BAB.III.Bina Usaha-05

(1)

BAB III

SUB DINAS BINA USAHA

A. Seksi Perizinan dan Permodalan

Kondisi perekonomian yang belum stabil menyebabkan investasi bidang peternakan menurun. Dalam upaya peningkatan usaha dan pengembangan perekonomian termasuk peternakan rakyat, pemerintah telah menyalurkan Kredit Penguatan Modal untuk Pengembangan Lumbung Ternak Nagari yang sifatnya bergulir dengan persyaratan lunak, Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat dan Program Kemitraan. Kegiatan Seksi Perizinan dan Permodalan tahun 2005 berkaitan dengan hal diatas sebagai berikut :

1. Kredit Penguatan Modal untuk Pengembangan Lumbung Ternak nagari Kegiatan ini meliputi :

a. Seleksi calon penerima kredit penguatan modal yang dilakukan oleh Tim Seleksi yang terdiri dari Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat, Dinas Peternakan Kabupaten dan Kota serta Bank Nagari. Seleksi ini bertujuan untuk menetapkan peternak calon penerima kredit yang betul-betul memenuhi syarat secara teknis dan administrasi untuk memperoleh kredit penguatan modal.

b. Pembekalan terhadap calon penerima kredit penguatan modal Lumbung Ternak Nagari yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Desember 2005 di Aula Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat, dengan tujuan agar peternak calon penerima dapat memahami hak dan kewajibannya selaku penerima dana kredit untuk Pengembangan Lumbung Ternak Nagari. c. Penyaluran Kredit Penguatan Modal Kerja untuk Pengembangan


(2)

Pada tahun 2005, dengan dukungan dana APBD Propinsi Sumatera Barat telah disalurkan dana kredit Penguatan Modal Kerja sebesar Rp. 379.500.000,- ( Tiga ratus tujuh puluh sembilan juta lima ratus ribu rupiah ) dengan pola yang sama dengan Kredit Modal Kerja Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (KMK–PER) untuk usaha peternakan sapi potong yang terbagi dalam 23 paket, setiap paket memperoleh Rp. 16.500.000,- (enam belas juta lima ratus ribu rupiah) yang tersebar pada 6 (enam) Kabupaten/Kota sebagai berikut :

1) Kab. Agam : 7 paket

2) Kab. Solok : 5 paket 3) Kab. Lima Puluh Kota : 4 paket 4) Kab. Tanah Datar : 1 paket 5) Kota Padang : 4 paket 6) Kota Solok : 2 paket

2. Pembinaan Peternak penerima dana KMK-PER dan Lumbung Ternak Nagari

Kegiatannya antara lain : 1) Pembinaan Teknis Kelokasi

Pembinaan teknis dilaksanakan pada setiap lokasi penerima KMK–PER dan Pengembangan Lumbung Ternak Nagari oleh Tim dari Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat, Kabupaten/Kota dan Bank Nagari.

Lokasi penerima dana KMK – PER adalah : - Kab. Padang Pariaman

- Kab. Agam

- Kab Pesisir Selatan - Kab. Solok

- Kab. Lima Puluh Kota - Kab. Sawahlunto Sijunjung


(3)

- Kab. Tanah Datar - Kota Payakumbuh - Kota Bukittinggi - Kota Padang Panjang - Kota Padang

- Kota Solok - Kota Pariaman

2) Monitoring Pengembalian Dana KMK-PER dan Lumbung Ternak Nagari. Monitoring dilakukan oleh Tim dari Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat bersama-sama dengan Tim dari Dinas Pertanian/Peternakan Kabupaten/Kota dan Bank Nagari Cabang setempat serta mengikutsertakan Satuan Polisi Pamong Praja Propinsi Sumatera Barat.

3) Pertemuan Tim Pemantau dan Pengendalian KMK-PER.

Dilaksanakan di Ruang Rapat Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat sebanyak 2 (dua) kali dengan peserta terdiri dari Tim yang ada di Propinsi dan dari Kabupaten/Kota serta dari Bank Nagari. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 Juli 2005 dan pertemuan kedua pada hari Rabu tanggal 7 Desember 2005.

3. Kemitraan Pemasaran dan Pengembangan Permodalan Usaha Peternakan Kemitraan mempunyai tujuan untuk :

a. Meningkatkan pendapatan, kesinambungan usaha, meningkatkan kwalitas sumberdaya kelompok mitra, peningkatan skala usaha dalam rangka menimbulkan dan meningkatkan kemampuan usaha kelompok mitra.

b. Memberikan dorongan dan motivasi kepada peternak agar dapat mengembangkan usahanya kearah yang lebih efisien dan berwawasan agribisnis serta kooperatif.


(4)

Kemitraan Pemasaran dan Pengembangan Permodalan Usaha Peternakan ini telah dilaksanakan dalam bentuk pertemuan kemitraan ayam potong antara perusahaan inti dengan peternak plasmanya sebanyak 2 ( dua ) kali. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 15 Desember 2005 bertempat di Aula Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat antara PT. Primatama Karya Persada dengan peternak plasmanya dan PT. Sumatera Mitra Mandiri dengan peternak plasmanya. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 Desember 2005 antara PT. Fajar Makmur Utama dengan peternak plasmanya dan PT. Triples dengan peternak plasmanya. Untuk saat ini kondisi kemitraan ayam potong di Sumatera Barat dapat dilihat pada Tabel berikut ini :


(5)

Desember 2006 Populasi / Kapasitas

Produksi ( ekor) 1 PT. FMU Padang - Pariaman 23 95,000

- Kayutanam 38 144,000 - Sintuk Pariaman 42 133,000 - Padang Ketaping 24 117,000 Jumlah 127 489,000 2 PT. FMU Payakumbuh- Limapuluh Kota 52 300,000 Jumlah 52 300,000 3 PT. FMU Solok - Kab/Kota Solok 23 94,000

- Kab. Swl Sjj

Jumlah 23 94,000 Total 202 883,000 4 PT. PKP - Padang Pariaman/ 177 885,000

- Padang

Jumlah 177 885,000 5 PT. SMM - Padang Pariaman/

- Padang 12 61,500 Jumlah 12 61,500 2 PT. TRIPLES - Padang Pariaman/ 40 200,000

- Padang

Jumlah 40 200,000 Total 229 1,146,500 TOTAL 431 2,029,500 Tabel.3.1 Data Kemitraan Ayam Potong di Propinsi Sumatera Barat


(6)

4. Pembinaan Kelompok Agribisnis peternakan dalam rangka Lomba Agribisnis Tingkat Nasional.

Kegiatan ini dalam bentuk pembinaan terhadap kelompok agribisnis sapi potong dan kelompok agribisnis ayam buras. Dalam pembinaan tersebut sekaligus dilakukan penilaian dan seleksi untuk mendapatkan kelompok yang berprestasi di tingkat Sumatera Barat. Kelompok yang berprestasi, diikutkan dalam lomba kelompok agribisnis peternakan tingkat nasional yang dilaksanakan setiap tahun oleh Departemen Pertanian. Pada tahun 2005, kelompok sapi potong, Tunas Baru di Kec. Lareh Sago Halaban Kab. Lima Puluh Kota keluar sebagai peringkat terbaik pertama ditingkat Nasional, dan kelompok ayam buras STARTER di Kec. Enam Lingkung Kab. Padang Pariaman keluar sebagai peringkat terbaik kedua ditingkat Nasional. Kegiatan ini dapat dukungan dana dari APBD Propinsi Sumatera Barat.

B. Seksi Pengolahan Hasil

Dalam upaya peningkatan mutu produk olahan hasil peternakan agar sesuai standarisasi dan permintaan pasar serta penumbuhan, pengembangan unit usaha agroindustri sebagai langkah awal pengembangan industrialisasi pedesaan berbasis peternakan maka pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan diarahkan pada peningkatan teknologi penanganan pasca panen dan pengolahan penerapan jaminan keamanan produk mulai pra proses hingga produk sampai pada konsumen.

Selanjutnya dalam menyikapi perdagangan bebas dewasa ini dimana mutu merupakan jaminan dalam pemasaran produk, maka seksi pengolahan hasil yang mengemban visi terwujudnya kesejahteraan masyarakat peternak melalui pembangunan sistim dan usaha pengolahan serta pemasaran hasil olahan peternakan yang berdaya saing, berkelanjutan, berkerakyatan dan tersentralisasi. Pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan berorientasi pada pengembangan unit usaha/ kelompok agroindustri yang mampu menghasilkan produk berdaya saing, punya bargaining position yang kuat serta penerapan sistim jaminan keamanan pangan.


(7)

Untuk mewujudkan visi dimaksud seksi pengolahan hasil mempunyai tugas pokok yang meliputi :

1. Melakukan pengawasan mutu dan standarisasi produk peternakan.

Pada tahun 2005 untuk memasyarakat standarisasi/SNI Produk peternakan telah dilaksanakan beberapa kegiatan sbb :

a. Bimbingan Teknis Penerapan Jaminan Mutu berdasarkan HACCP.

Dalam rangka meningkatkan SDM para pelaku usaha pengolahan hasil peternakan serta memotivasi penerapan berproduksi secara baik atau Good Manufacturing Practice (GMP) serta sesuai prosedur yang ditetapkan sehingga menghasilkan produk bermutu dan sesuai Standarisasi yang ditetapkan.

Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat telah melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Penerapan Jaminan Mutu berdasarkan HACCP dengan peserta sebanyak 30 orang pelaku usaha dendeng dan rendang.

Bimbingan Teknis tersebut berasal dari dana APBN Tahun 2005 dan dilaksanakan di Padang pada tanggal 1 Desember 2005.

Instruktur / Narasumber berasal dari Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (Pusat) Fakultas Peternakan Unand Padang dan Dinas Peternakan Sumbar.

b. Fasilitasi Pengusaha Olahan Hasil Peternakan terhadap Merk / HaKI.

Dalam rangka meningkatkan SDM para pelaku usaha pengolahan hasil peternakan, meningkatkan rasa percaya diri terhadap produk yang dihasilkan dan mendorong terwujudnya konsumsi produk halal bagi konsumen (halal food) serta proses sertifikasi produk, Dinas Peternakan Sumatera Barat telah melakukan suatu kegiatan Fasilitasi Pengusaha Olahan Hasil Peternakan terhadap Merk Dagang/ HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) bagi pelaku


(8)

usaha pengolahan hasil peternakan daerah yang berpotensi dalam pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan dengan peserta sebanyak 25 orang yang berasal dari Kab. Agam, Tanah Datar, 50 Kota, Solok, Kota Padang, Padang Panjang dan Payakumbuh.

Fasilitasi tersebut berasal dari dana APBN Tahun 2005 dan dilaksanakan di Kantor Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat pada tanggal 17 Nopember 2005.

Instruktur/Narasumber berasal dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar (Klinik HaKI Sumbar), LP POM MUI Sumatera Barat dan Dinas Peternakan Sumbar.

Dengan pelaksanan Fasilitasi Pengusaha Olahan Hasil Peternakan ini, akan memotivasi pelaku usaha mendaftarkan merk usahanya, mempatenkan produk yang dihasilkan dan menghasilkan produk bersetifikat halal selanjutnya akan menciptakan rasa percaya diri terhadap produk mereka hasilkan.

c. Pembinaan, bimbingan teknis dan monitoring mutu produk olahan hasil peternakan. Pelaksanaan Pembinaan, bimbingan teknis dan monitoring mutu produk olahan hasil peternakan dilakukan melalui pemantauan/kunjungan pada pelaku usaha yang pelaksanaannya dikoordinasikan dengan Dinas Kab./Kota dan instansi lain terkait, serta dilaksanakan secara terpadu, namun volumenya dirasakan masih kurang.

Disamping itu dalam menunjang peningkatan SDM petugas pembina pengolahan hasil telah diikuti beberapa kegiatan yang dilaksanakan diluar Sumatera Barat yaitu :

1) Bimbingan teknis sistim jaminan mutu di Jawa Barat.


(9)

3) Sosialisi teknologi proses pengolahan hasil peternakan di Yokyakarta. 4) Bimbingan teknis penanganan pasca panen daging di Jawa Tengah. Berdasarkan data yang diperoleh usaha pengolahan hasil peternakan masih berupa usaha agroindustri rumah tangga dan skala kecil. Dalam menghadapi era perdagangan bebas ini telah disosialisasikan penerapan paket teknologi penanganan pasca panen dan pengolahan dalam mendorong peningkatan mutu produk sesuai standarisasi produk peternakan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut kedepan penanganan pasca panen dan teknologi pengolahan merupakan ukuran dalam penentuan keberhasilan pemasaran produk dan pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan.

2. Pembinaan Pengusaha Pengolahan Hasil Peternakan.

a. Kegiatan pembinaan dan bimbingan usaha, pengusaha pengolahan hasil peternakan dimaksudkan untuk pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan sehingga pengusaha yang bergerak pada usaha ini dapat menghasilkan produk olahan peternakan berkualitas sesuai standarisasi yang ditetapkan, mampu bersaing dengan produk sejenis dipasar regional serta penguatan modal usaha. Juga menjadikan usaha pengolahan hasil peternakan ini sebagai cabang usaha yang mendukung perekonomian dalam keluarga dan sumber pendapatan bagi daerah sendiri.

Untuk mendukung peningkatan SDM petugas dalam pembinaan usaha pengolahan hasil telah diikuti beberapa kegiatan yang dilaksanakan diluar Sumatera Barat yaitu :

1. Bimbingan operasional RPH di Lampung 2. Pengembangan desa pasca panen di Lampung


(10)

b. Temu Teknologi Pengolahan Hasil Peternakan Kegiatan Temu Teknologi Pengolahan Hasil Peternakan diarahkan pada peningkatan penanganan pasca panen pengolahan dadiah sebagai makanan spesifik Sumatera Barat yang dilaksanakan pada Kantor Peserta berjumlah 30 orang terdiri dari peternak sapi perah/pelaku usaha pengolahan dadiah dari daerah Kab. Agam, Lima puluh Kota, Tanah Datar, Solok dan Swl. Sijunjung. Instruktur/Narasumber berasal dari Fakultas Peternakan Unand Padang dan Dinas Peternakan Sumbar.

Dengan pelaksanan Temu Teknologi Pengolahan Hasil Peternakan ini akan memotivasi pelaku usaha pengolahan dadiah untuk dapat melakukan pengolahan dadiah sesuai persyaratan teknis dalam upaya meningkatkan mutu dan menjadikan dadiah sebagai makanan spesifik Sumatera Barat yang dikenal secara luas serta punya peluang pasar yang bagus dimasa mendatang. Selanjutnya pada setiap arena promosi, pameran dan bazar Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat selalu mengikut sertakan pengusaha produk olahan peternakan beserta komoditi yang dihasilkan dalam rangka pembinaan dan pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan dalam menghadapi perdagangan bebas nanti.

Tahun 2005 kegiatan ini didukung dana APBD dan APBN yang dilaksanakan secara berkala serta dikoordinasikan dengan Dinas Kab/Kota setempat.

3. Pembinaan Sarana/Kelembagaan Usaha Pengolahan Hasil Peternakan. a. Pertemuan Penumbuhan UP3HP ( Unit Pelayanan Pengembangan Pengolahan

dan Pemasaran hasil Peternakan ).

Sumatera Barat termasuk salah satu wilayah potensial dalam pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan, namun usaha tersebut masih bersifat sederhana dan sebagiannya bersifat usaha sambilan. Disisi lain produk yang dihasilkan belum mampu merespon perubahan tuntutan konsumen yang


(11)

semakin meningkat baik kuantitas, kontinuitas pasokan, mutu produk dan daya saing serta posisi tawar menawar yang lemah dari pelaku usaha.

Sehubungan hal tersebut Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat semnjak tahun 2003 telah mencoba menghimpun daerah potensial untuk pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan dan telah mesosialisasikan Program UP3HP untuk daerah Kota Padang Panjang, Kab. Tanah Datar, 50 Kota dan tahun 2005 disosialisasikan juga pada Kab. Agam dan Kota Payakumbuh melalui suatu pertemuan. Pertemuan UP3HP ini dilaksanaka tanggal 14 September 2005 di Padang.

Peserta pertemuan sebanyak 46 orang terdiri dari Kepala Dinas Pertanian beserta unsur yang membidangi usaha pengolahan hasil peternakan pada Dinas Pertanian Kota Padang Panjang, Payakumbuh, Dinas Peternakan Perikanan 50 Kota dan Kab Agam

Dari pertemuan ini telah disepakati akan tetap melaksanakan dan pengembangan program UP3HP pada masing-masing daerah yaitu Kota Padang Panjang (unit usaha dendeng dan pengolahan air susu sapi), Kab. 50 Kota (unit usaha rendang telur dan rendang runtiah) Kab. Agam (unit usaha Kikil/ tunjang) dan Kota Payakumbuh (unit usaha rendang telur dan rendang runtiah)

b. Penguatan Modal Usaha Pengolahan Hasil Peternakan

Dalam upaya meningkatkan skala usaha pengolahan hasil peternakan menjadi skala ekonomis dan menjadikan usaha tersebut sebagai sumber pendapatan dalam keluarga dan daerah sendiri pada tahun 2005 telah dilakukan penguatan modal usaha bagi pelaku usaha pengolahan hasil peternakan melalui Pola BPLM dengan sistim kredit lunak dalam jangka waktu 3 tahun dan bunga 6 % per tahun Dana penguatan modal usaha pengolahan hasil peternakan ini sebesar Rp. 60.000.000.- untuk 10 orang ( 1 paket sebesar Rp. 6.000.000.- )


(12)

Pengusaha/pelaku usaha pengolahan hasil peternakan yang mendapat prioritas dalam mendapatkan kredit lunak tersebut adalah Kab. Lima puluh Kota dan Kota Payakumbuh masing masing mendapat 3 orang untuk usaha rendang dan dendeng sedangkan Kab. Agam sebanyak 4 orang untuk usaha kikil/ tunjang yang direalisir pada awal Desember 2005.

c. Pengembangan Sarana dan Prasarana Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Peternakan

1) Pengadaan Peralatan RPH

Untuk mendorong terwujudnya konsumsi daging yang ASUH, pada tahun 2005 ini telah dialokasikan dana bagi pengadaan peralatan RPH untuk Kota Padang dan Kota Pd. Panjang berupa :

No. Uraian Kegiatan Volume

Katrol lestrik

Gergaji lestrik pembelah karkas Gergaji belah dada

Penggantung karkas Timbangan ternak Meja processing Kompresor air Katrol manual Gerobak dorong

1 Unit 1 Unit 1 Unit 20 Buah 1 Paket 2 Unit 2 Unit 4 Unit 6 Unit

2) Instalasi air bersih untuk RPH Padang sebanyak 1 unit 3) Pengadaan Peralatan Pengolah Data (Komputer)

Untuk meningkatkan kinerja aparatur dan tertib administrasi telah dilakukan pengadaan masing-masing 1 (satu) unit komputer dan printer


(13)

Disamping itu Dinas Peternakan Sumatera Barat Propinsi Sumatera Barat juga ikut dalam event Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Departemen Pertanian dan Pemerintah Propinsi Sumatera Barat dalam mendukung terwujudnya unit usaha agroindustri dengan mutu produk sesuai standarisasi, berdaya saing serta memenuhi sistim jaminan kamanan pangan

C. Seksi Promosi dan Informasi Pasar

Seksi Promosi dan Informasi Pasar merupakan salah satu dari 3 seksi yang berada pada Sub Dinas Bina Usaha, dan berdasarkan Perda No.49 tahun 2001 tugas dari Seksi Promosi dan Informasi Pasar antara lain yang telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2005 adalah sebagai berikut :

1. Promosi Tujuan :

Menyebarluaskan potensi dan hasil pengembangan usaha peternakan di Sumatera Barat serta memperkenalkan keragaman produksi dan hasil olahan peternakan untuk menunjang kelancaran aspek pemasaran dan menarik investor untuk dapat menanamkan modalnya di Sumatera Barat.

Sasaran :

Para pelaku pemasaran dan investor dibidang peternakan.

Kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan agenda yang telah ditentukan adalah sebagai berikut :

a. Agro & Food Expo : Dilaksanakan pada tanggal 19 s/d Mai 2005 bertempat di Semanggi Expo Jakarta pada pelaksanaan kegiatan ini Dinas Peternakan disamping membawa materi Promosi juga membawa 2 (dua) Pengusaha Hasil olahan Peternak dan pada kesempatan ini para pengusaha disamping dapat langsung mempromosikan usahanya juga memperoleh peluang pasar untuk


(14)

daerah Jakarta, Bandung, Jogja dan Batam kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.

b. Indonesia Expo 2005 dilaksanakan pada tangga 25 s/d 28 Mai 2005 di Gedung J C C Jakarta. Pada kegiatan ini Dinas Peternakan Sumatera Barat mempromosikan Komoditi dan Hasil Olahan Peternakan.Kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.

c. PPUN pada tanggal 26 s/d 30 September di Pasuruan Jawa Timur berupa pameran dalam rangka memperingati hari peternakan dan Kesehatan Hwan se Indonesia, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.

d. Pameran dalam rangka memeperingati Hari Krida Pertanian : Dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2005 bertempat di aula kantor Gubenur propinsi Sumatera Barat Padang, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari DASK. e. Pameran dan Bazar dalam rangka peringatan HPS Dilaksanakan pada tanggal

16 November 2005 bertempat di halamam Badan Bimas Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Barat di Padang, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari DASK dan APBN.

f. Bazar dan Pasar Rakyat Tk. Propinsi Sumatera Barat: Dilaksanakan pada tanggal 26 sampai dengan 31 November 2005 bertempat di 3 Kecamatan Kota Padang (Kec. Kuranji, Kec. Lubuk Kilangan dan Kec. Padang Barat), kegiatan ini mendapat dukungan dana dari DASK.

g. Pembukaan SPC (Sumatera Promotian Center dan Peresmian Sumatera Expo (Sumex) padan tanggal 23 November 2005 di Pulau Batam – Riau pada kesempatan ini Dinas Peternakan membawa 2 (dua ) orang pengusaha hasil olahan Peternakan. kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.

h. Promosi Pesta Pulau Penang : Dilaksanakan pada tanggal 1 s/d 31 Desember 2005 bertempat di Tapak Pesta Sungai Nibong Pulau Penang Malaysia, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.

Disamping kegiatan promosi Hasil olahan peternakan juga dilaksanakan promosi komoditi Peternakan yaitu dengan mencari/meraih investor untuk


(15)

dapat memenanamkan modalnya di Sumatera Barat Pada Sub sektor Peternakan yaitu dengan membuat dan menyebarkan brosur/leaflet sebagai berikut :

1) Leaflet Produks Hasil Olahan Peternakan Rendang Daging ” Era Onang” dari Kab. Solok

2) Leaflet Produks Hasil Olahan Peternakan Dendeng Runtiah ” Yet” dari Kota Payakumbuh.

3) Leaflet Ayam Kokok Balenggek dari Kab. Solok.

4) 3 Display 1 spanduk, dan 1 barner pembangunan Peternakan yang dapat menjadi sarana promosi yang cukup menarik bagi para pengunjung pameran. Dan untuk mengisi stand Sumatera Barat di Sumatera Promotion Centre di Pulau Batam dan Anjungan Sumatera Barat di Tapak Pesta Pulau Penang Malaysia telah dipasang 2 Display di SPC Batam dan 1 Display di Anjungan Sumatera Barat Pulau Penang Malaysia yang dimamfaatkan sepanjang tahun baik di SPC Batam maupun di Pesta Pulau Penang Malaysia

2. Informasi Pasar Tujuan :

Untuk menginformasikan serta menyebarluaskan keadaan pasar yang sedang berlansung sehingga diharapkan para pelaku agribisnis peternakan akan biasa memprediksi dan memenage usahanya diantaranya waktu memulai produksi , waktu panen, serta pemasaran.

Sararan :


(16)

Kegiatan Informsi Pasar yang telah dilaksanakan :

a. Pertemuan Petugas Pelayanan Informasi Pasar dan Aplikasi Singasari bagi petugas Kab/Kota se Sumatera Barat di Padang

Pertemuan Petugas Pelayanan Informasi Pasar untuk petugas Pasar sub Sektor Peternakan Kabupaten/Kota se Sumatera Barat, dilaksanakan di Diklat Bunda dan Modern Colleg Padang pada tanggal 25 – 26 Oktobr 2006, pada kesempatan ini kepada peserta yang berjumlah 25 orang juga diperekenalkan program Singosari (Sistim Informasi dan pengolahan hasil Pertanian ) dan aplikasi langsung dengan mempergunakan jaringan Intrnet di kampus pelatihan komputer Modern Colleg dengan instruktur dari Pusat yang dipandu lansung oleh narasumber dari Direktotat P3HP Departemen Pertanian dan pada kesempatan ini masing – masing peserta telah mempunyai email dan bisa diakses dari daerah masing-masing, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.

b. Monitoring Harga Pasar Ternak, Hasil Ternak Dan Sapronak

Kegiatan ini bertujuan untuk memonitor serta mengevalusai harga ternak, hasil ternak dan sapronak yang berlaku di kabupaten/ kota di Sumatera Barat. Hasil dari monitoring ini secara periodik dikirimkan ke Direktorat P3HP Departemen Pertanian melalui faximile dan disiarkan secara langsung melalui RRI regional Padang setiap hari sabtu jam 7.30 sore.

Kabupaten/kota yang dimonitor diwakili oleh kota Solok, kota Padang, kota Bukittinggi dan kota Payakumbuh, hal ini disebabkan oleh karena kota tersebut diatas merupakan pusat perdangangan dan transaksi perekonomian yang dapat mewakili daerah Kab/Kota disekitarnya sehingga dianggap telah dapat mencerminkan keadaan harga pasar di Sumatera Barat.

Disamping pada keempat daerah tersebut diatas kegiatan monitoring harga ternak, hasil ternak dan Sapronak juga dilakukan pada daerah lain akan tetapi dikakukan secara situasional, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari DASK.


(17)

c. Tata Niaga Ternak

Sarana utama untuk mendukung kegiatan tata niaga ternak adalah pasar ternak. Jumlah pasar ternak yang ada di Sumatera Barat sebanyak 29 buah tersebar di 19 Kabupaten/Kota.

Pada pasar ternak tersebut terjadi transaksi jaul beli ternak besar dan ternak kecil seperti sapi, kerbau, kuda dan kambing, dimana sebahagian besar dilakukan dengan sistim barosok dan belum memakai timbangan walaupun ada beberapa Daerah yang jual belinya memakai timbangan tergantung permintaan si pembeli ternak. Kondisi ini menyebabkan posisi tawar petani ternak sedikit lemah sehingga keuntungan yang diperolah lebih kecil karena jualbeli telah dikuasai pedagang.

Dalam rangka memasuki perdagangan bebas, transaksi jual beli dituntut untuk lebih transparan dengan arti kata harus memakai timbangan ternak. Untuk itu kepada pedagang, peternak dan petugas telah dilaksanakan pembinaan dan sosialisasi pemakaian timbangan ternak.

Dan untuk tahun ini guna mewujudkan Sumatera Barat dapat menjadi lumbung ternak maka untuk tahap I telah di bangun Pasar Ternak Palangki yang lebih baik dan memenuhi syarat sebagai Pasar Ternak yang lebih presentatif dan memenuhi standar, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.

Dalam upaya meningkatkan posisi tawar peternak dalam tataniaga penjualan ternak, kelengkapan sarana dan prasarana pasar ternak sebagai terminal agribisnis peternakan merukan issu penting yang harus direalisasikan. Untuk itu telah dilaksanakan pengembangan pasar ternak Palangki Kab. Swl Sijunjung melalui pembangunan pasar ternak baru yang lokasinya tidak jauh dari pasar ternak lama. Pembangunan pasar ternak dilaksanakan oleh pihak ketiga/rekanan ( CV. Drama Yuda) dengan kegiatan meliputi :


(18)

No. Uraian Kegiatan Volume 1

2 3 4 5 6 7

Bangunan los/ kandang untuk tambatan ternak Los kandang penginapan ternak

Bangunan kantor administrasi pasar ternak Bangunan tempat lelang ternak

Landasan turun naik ternak Gang Way

Pemagaran pasar ternak

525 M2 176 M2 31,62 M2 1 Unit 1 Unit 1 Unit 490 M2 4. Sebaran Informasi Pasar

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan Sumber Daya para pelaku Peternakan baik petugas, petani, pengusaha maupun masyarakat Peternakan. Dinas Peternakan Propinsi telah menerbitkan selebaran Informasi Pasar yang didalamnya menyajikan informasi Harga pasar ternak, hasil ternak dan Sapronak serta menyajikan artikel tentang management peternakan secara keseluruhan baik peningkatan produksi maupun pemeliharaan ternak. Selebaran ini diterbitkan dua kali dalam sebulan, dan disebarkan ke Kabupaten / Kota melalui Dinas terkait sebanyak masing - masing 20 exemplar / edisi, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.


(19)

(1)

daerah Jakarta, Bandung, Jogja dan Batam kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.

b. Indonesia Expo 2005 dilaksanakan pada tangga 25 s/d 28 Mai 2005 di Gedung J C C Jakarta. Pada kegiatan ini Dinas Peternakan Sumatera Barat mempromosikan Komoditi dan Hasil Olahan Peternakan.Kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.

c. PPUN pada tanggal 26 s/d 30 September di Pasuruan Jawa Timur berupa pameran dalam rangka memperingati hari peternakan dan Kesehatan Hwan se Indonesia, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.

d. Pameran dalam rangka memeperingati Hari Krida Pertanian : Dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2005 bertempat di aula kantor Gubenur propinsi Sumatera Barat Padang, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari DASK. e. Pameran dan Bazar dalam rangka peringatan HPS Dilaksanakan pada tanggal

16 November 2005 bertempat di halamam Badan Bimas Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Barat di Padang, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari DASK dan APBN.

f. Bazar dan Pasar Rakyat Tk. Propinsi Sumatera Barat: Dilaksanakan pada tanggal 26 sampai dengan 31 November 2005 bertempat di 3 Kecamatan Kota Padang (Kec. Kuranji, Kec. Lubuk Kilangan dan Kec. Padang Barat), kegiatan ini mendapat dukungan dana dari DASK.

g. Pembukaan SPC (Sumatera Promotian Center dan Peresmian Sumatera Expo (Sumex) padan tanggal 23 November 2005 di Pulau Batam – Riau pada kesempatan ini Dinas Peternakan membawa 2 (dua ) orang pengusaha hasil olahan Peternakan. kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.

h. Promosi Pesta Pulau Penang : Dilaksanakan pada tanggal 1 s/d 31 Desember 2005 bertempat di Tapak Pesta Sungai Nibong Pulau Penang Malaysia, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.


(2)

dapat memenanamkan modalnya di Sumatera Barat Pada Sub sektor Peternakan yaitu dengan membuat dan menyebarkan brosur/leaflet sebagai berikut :

1) Leaflet Produks Hasil Olahan Peternakan Rendang Daging ” Era Onang” dari Kab. Solok

2) Leaflet Produks Hasil Olahan Peternakan Dendeng Runtiah ” Yet” dari Kota Payakumbuh.

3) Leaflet Ayam Kokok Balenggek dari Kab. Solok.

4) 3 Display 1 spanduk, dan 1 barner pembangunan Peternakan yang dapat menjadi sarana promosi yang cukup menarik bagi para pengunjung pameran. Dan untuk mengisi stand Sumatera Barat di Sumatera Promotion Centre di Pulau Batam dan Anjungan Sumatera Barat di Tapak Pesta Pulau Penang Malaysia telah dipasang 2 Display di SPC Batam dan 1 Display di Anjungan Sumatera Barat Pulau Penang Malaysia yang dimamfaatkan sepanjang tahun baik di SPC Batam maupun di Pesta Pulau Penang Malaysia

2. Informasi Pasar

Tujuan :

Untuk menginformasikan serta menyebarluaskan keadaan pasar yang sedang berlansung sehingga diharapkan para pelaku agribisnis peternakan akan biasa memprediksi dan memenage usahanya diantaranya waktu memulai produksi , waktu panen, serta pemasaran.

Sararan :


(3)

Kegiatan Informsi Pasar yang telah dilaksanakan :

a. Pertemuan Petugas Pelayanan Informasi Pasar dan Aplikasi Singasari bagi petugas Kab/Kota se Sumatera Barat di Padang

Pertemuan Petugas Pelayanan Informasi Pasar untuk petugas Pasar sub Sektor Peternakan Kabupaten/Kota se Sumatera Barat, dilaksanakan di Diklat Bunda dan Modern Colleg Padang pada tanggal 25 – 26 Oktobr 2006, pada kesempatan ini kepada peserta yang berjumlah 25 orang juga diperekenalkan program Singosari (Sistim Informasi dan pengolahan hasil Pertanian ) dan aplikasi langsung dengan mempergunakan jaringan Intrnet di kampus pelatihan komputer Modern Colleg dengan instruktur dari Pusat yang dipandu lansung oleh narasumber dari Direktotat P3HP Departemen Pertanian dan pada kesempatan ini masing – masing peserta telah mempunyai email dan bisa diakses dari daerah masing-masing, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.

b. Monitoring Harga Pasar Ternak, Hasil Ternak Dan Sapronak

Kegiatan ini bertujuan untuk memonitor serta mengevalusai harga ternak, hasil ternak dan sapronak yang berlaku di kabupaten/ kota di Sumatera Barat. Hasil dari monitoring ini secara periodik dikirimkan ke Direktorat P3HP Departemen Pertanian melalui faximile dan disiarkan secara langsung melalui RRI regional Padang setiap hari sabtu jam 7.30 sore.

Kabupaten/kota yang dimonitor diwakili oleh kota Solok, kota Padang, kota Bukittinggi dan kota Payakumbuh, hal ini disebabkan oleh karena kota tersebut diatas merupakan pusat perdangangan dan transaksi perekonomian yang dapat mewakili daerah Kab/Kota disekitarnya sehingga dianggap telah dapat mencerminkan keadaan harga pasar di Sumatera Barat.


(4)

c. Tata Niaga Ternak

Sarana utama untuk mendukung kegiatan tata niaga ternak adalah pasar ternak. Jumlah pasar ternak yang ada di Sumatera Barat sebanyak 29 buah tersebar di 19 Kabupaten/Kota.

Pada pasar ternak tersebut terjadi transaksi jaul beli ternak besar dan ternak kecil seperti sapi, kerbau, kuda dan kambing, dimana sebahagian besar dilakukan dengan sistim barosok dan belum memakai timbangan walaupun ada beberapa Daerah yang jual belinya memakai timbangan tergantung permintaan si pembeli ternak. Kondisi ini menyebabkan posisi tawar petani ternak sedikit lemah sehingga keuntungan yang diperolah lebih kecil karena jualbeli telah dikuasai pedagang.

Dalam rangka memasuki perdagangan bebas, transaksi jual beli dituntut untuk lebih transparan dengan arti kata harus memakai timbangan ternak. Untuk itu kepada pedagang, peternak dan petugas telah dilaksanakan pembinaan dan sosialisasi pemakaian timbangan ternak.

Dan untuk tahun ini guna mewujudkan Sumatera Barat dapat menjadi lumbung ternak maka untuk tahap I telah di bangun Pasar Ternak Palangki yang lebih baik dan memenuhi syarat sebagai Pasar Ternak yang lebih presentatif dan memenuhi standar, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.

Dalam upaya meningkatkan posisi tawar peternak dalam tataniaga penjualan ternak, kelengkapan sarana dan prasarana pasar ternak sebagai terminal agribisnis peternakan merukan issu penting yang harus direalisasikan. Untuk itu telah dilaksanakan pengembangan pasar ternak Palangki Kab. Swl Sijunjung melalui pembangunan pasar ternak baru yang lokasinya tidak jauh dari pasar ternak lama. Pembangunan pasar ternak dilaksanakan oleh pihak ketiga/rekanan ( CV. Drama Yuda) dengan kegiatan meliputi :


(5)

No. Uraian Kegiatan Volume

1 2 3 4 5 6 7

Bangunan los/ kandang untuk tambatan ternak Los kandang penginapan ternak

Bangunan kantor administrasi pasar ternak Bangunan tempat lelang ternak

Landasan turun naik ternak Gang Way

Pemagaran pasar ternak

525 M2 176 M2 31,62 M2 1 Unit 1 Unit 1 Unit 490 M2 4. Sebaran Informasi Pasar

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan Sumber Daya para pelaku Peternakan baik petugas, petani, pengusaha maupun masyarakat Peternakan. Dinas Peternakan Propinsi telah menerbitkan selebaran Informasi Pasar yang didalamnya menyajikan informasi Harga pasar ternak, hasil ternak dan Sapronak serta menyajikan artikel tentang management peternakan secara keseluruhan baik peningkatan produksi maupun pemeliharaan ternak. Selebaran ini diterbitkan dua kali dalam sebulan, dan disebarkan ke Kabupaten / Kota melalui Dinas terkait sebanyak masing - masing 20 exemplar / edisi, kegiatan ini mendapat dukungan dana dari APBN.


(6)