Hasil Belajar Partisipasi Aktif Siswa dalam Pembelajaran IPA

Simposium Guru Tk. Nasional Tahun 2015 Page 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa pada saat proses pembelajaran ataupun diakhirsetelah proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar ini diperoleh dari penilaian guru terhadap siswa melalui serangkaian kegiatan pembelajaran dan evaluasi yang dilakukan oleh guru. Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi dasar setelah mengikuti proses pembelajaran Pudjiastuti, 2007. Penilain hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan siswa menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Melalui kegiatan inilah guru, mengamati siswa baik dalam proses yang dikenal dengan penilaian Authentic Assessment atau setelah proses pembelajaran yang dikenal dengan penilaian hasil belajar. Menurut Kingsley, hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia menerima pengalaman belajar. Ada tiga macam hasil belajar, yaitu : a Keterampilan dan kebiasaan, b Pengetahuan dan pengertian, c Sikap dan cita-cita. Penilaian hasil belajar siswa yang dinilai oleh guru, meliputi tiga aspek yaitu : aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Jadi dalam proses pembelajaran, seorang guru apabila ingin melihat hasil belajar siswa apakah berhasil atau tidak, maka harus memperhatikan ketercapaian ketiga aspek tersebut.

B. Partisipasi Aktif Siswa dalam Pembelajaran IPA

Unsur terpenting dalam pembelajaran adalah siswa yang aktif dalam belajar, guru yang penuh inovasi dalam mengajar, bahan pelajaran, hubungan yang kondusif antara guru dan siswa. Dalam belajar IPA yang terpenting adalah siswa mau belajar sendiri secara aktif dan saat pembelajaran berlangsung siswa berpartisipasi aktif. Menurut kamus Bahasa Indonesia Simposium Guru Tk. Nasional Tahun 2015 Page 6 partisipasi aktif adalah perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan keikutsertaan, peran serta Departemen Pendidikan Nasional,2000. Menurut Adjid dalam Soetomo 1993 partisipasi adalah,”Manifestasi dari perilaku seseorang atau sekelompok masyarakat dalam mewujudkan peranannya sesuai dengan harapan dari masyarakat yang melakukan tindakan sosial untuk mencapai tujuan tertentu.” Adapun hakikat IPA meliputi empat unsur utama, yaitu: a. sikap yaitu rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup serta hubungan sebab akibat yang dapat menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar; b. proses yaitu prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; c produk berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum dan d aplikasi yaitu penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari- hari.Departemen Pendidikan Nasional, 2007. Berdasarkan uraian tersebut maka sikap siswa yang selalu ingin tahu dan partisipasi aktif setiap siswa perlu dikembangkan sehingga IPA bersifat open ended dan proses pembelajaran IPA khususnya pada konsep fisika keempat unsur dapat muncul, siswa mengalami proses pembelajaran yang utuh sesuai dengan makna dari pembelajaran IPA. Dengan demikian siswa memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah dan metode ilmiah. Adapun pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat optimal dan berorientasi pada tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sedangkan partisipasi aktif berhubungan dengan teori belajar sosial, menurut Albert Bandura dalam Dahar 1989:27 menyatakan bahwa,”Teori belajar sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional.” Dengan demikian dalam teori belajar sosial penjelasan-penjelasan reinforsemen eksternal dan penjelasan-penjelasan kognitif internal dipergunakan untuk memahami bagaimana kita belajar dari orang lain. Berdasarkan uraian tersebut maka bagaimana siswa belajar berinteraksi sosial dengan siswa lain dan mengatur perilakunya sendiri untuk berhubungan dan bekerjasama dengan siswa lain saat berlangsungnya proses pembelajaran sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan dengan melakukan kolaborasi dengan teman saat melakukan percobaan, membuat suatu proyek siswa akan saling Simposium Guru Tk. Nasional Tahun 2015 Page 7 berpartisipasi aktif sehingga siswa terbantu dalam memperoleh pemahaman yang mendalam tentang alam sekitarnya dengan mendudukkan siswa sebagai pusat perhatian dalam interaksi aktif dengan teman, lingkungan dan nara sumber lainnya. Dengan demikian melalui pendekatan analogi proyek siswa yang memiliki tingkat kemampuan menalar tinggi, sedang dan rendah dapat terkondisikan secara kondusif saat proses pembelajaran berlangsung sehingga semua siswa berpartisipasi aktif, mengerti konsep fisika yang abstrak menjadi real yang akhirnya pembelajaran dapat menyentuh semua siswa dengan menyenangkan. Sehingga proses pembelajaran yang terjadi adalah mengembangkan kemampuan menalar, berpikir sistematis dan berpartisipasi aktif. Hal ini berarti, saat proses pembelajaran berlangsung siswa tidak hanya belajar dalam wujud pengetahuan deklaratif berupa fakta, konsep, prinsip, hukum tetapi juga belajar tentang pengetahuan prosedural berupa cara memperoleh informasi, cara sains dan tehnologi bekerja, kebiasaan bekerja ilmiah, dan ketrampilan berpikir. Jadi kegiatan pembelajaran yang berlangsung adalah kegiatan yang memfokuskan pada penemuan dan pengolahan informasi meliputi kegiatan mengamati, mengukur, mengajukan pertanyaan, mengklasifikasi, memecahkan masalah, mengembangkan pengetahuan yang menyangkut kerja ilmiah dan pemahaman konsep serta aplikasinya.

C. Pendekatan Analogi Proyek dan Kemampuan Menalar