Laporan Tahunan
4. Pembinaan Kelompok Agribisnis peternakan dalam rangka Lomba Agribisnis Tingkat Nasional.
Kegiatan ini dalam bentuk pembinaan terhadap kelompok agribisnis sapi potong dan   kelompok   agribisnis   ayam   buras.   Dalam   pembinaan   tersebut   sekaligus
dilakukan penilaian dan seleksi untuk mendapatkan kelompok yang berprestasi di tingkat   Sumatera   Barat.   Kelompok   yang   berprestasi,   diikutkan   dalam   lomba
kelompok agribisnis peternakan tingkat nasional yang dilaksanakan setiap tahun oleh Departemen Pertanian. Pada tahun 2005,  kelompok sapi potong, Tunas Baru
di Kec. Lareh Sago Halaban Kab. Lima  Puluh Kota keluar sebagai peringkat terbaik pertama ditingkat Nasional, dan  kelompok ayam buras STARTER di Kec.
Enam Lingkung Kab. Padang Pariaman keluar sebagai peringkat terbaik kedua ditingkat   Nasional.   Kegiatan   ini   dapat   dukungan   dana   dari   APBD   Propinsi
Sumatera Barat.
B.  Seksi Pengolahan Hasil
Dalam upaya peningkatan mutu produk olahan hasil peternakan agar sesuai standarisasi   dan   permintaan   pasar   serta   penumbuhan,   pengembangan   unit   usaha
agroindustri sebagai langkah awal pengembangan industrialisasi pedesaan berbasis peternakan maka pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan diarahkan pada
peningkatan teknologi penanganan pasca panen dan pengolahan penerapan jaminan keamanan produk mulai pra proses hingga produk sampai pada konsumen.
Selanjutnya dalam menyikapi perdagangan bebas dewasa ini dimana mutu merupakan jaminan dalam pemasaran produk, maka seksi pengolahan hasil   yang
mengemban   visi   terwujudnya   kesejahteraan   masyarakat   peternak   melalui pembangunan  sistim dan usaha pengolahan serta pemasaran hasil olahan peternakan
yang berdaya saing, berkelanjutan, berkerakyatan dan tersentralisasi. Pengembangan usaha   pengolahan   hasil   peternakan   berorientasi   pada   pengembangan   unit   usaha
kelompok   agroindustri   yang   mampu   menghasilkan   produk   berdaya   saing,   punya bargaining position yang kuat serta penerapan sistim jaminan keamanan pangan.
25
Laporan Tahunan
Untuk mewujudkan visi dimaksud seksi pengolahan hasil mempunyai tugas pokok yang meliputi :
1.  Melakukan  pengawasan  mutu dan standarisasi produk peternakan. Pada tahun 2005 untuk memasyarakat standarisasiSNI Produk peternakan telah
dilaksanakan beberapa kegiatan sbb : a. Bimbingan Teknis Penerapan Jaminan Mutu berdasarkan HACCP.
Dalam   rangka   meningkatkan   SDM   para   pelaku   usaha   pengolahan   hasil peternakan serta memotivasi penerapan berproduksi secara baik atau Good
Manufacturing   Practice   GMP   serta   sesuai   prosedur   yang   ditetapkan sehingga   menghasilkan   produk   bermutu   dan   sesuai     Standarisasi   yang
ditetapkan.
Dinas   Peternakan   Propinsi   Sumatera   Barat   telah   melaksanakan   kegiatan Bimbingan   Teknis   Penerapan   Jaminan   Mutu   berdasarkan   HACCP  dengan
peserta sebanyak 30 orang pelaku usaha dendeng dan rendang.
Bimbingan   Teknis     tersebut   berasal   dari   dana   APBN   Tahun   2005   dan dilaksanakan  di  Padang pada tanggal 1 Desember 2005.
Instruktur  Narasumber  berasal  dari Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Pusat Fakultas Peternakan  Unand Padang dan Dinas Peternakan
Sumbar.
b. Fasilitasi Pengusaha Olahan Hasil Peternakan terhadap Merk  HaKI. Dalam   rangka   meningkatkan   SDM   para   pelaku   usaha   pengolahan   hasil
peternakan, meningkatkan rasa percaya diri terhadap produk yang dihasilkan dan mendorong terwujudnya konsumsi produk halal  bagi konsumen halal
food serta proses sertifikasi produk, Dinas Peternakan Sumatera Barat telah melakukan   suatu   kegiatan   Fasilitasi   Pengusaha   Olahan   Hasil   Peternakan
terhadap Merk Dagang HaKI Hak atas Kekayaan Intelektual bagi pelaku
26
Laporan Tahunan
usaha   pengolahan   hasil   peternakan   daerah   yang   berpotensi   dalam pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan dengan peserta sebanyak
25 orang yang berasal dari Kab. Agam, Tanah Datar, 50 Kota, Solok, Kota Padang,  Padang Panjang dan Payakumbuh.
Fasilitasi tersebut berasal dari dana APBN Tahun 2005 dan    dilaksanakan di Kantor Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat  pada tanggal 17 Nopember
2005.
InstrukturNarasumber   berasal   dari     Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar Klinik HaKI Sumbar, LP POM MUI Sumatera  Barat dan Dinas
Peternakan Sumbar.
Dengan pelaksanan   Fasilitasi Pengusaha Olahan Hasil Peternakan ini, akan memotivasi pelaku usaha mendaftarkan merk usahanya, mempatenkan produk
yang dihasilkan dan menghasilkan produk bersetifikat halal selanjutnya akan menciptakan rasa percaya diri terhadap produk mereka hasilkan.
c.  Pembinaan,   bimbingan   teknis   dan   monitoring   mutu   produk   olahan   hasil peternakan. Pelaksanaan  Pembinaan, bimbingan teknis dan monitoring   mutu
produk   olahan   hasil   peternakan   dilakukan     melalui   pemantauankunjungan pada   pelaku   usaha   yang   pelaksanaannya     dikoordinasikan   dengan     Dinas
Kab.Kota dan  instansi  lain terkait, serta dilaksanakan secara terpadu, namun volumenya dirasakan masih kurang.
Disamping   itu   dalam   menunjang   peningkatan   SDM   petugas   pembina pengolahan   hasil   telah   diikuti   beberapa   kegiatan   yang   dilaksanakan   diluar
Sumatera Barat yaitu : 1
Bimbingan teknis sistim jaminan mutu di Jawa Barat. 2
Pelatihan Auditor HACCP  Pengawas Sistim Jaminan Mutu di Jakarta.
27
Laporan Tahunan
3 Sosialisi teknologi  proses pengolahan  hasil peternakan di Yokyakarta.
4 Bimbingan teknis penanganan pasca panen  daging di Jawa Tengah.
Berdasarkan   data   yang   diperoleh   usaha   pengolahan   hasil     peternakan   masih berupa usaha agroindustri rumah tangga dan skala kecil. Dalam menghadapi era
perdagangan   bebas   ini   telah   disosialisasikan   penerapan   paket   teknologi penanganan pasca panen dan pengolahan dalam mendorong peningkatan mutu
produk sesuai standarisasi produk peternakan. Untuk   mengantisipasi   hal   tersebut   kedepan   penanganan   pasca   panen   dan
teknologi   pengolahan   merupakan   ukuran   dalam   penentuan   keberhasilan pemasaran produk dan pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan.
2. Pembinaan  Pengusaha  Pengolahan Hasil Peternakan. a.     Kegiatan     pembinaan   dan   bimbingan   usaha,   pengusaha   pengolahan   hasil
peternakan   dimaksudkan   untuk   pengembangan   usaha     pengolahan   hasil peternakan     sehingga   pengusaha   yang   bergerak   pada   usaha   ini   dapat
menghasilkan  produk olahan peternakan berkualitas sesuai standarisasi yang ditetapkan, mampu   bersaing dengan   produk sejenis dipasar regional serta
penguatan modal usaha. Juga menjadikan usaha pengolahan hasil peternakan ini sebagai cabang usaha yang mendukung perekonomian dalam keluarga dan
sumber pendapatan bagi daerah sendiri. Untuk   mendukung   peningkatan   SDM   petugas   dalam   pembinaan   usaha
pengolahan   hasil   telah   diikuti   beberapa   kegiatan   yang   dilaksanakan   diluar Sumatera Barat yaitu :
1. Bimbingan operasional RPH di Lampung 2. Pengembangan desa pasca panen di Lampung
3. Pertemuan koordinasi Sub ITG Halal Food di Medan
28
Laporan Tahunan
b. Temu Teknologi Pengolahan Hasil Peternakan
Kegiatan   Temu   Teknologi   Pengolahan   Hasil   Peternakan   diarahkan   pada peningkatan  penanganan  pasca panen  pengolahan  dadiah  sebagai  makanan
spesifik Sumatera Barat yang dilaksanakan pada Kantor Peserta berjumlah 30 orang terdiri dari peternak sapi perahpelaku usaha pengolahan dadiah dari
daerah Kab. Agam, Lima puluh Kota, Tanah Datar, Solok dan Swl. Sijunjung. InstrukturNarasumber berasal dari Fakultas Peternakan Unand   Padang dan
Dinas Peternakan Sumbar. Dengan pelaksanan   Temu Teknologi Pengolahan Hasil Peternakan ini akan
memotivasi   pelaku   usaha   pengolahan   dadiah   untuk   dapat   melakukan pengolahan dadiah sesuai persyaratan teknis dalam upaya meningkatkan mutu
dan   menjadikan   dadiah   sebagai   makanan   spesifik   Sumatera   Barat   yang dikenal secara luas serta punya peluang pasar yang bagus dimasa mendatang.
Selanjutnya pada setiap arena  promosi, pameran dan bazar  Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat selalu mengikut sertakan pengusaha  produk olahan
peternakan  beserta komoditi  yang dihasilkan dalam rangka pembinaan dan pengembangan   usaha   pengolahan   hasil   peternakan   dalam   menghadapi
perdagangan bebas nanti. Tahun  2005  kegiatan ini didukung dana APBD dan APBN yang dilaksanakan
secara berkala serta dikoordinasikan dengan Dinas KabKota setempat.
3. Pembinaan    SaranaKelembagaan   Usaha    Pengolahan   Hasil Peternakan. a. Pertemuan Penumbuhan UP3HP  Unit Pelayanan Pengembangan Pengolahan
dan Pemasaran hasil Peternakan . Sumatera Barat termasuk salah satu wilayah potensial dalam pengembangan
usaha   pengolahan   hasil   peternakan,   namun   usaha   tersebut   masih   bersifat sederhana dan sebagiannya bersifat usaha sambilan. Disisi lain produk yang
dihasilkan     belum   mampu   merespon   perubahan   tuntutan   konsumen     yang
29
Laporan Tahunan
semakin meningkat baik   kuantitas, kontinuitas pasokan, mutu produk dan daya saing serta posisi tawar menawar yang lemah dari pelaku usaha.
Sehubungan hal tersebut Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat semnjak tahun   2003   telah   mencoba   menghimpun   daerah   potensial   untuk
pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan dan telah mesosialisasikan Program   UP3HP  untuk   daerah   Kota   Padang   Panjang,   Kab.   Tanah   Datar,
50  Kota   dan  tahun  2005  disosialisasikan  juga  pada   Kab.  Agam  dan  Kota Payakumbuh   melalui suatu pertemuan. Pertemuan UP3HP ini dilaksanaka
tanggal 14 September 2005 di Padang.
Peserta   pertemuan   sebanyak   46   orang   terdiri   dari   Kepala   Dinas   Pertanian beserta   unsur   yang   membidangi   usaha   pengolahan   hasil   peternakan   pada
Dinas   Pertanian   Kota   Padang   Panjang,   Payakumbuh,     Dinas   Peternakan Perikanan 50 Kota dan Kab Agam
Dari   pertemuan   ini   telah   disepakati   akan   tetap   melaksanakan   dan pengembangan   program   UP3HP  pada   masing-masing   daerah   yaitu     Kota
Padang Panjang unit usaha dendeng dan pengolahan air susu sapi, Kab. 50 Kota unit usaha rendang telur dan rendang runtiah Kab. Agam unit usaha
Kikil tunjang dan Kota Payakumbuh unit usaha rendang telur dan rendang runtiah
b. Penguatan Modal Usaha Pengolahan Hasil Peternakan Dalam upaya meningkatkan skala usaha pengolahan hasil peternakan menjadi
skala ekonomis dan menjadikan usaha tersebut sebagai sumber pendapatan dalam keluarga dan daerah sendiri pada tahun 2005 telah dilakukan penguatan
modal   usaha   bagi   pelaku   usaha   pengolahan   hasil   peternakan   melalui   Pola BPLM dengan sistim kredit lunak dalam jangka waktu 3 tahun dan bunga 6
per   tahun   Dana   penguatan   modal   usaha   pengolahan   hasil   peternakan   ini sebesar  Rp. 60.000.000.-  untuk 10 orang  1 paket sebesar Rp. 6.000.000.-
30
Laporan Tahunan
Pengusahapelaku usaha pengolahan hasil peternakan yang mendapat prioritas dalam mendapatkan kredit lunak tersebut adalah Kab.  Lima puluh Kota dan
Kota Payakumbuh masing masing mendapat 3 orang untuk usaha rendang dan dendeng sedangkan Kab. Agam sebanyak 4 orang untuk usaha kikil tunjang
yang direalisir pada awal Desember 2005.
c.  Pengembangan   Sarana   dan   Prasarana   Penanganan   Pasca   Panen   dan Pengolahan Hasil Peternakan
1  Pengadaan Peralatan RPH Untuk mendorong terwujudnya konsumsi daging yang ASUH, pada tahun
2005 ini telah dialokasikan dana bagi pengadaan peralatan  RPH untuk Kota Padang dan Kota Pd. Panjang  berupa :
No. Uraian Kegiatan
Volume Katrol lestrik
Gergaji lestrik pembelah karkas Gergaji belah dada
Penggantung karkas Timbangan ternak
Meja processing Kompresor  air
Katrol manual Gerobak dorong
1 Unit 1 Unit
1 Unit 20 Buah
1 Paket 2 Unit
2 Unit 4 Unit
6 Unit
2  Instalasi air bersih untuk RPH Padang  sebanyak 1 unit 3  Pengadaan Peralatan Pengolah Data Komputer
Untuk meningkatkan kinerja aparatur dan tertib administrasi telah dilakukan pengadaan masing-masing 1 satu unit komputer dan printer
31
Laporan Tahunan
Disamping itu Dinas Peternakan Sumatera Barat Propinsi Sumatera Barat juga ikut     dalam   event   Ditjen   Pengolahan   dan   Pemasaran   Hasil   Pertanian
Departemen   Pertanian   dan   Pemerintah   Propinsi   Sumatera   Barat   dalam mendukung terwujudnya unit usaha agroindustri dengan mutu produk sesuai
standarisasi, berdaya saing serta memenuhi sistim jaminan kamanan pangan
C.  Seksi Promosi dan Informasi Pasar