Widayati Prihatiningsih, 2015 ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI
MONUMEN NASIONAL JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pariwisata berkembang pesat seiring dengan kebutuhan manusia yang kian meningkat. Dahulu masyarakat berpergian dari satu tempat ke tempat lainnya
dengan tujuan bisnis, kini meningkat menjadi kebutuhan pribadi jasmani dan rohani seperti memanfaatkan waktu luang, perjalanan religi, menghilangkan penat
serta bertujuan dalam hal menambah wawasan atau sekedar mencari suasana baru yang tidak mereka dapatkan di tempat tinggalnya.
Indonesia merupakan wilayah yang unik dengan pulau yang dikelilingi lautan serta cuaca dan iklim tropis yang mendukung adanya berbagai atraksi wisata
yang menarik. Hampir diseluruh bagian Indonesia merupakan destinasi wisata yang memiliki nilai keunikan tersendiri yang dapat menarik wisatawan asing
berkunjung. Seperti halnya dengan Bandung yang memiliki kondisi alam serta cuaca yang sejuk, Bangka Belitung yang terkenal dengan keindahan pantainya,
ataupun Bali dengan kentalnya budaya yang masih menjadi tempat terfavorit wisatawan asing. Masing
– masing daerah tersebut memiliki daya tarik wisata yang unik untuk di kembangkan. Berbeda halnya dengan kota besar seperti kota
Jakarta. Jakarta merupakan ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang artinya
semua kegiatan pemerintahan berada di Jakarta. Beratus –ratus gedung
perkantoran, perumahan, jalan bebas hambatan, pusat perbelanjaan merupakan pemandangan yang biasa dilihat di kota besar seperti Jakarta. Provinsi DKI
Jakarta sebagai kota metropolitan harus mampu memanfaatkan kegiatan pariwisata untuk mendorong perekonomian serta kesejahteraan masyarakat. Oleh
karena itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Kepariwisataan yang ditujukan untuk mengembangkan
pariwisata yang sistemik, multi-sektoral, multi-disiplin, dinamis dan terintegrasi dengan pembangunan Jakarta secara keseluruhan. Menetapkan Perda ini dapat
menjadi acuan dalam mewujudkan Provinsi DKI Jakarta menjadi destinasi
Widayati Prihatiningsih, 2015 ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI
MONUMEN NASIONAL JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
pariwisata yang memiliki keunikan dan daya saing yang baik dalam tataran nasional, regional maupun global sehingga sektor kepariwisataan dapat memberi
kontribusi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, memperluas dan melakukan pemerataan kesempatan usaha dan lapangan pekerjaan serta
mendorong laju pertumbuhan pembangunan Provinsi DKI Jakarta. Namun hanya segelintir daya tarik alam yang dapat dinikmati seperti Taman Impian Jaya Ancol
yang merupakan taman hiburan yang memiliki pantai serta Kepulauan seribu yang sama halnya memiliki daya tarik pantai dan dapat di nikmati wisatawan lokal
maupun mancanegara. Selain daya tarik alam, Jakarta juga memiliki banyak tempat wisata sejarah, yakni berupa museum dan tugu yang masuk dalam kategori
wisata sejarah. Wisata sejarah adalah cara terbaik untuk belajar sejarah. Sebagian orang
berpikir bahwa wisata sejarah merupakan aktivitas yang kurang menarik dan membosankan. Wisata sejarah menjadi sesuatu yang sangat menarik, dengan
mengunjungi tempat bersejarah membuat kita kembali mempelajari tentang apa yang terjadi di masa lampau. Banyak museum Sejarah di Indonesia yang menarik
untuk dikunjungi, Untuk kota Jakarta saja menurut wikipedia terdapat 54 museum yang tersebar di penjuru kota Jakarta, salah satunya ialah Monumen Nasional.
Monumen Nasional atau yang sering disebut dengan Monas ini merupakan ikon kota Jakarta. Terletak di pusat kota Jakarta menjadi salah satu destinasi
wisata dan pusat pendidikan wisatawan lokal maupun mancanegara. Dibangun pada tahun 1959 dan baru diresmikan dua tahun setelah di bangun yakni tahun
1961. Monas merupakan monumen peringatan serta perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda. Bukan hanya nilai sejarah yang bisa
dijadikan daya tarik wisata , tetapi mulai dari arsitektur serta kegunaan fungsi taman kota bisa dijadikan daya tarik wisata. Dengan bentuk yang unik merupakan
batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan berdasarkan kebudayaan hindu. Di puncak Monas terdapat lidah api
yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 kg. Begitu pula halnya dengan kegunaan fungsi pelataran taman kota yang luas dapat digunakan
masyarakat Jakarta untuk berolahraga dan bersantai bersama keluarga di akhir pekan. Tidak heran dengan berbagai daya tarik wisata yang ada di Monas,
Widayati Prihatiningsih, 2015 ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI
MONUMEN NASIONAL JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
wisatawan lokal maupun mancanegara memiliki motivasi yang kuat untuk mengunjungi destinasi wisata Monumen Nasional. Gambar 1.1, berikut ini
merupakan suasana Monumen Nasional di hari libur
Sumber : Dokumentasi pribadi, 2015
Gambar 1.1 Suasana Monumen Nasional Jakarta saat hari libur
Sesuai dengan teori permintaan dan penawaran yang disampaikan oleh Richardson dan Fluker 2004 dalam Pitana at al., 2005 motivasi wisatawan
untuk melakukan perjalanan ditentukan oleh faktor pendorong push factors dan faktor penarik pull factors. Faktor-faktor pendorong berasal dari diri wisatawan
dan faktor penarik berasal dari daerah tujuan wisata. Faktor pendorong dan faktor penarik ini merupakan faktor internal dan eksternal yang memotivasi wisatawan
untuk mengambil keputusan dalam melakukan perjalanan. Keputusan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata dipengaruhi oleh
kuatnya faktor-faktor pendorong dan faktor-faktor penarik. Faktor pendorong dan penarik ini sesungguhnya merupakan faktor internal dan eksternal yang
memotivasi wisatawan untuk mengambil keputusan untuk melakukan perjalanan. Faktor- faktor pendorong dan penarik untuk melakukan aktivitas leisure atau
berwisata sangatlah penting untuk diketahui oleh siapapun yang berkecimpung dalam industri pariwisata Pitana,2005. Dengan adanya faktor pendorong, maka
sesorang ingin melakukan perjalanan wisata,tetapi belum jelas mana daerah yang akan dituju. Berbagai faktor penarik yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata akan
menyebabkan orang tersebut akan memilih daerah tujuan wisata tertentu untuk memenuhi need and wantsnya.
Beberapa faktor penarik yang ada di Monumen Nasional sedang mengalami penataan yang dilakukan oleh pihak pemerintah dan belum diketahui dampak
Widayati Prihatiningsih, 2015 ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI
MONUMEN NASIONAL JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
yang akan dihasilkan dari penataan - penataan tersebut. Menurut artikel Media Jaya nomor 02 tahun 2014 mengatakan, penataan Monas sedang gencar
dicanangkan. Upaya penataan Monas dimulai dengan memperbaiki manajemen pengelolaan Monas yang selama ini dikelola oleh berbagai instansi atau SKPD
akan digabung menjadi satu. Sehingga dengan adanya penggabungan , maka pengelola Monas berada di bawah satu tangan yaitu, Unit Pengelola Monas.
Selain perbaikan manajemen pengelola Monas, untuk menata keberadaan pedagang kaki lima PKL juga telah dimulai dengan pembangunan kios baru
yang kabarnya akan di beri nama “ Lenggang Jakarta”. Selain kios, beberapa fasilitas pelengkap lainnya seperti pedestrian, taman dan musholah dalam tahap
pembangunan. Penataan lainnya dilakukan terkait dengan jam operasional Monas yang bersifat terbuka, yang artinya tidak ada pembatasan jam operasional. Sejak
15 September 2014, Monas diberlakukan pembatasan waktu kunjungan wisatawan. Untuk di dalam tugu Monas penataan di mulai dengan pemakaian
gelang warna untuk wisatawan yang hendak kepuncak Monas. Gelang warna tersebut memberi tahu wisatawan jam berkunjung ke puncak Monas dan memberi
solusi untuk mengurangi antrean yang di sebabkan minimnya kapasitas lift untuk menuju puncak Monas. Penambahan tarif untuk wisatawan jika ingin menuju
puncak Monas telah diberlakukan. Dengan adanya perubahan – perubahan yang
ada di Monas,apakah akan berpengaruh dengan keputusan wisatawan berkunjung ke Monas, atau sebaliknya.
Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2012 telah menetapkan tempat-tempat wisata diantaranya dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini.
TABEL 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Daya Tarik Wisata DKI Jakarta
Tahun 2009 – 2012
NO OBJEK
WISATA TAHUN
2009 2010
2011 2012
1 Taman Impian
10.573.716 12.834.890
27.888.970 28.475.900
Widayati Prihatiningsih, 2015 ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI
MONUMEN NASIONAL JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Jaya Ancol 2
Taman Mini Indonesia Indah
4.863.486 5.298.719
5.307.552 6.075.644
3 Ragunan
3.215.831 3.580.024
4.659.078 5.367.887
4 Monumen
Nasional 1.372.896
1.253.266 1.107.696
1.504.673
5 Museum
Nasional 243.464
375.710 189.684
223.675 6
Museum Satria mandala
52.276 63.797
93.966 102.674
7 Museum Sejarah
Jakarta 140.410
724.082 546.960
664.874 8
Museum Tekstil 92.557
43.107 61.206
64.473 9
Museum Bahari 40.423
6.327 32.710
33.688 10 Museum Seni
Rupa dan Keramik
107.5131 76.713
60.178 65.983
11 Museum Wayang
189.398 164.696
275.114 378.457
12 Museum Joang’45
12.376 17.504
27.724 25.578
13 Taman Arkeologi
P.Onrust 17.725
19.443 24.934
37.691
14 Pel.Sunda Kelapa
64.197 34.112
30.228 31.824
JUMLAH 20.986.066
24.492.390 40.306.000
43.023.021 Sumber : BPS DKI Jakarta 2013
Tabel 1.2, berikut ini merupakan tabel data kunjungan Monumen Nasional Jakarta Tahun 2009 hingga 2014
Tabel 2.1 Data Kunjungan Wisatawan Monumen Nasional Jakarta
Tahun Jumlah
2009
1.242.470
2010 1.2503.770
2011 1.384.423
2012
1.515.844
2013 1.369.472
2014 1.156.208
Widayati Prihatiningsih, 2015 ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI
MONUMEN NASIONAL JAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Sumber : Pengelolah Monumen Nasional dan http:data.jakarta.go.id
Dari data yang diperoleh, jumlah tingkat kunjungan wisatawan yang fluktuatif terlihat dari data kunjungan wisatawan tahun 2012 hinggan tahun 2014.
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis faktor - faktor yang mempengaruhi keputusan berkunjung
wisatawan dan faktor apa saja yang dominan diantara faktor – faktor yang
mempenagruhi keputusan berkunjung ini dengan judul
“Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Berkunjung Wisatawan di
Monumen Nasional Jakarta ”
B. Rumusan Masalah Penelitian