ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA.
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Oleh:
Widayati Prihatiningsih 1103571
PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Oleh
Widayati Prihatiningsih
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort dan Leisure Pada
Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
©Widayati Prihatiningsih, 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak cipta dilindungi Undang-Undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin penulis
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
WIDAYATI PRIHATININGSIH 1103571
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMENAN
NASIONAL JAKARTA
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Prof. Dr.H.Darsiharjo, MS. NIP. 19620921 198603 1 005
Pembimbing II
Rosita, S.S., MA. NIP. 19781019200604 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si. NIP. 19741018 200812 2 001
(4)
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Oleh : Widayati Prihatiningsih (1103571)
Monumen Nasional Jakarta merupakan salah satu daya tarik wisata yang dimiliki oleh ibukota negara Indonesia yaitu Jakarta. Terletak di tengah pusat kota, menjadikan Monumen Nasional Jakarta sebagai pusat wisata sejarah serta wisata pendidikan bagi warga Kota Jakarta dan sekitarnya. Monas didirikan pada tahun 1959 dan diresmikan dua tahun kemudian pada tahun 1961 Wisatawan juga dapat menaiki monumen yang menjulang tinggi hingga ke puncak Monas serta berolahraga dan menikmati taman yang indah dengan berbagai pepohonan yang rimbun dan asri. . Monas selalu ramai dikunjungi wisatawan terutama di hari libur, hal ini membuat penulis ingin mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan berkunjung di Monumen Nasional Jakarta. Penelitian ini menggunakan deskriptif dan verifikatif, melalu pendekatan kuantitatif serta menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data. Metode deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Kuesioner digunakan untuk mencari data primer mengenai faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan berkunjung wisatawan. Sampel pada penelitian ini adalah wisatawan yang pernah datang ke Monumen Nasional Jakarta, dimana pada tekniknya diambil data kunjungan tiga tahun terakhir. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan teknik analisis faktor dengan software SPSS 16. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan berkunjung yaitu faktor 2K (kesadaran akan manfaat perjalanan dan keunggulan destinasi ) dan faktor 1G (gambaran perjalanan) serta faktor dominan yang mempengaruhi keputusan berkunjung ialah faktor 2K (kesadaran akan manfaat perjalanan dan keunggulan destinasi). Rekomendasi untuk Pihak pengelola lebih memberikan informasi tentang Monumen Nasional bisa di infokan melalui internet sebagai strategi marketing dan informasi bagi wisatawan yang ingin berkunjung Monumen Nasional Jakarta.
(5)
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE INLUENCING FACTORS OF VISITING DECISION TO JAKARTA NATIONAL MUSEUM
Oleh : Widayati Prihatiningsih (1103571)
Jakarta National Monumen (Monas) is one of the tourist attraction in Indonesia’s capital city, Jakarta. Located in the center of the city, makes it the center of the historical and educational tourism for Jakarta’s inhabitant. Monas was established in 1959 and opened two years later in 1961. Tourist could get up to the top of the monument, do some sport and enjoy a beautiful garden with various kinds of trees. Monas is always full of tourist, especially in weekend, which makes me want to figure out the influencing factors of visiting decision to Monas. This research uses quantitative approach and questionnaire as a data collecting technique. Descriptive method is used to get the illustration of the researched variables. Questionnaire is used to get the primary data of which factors are influencing tourist visiting decision. The samples in this research is the tourist who has visited Monas Jakarta in the last three years. The collected data is processed by a factor analysis technique with the SPSS 16 software. As the result, it is known that the influencing factors of visiting decision are the 2K Factor (the realization of the tour’s benefits and destination’s bests) and 1G Factors (the tour illustration) and the dominant factor in influencing the visiting decision is the 2K Factor. Recommendations for Monument Nasional Jakarta to give more information about National Monument can provide information via the internet as a marketing strategy and information for tourists who want to visit the National Monument in Jakarta .
(6)
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMAKASIH... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Skrispsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Objek Wisata dan Atraksi Wisata ... 8
B. Sumber Daya Budaya ... 9
C. Faktor Pendorong dan Faktor Penarik Motivasi Wisatawan... 10
D. Konsep Keputusan Berkunjung Wisatawan ... 13
1. Perilaku Konsumen ... 13
2. Definisi Keputusan Berkunjung ... 14
3. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Berkunjung ... 14
E. Kerangka Pemikiran ... 21
(7)
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
A. Lokasi Penelitian ... 22
B. Metode dan Desain Penelitian ... 23
C. Populasi dan Sampel ... 23
D. Definisi Operasional... 25
E. Operasional Variabel ... 25
F. Teknik Pengumpulan Data ... 27
G. Instrumen Penelitian... 28
1. Skala Pengukuran ... 28
2. Uji Validitas ... 29
a. Uji Validitas Faktor Kesadaran akan Manfaat Perjalanan ... 30
b. Uji Validitas Faktor Gambaran Perjalanan ... 30
c. Uji Validitas Faktor Keunggulan Destinasi ... 31
3. Uji Reabilitas ... 32
H. Analisis Data ... 35
1. Teknik Analisis Faktor ... 36
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Gambaran Umum Monumen Nasional Jakarta ... 39
1. Dasar dan Tujuan Pembangunan Monumen Nasional ... 39
2. Lapangan Merdeka ... 40
3. Bagian – Bagian Tugu Monumen Nasional ... 42
4. Fasilitas Monumen Nasional ... 46
5. Tiket Tanda Masuk ... 50
6. Waktu Kunjungan ... 50
B. Temuan Penelitian ... 51
1. Identifikasi Faktor ... 51
a. Karakteristik Wisatawan ... 51
2. Analisis Faktor ... 59
a. Pengujian Variabel ... 60
(8)
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI
c. Analisis Communalities ... 62
d. Analisis Total Variance ... 63
e. Scree Plots ... 64
f. Component Matrix ... 65
g. Rotasi Faktor ... 66
h. Component Transformation Matrix ... 67
C. Pembahasan ... 68
1. Pemberian Nama Faktor ... 68
a. Faktor 2K ... 68
b. Faktor 1G ... 71
2. FaktorDominan ... 72
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 75
A. Kesimpulan ... 75
B. Rekomendasi ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
LAMPIRAN ... 79
(9)
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pariwisata berkembang pesat seiring dengan kebutuhan manusia yang kian meningkat. Dahulu masyarakat berpergian dari satu tempat ke tempat lainnya dengan tujuan bisnis, kini meningkat menjadi kebutuhan pribadi jasmani dan rohani seperti memanfaatkan waktu luang, perjalanan religi, menghilangkan penat serta bertujuan dalam hal menambah wawasan atau sekedar mencari suasana baru yang tidak mereka dapatkan di tempat tinggalnya.
Indonesia merupakan wilayah yang unik dengan pulau yang dikelilingi lautan serta cuaca dan iklim tropis yang mendukung adanya berbagai atraksi wisata yang menarik. Hampir diseluruh bagian Indonesia merupakan destinasi wisata yang memiliki nilai keunikan tersendiri yang dapat menarik wisatawan asing berkunjung. Seperti halnya dengan Bandung yang memiliki kondisi alam serta cuaca yang sejuk, Bangka Belitung yang terkenal dengan keindahan pantainya, ataupun Bali dengan kentalnya budaya yang masih menjadi tempat terfavorit wisatawan asing. Masing – masing daerah tersebut memiliki daya tarik wisata yang unik untuk di kembangkan. Berbeda halnya dengan kota besar seperti kota Jakarta.
Jakarta merupakan ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang artinya semua kegiatan pemerintahan berada di Jakarta. Beratus –ratus gedung perkantoran, perumahan, jalan bebas hambatan, pusat perbelanjaan merupakan pemandangan yang biasa dilihat di kota besar seperti Jakarta. Provinsi DKI Jakarta sebagai kota metropolitan harus mampu memanfaatkan kegiatan pariwisata untuk mendorong perekonomian serta kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Kepariwisataan yang ditujukan untuk mengembangkan pariwisata yang sistemik, multi-sektoral, multi-disiplin, dinamis dan terintegrasi dengan pembangunan Jakarta secara keseluruhan. Menetapkan Perda ini dapat menjadi acuan dalam mewujudkan Provinsi DKI Jakarta menjadi destinasi
(10)
pariwisata yang memiliki keunikan dan daya saing yang baik dalam tataran nasional, regional maupun global sehingga sektor kepariwisataan dapat memberi kontribusi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, memperluas dan melakukan pemerataan kesempatan usaha dan lapangan pekerjaan serta mendorong laju pertumbuhan pembangunan Provinsi DKI Jakarta. Namun hanya segelintir daya tarik alam yang dapat dinikmati seperti Taman Impian Jaya Ancol yang merupakan taman hiburan yang memiliki pantai serta Kepulauan seribu yang sama halnya memiliki daya tarik pantai dan dapat di nikmati wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain daya tarik alam, Jakarta juga memiliki banyak tempat wisata sejarah, yakni berupa museum dan tugu yang masuk dalam kategori wisata sejarah.
Wisata sejarah adalah cara terbaik untuk belajar sejarah. Sebagian orang berpikir bahwa wisata sejarah merupakan aktivitas yang kurang menarik dan membosankan. Wisata sejarah menjadi sesuatu yang sangat menarik, dengan mengunjungi tempat bersejarah membuat kita kembali mempelajari tentang apa yang terjadi di masa lampau. Banyak museum Sejarah di Indonesia yang menarik untuk dikunjungi, Untuk kota Jakarta saja menurut wikipedia terdapat 54 museum yang tersebar di penjuru kota Jakarta, salah satunya ialah Monumen Nasional.
Monumen Nasional atau yang sering disebut dengan Monas ini merupakan ikon kota Jakarta. Terletak di pusat kota Jakarta menjadi salah satu destinasi wisata dan pusat pendidikan wisatawan lokal maupun mancanegara. Dibangun pada tahun 1959 dan baru diresmikan dua tahun setelah di bangun yakni tahun 1961. Monas merupakan monumen peringatan serta perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda. Bukan hanya nilai sejarah yang bisa dijadikan daya tarik wisata , tetapi mulai dari arsitektur serta kegunaan fungsi taman kota bisa dijadikan daya tarik wisata. Dengan bentuk yang unik merupakan batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan berdasarkan kebudayaan hindu. Di puncak Monas terdapat lidah api yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 kg. Begitu pula halnya dengan kegunaan fungsi pelataran taman kota yang luas dapat digunakan masyarakat Jakarta untuk berolahraga dan bersantai bersama keluarga di akhir pekan. Tidak heran dengan berbagai daya tarik wisata yang ada di Monas,
(11)
3
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
wisatawan lokal maupun mancanegara memiliki motivasi yang kuat untuk mengunjungi destinasi wisata Monumen Nasional. Gambar 1.1, berikut ini merupakan suasana Monumen Nasional di hari libur
Sumber : Dokumentasi pribadi, 2015
Gambar 1.1
Suasana Monumen Nasional Jakarta saat hari libur
Sesuai dengan teori permintaan dan penawaran yang disampaikan oleh Richardson dan Fluker (2004) dalam Pitana at al., (2005) motivasi wisatawan untuk melakukan perjalanan ditentukan oleh faktor pendorong (push factors) dan faktor penarik (pull factors). Faktor-faktor pendorong berasal dari diri wisatawan dan faktor penarik berasal dari daerah tujuan wisata. Faktor pendorong dan faktor penarik ini merupakan faktor internal dan eksternal yang memotivasi wisatawan untuk mengambil keputusan dalam melakukan perjalanan.
Keputusan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata dipengaruhi oleh kuatnya faktor-faktor pendorong dan faktor-faktor penarik. Faktor pendorong dan penarik ini sesungguhnya merupakan faktor internal dan eksternal yang memotivasi wisatawan untuk mengambil keputusan untuk melakukan perjalanan. Faktor- faktor pendorong dan penarik untuk melakukan aktivitas leisure atau berwisata sangatlah penting untuk diketahui oleh siapapun yang berkecimpung dalam industri pariwisata (Pitana,2005). Dengan adanya faktor pendorong, maka sesorang ingin melakukan perjalanan wisata,tetapi belum jelas mana daerah yang akan dituju. Berbagai faktor penarik yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata akan menyebabkan orang tersebut akan memilih daerah tujuan wisata tertentu untuk memenuhi need and wantsnya.
Beberapa faktor penarik yang ada di Monumen Nasional sedang mengalami penataan yang dilakukan oleh pihak pemerintah dan belum diketahui dampak
(12)
yang akan dihasilkan dari penataan - penataan tersebut. Menurut artikel Media Jaya nomor 02 tahun 2014 mengatakan, penataan Monas sedang gencar dicanangkan. Upaya penataan Monas dimulai dengan memperbaiki manajemen pengelolaan Monas yang selama ini dikelola oleh berbagai instansi atau SKPD akan digabung menjadi satu. Sehingga dengan adanya penggabungan , maka pengelola Monas berada di bawah satu tangan yaitu, Unit Pengelola Monas. Selain perbaikan manajemen pengelola Monas, untuk menata keberadaan pedagang kaki lima (PKL) juga telah dimulai dengan pembangunan kios baru yang kabarnya akan di beri nama “ Lenggang Jakarta”. Selain kios, beberapa fasilitas pelengkap lainnya seperti pedestrian, taman dan musholah dalam tahap pembangunan. Penataan lainnya dilakukan terkait dengan jam operasional Monas yang bersifat terbuka, yang artinya tidak ada pembatasan jam operasional. Sejak 15 September 2014, Monas diberlakukan pembatasan waktu kunjungan wisatawan. Untuk di dalam tugu Monas penataan di mulai dengan pemakaian gelang warna untuk wisatawan yang hendak kepuncak Monas. Gelang warna tersebut memberi tahu wisatawan jam berkunjung ke puncak Monas dan memberi solusi untuk mengurangi antrean yang di sebabkan minimnya kapasitas lift untuk menuju puncak Monas. Penambahan tarif untuk wisatawan jika ingin menuju puncak Monas telah diberlakukan. Dengan adanya perubahan – perubahan yang ada di Monas,apakah akan berpengaruh dengan keputusan wisatawan berkunjung ke Monas, atau sebaliknya.
Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2012 telah menetapkan tempat-tempat wisata diantaranya dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini.
TABEL 1.1
Data Kunjungan Wisatawan Ke Daya Tarik Wisata DKI Jakarta Tahun 2009 – 2012
NO OBJEK
WISATA
TAHUN
2009 2010 2011 2012
(13)
5
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Jaya Ancol
2 Taman Mini Indonesia Indah
4.863.486 5.298.719 5.307.552 6.075.644 3 Ragunan 3.215.831 3.580.024 4.659.078 5.367.887 4 Monumen
Nasional
1.372.896 1.253.266 1.107.696 1.504.673 5 Museum
Nasional
243.464 375.710 189.684 223.675 6 Museum Satria
mandala
52.276 63.797 93.966 102.674
7 Museum Sejarah Jakarta
140.410 724.082 546.960 664.874 8 Museum Tekstil 92.557 43.107 61.206 64.473
9 Museum Bahari 40.423 6.327 32.710 33.688
10 Museum Seni Rupa dan Keramik
107.5131 76.713 60.178 65.983
11 Museum Wayang
189.398 164.696 275.114 378.457 12 Museum
Joang’45 12.376 17.504 27.724 25.578
13 Taman Arkeologi P.Onrust
17.725 19.443 24.934 37.691
14 Pel.Sunda Kelapa
64.197 34.112 30.228 31.824
JUMLAH 20.986.066 24.492.390 40.306.000 43.023.021 Sumber : BPS DKI Jakarta 2013
Tabel 1.2, berikut ini merupakan tabel data kunjungan Monumen Nasional Jakarta Tahun 2009 hingga 2014
Tabel 2.1
Data Kunjungan Wisatawan Monumen Nasional Jakarta
Tahun Jumlah
2009 1.242.470
2010 1.2503.770
2011 1.384.423
2012 1.515.844
2013 1.369.472
(14)
Sumber : Pengelolah Monumen Nasional dan http://data.jakarta.go.id/
Dari data yang diperoleh, jumlah tingkat kunjungan wisatawan yang fluktuatif terlihat dari data kunjungan wisatawan tahun 2012 hinggan tahun 2014.
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis faktor - faktor yang mempengaruhi keputusan berkunjung wisatawan dan faktor apa saja yang dominan diantara faktor – faktor yang mempenagruhi keputusan berkunjung ini dengan judul “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Berkunjung Wisatawan di Monumen Nasional Jakarta”
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis menyederhanakan permasalahan dan memperjelas arah penelitian sesuai dengan judul yang telah dikemukakan di atas. Maka dapat dipaparkan rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan berkunjung di Monumen Nasional?
2. Bagaimana faktor dominan yang mempengaruhi pengambilan keputusan berkunjung wisatawan di Monumen Nasional ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisa faktor - faktor yang mempengaruhi keputusan berkunjung wisatawan di Monumen Nasional.
2. Mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi pengambilan keputusan berkunjung wisatawan ke Monumen Nasional.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebaga berikut:
(15)
7
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1. Manfaat akademis
Manfaat akademis untuk penelitian ini adalah salah satu sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu khususnya bagi Program Studi Manajemen Resort and Leisure.
2. Manfaat Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengelola Monumen Nasional mengenai faktor pendorong dan faktor penarik yang mempengaruhi pengambilan keputusan
berkunjung wisatawan ke Monumen Nasional. E. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi dalam penelitian ini akan disusun sebagai berikut: a. BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang , rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. b. BAB II KAJIAN PUSTAKA
Berisikan kajian pustaka dan kerangka pemikiran c. BAB III METODE PENELITIAN
Berisikan lokasi penelitian, definisi operasional, metode dan desain penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan analisis data.
d. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Berisikan mengenai gambaran umum, temuan penelitian, dan pembahasan dari penelitian ini.
e. BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berisikan mengenai penjelasan kesimpulan dari hasil penelitian dan rekomendasi yang diberikan.
f. DAFTAR PUSTAKA
(16)
Widayati Prihatiningsih, 2015
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Monumen Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat No. 12, Kecamatan Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta. Berikut ini merupakan gambar peta lokasi Monumen Nasional terdapat pada gambar 3.1
Sumber : www.google.com Gambar 3.1 Lokasi Penelitian
(17)
23
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Secara administratif, Monumen Nasional terletak di Jalan Medan Merdeka Kota Administrasi Jakarta Pusat Provinsi DKI Jakarta. Monumen Nasional berada di Pusat Kota Jakarta berbatasan langsung dengan
Utara : Istana Merdeka Timur : Stasiun Gambir
Selatan : Kantor Gubernur DKI Jakarta
Barat : Museum Nasional atau Museum Gajah B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah- masalah dalam masyarakat,serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi – situasi tertentu, termasuk tentang hubungan-hubungan, sikap-sikap, pandangan- pandangan serta proses- proses yang sedang berlangsung dan pengaruh –pengaruh dari suatu fenomena.Menurut Whitney (1960) tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta – fakta , sifat –sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Penelitian ini bersifat studi kasus, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dalam ruang lingkup yang terbatas, namun secara mendalam. Sifat penelitian studi kasus (Rusidi,2002:42). Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada kasus di Monumen Nasional di Jakarta.
C. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2009 : 61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke Monumen Nasional pada tahun 2014
Tabel 3.1
(18)
Tahun Jumlah
2009 1.242.470
2010 1.2503.770
2011 1.384.423
2012 1.515.844
2013 1.369.472
2014 1.156.208
Sumber : Pengelolah Monumen Nasional dan http://data.jakarta.go.id/
Sampel penelitian menurut Sugiyono (2009:62) adalah bagian dari jumlah dan karakteristeristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk menentukan berapa besar jumlah sampel sebagai wakil populasi, peneliti menggunakan pedoman Rumus Slovin menurut Sevella.dkk dalam Fandeli (2001:161). Berikut adalah Rumus Slovin yang digunakan:
= �
1 +�( )2 Dimana :
n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi
e = Persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir (e = 0,1)
Ukuran populasi pada penelitian ini ditentukan berdasarkan nilai rata – rata yang terdapat pada data kunjungan wisatawan yang datang ke Monumen Nasional pada tahun 2014 sebanyak 1.156.208 orang dengan persentase kelonggaran yang telah ditentukan sebesar 10%. Dengan menggunakan data rumus Slovin tersebut maka jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu :
(19)
25
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
= 1.156.208
1 + 1.156.208 (0,1)2 = ⋯
=1.156.208
11563,08 = 99,99 ≈ 100
Sampel wisatawan yang berkunjung diambil sebanyak 100 orang secara accidental sampling (secara kebetulan) dari populasinya, yaitu seluruh wisatawan yang ada di Monumen Nasional pada saat dilakukan penelitian.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain, maka dapat disimpulkan bahwa definisi operasional harus bisa diukur dan spesifikasi serta bisa dipahami orang lain.
Definisi operasional dari judul penelitian “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Berkunjung Wisatawan di Monumen Nasional” adalah sebagai berikut:
Analisis faktor adalah proses yang mencoba menemukan hubungan (interrelationship) antara sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal (Santoso, 2010: 57).
Keputusan berkunjung yaitu keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk, dan wisatawan melakukan keputusan berkunjung dapat dilihat dari sub variabel pemilihan produk, waktu berkunjung dan pemilihan jumlah berkunjung (Kotler and Kaller, 2012, hlm. 166). Pengambilan keputusan berkunjung dalam penelitian ini di adaptasi dari pengambilan keputusan pembelian, karena proses menentukan pilihan destinasi wisata yang dilakukan oleh wisatawan sama dengan tahap keputusan pembelian pada umumnya.
(20)
E. Operasional Variabel
Variabel adalah pengelompokkan logis dari sejumlah atribut. Atribut atau nilai didefinisikan sebagai karakteristik atau kualitas yang menjelaskan suatu objek. Tabel 3.2 berikut ini merupakan operasional variabel penelitian
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Sub
Variabel
Indikator Skala Nomor
Item Faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian wisata (Pitana dan Gayatri,2005:73) Karakteristik wisatawan Jenis kelamin wisatawan
Ordinal A1
Usia wisatawan Ordinal A2 Asal wisatawan Ordinal A3 Pendidikan
wisatawan
Ordinal A4
Pekerjaan wisatawan
Ordinal A5
Pendapatan wisatawan
Ordinal A6
Motivasi wisatawan
Ordinal A7
Kesadaran akan manfaat perjalanan Tujuan berkunjung
Ordinal B8 B9 Pengetahuan
tentang Monumen Nasional
Ordinal B10
Citra destinasi Monumen Nasional di mata wisatawan
(21)
27
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Gambaran
perjalanan
Jarak destinasi wisata
Ordinal C12
Biaya masuk destinasi
Ordinal C13
Waktu kunjungan Ordinal C14 Keunggulan
destinasi
Atraksi wisata Ordinal D15 D16 Aktivitas wisata Ordinal D17 D18 D19 Kualitas
pelayanan
Ordinal D20
Fasilitas destinasi Ordinal D21 D22 D23 Lingkungan fisik
dan sosial
Ordinal D24 D25 Aksesbilitas Ordinal D26 D27 Citra destinasi
yang dimiliki Monumen Nasional
Ordinal D28
Sumber : Olahan Peneliti 2015
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi lapangan
Melakukan pengamatan terhadap Monumen Nasional sebagai studi banding agar proses penelitian dapat sesuai dengan tujuan dan sasaran kajian penulisan.
(22)
Metode pengumpulan data dengan cara menanyakan secara langsung data yang dibutuhkan kepada seseorang yang berwenang seperti pihak pengelolah Monumen Nasional ataupun pihak dinas pariwisata terkait. 3. Kuesioner
Penyebaran kuesioner untuk wisatawan yang berkunjung ke Monumen Nasional
4. Studi literature
Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, artikel, website dan informasi lainnya yang berhubungan dengan penelitian, terutama tentang unsur pokok pariwisata serta motivasi berkunjung wisatawan.
5. Studi dokumentasi
Mengambil data dari berbagai sumber dokumen, brosur,peraturan, atau data dari pemerintah setempat. Bisa pula dokumentasi pribadi berupa gambar kondisi lapangan.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang berisi alternatif jawaban yang disediakan oleh peneliti. Menggunakan kuesioner tertutup sebagai teknik pengumpulan data akan mempermudah peneliti dalam melakukan analisis data dari seluruh angket sehingga dapat menghemat waktu.
1. Skala Pengukuran
Sugiyono (2007:200) mengatakan bahwa prinsip- prinsip penulisan kuesioner, isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan, tipe dan bentuk pertanyaan, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan yang sudah lupa, pertanyaan tidak menggiring, panjang pertanyaan, urutan pertanyaan, prinsip pegukuran, penampilan fisik kuesioner.
Skala pengukuran dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dan untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban diberi skor seeperti pada tabel 3.3 berikut.
(23)
29
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3
Alternatif Jawaban Berdasarkan Pengukuran Skala Likert Pernyataan/pertanyaan
Penilaian Sangat
Positif
Positif Cukup positif
Tidak Positif
Sangat Tidak Positif
5 4 3 2 1
Sumber : Sugiyono (2011 : 94)
2. Uji Validitas
Menurut Sugiyono ( 2008: 445) mengemukakan validitas merupakan “ derajat
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan
data yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. Di dalam penelitian ini, data
mempunyai kedudukan paling tinggi karena data merupakan gambaran variabel yang diteliti dan fungsinya sebagai pembentukan hipotesis. Oleh karena itu benar atau tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable.
Adapun rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut, (Sugiyono,2011:228)
Analisis Korelasi
r
=
−2−( )2 2− ( )2 Dimana :
r = Korelasi antara variable X dan variable Y, dua variable yang dikorelasikan
x = Skor untuk pernyataan yang dipilih y = Skor total
n = Jumlah responden
x = Jumlah skor dalam distribusi X y = Jumlah skor dalam distribusi Y
2 = Jumlah kuadrat dalam distribusi X 2 = Jumlah kuadrat dalam distribusi Y
(24)
Uji coba instrumen penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden, dimana r hitung dibandingkan dengan r tabel dimana df (degree of freedom) = n-2 dengan alpha 5 % atau 0,005. Pertanyaan dianggap valid jika ≥ , dan dinyatakan tidak valid jika < . Uji validitas ini dilakukan terhadap
tiap butir pernyataan dengan bantuan aplikasi Microsoft Office Excel dan SPSS 16.0.
a. Uji Validitas Faktor Kesadaran akan Manfaat Perjalanan
Uji validitas tiap butir pertanyaan dalam faktor Kesadaran akan Manfaat Perjalanan seperti pada tabel 3.4 berikut ini.
Tabel 3.4
Validitas Faktor Kesadaran akan Manfaat Perjalanan Kesadaran akan Manfaat Perjalanan
Indikator r hitung r tabel Keterangan
Tujuan berkunjung untuk belajar
sejarah 0,519 0,361 Valid
Tujuan berkunjung untuk rekreasi
dan olahraga 0,513 0,361 Valid
Pengetahuan tentang Monumen Nasional merupakan monumen perjuangan
0,403 0,361 Valid
Citra Monumen Nasional di mata
wisatawan 0,609 0,361 Valid
Sumber : Pengolahan data peneliti 2015
Dari tabel 3.3. Validitas faktor Kesadaran akan Manfaat Perjalanan dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan memenuhi kriteria dimana r hitung > r tabel (0,361). Oleh karena itu, seluruh item pertanyaan dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses penelitian selanjutnya.
(25)
31
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu b. Uji Validitas Faktor Gambaran Perjalanan
Uji validitas tiap butir pertanyaan dalam faktor Gambaran Perjalanan seperti pada tabel 3.5 berikut ini.
Tabel 3.5
Validitas Faktor Gambaran Perjalanan Gambaran Perjalanan
Indikator r hitung r tabel Keterangan
Jarak Monumen Nasional yang
dekat karena terletak dipusat kota 0,423 0,361 Valid Biaya masuk Monumen Nasional
terjangkau 0,467 0,361 Valid
Waktu berkunjung Monumen
Nasional 0,498 0,361 Valid
Sumber : Pengolahan data peneliti 2015
Dari tabel 3.4. Validitas faktor Gambaran Perjalanan dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan memenuhi kriteria dimana r hitung > r tabel (0,361). Oleh karena itu, seluruh item pertanyaan dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses penelitian selanjutnya
c. Uji Validitas Faktor Keunggulan Destinasi
Uji validitas tiap butir pertanyaan dalam faktor Keunggulan Destinasi seperti pada tabel 3.6 berikut ini.
Tabel 3.6
Validitas Faktor Keunggulan Destinasi Keunggulan Destinasi
Indikator r hitung r tabel Keterangan
Diorama peristiwa sejarah merupakan atraksi wisata Monumen Nasional yang menarik
0,411 0,361 Valid
Bentuk arsitektur Monumen Nasional
(26)
Mendengarkan rekaman pembacaan teks proklamasi Bung Karno
merupakan aktivitas wisata yang menarik
0,479 0,361 Valid Berolahraga di taman Monumen
Nasional merupakan aktivitas wisata yang bisa dilakukan dihari libur.
0,524 0,361 Valid
Menaiki pelataran merupakan
aktivitas menarik yang bisa dilakukan di Monas
0,544 0,361 Valid
Karyawan bersikap ramah 0,538 0,361 Valid
Fasilitas toilet bersih dan mencukupi 0,718 0,361 Valid Terdapat berbagai kios makanan dan
souvenir 0,635 0,361 Valid
Mudah menemukan area parkir 0,633 0,361 Valid Tanaman serta pohon di Monumen
Nasional membuat udara disekitar menjadi fresh
0,498 0,361 Valid
PKL di sekitar Monumen Nasional
tidak mengganggu wisatawan 0,400 0,361 Valid Lokasi Monumen Nasional strategis
dekat dengan prasarana transportasi 0,627 0,361 Valid Lokasi Monumen Nasional mudah
dijangkau dengan kendaraan umum 0,450 0,361 Valid Monumen Nasional merupakan
landmark kota Jakarta 0,443 0,361 Valid
Sumber : Pengolahan data peneliti 2015
Dari tabel 3.5. Validitas faktor Keunggulan Destinasi dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan memenuhi kriteria dimana r hitung > r tabel (0,361). Oleh karena itu, seluruh item pertanyaan dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses penelitian selanjutnya.
(27)
33
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 3. Uji Reabilitas
Reabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau kepercayaan terhadap suatu hasil pengukuran. Suatu pengukuran disebut realible atau memiliki keandalan jika konsisten memberikan jawaban yang sama.
Pada penelitian ini reliabitas dicari dengan menggunakan rumus alpha atau
cronbach’s alpha (�) dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai
merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala
likert 1 sampai 5. Rumus alpha atau cronbach’s alpha (�) sebagai
berikut,(Sugiyono, 2011:365)
=
−1 1
2 2
� :
= reliabitas instrumen = banyak butir pertanyaan
2 = jumlah varian butir tiap pertanyaan 2 = varian total
Sedangkan untuk mencari varian total dan varian butir pertanyaan dapat dicari dengan rumus berikut, ( Sugiyono:365)
2 2− ( )² 2 = −
2
Dimana:
n = jumlah sampel s = nilai varians
X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor – nomor butir pertanyaan)
JKi = jumlah kuadrat seluruh skor butir pertanyaan JKs = jumlah kuadrat subyek
Uji reabilitas dilakukan terhadap seluruh butir pertanyaan yang valid secara bersama – sama. Seluruh butir pertanyaan yang valid berjumlah 21 diuji secara bersama – sama dengan menggunakan bantuan SPSS16.0. Nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka dinyatakan realiabel.
(28)
Tabel 3.7 berikut ini merupakan tabel Case Processing Summary.
Tabel 3.7
Case Processing Summary
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Sumber: Pengolahan Data Peneliti 2015
Berdasarkan tabel 3.7. Case Processing Summary pada 21 butir pertanyaan dapat diketahui bahwa tingkat validitasi seluruh butir pertanyaan adalah 100%. Tabel 3.8 berikut ini merupakan tabel Reabilitic Statistic.
Tabel 3.8 Reliability Statistic
(29)
35
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.857 21
Sumber : Pengolahan Data Peneliti 2015
Berdasarkan tabel 3.8. Reliability Statistic pada 21 butir pertanyaan, menunjukan bahwa semua pertanyaan tersebut reliable. Nilai Cronbach Alpha menunjukan lebih dari 0,60 yaitu 0,857.
H. Analisis Data
Dalam penelitian ini, data yang telah didapat dianalisis menggunakan analisis faktor. Dalam penelitian ini penganalisisan data dimulai setelah seluruh data responden terkumpul, adapun tahapannya sebagai berikut:
a. Menyusun Data
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengecek kebutuhan data yang akan mendukung proses penelitian ini.
b. Tabulasi Data
Tahapan dalam kegiatan tabulasi data pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Memberi skor pada setiap item variabel.
2. Menjumlahkan skor pada setiap item variabel penelitian. 3. Menyusun ranking pada setiap item variabel penelitian dari
yang tertinggi hingga yang terendah. c. Pengujian Data
Dalam kegiatan mengolah data, penulis melakukan pengujian data terlebih dahulu agar dapat diperoleh suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan, pengujian data tersebut yaitu:
(30)
Analisis statistik parametrik (statistik yang bergantung pada distribusi tertentu dan yang menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi seperti pengujian hipotesis dan penaksiran parameter), memerlukan terpenuhinya persyaratan bahwa skala pengukuran minimal Interval, sedangkan bila dari data penelitian diperoleh data yang memberikan skala pengukuran Ordinal (kebanyakan dalam kasus-kasus penelitian sosial), sehinga agar analisis tersebut dapat dilanjutkan maka skala pengukuran Ordinal harus dinaikkan (ditransformasikan) ke dalam skala Interval dengan menggunakan Methods Successive Interval (MSI).
Menurut Harun Al Rasyid dalam Kurnia (2011:62), menjelaskan langkah-langkah untuk melakukan transformasi data skala interval adalah sebagai berikut:
1. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pertanyaan.
2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan caramembagi frekuensi dengan jumlah responden.
3. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
4. Menentukan nilai batas Z untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan jawaban.
5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut:
�
= � − �
(31)
37
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Catatan: � � ∶
∶
1. Teknik Analisis Faktor
Proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan (interrelationship) antara sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal (Santoso, 2010: 57). Dengan kata lain, proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan antar sejumlah variabel yang saling independen satu dengan yang lainnya sehingga dapat dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah variabel awal tanpa kehilangan sebagian besar informasi penting yang terkandung di dalamnya.
a. Menurut Santoso (2010) tujuan analisis faktor diantaranya:
1. Data summarization ata uringkasan data, yakni mengidentifikasi adanya hubungan variable dengan melakukan uji korelasi. Jika korelasi dilakukan antar variabel (dalam pengertian SPSS adalah kolom), analisis tersebut dinamakan R Factor Analysis. Namun jika korelasi dilakukan antar responden atau sampel (dalam pengertian SPSS adalahbaris), analisis disebut Q Factor Analysis, yang juga populer disebut Cluster Analysis.
2. Data Reduction atau data penurunan, yakni proses dimana setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat variabel set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variable tertentu.
b. Model Analisis Faktor
Secara matematis, analisis faktor mengekspresikan setiap variabel sebagai kombinasi linear faktor-faktor dasar. Besarnya varians dari sebuah faktor dengan variabel lain yang dimasukkan ke dalam
(32)
analisis dirujuk sebagai komunalitas. Model faktor dapat disajikan sebagai:
Xi = Ai1F1 + Ai2F2 + Ai3F3+ …. + AinFn + ViUi Dimana:
Xi = Variabel baku ke-i
Adapula proses yang dilakukan dalam menggunakan analisis faktor, diantaranya sebagai berikut :
1. Persiapkan daftar pertanyaan dan sebarkan ke responden sesuai dengan teknik sampling yang digunakan
2. Menentukan variabel yang akan dianalisis
3. Menguji variabel – variabel yang telah ditentukan dengan menggunakan nilai KMO, Bartlet Test of Shericity dan pengukuruan MSA ( Measure of Sampling Adequancy). Nilai KMO harus lebih besar dari 0,5. Nilai partial korelasi untuk setiap variabel harus lebih besar dari 0,5. Nilai Bartlet Test of Shericity besar pada tingkat signifikan yang kecil
4. Melakukan proses inti pada analisis faktor dengan satu atau lebih faktor variabel –variabel yang telah ditentukan.
5. Melakukan proses rotasi dengan tujuan untuk memperjelas variabel yang masuk ke dalam faktor tertentu. Orthogonal Roration yang terdiri dari quartimax, varimax, dan equimax. Equimax yakni memutar sumbu 90 derajat. Oblique Roration memutar di bawah 90 derajat.
6. Interpretasi atas faktor yang telah berbentuk, yang akan menjadi variabel baru yang berasal dari wakil variabel – variabel sebelumnya.
(33)
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti mengenai faktor – fakotr yang mempengaruhi keputusan berkunjung di Monumen Nasional Jakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah menganalisis hasil kuesioner yang disebarkan peneliti kepada wisatawan yang berkunjung di Monumen Nasional Jakarta, bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan berkunjung di Monumen Nasional Jakarta adalah : faktor Karakteristik Wisatawan, faktor Kesadaran akan Manfaat Perjalanan, faktor Keunggulan Destinasi dan faktor Gambaran Perjalanan. Dari 4 variabel yang disertakan dalam proses analisis , 1 faktor tidak dapat dihitung atau diukur karena merupakan faktor Karakteristik Wisatawan yang hanya bisa diklasifikasikan dari segi geografis, demografis, dan psikografis. Dari 3 faktor tersebut akhirnya menghasilkan 2 faktor baru yaitu faktor 2K ( Kesadaran akan Manfaat Perjalanan dan Keunggulan Destinasi) dan Faktor 1G ( Gambaran Perjalanan). Berdasarkan hasil kuesioner kepada wisatawan yang berkunjung di Monumen Nasional Jakarta, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 4 variabel yang ada mengelompokkan 2 faktor baru yaitu faktor 2K ( Kesadaran akan Manfaat Perjalanan dan Keunggulan Destinasi) dan Faktor 1G ( Gambaran Perjalanan).
2. Berdasarkan hasil kuesioner kepada wisatawan yang berkunjung di Monumen Nasional Jakarta, dapat terlihat faktor dominan yang mempengaruhi keputusan berkunjung wisatawan di Monumen Nasional Jakarta. Faktor dominan bisa dilihat dari nilai eigen value yang dimiliki faktor tersebut. Semakin besar nilai eigen value suatu faktor, semakin besar pengaruh faktor tersebut dan akan menjadi semakin dominan. Faktor dominan yang memiliki eigen value terbesar adalah faktor 2K ( Kesadaran akan Manfaat Perjalanan dan Keunggulan Destinasi) dengan nilai eigen value 1,882
(34)
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian dan penyebaran kuesioner di lapangan, peneliti merangkum beberapa saran, diantaranya :
1. Umumnya wisatawan tidak mendapatkan gambaran perjalanan seperti jarak Monumen Nasional Jakarta saat wisatawan mengunjunginya dengan kendaraan pribadi maupun umum. Tidak banyak info di internet yang menjelaskan berapa estimasi jarak dan waktu untuk mencapai Monumen Nasional Jakarta. Sehingga wisatawan di luar Jakarta kurang mendapatkan adanya gambaran perjalanan tersebut. Sebaiknya Pihak pengelola lebih memberi info – info tersebut melalui brosur atau web resmi Monumen Nasional sehingga masyarakat mendapatkan info yang akurat dan terpercaya.
2. Tidak banyak wisatawan yang mengetahui waktu kunjungan Monumen Nasional yang berubah, pihak pengelola Monumen Nasional hanya memberikan informasi tentang waktu kunjungan melalui brosur saja dan brosur hanya bisa didapatkan di Monumen Nasional tersebut. Sebaiknya Pihak pengelolah lebih memberikan informasi yang bisa dilihat masyarakat luas dengan mudah tanpa harus datang terlebih dahulu ke Monumen Nasional, contohnya informasi tersebut dapat di infokan melalui internet.
(35)
Widayati Prihatiningsih, 2015
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI MONUMEN NASIONAL JAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Christie, Mill Robert. 2000. Tourism The International Bussiness Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.RajaGRafindo Persada.
Dwiyono, Abdurochman (2012) Analisis Keputusan Berkunjung Wisatawan Domestik Di Saung Angklung Udjo. Skripsi Sarjana Pariwisata pada FPIPS UPI Bandung (tidak diterbitkan)
Gartner, C William. 1996. Tourism Development: Principle, Processes, and Politics. Canada. John Willey & Sons,Inc.
Katili, Ekki Husein. 1997. Tugu Nasional “Laporan Pembangunan Cetakan
Kedua 1997”. Jakarta: Pelaksanaan Pembinaan Tugu Nasional. Lestari, Nindya (2013) Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Tamu Dalam Memilih Kupu- Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa
Hotel, Jimbaran Bali. Skripsi Sarjana Pariwisata pada FPIPS UPI Bandung (tidak diterbitkan)
Morissan, M.A. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Nyoman ,S Pendit. 2006. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Pitana, I Gede dan Putu,G Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Rusidi. 2002. Pedoman Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPT Penerbitan Ikopin.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Supriyadi, Edi. 2014. SPSS +Amos. Jakarta: In Media
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar – Dasar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Wardiyanta. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
(36)
Artikel
______ 2014 “Penataan Monas Agar Lebih Tertib dan Tertata Rapi, Media Jaya Sarana Informasi Pemprov DKI Jakarta, Nomor 02 Tahun 2014
______ 2014 “Gelang Warna Untuk Pengunjung Tugu Monas, Media Jaya Sarana Informasi Pemprov DKI Jakarta, Nomor 02 Tahun 2014
Sumber dari Internet
______ 2015. Monumen Nasional. www.kumpulan.infowisata.html ______ 2015. Monumen Nasional. www.wikipedia.org
______ 2015. Sarana Rekreasi. www.academia.edu
______ 2015. Data Kunjungan Wisatawan ke Destinasi Wisata di Jakarta. www.bphld.jakarta.go.id
______2015. Pengertian presepsi menurut para ahli. www.belajarpsikologi.com ______2015.Data Kunjungan Monumen Nasional Jakarta tahun 2014.
http://data.jakarta.go.id Brosur
______ 2015. Monumen Nasional dan Enjoy Jakarta. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Unit Pengelolahan Monumen Nasional.
(1)
Catatan: � � ∶
∶
1. Teknik Analisis Faktor
Proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan (interrelationship) antara sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal (Santoso, 2010: 57). Dengan kata lain, proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan antar sejumlah variabel yang saling independen satu dengan yang lainnya sehingga dapat dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah variabel awal tanpa kehilangan sebagian besar informasi penting yang terkandung di dalamnya.
a. Menurut Santoso (2010) tujuan analisis faktor diantaranya:
1. Data summarization ata uringkasan data, yakni
mengidentifikasi adanya hubungan variable dengan melakukan uji korelasi. Jika korelasi dilakukan antar variabel (dalam pengertian SPSS adalah kolom), analisis tersebut dinamakan R Factor Analysis. Namun jika korelasi dilakukan antar responden atau sampel (dalam pengertian SPSS adalahbaris), analisis disebut Q Factor Analysis, yang juga populer disebut Cluster Analysis.
2. Data Reduction atau data penurunan, yakni proses dimana
setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat variabel set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variable tertentu.
(2)
38
analisis dirujuk sebagai komunalitas. Model faktor dapat disajikan sebagai:
Xi = Ai1F1 + Ai2F2 + Ai3F3+ …. + AinFn + ViUi
Dimana:
Xi = Variabel baku ke-i
Adapula proses yang dilakukan dalam menggunakan analisis faktor, diantaranya sebagai berikut :
1. Persiapkan daftar pertanyaan dan sebarkan ke responden sesuai dengan teknik sampling yang digunakan
2. Menentukan variabel yang akan dianalisis
3. Menguji variabel – variabel yang telah ditentukan dengan menggunakan nilai KMO, Bartlet Test of Shericity dan pengukuruan MSA ( Measure of Sampling Adequancy). Nilai KMO harus lebih besar dari 0,5. Nilai partial korelasi untuk setiap variabel harus lebih besar dari 0,5. Nilai Bartlet Test of
Shericity besar pada tingkat signifikan yang kecil
4. Melakukan proses inti pada analisis faktor dengan satu atau lebih faktor variabel –variabel yang telah ditentukan.
5. Melakukan proses rotasi dengan tujuan untuk memperjelas variabel yang masuk ke dalam faktor tertentu. Orthogonal
Roration yang terdiri dari quartimax, varimax, dan equimax.
Equimax yakni memutar sumbu 90 derajat. Oblique Roration
memutar di bawah 90 derajat.
6. Interpretasi atas faktor yang telah berbentuk, yang akan menjadi variabel baru yang berasal dari wakil variabel – variabel sebelumnya.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti mengenai faktor – fakotr yang mempengaruhi keputusan berkunjung di Monumen Nasional Jakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah menganalisis hasil kuesioner yang disebarkan peneliti kepada wisatawan yang berkunjung di Monumen Nasional Jakarta, bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan berkunjung di Monumen Nasional Jakarta adalah : faktor Karakteristik Wisatawan, faktor Kesadaran akan Manfaat Perjalanan, faktor Keunggulan Destinasi dan faktor Gambaran Perjalanan. Dari 4 variabel yang disertakan dalam proses analisis , 1 faktor tidak dapat dihitung atau diukur karena merupakan faktor Karakteristik Wisatawan yang hanya bisa diklasifikasikan dari segi geografis, demografis, dan psikografis. Dari 3 faktor tersebut akhirnya menghasilkan 2 faktor baru yaitu faktor 2K ( Kesadaran akan Manfaat Perjalanan dan Keunggulan Destinasi) dan Faktor 1G ( Gambaran Perjalanan). Berdasarkan hasil kuesioner kepada wisatawan yang berkunjung di Monumen Nasional Jakarta, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 4 variabel yang ada mengelompokkan 2 faktor baru yaitu faktor 2K ( Kesadaran akan Manfaat Perjalanan dan Keunggulan Destinasi) dan Faktor 1G ( Gambaran Perjalanan).
2. Berdasarkan hasil kuesioner kepada wisatawan yang berkunjung di Monumen Nasional Jakarta, dapat terlihat faktor dominan yang mempengaruhi keputusan berkunjung wisatawan di Monumen Nasional Jakarta. Faktor dominan bisa dilihat dari nilai eigen value yang dimiliki faktor tersebut. Semakin besar nilai
(4)
76
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian dan penyebaran kuesioner di lapangan, peneliti merangkum beberapa saran, diantaranya :
1. Umumnya wisatawan tidak mendapatkan gambaran perjalanan seperti jarak Monumen Nasional Jakarta saat wisatawan mengunjunginya dengan kendaraan pribadi maupun umum. Tidak banyak info di internet yang menjelaskan berapa estimasi jarak dan waktu untuk mencapai Monumen Nasional Jakarta. Sehingga wisatawan di luar Jakarta kurang mendapatkan adanya gambaran perjalanan tersebut. Sebaiknya Pihak pengelola lebih memberi info – info tersebut melalui brosur atau web resmi Monumen Nasional sehingga masyarakat mendapatkan info yang akurat dan terpercaya.
2. Tidak banyak wisatawan yang mengetahui waktu kunjungan Monumen Nasional yang berubah, pihak pengelola Monumen Nasional hanya memberikan informasi tentang waktu kunjungan melalui brosur saja dan brosur hanya bisa didapatkan di Monumen Nasional tersebut. Sebaiknya Pihak pengelolah lebih memberikan informasi yang bisa dilihat masyarakat luas dengan mudah tanpa harus datang terlebih dahulu ke Monumen Nasional, contohnya informasi tersebut dapat di infokan melalui internet.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Christie, Mill Robert. 2000. Tourism The International Bussiness Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.RajaGRafindo Persada.
Dwiyono, Abdurochman (2012) Analisis Keputusan Berkunjung
Wisatawan Domestik Di Saung Angklung Udjo. Skripsi Sarjana
Pariwisata pada FPIPS UPI Bandung (tidak diterbitkan)
Gartner, C William. 1996. Tourism Development: Principle, Processes,
and Politics. Canada. John Willey & Sons,Inc.
Katili, Ekki Husein. 1997. Tugu Nasional “Laporan Pembangunan Cetakan
Kedua 1997”. Jakarta: Pelaksanaan Pembinaan Tugu Nasional. Lestari, Nindya (2013) Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Tamu Dalam Memilih Kupu- Kupu Jimbaran Rooftop Suites & Spa
Hotel, Jimbaran Bali. Skripsi Sarjana Pariwisata pada FPIPS UPI
Bandung (tidak diterbitkan)
Morissan, M.A. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Nyoman ,S Pendit. 2006. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Pitana, I Gede dan Putu,G Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Rusidi. 2002. Pedoman Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPT Penerbitan Ikopin.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Supriyadi, Edi. 2014. SPSS +Amos. Jakarta: In Media
(6)
78
Artikel
______ 2014 “Penataan Monas Agar Lebih Tertib dan Tertata Rapi, Media Jaya Sarana Informasi Pemprov DKI Jakarta, Nomor 02 Tahun 2014
______ 2014 “Gelang Warna Untuk Pengunjung Tugu Monas, Media Jaya Sarana Informasi Pemprov DKI Jakarta, Nomor 02 Tahun 2014
Sumber dari Internet
______ 2015. Monumen Nasional. www.kumpulan.infowisata.html
______ 2015. Monumen Nasional. www.wikipedia.org
______ 2015. Sarana Rekreasi. www.academia.edu
______ 2015. Data Kunjungan Wisatawan ke Destinasi Wisata di Jakarta. www.bphld.jakarta.go.id
______2015. Pengertian presepsi menurut para ahli. www.belajarpsikologi.com
______2015.Data Kunjungan Monumen Nasional Jakarta tahun 2014. http://data.jakarta.go.id
Brosur
______ 2015. Monumen Nasional dan Enjoy Jakarta. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Unit Pengelolahan Monumen Nasional.