Penulisan Hasil Penelitian Pelaksanaan Penelitian

Helgi Patumela, 2015 Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu historiografi. Tahap ini merupakan kegiatan akhir dalam penelitian setelah peneiti mengumpulkan sumber, menilai dan menafsirkan sumber. Dalam tahap historiografi ini penulis harus mengerahkan segala daya pikir dan kemampuannya untuk menuangkan segala hal yang ada dalam penelitiannya sehingga dapat menghasilkan sebuah tulisan yang memiliki standar mutu dan menjaga kebenaran sejarahnya. Penulisan hasil penelitian ini dituangkan dalam sebuah karya tulis yang disebut skripsi dengan judul “Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial –Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000 –2014”. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk kebutuhan akademis pada tingkat sarjana Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Bandung. Dalam penyusunan skripsi ini peneliti menggunakan kerangka tulisan yang disesuaikan dengan buku pedoman karya tulis UPI, sehingga dalam penyusunannya dilakukan secara sistematis atau bertahap yaitu dari Pendahuluan, Kajian Pustaka, Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian berupa Judul Skripsi dan Kesimpulan. Dalam penyusunan laporan penelitian ini, setiap bab memiliki fungsi dan kaitan dengan bab lainnya. Dalam bab I pendahuluan diuraikan latar belakang dari penelitian ini yang dilengkapi dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dalam bab II mengenai kajian pustaka diuraikan mengenai beberapa sumber yang digunakan untuk mengkaji bahan pustka yang dirinci dalam bentuk teori dan konsep-konsepnya tentang masalah yang berhubungan dengan judul skripsi. Kemudian dalam bab III metode penelitian diuraikan bentuk-bentuk tahapan penelitian yang dilakukan dari persiapan penelitian hingga pelaksanaan penelitian di dalamnya juga diuraikan mengenai beberapa tahapan dalam metode historis yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Selanjutnya dalam bab IV berisi mengenai keterangan-keterangan yang di dalamnya membahas permasalahan-permasalah yang telah dirumuskan. Uraian tersebut dilakukan setelah penulis mengumpulkan sumber, menilai dan menafsirkan setiap informasi yang diperoleh baik dari sumber lisan maupun Helgi Patumela, 2015 Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sumber tulisan. Pada bab terakhir yaitu bab V diuraikan mengenai simpulan dan saran yang merupakan jawaan rumusan masalah secara menyeluruh yang menggambarkan pertambangan batu andesit dan dampaknya terhadap kehidupan sosial –ekonomi masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000–2014 dengan pendekatan sosial ekonomi dan saran yang ditujukan pada semua pihak termasuk seluruh komponen yang terkait dan terlibat langsung dengan dunia usaha pertambangan batu Desa Salawangi. Ditambah dengan atribut lainnya dari mulai kata pengantar hingga riwayat hidup. Helgi Patumela, 2015 Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dirumuskan berbagai kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum dibukanya pertambangan batu andesit masyarakat Desa Salawangi menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan perdagangan. Sebagian besar masyarakat Desa Salawangi bermatapencaharian sebagai petani dan sebagiannya lagi menjadi pedagang. Mereka pergi ke kota untuk berjadi agen minyak tanah, namun ketika pemeritah hingga akhirnya pemerintah mengeluarkan satu kebijakan mengenai konversi atau pengalihan sumber energi minyak tanah ke gas konversi. Kebijakan baru yang membuat para pedagang minyak keliling warga perantau terutama masyarakat Desa Salawangi menjadi kehilangan mata pencahariannya. Mereka memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai pedagang minyak tanah keliling dan memilih kembali pulang ke kampung beralih profesi sebagai pekerja di pertambangan buruh tambang dimana pada saat diberlakukannya konversi minyak tanah ke gas sudah dibuka proyek penambangan batu andesit di Desa Salawangi yang menyediakan dan membutuhkan banyak pekerja. 2. Perkembangan pertambangan batu andesit di Desa Salawangi Kabupaten Majalengka terdapat beberapa pihak yang terlibat didalamya, diantaranya pemilik tambang dan buruh tambang yang terdiri dari tukang gali manual dan tukang angkut ke truk serta supplier atau pendukung. Kegiatan penambangan ini seluruhnya memperkerjakan masyarakat Desa Salawangi sendiri dan tidak diperkenanka masyarakat dari luar desa. Itu artinya bahwa proyek penamnangan yang ada di Desa Salawangi sangat melipatkan masyarakatnya untuk merperan aktif dalam mengelola proyek penambngan tersebut. Helgi Patumela, 2015 Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Pertambangan batu andesit di Desa Salawangi dapat menjadi tumpuan hidup masyarakat, karena masyarakat menganggap bahwa sektor pertambangan batu andesit dapat memberikan penghasilan yang mencukupi kebutuhan sehari-hari. Hasil yang diperoleh masyarakat dari sektor pertambangan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan, yang meliputi pakaian, alat elektronik, kendaraan pribadi, renovasi tempat tinggal dan lain-lain. Oleh karena itu masyarakat lebih tertarik untuk bekerja pada sector pertambangan ini, meskipun pekerjaan sebagai penambang mempunyai resiko kecelakaan yang tinggi. Dalam sektor pertambangan masyarakat tidak perlu memiliki latar pendidikan yang tinggi, sebab pada umumnya penambang belajar berdasarkan pengalaman mereka ketika di lapangan. Hal tersebut menyebabkan orang awam sekalipun dapat belajar dengan melihat dan meniru kegiataan yang dilakukan oleh rekannya yang sudah mahir dalam menambang. 4. Kegiatan usaha pertambangan batu andesit memberikan dampak positif dan negatif terhadap kondisi sosial masyarakat Desa Salawangi. Dampak negatifnya adalah kehadiran usaha pertambangan mendatangkan kerusakan terrhadap lingkungan alam. Kerusakan-kerusakan tersebut diantaranya kerusakan bentang alam, penurunan kesuburan tanah, meningkatnya polusi udara dan debu, erosi dan sedimen yang memicu terjadinya longsor, rusaknya jalanan umum oleh lalu lalang truk pengangkut bahan mentahan batu andesit.

II. Saran

1. Disarankan perusahaan sebaiknya mengikuti aturan pemerintah dalam hal legalisasi pertambangan karena walau bagaimanapun juga aktivitas pertambangan yang dilakukan belum mengantongi ijin resmi dari pemerintah, bukan saja yang dipikirkan adalah keuntungan semata, tetapi aktivitas proyek pertambangan harus dilihat secara keseluruhan mengenai dampak-dampak negatif yang ditimbulkan terutama dalam aspek lingkungan.