Muhammad ibtadaa, 2015 PENGEMBANGAN MODUL KIT PROTOTYPE ARDUINO UNO UNTUK PEMBELAJARAN DASAR
PEMOGRAMAN MIKROKONTROLER
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah penelitian pengembangan dengan metode deskriptif dan evaluatif. Metode deskriptif
digunakan dalam penelitian awal untuk mengumpulkan data mengenai kondisi yang ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba
pengembangan suatu produk. Agar penelitian ini lebih terarah, peneliti menyajikan langkah-langkah
penelitian dalam bentuk alur penelitian seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1. Tahap pertama pada penelitian ini adalah melakukan studi pendahuluan
kemudian menentukan masalah yang akan diteliti. Studi pendahuluan dilakukan untuk menemukan masalah masalah yang akan
diteliti. Studi pendahuluan dilakukan dengan melakukan observasi tak berstruktur yang bersifat deskriptif yaitu melakukan pengamatan secara menyeluruh dan
wawancara tidak berstruktur karena peneliti belum memiliki kejelasan masalah yang akan diteliti. Studi pendahuluan dilakukan di SMKN 6 Bandug pada tanggal
3 Desember 2014 dan SMKN 7 Baleendah pada tanggal 4 Desember 2014. Setelah mendapatkan berberapa masalah yang didapat dari hasil observasi,
peneliti kemudian mereduksi permasalahan yang ada sehingga didapat fokus penelitian yaitu permasalahan pada mata pelajaran dasar pemrograman
mikrokontroler. Fokus masalah tersebut diambil berdasarkan pertimbangan- pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut dilandaskan pada beberapa faktor
yaitu tingkat kepentingan masalah, urgensi, dan faktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu.
Setelah masalah penelitian ditentukan ditentukan, langkah selanjutnya menghimpun informasi dan data awal yang berkaitan dengan masalah yang akan
diteliti. Informasi itu berupa permasalahan pada proses pembelajaran yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara semitersetruktur pada guru mata
pelajaran dasar pemrograman mikrokontroler di SMKN 6 Bandung, yaitu kepada guru mata pelajaran Dasar Pemrograman Mikrokontroler Bapak CS pada tanggal
6 Desember 2014. Hasil wawancara dicatat kemudian diperlihatkan pada
Muhammad ibtadaa, 2015 PENGEMBANGAN MODUL KIT PROTOTYPE ARDUINO UNO UNTUK PEMBELAJARAN DASAR
PEMOGRAMAN MIKROKONTROLER
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
responden untuk memastikan bahwa apa yang dicatat sesuai dengan apa yang di maksudkan ketika menyampaikan informasi oleh responden.
Studi Pendahuluan Mulai
Pengumpulan Data Menetukan masalah yang akan diteliti
Mengumpulkan informasi mengenai masalah yang telah didapat
Menentukan mata pelajaran yang akan di telit Menentukan silabus yang akan digunakan
Desain Produk Pengembangan trainer berbentuk hardware
Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk Cetak dan sofware
Validasi Desain
Uji Ahli Bidang StudiIsi Materi Uji Ahli Media Pembelajaran
Uji Validasi Produk Uji Validasi Produk Kepada
Pengguna atau Siswa
Pengambilan Kesimpulan
Selesai Analisis Kualitatif
Muhammad ibtadaa, 2015 PENGEMBANGAN MODUL KIT PROTOTYPE ARDUINO UNO UNTUK PEMBELAJARAN DASAR
PEMOGRAMAN MIKROKONTROLER
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Alur Penelitian Silabus yang digunakan pada penelitian ini yaitu silabus Mata Pelajaran
Dasar Pemrograman Mikrokontroler kurikulum 2013. Setelah menentukan silabus lalu peneliti menentukan kompetensi dasar apa saja yang dibutuhkan pada
pengembangan media pembelajaran ini yaitu materi awal pembelajaran berupa materi dasar dari mata pelajaran Dasar Pemrograman Mikrokontroler. Setelah
kompetensi dasar ditentukan, selanjutnya peneliti mengumpulkan sumber-sumber bahan ajar atau literatur untuk pengembangan media pembelajaran ini. Serta
melihat kesesuaiannya dengan perkembangan saat ini. Untuk menggali konsep-konsep atau teori-teori yang mendukung suatu
produk perlu dilakukan kajian literatur secara intensif. Melalui studi literatur juga dikaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan, kondisi-kondisi
pendukung agar produk dapat digunakan atau diimplementasikan secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasannya. Studi literatur juga diperlukan untuk
mengetahui langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk tersebut.
Perancangan produk dalam penelitian ini disesuaikan dengan kompetensi dasar yang harus dipenuhi dalam silabus pembelajaran mata pelajaran
Pemrograman Dasar Mikrokontroler, serta disesuaikan dengan acuan kurikulum yang dipakai yaitu kurikulum 2013. Setelah menentukan materi apa saja yang
akan dibahas berdasarkan silabus terkait, maka tahap selajutnya adalah mulai mendesain dan membuat tainer. Desain trainer yang dibuat berupa hardware
disesuaikan dengan kebutuhan mata pelajaran yang diteliti dengan harapan agar dapat mengatasi permasalahan yang ditemukan. Kemudian mendesain sebuah
media lain berupa buku elektronik elektronik sebagai pelengkap trainer yang telah dibuat sebelumnya, sehingga kedua media tersebut menjadi satu kesatuan sebagai
modul praktikum mata pelajaran Dasar Pemrograman Mikrokontroler. Setelah desain modul praktikum mikrokontroler yang terdiri dari Trainer
Mikrokontroler dan modul elektronik 3D sebagai pelengkapnya telah selesai dibuat, tahap selanjutnya yaitu pengujian produk kepada tim ahli expert. Pada
Muhammad ibtadaa, 2015 PENGEMBANGAN MODUL KIT PROTOTYPE ARDUINO UNO UNTUK PEMBELAJARAN DASAR
PEMOGRAMAN MIKROKONTROLER
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
tahapan ini, tim ahli berjumlah 6 orang yang terdiri dari 2 orang sebagai tim ahli di bidang studi atau isi materi pelajaran di bidang pedidikan formal, satu ahli
materi dibidang pendidikan informal atau pelatihan, 2 orang di bidang media pembelajaran paraktikum di jenjang pendidikan formal dan satu ahli di bidang
pengembangan media pembelajaran jenjang informal atau pelatihan. Proses uji ahli isi materi pada jenjang pendidikan formal dilakukan untuk menilai apakah
materi yang disajikan pada modul ini sudah sesuai dengan silabus dan dapat digunakan dalam pembelajaran Dasar Pemrograman Mikrokontroler, sedangkan
proses uji ahli materi pembelajaran pada jenjang pendidikan informal atau pelatihan dilakukan untuk menilai apakah materi dan konsep pendekatan model
pembelajaran akan lebih efektif. Untuk uji ahli media media baik dari jenjang pendidikan formal maupun informal bertujuan untuk menilai apakah modul
pratikum yang terdiri dari trainer dan modul elektronik ini sudah layak digunakan untuk media pembelajaran dan memungkinkan untuk menambah keefektipitasan
proses pembelajaran. Pada tabel 3.1 disajikan daftar dari tim ahli pada penelitian dan pengembangan ini.
Setelah melakukan pengujian kepada tim ahli, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan perbaikan atau revisi terhadap produk yang telah dibuat
berdasarkan saran-saran atau masukan yang didapat. Perbaikan desain dilakukan untuk memperbaiki bagian-bagian produk yang masih kurang atau perlu untuk
dikembangkan kembali, sehingga dapat dihasilkan produk yang lebih baik lagi. Tabel 3.1 Daftar Tim Ahli Pada Penelitian dan Pengembangan
Tim Ahli Jumlah
Pemilihan Sampel Karakteristik
Sampel
Uji Isi Materi Pelajaran
3 orang Satu orang guru mata
pelajaran Dasar Pemrograman Mikrokontroler
di Jurusan Teknik Audio Video SMKN 7 Baleendah
Bandung, satu orang guru Tenaga ahli bidang
studi isi materi
Muhammad ibtadaa, 2015 PENGEMBANGAN MODUL KIT PROTOTYPE ARDUINO UNO UNTUK PEMBELAJARAN DASAR
PEMOGRAMAN MIKROKONTROLER
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mata pelajaran sistem Mikrokontroler lanjut, di
Jurusan Teknik Audio Video SMKN 6 Bandung dan satu
orang tenaga pelatih di lembaga pelatihan
pemrograman mikrokontroler
Next System Robotics
Learning And Experience Center
Uji Media Pembelajaran
3 orang Dua Orang guru yang
memiliki pengetahuan mengenai media
pembelajaran dan menggunakan alat
bantumedia pembelajaran. Satu orang tenaga pelatih
yang berkompeten dalam memngembangkan media di
lembaga pelatihan
Next System Robotics
Learning And Experience Center
Tenaga ahli media pembelajaran
Rancangan produk yang sudah diperbaiki kemudian dilakukan ke tahap penelitian yang berupa pengujian secara terbatas kepada siswa Jurusan Teknik
Audio Video. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu berjumlah 10 orang dan merupakan siswa kelas XI smerter 2 jurusan Teknik Audio Video
SMKN 7 Baleendah yang sudah mempelajari dasar pemrograman mikrokontroler pada semester sebelumnya. Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan penilaian apakah Modul Praktikum Kit Prototype Arduino yang telah dibuat sudah cukup baik dan menarik serta efektif apabila digunakan sebagai
media alternatif mata pelajara Dasar Pemrograman Mikrokontroler.
Muhammad ibtadaa, 2015 PENGEMBANGAN MODUL KIT PROTOTYPE ARDUINO UNO UNTUK PEMBELAJARAN DASAR
PEMOGRAMAN MIKROKONTROLER
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Setelah mendapatkan data hasil penelitian, maka peneliti melakukan analisa dan pembahasan terhadap data yang sudah ddiapatkan dari hasil penelitian
sebelumnya. Setelah melakukan analisa, maka peneliti memasuki tahap akhir yaitu menarik kesimpulan dari analisa dan pembahasan pada penelitian dan
pengembangan yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan sebagai pengumpulan data pada penelitian ini
adalah catatan lapangan, angket kuisioner dan wawancara terstruktur. Catatan lapangan, berisikan informasi
– informasi dalam proses pembuatan modul praktikum Kit Prototype Arduino sebagai media pembelajaran dasar dasar
pemrograman mikrokontroler. Dalam penelitian ini, angket dan wawancara terstruktur berguna untuk mengetahui keadaan pembelajaran pada mata pelajaran
Dasar Pemrograman Mikrokontroler, pendapat dari ahli dan siswa mengenai kualitas modul praktikum yang dibuat, baik dari segi materi, hardware, dan
tampilan modul elektronik. Sebelum penyusunan angket dilakukan, maka terlebih dahulu dibuat kisi
– kisi angket yang berisi variabel dan aspek yang akan dievaluasi.
Untuk penelitian ini ada dua aspek yang dipertimbangkan sebagai berikut : 1.
Aspek Media, meliputi kejelasan petunjuk penggunaan program, keterbacaan teks, kualitas tampilan gambar, penggunaan gambar animasi
yang menarik, dan komposisi warna untuk modul elektronik sedangkan untuk harware trainer berupa desain hardware, kemudahan penggunaan, dan
daya tarik aplikasi. 2.
Aspek instruksional seperti standar kompetensi yang akan dicapai, kemudahan memahami materi, keluasan dan kedalaman materi, kemudahan
memahami kalimat yang digunakan, ketepatan urutan penyajian, kacukupan latihan, interaktifitas, ketepatan evaluasi, kejelasan umpan balik.
Teknik Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Wawancara Terstruktur
Muhammad ibtadaa, 2015 PENGEMBANGAN MODUL KIT PROTOTYPE ARDUINO UNO UNTUK PEMBELAJARAN DASAR
PEMOGRAMAN MIKROKONTROLER
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Wawancara dipergunakan untuk memperoleh informasi berupa data yang berhubungan
dengan kondisi
pembelajaran dasar
pemrograman mikrokontroler. Penggunaan media pembelajaran, implementasi pendekatan
belajar yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman, pandangan siswa terhadap media pembelajaran berbasis mudul praktikum Kit Prototype
Arduino. 2.
Catatan Lapangan Catatan lapangan ini dibuat oleh peneliti salama proses pembuatan modul
praktikum Kit Prototype Arduino. Dimana catatatan lapangan ini berisikan langkah-langkah kegiatan selama proses produksi.
3. Kuisioner Angket Tertutup
Kuesioner dalam penelitian ini juga digunakan untuk memperoleh informasi kondisi pembelajaran dasar pemrograman mikrokontroler, implementasi
media pembelajaran dengan modul praktikum Kit Prototype Arduino, dan pandangan siswa terhadap modul praktikum Kit Prototype Arduino sebagai
media pembelajaran dasar pemrograman mikrokontroler Teknik analisis data dilakukan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul, antara lain: 1.
Wawancara terstruktur, Data yang diperoleh dari wawancara terstruktur ini berupa catatan lapangan
tentang kondisi pembelajaran pada mata pelajaran dasar pemrograman mikrokontroler. Kemudian data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskriftif
naratif. 2.
Catatan Lapangan Data yang berisi seluruh proses pembuatan modul elektronik untuk dasar
pemrograman mikrokontroler dijelaskan dalam bentuk deskriptif naratif. 3.
Kuesioner Angket tertutup, Data yang diperoleh melalui kuisioner atau angket akan diuraikan secara
deskriptif naratif. Analisis yang digunakan adalah deskriptif naratif dari hasil persentase.
Muhammad ibtadaa, 2015 PENGEMBANGAN MODUL KIT PROTOTYPE ARDUINO UNO UNTUK PEMBELAJARAN DASAR
PEMOGRAMAN MIKROKONTROLER
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
� � � � =
� x
� ℎ x
� ��
x 100 Keterangan :
∑ = jumlah n = jumlah seluruh responden
Untuk menentukan tingkat ketercapaian, pemberian makna, dan pengambil keputusan digunakan seperti tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Konversi Tingkat Ketercapain
Tingkat Pencapaian Kualifikasi
Keterangan
90 - 100 Sangat Baik
Tidak perlu direvisi
75 - 89 Baik
Tidak perlu direvisi
65 - 74 Cukup
Direvisi
55 - 64 Kurang
Direvisi
– 54
Sangat Kurang Direvisi
Sudjana dan Rivai, 2010, hlm. 101 Disajikan dalam bentuk deskriptif naratif.
Muhammad ibtadaa, 2015 PENGEMBANGAN MODUL KIT PROTOTYPE ARDUINO UNO UNTUK PEMBELAJARAN DASAR
PEMOGRAMAN MIKROKONTROLER
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI