BAB.III.Bina Usaha-06

(1)

BAB III

SUB DINAS BINA USAHA

A. Seksi Perizinan dan Permodalan

Adapun kegiatan dari Seksi Perizinan dan Permodalan selama tahun 2006 adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Pemanfaatan Dana KMK-PER dan LTN Bagi Usaha Peternakan yang meliputi :

a. Monitoring dan Evaluasi Pengembalian Kredit MK-PER dan LTN ke lapangan.

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan pada setiap lokasi penerima Kredit Modal Kerja Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (KMK-PER) dan Kredit Pengembangan Lumbung Ternak Nagari (LTN) oleh Tim dari inas Peternakan propinsi Sumatera Barat bersama petugas dari Dinas Peternakan atau yang menjalankan fungsi peternakan di kabupaten/Kota dengan lokasi sebagia berikut :

- Kab. Padang Pariaman - Kab. Agam

- Kab. Pesisir Selatan - Kab. Solok

- Kab. Lima Puluh Kota - Kab. Sawahlunto Sijunjung - Kab. Tanah Datar

- Kota Payakumbuh - Kota Bukittinggi - Kota Padang Panjang - Kota Padang

- Kota Solok - Kota Pariaman


(2)

b. Pertemuan Tim Pemantau dan Pengendalian KMK-PER dan LTN

Pertemuan dilaksanaka di Aula Dinas Peternakan Propins Sumatera Barat sebanyak 2 (dua) kali pertemuan dengan peserta Tim dari Dinas Peternakan propinsi Sumatera Barat, Dinas Peternakan atau yang menjalankan fungsi peternakan di Kabupaten/Kota lokasi KMK-PER dan LTN, Divisi Mikro Banking Bank Nagari BPD Sumatera Barat dan dari Bank Nagari Cabang lokasi KMK-PER dan LTN di Sumatera Barat. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 1 Agustus 2006 dan pertemuan kedua pada hari Senin tanggal 18 Desember 2006.

2. Pengembangan Paket Teknologi Bagi Masyarakat Miskin yang meliputi :

a. Seleksi Petani Miskin Calon Penerima paket

Seleksi dilakukan terhadap nama calon yang diusulkan oleh Dinas Peternakan atau yang menjalankan fungsi peternakan kabupaten/Kota dan disesuaikan dengan daftar nama keluarga/peternak miskin yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat. Seleksi dilaksanakan oleh Tim Seleksi yang dibentuk berdasarkan SK. Kepala Dinas Peternakan propinsi Sumatera Barat. Dari 912 KK peternak miskin yang ada di Sumatera Barat , didapat sebanyak 424 KK peternak miskin sebagai calon penerima paket sesuai dengan alokasi dana yang tersedia tahun 2006.

b. Pelatihan/Pembekalan Peternak Calon Penerima Paket

Pelatihan/Pembekalan ini sangat penting artinya bagi calon penerima paket, agar mereka memahami apa hak dan tanggung jawabnya terhadap kegiatan ini. Karena dana yang diberikan untuk 1 (satu) paket sebesar Rp. 2.065.000,- (dua juta enam puluh lima ribu rupiah) terdiri dari Rp. 265.000 (dua ratus enam puluh ribu rupiah) untuk bantuan pembuatan/perbaikan kandang yang merupakan bantuan langsung tunai.


(3)

Sedangkan dana yang Rp. 1.800.000,- untuk penguatan modal yang merupakan pinjaman lunak dengan tingkat suku bunga 3 % pertahun dan jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun.

Pelatihan/Pembekalan ini dilaksanakan pada masing-masing Kabupaten/Kota lokasi petrnak calon penerima dengan jadwal sebagai berikut ;

- Kab. Swl. Sijunjung, hari Selasa tgl. 14 November 2006 - Kab. Tanah Datar, hari Jumat tgl. 24 November 2006 - Kab. Solok, hari Senin tgl. 27 November 2006

- Kab. Pesisir Selatan, hari Selasa tgl. 28 November 2006 - Kab. Pasaman, hari Rabu tgl. 6 Desember 2006

- Kab. Agam, hari Selasa tgl. 12 Desember 2006 - Kab. 50 Kota, hari Kamis tgl. 14 Desember 2006 - Kota Payakumbuh, hari Rabu tgl. 20 Desember 2006 - Kab. Pdg. Pariaman, hari Selasa tgl. 26 Desember 2006 - Kota Padang, hari Rabu tgl. 28 Desember 2006

c. Pencairan Dana Pengembangan Paket Teknologi Bagi Masyarakat Miskin Pencairan dana melalui Bank Nagari Cabang lokasi peternak penerima dan Surat perjanjian Kredit disiapkan oleh Bank Nagari, dengan alokasi dana sebagai beriut :

No. Kab./Kota Jumlah (KK)

Dana Satu Paket (Rp) JumlahDana (Rp) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10

Kab. Pes. Selatan Kab. Solok

Kab. Swl. Sijunjung Kab. T. Datar Kab. P. Pariaman Kab. Agam Kab. 50 Kota Kab. Pasaman Kota Padang Kota Payakumbuh 44 40 42 38 50 37 50 35 50 38 2.065.000,- 90.860.000,- 82.600.000,- 86.730.000,- 78.470.000,- 103.250.000,- 76.405.000,- 103.250.000,- 72.275.00,- 103.250.000,- 78.470.000,-J u m l a h 424


(4)

875.560.000,-3. Pemberdayaan Kelompok Agribisnis Peternakan Dalam Rangka Lomba Agribisnis Tingkat Nasional

Kegiatan ini meliputi pembinaan terhadap kelompok Agribisnis Sapi Potong dan kelompok Agribisnis Ayam Buras pada 18 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat, kemudian kelompok-kelompok yang dibina, dinilai dan diseleksi oleh Tim dari Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat yang selanjutnya kelompok terbaik diikutkan dalam lomba kelompok Agribisnis Peternakan tingkat nasional. Dari hasil lomba tingkat nasional, Kelompok Ayam Buras Mutiara Kumbayau dari Kota Sawahlunto memperoleh prediket terbaik III (tiga) tingkat Nasional, sedangkan untuk kelompok Agribisnis Sapi Potong dimenangkan oleh Kelompok Tegar Mandiri dari Kota Payakumbuh memperoleh prediket terbaik VIII (delapan) tingkat nasional.

4. Pertemuan Kemitraan Dan Pemasaran Ayam Potong di Sumatera Barat.

Pertemuan Kemitraan dan Pemasaran Ayam Potong ini dilaksanakan denga tujuan :

a. Mempertemukan pelaku usaha kemitraan ayam potong di Sumatera Barat antara PT. Fajar Makmur Utama (FMU) dengan peternak plasmanya dan Perusahaan Inti lain yang ada di Sumatera Barat dengan peternak plasmanya

b. Mengevaluasi model kemitraan yang sudah jalan dan memperbaiki kelemahan yang ada untuk saling memperkuat, saling menguntungkan dan saling membutuhkan antara petani peternak plasma dengan perusahaan inti

c. Memonitor kemitraan ayam potong yang sudah ada atau yang sedang berjalan sekaligus mendorong dan memotivasi peternak agar dapat mengembangkan usahanya kearahkan yang lebih efisien dan berwawasan agribisnis.

Pertemuan Kemitraan dan Pemasaran Ayam Potong ini dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali bertempat di Hotel Ambacang Padang, pada Hari Senin tanggal


(5)

28 Agustus 2006 pertemuan antara PT. Fajar Makmur Utama (FMU) dengan peternak plasmanya dan dihadiri juga oleh Lembaga keuangan (BRI). Kemudian pada hari Senin tanggal 4 September 2006 pertemuan antara Perusahaan Inti (PT. PKP, PT.SMM, PT. Tripless dan PT. Minangkabau Jaya Farm) dengan peternak plasmanya.

5. Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat (BPLM)

Pertemuan evaluasi pelaksanaan BPLM ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari pada hari Senin s/d Selasa tanggal 18 s/d 19 Desember 2006 bertempat di BAPELKES Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. Pertemuan dihadiri oleh Ketua-ketua kelompok penerima dana BPLM dan didampingi oleh petugas dari Dinas Peternakan atau yang menjalankan fungsi peternakan Kabupaten/Kota. Dalam pertemuan, ketua kelompok mempresentasikan perkembangan kelompok mereka masing-masing dan selanjutnya diadakan diskusi yang dipimpin oleh seorang moderator.

Pertemuan Evaluasi Pelkasanaan BPLM bertujuan :

a. Mengetahui dan mengevaluasi perkembangan kelompok usaha peternakan yang menerima dana BPLM tahun 2002 s/d 2005

b. Untuk mengetahui perkembangan ternak dan perguliran dana BPLM yang diterima kelompok usaha peternakan

c. Untuk mengetahui permasalahan penting yang terjadi didalam kelompok dan mencarikan solusi pemecahannya

d. Menetapkan dan menyepakati langkah-langkah yang harus dilakukan dalam memperbaiki pelaksanaan pola BPLM dan sistim pelaporan yang akan dilakukan.

B. Seksi Pengolahan Hasil

Dalam upaya mendorong terwujudnya jaminan mutu dan keamanan produk olahan hasil peternakan agar sesuai standarisasi/SNI dan tuntutan konsumen/pasar


(6)

yang semakin meningkat sejalan yang diamanatkan pada UU. No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen serta penumbuhan, pengembangan unit usaha agroindustri pengolahan hasil peternakan diarahkan pada peningkatan teknologi penanganan pasca panen dan pengolahan serta penerapan jaminan mutu dan keamanan produk dan keamanan produk mulai pra proses hingga produk sampai pada konsumen.

Selanjutnya dalam menyikapi perdagangan bebas dewasa ini dimana mutu merupakan jaminan dalam pemasaran produk, maka seksi pengolahan hasil yang mengemban visi terwujudnya usaha pengolahan hasil peternakan yang tangguh, berdaya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan peternak dan pelaku usaha agribisnis peternakan.

Untuk mewujudkan visi dimaksud seksi pengolahan hasil mempunyai tugas pokok yang meliputi :

1. Melakukan bimbingan dan pengujian mutu hasil olahan peternakan pada tahun 2006 dalam upaya memdorong terwujudnya produk olahan peternakan bermutu sesuai persyaratan/standarisasi yang ditetapkan telah dilaksanakan beberapa kegiatan yaitu :

a. Fasilitasi Teknologi Pasca Panen Susu Sapi (GHP dan GMP)

Dalam rangka meningkatkan SDM para pelaku usaha pengolahan susu Sapi dalam peningkatan penanganan pasca panen dan penerapan teknologi pengolahan berorientasi jaminan mutu dan keamanan produk sesuai tuntutan pasar, Dinas Peternakan Sumatera Barat telah melakukan suatu kegiatan Fasilitasi Teknologi Pasca Panen Susu Sapi (GHP dan GMP) bagi pelaku usaha pengolahan susu sapi dengan peserta sebanyak 30 orang yang berasal dari Kab. Tanah Datar, Kota Padang dan Kota Padang Panjang.

Kegiatan tersebut didukung dana APBN Tahun 2006 (Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian), dilaksanakan pada Hotel Nikita Bukittinggi pada tanggal 7 Nopember 2006. Instruktur/Narasumber berasal dari Fakultas Peternakan Unand Padang dan Dinas Peternakan Propinsi Sumbatera Barat.


(7)

Dengan pelaksanaan Fasilitasi Teknologi Teknologi Pacca Panen Susu Sapi (GHP dan GMP) ini, akan memotivasi pelaku usaha dalam penerapan tatacara berproduksi/pengolahan yang higieniis, baik dan benar yang dikenal GMP (Good Manufacturing Practice) sehingga akan dapat meningkatkan mutu produk susu psteurisasi yang dihasilkan sesuai persyaratan dalam UU No.7 Tahun 1996 tentang Pangan .

b. Bimbingan Teknis Sistim Jaminan Mutu berdasarkan HACCP

Dalam rangka meningkatkan SDM para pelaku usaha pengolahan rendang serta memotivasi penerapan berproduksi secara baik atau Good Manufacturing Practice (GMP) serta sesuai prosedur yang ditetapkan sehingga menghasilkan produk bermutu dan sesuai standarisasi yang ditetapkan/SNI, Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat telah melaksanakan kegiatan bimbingan teknis sistim jaminan mutu berdasarkan HACCP dengan peserta sebanyak 30 orang pelaku usaha rendang yang bersasal dari Kab. 50 Kota, Kab. Solok, Kota Padang, Padang Panjang dan Payakumbuh.

Bimbingan Teknis tersebut berasal dari dana APBN Tahun 2006 (Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian) dan dilaksanakan di Hotel Nikita Bukittinggi pada tanggal 25 Nopember 2006. Instruktur/Narasumber berasal dari Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (Pusat) dan Dinas Pewternakan Sumbar.

c. Pembinaan, bimbingan teknis, pemantauan dan monitoring penerapan jaminan mutu produk olahan hasil peternakan.

Pelaksanaan Pembinaan, bimbingan teknis, pemantauan dan monitoring mutu produk olahan hasil peternakan dilakukan melalui pemantapan/kunjungan pada pelaku usaha yang pelaksanaannya dikoordinasikan dengan Dinas Kab.Kota dan Instansi terkait lainnya, serta dilaksanakan secara terpadu, namun volumenya dirasakan masih kurang.


(8)

Disamping itu dalam menunjang peningkatan SDM petugas pembina pengolahan hasil telah diikuti beberapa kegiatan yang dilaksanakan diluar Sumatera barat yaitu :

1) Peningkatan Kompetensi Pengawasan jaminan Mutu Produk Hasil Peternakan.

2) Pertemuan Teknis dalam rangka pengembangan sisitim mutu di Jakarta.

Bersadarkan data yang diperoleh usaha pengolahan hasil peternakan masih berupa usaha agroindustri rumah tangga dan skala kecil. Dalam menghadapi era perdagangan bebas ini telah di sosialisasikan penerapan paket teknologi penanganan pasca panen dan pengolahan dalam mendorong peningkatan mutu produk sesuai standarisasi produk peternakan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut kedepan penanganan pasca panen dan teknologi pengolahan berorientasi jaminan mutu merupakan ukuran dalam penerapan keberhasilnan pemasaran produk dan pengembangan usaha pengolahan hasil Peternakan.

2. Pembinaan Pengusaha Pengolahan Hasil Peternakan

a. Kegiatan pembinaan dan bimbingan usaha pengolahan hasil peternakan dimaksudkan untuk pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan sehingga pengusaha yang bergerak pada usaha ini dapat menghasilkan produk olahan peternakan berkualitas sesuai standarisasi yang ditetapkan, mampu bersaing dengan produk sejenis dipasar regional serta penguatan modal usaha. Juga menjadi usaha pengolahan hasil peternakan ini sebagai cabang usaha yang mendukung perekonomian dalam keluarga dan sumber pendapatan bagi daerah swendiri.

Untuk mendukung peningkatan SDM petugas dalam pembinaan usaha pengolahan hasil telah diikuti beberapa kegiatan yang dilaksanakan diluar Sumatera barat yaitu :


(9)

1) Sosialiasi teknologi proses pengolahan hasil peternakan 2) Pertemuan teknologi sarana pengolahan hasil peternakan b. Temu Teknologi Pengolahan Hasil Peternakan

Kebiatan Temu Teknologi Pengolahan Hasil Peternakan diarahkan pada peningkatan penanganan pasca panen pengolahan dadiah sebagai makanan spesifik Sumatera Barat yang dilaksanakan pada Inna Muara Hotel Padang pada tanggal 29 November 2006 dengan peserta sebanyak 30 orang terdiri dari peternak kerbau penghasil dadiah/pelaku usaha pengolahan dadiah dari daerah Kab. AGAM, 50 Kota,Tanah Datar, Padang Pariaman, Solok dan Sawahlunto Sijunjung.

Instruktur/Narasumber berasal dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sukarami – Solok dan Dinas Peternakan Propinsi Sumbar. Dengan Pelaksanaan Temu Teknologi Pengolahan Hasil Peternakan ini akan memotivasi pelaku usaha pengolahan dadiah untuk dapat melakukan pengolahan dadiah secara higienis baik dan benar sesuai persyaratan teknis dalam upaya meningkatkan mutu dan menjadikan dadiah sebagai makanan spesifik Sumatera Barat yang dikenal secara luas serta peluang pasar yang bagus dimasa mendatang.

Selanjutnya pada setriap arena promosi, pameran dan bazar Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat selalu mengikut sertakan pengusaha produk olahan peternakan beserta komoditi yang dihasilkan dalam rangka pembinaan dan pengembangan usaha pengolahan hasil peternakan dalam menghadapi perdagangan bebas dewasa ini.

Tahun 2006 kegiatan ini didukung dana APBDdan APBN yang dilaksanakan secara berkala serta dikoordinasikan dengan Dinas Kab/Kota setempat.


(10)

a. Pertemuan Evaluasi Pengembangan Kelompok UP3HP (Unit Pelayanan Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan)

Propinsi Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah potensial dalam pengembangan usaha agroindustri pengolahan hasil peternakan, sebagai implementasinya telah dikembangkan program UP3HP sebagai langkah awal dalam mendorong terwujudnya agroindustri berbasis peternakan dipedesaan. Dalam Perkembangan program UP3HP ini telah terbentuk kelompok UP3HP sebanyak 7 kelompok /unit usaha pengolahan hasil peternakan pada 5 Kab./Kota yaitu Kab. Agam, 50 Kota, Tanah Datar, Kota Padang Panjang dan Payakumbuh.

Semenjak tahun 2003 telah dilakukan pembinaan, fasilitasi penerapan dan pengembangan teknologi pasca panen, pengolahan serta pengelolaan manegemen usaha tani yang pelaksaanaannya di koordinasikan dengan Dinas Kab./Kota serta instansi terkait lainnya. Untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan pelaksanaan program UP3HP ini telah dilaksanakan Pertemuan Evaluasi Pengembangan Kelompok UP3HP pada tanggal 7 September 2006 di Inna Muara Hotel Padang dengan peserta sebanyak 36 orang yang terdiri dari Kepala Dinas beserta unsur yang membidangi usaha pengolahan hasil peternakan, Tim Teknis UP3HP, Satgas UP3HP pada Dinas Pertanian Kota Padang Panjang , Tanah Datar, Payakumbuh, Dinas Peternakan Perikanan 50 Kota, Payakumbuh dan Agam.

Dari pertemuan ini telah diisepakati akan tetap melaksanakan dan pengembangan program UP3HP pada masing-masing derah yitu Kota Padang Panjang (unit usaha dendeng dan pengolahan air susu sapi), Kota Payakumbuh (unit usaha dendeng dan pengolahan air susu sapi), Kota Payakumbuh (unit usaha rendang telur dan rendang runtiah) Kab. 50 Kota (unit usaha rendang telur dan rendang runtiah) Kab. Tanah Datar (unit usaha kerupuk kulit) dan kab. Agam (unit usaha Kikil/tunjang, usaha dendeng)

Disamping itu Dinas Peternakan Sumatera Barat Propinsi Sumatera Barat juga ikut dalam event Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Dep.


(11)

Peretanian dan Pemerintah Propinsi Sumatera Barat dalam mendukung terwujudnya unit usaha agroindustri dengan mutu produk sesuai standarisasi, berdaya saing serta memenuhi sistim jaminan keamanan pangan.

C. Seksi Promosi dan Informasi Pasar

Seksi Promosi dan Informasi Pasar merupakan salah satu dari 3 seksi yang berada pada Sub Dinas Bina Usaha ,dan berdasarkan Perda No.49 tahun 2001 tugas dari Seksi Promosi Dan Informasi Pasar antara lain yang telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2006 dapat dikelompokan sebagai berikut :

I . Promosi

Tujuannya adalah Menyebarluaskan potensi dan hasil pengembangan usaha peternakan di Sumatera Barat serta memperkenalkan keragaman produksi dan hasil olahan peternakan untuk menunjang kelancaran aspek pemasaran dan menarik investor untuk dapt menanamkan modalnya di Sumatera Barat. Sedangkan sasarannya adalah Para pelaku pemasaran dan investor dibidang peternakan.

Kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan agenda yang telah ditentukan adalah sebagai berikut :

a. Agro & Fod Expo : Dilaksanakan pada tanggal 18 S/D 21 Mai 2006 tempat di Semanggi Expo Jakarta pada pelaksanaa kegiatan ini Dinas Peternakan disamping membawa materi Promosi juga membawa 2 (dua) Pengusaha Hasil olahan Peternak dan pada kesempatan ini para pengusaha disamping dapat langsung mempromosikan usahanya juga memperoleh peluang pasar untuk daerah Jakarta ,Bandung, Jogja dan Batam.

b. Indonsiaan Expo 2006 dilaksanakan pada tangga 7 s/d 11 Juni 2006 di Gedung J C C Jakarta dan pada kesempatan ini Dinas Peternakan Sum. Barat cukup disamping dapat mempromosikan Komuditi dan Hasil Olahan


(12)

Peternakan juga sangat mempengaruhi keberadaan Stand Sumatera Barat termasuk stand yang ramai dikunjungi dan banyak peminat.

c. Pekan Raya Jakarta (PPRJ) tanggal 14 Juni s/d 15 Juli 2006 di Jakarta . d. Padang Expo dan Unand Fair Tahun 2006 tanggal 29 Juli sd 3 Agustus 2006

di Padang.

e. Hari Puncak Bulan Bhakti Peternakan Tingkat Propinsi tanggal 13 sd 14 Setember 2006 di Padang Panjang.

f. Bazar dan Pasar Rakyat Tk.Propinsi Sumatera Barat : Dilaksanakan pada tanggal 16 sd 18 Oktober 2006 di Padang.

g. Sumatera Expo (Sumex) padan tanggal 9 sd 12 November 2006 di Batam pada kesempatan ini Dinas Peternakan membawa 2 (dua ) orang pengusaha hasil olahan Peternakan.

h. Pameran dan Bazar dalam rangka peringatan HPS: Dilaksanakan pada tanggal 16 Novmber 2006 bertempat di halamam Badan Bimas Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Barat di Padang .

i. Pekan Budaya Minangkabau Tahun 2006 tanggal 27 November sd 3 Desember 2006 di Padang.

j. Pedati Nusantara II tanggal 16 s/d 30 Desember 2006 di Bukittinggi.

k. Promosi Pesta Pulau Penang : Dilaksanakan pada tanggal 1s/d 31 Desember 2005 bertempat di Tapak Pesta Sungai Nibong Pulau Penang Malaysia

Disamping kegiatan promosi Hasil olahan peternakan juga dilaksanakan promosi komuditi Peternakan yaitu dengan mencari/meraih investor untuk dapat memenanamkan modalnya di Sumatera Barat Pada Sub sektor Peternakan yaitu dengan membuat dan menyebarkan brosur/leaflet sebagai berikut :

- Leaflet Setetes Mani Sejuta Harapan Leaflet Produks Hasil Olahan. - Leaflet Pupul Organik Asal Ternak.


(13)

II Informasi Pasar.

Tujuannya adalah untuk menginformasikan serta menyebarluaskan keadaan pasar yang sedang berlansung sehingga diharapkan para pelaku agribisnis peternakan akan biasa memprediksi dan memenage usahanya diantaranya waktu memulai produksi , waktu panen, serta pemasaran. Sararannya adalah Para pelaku agribisnis Peternakan.

Kegiatan Informsi Pasar yang telah dilaksanakan :

1. Pertemuan Petugas Pelayanan Informasi Pasar dan Aplikasi Singasari bagi petugas Kab/Kota se Sumatera Barat di Padang

Pertemuan Petugas Pelayanan Informasi Pasar untuk petugas Pasar sub Sektor Peternakan Kabupaten/Kota se Sumatera Barat ,dilaksankan di Diklat Bapelkes dan Modern Colleg Padang pada tanggal – 2 sd 3 September 2006, pada kesempatan ini kepada peseta yang berjumlah 25 orang untuk memperdalam program Singosari (Sistim Informasi dan pengolahan hasil Pertanian ) dan aplikasi langsung dengan mmprgunakan jaringan Intrnet di kampus pelatihan komputer Modern Colleg dengan instruktur dari Pusat yang dipandu lansung oleh narasumber dari Direktotat P3HP Departemen Pertanian dan pada ksempatan ini masing –masing peserta telah mempunyai email dan telah bisa mengakses dari daerah masing-masing.

Dan ada tahun 2006 ini untuk Pelatihan PIP di tingkat Pusat telah diikuti oleh Petugas Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat juga telah diikuti oleh Petugas dar Kota Bukittinggi.

2 Monitoring Harga Pasar ternak ,hasil ternak dan sapronak.

Kegiatan ini bertujuan untuk memonitor serta mengevalusai harga ternak, hasil ternak dan sapronak yang berlaku di kabupaten/ kota di Sumatera Barat.Hasil dari monitoring ini secara periodik dikirimkankan ke Direktorat P3HP Departemen Pertanian melalui faximile dan disiarkan secara langsung melalui RRI regional Padang setiap hari sabtu jam 7.30 sore dan Running


(14)

Takes pada TVRI selama bulan Ramadhan dan setia Rabu sehabis Ramadhan s/d Desember 2006.

Kabupaten/kota yang dimonitor diwakili oleh kota Solok, kota Padang, kota Bukittinggi kota Payakumbuh dan Kab. Tanah Datar, hal ini disebabkan oleh karena kota tersebut diatas merupakan pusat perdangangan dan transaksi perekonomian yang dapat mewakili daerah Kab/Kota disekitarnya sehingga dianggap telah dapat mencerminkan keadaan harga pasar di Sumatera Barat. Disamping kelima daerah tersebut diatas kegiatan monitoring harga ternak, hasil ternak dan Sapronak juga dilakukan pada daerah lain akan tetapi dikakukan secara situasional .

3. Tata Niaga Ternak

Sarana utama untuk mendukung kegiatan tata niaga ternak adalah pasar ternak. Jumlah pasar ternak yang ada di Sumatera Barat sebanyak 29 buah tersebar di 19 Kabupaten/Kota.

Pada pasar ternak tersebut terjadi transaksi jaul beli ternak besar dan ternak kecil seperti sapi, kerbau, kuda dan kambing, dimana sebahagian besar dilakukan dengan sistim barosok dan belum memakai timbangan walaupun ada beberapa Daerah yang jual belinya memakai timbangan tergantung permintaan si pembeli ternak.Kondisi ini menyebabkan posisi tawar petani ternak sedikit lemah sehingga keuntungan yang diperolah lebih kecil karena jualbeli telah dikuasai pedagang.

Dalam rangka memasuki perdagangan bebas,transaksi jual beli dituntut untuk lebih transparan dengan arti kata harus memakai timbangan ternak. Untuk itu kepada pedagang, peternak dan petugas telah dilaksanakan pembinaan dan sosialisasi pemakaian timbangan ternak.

Dan untuk tahun ini guna mewujudkan Sumatera Barat dapat menjadi lumbung ternak maka untuk tahap I telah di bangun Pasar Ternak Palangki


(15)

yang lebih baik dan memenuhi syarat sebagai Pasar Ternak yang lebih presentatif dan memenuhi standar.

4 Selebaran Informasi Pasar

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan Sumber Daya para pelaku Peternakan baik petugas,petani,pengusaha maupun masyarakat Peternakan. Dinas Peternakan Propinsi telah menerbitkan selebaran Informasi Pasar yang didalamnya menyajikan informasi Harga pasar ternak, hasil ternak dan Sapronak serta menyajikan artikel tentang management peternakan secara keseluruhan baik peningkatan produksi maupun pemeliharaan ternak

Selebaran ini diterbitkan dua kali dalam sebulan,dan disebarkan ke Kabupaten/Kota melalui Dinas terkait sebanyak masing-masing 20 exemplar/edisi.

Dari keseluruhan kegiatan seksi Promosi dan Informasi Pasar, didukung oleh Dana APBD DASK Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat TA. 2006 dan DIPA Peternakan Propinsi Sumatera Barat TA.2006


(1)

a. Pertemuan Evaluasi Pengembangan Kelompok UP3HP (Unit Pelayanan Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan)

Propinsi Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah potensial dalam pengembangan usaha agroindustri pengolahan hasil peternakan, sebagai implementasinya telah dikembangkan program UP3HP sebagai langkah awal dalam mendorong terwujudnya agroindustri berbasis peternakan dipedesaan. Dalam Perkembangan program UP3HP ini telah terbentuk kelompok UP3HP sebanyak 7 kelompok /unit usaha pengolahan hasil peternakan pada 5 Kab./Kota yaitu Kab. Agam, 50 Kota, Tanah Datar, Kota Padang Panjang dan Payakumbuh.

Semenjak tahun 2003 telah dilakukan pembinaan, fasilitasi penerapan dan pengembangan teknologi pasca panen, pengolahan serta pengelolaan manegemen usaha tani yang pelaksaanaannya di koordinasikan dengan Dinas Kab./Kota serta instansi terkait lainnya. Untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan pelaksanaan program UP3HP ini telah dilaksanakan Pertemuan Evaluasi Pengembangan Kelompok UP3HP pada tanggal 7 September 2006 di Inna Muara Hotel Padang dengan peserta sebanyak 36 orang yang terdiri dari Kepala Dinas beserta unsur yang membidangi usaha pengolahan hasil peternakan, Tim Teknis UP3HP, Satgas UP3HP pada Dinas Pertanian Kota Padang Panjang , Tanah Datar, Payakumbuh, Dinas Peternakan Perikanan 50 Kota, Payakumbuh dan Agam.

Dari pertemuan ini telah diisepakati akan tetap melaksanakan dan pengembangan program UP3HP pada masing-masing derah yitu Kota Padang Panjang (unit usaha dendeng dan pengolahan air susu sapi), Kota Payakumbuh (unit usaha dendeng dan pengolahan air susu sapi), Kota Payakumbuh (unit usaha rendang telur dan rendang runtiah) Kab. 50 Kota (unit usaha rendang telur dan rendang runtiah) Kab. Tanah Datar (unit usaha kerupuk kulit) dan kab. Agam (unit usaha Kikil/tunjang, usaha dendeng)

Disamping itu Dinas Peternakan Sumatera Barat Propinsi Sumatera Barat juga ikut dalam event Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Dep.


(2)

Peretanian dan Pemerintah Propinsi Sumatera Barat dalam mendukung terwujudnya unit usaha agroindustri dengan mutu produk sesuai standarisasi, berdaya saing serta memenuhi sistim jaminan keamanan pangan.

C. Seksi Promosi dan Informasi Pasar

Seksi Promosi dan Informasi Pasar merupakan salah satu dari 3 seksi yang berada pada Sub Dinas Bina Usaha ,dan berdasarkan Perda No.49 tahun 2001 tugas dari Seksi Promosi Dan Informasi Pasar antara lain yang telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2006 dapat dikelompokan sebagai berikut :

I . Promosi

Tujuannya adalah Menyebarluaskan potensi dan hasil pengembangan usaha peternakan di Sumatera Barat serta memperkenalkan keragaman produksi dan hasil olahan peternakan untuk menunjang kelancaran aspek pemasaran dan menarik investor untuk dapt menanamkan modalnya di Sumatera Barat. Sedangkan sasarannya adalah Para pelaku pemasaran dan investor dibidang peternakan.

Kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan agenda yang telah ditentukan adalah sebagai berikut :

a. Agro & Fod Expo : Dilaksanakan pada tanggal 18 S/D 21 Mai 2006 tempat di Semanggi Expo Jakarta pada pelaksanaa kegiatan ini Dinas Peternakan disamping membawa materi Promosi juga membawa 2 (dua) Pengusaha Hasil olahan Peternak dan pada kesempatan ini para pengusaha disamping dapat langsung mempromosikan usahanya juga memperoleh peluang pasar untuk daerah Jakarta ,Bandung, Jogja dan Batam.

b. Indonsiaan Expo 2006 dilaksanakan pada tangga 7 s/d 11 Juni 2006 di Gedung J C C Jakarta dan pada kesempatan ini Dinas Peternakan Sum. Barat cukup disamping dapat mempromosikan Komuditi dan Hasil Olahan


(3)

Peternakan juga sangat mempengaruhi keberadaan Stand Sumatera Barat termasuk stand yang ramai dikunjungi dan banyak peminat.

c. Pekan Raya Jakarta (PPRJ) tanggal 14 Juni s/d 15 Juli 2006 di Jakarta . d. Padang Expo dan Unand Fair Tahun 2006 tanggal 29 Juli sd 3 Agustus 2006

di Padang.

e. Hari Puncak Bulan Bhakti Peternakan Tingkat Propinsi tanggal 13 sd 14 Setember 2006 di Padang Panjang.

f. Bazar dan Pasar Rakyat Tk.Propinsi Sumatera Barat : Dilaksanakan pada tanggal 16 sd 18 Oktober 2006 di Padang.

g. Sumatera Expo (Sumex) padan tanggal 9 sd 12 November 2006 di Batam pada kesempatan ini Dinas Peternakan membawa 2 (dua ) orang pengusaha hasil olahan Peternakan.

h. Pameran dan Bazar dalam rangka peringatan HPS: Dilaksanakan pada tanggal 16 Novmber 2006 bertempat di halamam Badan Bimas Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Barat di Padang .

i. Pekan Budaya Minangkabau Tahun 2006 tanggal 27 November sd 3 Desember 2006 di Padang.

j. Pedati Nusantara II tanggal 16 s/d 30 Desember 2006 di Bukittinggi.

k. Promosi Pesta Pulau Penang : Dilaksanakan pada tanggal 1s/d 31 Desember 2005 bertempat di Tapak Pesta Sungai Nibong Pulau Penang Malaysia

Disamping kegiatan promosi Hasil olahan peternakan juga dilaksanakan promosi komuditi Peternakan yaitu dengan mencari/meraih investor untuk dapat memenanamkan modalnya di Sumatera Barat Pada Sub sektor Peternakan yaitu dengan membuat dan menyebarkan brosur/leaflet sebagai berikut :

- Leaflet Setetes Mani Sejuta Harapan Leaflet Produks Hasil Olahan. - Leaflet Pupul Organik Asal Ternak.


(4)

II Informasi Pasar.

Tujuannya adalah untuk menginformasikan serta menyebarluaskan keadaan pasar yang sedang berlansung sehingga diharapkan para pelaku agribisnis peternakan akan biasa memprediksi dan memenage usahanya diantaranya waktu memulai produksi , waktu panen, serta pemasaran. Sararannya adalah Para pelaku agribisnis Peternakan.

Kegiatan Informsi Pasar yang telah dilaksanakan :

1. Pertemuan Petugas Pelayanan Informasi Pasar dan Aplikasi Singasari bagi petugas Kab/Kota se Sumatera Barat di Padang

Pertemuan Petugas Pelayanan Informasi Pasar untuk petugas Pasar sub Sektor Peternakan Kabupaten/Kota se Sumatera Barat ,dilaksankan di Diklat Bapelkes dan Modern Colleg Padang pada tanggal – 2 sd 3 September 2006, pada kesempatan ini kepada peseta yang berjumlah 25 orang untuk memperdalam program Singosari (Sistim Informasi dan pengolahan hasil Pertanian ) dan aplikasi langsung dengan mmprgunakan jaringan Intrnet di kampus pelatihan komputer Modern Colleg dengan instruktur dari Pusat yang dipandu lansung oleh narasumber dari Direktotat P3HP Departemen Pertanian dan pada ksempatan ini masing –masing peserta telah mempunyai email dan telah bisa mengakses dari daerah masing-masing.

Dan ada tahun 2006 ini untuk Pelatihan PIP di tingkat Pusat telah diikuti oleh Petugas Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat juga telah diikuti oleh Petugas dar Kota Bukittinggi.

2 Monitoring Harga Pasar ternak ,hasil ternak dan sapronak.

Kegiatan ini bertujuan untuk memonitor serta mengevalusai harga ternak, hasil ternak dan sapronak yang berlaku di kabupaten/ kota di Sumatera Barat.Hasil dari monitoring ini secara periodik dikirimkankan ke Direktorat P3HP Departemen Pertanian melalui faximile dan disiarkan secara langsung melalui RRI regional Padang setiap hari sabtu jam 7.30 sore dan Running


(5)

Takes pada TVRI selama bulan Ramadhan dan setia Rabu sehabis Ramadhan s/d Desember 2006.

Kabupaten/kota yang dimonitor diwakili oleh kota Solok, kota Padang, kota Bukittinggi kota Payakumbuh dan Kab. Tanah Datar, hal ini disebabkan oleh karena kota tersebut diatas merupakan pusat perdangangan dan transaksi perekonomian yang dapat mewakili daerah Kab/Kota disekitarnya sehingga dianggap telah dapat mencerminkan keadaan harga pasar di Sumatera Barat. Disamping kelima daerah tersebut diatas kegiatan monitoring harga ternak, hasil ternak dan Sapronak juga dilakukan pada daerah lain akan tetapi dikakukan secara situasional .

3. Tata Niaga Ternak

Sarana utama untuk mendukung kegiatan tata niaga ternak adalah pasar ternak. Jumlah pasar ternak yang ada di Sumatera Barat sebanyak 29 buah tersebar di 19 Kabupaten/Kota.

Pada pasar ternak tersebut terjadi transaksi jaul beli ternak besar dan ternak kecil seperti sapi, kerbau, kuda dan kambing, dimana sebahagian besar dilakukan dengan sistim barosok dan belum memakai timbangan walaupun ada beberapa Daerah yang jual belinya memakai timbangan tergantung permintaan si pembeli ternak.Kondisi ini menyebabkan posisi tawar petani ternak sedikit lemah sehingga keuntungan yang diperolah lebih kecil karena jualbeli telah dikuasai pedagang.

Dalam rangka memasuki perdagangan bebas,transaksi jual beli dituntut untuk lebih transparan dengan arti kata harus memakai timbangan ternak. Untuk itu kepada pedagang, peternak dan petugas telah dilaksanakan pembinaan dan sosialisasi pemakaian timbangan ternak.

Dan untuk tahun ini guna mewujudkan Sumatera Barat dapat menjadi lumbung ternak maka untuk tahap I telah di bangun Pasar Ternak Palangki


(6)

yang lebih baik dan memenuhi syarat sebagai Pasar Ternak yang lebih presentatif dan memenuhi standar.

4 Selebaran Informasi Pasar

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan Sumber Daya para pelaku Peternakan baik petugas,petani,pengusaha maupun masyarakat Peternakan. Dinas Peternakan Propinsi telah menerbitkan selebaran Informasi Pasar yang didalamnya menyajikan informasi Harga pasar ternak, hasil ternak dan Sapronak serta menyajikan artikel tentang management peternakan secara keseluruhan baik peningkatan produksi maupun pemeliharaan ternak

Selebaran ini diterbitkan dua kali dalam sebulan,dan disebarkan ke Kabupaten/Kota melalui Dinas terkait sebanyak masing-masing 20 exemplar/edisi.

Dari keseluruhan kegiatan seksi Promosi dan Informasi Pasar, didukung oleh Dana APBD DASK Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat TA. 2006 dan DIPA Peternakan Propinsi Sumatera Barat TA.2006