Pengaruh Motivasi, Kebutuhan, dan Akses Informasi terhadap Perencanaan Keuangan Keluarga dalam Pembelian Asuransi Jiwa

PENGARUH MOTIVASI, KEBUTUHAN, DAN AKSES
INFORMASI TERHADAP PERENCANAAN KEUANGAN
KELUARGA DALAM PEMBELIAN ASURANSI JIWA

ISTIKHAMAH

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Motivasi,
Kebutuhan, dan Akses Informasi terhadap Perencanaan Keuangan Keluarga dalam
Pembelian Asuransi Jiwa adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Istikhamah
NIM I24090043

ABSTRAK
ISTIKHAMAH. Pengaruh Motivasi, Kebutuhan, dan Akses Informasi terhadap
Perencanaan Keuangan Keluarga dalam Pembelian Asuransi Jiwa. Dibimbing
oleh LILIK NOOR YULIATI.
Manusia dalam kehidupannya membutuhkan rasa aman dan kenyamanan.
Kebutuhan akan rasa aman merupakan keadaan dimana seseorang tidak merasa
khawatir dalam hidupnya. Keluarga harus dapat mengatur sumber daya materi
yang dimilikinya agar tercapai semua tujuan di masa mendatang. Salah satu cara
pengaturannya, yaitu perencanaan keuangan dalam pembelian asuransi jiwa.
Asuransi jiwa merupakan suatu cara yang dapat dilakukan keluarga untuk
mendapatkan rasa aman dalam menjalani kehidupan. Contoh dalam penelitian ini
adalah anggota keluarga (suami atau istri) yang melakukan perencanaan keuangan.
Contoh ditentukan secara simple random sampling sebanyak 84 orang.
Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara berdasarkan kuesioner.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi, kebutuhan,
dan akses informasi terhadap perencanaan keuangan keluarga dalam pembelian
asuransi jiwa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan kebutuhan rasa
aman secara positif memengaruhi perencanaan keuangan keluarga dalam
pembelian asuransi jiwa.
Kata kunci: jumlah sumber informasi, kebutuhan, motivasi, perencanaan
keuangan, rasa aman

ABSTRACT
ISTIKHAMAH. The Effect of Motivation, Needs, and Information Access on
Family Financial Planning in Life Insurance Purchasing. Supervised by LILIK
NOOR YULIATI.
People in their lives need security and comfort. The need of security is a
situation which a person does not feel afraid in his/her life. Family should be able
to manage of their material resource so that they can get achievement in the future.
One of the managerial tools is financial planning in life insurance purchasing. Life
insurance is a tool that can be done by family for getting security in the life. The
sample in this research was a member of the family (husband or wife) who did
financial planning. Samples were determined by using simple random sampling of
84 peoples. Data were collected by interview based on questionnaire. The aim of

this research was to analyze the effect of motivation, needs, and information
access on financial planning in life insurance purchasing. The result showed that
motivation and need of security positively affected family financial planning in
the life insurance purchasing.
Keywords: financial planning, motivation, needs, security feeling, total of
information resource

PENGARUH MOTIVASI, KEBUTUHAN, DAN AKSES
INFORMASI TERHADAP PERENCANAAN KEUANGAN
KELUARGA DALAM PEMBELIAN ASURANSI JIWA

ISTIKHAMAH

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi, Kebutuhan, dan Akses Informasi terhadap
Perencanaan Keuangan Keluarga dalam Pembelian Asuransi Jiwa
Nama
: Istikhamah
NIM
: I24090043

Disetujui oleh

Dr Ir Lilik Noor Yuliati, MFSA
Pembimbing Skripsi

Diketahui oleh

Dr Ir Hartoyo, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Tidak lupa shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW
sehingga selalu tercurah syafaatnya kepada penulis. Tema yang dipilih dalam
penelitian yang dilakukan sejak bulan April 2013 sampai Mei 2013 ini ialah
faktor-faktor yang memengaruhi perencanaan keuangan keluarga dalam
pembelian asuransi jiwa.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Dr Ir Lilik Noor Yuliati, MFSA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing, memberi saran, dorongan, dan semangat selama penelitian.
2. Alfiasari SP, MSi selaku dosen pembimbing akademik yang banyak
memberikan bimbingan dan motivasi selama perkuliahan.
3. Ir M. D. Djamaluddin, MSc selaku dosen pemandu seminar dan dosen
penguji dan Ir Retnaningsih, MSi selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran dan masukan yang baik.

4. Pihak Badan Pusat Statistik Kota Bogor, Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil, serta seluruh pengurus perangkat desa dan warga yang menjadi
responden di Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor
atas waktu dan kerjasamanya.
5. Ayahanda Ahmad Sobrin, Ibunda Nurlaila, aa Ahmad Fahmi dan mba Annisa
serta keluarga besar atas doa, kasih sayang, cinta tulus, semangat, dukungan
dan motivasinya kepada penulis.
6. Nurul dan Denissa atas kerjasama, semangat, dan kebersamaannya sejak awal
hingga akhir penelitian.
7. Kepada sahabat Risda Rizkillah, Fitri Apriliana, Nurhartanti, Vioci Vesa,
Fiona Citra, Nur Maimunita, Amirah Yumn, Elsamila, Fefi Sandra, Kak Neni,
dan Kak Riri serta seluruh teman-teman IKK 46-47 dan IKC atas doa,
motivasi, semangat, kasih sayang dan dukungannya.
8. Serta kepada semua pihak yang telah membantu dan mendoakan penulis.
Semoga Allah membalas semua kebaikan kalian.
Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan dari hati yang tulus dan
ikhlas. Semoga penelitian ini dapat memberi manfaat bagi banyak orang.

Bogor, September 2013
Istikhamah


DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR

viii

DAFTAR LAMPIRAN

viii

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang


1

Tujuan Penelitian

3

Manfaat Penelitian

3

KERANGKA PEMIKIRAN

3

METODE

5

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian


5

Jumlah dan Cara Pemilihan Responden

6

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

6

Prosedur Analisis Data

8

Definisi Operasional

9

HASIL DAN PEMBAHASAN


10

Hasil

10

Pembahasan

15

SIMPULAN DAN SARAN

19

Simpulan

19

Saran


20

DAFTAR PUSTAKA

20

LAMPIRAN

23

RIWAYAT HIDUP

25

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Variabel penelitian, skala data dalam kuesioner dan penyajian
data secara deskriptif
Nilai validitas dan reliabilitas instrument
Sebaran responden berdasarkan status dalam keluarga
Sebaran karakteristik keluarga responden
Sebaran besar keluarga dan total pendapatan keluarga responden
Sebaran responden berdasarkan jumlah sumber informasi
Sebaran responden berdasarkan sumber informasi yang paling
dipercaya
Sebaran jawaban (%) responden berdasarkan variabel
perencanaan keuangan
Sebaran jawaban (%) responden berdasarkan variabel motivasi
Sebaran responden (%) berdasarkan variabel motivasi
Sebaran jawaban responden berdasarkan variabel kebutuhan
Faktor-faktor yang memengaruhi perencanan keuangan keluarga
dalam pembelian asuransi jiwa

7
8
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15

DAFTAR GAMBAR
1
2

Kerangka pemikiran penelitian
Tahapan pengambilan contoh

5
6

DAFTAR LAMPIRAN
1

Hasil uji hubungan antar variabel penelitian

23

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia dalam kehidupannya akan menghadapi berbagai kemungkinan
risiko. Segala kemungkinan tersebut sifatnya tidak pasti sehingga masyarakat
perlu meminimalkan risiko tersebut dengan tindakan yang tepat (Hartono 1985).
Adanya ketidakpastian tersebut akan mendorong seseorang untuk mengurangi
atau berbagi risiko dengan cara asuransi. Menurut Nirmala (2002) untuk
melindungi masa depan dari risiko hidup yang tertanggung di dalamnya, suatu
keluarga biasanya akan menginvestasikan sebagian dari penghasilannya.
Perkembangan asuransi jiwa di Indonesia mengalami penurunan. Asosiasi
Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pada tahun 2011, total tertanggung
yakni 49.8 juta orang. Kemudian di tahun 2012, angka tersebut turun 8.12 persen
menjadi 45.7 juta orang1. Indonesia tergolong negara yang terpuruk dalam upaya
perlindungan terhadap jiwa manusia. Berdasarkan laporan Sigma World Insurance
in 2012, total premi Indonesia pada tahun 2011 yaitu sebesar 9.437 juta dollar.
Indonesia menduduki peringkat ke tiga puluh, masih tertinggal empat angka
dibawah Singapura. Masih banyak masyarakat yang memandang bahwa asuransi
bukanlah hal yang penting untuk dimiliki. Padahal asuransi jiwa bukanlah hal
asing bagi masyarakat Indonesia. Menurut Hartono (1985) hal ini terkait karena
masih adanya anggapan negatif dari masyarakat tentang keberadaan asuransi.
Asuransi jiwa menurut Purba (1992) berdasarkan sudut pandang ekonomi
pada hakekatnya merupakan pelimpahan risiko oleh tertanggung kepada
penanggung agar kerugian keuangan yang di derita oleh tertanggung di jamin oleh
penanggung. Dalam memilih asuransi jiwa biasanya berpedoman pada tiga macam
polis dasar yaitu polis jangka warsa, polis seumur hidup, dan polis dwi guna.
Menurut Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) asuransi jiwa terbagi dalam
bermacam produk, yaitu: 1) Asuransi jiwa berjangka (Term) yaitu asuransi yang
memberikan proteksi maksimum dengan premi yang relatif lebih rendah, 2)
Asuransi jiwa seumur hidup (Whole Life) yaitu asuransi yang memberi proteksi
asuransi seumur hidup, dan 3) Asuransi jiwa dwiguna atau Unit Link
(Endowment) yaitu asuransi proteksi yang memberikan jumlah uang
pertanggungan saat tertanggung meninggal dalam periode tertentu dan sekaligus
memberikan seluruh uang pertanggungan jika tertanggung masih hidup pada masa
akhir pertanggungan. Jenis asuransi dwiguna terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu
Asuransi Jiwa Unit Link Single dan Asuransi Jiwa Unit Link Regular2.
Perencanaan merupakan suatu proses yang menggunakan kemampuan
kognitif untuk menegaskan apa yang akan dilakukan (Deacon dan Firebough
1988). Perencanaan memiliki peran penting dalam sebuah keluarga, khususnya
perencanaan keuangan. Perencanaan keuangan sangat penting karena membantu
keluarga dalam menjalani kehidupannya (Syarifuddin 2012). Dengan dikelolanya
keuangan keluarga, diharapkan pemanfaatan uang dalam keluarga bisa menjadi
efektif dan efisien sesuai kebutuhan keluarga sehingga keluarga menjadi sejahtera
1
2

http://keuangan.kontan.co.id/news/jumlah-tertanggung-asuransi-jiwa-menurun
http://www.aaji.or.id/InfoCenter/Products.aspx

2
(Rodhiyah 2012). Rumah tangga harus memutuskan bagaimana mengalokasikan
pendapatan mereka selama beberapa periode waktu untuk mempertahankan
tingkat konsumsi yang terus-menerus. Tingkat pendapatan bervariasi selama
siklus hidup, sementara konsumsi rumah tangga relatif terus-menerus (Lee, Park,
dan Montalto 2000).
Pengenalan kebutuhan pada hakikatnya bergantung pada berapa banyak
ketidaksesuaian yang ada di antara keadaan konsumen sekarang dan keadaan
konsumen yang seharusnya (Engel, Blackwell, dan Miniard 1995). Kebutuhan
merupakan suatu hal yang harus dipenuhi oleh individu. Salah satunya yaitu
kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan rasa aman merupakan kebutuhan
perlindungan rasa fisik. Kebutuhan secara fisik akan menyebabkan diperolehnya
rasa aman secara psikis karena konsumen tidak merasa was-was dan khawatir
serta terancam jiwanya dimana saja ia berada (Sumarwan 2011). Adanya
kebutuhan tersebut akan mendorong suatu tindakan yang dinamakan motivasi.
Tindakan tersebut biasanya bertujuan untuk memenuhi kepuasan konsumen.
Keluarga yang memiliki motivasi dalam memenuhi rasa aman bagi keluarganya
akan mendorong keluarga untuk melakukan sebuah perencanaan di masa depan.
Salah satu tujuan keluarga adalah mendapatkan keamanan keuangan
keluarga dan terpenuhinya rasa aman bagi keluarga mereka di masa depan. Salah
satu cara yang dapat dilakukan bagi keluarga dalam memenuhi tujuan tersebut
yaitu pembelian asuransi jiwa. Menurut Nirmala (2002) cara yang tepat untuk
mengatasi risiko keuangan individu dan keluarga yaitu dengan mengadakan
perjanjian pertanggungan atau asuransi. Keputusan untuk pembelian asuransi jiwa
merupakan keputusan penting (Goldsmith 1983 dalam Baek dan DeVaney 2005).
Oleh karena itu, dalam memutuskan pembelian asuransi jiwa penting bagi sebuah
keluarga untuk melakukan suatu perencanaan yang matang khususnya
perencanaan keuangan.
Asuransi jiwa merupakan suatu hal yang penting bagi sebuah keluarga
dalam pemenuhan akan rasa aman. Sebagaimana fungsi keluarga adalah memberi
perlindungan terhadap keamanan anggota keluarga yang lain (Rice dan Tucker
1992 dalam Nirmala 2002). Namun, pada umumnya masyarakat Indonesia belum
meletakkan asuransi sebagai prioritas untuk pemenuhan kebutuhan akan rasa
aman, hal ini disebabkan kurangnya informasi yang beredar dalam masyarakat
tentang produk dan peran penting dari asuransi (Hamidah 2006). Informasi
merupakan hal yang penting dalam merencanakan pembelian. Konsumen tentu
mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan produk atau jasa yang
ingin dibeli dari berbagai sumber. Menurut Sutisna (2001) informasi konsumen
meliputi dua sumber, yaitu sumber personal dan sumber impersonal. Informasi
yang diterima konsumen dapat membentuk suatu pola perencanaan yang akan
dibuat. Menurut Erasmus, Boshoff, dan Rousseau (2001) dalam proses
pengambilan keputusan, konsumen dapat dididik atau ditingkatkan perilakunya
melalui implementasi pencarian informasi yang dibutuhkan untuk membuat
keputusan yang baik. Namun, semakin banyak informasi yang diperoleh, satu atau
lebih masalah akan muncul. Kurangnya informasi dan kesadaran pada keluarga
dalam merencanakan keuangan dapat mengakibatkan sebuah keluarga mengalami
kesulitan yang mungkin akan dihadapi nanti. Menurut Guhardja et al. (1992)
dalam membuat suatu anggaran sebuah keluarga mungkin akan mengalami
kesulitan sehingga dapat di mulai dengan cara mencari informasi yang berkaitan.

3
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah menerangkan bagaimana motivasi,
kebutuhan, dan akses informasi terhadap perencanaan keuangan keluarga dalam
pembelian asuransi jiwa.
Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan:
1. Mengidentifikasi akses informasi dalam pembelian asuransi jiwa.
2. Mengidentifikasi motivasi dan kebutuhan dalam pembelian asuransi jiwa.
3. Mengidentifikasi perencanaan keuangan keluarga dalam pembelian asuransi
jiwa.
4. Menganalisis pengaruh motivasi, kebutuhan, dan akses informasi terhadap
perencanaan keuangan keluarga dalam pembelian asuransi jiwa.

Manfaat Penelitian
Penelitian bermanfaat bagi pemerintah sebagai langkah tepat dalam
mengambil kebijakan bagi keluarga yang akan merencanakan keuangan
keluarganya dalam pembelian asuransi khususnya asuransi jiwa. Bagi masyarakat
dapat bermanfaat sebagai sumber informasi dalam merencanakan keuangan dalam
pembelian asuransi jiwa. Bagi perusahaan asuransi jiwa penelitian ini dapat
bermanfaat dalam menyiapkan strategi dan pemasaran yang baik dalam menarik
nasabah, khususnya pemasaran yang dilakukan oleh agen asuransi jiwa. Penelitian
bermanfaat bagi peneliti sebagai sarana mengaplikasikan ilmu yang telah
didapatkan selama kuliah. Penelitian ini juga dapat menjadi sumbangan ilmu bagi
institusi pendidikan.

KERANGKA PEMIKIRAN
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak, namun jumlah pengguna
asuransi jiwa yang ada di Indonesia masih sedikit. Jumlah pemegang polis
asuransi hanya mencapai 16.75 juta jiwa atau sekitar 0.07 persen dari jumlah
keseluruhan penduduk negara ini 3 . Keberadaan asuransi seharusnya menjadi
penting ditengah kehidupan masyarakat yang membutuhkan perlindungan dari
risiko. Namun, kurangnya kesadaran akan kebutuhan rasa aman, menjadikan
banyak masyarakat Indonesia tidak mau membeli asuransi jiwa. Anggapan
negatif, kurangnya informasi serta kurangnya pengetahuan akan asuransi
menjadikan banyak masyarakat Indonesia masih belum mau menjadikan asuransi
jiwa sebagai sebuah kebutuhan bagi keluarganya.

3

http://nasional.kompas.com/read/2011/10/17/11211582/Mengenabghjl.Asuransi.

4
Perencanaan merupakan suatu hal yang penting dilakukan oleh keluarga,
khususnya perencanaan keuangan. Ada beberapa faktor yang memengaruhi
perencanaan keuangan dalam pembelian asuransi jiwa, yaitu karakteristik
individu, karakteristik keluarga, motivasi, kebutuhan, dan akses informasi.
Karakteristik individu seperti jenis kelamin, usia, lama pendidikan dan pekerjaan,
serta karakteristik keluarga meliputi besar keluarga dan total pendapatan per
bulan. Setiap keluarga tentunya memiliki perencanaan keuangan yang berbedabeda, karena perencanaan keuangan setiap keluarga bersifat unik. Menurut
Rodhiyah (2012) perencanaan keuangan keluarga memang tidak berlaku umum,
tetapi bersifat spesifik yang dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain : status
pernikahan, pekerjaan, kondisi ekonomi, usia, dan aset yang di miliki. Menurut
Deacon dan Firebough (1988) ada faktor yang memengaruhi perencanaan, yaitu
usia, tahapan siklus hidup keluarga (sejalan dengan usia), pengalaman, dan
pendidikan.
Motivasi dan kebutuhan yang dialami seseorang dapat mendorong terjadinya
pembelian. Motivasi merupakan proses dari seseorang untuk mewujudkan
kebutuhannya serta mulai melakukan kegiatan untuk memperoleh kepuasan yang
diinginkannya. Kebutuhan rasa aman yang ingin dimiliki akan menimbulkan
motivasi bagi keluarga untuk membeli suatu produk yang dapat memenuhi
kebutuhannya tersebut. Sehingga diperlukan bagi sebuah keluarga untuk
merencanakan keuangannya agar tujuan tersebut tercapai. Merencanakan
keuangan merupakan hal yang penting. Kemampuan merencanakan meninjau
masa depan adalah kesadaran pada peristiwa di masa depan yang mungkin
berhubungan dengan situasi sekarang (Deacon dan Firebough 1988). Kunci dari
pembuatan rencana keuangan yang baik adalah identifikasi tujuan jangka pendek
dan panjang. Membeli asuransi jiwa merupakan salah satu perencanaan keuangan
yang dapat memenuhi tujuan tersebut. Kebutuhan yang mendorong terjadinya
motivasi diduga dapat memengaruhi keluarga dalam merencanakan keuangan
dalam pembelian asuransi jiwa. Akses informasi meliputi jumlah sumber
informasi yang diterima dan sumber informasi yang paling dipercaya. Keluarga
tentunya banyak mengakses informasi dari berbagai sumber. Keluarga mendapat
informasi dari berbagai sumber yang berkaitan akan dijadikan pertimbangan yang
mungkin akan memengaruhi keluarga dalam merencanakan keuangannya dalam
pembelian asuransi jiwa. Berikut kerangka pemikiran dalam penelitian ini
disajikan pada Gambar 1.

5
Karakteristik
responden:
• Jenis kelamin
• Usia
• Pendidikan
• Pekerjaan
Karakteristik
keluarga :
• Besar keluarga
• Total pendapatan
per bulan

Perencanaan
keuangan
keluarga dalam
pembelian
asuransi jiwa

Akses informasi :
• Jumlah sumber
informasi
• Sumber informasi
paling dipercaya

Motivasi dan
Kebutuhan

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian

METODE
Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian payung yang bertema faktor-faktor yang
memengaruhi perencanaan keuangan keluarga dalam pembelian asuransi jiwa
yang menggunakan disain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan
Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Pemilihan tempat dilakukan
secara purposive dengan alasan Kecamatan Tanah Sareal memiliki jumlah
keluarga sejahtera (KS II, KS III dan KS III plus) terbanyak di Kota Bogor 4dan
kelurahan Kebon Pedes memiliki jumlah keluarga sejahtera terbanyak di
Kecamatan Tanah Sareal 5 . Pengumpulan data dilakukan selama dua bulan,
terhitung bulan April sampai dengan bulan Mei 2013.

4
5

Kota Bogor dalam Angka 2012 oleh BPS Kota Bogor
Kecamatan Tanah sareal dalam Angka 2012 oleh BPS Kota Bogor

6
Jumlah dan Cara Pemilihan Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga menengah atas yang memiliki
pengeluaran per bulan lebih dari sama dengan Rp2 000 000. Contoh dalam
penelitian ini adalah anggota keluarga (suami/ istri) yang melakukan perencanaan
keuangan di dalam keluarga. Berdasarkan Data Dasar Keluarga Kelurahan Kebon
Pedes tahun 2012 mencatat sebanyak 507 keluarga (N) memiliki pengeluaran
lebih dari sama dengan Rp2 000 000. Dari data tersebut kemudian di ambil
responden sebanyak 84. Tahapan pengambilan contoh diperlihatkan pada Gambar
2.
Kota Bogor
purposive
Kec. Tanah Sareal

Kel. Kebon Pedes

N = 507 Keluarga

n = 84

Dengan rumus
Slovin, e= 10%

Gambar 2 Tahapan pengambilan contoh
Teknik penarikan contoh dilakukan secara simple random sampling.
Responden sebanyak 84 di ambil dengan cara rumus Slovin. Berikut rumus Slovin
dalam menentukan banyaknya contoh yang di ambil :

n =

507
= 83.52 ≈ 84
1 + 507 (10%)

Keterangan:
n
: Jumlah contoh
N
: Jumlah populasi
e
: Nilai kritis (batas ketelitian karena kesalahan pengambilan
populasi yang ditetapkan sebesar 10%)
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian meliputi data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner dengan teknik
wawancara berupa karakteristik responden, karakteristik keluarga, motivasi,
kebutuhan, akses informasi, dan perencanaan keuangan keluarga. Data sekunder

7
diperoleh melalui studi literatur dari buku, internet, penelitian-penelitian
terdahulu, Badan Pusat Statistik Kota Bogor, dan Data Dasar Keluarga Kelurahan
Kebon Pedes tahun 2012. Data sekunder berupa gambaran umum lokasi penelitian
dan data kesejahteraan keluarga Kota Bogor. Variabel penelitian, skala data dalam
kuesioner dan penyajian data secara deskriptif disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1

Variabel penelitian, skala data dalam kuesioner dan penyajian data
secara deskriptif

Variabel Penelitian
Jenis kelamin

Skala data
dalam
kuesioner
Nominal

Usia responden
Sumarwan (2004)

Rasio

Jenis pekerjaan

Nominal

Lama Pendidikan

Rasio

Jumlah anggota keluarga
BKKBN (1998)

Rasio

Total pendapatan per bulan
(Kemendagri 2012)

Rasio

Motivasi

Ordinal

Kebutuhan
(Maslow)

Ordinal

Jumlah sumber informasi

Nominal

Sumber informasi paling
dipercaya

Nominal

Penyajian data secara deskriptif
Laki-laki
Perempuan
Dewasa awal= 19-24 tahun
Dewasa lanjut = 25-35 tahun
Separuh baya = 36-50 tahun
Tua = 51-65 tahun
Lanjut usia = >65 tahun
PNS
Pegawai Swasta
TNI/POLRI
BUMN
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Lainnya (pensiun dan tidak bekerja)
0-9 tahun
9.1- 12 tahun
> 12 tahun
Keluarga kecil: ≤ 4 orang
Keluarga sedang: 5-6 orang
Keluarga besar: ≥ 7 orang
Rp1 000 000 – Rp2 000 000
Rp2 000 001 – p3 000 000
Rp3 000 001 – Rp5 000 000
Rp5 000 001 – R p10 000 000
Diatas Rp10 000 000
Rendah (5-10)
Sedang (11-15)
Tinggi (16-20)
Fisiologis
Rasa aman dan kenyamanan
Kebersamaan
Ego
Aktualisasi diri
0 sumber
1-3 sumber
4-6 sumber
7-10 sumber
Televisi
radio
majalah
koran/ tabloid
pamflet/ leaflet
poster
internet
agen asuransi jiwa

8

Tabel 1 Variabel penelitian, skala data dalam kuesioner dan penyajian data secara
deskriptif (lanjutan)
Skala data
dalam kuesioner

Variabel Penelitian

Perencanaan keuangan keluarga

Ordinal

Penyajian data secara deskriptif
keluarga
teman/ tetangga
Sangat tidak setuju
Tidak setuju
Setuju
Sangat setuju

Motivasi diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh
peneliti berdasarkan teori Maslow yang terdiri atas lima pernyataan. Perencanaan
keuangan keluarga di ukur dengan instrument yang dikembangkan oleh peneliti
yang terdiri atas dua pernyataan, sedangkan instrument akses informasi
dimodifikasi dari Putri (2012) yang terdiri atas dua pernyataan. Instrument yang
digunakan dalam penelitian telah di uji validitas dan reabilitasnya. Nilai validitas
dan reliabel instrument disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Nilai validitas dan reliabilitas instrument
Variabel
Motivasi
Perencanaan
keuangan
keluarga

Jumlah
pernyataan
5
2

Validitas (r)

Cronbach’s alpha

Keterangan

0.498–0.784
0.777– 0.867

0.705
0.519

Reliabel
Cukup reliabel

Prosedur Analisis Data
Data yang telah didapat selanjutnya diproses ke tahap editing, coding,
scoring, entering, cleaning dan analyzing. Analisis yang dilakukan terhadap data
yang diperoleh adalah uji deskriptif dan uji regresi linier berganda.
Analisis deskriptif (nilai minimum dan maksimum, rata-rata, standar deviasi
dan persentase) digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik keluarga dan
karakteristik individu.
Variabel motivasi dianalisis dengan analisis statistika deskriptif. Pengukuran
motivasi dilakukan dengan pernyataan yang menggunakan skala Likert yang
terdiri atas empat peringkat. Motivasi kemudian dibagi menjadi tiga kategori,
yaitu “rendah”, “sedang”, dan “tinggi”. Penentuan kelas interval motivasi
dilakukan dengan rumus berikut.
Interval Kelas (i) = Nilai tertinggi (NT) – Nilai terrendah (NR)
Jumlah kelas
Berdasarkan rumus diatas dengan nilai tertinggi 20 dan nilai terrendah 5,
diperoleh interval skor untuk kategori “rendah” sebesar 5-10, “sedang” sebesar
11-15, dan “tinggi” sebesar 16-20.

9
Variabel kebutuhan dianalisis dengan analisis statistika deskriptif untuk
memberikan makna pada urutan pertama kebutuhan asuransi jiwa pada responden.
Variabel akses informasi dianalisis secara analisis statistik deskriptif. Akses
informasi diukur berdasarkan jumlah sumber informasi yang dimiliki responden
dan sumber informasi paling dipercaya responden. Jumlah infomasi dibedakan
menjadi empat yaitu 0 sumber, 1-3 sumber, 4-6 sumber dan 7-10 sumber. Masingmasing sumber informasi memiliki skor satu.
Variabel perencanaan keuangan keluarga dianalisis dengan analisis statistika
deskriptif. Pengukuran perencanaan keuangan ini dilakukan dengan pernyataan
yang menggunakan skala Likert yang terdiri atas empat peringkat yaitu sangat
tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju yang dinyatakan dengan
persentase.
Pengaruh jenis kelamin (dummy), usia, lama pendidikan, status kerja
(dummy), besar keluarga, total pendapatan keluarga per bulan, motivasi,
kebutuhan (dummy) dimana skor nol jika kebutuhan asuransi jiwa untuk
mendapatkan keamanan bukan menjadi urutan pertama dan skor satu jika
penyataan kebutuhan asuransi jiwa untuk mendapatkan keamanan menjadi urutan
pertama, jumlah sumber informasi, dan sumber informasi paling dipercaya
terhadap perencanaan keuangan keluarga dalam pembelian asuransi jiwa
dianalisis dengan uji regresi linier berganda.

Definisi Operasional
Asuransi jiwa adalah perjanjian antara pihak penanggung dan tertanggung dalam
memberikan perlindungan jiwa dengan cara membayar premi asuransi untuk
memberikan pergantian yang sesuai dengan perjanjian.
Akses informasi adalah banyaknya jumlah sumber informasi dan sumber
informasi yang paling dipercaya.
Motivasi adalah dorongan yang ada pada diri seseorang untuk memenuhi
kebutuhannya.
Kebutuhan adalah suatu keadaan konsumen sekarang dan keadaan konsumen
seharusnya.
Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang dinyatakan dalam jumlah
orang.
Jenis kelamin adalah perbedaan responden antara laki-laki dan perempuan.
Jenis pekerjaan adalah aktifitas yang dilakukan responden dalam mendapatkan
penghasilan.
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh responden.
Pendidikan adalah lama pendidikan formal yang dicapai oleh responden.
Total pendapatan adalah jumlah keseluruhan uang yang diperoleh keluarga
responden dalam satu bulan.
Perencanaan keuangan keluarga adalah kegiatan merencanakan penggunaan
uang yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan keluarga di masa
depan.

10

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Gambaran Umum Dan Lokasi Tempat Penelitian
Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor memiliki luas daerah 18.84 km2
dengan jumlah penduduk sebanyak 195 742 jiwa. Kecamatan Tanah Sareal, Kota
Bogor memiliki sebelas kelurahan, yaitu Kedung Waringin, Kedung Jaya, kebon
Pedes, Tanah Sareal, Kedung Badak, Suka Resmi, Suka Damai, Cibadak, Kayu
Manis, Mekar Wangi, dan Kencana.
Kelurahan Kebon Pedes merupakan kelurahan yang ada di Kecamatan
Tanah Sareal yang memiliki jumlah keluarga sejahtera (KS II, KS III, dan KS III
plus) terbanyak. Kelurahan Kebon Pedes terbagi dalam 74 RT dan 13 RW dengan
luas daerah 1.04 km2. Jumlah penduduk di Kelurahan Kebon Pedes menurut
KCDA (Kecamatan Tanah Sareal dalam Angka) 2012 adalah 21 528 KK. Jumlah
keluarga sejahtera yang ada di Kelurahan Kebon Pedes sebanyak 6658 KK. Akses
untuk mendapatkan informasi tentang asuransi di Tanah Sareal cukup mudah,
karena di beberapa lokasi terdapat banyak kantor-kantor asuransi yang berdiri.
Agen-agen asuransi jiwa pun terkadang mendatangi rumah-rumah warga untuk
menawarkan produknya.
Karakteristik Responden
Tabel 3 menunjukkan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 84
orang. Sebanyak 46 responden berjenis kelamin laki-laki (95.8%) dan dua
responden berjenis kelamin perempuan (4.2%) memiliki status sebagai kepala
keluarga. Hal ini terjadi karena terdapat satu responden suaminya sudah
meninggal dan satu responden yang belum menikah. Sebanyak 36 responden
berjenis kelamin perempuan memiliki status sebagai istri (100%).
Tabel 3 Sebaran responden berdasarkan status dalam keluarga
Status dalam keluarga
Laki-laki
Perempuan
Total

Kepala keluarga
N
%
46
95.8
2
4.2
48
100.0

Istri
n
0
36
36

Total
%
0.0
100.0
100.0

n
46
38
84

%
54.8
45.2
100.0

Karakteristik Keluarga Responden
Tabel 4 menunjukkan sebanyak 34.5 persen kepala keluarga memiliki
pekerjaan sebagai wiraswasta dan lebih dari setengah (52.5%) istri bekerja sebagai
ibu rumah tangga. Sebanyak 39.3 persen kepala keluarga berusia tua (51-65
tahun) sedangkan pada istri sebanyak 42.5 persen berusia separuh baya (36-50
tahun). Rata-rata usia kepala keluarga dan istri adalah 48.23 tahun dan 42.56
tahun yang berarti sebagian besar kepala keluarga dan istri berusia separuh baya.
Lama pendidikan kepala keluarga dan istri sama-sama memiliki persentase
tertinggi pada rentang 9.1 tahun sampai 12 tahun yaitu 47.7 persen dan 41.3
persen. Rata-rata lama pendidikan kepala keluarga dan istri adalah 13.51 tahun
dan 11.94 tahun yang berarti hampir kepala keluarga dan istri menamatkan
pendidikan SMA.

11
Tabel 4 Sebaran karakteristik keluarga responden
Variabel
Jenis pekerjaan
Pegawai Negeri Sipil
Pegawai swasta
TNI/POLRI
BUMN
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Lainnya (pensiunan dan tidak bekerja)
Total
Usia (tahun)
Dewasa awal (19 – 24 tahun)
Dewasa madya (25 – 35 tahun)
Separuh baya (36 – 50 tahun)
Tua (51 – 65 tahun)
Lanjut usia (di atas 65 tahun)
Total
Min-max
Rata-rata±SD
Lama pendidikan (tahun)
0-9 tahun
9.1-12 tahun
>12 tahun
Total
Min-max
Rata-rata±SD

Kepala keluarga
n
%
10
21
2
9
29
0
13
84

Istri
n
11.9
25.0
2.4
10.7
34.5
0.0
15.5
100

0
0.0
15
17.9
31
36.9
33
39.3
5
6.1
84
100.0
26-75
48.23±11.730
7
40
37
84
9-16
13.51±2.362

%
9
8
0
1
18
42
2
80

11.3
10.0
0.0
1.2
22.5
52.5
2.5
100

1
1.2
19
23.8
34
42.5
24
30
2
2.5
80
100.00
24-70
42.56±14.372

8.3
47.7
44.0
100.0

19
23.7
33
41.3
28
35.0
80
100.0
6-16
11.94±3.962

Berdasarkan Tabel 5 sebanyak 66.7 persen responden memiliki besar
keluarga pada kategori keluarga kecil dengan rataan empat orang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada responden yang berada pada kategori keluarga
besar. Besar keluarga minimal satu anggota menunjukkan bahwa terdapat satu
responden yang belum menikah. Sebanyak 31.0 persen responden memiliki total
pendapatan pada rentang Rp2 000 001-Rp3 000 000 dan Rp5 000 001-Rp10 000
000 dengan rataan pendapatan sebesar Rp6 410 119.05.
Tabel 5 Sebaran besar keluarga dan total pendapatan keluarga responden
Variabel
Besar Keluarga
Keluarga kecil (≤ 4 orang)
Keluarga sedang (5-6 orang)
Keluarga besar (≥7 orang)
Total
Max-min
Rata-rata±SD
Total pendapatan Keluarga
Rp1 000 000– Rp2 000 000
Rp2 000 001– Rp3 000 000
Rp3 000 001– Rp5 000 000
Rp5 000 001– Rp10 000 000
Di atas Rp10 000 000
Total
Max-min
Rata-rata±SD

n

%
56
28
0
84

66.7
33.3
0.0
100

1-6
4.08±1.194
2
26
21
26
9
84
2 000 000-28 000 000
6 410 119.05±4 851 895.542

2.3
31.0
25.0
31.0
10.7
100

12
Akses Informasi
Akses informasi meliputi banyaknya jumlah sumber informasi mengenai
asuransi jiwa dan sumber informasi paling dipercaya oleh responden. Tabel 6
menunjukkan sebanyak 71.4 persen responden memiliki sumber informasi dari
satu sampai tiga sumber. Sebanyak 17.9 persen responden memiliki sumber
informasi empat sampai enam sumber informasi dan sebanyak 9.5 persen
responden tidak memiliki sumber informasi yang artinya responden belum pernah
mendapatkan informasi tentang asuransi jiwa dari sumber manapun. Hanya 1.2
persen responden yang memiliki sumber informasi dari tujuh sampai sepuluh
sumber informasi. Rataan jumlah sumber informasi responden adalah 2.26.
Tabel 6 Sebaran responden berdasarkan jumlah sumber informasi
Jumlah sumber informasi
0 sumber
1-3 sumber
4-6 sumber
7-10 sumber
Total
Min-max
rataan±SD

n

%
8
60
15
1
84
0-9
2.26±1.64

9.5
71.4
17.9
1.2
100.00

Sumber informasi yang dipercaya dinilai mampu memengaruhi responden
dalam memilih dan menggunakan suatu produk (Yuliati 2008). Tabel 7
menunjukkan bahwa agen asuransi jiwa menjadi sumber informasi yang banyak di
pilih sebagai sumber informasi paling dipercaya oleh responden (59.5%)
kemudian diikuti oleh teman atau tetangga sebanyak 16.7 persen. Agen asuransi
jiwa memiliki peran penting dalam hal memberikan informasi yang tepat, baik
mengenai manfaat, keuntungan, dan cara perhitungan premi sehingga keluarga
akan merencanakan keuangannya dalam pembelian asuransi jiwa.
Tabel 7 Sebaran responden berdasarkan sumber informasi yang paling dipercaya
Sumber informasi paling dipercaya
Tidak mendapat informasi
Televisi
Radio
Majalah
Koran/tabloid
Pamflet/ leaflet
Poster
Internet
Agen asuransi jiwa
Keluarga
Teman/tetangga
Total

n

%
8
4
0
0
1
1
0
1
50
5
14
84

9.5
4.8
0.0
0.0
1.2
1.2
0.0
1.2
59.5
5.9
16.7
100.00

Perencanaan Keuangan Keluarga
Perencanaan keuangan adalah hal yang penting untuk memelihara kestabilan
keuangan rumah tangga (Kenyon dan Borden 2004). Tabel 8 menunjukkan
sebanyak 53.6 persen responden menyatakan setuju pada pernyataan
mengalokasikan sebagian uang untuk perencanaan di hari tua. Hal ini berarti lebih
dari separuh responden sudah mempersiapkan salah satu tujuan keuangan mereka

13
yaitu mempersiapkan hari tua. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak
setuju pada pernyataan tersebut dan hanya 11.9 persen responden yang
menyatakan tidak setuju. Sebanyak 42.9 persen responden menyatakan tidak
setuju pada pernyataan pembelian asuransi jiwa direncanakan sejak lama. Hal ini
berarti lebih dari sepertiga responden belum menjadikan asuransi jiwa sebagai
salah satu perencanaan dalam keluarganya. Sebesar 35.7 persen responden
menyatakan setuju dan sebesar 16.7 persen responden menyatakan sangat setuju
pada pernyataan pembelian asuransi jiwa direncanakan sejak lama. Hal ini berarti
sebagian responden sudah menjadikan asuransi jiwa sebagai salah satu daftar
dalam perencanaan keuangan mereka.
Tabel 8

Sebaran jawaban (%) responden berdasarkan variabel perencanaan
keuangan
Pernyataan

Mengalokasikan sebagian uang untuk perencanaan di hari tua.
Pembelian asuransi jiwa direncanakan sejak lama.

STS
%
0
4.7

TS
%
11.9
42.9

S
%
53.6
35.7

SS
%
34.5
16.7

Motivasi
Berdasarkan teori Maslow, asuransi jiwa termasuk dalam hierarki motivasi
rasa aman dan kenyamanan. Sehingga pada penelitian ini, pernyataan-pernyataan
yang dibuat hanyalah yang sesuai dengan motivasi rasa aman dan kenyamanan.
Tabel 9 menunjukkan sebanyak 56.0 persen responden tidak setuju pada
pernyataan membeli asuransi jiwa tidak menjamin mengurangi risiko keuangan.
Hal ini berarti bahwa lebih dari separuh responden setuju bahwa dengan membeli
asuransi jiwa maka dapat menjamin risiko keuangan yang terjadi. Hampir dua per
tiga dari responden (63.1%) setuju pada pernyataan motivasi membeli asuransi
jiwa untuk mendapatkan keamanan yang terjamin di masa depan dan lebih dari
separuh responden (51.2%) responden juga setuju pada pernyataan motivasi
membeli asuransi jiwa untuk mengurangi kerugian di masa depan. Sebanyak 70.2
persen dan 54.8 persen responden menyatakan setuju pada pernyataan motivasi
membeli asuransi jiwa untuk memberikan perlindungan bagi keluarga dan
mengurangi beban keluarga di masa depan.
Tabel 9 Sebaran jawaban (%) responden berdasarkan variabel motivasi
Pernyataan
Mendapatkan keamanan yang terjamin di masa depan.
Tidak menjamin mengurangi risiko keuangan.
Mengurangi kerugian di masa depan bagi keluarga.
Memberikan perlindungan bagi keluarga.
Mengurangi beban keluarga di masa depan.

STS
%
0
3.6
1.2
0
2.4

TS
%
20.2
56.0
39.3
11.9
29.7

S
%
63.1
35.7
51.2
70.2
54.8

SS
%
16.7
4.7
8.3
17.9
13.1

Tabel 10 menunjukkan sebanyak 82.1 persen responden memiliki motivasi
pada kategori sedang. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden memiliki
motivasi yang sedang dalam pembelian asuransi jiwa. Sebanyak 13.1 persen
responden memiliki motivasi pada kategori tinggi dan hanya 4.8 persen responden
yang memiliki motivasi pada kategori rendah. Nilai rata-rata motivasi dari

14
responden adalah 13.89 yang berarti rata-rata dari keseluruhan responden
memiliki motivasi pada kategori sedang.
Tabel 10 Sebaran responden (%) berdasarkan variabel motivasi
Motivasi
Rendah (5-10)
Sedang (11-15)
Tinggi (16-20)
Total
Min-max
Rata-rata±SD

n

%
4
69
11
84
10-20
13.89±2.134

4.8
82.1
13.1
100.0

Kebutuhan
Tabel 11 menunjukkan sebanyak 21 responden (25.0 %) memilih
pernyataan asuransi jiwa untuk menjamin kehidupan keluarga di masa mendatang
sebagai urutan pertama dalam kebutuhan asuransi jiwa. Hal ini menunjukkan
bahwa urutan kebutuhan pertama dalam pembelian asuransi jiwa bagi keluarga
responden lebih kepada pemenuhan untuk menjamin kehidupan keluarga di masa
mendatang. Kemudian urutan kedua dalam kebutuhan yaitu pernyataan asuransi
jiwa untuk mendapatkan keamanan dalam hidup yang dipilih sebanyak 18
responden (21.4%).
Tabel 11 Sebaran jawaban responden berdasarkan variabel kebutuhan
Pernyataan
Menjamin kehidupan keluarga di masa mendatang.
Untuk mendapatkan keamanan dalam hidup
Untuk berbagi risiko yang akan di hadapi nanti.
Untuk menjamin kepastian keuangan di masa depan.
Untuk rasa saling memiliki antar sesama anggota keluarga.
Untuk meningkatkan status ekonomi keluarga.

n

%

21
18
14
7
5
4

25.0
21.4
16.7
8.3
5.9
4.7

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perencanaan Keuangan Keluarga dalam
Pembelian Asuransi Jiwa
Tabel 12 menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap
perencanaan keuangan keluarga dalam pembelian asuransi jiwa adalah motivasi
(B=0.233; p-value=0.000) dan kebutuhan rasa aman (B=0.701; p-value=0.024).
Kedua variabel tersebut memengaruhi perencanaan keuangan keluarga dalam
pembelian asuransi jiwa secara positif. Koefisien regresi untuk variabel motivasi
adalah 0.233 yang berarti jika motivasi keluarga mengalami peningkatan satu
satuan, maka perencanaan keuangan keluarga juga akan meningkat sebesar 0.233.
Koefisien regresi untuk variabel kebutuhan rasa aman adalah 0.701 yang berarti
jika kebutuhan akan rasa aman keluarga mengalami peningkatan satu satuan,
maka perencanaan keuangan keluarga juga akan meningkat sebesar 0.701.
Hasil penelitian menunjukkan nilai Adjusted R square sebesar 0.303. Hal ini
berarti sebanyak 30.3 persen perencanaan keuangan keluarga dalam pembelian
asuransi jiwa dipengaruhi oleh sepuluh variabel bebas yang di teliti, sisanya
sebanyak 69.7 persen variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas lain yang
tidak di teliti

15
Tabel 12 Faktor-faktor yang memengaruhi perencanan keuangan keluarga dalam
pembelian asuransi jiwa
Variabel

Konstanta
Jenis kelamin (0: laki-laki; 1:perempuan)
Lama pendidikan (tahun)
Status kerja (0:tidak bekerja; 1: bekerja)
Usia (tahun)
Besar keluarga (orang)
Pendapatan per bulan (Rp)
Motivasi (skor)
Kebutuhan rasa aman (0: bukan urutan pertama;
1: urutan pertama)
Jumlah sumber informasi (sumber)
Sumber informasi paling dipercaya (0: selain
agen asuransi jiwa; 1: agen asuransi jiwa)
F
R square
Adj R square

Perencanaan keuangan keluarga dalam
pembelian asuransi jiwa
Β
T
Sig.
(Unstandardized)
.992
.655
.514
.198
.733
.466
.057
.939
.351
.513
1.855
.068
-.012
-1.096
.277
-.009
-.084
.934
4.079E-8
1.485
.142
.233
4.746
.000**
.701
2.306
.024*
.039
-.167

.546
-.684

.587
.496

4.602
.387
.303

Keterangan: *) signifikan pada p