36
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Jumlah manusia yang terinfeksi akan mencapai puncak pada bulan ke-12 kemudian akan menurun hingga pada akhirnya tidak ada manusia tidak ada manusia yang
terinfeksi ini terjadi jika kita mengantisipasi gejala dari demam berdemam sedini mungkin
2. Makin banyak manusia yang suspect makin sedikit yang infected begitu juga sebaliknya
3. Jumlah nyamuk yang terinfeksi berbanding lurus dengan jumlah manusia yang terinfeksi
4. Penggunaan metode semi numerikal analitik telah menjadi perhatian bagi para peneliti. Metode iterasi variasi MIV, metode perturbasi Homotopi MPH, Metode
analisis Homotopi MAH dan metode dekomposisi Adomian multistage MDAM. 5. Hasil penggunaan metode semi numeric analitik ini, MIV hanya akurat untuk interval
waktu yang kecil tetapi, MPH adalah akurat untuk interval waktu yang lebih besar. Jika jumlah term ditambah, maka MPH akan mendekati solusi yang diperoleh dari
RK4. Sedangkan MIV hanya mampu menghitung sampai iterasi ke-10, setelah itu, solusi akan divergen. MAH dan MDAM juga digunakan untuk medapat penyelesaian
yang akurat. Dari hasil yang diperoleh MDAM lebih akurat jika dibandingkan dengan MAH, MIV dan MPH.
6. MDAM biasa menjadi alternative metode untuk penyelesian model SIR atau system nonlinier lainnya.
6.2.Saran 1. Model ini masih dapat dikembangkan lagi mengingat masih terdapat penyebab lain
yang dapat dipertimbangkan seperti pencarian jumlah manusia yang sudah terkena tapi belum teridentifikasi sebagai penderita demam berdarah, adanya pemberian
vaksin demam berdarah dan lain-lain. 2. Dalam memprediksi jumlah penderita maupun nyamuk sebagai vector dapat
diselesaikan secara numeric. Metode analisis Homotopi multistage MAHM dapat menjadi alternative metode untuk menyelesaikan model SIR tersebut.
3. Setelah selesai penelitian tentang solusi numeric dari penyebaran penyakit demam berdarah dengan model SIR dan SEIR ini, bahan ajar dapat dibuat sebagai salah satu
rujukan pada bidang kesehatan.