Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Pembiayaan Bermasalah dan Penyelesaiannya

Tabel 2.2 Kualitas Pembiayaan Kolektabilitas 1 LancarL Pembayaran tepat waktu dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan akad. Kolektabilitas 2 Dalam perhatian khususDPK Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok atau margin sampai dengan 90 hari. Kolektabilitas 3 Kurang lancarKL Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok atau margin telah melampaui 90 hari sampai dengan 180 hari. Kolektabilitas 4 DiragukanD Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok atau margin telah melampaui 180 hari sampai dengan 270 hari. Koletabilitas 5 MacetM Terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok atau margin telah melampaui 270 hari. Sumber : Peraturan Bank Indonesia No.821PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006

2. Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

Penyelesaian pembiayaan macet dapat dilakukan dengan cara damai, melalui saluran hukum, dan jalan terakhir adalah penghapusan pembiayaan macet. Penyelesaian pembiayaan macet melalui cara damai dapat dilakukan antara lain dengan keringanan pembayaran tunggakan pokok, penjualan agunan, pengambilalihan aset debitur oleh Bank, ovasi pembiayaan bermasalah kepada pihak ketiga dengan kompensasi aset perusahaan debitur kepada pihak ketiga. 61 Penyelesaian pembiayaan macet melalui saluran hukum antara lain dengan penyelesaian pembiayaan melalui pengadilan negeri, yang mencakup somasiperingatan dan gugatan, penyerahan pengurusan kepada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara, permohonan pernyataan kepailitan melalui pengadilan niaga, penyelesaian pembiayaan macet melalui kejaksaaan, penyelesaian pembiayaan dengan mengajukan klaim. 61 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Paraktik, Jakarta: Gema Insani Pres, 2003, h. 277-278. Apabila seluruh upaya penyelesaian pembiayaan bermasalah tersebut telah dilakukan dan ternyata pembiayaan belum lunas, maka direksi dapat melakukan penghapus bukuan pembiayaan macet. Kebijakan penghapus bukuan ini harus dipertanggungjawabkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Walaupun pembiayaan macet telah dihapuskan, namun pejabat bank tetap mempunyai kewajiban untuk menagih, karena penghapusbukuan pembiayaan macet hanya merupakan tindakan akuntansi dalam pengelolaan aset bank yang berpengaruh terhadap perhitungan laba rugi dan struktur permodalan bank. Penghapusan pembiayaan macet ini bersifat sangat rahasia dan bukan merupakan penghapusanpembebasan hutang debitur, tetapi semata-mata hanya merupakan tindakan intern bank yang bersifat administrasi yaitu pemindahbukuan dari rekening intrakompatibel ke ekstrakompatibel. Oleh karena itu secara yuridis debitur masih mempunyai kewajiban untuk menagih serta pembiayaan macet yang dihapuskan masih merupakan aset bank yang tetap dikelola. 62 Untuk menyelesaikan dan menyelamatkan kredit yang dikategorikan macet, dapat ditempuh usaha-usaha sebagai berikut: a. Rescheduling Penjadwalan Ulang Yaitu memperpanjang masa periode angsuran, sehingga beban angsuran terasa lebih ringan dan lebih murah dari sebelumnya.Islam juga mengatur tentang orang yang berhutang da menemui kesukaran dalam melakukan pembayaran maka diberi kelapangan dia sampai mampu untuk membayar, hal ini tercemin dalam surat Al Baqarah ayat 280 :                  62 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Paraktik, Jakarta: Gema Insani Pres, 2003, h. 282. Dan jika orang yang berhutang itu dalam kesukaran, Maka berilah tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan sebagian atau semua utang itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.QS. Al Baqarah: 280. b. Reconditioning Persyaratan Ulang Yaitu dengan mengubah berbagai persyaratan-persyaratan yang ada. Adapun persyaratan-persyaratan yang dapat diubah yaitu dengan menunda pembayaran margin bagi hasil sampai pada waktu tertentu. Akan tetapi hanya margin bagi hasilnya saja yang ditunda pembayarannya sampai waktu tertentu, sedangkan pokok pinjamannya tetap harus dibayar seperti sebelumnya. c. Restructuring Penataan Ulang Yaitu dengan mengubah struktur kredit berjangka menjadi kredit angsuran. 63 Dengan restructuring ini biaya angsuran menjadi jauh lebih murah. Jika cara-cara yang telah disebutkan di atas tidak juga dapat menyelesaikan masalah tersebut, dan cara tersebut tidak direspon oleh debitur yang bersangkutan, maka langkah selanjutnya yang akan dilakukan yaitu dengan menyita serta melelang barang yang dijadikan jaminan sebelumnya. Adapun prosedur yang dilakukan yaitu bank akan memberitahu kepada debitur bahwa cara-cara sebelumnya tidak dapat membantu menyelesaikannya, maka tindakan terakhir bank akan menyita dan melelang barang yang telah dijadikan jaminan. 63 Ali Suyanto Heli, Pengelolaan BPR dan Lembaga Keuangan Pembiayaan Mikro, Yogyakarta: CV. Andi, 2013, hlm. 96. 1

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian Data

1. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri Ogan Komering Ulu Timur

a. Profil Bank Syariah Mandiri Ogan Komering Ulu Timur

Profil bank syariah mandiri Ogan Komering Ulu Timur yaitu sebagai berikut: Nama Perusahaan : PT. Bank Syariah Mandiri Alamat : Jln. Merdeka No. 420 Kelurahan Terukis Raya Kecamatan Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Telepon : 0735 482277 Situs web : www.syariahmandiri.co.id Tanggal Berdiri : 28 Oktober 2011 Kantor Cabang Pembantu 15 Februari 2016 Kantor Cabang

b. Visi dan Misi Bank Syari’ah Mandiri

Sebagai sebuah lembaga perbankan syariah, Bank Syariah Mandiri memiliki visi untuk mengarahkan aktifitasnya. Visi Bank Syariah M andiri adalah “Bank Syariah Terdepan dan Modern”. Bank Syariah Terdepan: menjadi bank syariah yang selalu unggul di antara pelaku industri perbankan syariah di Indonesia pada segmen consumer, micro, SME, commercial, dan corporate. Bank Syariah Modern: menjadi bank syariah dengan sistem layanan dan teknologi mutakhir yang melampaui harapan nasabah. Dalam kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah dengan berlandaskan Al Qur’an dan Al Hadist. Kegiatan operasional bank harus benar-benar memperhatikan Al Qur’an dan sunah Rasulullah SAW yaitu terbebas dari segala larangan terutama berkaitan dengan kegiatan bank yang dapat di klasifikasikan sebagai hasil riba.

Dokumen yang terkait

Strategi manajemen risiko terhadap pembiayaan mudharabah untuk mencegah pembiayaan bermasalh: studi kompirasi pada bank syariah Bukopin dan bank Muamalat Indonesia

9 81 76

Kelayakan pembiayaan mudharabah di Bank Syariah Mandiri Bintaro

2 32 132

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

1 3 124

MANAJEMEN RISIKO PRODUK PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK SYARIAH MANDIRI KCP KARANGANYAR PALUR.

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Implementasi Manajemen Risiko Pembiayaan Mudharabah dalam Upaya Mencegah Pembiayaan Macet di Bank Syariah Mandiri Ogan Komering Ulu Timur - Raden Intan Repository

0 0 14

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Manajemen Resiko 1. Pengertian Manajemen Risiko - Implementasi Manajemen Risiko Pembiayaan Mudharabah dalam Upaya Mencegah Pembiayaan Macet di Bank Syariah Mandiri Ogan Komering Ulu Timur - Raden Intan Repository

0 0 38

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian - Implementasi Manajemen Risiko Pembiayaan Mudharabah dalam Upaya Mencegah Pembiayaan Macet di Bank Syariah Mandiri Ogan Komering Ulu Timur - Raden Intan Repository

0 0 5

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri Ogan Komering Ulu Timur a. Profil Bank Syariah Mandiri Ogan Komering Ulu Timur - Implementasi Manajemen Risiko Pembiayaan Mudharabah dalam Upaya Mencegah Pembiayaan

0 1 45

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH, RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH

1 3 18

PENGARUH RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH, RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH - repository perpustakaan

1 24 13