kunjungan bayi sudah
melebihi target 102,5 ; Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien maskin 100 Sedangkan jumlah kunjungn penderita ke
rumah sakit target 65822 kali sedangkan realisasi 46053 kali atau 69,97.
d. Angka Pemanfaatan tempat tidur dalam satuan waktu tertentu BOR
realisasi tahun 2010 52,33 sedangkan targetnya70 atau tingkat pencapainnya 71,33.
e. Rata-rata Lama Dirawat atau ALOS target tahun 2010 adalah 5 hari
realisasi 3,73 hari atau 74,80 f.
Frekuensi pemakaian tempat tidur BTO Menurut data yang diperoleh menunjukkan bahwa BTO pada tahun 2010 adalah 58 kali sedangkan
target 50 kali. Hal ini meunjukkan bahwa pencapaiannya 110,80. g.
Angka Kematian Bersih Netto Death RateNDR, Angka kematian 48 jam setelah dirawat tahun 2010 : 16,07 promil standar Depkes tahun
2005 – standar Depkes : ≤ 25 promil. Target pada tahun 2010 tercapai
107,13. h.
Angka Kematian Kasar Gross Death RateGDR, Angka kematian umum Tahun 2010 : 31,68 promil standar Depkes Tahun 2005
– standar Depkes ≤ 45 promil sedangkan Target tahun 2010 adalah 29
promil sehingga tingkat pencapainnya 109,24. i.
PUS yang menjadi peserta KB aktif tercapai 70,7 sedangkan target 70 .
46 j.
Persentase jumlah perempuan terlatih pada tahun 2010 adalah 100 atau tingkat pencapaiannya 166,66 dari target . Dimana rata-rata
yang direncanakan ikut pelatihan adalah 30 orang dan yang terealisasi untuk dilatih adalah 30 orang. Pelatihan dimaksud meliputi pelatihan
menjahit, bordir, tata rias dsb. k.
Persentase penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak pencapaiannya 100 sehingga melampaui target yang hanya
20. l.
Persentase peningkatan peran kader perempuan capainnya adalah 100 sehingga telah dapat melampaui target tahun 2010.
m. Persentase Angka Partisipasi Murni APM Pada tahun 2010 APM mengalami kenaikan bila dibanding tahun 2009. APM SD 99,23 ;
APM SMP 70,59 dan APM SMA 32,40. Walaupun demikian pencapaian diatas masih berada dibawah target. Rasio jumlah siswa
per jumlah sekolah untuk tingkat SD adalah 1: 119. Untuk tingkat SMP rasionya 1: 36 sedangkan target adalah 1: 160. Tingkat SMA rasio
siswa per jumlah sekolah 1:76
Upaya yang terus akan dilakukan untuk meningkatkan pencapaian target antara lain:
- Peningkatan jumlah kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan yang memadai secara bertahap. -
Penambahan tenaga
kesehatan secara
bertahap dan
mengoptimalkan tenaga yang ada . -
Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan melalui pelatihan- pelatihan teknis.
- Meningkatkan kemitraan antara bidan dan dukun bayi, melakukan
kegiatan swadaya serta pelaksanaan Audit Maternal Perinatal non medis di Kecamatan.
- Peningkatan deteksi dini balita gizi buruk melalui peran aktif kader
posyandu di pesedeasaan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan posyandu serta dukungan sektor-sektor terkait.
47 -
Memberdayakan tokoh agama, tokoh masyarakat dan sektor-sektor terkait dalam penyebarluasan informasi dan promosi kesehatan
tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih Sehat pada kelompok- kelompok potensial,.
- Pemberdayaan masyarakat untuk ikut serta dalam program Desa
Siaga dan Rumah Tangga Sehat. -
Penerapan sangsi terhadap pengedar garam tidak beryodium. -
Meningkatkan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi SKPG melalui peran aktif Tim Pangan dan Gizi TPG mulai dari Tingkat
Kecamatan sampai Kabupaten. -
Pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin non kuota jamkesmas pusat melalui dana pendamping jamkesmas APBD
Kabupaten. -
Pembangunan TK Negeri di Kecamatan dan pendirian SMK di masing-masing Kecamatan untuk memenuhi rasio SMK : SMA = 60
: 40. -
Kerjasama dengan perguruan tinggi untuk peningkatan kualifikasi pendidikan guru.
- Peningkatan pengembangan kompetensi tenaga tutor.
- Dilaksanakan kegiatan-kegiatan kampanye pendidikan.
- Mendirikan perpustakaan sekolah dan meningkatkan minat baca
siswa. -
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perpustakaan keliling sepeda motor dan mobil perpustakaan.
- Meningkatkan kualitas SDM aparatur Perpustakaan melalui Diklat
Teknologi Informatika.
- Menerapkan kebijakan atau regulasi pemerintah Kabupaten
Probolinggo yang dapat meningkatkan akses dan partisipasi perempuan dalam memberdayakan ekonomi keluarga, memberikan
latihan ketrampilan, magang, bimbingan usaha dan bantuan modal. -
Melakukan penyadaran kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan, Penyebaran informasi lewat media elektonik, leaflet
dengan melibatkan Tokoh masyarakat, Tokoh Agama sehingga
48 kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin berkurang.
- Melakukan Advokasi pada pengambil kebijakan dan perencana
sehingga program dan kegiatan yang responsive gender lebih besar.
- Melakukan Advokasi kepada instansi terkait khususnya bagian
perencanaan dan keuangan untuk memberikan dukungan dana, sarana dan prasarana yang memadai sehingga perlindungan
terhadap perempuan dan anak optimal. -
Memberikan advokasi kepada pemerintah desa serta memberikan tambahan kesejahteraan kepada kader.
- Diadakan sosialisasi terhadap program.
- Perlu peningkatan kegiatan KIE pada masyarakat.
- Perlu adanya pembekalan khusus kepada kepala desa.
- Diberi penghargaan yang memadai dan adanya pancingan didalam
setiap pelayanan KB. -
Permintaan droping ke propinsi disamping usulan didalam pengadaan barang.
6. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran a Penurunan jumlah Keluarga Pra sejahtera pada tahun 2010
berdasarkan data Dinas Sosial sebesar 1.805 KK dari tahun sebelumnya atau pencapaiannya 32, 94;
b Penurunan masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial sebesar 1.532. Persentase jumlah PMKS tahun 2010 terhadap jumlah
penduduk per tahun 2009 adalah 9,41; c Persentase Peningkatan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial PMKS yang dibina mendapat bantuan menurut data Dinas sosial sampai dengan tahun 2010 adalah 16, 84.
d Tingkat kesempatan kerja yaitu perbandingan antara tenaga kerja tertampung dibanding jumlah agkatan kerja adalah 89,95.
e Upah Minimum Kabupaten UMK pada tahun 2009 menurut data dalam kabupaten Probolinggo Dalam Angka tahun 2010 menunjukkan
49 bahwa UMK telah meningkat menjadi Rp 682.500 per bulan sehingga
Persentase pencapaian kehidupan minimal mencapai 76,08. f Jumlah transmigran terkirim sebanyak 31 KK107 jiwa dengan tujuan
ke 3 tiga lokasi yaitu : -
11 KK38 jiwa ke UPT Waturempe Kecamatan Tingkep Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara.
- 10 KK38 jiwa ke UPT Pangea SP4 Kabupaten Boalemo Provinsi
Gorontalo. -
10 KK31 jiwa ke UPT Maidi Kecamatan Oba Kota Tidore Provinsi Maluku Utara.
Upaya yang terus dilakukan untuk mencapai target yang akan datang dari berbagai indikator adalah :
- Penanganan secara berkala kepada para PMKS.
- Mengoptimalkan tugas dan fungsi PSMTKSK dan Karang Taruna
yang ada di wilayah dalam usaha kesejahteraan sosial. -
Mengajukan tambahan
dana, sehingga
dapat menangani
permasalahan yang ada. -
Perlunya wadah untuk menampung permasalahan-permasalahan sosial.
- Peningkatan kemampuan, pendidikan dan keterampilan kepada
Keluarga Binaas Sosial KBS. -
Koordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi
Jawa Timur maupun daerah penerima transmigran di luar Pulau Jawa.
- Mengadakan kerjasama dengan kabupaten penerima transmigran
di luar Pulau Jawa.
7. Sasaran Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dan Pelaksanaan Otonomi Daerah.
50 Upaya yang terus dilakukan untuk mencapai target yang akan datang dari
berbagai indikator adalah : -
Meningkatkan intensitas sosialisasi Undang-undang Nomor : 23 Tahun 2006 tentang Akte Kelahiran, Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan akta
catatan sipil. -
Penyempurnaan database kependudukan yang dimiliki penduduk. -
Dalam rangka mencapai hasil kerja yang optimal kedepan diharapkan masing- masing Satker agar melaporkan kegiatannya sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan, mengupayakan lebih serius untuk peningkatan kualitas SDM dan pembinaan serta pengawasan melekat guna peningkatan prestasi yang lebih
baik dari Tahun yang lalu. -
intensitas rapat koordinasi dengan SKPD yang membutuhkan pengadaan
barang dan jasa.
- Meningkatkan intensitas pendataan dan sertifikasi asset daerah.
- Meningkatkan sosialisasi kepada SKPD tentang mekanisme perencanaan
kebutuhan dan pengelolaan asset daerah. -
Mengkaji kembali dasar hukum pengelolaan asset daerah. -
Melakukan koordinasi
dan himbauan
kepada SKPD,
agar lebih
mengoptimalkan pemungutan atas obyek pendapatan yang menjadi tanggungjawabnya.
- Melakukan koordinasi yang intensif dengan Pemerintah Pusat untuk
penerbitan petunjuk pelaksanaannya. -
Melakukan pendampingan SKPD dalam penyusunan Neraca; -
Melakukan koordinasi dengan Propinsi Jawa Timur baik sebelum maupun sesudah juknis pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari Bantuan
Keuangan Khusus. -
Melakukan koordinasi
dan himbauan
kepada SKPD,
agar lebih
mengoptimalkan penyerapan dananya. -
Melakukan bimbingan teknis dan pembinaan Kepala SKPD dan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah.
51
2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah