Pengujian Instrumen METODE PENELITIAN
2. Uji Asumsi Klasik
Dalam pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi linear, variabel-variabel dalam penelitian harus diuji dahulu dengan menggunakan pengujian asumsi klasik yang
meliputi pengujian gejala, pengujian kenormalan data, multikolinearitas dan pengujian gejala heteroskedastisitas.
a. Pengujian Kenormalan data
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Penelitian ini menggunakan uji normalitas dengan alat uji sampel Kolmogrov-Smirnov
K-S, untuk menguji normalitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS.
b. Pengujian multikolineritas
Multikolineritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen di antara satu dengan yang lainnya Ghozali, 2008: 92. Uji multikolineritas dilakukan dengan
melihat Tolerance Value dan VIF Variance Inflation Factor dengan bantuan program SPSS for windows version 16, yang mana apabila nilai Tolerance Value di bawah 0,10
dan VIF di atas 10, maka data mengalami gejala multikolinieritas.
c. Pengujian gejala heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas, tidak heteroskedastisitas. Pendeteksian heteroskedasisitas dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai t
hitung
dan nilai probabilitas ρ atau out SPSS dengan nilai t
tabel
. Jika t
hitung
t
tabel
atau ρ 0,05
maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.
Pengujian Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji regresi berganda untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. Pengaruh masing-masing variabel akan dilihat dari hasil uji t. Sebelum dilakukan uji t akan diuji terlebih dahulu fit model dengan uji
F dan koefisien determinasi dengan adjusted R
2
. Uji F menunjukkan pengujian variabel-variabel independen secara keseluruhan dan
serentak yang dilakukan untuk melihat apakah variabel independen mempengaruhi variabel dependen adalah signifikan atau tidak signifikan Ghozali, 2008: 88. Uji F digunakan untuk
mengetahui fit model. Apabila F
hitung
F
tabel
atau ρ value 0,05, maka model regresi tepat
fit, artinya sistem pengelolaan keuangan daerah dan implementasi sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh terhadap fungsi pengawasan keuangan daerah, dan sebaliknya
apabila F
hitung
F
tabel
atau ρ value ≥ 0,05 maka model regresi kurang tepat atau tidak fit.
Uji adjusted R
2
atau uji ketepatan perkiraan menyatakan persentase total variansi dan variabel dependen yang dapat diselesaikan oleh variabel independen dalam model, tingkat
ketepatan terbaik dalam regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk yang nilainya antara nol dan satu 0
≤ R
2
≤ 1 Gujarati, 1997 : 1. Apabila R
2
mendekati 1, ini menunujukkan bahwa variasi variabel dependen secara bersama-sama dapat diselesaikan oleh
variasi variabel independen. Sebaliknya jika nilai R
2
mendekati 0, maka variasi dan variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen.
Uji hipotesis akan menggunakan uji t. Nilai t menunjukkan pengujian variabel independen secara individu yang dilakukan untuk melihat apakah variabel independen
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel lainnya tetap atau konstan.