Arsenal Footbal Academy In Bandung Tema Pusat Pelatihan Sepakbola (Arsena F.C)

(1)

STUDIO TUGAS AKHIR 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Arsenal Football Club berdiri sejak tahun 1886. Klub ini didirikan oleh sekelompok pekerja pabrik senjata di Woolwic, bagian tenggara Kota London. Awal berdiri klub ini bernama Dail Square, kemudian berubah dalam waktu yang cukup singkat menjadi Royal Arsenal dan Woolwich Arsenal pada tahun 1891. Tahun 1931, klub ini pindah ke wilayah bagian utara, lebih tepatnya di daerah Highbury dan membangun stadion Highbury yang menjadi markas. Saat pindah lokasi, nama depan klub Woolwich, dihapus. Sehingga, hanya nama Arsenal yang tersisa. Selain itu, karena lokasi Arsenal dekat dengan markas Tottenham Hotspur. Maka, pertandingan Arsenal VS Tottenham Hotspur disebut “North London Derby” dan merupakan salah satu derby terpanas di London. Berikut adalah gelar juara yang pernah diraih selama berkompetisi di Liga Inggris, seperti pada Gambar 1.1:

Gambar 1.1 Judul: Gelar Juara

Sumber:


(2)

STUDIO TUGAS AKHIR 2

Arsenal Football Academy lebih memfokuskan pada 4 program utama LTAD. Arsenal Football Academy dapat menjamin para murid untuk mencapai potensi penuh yang dimiliki sebagai pemain sepakbola, baik sebagai pemain sekelas level nasional ataupun yang berkelas internasional. Filosofi kepelatihan di Arsenal Football Acamedy yaitu mendidik para talenta muda mengajarkan bersikap yang baik kemampuan teknik, pemahaman taktik, kecepatan berpikir dan bertindak. Berlatih lebih diutamakan daripada bermain, berlatih secara berkala sesuai dengan program pengembangan atlit jangaka panjang, penanaman dasar yang baik sejak dini, permainan yang kompetitif lebih penting daripada hasil akhir, bertanding dengan tim yang sesui dengan tingkatan, para staff pelatih secara berkelanjutan

mengembangkan kemapuan dengan melatih para siswa, pemantauan

perkembangan pelatihandan pemain,dan penyediaan tim medis melalui ahli terapis dokter. Akademi ini mempunyai kurikulum yang sama dengan Arsenal Football Academy di Inggris, yaitu Long Term Athlete Development (LTAD) / Pengembangan Atlit Jangka Panjang. Program LTAD terdiri atas 6 tahapan: Program Dasar, Belajar Untuk Berlatih, Berlatih Untuk Melatih, Berlatih Untuk Berkompetisi, Berlatih Untuk Menang dan Masa Akhir.

1.2. Tujuan, Manfaat dan Sasaran

1.2.1. Tujuan

Menyediakan Pusat Pelatihan Sepakbola dan memberikan fasilitas yang memadai untuk latihan para generasi muda. Serta, menjadi percontohan sistem pembinaan yang baik dan benar dari aspek kepelatihan dan fasiltas pembinaan. Selain itu, menjadi alternatif untuk menggelar pertandingan / kompetisi antar SSB, SD, SMP dan SMA di Kota Bandung.

1.2.2. Manfaat

Pusat Pelatihan Sepakbola memberikan fasilitas terlengkap untuk latihan para generasi muda. Serta, menjadi percontohan sistem pembinaan yang baik dan benar dari aspek kepelatihan dan fasiltas pembinaan sesuai dengan yang diarahkan oleh FIFA. Selain itu, menjadi alternatif untuk menggelar pertandingan / kompetisi antar SSB, SD, SMP dan SMA di Kota Bandung.


(3)

STUDIO TUGAS AKHIR 3

1.2.3. Sasaran

Menyediakan Pusat Pelatihan Sepakbola yang baik dan benar untuk latihan para generasi muda yang dilengkapi dengan fasilitas terlengkap dan metoda pelatihan yang diterapkan pada klub Arsenal.

1.3. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.3.1. Identikasi Masalah

Identifikasi yang memberikan contoh tentang pembinaan generasi muda untuk berlatih dengan baik dan benar yang dilengkapi fasilitas terlengkap sampai bisa bermain dikompetisi professional. Selain itu, memberi pengetahuan tentang stadion yang baik dan benar yang sesuai dengan standar FIFA.

1.3.2. Rumusan Masalah

Bagaimana Pusat Pelatihan Sepakbola dalam satu kawasan yang menjadi pemersatu antara warga dengan lingkungan sekitar.

1.4. Pendekatan dan Batasan Masalah

1.4.1. Pendekatan Masalah

Untuk mempermudah dalam mengumpulkan data yang diperlukan, maka dilakukan beberapa cara yang terdiri atas:

Studi Literatur dengan menggunakan internet yang dapat menunjang Laporan Tugas Akhir ini.

Studi Banding ke Pusat Pelatihan Sepakbola dan Stadion.

Buku tentang Pusat Pelatihan Sepakbola (Arsenal Football Club).

1.4.2. Batasan Masalah

Untuk mengetahui permasalahan tentang Pusat Pelatihan Sepakbola dan Stadion, maka dilakukan beberapa cara yang terdiri atas:

Melengkapi hal – hal Stadion yang sesuai dengan standar FIFA.


(4)

STUDIO TUGAS AKHIR 4

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

Laporan ini secara garis besar berisi tentang pelaksanaan proyek yang terdiri atas:

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan latar belakang; tujuan, manfaat dan sasaran; identifikasi dan rumusan masalah; pendekatan dan batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Menjelaskan pengertian pusat pelatihan sepakbola dan sejarah pusat pelatihan sepakbola di Kota Bandung.

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK

Menjelaskan jenis, type dan kategori pusat pelatihan sepakbola.

BAB IV DESKRIPSI PROYEK

Menjelasakan peraturan; program kegiatan; kebutuhan ruang; studi banding; studi literatur; data pusat pelatihan sepakbola di Kota Bandung, serta perbedaan stadion dengan pusat pelatihan sepakbola untuk mempermudah dalam menguraikan elaborasi tema, analisis, konsep perancangan dan hasil rancangan.

BAB V ELABORASI TEMA

Menjelaskan latar belakang; tinjauan konseptual, serta interpretasi tema yang digunakan pada konsep perancangan.

BAB VI ANALISIS

Menjelaskan kondisi fungsional; tapak dan lingkungan sekitar tapak, serta kesimpulan.

BAB VII KONSEP PERANCANGAN

Menjelaskan konsep dasar; rencana tapak, serta desain bangunan.

BAB VIII HASIL PERANCANGAN


(5)

STUDIO TUGAS AKHIR 5 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Pusat Pelatihan Sepakbola

Pusat Pelatihan Sepakbola merupakan sebuah sarana tempat pelatihan olahraga sepakbola yang memberikan pengajaran dan juga pelatihan baik secara teori maupun praktik dari sepakbola itu sendiri. Dengan waktu yang sudah diterapkan dan memiliki kurikulum sendiri, maka para peserta / para pemain sepak bola ini akan dilatih sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Para pemain dapat menggunakan seluruh fasilitas yang ada di pusat pelatihan seperti ruang kebugaran, ruang ganti, ruang serba guna, dll. Para pemain / peserta dari pusat pelatihan sepakbola ini apabila sudah selesai masa pelatihannya sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan. Maka, para pemain nantinya akan dapat bermain langsung dengan pusat pelatihan itu sendiri.

Sebuah pusat pelatihan sepakbola adalah program elit dengan “budaya” elit tertentu. Sebuah pusat pelatihan sepakbola adalah lingkungan dimana pemain dari berbagai karakter dan kemampuan yang berbeda akan mendapatkan sesi pelatihan intensif dan sangat terstruktur untuk mencapai tingakt performa terbaik. Sebuah pusat pelatihan juga memiliki kewajiban untuk mengantarkan pemain ke sebuah tujuan (pemain profesional).

2.2. Sejarah Pusat Pelatihan Sepakbola di Kota Bandung

Sepakbola merupakan olahraga yang menuntut kerjasama tim, serta olahraga yang paling terkenal di dunia karena menjadi pemersatu semua bangsa dengan bermacam – macam latar belakang dan budaya, tanpa melampaui batas – batas perbedaan politik, etnik dan agama. Setiap pemainnya dituntut untuk menguasai teknik dasar individu yang baik agar kerjasama antar pemain dapat terjalin dengan sempurna.

Teknik dasar merupakan komponen yang penting dalam permainan sepakbola. Tetapi, dalam pembinaannya terkadang teknik dasar kurang mendapat perhatian khusus. Teknik dasar yang harus dikuasai adalah: menggiring bola (dribbling), menembak bola (shooting), menyundul bola (heading), menimang bola


(6)

STUDIO TUGAS AKHIR 6

(juggling), menghentikan bola (trapping), tendangan sudut (corner) dan lemparan ke dalam (throw - in). Agar penguasaan teknik dasar berjalan dengan baik, maka pengenalan dan pengembangan latihan teknik dasar harus dimulai pada usia yang tepat yakni pada tahapan dasar, karena usia ini merupakan usia emas dalam proses belajar yang berhubungan dengan pengembangan keterampilan gerak motorik seorang pemain muda dengan karakteristiknya.

Pola pembinaan harus sudah dimengerti oleh pelatih di sekolah sepakbola yang saat ini menjamur di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kota Bandung. Kota Bandung merupakan pusat perkembangan sepakbola di Jawa Barat, maka terdapat banyak Sekolah Sepakbola yang berdiri di Kota Bandung. SSB KPAD adalah salah satu sekolah sepakbola dikota Bandung yang telah lama terbentuk. SSB ini dibentuk tahun 1986 sebagai lembaga yang bergerak di bidang pembinaan pelatihan sumber daya manusia di bidang sepakbola dan telah menghasilkan lulusan yang berkualitas, baik di club sepakbola divisi persib, tingkat daerah maupun nasional. SSB KPAD tidak memiliki kurikulum dan menyerahkan program latihan pada masing – masing pelatih dalam proses pelatihannya. Tetapi, SSB ini memiliki program andalan dan berbeda dengan SSB lain dalam proses pembinaan pemain.

Yang mendasari Arsenal Football Academy hadir di Kota Bandung adalah Kota Bandung mempunyai banyak sekolah sepakbola yang berada di bawah kepengurusan PSS. Tetapi, keberadaan sekolah sepakbola tidak diimbangi dengan fasilitas yang menujang. Sedangkan, banyak para pemain muda yang berminat untuk bermain sepakbola dengan baik dan benar. Hal ini di karenakan Stadion yang ada di Kota Bandung terdiri atas: Stadion Siliwangi, Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api yang nantinya akan menjadi tempat untuk laga kandang Persib Bandung.

Berikut ini merupakan klasifikasi stadion untuk sekolah sepakbola karena akan digunakan pada desain Arsenal Football Academy In Bandung, seperti pada Gambar 2.1, data pusat sekolah sepakbola, seperti pada Gambar 2.2, serta presentase penduduk di Indonesia yang bermain sepakbola secara aktif, seperti pada Gambar 2.3:


(7)

STUDIO TUGAS AKHIR 7

Gambar 2.1

Judul: Klasifikasi Stadion Untuk Sekolah Sepakbola Sumber:

Data PSSI Tahun 2000

Gambar 2.2

Judul: Pusat Sekolah Sepakbola Sumber:


(8)

STUDIO TUGAS AKHIR 8

Gambar 2.3

Judul: Presentase Penduduk Di Indonesia Yang Bermain Sepakbola Secara Aktif Sumber:


(9)

STUDIO TUGAS AKHIR 9

2.3. Sejarah Arsenal Football Club

Arsenal Football Club berdiri sejak tahun 1886, club ini didirikan oleh sekelompok pekerja pabrik senjata di Woolwich, bagian tenggara kota London. Awal berdiri klub ini bernama Dail Square kemudian berubah dalam waktu yang cukup singkat menjadi Royal Arsenal dan Woolwich Arsenal pada tahun 1891. Tahun 1931, klub ini pindah ke wilayah bagian utara, lebih tepatnya di daerah Highbury dan membangun stadion Highbury, yang menjadi markas mereka. Saat pindah lokasi itulah, nama depan klub mereka, woolwich, dihapus. Sehingga hanya nama Arsenal yang tersisa. Selain itu karena lokasi Arsenal dekat dengan markas Tottenham Hotspur, maka tak heren jika pertandingan Arsenal vs Tottenham Hotspur disebut “North London Derby” dan merupakan salah satu derby terpanas di London, seperti pada Gambar 2.4

Gambar 2.4

Judul: Logo Arsenal Football Club Sumber:


(10)

STUDIO TUGAS AKHIR 10

2.4. Filosofi Arsenal Football Club

VICTORIA CONCORDIA CRESCIT adalah bahasa latin yang berarti kemenangan berawal dari harmoni kerjasama tim. Filosofi inilah yang pertama dicetuskan oleh Harry Homer (editor program klub Arsenal) di akhir musin 1947 – 1948 yang dicantumkan di matchday programme teratkhir pada musim itu, seperti pada Gambar 2.5

Gambar 2.5

Judul: Filosofi Arsenal Football Club Sumber:


(11)

STUDIO TUGAS AKHIR 11

2.5. Transformasi Logo Arsenal Football Club

Diluncurkan pada tahun 1888, Royal Arsenal menampilkan tiga puncak meriam keatas. Kadang dianggap sebagai cerobong asap. Namun keberadaan ukiran kepala singa dan cascabel jelas menunjukan itu meriam, seperti pada Gambar 2.6

Gambar 2.6

Judul: Transformasi Logo Arsenal Football Club 1 Sumber:


(12)

STUDIO TUGAS AKHIR 12

Borough Woolwich Arsenal berbass si Borough. Mulai terbentuknya sampai tahun 1913. Bermain di Plumstead umum. Sportman Ground, Manor Ground, Invicta Ground, dan Monor Ground lagi sebelum menuju Highbury, London, seperti pada Gambar 2.7

Gambar 2.7

Judul: Transformasi Logo Arsenal Football Club 2 Sumber:


(13)

STUDIO TUGAS AKHIR 13

Arsenal pun membuat kostum khusus untuk nyambut ulang tahun ke – 125. Pada bagian logo diapit oleh 15 daun Laurel dan Oak yang merefleksikan para pendiri klub. Daun Laurel melambangkan kekuatan dan Oak merujuk pada tempat pertemuan 15 orang itu di Royal Oak Pub saat merumuskan The Gunners, seperti pada Gambar 2.8

Gambar 2.8

Judul: Transformasi Logo Arsenal Football Club 3 Sumber:


(14)

STUDIO TUGAS AKHIR 14

Inilah logo Arsenal yang bertahan sampai saat ini. Dimulai pada tahun 2000 – an dengan mascot klub, yaitu meriam yang dibuat lebih elegan dan tidak rumit dengan warna emas kecoklatan. Terdapat juga warna biru yang menghiasi samping logo, seperti pada Gambar 2.9

Gambar 2.9

Judul: Transformasi Logo Arsenal Football Club 4 Sumber:


(15)

STUDIO TUGAS AKHIR 15 BAB III

TINJAUAN UMUM PROYEK

3.1. Kategori Pusat Pelatihan Sepakbola

Pusat Pelatihan Sepakbola memiliki beberapa kategori karena terdapat banyak fungsi didalamnya yang terdiri atas:

3.1.1. Lapangan Sepakbola (Stadion dan Pusat Pelatihan)

Gambar 3.1

Judul: Standar Lapangan Sepakbola Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(16)

STUDIO TUGAS AKHIR 16

3.1.2. Lapangan Futsal

Gambar 3.2

Judul: Standar Lapangan Fusal Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(17)

STUDIO TUGAS AKHIR 17

3.1.3. Kolam Renang

Gambar 3.3

Judul: Standar Kolam Renang Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(18)

STUDIO TUGAS AKHIR 18

3.1.4. Fitness

Gambar 3.4 Judul: Standar Fitness

Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(19)

STUDIO TUGAS AKHIR 19 BAB IV

DESKRIPSI PROYEK

4.1. Peraturan

4.1.1. Rencana Tata Guna Lahan

Jalan Soekarno Hatta dan Cibaduyut Raya berada di Kelurahan Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa Kidul dikarenakan bangunan yang boleh dibangun. 50 % berfungsi untuk fasilitas sosial / umum dan perdagangan ( Pusat Pelatihan, Stadion, Gelanggang Olahraga, Asrama, Food Court, Retail & Masjid ), 20 % berfungsi untuk ruang terbuka hijau dan 30 % berfungsi untuk sirkulasi kendaraan.

4.1.2. Luas Lahan

50.000 M² ( 5 Ha ).

4.1.3. Garis Sempadan Bangunan - Jalan Soekarno Hatta

( 24 M / 2 ) + 1 = 13 M.

4.1.4. Garis Sempadan Bangunan - Jalan Cibaduyut Raya

( 12 M / 2 ) + 1 = 7 M.

4.1.5. Koefisien Dasar Bangunan

50 % ( 25.000 M² ).

4.1.6. Koefisien Lantai Bangunan


(20)

STUDIO TUGAS AKHIR 20

4.2. Kebutuhan Ruang

4.2.1. Perhitungan Keseluruhan Luas Lantai

KDB = 50.000 M² X 0,5 = 25.000 M².

Luas Lantai Gelanggang Olahraga = 5.500 M².

Luas Lantai Asrama = 1.000 M².

Luas Lantai Lapangan Utama ( Stadion ) = 7.500 M².

Luas Lantai Lapangan Penunjang ( Pusat Pelatihan ) = 7.500 M².

Luas Lantai Tribun Timur = 1.500 M².

Luas Lantai Tribun Barat = 1.500 M².

Luas Lantai Masjid = 500 M².

Total Keseluruhan Luas Lantai = 25.000 M².

KLB = 50.000 M² : 50.000 M² = 1.

Luas Lantai Gelanggang Olahraga = 5.500 M² X 4 Lantai = 22.000 M².

Luas Lantai Asrama = 1.000 M² X 6 Lantai = 6.000 M².

Luas Lantai Lapangan Utama ( Stadion ) = 7.500 M².

Luas Lantai Lapangan Penunjang ( Pusat Pelatihan ) = 7.500 M².

Luas Lantai Tribun Timur = 1.500 M² X 2 Lantai = 3.000 M².

Luas Lantai Tribun Barat = 1.500 M² X 2 Lantai = 3.000 M².

Luas Lantai Masjid = 500 M² X 2 Lantai = 1.000 M².

Total Keseluruhan Luas Lantai = 50.000 M².

KDH = 50.000 M² X 0,2 = 10.000 M².


(21)

STUDIO TUGAS AKHIR 21

4.3. Studi Literatur

4.3.1. The KNVB Football Training Centre – Belanda

Belanda salah satu negara penghasil pemain muda terbaik di dunia. Akademi junior Amsterdam dan Feyenoord terkenal sebagai produsen pemain muda yang bertalenta dan skill tinggi. Salah satu institusi yang juga memiliki peran penting dalam perkembangan sepakbola Belanda adalah pusat tim nasional di Ziest, arnhem. Didirikan pada awal 1960 dengan nama resmi The KNVB National Football Training Center, memiliki luas lahan 25 Ha dengan fasilitas yang terdiri atas : Swimming Pool, Dormitory Pavilion, Social Pavilion, Lecture Pavilion, Association Office, Hotel, Medical Center, Artificial Truf Picth and Ground Field, seperti pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1.

Judul: Blok Plan The KNVB Football Training Centre – Belanda Sumber:


(22)

STUDIO TUGAS AKHIR 22

4.3.2. Center Technique National Fernard Sastre – Prancis

Prancis yang menyandang status peraih juara piala dunia dan piala eropa juga memiliki pusat latihan dan pendidikan resmi bernama Francise Football Federation (FFF). Fungsi utama adalah sebagai tempat untuk persiapan tim nasional Prancis baik senior maupun juniar (U – 15 sampai dengan U – 18). Center Technique National Fernard Sastre – Prancis, memiliki luas lahan 6,6 Ha dengan fasilitas yang terdiri atas: Changing Room, Gound Field, Indoor Field, Hall, Fitness Center, Tennis Court and Dormitory, seperti pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2

Judul: Suasana Center Technique National Fernard Sastre – Prancis Sumber:

Diakses 01 April 2015 dari World Wide Web: http://center-technique-national-fernard-sastre.com


(23)

STUDIO TUGAS AKHIR 23

4.4. Data Pusat Pelatihan Sepakbola di Kota Bandung

Pembangunan Pusat Pelatihan Sepakbola 5 tahun terakhir di Kota Bandung belum terlalu banyak. Berikut ini 25 daftar nama Pusat Pelatihan Sepakbola di Kota Bandung yang terdiri atas:

SSB SIDOLIG.

SSB UNI.

SSB KOTAB.

SSB SOCCER COOP.

SSB PIKIRAN RAKYAT.

SSB JATIRA.

SSB JATIRA AMBARAYA.

SSB PRO DUTA.

SSB TERUNA.

SSB PALBER.

SSB RICKS SAYATI.

SSB SAINT PRIMA.

SSB SASWCO.

SSB TUNAS KUJANG.

SSB PASOPATI.

SSB GOLDEN STAR.

SSB ANGKASA.

SSB BINA PAKUAN.

SSB MATRA.

SSB KASUMBA.

SSB LOGAM.

SSB DUTA MOTOR.

SSB CITRA RAYA.

SSB YOUNG TIGERS.


(24)

STUDIO TUGAS AKHIR 24

4.5. Perbedaan Pusat Pelatihan Sepakbola dengan Stadion

Menurut English Soccer School, pusat pelatihan sepakbola adalah program sepakbola yang menyangkut semua pemain yang ingin berpartisipasi. Tidak ada pemisahan / penolakan berdasarkan kemampuan dan setiap upaya dilakukan untuk mengakomodasi pemain menjadi menyenangkan dan menarik dan lingkungan yang menyenangkan. Lingkungan pusat pelatihan sepakbola memungkinkan pemain untuk mengalami nilai – nilai tambah bahwa sepakbola yang ditawarkan seperti mengingkatkan kebugaran fisik, disiplin, hormat, persabatan dan atribut lainnya yang lazim dari hasil permainan. Sedangkan, Stadion adalah sebuah area dengan bangunan tertutup yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan olahraga dan atletik beserta fasilitas penontonnya. Kategori stadion pun dilakukan dengan cara melihat fasilitas seperti tribun dan kapasitas penonton. Pusat Pelatihan Sepakbola harus memperhatikan 3 faktor dalam perancangan yang terdiri atas:

Human System : Pertimbangan terhadap hal – hal yang berkaitan dengan

aktivitas dari manusia sebagai pelaku kegiatan. Pertimbangan segi humais tersebut meliputi : gaya hidup sosial dan budaya (pola aktivitas dalam rumah, kebiasaan hobby yang ada, nilai agama yang dianut), standard – standard kenyamanan (dimensi tempat duduk, ruang dan furniture).

Environmental System: Pertimbangan terhadap hal – hal yang

menyangkut kondisi lingkungan perkotaan sampai pada tapak yang direncanakan. Pertimbangan dalam segi lingkungan meliputi segi utilitas dalam bangunan (penempatan pipa – pipa air kotor dan limbah yang diperhitungkan tidak mencemari lingkungan fisik sekitar bangunan), pertimbangan energi (energi yang diperlukan dalam operasional bangunan diusahakan sehemat mungkin), pertimbangan lingkungan sosial budaya (bangunan diharapkan dapat beradaptasi secara sosial dan budaya pada lingkungan sekitar tapak).

Building System : Pertimbangan terhadap hal – hal yang berkaitan

dengan sistem bangunan yang meliputi penggunaan material, metode pembangunan struktur dan konstruksi bangunan.


(25)

STUDIO TUGAS AKHIR 25 BAB V

ELABORASI TEMA

5.1. Latar Belakang

Pusat Pelatihan Sepakbola merupakan sebuah sarana tempat pelatihan olahraga sepakbola yang memberikan pengajaran dan juga pelatihan baik secara teori maupun praktik dari sepakbola itu sendiri. Dengan waktu yang sudah diterapkan dan memiliki kurikulum sendiri, maka para peserta / para pemain sepak bola ini akan dilatih sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Para pemain dapat menggunakan seluruh fasilitas yang ada di pusat pelatihan seperti ruang kebugaran, ruang ganti, ruang serba guna, dll. Para pemain / peserta dari pusat pelatihan sepakbola ini apabila sudah selesai masa pelatihannya sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan. Maka, para pemain nantinya akan dapat bermain langsung dengan pusat pelatihan itu sendiri.

Pola pembinaan harus sudah dimengerti oleh pelatih di sekolah sepakbola yang saat ini menjamur di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kota Bandung. Kota Bandung merupakan pusat perkembangan sepakbola di Jawa Barat, maka terdapat banyak Sekolah Sepakbola yang berdiri di Kota Bandung. Teknik dasar merupakan komponen yang penting dalam permainan sepakbola. Tetapi, dalam pembinaannya terkadang teknik dasar kurang mendapat perhatian khusus. Teknik dasar yang harus dikuasai adalah : menggiring bola (dribbling), menembak bola (shooting), menyundul bola (heading), menimang bola (juggling), menghentikan bola (trapping), tendangan sudut (corner) dan lemparan ke dalam (throw - in). Agar penguasaan teknik dasar berjalan dengan baik, maka pengenalan dan pengembangan latihan teknik dasar harus dimulai pada usia yang tepat yakni pada tahapan dasar, karena usia ini merupakan usia emas dalam proses belajar yang berhubungan dengan pengembangan keterampilan gerak motorik seorang pemain muda dengan karakteristiknya.


(26)

STUDIO TUGAS AKHIR 26

5.2. Tinjauan Konseptual

5.2.1. Pengertian Dinamis

Dinamis berasal dari kata Di, Na dan Mis yang memiliki arti penuh semangat dan tenaga. Sehingga, cepat bergerak dan menyesuaikan diri dengan keadaan serta mengandung dinamika. Dinamis juga bisa dianggap sebagai pelajaran tentang adaptasi terhadap lingkungan hidup yang mencakup landscape terhadap fasilitas sosial / umum yang berfungsi sebagai Pusat Pelatihan Sepakbola.

5.2.2. Implementasi Dinamis Dalam Arsitektur

Dinamis dalam arsitektur merupakan sebuah semangat dan tenaga yang diterapkan ketika seorang arsitek akan mendesain sebuah bangunan serta penataan ruang – ruang yang ada didalamnya. Dinamis juga dapat mempertimbangkan kondisi lingkungan hidup antara unsur alam dan lingkungan sekitar pada saat mendesain suatu bangunan yang sesuai dengan

keselarasan jiwa. Sehingga, konsep akan menggunakan Dynamic

Architecture.

5.3. Interpretasi

Pada dasarnya ilmu perancangan bangunan terdiri atas 3 hal, yaitu: Arsitek sebagai perancang, Arsitektur sebagai wujud atau produk rancanganya dan Masyarakat sebagai pengguna wujud atau produk tersebut. Hal itu disebabkan oleh adanya bangunan di suatu tempat yang dapat mempengaruhi emosi dan aktivitas manusia serta dapat membangun pribadi, kehidupan sosial dan budaya masyarakat di daerah tersebut. Sehingga, produk – produk arsitektur yang dihasilkan juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat disekitarnya, khususnya yang berhubungan dengan bangunan yang dihasilkan. Pada dasarnya Dinamis digunakan untuk adaptasi terhadap lingkungan sekitar, antara lain: Manusia, Bangunan dan Lingkungan. Maka pendekatan yang sama dilakukan oleh Dinamis dengan cara melihat tata letak, bentuk dan warna. Dinamis berusaha untuk menyatukan seseorang dan aktivitas yang dilakukan pengguna bangunan sebagai tempat tinggal dengan lingkungan sekitarnya. Pada pelaksanaanya, tema yang dipilih ini diharapkan dapat memecahkan permasalahan.


(27)

STUDIO TUGAS AKHIR 27 BAB VI

ANALISIS

6.1. Fungsional

6.1.1. Persyaratan Teknis

Gambar 6.1

Judul: Persyaratan Teknis 1 Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(28)

STUDIO TUGAS AKHIR 28

Gambar 6.2.

Judul: Persyaratan Teknis 2 Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(29)

STUDIO TUGAS AKHIR 29

Gambar 6.3

Judul: Persyaratan Teknis 3 Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(30)

STUDIO TUGAS AKHIR 30

Gambar 6.4

Judul: Persyaratan Teknis 4 Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(31)

STUDIO TUGAS AKHIR 31

Gambar 6.5.

Judul: Persyaratan Teknis 5 Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(32)

STUDIO TUGAS AKHIR 32

Gambar 6.6

Judul: Persyaratan Teknis 6 Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(33)

STUDIO TUGAS AKHIR 33

Gambar 6.7

Judul: Persyaratan Teknis 7 Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(34)

STUDIO TUGAS AKHIR 34

Gambar 6.8

Judul: Persyaratan Teknis 8 Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(35)

STUDIO TUGAS AKHIR 35

Gambar 6.9

Judul: Persyaratan Teknis 9 Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(36)

STUDIO TUGAS AKHIR 36

Gambar 6.10

Judul: Persyaratan Teknis 10 Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(37)

STUDIO TUGAS AKHIR 37

Gambar 6.11

Judul: Persyaratan Teknis 11 Sumber :

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(38)

STUDIO TUGAS AKHIR 38

Gambar 6.12

Judul: Persyaratan Teknis 12 Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(39)

STUDIO TUGAS AKHIR 39

Gambar 6.13

Judul: Persyaratan Teknis 13 Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(40)

STUDIO TUGAS AKHIR 40

Gambar 6.14

Judul: Persyaratan Teknis 14 Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(41)

STUDIO TUGAS AKHIR 41

Gambar 6.15

Judul: Persyaratan Teknis 15 Sumber:

Neufert, E. (1996). Data Arsitek Jilid I dan 2 Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.


(42)

STUDIO TUGAS AKHIR 42

6.1.2. Program Ruang

Makro :

Main Gate.

Parkir.

Lapangan Utama ( Stadion ).

Lapangan Penunjang ( Pusat Pelatihan ).

Gelanggang Olahraga / GOR.

Asrama.

Masjid.

Stadion :

Parkir.

Ticket Box.

Hall.

Ruang Pengelola.

Ruang Informasi.

Mini Museum.

Restoran.

Cafetaria.

Foodcourt.

Lapangan Utama ( Stadion ).

Ruang Panpel.

Ruang Wasit.

Ruang Pelatih.

Ruang Ganti.


(43)

STUDIO TUGAS AKHIR 43

Gelanggang Olahraga :

Parkir.

Hall.

Lapangan Penunjang ( Pusat Pelatihan ).

Lapangan Futsal.

Kolam Renang.

Fitness.

Food Court.

Ruang Wasit.

Ruang Pelatih.

Ruang Ganti.

Asrama :

Parkir.

Hall.

Lounge.

Cafetaria.

Kantor Pengelola.

Ruang Rapat.

Selasar.

Kamar Tidur.

Masjid :

Parkir.

Tempat Wudhu.

Tempat Sholat.


(44)

STUDIO TUGAS AKHIR 44

6.1.3. Diagram Skematik

Makro:

Gambar 6.16.

Judul : Diagram Skematik Makro Sumber :

Pribadi

Stadion:

Gambar 6.17.

Judul : Diagram Skematik Stadion Sumber :


(45)

STUDIO TUGAS AKHIR 45

Gelanggang Olahraga / GOR:

Gambar 6.18.

Judul : Diagram Skematik Gelanggang Olahraga / GOR Sumber :

Pribadi

Asrama:

Gambar 6.19.

Judul : Diagram Skematik Asrama Sumber :


(46)

STUDIO TUGAS AKHIR 46

Masjid:

Gambar 6.20.

Judul : Diagram Skematik Masjid Sumber :

Pribadi

6.2. Kondisi Lingkungan

6.2.1. Lokasi Tapak

Berada di Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Cibaduyut Raya, Kelurahan Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa Kidul, seperti pada Gambar 6.16:

Gambar 6.21. Judul: Lokasi Tapak

Sumber:

Diakses 01 April 2015 dari World Wide Web: http://yahoo.com

6.2.2. Batas Tapak

Utara – Jalan Soekarno Hatta.

Selatan – Jalan Cibaduyut Dalam 1.

Timur – Bank Mandiri.


(47)

STUDIO TUGAS AKHIR 47

6.2.3. Bentuk dan Topografi Tapak

Bentuk Tapak: Persegi Panjang.

Topografi:

Datar dengan ketinggian + 683,2 dari permukaan air laut.

6.2.4. Konteks Tapak

Kota Bandung merupakan kawasan urban dengan berbagai macam masyarakat, kegiatan dan memiliki banyak fungsi. Terutama pada Jalan Soekarno Hatta dan Cibaduyut Raya yang berada di Kelurahan Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa Kidul dikarenakan menurut Peta Land Use / Tata Guna Lahan Tahun 2013 – Kota Bandung. Tapak yang berada di Jalan Soekarno Hatta dan Cibaduyut Raya. 50 % berfungsi untuk fasilitas sosial / umum (Stadion, Gelanggang Olahraga, Pusat Pelatihan, Asrama, Mini Museum, Food Court, Retail & Masjid), 20 % berfungsi untuk ruang terbuka hijau dan 30 % berfungsi untuk sirkulasi kendaraan.

6.2.5. Observasi Tapak dan Lingkungan Sekitar Tapak

Gambar 6.22

Judul: Observasi Tapak dan Lingkungan Sekitar Tapak Sumber :


(48)

STUDIO TUGAS AKHIR 48

Potensi Jalan Soekarno Hatta dan Cibaduyut Raya, seperti pada Gambar 6.17 :

Berdekatan dengan Tol Purbaleunyi karena akses utama menuju Jakarta. Akses menuju tapak sangat mudah dijangkau oleh kendaraan pribadi dan angkutan umum, serta memiliki lebar jalan yang sangat lebar, sehingga sirkulasi kendaraan tidak terlalu padat.

Jalan Soekarno Hatta dan Cibaduyut Raya tidak termasuk daerah banjir dikarenakan topografi daerah tersebut datar diatas rata – rata. Tapak berada di persimpangan / perempatan jalan, sehingga desain bangunan yang akan didesain pasti menyikapi node / sudut jalan.

Kawasan ini memiliki banyak view ke Bandung Convention Center, Terminal Leuwi Panjang, Pasar Induk Caringin, Rumah Sakit Immanuel, Rumah Sakit Santosa, Hotel Grand Pasundan, Hotel Harris, Festival Link Mall dan Sentra Sepatu Cibaduyut.

Masalah Jalan Soekarno Hatta dan Cibaduyut Raya, seperti pada Gambar 6.17:

Sirkulasi kendaraan kurang maksimal :

o

Banyak kendaraan bermotor yang parkir dipinggir jalan.

o

Terjadi kepadatan / kemacetan pada jam tertentu.

Vegetasi kurang maksimal :

o

Tidak terdapat banyak vegetasi.

o

Tidak tersedianya ruang terbuka hijau untuk masyarakat

umum.

Kurangnya infrastruktur utilitas, drainase dan limbah :

o

Tidak tersedianya tempat pembuangan sampah,

sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.


(49)

STUDIO TUGAS AKHIR 49

6.2.6. Pencahayaan

Pencahayaan alami harus dimanfaatkan dengan baik pada bangunan asrama supaya menghemat energi listrik dikarenakan pada siang hari tidak perlu menyalakan lampu. Selain itu, lapangan utama (Stadion) dan lapangan penunjang (Pusat Pelatihan) memilki orientasi ke arah utara dan selatan karena menghindari pencahaayaan alami dari arah timur dan barat.

6.2.7. Akses dan Sirkulasi

Akses menuju tapak sangat mudah dijangkau oleh kendaraan pribadi dan angkutan umum. Sedangkan, sirkulasi pada Jalan Soekarno Hatta dan Cibaduyut Raya yaitu 2 arah. Lebar Jalan Soekarno Hatta

±

24 M, sedangkan lebar Jalan Cibaduyut Raya

±

12 M. Dan terdapat juga persimpangan / perempatan jalan yang menghubungkan Jalan Jamika dan Pagarsih.

6.2.8. Drainase

Jalan Jalan Soekarno Hatta dan Cibaduyut Raya memiiliki drainase yang lebar. Lebar drainase Jalan Jamika dan Pagarsih

±

1,5 M.

6.3. Kesimpulan

6.3.1. Masalah

Sirkulasi kendaraan kurang maksimal.

Vegetasi kurang maksimal.

Kurangnya infrastruktur utilitas, drainase dan limbah.

6.3.2. Solusi

Perlu bekerja sama dengan pihak lalu lintas.

Perlu ditanami vegetasi pada jalan dan disediakan ruang terbuka hijau.

Perlu disediakan infrastruktur utilitas, drainase dan limbah.

6.3.3. Prospek

Dengan didukung solusi yang ada di sekitar tapak, tidak dapat dihindari bahwa tapak ini akan menjadi fasilitas sosial / umum (Stadion, Gelanggang Olahraga, Pusat Pelatihan, Asrama, Mini Museum, Food Court, Retail & Masjid). Selain itu, dapat menjadi daya tarik wisatawan domestik bahkan wisatawan mancanegara.


(50)

STUDIO TUGAS AKHIR 50 BAB VII

KONSEP PERANCANGAN

7.1. Konsep Dasar

Pada dasarnya ilmu perancangan bangunan terdiri atas 3 hal, yaitu: Arsitek sebagai perancang, Arsitektur sebagai wujud atau produk rancanganya dan Masyarakat sebagai pengguna wujud atau produk tersebut. Hal itu disebabkan oleh adanya bangunan di suatu tempat yang dapat mempengaruhi emosi dan aktivitas manusia serta dapat membangun pribadi, kehidupan sosial dan budaya masyarakat di daerah tersebut. Sehingga, produk – produk arsitektur yang dihasilkan juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat disekitarnya, khususnya yang berhubungan dengan bangunan yang dihasilkan. Pada dasarnya Dinamis digunakan untuk adaptasi terhadap lingkungan sekitar, antara lain: Manusia, Bangunan dan Lingkungan. Maka pendekatan yang sama dilakukan oleh Dinamis dengan cara melihat tata letak, bentuk dan warna. Dinamis berusaha untuk menyatukan seseorang dan aktivitas yang dilakukan pengguna bangunan sebagai tempat tinggal dengan lingkungan sekitarnya. Pada pelaksanaanya, tema yang dipilih ini diharapkan dapat memecahkan permasalahan.

Dinamis berasal dari kata Di, Na dan Mis yang memiliki arti penuh semangat dan tenaga. Sehingga, cepat bergerak dan menyesuaikan diri dengan keadaan serta mengandung dinamika. Dinamis juga bisa dianggap sebagai pelajaran tentang adaptasi terhadap lingkungan hidup yang mencakup landscape terhadap fasilitas sosial / umum yang berfungsi sebagai Pusat Pelatihan Sepakbola.

Dinamis dalam arsitektur merupakan sebuah semangat dan tenaga yang diterapkan ketika seorang arsitek akan mendesain sebuah bangunan serta penataan ruang – ruang yang ada didalamnya. Dinamis juga dapat mempertimbangkan kondisi lingkungan hidup antara unsur alam dan lingkungan sekitar pada saat mendesain suatu bangunan yang sesuai dengan keselarasan jiwa. Sehingga, desain Arsenal Football Academy In Bandung akan menggunakan konsep dasar Dynamic Architecture.


(51)

STUDIO TUGAS AKHIR 51

7.2. Rencana Tapak

7.2.1. Zoning

Gambar 7.1 Judul: Zoning

Sumber:

Pribadi

Zona Publik:

Berfungsi untuk area komersial dan tribun penonton.

Zona Semi Publik: Berfungsi untuk stadion.

Zona Private:


(52)

STUDIO TUGAS AKHIR 52

7.2.2. Gubahan Massa

Bentuk dasar gubahan massa pada semua bangunan menggunakan bentuk persegi panjang yang memiliki bentuk linier. Selain memilki bentuk linier, bentuk persegi panjang bersifat dinamis karena tapak memiliki bentuk persegi panjang. Sehingga, desain bangunan harus memberikan sikap terhadap tapak.

Dinamis memiliki arti penuh semangat dan tenaga. Sehingga, cepat bergerak dan menyesuaikan diri dengan keadaan serta mengandung dinamika. Dinamis juga bisa dianggap sebagai pelajaran tentang adaptasi terhadap lingkungan hidup yang mencakup landscape terhadap fasilitas sosial / umum yang berfungsi sebagai Pusat Pelatihan Sepakbola.

Dinamis dalam arsitektur merupakan sebuah semangat dan tenaga yang diterapkan ketika seorang arsitek akan mendesain sebuah bangunan serta penataan ruang – ruang yang ada didalamnya. Dinamis juga dapat mempertimbangkan kondisi lingkungan hidup antara unsur alam dan lingkungan sekitar pada saat mendesain suatu bangunan yang sesuai dengan keselarasan jiwa.

7.2.3. Hirarki Ruang

Pada desain Arsenal Football Academy In Bandung terdapat 5 hirarki ruang yang terdiri atas:

Lapangan Utama berfungsi untuk stadion yang dijadikan tempat untuk melakukan pertandingan dalam semua kompetisi yang akan dilaksanakan di Kota Bandung.

Lapangan Penunjang berfungsi untuk pusat pelatihan yang dijadikan tempat untuk latihan siswa Arsenal Footbal Club.

Gelanggang Olahraga berfungsi untuk pusat pelatihan yang dijadikan tempat untuk latihan siswa Arsenal Footbal Club.

Asrama berfungsi untuk tempat istirahat siswa Arsenal Footbal Club setelah latihan.

Masjid berfungsi untuk tempat beribadah yang digunakan secara umum.


(53)

STUDIO TUGAS AKHIR 53

7.2.4. Aksesibilitas

Aksesibilitas pada desain Arsenal Football Academy In Bandung berada di Jalan Soekarno Hatta yang berfungsi untuk Main Entrance (Main Gate) dan berada di Jalan Cibaduyut Raya yang berfungsi untuk Main Exit. Sedangkan, pada Jalan Cibaduyut Raya berfungsi untuk Entrance dan Exit Service. Main Entrance dan Main Exit berada di Jalan Soekarno Hatta karena memiliki lebar jalan

±

24 M. Entrance dan Exit Service berada di Jalan Cibaduyut Raya karena memiliki lebar jalan

±

12 M. Sehingga, Jalan Soekarno Hatta dan Cibaduyut Raya sangat mudah untuk diakses oleh angkutan umum dan kendaraan pribadi.

7.2.5. Sirkulasi

Sirkulasi yang digunakan pada desain Arsenal Football Academy In Bandung memiliki 1 Main Entrance yang berada di Jalan Soekarno Hatta dan 1 Main Exit yang berada di Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Cibaduyut Raya dikarenakan untuk menjaga keselamatan masyarakat umum dan penghuni. Sedangkan, sirkulasi khusus untuk service memiliki 1 Entrance yang berada di Jalan Cibaduyut Raya dan 1 Exit Service yang berada di Jalan Cibaduyut Raya. Main Entrance dan Main Exit tidak bisa dijadikan dengan Entrance dan Exit Service karena akan mengganggu sirkulasi kendaraan masyarakat umum dan penghuni.

7.2.6. Parkir

Parkir pada desain Arsenal Football Academy In Bandung tidak menggunakan basement. Tetapi, menggunakan kantung parkir yang terdiri atas 645 parkir untuk sepeda sotor, 120 parkir untuk mobil dan 4 parkir untuk bus.

7.2.7. Vegetasi

Vegetasi pada desain Arsenal Football Academy In Bandung berada disetiap sisi tapak dan bangunan yang akan menjadi batas tapak. Vegetasi merupakan hal yang paling penting pada tapak dikarenakan akan menciptakan suasana yang sejuk dan asri. Sehingga, masyarakat umum dan penghuni dapat merasakan kenyamanan ketika sedang melakukan aktivitas.


(54)

STUDIO TUGAS AKHIR 54

7.3. Bangunan

7.3.1. Desain Massa Bangunan

Gambar 7.2

Judul: Perspektif Eksterior Keseleuruhan 1 Sumber:

Pribadi

Gambar 7.3

Judul: Perspektif Eksterior Keseluruhan 2 Sumber:


(55)

STUDIO TUGAS AKHIR 55

7.3.2. Estetika Bentuk

Main Gate akan dijadikan icon, image dan simbol dikarenakan desain Arsenal Football Academy In Bandung difungsikan untuk fasilitas sosial / umum di Kota Bandung – Jawa Barat. Eksterior bangunan akan menggunakan banyak warna merah, putih, biru dan emas dikarenakan warna tersebut merupakan warna kebanggaan Arsenal Football Club yang berada di Inggris.

Bentuk bangunan (Gelanggang Olahraga dan Asrama) menggunakan bentuk persegi panjang karena memilki bentuk linier dan dinamis. Dinamis memiliki arti penuh semangat dan tenaga. Sehingga, cepat bergerak dan menyesuaikan diri dengan keadaan serta mengandung dinamika. Dinamis juga bisa dianggap sebagai pelajaran tentang adaptasi terhadap lingkungan hidup yang mencakup landscape terhadap fasilitas sosial / umum yang berfungsi sebagai Pusat Pelatihan Sepakbola.

Dinamis dalam arsitektur merupakan sebuah semangat dan tenaga yang diterapkan ketika seorang arsitek akan mendesain sebuah bangunan serta penataan ruang – ruang yang ada didalamnya. Dinamis juga dapat mempertimbangkan kondisi lingkungan hidup antara unsur alam dan lingkungan sekitar pada saat mendesain suatu bangunan yang sesuai dengan keselarasan jiwa.

7.3.3. Sirkulasi

Sirkulasi yang digunakan pada desain Arsenal Football Academy In Bandung memiliki 1 Main Entrance yang berada di Jalan Soekarno Hatta dan 1 Main Exit yang berada di Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Cibaduyut Raya dikarenakan untuk menjaga keselamatan masyarakat umum dan penghuni. Sedangkan, sirkulasi khusus untuk service memiliki 1 Entrance yang berada di Jalan Cibaduyut Raya dan 1 Exit Service yang berada di Jalan Cibaduyut Raya. Main Entrance dan Main Exit tidak bisa dijadikan dengan Entrance dan Exit Service karena akan mengganggu sirkulasi kendaraan masyarakat umum dan penghuni.


(56)

STUDIO TUGAS AKHIR 56

7.3.4. Struktur dan Konstruksi

Struktur yang digunakan pada desain Arsenal Football Academy In Bandung menggunakan Frame, serta menjadi estetika bangunan Stadion, Gelanggang Olahraga dan Asrama.

Konstruksi yang digunakan pada desain Arsenal Football Academy In Bandung menggunakan beton, baja, besi dan kaca. Serta terdapat secondary skin yang berfungsi supaya pencahayaan alami tidak langsung masuk ke dalam ruangan (Asrama) dikarenakan secondary skin harus digunakan pada bangunan yang berada di daerah tropis.

7.3.5. Desain Interior

Pada bagian interior desain Arsenal Football Academy In Bandung akan menerapkan Dinamis yang terdiri atas:

Warna Merah melambangkan keberanian.

Gambar 7.4

Judul : Penerapan Warna Merah Terhadap Arsitektural Sumber:


(57)

STUDIO TUGAS AKHIR 57

Warna Putih melambangkan semangat.

Gambar 7.5

Judul: Penerapan Warna Putih Terhadap Arsitektural Sumber:


(58)

STUDIO TUGAS AKHIR 58

Warna Biru mewakili talenta muda.

Gambar 7.6

Judul: Penerapan Warna Biru Terhadap Arsitektural Sumber:

Diakses 01 April 2015 dari World Wide Web: http://arsenal.com

Warna Emas Kecoklatan mewakili kejayaan.

Gambar 7.7

Judul: Penerapan Warna Emas Kecoklatan Terhadap Arsitektural Sumber:


(59)

STUDIO TUGAS AKHIR 59

7.3.6. Lansekap

Lansekap pada desain Arsenal Football Academy In Bandung memiliki Ruang Terbuka Hijau (Taman dan Kolam) yang dilengkapi dengan fasilitas untuk masyarakat umum dan penghuni. Lansekap merupakan hal yang paling penting pada tapak dikarenakan akan menciptakan suasana yang sejuk dan asri. Sehingga, masyarakat umum dan penghuni dapat merasakan kenyamanan ketika sedang melakukan aktivitas.


(60)

STUDIO TUGAS AKHIR 60 BAB VIII

HASIL PERANCANGAN

8.1. Peta Situasi

Gambar 8.1 Judul: Peta Situasi

Sumber:


(61)

STUDIO TUGAS AKHIR 61

8.2. Gambar Perancangan

Gambar 8.2 Judul: Ground Plan

Sumber:


(62)

STUDIO TUGAS AKHIR 62

Gambar 8.3 Judul: Site Plan

Sumber:


(63)

STUDIO TUGAS AKHIR 63

Gambar 8.4

Judul: Denah Lantai Dasar Tribun Timur Sumber:


(64)

STUDIO TUGAS AKHIR 64

Gambar 8.5

Judul: Denah Tribun Timur Sumber:


(65)

STUDIO TUGAS AKHIR 65

Gambar 8.6

Judul: Denah Lantai Dasar Tribun Barat Sumber:


(66)

STUDIO TUGAS AKHIR 66

Gambar 8.7

Judul: Denah Lantai 1 Tribun Barat Sumber:


(67)

STUDIO TUGAS AKHIR 67

Gambar 8.8

Judul: Denah Tribun Barat Sumber:


(68)

STUDIO TUGAS AKHIR 68

Gambar 8.9

Judul: Denah Lantai Dasar Gelanggang Olahraga / GOR dan Asrama Sumber:


(69)

STUDIO TUGAS AKHIR 69

Gambar 8.10

Judul: Denah Lantai 1 Gelanggang Olahraga / GOR dan Asrama Sumber:


(70)

STUDIO TUGAS AKHIR 70

Gambar 8.11

Judul: Denah Lantai 2 – 4 Asrama Sumber:


(71)

STUDIO TUGAS AKHIR 71

Gambar 8.12

Judul: Denah Kamar Tidur Asrama Sumber:


(72)

STUDIO TUGAS AKHIR 72

Gambar 8.13

Judul: Denah Lantai Dasar Masjid Sumber:


(73)

STUDIO TUGAS AKHIR 73

Gambar 8.14

Judul: Denah Lantai 1 Masjid Sumber:


(74)

STUDIO TUGAS AKHIR 74

Gambar 8.15

Judul: Potongan A – A Tribun Timur Sumber:


(75)

STUDIO TUGAS AKHIR 75

Gambar 8.16

Judul: Potongan B – B Tribun Timur Sumber:


(76)

STUDIO TUGAS AKHIR 76

Gambar 8.17

Judul: Potongan A – A Tribun Barat Sumber:


(77)

STUDIO TUGAS AKHIR 77

Gambar 8.18

Judul: Potongan B – B Tribun Barat Sumber:


(78)

STUDIO TUGAS AKHIR 78

Gambar 8.19

Judul: Potongan A – A Gelanggang Olahraga / GOR dan Asrama Sumber:


(79)

STUDIO TUGAS AKHIR 79

Gambar 8.20

Judul: Potongan B – B Gelanggang Olahraga / GOR dan Asrama Sumber:


(80)

STUDIO TUGAS AKHIR 80

Gambar 8.21

Judul: Potongan C – C, D – D & E – E Gelanggang Olahraga / GOR dan Asrama Sumber:


(81)

STUDIO TUGAS AKHIR 81

Gambar 8.22

Judul: Potongan A – A Masjid Sumber:


(82)

STUDIO TUGAS AKHIR 82

Gambar 8.23

Judul: Potongan B – B Masjid Sumber:


(83)

STUDIO TUGAS AKHIR 83

Gambar 8.24

Judul: Tampak Belakang Tribun Timur dan Barat Sumber:


(84)

STUDIO TUGAS AKHIR 84

Gambar 8.25

Judul: Tampak Samping Tribun Utara dan Selatan Sumber:


(85)

STUDIO TUGAS AKHIR 85

Gambar 8.26

Judul: Tampak Depan Gelanggang Olahraga / GOR dan Asrama Sumber:


(86)

STUDIO TUGAS AKHIR 86

Gambar 8.27

Judul: Tampak Belakang Gelanggang Olahraga / GOR dan Asrama Sumber:


(87)

STUDIO TUGAS AKHIR 87

Gambar 8.28

Judul: Tampak Depan Masjid Sumber:


(88)

STUDIO TUGAS AKHIR 88

Gambar 8.29

Judul: Tampak Samping Masjid Sumber:


(89)

STUDIO TUGAS AKHIR 89

Gambar 8.30

Judul: Denah Sistem Utilitas Sumber:


(90)

STUDIO TUGAS AKHIR 90

Gambar 8.31

Judul: Isometri Sistem Struktur Sumber:


(91)

STUDIO TUGAS AKHIR 91

Gambar 8.32 Judul: Detail Railing

Sumber:


(92)

STUDIO TUGAS AKHIR 92

Gambar 8.33

Judul: Perspektif Eksterior Keseluruhan 1 Sumber:

Pribadi

Gambar 8.34

Judul: Perspektif Eksterior Keseluruhan 2 Sumber:


(93)

STUDIO TUGAS AKHIR 93

Gambar 8.35

Judul: Perspektif Eksterior Parkir Sepeda Motor Sumber:

Pribadi

Gambar 8.36

Judul: Perspektif Eksterior Parkir Mobil Sumber:


(94)

STUDIO TUGAS AKHIR 94

Gambar 8.37

Judul: Perspektif Eksterior Parkir Bus Sumber:

Pribadi

Gambar 8.38

Judul: Perspektif Eksterior Lapangan Utama (Stadion) Sumber:


(95)

STUDIO TUGAS AKHIR 95

Gambar 8.39.

Judul: Perspektif Eksterior Tribun 1 Sumber:

Pribadi

Gambar 8.40

Judul: Perspektif Eksterior Tribun 2 Sumber:


(96)

STUDIO TUGAS AKHIR 96

Gambar 8.41

Judul: Perspektif Eksterior Tribun 3 Sumber:

Pribadi

Gambar 8.42

Judul: Perspektif Eksterior Tribun 4 Sumber:


(97)

STUDIO TUGAS AKHIR 97

Gambar 8.43

Judul: Perspektif Eksterior Lapangan Penunjang (Pusat Pelatihan) Sumber:

Pribadi

Gambar 8.44

Judul: Perspektif Eksterior Gelanggang Olahraga / GOR dan Asrama 1 Sumber:


(98)

STUDIO TUGAS AKHIR 98

Gambar 8.45

Judul: Perspektif Eksterior Gelanggang Olahraga / GOR dan Asrama 2 Sumber:

Pribadi

Gambar 8.46

Judul: Perspektif Eksterior Masjid 1 Sumber:


(99)

STUDIO TUGAS AKHIR 99

Gambar 8.47

Judul: Perspektif Eksterior Masjid 2 Sumber:

Pribadi

Gambar 8.48

Judul: Perspektif Interior Kelas Sumber:


(100)

STUDIO TUGAS AKHIR 100

Gambar 8.49

Judul: Perspektif Interior Lapangan Futsal Sumber:

Pribadi

Gambar 8.50

Judul: Perspektif Interior Kolam Renang Sumber:


(1)

STUDIO TUGAS AKHIR vi

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK

3.1. Kategori Pusat Pelatihan Sepakbola... 15

3.1.1 Lapangan Sepakbola ... 15

3.1.2 Lapangan Futsal ... 16

3.1.3 Kolam Renang ... 17

3.1.4 Fitness ... 18

BAB IV DESKRIPSI PROYEK 4.1. Peraturan ... 19

4.1.1 Rencana Tata Guna Lahan ... 19

4.1.2 Luas Lahan ... 19

4.1.3 Garis Sempadan Bangunan - Jalan Soekarno Hatta ... 19

4.1.4 Garis Sempadan Bangunan - Jalan Cibaduyut Raya ... 19

4.1.5 Koefisien Dasar Bangunan ... 19

4.1.6 Koefisien Lantai Bangunan ... 19

4.2. Kebutuhan Ruang ... 20

4.2.1 Perhitungan Keseluruhan Luas Lantai ... 20

4.3. Studi Literatur ... 21

4.3.1 The KNVB National Football Traning Centre – Belanda ... 21

4.3.2 Center Technique National Fernard Sastre – Prancis ... 22

4.4. Data Pusat Pelatihan Sepakbola di Kota Bandung ... 23

4.5. Perbedaan Pusat Pelatihan Sepakbola dengan Stadion ... 24

BAB V ELABORASI TEMA 5.1 Latar Belakang ... 25

5.2. Tinjauan Konseptual ... 26

5.2.1 Pengertian Dinamis ... 26

5.2.2 Implementasi Dinamis Dalam Arsitektur... 26


(2)

STUDIO TUGAS AKHIR vii

BAB VI ANALISIS

6.1. Fungsional ... 27

6.1.1 Persyaratan Teknis ... 27

6.1.2 Program Ruang ... 42

6.1.3 Diagram Skematik ... 44

6.2. Kondisi Lingkungan ... 46

6.2.1 Lokasi Tapak ... 46

6.2.2 Batas Tapak ... 46

6.2.3 Bentuk dan Topografi Tapak ... 47

6.2.4 Konteks Tapak ... 47

6.2.5 Observasi Tapak dan Lingkungan Sekitar Tapak ... 47

6.2.6 Pencahayaan ... 49

6.2.7 Akses dan Sirkulasi ... 49

6.2.8 Drainase ... 49

6.3. Kesimpulan ... 49

6.3.1 Masalah ... 49

6.3.2 Solusi ... 49

6.3.3 Prospek ... 49

BAB VII KONSEP PERANCANGAN 7.1 Konsep Dasar ... 50

7.2. Rencana Tapak ... 51

7.2.1 Zoning ... 51

7.2.2 Gubahan Massa ... 52

7.2.3 Hirarki Ruang ... 52

7.2.4 Aksesibilitas ... 53

7.2.5 Sirkulasi ... 53

7.2.6 Parkir ... 53

7.2.7 Vegetasi... 53

7.3. Bangunan ... 54

7.3.1 Desain Massa Bangunan ... 54


(3)

STUDIO TUGAS AKHIR viii

7.3.3 Sirkulasi ... 55

7.3.4 Struktur dan Konstruksi ... 56

7.3.5 Desain Interior ... 56

7.3.6 Lansekap ... 59

BAB VIII HASIL PERANCANGAN 8.1. Peta Situasi ... 60

8.2. Gambar Perancangan ... 61

8.3. Maket ... 103


(4)

Laporan Tugas Akhir

Judul: ARSENAL FOOTBALL ACADEMY IN BANDUNG Tema: PUSAT PELATIHAN SEPAKBOLA (ARSENAL F . C .)

Konsep: DYNAMIC ARCHITECTURE

10 Juli 2015

STUDIO TUGAS AKHIR 105

DAFTAR PUSTAKA

Neufert, E. ( 1996 ). Data Arsitek Jilid I Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta : Erlangga.

Neufert, E. ( 1996 ). Data Arsitek Jilid II Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Jakarta : Erlangga.

FIFA, Technical Recommendation and Requirements for Construction or Modernsation Of Football Stadium.

Departemen Pemuda dan Olahraga, Tata Cara Perencanaan dan Teknik Pembangunan Stadion.

Departemen Pemuda dan Olahraga, Standar Kelayakan Stadion. Data PSSI Tahun 2000

Data KONI Pusat Tahun 2000

Diakses 01 April 2015 dari World Wide Web : http://arsenal.com Diakses 01 April 2015 dari World Wide Web : http://google.com Diakses 01 April 2015 dari World Wide Web : http://yahoo.com

Diakses 01 April 2015 dari World Wide Web : http://worldstadium.com

Diakses 01 April 2015 dari World Wide Web : http://the-knvb-football-training-centre.com

Diakses 01 April 2015 dari World Wide Web : http://center-technique-national-fernard-sastre.com


(5)

STUDIO TUGAS AKHIR iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T. karena berkat dan anugerah yang diberikan kepada Saya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Teknik Arsitektur dengan pokok bahasan yang berjudul

“Arsenal Football Academy In Bandung”.

Selama Proses Asistensi Tugas Akhir sampai penyusunan Laporan Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan, saran dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, yaitu:

1. Bapak Dr. Salmon Priaji Martana, MT. sebagai Ketua Program Studi Teknik Arsitektur, serta sebagai Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

2. Ibu Ir. Dhini Dewiyanti Tantarto, MT. sebagai Koordinator Tugas Akhir, serta sebagai Dosen Penguji Tugas Akhir.

3. Bapak Ir. Rahy Rachmawan Soekardi, MT. sebagai Dosen Pembimbing Tugas Akhir 4. Ibu Hj. Ir. Wanita Subadra Abioso, MT. sebagai Dosen Penguji Tugas Akhir.

5. Bapak Dr. Andi Harapan Siregar, MT. sebagai Dosen Penguji Tugas Akhir.

6. Sekretaris Program Studi Teknik Arsitektur atas bantuan administrasi dari awal sampai akhir pelaksanaan Tugas Akhir.

7. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan moral dan spiritual, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur.

8. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Teknik Arsitektur UNIKOM yang telah menjadi lingkungan tempat beraktivitas dan mengembangkan wawasan. Sehingga, memperoleh banyak saran dan pengalaman selama Proses Tugas Akhir.

9. Angkatan 2009 lainnya atas kebersamaan dan bantuan yang telah diberikan kepada Saya selama Proses Tugas Akhir berlangsung.

Bandung, 10 Juli 2015


(6)

RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini adalah : Nama : ANDRIAS MULYADI

Umur : 24 TAHUN

Tempat, tanggal lahir : BANDUNG, 05 FEBRUARI 1991

Kebangkasaan : INDONESIA

Agama : ISLAM

Tempat tinggal sekarang : JL. KARANG TINGGAL DALAM NO 6 RT 08 RW 11 KEL. CIPEDES KEC. SUKAJADI KOTA BANDUNG

Email : andriasmulyadi05@gamail.com

Nomor Handphone :085721117931

Menerangkan dengan sebenarnya

PENDIDIKAN

1. Tamatan : SDN SUKAJADI VIII, BANDUNG, 1996-2003, Berijazah 2. Tamatan : SMP NEGERI 15, BANDUNG, 2003-2006 Berijazah

3. Tamatan : MADRASAH ALIYAH NEGRI 1. BANDUNG, 2006-2009, Berijazah Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat sebenarnya.

Saya yang bersangkutan