Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014.

(1)

PERTAMBANGAN BATU ANDESIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SALAWANGI

KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2000-2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Departemen Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia

OLEH

HELGI PATUMELA 0808180

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2000-2014

Oleh Helgi Patumela

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Sejarah

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

©Helgi Patumela

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dicetak ulang, difotocopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis


(3)

PERTAMBANGAN BATU ANDESIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SALAWANGI

KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2000-2014

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Dosen Pembimbing I

Dr. Agus Mulyana, M. Hum. NIP. 19660808 199103 1 002

Dosen Pembimbing II

Drs. Ayi Budi Santosa, M.Si. NIP. 19630311 198901 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI

Dr. Agus Mulyana, M.Hum. NIP. 19660808 199103 1 002


(4)

(5)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi yang berjudul “Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan pertambangan batu andesit dan dampaknya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka sebelum dibukanya pertambangan batu andesit? 2) Bagaimana proses penambangan batu andesit di Salawangi Kabupaten Majalengka pada tahun 2000-2014? 3) Bagaimana keterlibatan dan respon masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka terhadap pertambangan batu andesit? 4) Bagaimana dampak pertambangan terhadap kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka pada tahun 2000-2014?. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode historis yang meliputi empat langkah yaitu heuristic, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pertama heuristik dengan mencari sumber yang relevan baik dari buku, arsip, dokumen-dokumen, maupun internet dan wawancara. Sumber-sumber tersebut kemudin dikritik dengan analisis sumber dan pada langkah yang ketiga diberikan interpretasi. Langkah terakhir dituliskannya hasil kajian pada tahap historiografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan studi literatu. Untuk memperdalam analisis penulis menggunakan pendekatan interdisipliner yaitu kajian ilmu sosial dan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambangan batu andesit di Desa Salawangi berdampak pada sektor lingkungan sosial-ekonomi diantaranya terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal, pendapatan masyarakat meningkat, kehidupan masyarakat lebih sejahtera jika dibandingkan dengan sektor pertanian yang menjadi unggulan dalam mata pencaharian. Sementara dampak negatif yang terjadi pada tingkat lingkungan berupa penyempitan saluran irigasi pesawahan namun kerugian yang dialami masih bisa diatasi dengan memberikan konvensasi ganti rugi. Rekomendasi yang dapat diberikan yakni dengan memanfaatkan sumber daya alam dengan tepat guna dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan secara keseluruhan. Skripsi ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai referensi serta dapat memperkaya khazanah pengetahuan dalam pembelajaran sejarah lokal.


(6)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Thesis entitled "Mining Andesite and Its Impact on Social Life Community Economic Salawangi Majalengka Regency Year 2000-2014". This study aims to describe the development of andesite mining and its impact on social and economic life of society Salawangi Majalengka Regency Year 2000-2014. The problems of this study are 1) What about the socio-economic life of society Salawangi Majalengka regency before the opening of andesite mining? 2) How does the mining process andesite in Salawangi Majalengka regency in 2000-2014? 3) How is the involvement and public response to the mining Salawangi Majalengka District andesite? 4) What is the impact of mining on the socio-economic life of society Salawangi Majalengka regency in 2000-2014 ?. To answer these problems, the author uses historical method which includes four steps, namely heuristic, criticism, interpretation, and historiography. The first heuristic search for relevant sources either from books, records, documents, as well as internet and interview. These sources kemudin criticized by the analysis of the source and the third step is given the interpretation. The final step wrote the study results at this stage of historiography. Data collection techniques used were interviews and studies Literatu. To deepen the analysis the authors use an interdisciplinary approach is the study of social sciences and economics. The results showed that the andesite mining in the village Salawangi impact on the socio-economic environment sectors including opening of jobs for local communities, people's income increases, people's lives more prosperous when compared with the agricultural sector were seeded in livelihood. While the negative impacts on the environment in the form of a narrowing of the rate of irrigation channels paddies but losses can still be overcome by giving konvensasi compensation. Recommendations can be given that by exploiting natural resources appropriate to pay attention to environmental aspects as a whole. This thesis is also expected to be used as a reference and can enrich knowledge in learning local history.


(7)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ………... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ……….. iv

DAFTAR TABEL ……….. vii

DAFTAR GAMBAR ………. vii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………... 1

1.2Rumusan Masalah………. 7

1.3 Tujuan Penelitian ………. 7

1.4Manfaat Penelitian ……… 8

1.5 Struktur Organisasi Skripsi ………... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1Pertambangan ………... 10

2.1.1 Jenis Pertambangan………. 13

2.1.2 Penggolongan dan Jenis Bahan Galian Industri Pertambangan ………. 14

2.1.3 Azas dan Tujuan dari Pengelolaan Pertambangan ………. 15

2.2Kebijakan Pemerintah Tentang Industri Pertambangan………... 18

2.2.1 AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup) ………... 22

2.2.2 Corporate Social Responsibility (CSR) ……….. 24

2.3Perubahan Sosial-Ekonomi………. 31

2.3.1 Perubahan Sosial ………... 31

2.3.2 Perubahan Ekonomi ……… 39

2.4 Penelitian Terdahulu………... 41


(8)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.4.2 Jurnal ……….. 43

2.4.3 Buku ………... 45

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian………... 48

3.1.1 Pemilihan dan Pengajuan Tema Penelitian……… 48

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian ………... 49

3.1.3 Mengurus Perizinan ………... 49

3.1.4 Mempersiapkan Perlengkapan Penelitian .………. 50

3.1.5 Proses Bimbingan ……….. 50

3.2Pelaksanaan Penenlitian………. 51

3.2.1 Heuristik (Pengumpulan Sumber)………... 51

3.2.2 Kritik Sumber………. 53

3.2.3 Penafsiran Sumber (Interpretasi)……....………... 55

3.2.4 Penulisan Hasil Penelitian (Historiografi)………. 56

BAB IV. PERTAMBANGAN BATU ANDESIT DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL–EKONOMI MASYARAKAT SALAWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2000-2014 4.1 Gambaran Umum Desa Salawangi ………... 58

4.1.1 Kondisi Fisik dan Administrasi Desa Salawangi ……... 58

4.1.2 Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Sebelum Dibukanya Pertambangan Batu Andesit………... 62

4.2 Perkembangan Pertambangan Batu Andesit di Salawangi Kabupaten Majalengka ………... 63

4.2.1 Latar Belakang Pendirian Pertambangan Batu Andesit………. 63

4.2.2 Eksplorasi Awal ………...………... 66


(9)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.2.4 Permasalahan-permasalahan yang Muncul Dalam Industri

Pertambangan Batu Andesit ……….. 72

4.3 Keterlibatan dan Respon Masyarakat Salawangi Terhadap Pertambangan Batu Andesit ………. 74

4.3.1 Tenaga Pertambangan ………..……….. 75

4.3.2 Keterlibatan Masyarakat Desa Salawangi Sebagai Pemilik………... 76

4.3.3 Keterlibatan Masyarakat Desa Salawangi Sebagai Ekonomi Pendukung……….. 76

4.3.4 Respon Masyarakat Terhadap Pertambangan Batu Andesit ……… 79

4.4 Dampak Ekonomi ……… 83

4.4.1 Perubahan Mata Pencaharian ….………..……….. 83

4.4.2 Perubahan Pendapatan ………... 84

4.5 Dampak Sosial ………. 85

4.5.1 Pola Interaksi Sesama Warga dan Pendatang………..………... 85

4.5.2 Konflik dan Persaingan Di Masyarakat ………. 86

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan……….... 89

5.2 Saran ………. 90

DAFTAR PUSTAKA………. 92 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar gaji ………. 75

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Peta Wilayah Desa Salawangi………. 59 Gambar 4.2 Peta Wilayah Pertambangan Batu Andesit Desa Salawangi .…. 66


(11)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan adalah semua jenis perubahan yang dilakukan melalui upaya-upaya secara sadar dan terencana. Konsepsi pembangunan sesungguhnya tidak perlu dihubungkan dengan aspek-aspek spasial. Pembangunan yang sering dirumuskan melalui kebijakan ekonomi dalam segala hal membuktikan keberhasilan. Hal ini antara lain dapat dilukiskan di negara-negara Singapura, Hongkong, Australia dan negara-negara maju lainnya. Kebijakan ekonomi di negara-negara tersebut umumnya dirumuskan secara konseptual dengan melibatkan pertimbangan dari aspek sosial lingkungan serta didukung mekanisme politik yang bertanggung jawab sehingga setiap kebijakan ekonomi dapat diuraikan kembali secara transparan, adil dan memenuhi kaidah-kaidah perencanaan.

Dalam aspek sosial, bukan saja aspirasi masyarakat ikut dipertimbangkan tetapi juga keberadaan lembaga-lembaga sosial (social capital) juga ikut dipelihara bahkan fungsinya ditingkatkan. Sementara dalam aspek lingkungan, aspek fungsi kelestarian natural capital juga sangat diperhatikan demi kepentingan umat manusia. Dari semua itu, yang terpenting pengambilan keputusan juga berjalan sangat bersih dari beragam prilaku lobi yang bernuansa kekurangan (moral hazard) yang dipenuhi kepentingan tertentu (vested interest) dari keuntungan semata (rent seeking). Demikianlah, hasil-hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat secara adil melintasi batas ruang (inter-region) dan waktu (inter-generation). Implikasinya kajian aspek spasial menjadi kurang relevan dalam keadaan empirik yang telah dilukiskan di atas (https://profsyamsiah.wordpress.com/2009/03/19/pengertian-pembangunan/).

Sedangkan menurut Soerjono Soekanto (1990, hlm. 454), Pembangunan merupakan suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Pembangunan memiliki 2 (dua)


(12)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagian, yaitu : (1). Tujuan Umum Pembangun adalah suatu proyeksi terjauh dari harapan-harapan dan ide-ide manusia, komponen-komponen dari yang terbaik atau masyarakat ideal terbaik yang dapat dibayangkan. (2). Tujuan Khusus Pembangunan ialah tujuan jangka pendek, pada tujuan jangka pendek biasanya yang dipilih sebagai tingkat pencapaian sasaran dari suatu program tertentu.

Dalam menopang pembangunan, Indonesia memiliki modal yang cukup besar sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, salah satunya jenis tambang, yakni minyak bumi pernah menjadikan negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar, sehingga pada saat itu target pertumbuhan ekonomi pembangunan Indonesia berani ditetapkan sebesar 7,5 % (masa Repelita II). Meskipun saat ini minyak bumi tidak lagi menjadi primadona dan andalan komoditi ekspor Indonesia, namun Indonesia masih banyak memiliki hasil tambang yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai salah satu sumber devisa negara. Selain minyak bumi Indonesia juga memiliki hasil tambang lain seperti biji besi, timah, tembaga, batu bara, gas bumi dan lain-lain (www.anggisaputra.blogspot.com_2015_03_0)

Negara Indonesia memiliki kandungan sumber daya energi yang besar, identik dengan kemakmuran. Logikanya sederhana, kekayaan alam tersebut akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan berbagai infrastruktur akan berjalan pesat dan pengentasan kemiskinan dapat terwujud karena ditopang devisa dari hasil penjualan kekayaan alam dan produk industri. Masyarakat akan dengan mudah mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan yang memadai. Hasilnya, sumber daya manusia berkualitas yang dihasilkan akan semakin memperkuat daya saing internasional dan kemandirian negara tersebut.

Sumber daya alam hasil penambangan negara Indonesia memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis industri pertambangan termasuk bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein. Industri tambang pemanfaatannya banyak dirasakan.


(13)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pertambangan merupakan industri yang diandalkan pemerintah Indonesia dalam mendatangkan sumber devisa dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk itu keberadaanya industri pertambangan harus dikelola dengan benar disamping setiap industri pertambangan itu sendiri selalu berurusan dengan masalah lingkungan dan tidak akan lepas dari eksplorasi, eksploitasi, pengelolaan/pemurnian pengangkutan mineral/bahan tambang.

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki potensi pertambangan yang sangat besar, bukan hanya untuk kebutuhan dalam negeri sendiri tetapi juga dimanfaatkan dunia internasional. Indonesia dikenal negara yang kaya akan kandungan mineral. Secara regional Indonesia berada pada posisi tumbukan dua lempeng besar, yaitu Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia. Akibat tumbukan kedua lempeng tersebut telah menempatkan Indonesia sebagai negara yang rawan bencana, namun akibat adanya pergerakan lempeng tersebut menghasilkan tatanan tektonik yang lengkap tidak hanya berdampak terhadap kerugian ekosistem, konsisi geologi tersebut mendukung kondisi pembentukan mineralisasi berbagai sumber daya mineral atau bahan galian berharga. Sumber daya pertambangan merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui maka dari itu kegiatan pertambangan harus berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Melimpahnya kekayaan sumber daya pertambangan tersebut pemerintah mengatur regulasinya dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 1967 yang kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Secara substansi terdapat perbedaan mendasar antara kedua Undang-Undang tersebut yaitu dalam penggolongan bahan galian, dan sistem pengelolaannya. Penggolongan bahan galian dalam Undang-Undang No.4 Tahun 2009 diatur berdasarkan pada kelompok usaha pertambangan yaitu pertambangan mineral dan batubara. Pertambangan mineral digolongkan menjadi empat jenis yaitu pertambangan mineral radioaktif, mineral logam, mineral bukan logam dan pertambangan batuan.

Seiring datangnya era otonomi daerah dan diterapkannya Undang-Undang Nomor. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah maka setiap daerah menurut paparannya memiliki hak untuk mengelola sendiri segala urusan pemerintahannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di daerahnya. Maka pemerintah daerah


(14)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

juga memiliki kewenangan dalam mengelola segala sumber daya alam yang dimiliki daerahnya dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat, karena otonomi daerah pada prinsipnya bertujuan untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menggalakkan prakarsa dan peran serta aktif masyarakat serta peningkatan pendayagunaan potensi daerah secara optimal dan terpadu secara nyata, dinamis dan bertanggung jawab.

Diterapkannya otonomi daerah menjadi bagian yang penting, daerah memiliki kewenangan untuk memanfaatkan segala sumber daya yang ada di wilayahnya, termasuk pemanfaatan dan pengelolaan pertambangan, segala hal yang berkaitan dengan pengendalian bahan galian mulai dari penerbitan izin sampai dengan pengawasan dan pengendalian berada di tangan pemerintah daerah kabupaten atau kota. Adanya penyerahan urusan pertambangan kepada daerah mendorong tumbuh kembang dan bergairahnya investasi di bidang pertambangan.

Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi sumber daya pertambangan cukup besar. Potensi pertambangan dengan kekayaan kandungan alamnya yang berupa emas, pasir, batu kapur, batuan andesit, granit, dan lain-lain tersebar luas di beberapa daerah kabupaten. Salah satu wilayah yang memiliki potensi pertambangan yang cukup besar berada di Desa Salawangi Kabupaten Majalengka berupa bahan galian batu andesit/granit yang dikategorikan termasuk ke dalam golongan C.

Batu andesit adalah batuan beku yang berasal dari produk gunung api. Hasil olahan batu andesit dapat berupa bahan bangunan seperti perhiasan dinding, gapura rumah dan lain sebagainya sekarang banyak dipergunakan sebagai perlengkapan artistik perumahan, gedung dan lainnya. Batu andesit disamping memiliki nilai ekonomi tinggi, penggunaan batu andesit kini sudah mulai terkenal di masyarakat karena kemudahannya diterapkan pada bangunan-bangunan minimalis mampu membuat struktur bangunan lebih kokoh dan menimbulkan kesan dingin yang sangat kuat. Jenis batu andesit ini juga banyak digunakan pada bangunan-bangunan hotel berbintang serta pada gedung-gedung mewah yang diterapkan pada dinding, pagar, lantai pada taman, bibir kolam sampai pada garasi. Keunikannya batu andesit kini banyak digunakan, warna abu-abu yang


(15)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimiliki batu andesit ini jika dipadukan dengan hijaunya tumbuhan bisa memberikan nuansa sejuk dan alami.

Namun demikian, pengelolaan dan aktivitas pertambangan yang dilakukan pada dasarnya semua memberikan pengaruh yang cukup besar pada komponen-komponen wilayah makro maupun mikro. Salah satu diantaranya adalah mengenai lingkungan ekosistem karena kegiatan pertambangan dengan komponen-komponen pendukung lainnya tidak dapat dipisahkan. Masing-masing saling memberikan pengaruh timbal balik. Pertambangan sering tidak mengindahkan faktor lingkungan sehingga dampak negatif lebih banyak ditemui ketimbang positifnya.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti, kegiatan pertambangan batu andesit di Desa Salawangi banyak memberikan keragaman pengaruh yang ditimbulkannya, baik positif maupun negatif jika dilihat dari aspek lingkungan sosial dan ekonomi masyarakatnya. Dampak positif yang terjadi salah satu diantaranya kegiatan pertambangan batu tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan baru dengan memberikan kesempatan bekerja kepada masyarakat setempat maupun luar daerah baik yang bekerja baik sebagai tenaga operator alat-alat berat misalnya backhoe, pengangkut batu, tenaga supir maupun yang lainnya. Selain itu pendapatan masyarakat pun terbantu dengan adanya sistem sewa tanah milik penduduk sekitar pertambangan yang kerap disewakan kepada produsen atau pemilik proyek sebagai mess pegawai. Keberadaan pertambangan juga telah merangsang tumbuhnya berbagai usaha kecil warga setempat terutama pada sektor perdagangan barang-barang konsumsi maupun jasa seperti warung nasi, warung, jasa transportasi ojek dan lain-lain. Hasil produksi tambang pun dapat digunakan untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun pasar internasional, sehingga hasil ekspor tambang tersebut dapat meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi negara. Industri pertambangan juga dapat menarik investasi asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Aktivitas pertambangan batu lebih banyak mendatangkan dampak negatifnya, maka dari setiap usaha pertambangan harus memiliki tanggung jawab sosial dengan menerapkan sistem CSR (Corporate Social Responsibilty). CSR mencakup kontribusi secara ekonomi dan sosial yang akan berdampak pada


(16)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penguatan lingkungan sosial masyarakat tidak hanya untuk karyawan perusahaan tersebut tetapi bagi masyarakat sekitar dimana perusahaan itu beroperasi. Program tersebut merupakan upaya pertanggungjawaban perusahaan kepada masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk pungutan. Pungutan dana CSR tersebut masuk pada retribusi eksploitasi galian C untuk menambah PAD, sedangkan alokasinya direncanakan dan dilaksanakan selaras dengan program pemerintah daerah setempat. CSR juga ada yang diberikan langsung kepada masyarakat di sekitar pertambangan berupa perbaikan sarana jalan atau membantu pembangunan infrastruktur-infrastruktur lainnya dengan cara memberikan bantuan dana langsung.

Kegiatan pertambangan kerap menimbulkan beberapa masalah yang berupa dampak negatif. Begitu pula yang terjadi dengan aktivitas penambangan di desa Salawangi Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka. Perubahan kontur tanah dan lahan berupa perbukitan menjadi cekung/berlubang cukup besar karena proses penggalian dikhawatirkan dapat menimbulkan bahaya longsor. Disamping itu terjadinya kesuburan lahan terutama area pesawahan dan kebun-kebun milik petani menurut warga setempat banyak hasil produksinya menjadi turun dan kualitasnya berkurang. Udara di areal pertambangan dipenuhi partikel debu sangat mengganggu pernapasan disamping kebisingan pengoperasian alat-alat berat seperti backhoe, pengeboran batu dan lain-lainnya.

Penurunan kualitas jalan (kerusakan jalan) sebagai fasilitas umum yang diakibatkan oleh aktivitas mobil-mobil pengangkut batu dengan bobot berlebihan memberi andil pula bagi dampak negatif lainnya. Ketidakseimbangan antara kondisi jalan yang ada dengan beban mobil truk pengangkut batuan serta dilalui padatnya volume kendaraan yang lalu lalang setiap hari membuat jalan sebagai urat nadi perekonomian masyarakat terganggu apalagi pengoperasian truk-truk besar pengangkut pertambangan itu berlangsung hampir 10 jam.

Berdasarkan fakta yang peneliti lakukan dan dideskripsikan di atas maka usaha pertambangan banyak menimbulkan masalah yang kompleks tidak hanya berupa pengaruh positif dan negatif terhadap lingkungan ekosistemnya tetapi menimbulkan juga dampak lain terhadap aspek sosial-ekonomi masyarakat desa tersebut. Untuk itu peneliti tertarik mengaplikasikan dalam sebuah skripsi yang


(17)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berjudul “Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial–Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000–2014”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah utama yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Perkembangan Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka pada tahun 200-2014?

Untuk memudahkan dan mengarahkan dalam pembahasan, penulis mengidentifikasikan beberapa permasalahan dalam bentuk pertanyaan berikut: 1. Bagaimana kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Salawangi Kabupaten

Majalengka sebelum dibukanya pabrik pengolahan batu andesit?

2. Bagaimana proses penambangan batu andesit di Salawangi Kabupaten Majalengka pada tahun 2000-2014?

3. Bagaimana keterlibatan dan respon masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka terhadap pertambangan batu andesit?

4. Bagaimana dampak pertambangan terhadap kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka pada tahun 2000-2014?

1.3 Tujuan Penelitian

Berikut ini beberapa tujuan penelitian yang penulis lakukan ;

1. Untuk mendeskripsikan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka sebelum dibukanya pertambangan batu andesit? 2. Untuk mendeskripsikan proses penambangan batu andesit di Salawangi

Kabupaten Majalengka pada tahun 2000-2014?

3. Untuk mendeskripsikan keterlibatan dan respon masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka terhadap pertambangan batu andesit?

4. Untuk mendeskripsikan dampak pertambangan terhadap kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka pada tahun 2000-2014?


(18)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

Dalam penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengaplikasikan teori-teori yang didapat selama perkuliahan untuk menarik sebuah kesimpulan dari suatu permasalahan yang ditemukan, serta dapat dipertanggungjawabkan secara objektif dan ilmiah dalam kehidupan praktis.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian dampak pertambangan batu andesit pada lingkungan sosial-ekonomi mayarakat di Desa Salawangi Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka adalah memberikan umpan balik kepada para pembuat kebijakan dan dinas terkait.

1.5 Struktur Organisasi Skripsi

Hasil dari penelitian akan disusun ke dalam lima bab yang terdiri dari Pendahuluan, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, Pembahasan, dan Kesimpulan. Adapun fungsi dari pembagian ini bertujuan memudahkan penulisan dan sistematisasi dalam memahami penulisan.

Bab I Pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang di dalamnya berisi penjelasan mengapa masalah tersebut diteliti dan penting untuk diteliti, serta mengenai identifikasi pemilihan masalah tersebut sebagai judul. Pada bab ini juga berisi pembatasan dan perumusan yang disajikan dalam bentuk pertanyaan untuk mempermudah peneliti mengkaji dan mengarahkan pembahasan, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka merupakan tinjauan kepustakaan dan kajian teoritis dari berbagai referensi yang berhubungan dengan Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial–Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014.

Bab III Metode Penelitian dalam bab ini peneliti memaparkan mengenai metode atau cara-cara akan dilaksanakan dalam melakukan penelitian. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode historis dan teknik yang digunakan adalah teknik wawancara serta studi literatur.


(19)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab IV Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial–Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000– 2014, bab ini merupakan isi utama dari tulisan sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada rumusan dan batasan masalah.

Bab V Simpulan dan Saran, mengemukakan kesimpulan yang merupakan jawaban serta analisis penulis terhadap masalah-masalah secara keseluruhan yang merupakan hasil dari penelitian. Hasil akhir ini merupakan hasil penelitian serta interpretasi penulis mengenai inti dari pembahasan. Pada bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan yang didapatkan setelah mengkaji permasalahan yang telah diajukan sebelumnya.


(20)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan secara terperinci mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan penelitian skripsi berjudul “Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial–Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun

2000–2014”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah atau metode historis. Adapun yang dimaksud dengan metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau dan hasilnya berupa rekonstruksi imjinatif atau historigrafi (Gottschalk, 1985, hlm. 32). Pengkajian permasalahan dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan interdisipliner, yaitu pendekatan yang dilakukan dalam proses pemecahan suatu masalah dengan menggunakan pendekatan ilmu yang masih satu rumpun dan masih saling berkaitan. Menurut Ismaun (2005, hlm. 198) penggunaan pendekatan interdisipliner maksudnya adalah dalam menganalisis berbagai peristiwa atau fenomena masa lalu, sejarah dapat menggunakan konsep-konsep dalam ilmu sosial tertentu yang sesuai dengan pokok kajiannya.

Berikut langkah-langkah dalam metode historis yang dilakukan penulis ketika melakukan penelitian sejarah sebagai berikut (Sjamsuddin, 2007, hlm. 85-156)

1. Heuristik, merupakan sebuah tahapan atau kegiatan untuk merumuskan atau menghimpun sumber, data dan informasi mengenai masalah yang diangkat, baik yang tertulis maupun tidak tertulis (dokumen atau artefak) yang disesuaikan dengan jenis sejarah yang akan ditulis (Kuntowijoyo, 1995, hlm. 94). Heuristik berfungsi sebagai salah satu tahap awal dalam penulisan sejarah seperti mencari, menemukan dan mengumpulkan fakta-fakta atau


(21)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sumber-sumber yang berhubungan dengan dampak keberadaan pertambangan batu andesit terhadap masyarakat Desa Salawangi Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka. Dalam hal ini penulis melakukan pencarian data-data yang berhubungan dengan permasalahan penelitian berupa sumber tertulis maupun sumber lisan. Sumber-sumber tertulis berupa buku-buku yang relevan, artikel-artikel serta dokumen-dokumen yang diterbitkan ataupun tidak termasuk dari media internet, sedangkan lisan berupa hasil wawancara dengan beberapa responden.

2. Kritik Sumber, yaitu tahap kedua dalam penulisan sejarah yang didasari oleh etos ilmiah yang menginginkan, menemukan, atau mendekati kebenaran (Bernsheim dalam Ismaun, 2005, hlm. 50). Tujuan yang hendak dicapai dalam tahap ini adalah untuk dapat memilih sumber yang relevan dengan masalah yang dikaji dan membandingkan data-data yang diperoleh dari sumber-sumber primer maupun sekunder dan disesuaikan dengan atau judul penulisan skripsi

3. Historiografi atau penulisan sejarah, dalam Sjamsuddin (2007, hlm.155-156) yang tercakup dalam hal ini adalah penafsiran (interpretasi), penjelasan (eksplanasi), dan penyajiannya. Namun Ismaun (2005, hlm. 50) membedakan sub bagian tersendiri bagi proses penafsiran (intepretasi) dan historiografi. Bagi Ismaun, interpretasi merupakan proses untuk menafsirkan fakta-fakta sejarah serta proses penyusunannya yang menyangkut seleksi sejarah. Fakta sejarah yang tertulis temukan tersebut kemudian dihubungkan dengan konsep yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji yaitu mengenai dampak keberadaan dari usaha pertambangan terhadap masyarakat Salawangi Kecamatan Bantarujeg. Dalam melaksanakan penelitian sejarah terdapat 5 (lima) tahapan yang harus dilakukan (Kuntowijoyo, 2003, hlm. 62) yaitu:

1. Pemilihan topik 2. Pengumpulan


(22)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Interpretasi

5. Penulisan

Untuk merekonstruksi sumber sejarah yang diperlukan dalam penelitian skripsi ini adalah dengan cara mengumpulkan data-data/sumber-sumber yang relevan yakni mendapatkan informasi dari buku ataupun dokumen yang berkaitan dengan permasalahan serta dilengkapi juga wawancara dengan narasumber yang kompeten dengan permasalahan yang penulis kaji. Wawancara dengan narasumber diperlukan oleh penulis akan lebih tepat jika menggunakan pedoman wawancara karena buku-buku sumber yang membahas tentang pertambangan batu andesit secara khusus belum ada yang membuatnya. Untuk mempertajam analisis penelitian ini, penulis juga menggunakan pendekatan dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis mencoba untuk memaparkan beberapa langkah yang penulis tempuh agar dapat menjadi karya tulis ilmiah yang sesuai dengan pedoman keilmuan. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh penulis meliputi persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan tentunya hasil laporan selama berlangsungnya penelitian.

3.1 Pesiapan Penelitian

Sebelum penulis melakukan penelitian, terdapat beberapa hal yang penulis persiapkan untuk dilakukan pada tahapan ini. Langkah pertama adalah penentuan metode dan teknik pengumpulan data-data yang akan digunakan. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi studi literatur, serta wawancara kepada para pelaku.

3.1.1 Pemilihan dan Pengajuan Tema Penelitian

Pada tahap awal dalam menentukan tema penelitian, penulis melakukan beberapa kegiatan seperti membaca literatur dan melakukan survei ke tempat yang akan diobservasi yaitu Desa Salawangi Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka. Setelah melakukan survei dan mendapatkan beberapa temuan menarik berupa obyek lingkungan mengenai usaha pertambangan bahan galian


(23)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

batu andesit yang dilakukan warga serta bertemu dengan beberapa orang yang dapat dijadikan sebagai sumber primer, maka penulis dapat mengambil bahan tersebut sebagai sumber tema utama untuk dijadikan dasar penelitian dan akhirnya penulis memperoleh tema mengenai dampak pertambangan batu andesit terhadap masyarakat Salawangi Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka tahun 2000–2014 (kajian sosial ekonomi).

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian

Pada tahapan ini merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan sebelum melakukan penelitian serta penyusunan laporan penelitian. Rancangan penelitian ini merupakan kerangka dasar yang dijadikan acuan dalam melakukan proses penelitian. Selanjutnya penulis mulai untuk mengumpulkan data dan fakta mengenai permasalahan yang akan dikaji. Penulis juga melakukan pencarian buku-buku yang berhubungan dengan tema permasalahan dan melakukan wawancara sebagai sumber data. Setelah memperoleh data dan fakta yang sesuai dengan permasalahan yang akan dikaji, rancangan penelitian ini kemudian dituangkan dalam bentuk proposal skripsi. Dan penyusunan sistematika proposal rencana skripsi mencakup:

a. Judul Penelitian

b. Latar Belakang Masalah

c. Rumusan dan Pembatasan Masalah Penelitian d. Tujuan dan Manfaat Penelitian

e. Tinjauan Pustaka f. Metode Penelitian g. Teknik Penelitian h. Sistematika Penulisan

3.1.3 Mengurus Perizinan

Mengurus masalah perizinan diperlukan untuk membantu kelancaran proses penelitian. Perizinan yang dimaksud oleh penulis adalah yang berbentuk surat pengantar kepada personal maupun instansi yang terkait dengan penelitian. Surat


(24)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini dibuat sebagai bukti yang dapat memperjelas serta memperkuat bahwa penulis merupakan salah satu mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Universitas Pendidikan Indonesia Bandung yang sedang melakukan penelitian skripsi. Legalitas dan keabsahan surat ini telah ditandangani oleh pihak lembaga dalam hal ini Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, sebagai salah satu bentuk rekomendasi surat izin penelitian tersebut ditujukan kepada:

1. Kepala Desa Sawalangi Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka Pimpinan/Pengelola Usaha Pertambangan Batu Andesit Desa Sawalangi Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.

3.1.4 Mempersiapkan Perlengkapan Penelitian

Salah satu aspek penting yang berguna untuk kelancaran proses penelitian adalah menyiapkan perlengkapan penelitian. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang diharapkan maka perlengkapan penelitian harus disiapkan sebaik mungkin. Dan perlengkapan penelitian yang dibutuhkan selama proses penelitian, antara lain:

1. Surat izin dari Dekan FPIPS UPI Bandung 2. Instrumen wawancara

3. Kamera foto 4. Alat perekam

5. Alat-alat pendukung lainnya

3.1.5 Proses Bimbingan

Setelah melakukan penelitian, diperlukan pula proses bimbingan. Yang dimaksud dengan bimbingan adalah proses konsultasi hasil laporan penelitian yang dilakukan penulis dengan pembimbing I dan pembimbing II. Proses bimbingan ini diperlukan sebagai langkah yang tepat di dalam penyusunan laporan penelitian karena dengan proses bimbingan penulis dapat berdiskusi


(25)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai masalah yang didapatkan dari hasil penelitian di lapangan dan akan dilakukan secara berkesinambungan.

Hal tersebut dilakukan dengan harapan hasil yang dicapai dalam proses penelitian akan mencapai hasil maksimal. Proses bimbingan diperlukan dalam proses penelitian sebagai upaya untuk berdiskusi, berkonsultasi, memberi arahan dalam membantu penulis untuk memecahkan masalah yang dihadapi selain itu bimbingan sangat diperlukan sebagai upaya yang bermanfaat untuk penyempurnaan kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis.

3.2 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian merupakan kegiatan utama dalam rangkaian penelitian yang dilakukan. Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.2.1 Heuristik (Pengumpulan Sumber)

Langkah awal yang dilakukan oleh penulis pada tahap ini yaitu melakukan proses pencarian dan pengumpulan sumber sejarah yang relevan dan berhubungan dengan permasalahan penelitian baik yang berbentuk sumber tulisan maupun sumber lisan.

1. Sumber Tertulis

Pada tahap ini peneliti mencari dan mengumpulkan berbagai sumber tertulis berupa buku-buku, artikel, dokumen yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Hal ini dilakukan karena dalam melakukan proses penelitian, penulis menggunakan teknik studi literatur sebagai salah satu teknik dalam pengumpulan data. Dalam proses ini, penulis mengunjungi perpustkaan Universitas Pendidikan Indonesia, penulis mencari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian sejarah mengenai perubahan sosial serta mengenai usaha pertambangan.


(26)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu dalam mencari sumber tertulis, peneliti juga mengunjungi beberapa toko buku Seperti Toga Mas, Mitra Ahma dan Bandung Book Center Bandung. Penulis menemukan buku mengenai mengenai pertambangan dan usaha pengelohannya serta buku yang berisi tentang masalah perubahan sosial.

2. Sumber Lisan

Pengumpulan sumber lisan dilakukan oleh penulisan dengan mencari narasumber yang dianggap relevan dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini. Proses mencari narasumber tersebut dilakukan dengan cara mendatangi instansi terkait seperti Bapak Satebi, S.I.P sebagai Sekretaris Desa Salawangi yang bisa memberikan informasi tentang usaha pertambangan batu andesit. Langkah berikutnya penulis mendatangi Bapak Oyo Yahya belaiu sebagai sesepuh Desa Salawangi yang mewakili warga masyarakat Salawangi kemudian Bapak Junaedi sebagai pengelola proyek penambangan serta Bapak Iman sebagai pemilik pabrik pengolahan batu andesit maupun pekerjanya serta tokoh masyarakat setempat.

Untuk mengumpulkan sumber lisan, penulis menggunakan teknik wawancara. Adapun proses wawancara yang dilakukan pernulis kepada nara sumber yang sudah penulis sampaikan di atas adalah wawancara langsung dengan mendatangi tempat tinggal para narasumber. Teknik wawancara secara individual dipilih karena narasumber satu dengan yang lainnya berbeda kesibukannya. Pada umumnya pelasanaan wawancara dibedakan menjadi dua jenis yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tak terstruktur. Wawancara berstruktur yaitu suatu tanya jawab yang semua pertanyaan telah dirumuskan sebelunya dengan cermat atau biasanya secara tertulis. Jadi, ketika wawancara berlangsung dengan responden, daftar pertanyaan telah disusun. Wawancara berstruktur ini tidak memberikan kebebasan berpendapat bagi responden. Sedangkan wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang tidak mempunyai persiapan sebelumnya dari suatu daftar pertanyaan dengan susunan kata-kata dan tidak beruntun tapi tetap harus dipatuhi peneliti (Koentjoroninggrat, 1994, hal. 138)


(27)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik wawancara yang digunakan penulis dalam penelitian ini merupakan gabungan antara wawancara berstruktur dan tak berstruktur. Wawancara dilakukan secara individual, yaitu dilakukan berdua anta pelaku atau saksi dengan penulis. Sebelum wawancara dilaksanakan, penulis menyusun daftar pertanyaan terlebih dahulu. Daftar pertanyaan tersebut dijabarkan secara garis besar. Dalam pelaksanannya, pertanyaan tersebut diatur dan diarahkan sehingga pembicaraan berjalan sesusi dengan pokok permasalahan.apabila informasi yang diberikan narasumber kurang jelas, penulis mengajukan kembali pertanyaan yang masih terdapat dalam kerangka pertanyaan besar. Pertanyaan-pertanyaan itu diberikan dengan tujuan untuk membantu narasumber dalam mengingat kembali peristiwa sehingga informasi menjadi lebih lengkap. Penggunaan wawancara sebagai teknik dalam memperoleh data, didasarkan karena sumber tertulis mengenai dampak usaha pertambangan batu andesit masyarakat Salawangi Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.

3.2.2 Kritik Sumber

Kritik sumber merupakan tahapan kedua pada skripsi ini, dalam tahap ini data-data yang telah didapatkan baik tertulis, lisan maupun dokumen disaring dan dipilih untuk menilai dan menyelidiki keobjektifannya. Fungsi kritik sumber ini erat kaitannya dengan tujuan sejarawan itu dalam rangka mencari kebenaran (truth) (Sjamsuddin, 2007, hlm. 131). Dengan kritik ini akan memudahkan penulisan karya ilmiah yang objektif dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Lucey dalam (Sjamsuddin, 2007, hlm. 133) menjelaskan lima pertanyaan yang harus digunakan untuk mendapatkan kejelasan keamanan sumber-sumber tersebut, diantaranya:

1. Siapa yang mengatakan itu?

2. Apakah dengan satu atau cara lain kesaksian itu telah diubah?


(28)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Apakah yang memberikan kesaksian itu seorang saksi mata yang kompeten, apakah ia mengetahui fakta itu?

5. Apakah saksi itu yang mengatakan sebenarnya dan memberikan kepada kita fakta yang diketahui itu?

Adapun kritik yang dilakukan dalam penelitian ini, terbagi ke dalam dua tahap, yaitu kritik eksternal dan internal.

3.2.2.1Kritik Eksternal

Kritik eksternal dilakukan guna menilai kelayakan sumber sebelum mengkaji isi sumber tersebut karena secara sederhana kritik eksternal dapat diartikan sebagai pengujian terhadap aspek-aspek terluar dari suatu sumber sejarah (Sjamsuddin, 2007, hlm. 133). Oleh karena itu kritik eksternal pada dasarnya menitikberatkan pada pengujian otensitas dan integritas sumber baik berupa sumber lisan maupun tulisan. Terhadap sumber tulisan yang berupa buku kritik eksternal dilakukan dengan mengklasifikasikan penulisnya dari aspek latar belakang, tahun terbit dan siapa yang menerbitkannya dengan kriteria tersebut penulis dapat menentukan apakah sumber tertulis tersebut layak digunakan sebagai acuan dalam penulisan skripsi.

Dalam melakukan kritik eksternal, penulis melakukannya baik pada sumber tertulis maupun sumber lisan. Penulis melakukan pemilihan buku-buku yang dianggap relevan dengan permasalahan yang dikaji yaitu dengan melakukan uji kelayakan dengan cara verifikasi dan pengklasifikasian buku. Hal ini dilakukan dengan cara memeriksa identitas buku seperti siapa pengarangnya, dimana dan tahun berapa buku tersebut diterbitkan dan penerbit mana yang menerbitkan buku tersebut.

Salah satu contohnya penulis melakukan kritik sumber terhadap buku yang berjudul “Pengelolaan Tambang Berkelanjutan” karangan Dr. Arif Zulkifli, S.T., M.M. Dalam buku tersebut secara gamblang menjelaskan tentang sejarah pengelolaan tambang, pertambangan, masalah pengelolaan tambang, pertambangan berkelanjutan, reklamasi pascatambang, manajemen konflik, asuransi lingkungan, dan Corporate Social


(29)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Responsibility. Indikator untuk mencapai green minning atau pertambangan hijau. Tahap-tahap pertambangan seperti penyelidikan umum, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan, penjualan dan kegiatan pascatambang perlu ditambahkan indikator lingkungan agar mengarah pada upaya pengelolaan tambang berkelanjutan. Solusi-solusi pertambangan di era otonomi daerah seperti sekarang dan pertambangan menjadi bagian dari masyarakat agar pertambangan memberikan pengaruh positif bagi lingkungannya.

Adapun dalam melakukan kritik terhadap sumber lisan, dilakukan dengan mempertimbangkan usia narasumber, kedudukan, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal dan keberadaannya pada tahun 2000-2014. Proses ini dilakukan karena semua data yang diperoleh baik dari sumber lisan maupun tulisan tingkat kebenarannya tidak sama.

3.2.2.2Kritik Internal

Kebalikan dari kritik eksternal adalah kritik internal, kritik internal menekankan kepada aspek dalan yaitu pada isi dari sumber. Kritik ini diperlukan untuk memutuskan apakah sumber tersebut dapat diandalkan (reliable) atau tidak. Kritik internal terhadap sumber tertulis berupa buku-buku dilakukan dengan cara membandingkannya dengan sumber lain.

Terhadap sumber lisan, penulis melakukan kritik dengan cara melihat kredibilitasnya dalam menyampaikan informasi. Kredibilitas narasumber tersebut dikondisikan oleh kualifikasi-kualifikasi seperti usia, watak, pendidikan, dan kedudukan (Lucey dalam Sjamsuddin, 2007, hlm. 115). Cara lainnya adalah dengan melihat perbandingan antara hasil wawancara narasumber satu sama lain dengan tujuan untuk mendapatkan kecocokan dari fakta-fakta yang ada. Langkah selanjutnya penulis melakukan kaji banding terhadap narasumber dengan sumber tertulis yang lainnya. Kaji banding ini bertujuan untuk memperoleh kebenaran dan fakta yang didapat dari sumber tertulis maupun lisan yang dibutuhkan dalam peneltian ini.


(30)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah mengumpulkan sumber dan melakukan kritik terhadap sumber-sumber tersebut, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah interpretasi atau penafsiran sumber. Pada tahap ini, peneliti melakukan penafsiran terhadap fakta-fakta yang diperoleh baik dari sumber tulisan maupun sumber lisan. Fakta-fakta tersebut kemudian dihubungkan satu dengan yang lainnya, sehingga setiap fakta tidak berdiri sendiri dan menjadi sebuah rangkaian peristiwa yang saling berhubungan.

Peneliti dalam tahapan ini berusaha memilah dan menafsirkan setiap fakta yang dianggap sesuai dengan bahasa dalam penelitian. Setiap fakta-fakta yang diperoleh peneliti dari sumber primer yang diwawancarai dibandingkan dan dihubungkan dengan fakta lain yang diperoleh baik dari sumber tulisan maupun sumber lisan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi sebagian data yang diperoleh tidak mengalami penyimpangan. Setelah fakta-fakta tersbut dapat diterima dan dihubungkan dengan fakta lainnya maka rangkaian fakta tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah rekonstruksi yang menggambarkan dampak pertambangan batu andesit di masyarakat Salawangi Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014.

Dalam melaksanakan tahapan ini, penulis juga menggunakan pendekatan interdisipliner. Pendekatan interdisipliner merupakan suatu bentuk pendekatan dalam sejarah yang menggunakan bantuan disiplin ilmu lain (ilmu sosial). Untuk mobilitas sosial.dari segi ekonomi menggunakan konsep tenaga kerja, etos kerja, upah dan lain sebagainya. Pemakaian konsep-konsep ini membantu penulis dalam menjelaskan mengenai dampak penambangan batu andesit terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Salawangi dari tahun 2000–2014. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang dibahas.

3.2.4 Penulisan Hasil Penelitian

Tahap akhir dari proses penelitian yang menggunakan metode historis dengan pendekatan interdisipliner adalah penulisan hasil penelitian atau


(31)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

historiografi. Tahap ini merupakan kegiatan akhir dalam penelitian setelah peneiti mengumpulkan sumber, menilai dan menafsirkan sumber. Dalam tahap historiografi ini penulis harus mengerahkan segala daya pikir dan kemampuannya untuk menuangkan segala hal yang ada dalam penelitiannya sehingga dapat menghasilkan sebuah tulisan yang memiliki standar mutu dan menjaga kebenaran sejarahnya.

Penulisan hasil penelitian ini dituangkan dalam sebuah karya tulis yang disebut skripsi dengan judul “Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial–Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000–2014”. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk kebutuhan akademis pada tingkat sarjana Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Bandung. Dalam penyusunan skripsi ini peneliti menggunakan kerangka tulisan yang disesuaikan dengan buku pedoman karya tulis UPI, sehingga dalam penyusunannya dilakukan secara sistematis atau bertahap yaitu dari Pendahuluan, Kajian Pustaka, Metodologi Penelitian, Hasil Penelitian berupa Judul Skripsi dan Kesimpulan.

Dalam penyusunan laporan penelitian ini, setiap bab memiliki fungsi dan kaitan dengan bab lainnya. Dalam bab I pendahuluan diuraikan latar belakang dari penelitian ini yang dilengkapi dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dalam bab II mengenai kajian pustaka diuraikan mengenai beberapa sumber yang digunakan untuk mengkaji bahan pustka yang dirinci dalam bentuk teori dan konsep-konsepnya tentang masalah yang berhubungan dengan judul skripsi. Kemudian dalam bab III metode penelitian diuraikan bentuk-bentuk tahapan penelitian yang dilakukan dari persiapan penelitian hingga pelaksanaan penelitian di dalamnya juga diuraikan mengenai beberapa tahapan dalam metode historis yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.

Selanjutnya dalam bab IV berisi mengenai keterangan-keterangan yang di dalamnya membahas permasalahan-permasalah yang telah dirumuskan. Uraian tersebut dilakukan setelah penulis mengumpulkan sumber, menilai dan menafsirkan setiap informasi yang diperoleh baik dari sumber lisan maupun


(32)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sumber tulisan. Pada bab terakhir yaitu bab V diuraikan mengenai simpulan dan saran yang merupakan jawaan rumusan masalah secara menyeluruh yang menggambarkan pertambangan batu andesit dan dampaknya terhadap kehidupan sosial–ekonomi masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000–2014 dengan pendekatan sosial ekonomi dan saran yang ditujukan pada semua pihak termasuk seluruh komponen yang terkait dan terlibat langsung dengan dunia usaha pertambangan batu Desa Salawangi. Ditambah dengan atribut lainnya dari mulai kata pengantar hingga riwayat hidup.


(33)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dirumuskan berbagai kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebelum dibukanya pertambangan batu andesit masyarakat Desa Salawangi menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan perdagangan. Sebagian besar masyarakat Desa Salawangi bermatapencaharian sebagai petani dan sebagiannya lagi menjadi pedagang. Mereka pergi ke kota untuk berjadi agen minyak tanah, namun ketika pemeritah hingga akhirnya pemerintah mengeluarkan satu kebijakan mengenai konversi atau pengalihan sumber energi minyak tanah ke gas (konversi). Kebijakan baru yang membuat para pedagang minyak keliling warga perantau terutama masyarakat Desa Salawangi menjadi kehilangan mata pencahariannya. Mereka memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai pedagang minyak tanah keliling dan memilih kembali pulang ke kampung beralih profesi sebagai pekerja di pertambangan (buruh tambang) dimana pada saat diberlakukannya konversi minyak tanah ke gas sudah dibuka proyek penambangan batu andesit di Desa Salawangi yang menyediakan dan membutuhkan banyak pekerja.

2. Perkembangan pertambangan batu andesit di Desa Salawangi Kabupaten Majalengka terdapat beberapa pihak yang terlibat didalamya, diantaranya pemilik tambang dan buruh tambang yang terdiri dari tukang gali manual dan tukang angkut ke truk serta supplier atau pendukung. Kegiatan penambangan ini seluruhnya memperkerjakan masyarakat Desa Salawangi sendiri dan tidak diperkenanka masyarakat dari luar desa. Itu artinya bahwa proyek penamnangan yang ada di Desa Salawangi sangat melipatkan masyarakatnya untuk merperan aktif dalam mengelola proyek penambngan tersebut.


(34)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pertambangan batu andesit di Desa Salawangi dapat menjadi tumpuan hidup masyarakat, karena masyarakat menganggap bahwa sektor pertambangan batu andesit dapat memberikan penghasilan yang mencukupi kebutuhan sehari-hari. Hasil yang diperoleh masyarakat dari sektor pertambangan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan, yang meliputi pakaian, alat elektronik, kendaraan pribadi, renovasi tempat tinggal dan lain-lain. Oleh karena itu masyarakat lebih tertarik untuk bekerja pada sector pertambangan ini, meskipun pekerjaan sebagai penambang mempunyai resiko kecelakaan yang tinggi. Dalam sektor pertambangan masyarakat tidak perlu memiliki latar pendidikan yang tinggi, sebab pada umumnya penambang belajar berdasarkan pengalaman mereka ketika di lapangan. Hal tersebut menyebabkan orang awam sekalipun dapat belajar dengan melihat dan meniru kegiataan yang dilakukan oleh rekannya yang sudah mahir dalam menambang.

4. Kegiatan usaha pertambangan batu andesit memberikan dampak positif dan negatif terhadap kondisi sosial masyarakat Desa Salawangi. Dampak negatifnya adalah kehadiran usaha pertambangan mendatangkan kerusakan terrhadap lingkungan alam. Kerusakan-kerusakan tersebut diantaranya kerusakan bentang alam, penurunan kesuburan tanah, meningkatnya polusi udara dan debu, erosi dan sedimen yang memicu terjadinya longsor, rusaknya jalanan umum oleh lalu lalang truk pengangkut bahan mentahan batu andesit.

II. Saran

1. Disarankan perusahaan sebaiknya mengikuti aturan pemerintah dalam hal legalisasi pertambangan karena walau bagaimanapun juga aktivitas pertambangan yang dilakukan belum mengantongi ijin resmi dari pemerintah, bukan saja yang dipikirkan adalah keuntungan semata, tetapi aktivitas proyek pertambangan harus dilihat secara keseluruhan mengenai dampak-dampak negatif yang ditimbulkan terutama dalam aspek lingkungan.


(35)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Meningkatkan kepeduliaan terhadap kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Desa Salawangi melalui program-program pemberdayaan masyarakat diantaranya melakukan pembinaan dan peningkatan skill, memberikan bantuan untuk sarana dan prasarana umum, memprioritaskan pemuda lokal untuk dipekerjakan dalam upaya mengurangi dampak pengangguran dan mengatasi tingkat urbanisasi

3. Diharapkan kepada pengelola pertambangan untuk membuat program reklamasi pasca pertambangan baik berupa penutupan kembali lahan bekas galian diharapkan perbaikan lahan pertanian tersebut dapat merangsang kembali pereknomian masyarakat melalui sektor pertanian kembali meningkat.

4. lnstansi teknis yang bertanggungjawab mengawasi, memonitor, pemantau dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dari aktifitas perusahaan pertambangan batu andesit dan instansi teknis harus turun tangan mau menangani dalam pemberian izin usaha pertambangan agar benar-benar mengemban amanah sesuai dengan perundang-undangan yang ada.


(36)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

A.Buku

[Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka. 2005. Visi dan Misi Kabupaten Majalengka.

Gottschalk, L. (1985). Mengerti Sejarah: Pemgantar Metode Sejarah .Jakarta: Penerbit UI.

Ismaun. (2005). Pengantar Belajar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung: Historia Utama Press.

Mardikanto, Totok (2014). CSR Corporate Social Responsibility: Tanggung Jawab Sosial Korporasi. Bandung: Al Fabeta, CV.

Nasution, Z. (2007). Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan Penerapannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Purba, Jonny. (2005). Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Ranjabar, Jacobus, (2015). Perubahan Sosial: Teori-Teori dan Proses Perubahan Sosial serta Teori Pembangunan. Bandung: Al Fabeta, CV

Sjamsuddin. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Soehoed. (2005). Tambang dan Pengelolaan Lingkungannya. Jakarta: Aksara Karunia.


(37)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudrajat, Nandang. (2013). Teori dan Praktik Pertambangan Indonesia. Yogyakarta: Buku Seru

Tim Penyusun UPI. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Zulkifli, Arif. (2014). Pengelolaan Tambang Berkelanjutan. Yogyakarta: Graha Ilmu

B.Artikel

Aminudin, Asep. (2010). “ Kekayaan Alam Majalengka.” [Online]. Diakses dari http://infomajalengka.blogspot.com

Andrias. (2012). “Implementasi Pembangunan Berwawasan.” [Online]. Diakses dari http:/Andriaspuguhyspd.blogspot.com

Braduddin, S. (2009). “Penertian Pembangunan.” [Online]. Diakses dari http://profsyamsiah.wordpress.com

C.Jurnal

Samin, Rumzi. (2011). Dampak Penambangan Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Tanjungpinang Kota Provinsi Kepulauan Riau. 2 (9), hlm 76-84.

Widyastomo, B. (2010). P e n g a r u h P e n a m b a n g a n P a s i r d a n B a t u T e r h a d a p K o n - d i s i S o s i a l E k o n o m i P e n a m b a n g D i K e c a m a t a n K e m a l a n g K a b u p a t e n K l a t e n , P r o v i n s i J a w a T e n g a h . 4 (7), hlm 8-15.

Zaki, Abdul R. (2013). Dampak Sosial Ekonomi Pertambangan Minyak dan Gas Banyu Urip Kabupaten Bojonegoro. 1 (2), hlm 125-131.


(38)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Skripsi

Rahayu, C. (2013). D a m p a k P e n g e l o l a - a n T a m b a n g E m a s P T . C i b a l i u n g S u m - b e r D a y a D a l a m P e n i n g k a t a n L i n g k u n g a n S o s i a l E k o n o m i M a s y a r a k a t K e c a m a t a n C i m a n g g u K a b u p a t e n B a n d u n g . (Skripsi). Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Siregar, Fachruddin F. (2008). P e r s e p s i M a s y a r a - k a t T e r h a d a p P e m b u - k a a n P e r t a m b a n g a n E m a s d i H u t a n B a t a n g T o r u ( S t u d i K a s u s d i K e c a m a t a n B a t a n g T o r u , K a b u -p a t e n T a p a n u l i S e l a t a n . (Skripsi). Program Studi Pemyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian. USU. Rahmawati, E. (2010). P e n a m b a n g a n P a s i r d a n

D a m p a k n y a T e r h a d a p L i n g k u n g a n d i d e s a N g a r e s K e c a m a t a n G e d e g K a b u p a t e n M o j o k e r t o d a l a m P e r s p e k t i f H u k u m I s l a m d a n P e r d a J a t i m N o 1 T a h u n 2 0 0 5 . (Skripsi). IAIN Sunan Ampel.


(39)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

L A M P I R A N


(40)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PERTANYAAN-PERTANYAAN MELALUI METODE

WAWANCARA:

1. Bagaimana awal dibukanya pertambangan batu?

2. Bagaimana cara eksplorasi awal penambangan batu?

3. Bagaimana proses produksi, dan pendistribusian batu andesit?

4. Bagaimanakah tingkat kehidupan masyarakat sebelum ada pertambangan

dilihat dari:

a. Sosial dan bagaimana?

b. Ekonomi dan bagaimana?

c. Lingkungan dan bagaimana?

5. Bagaimanakah dampak ekonomi setelah adanya pertambangan jika dilihat

dari:

a. Perubahan mata pencaharian?

b. Perubahan pendapatan masyarakat?

6. Bagaimanakah respon masyarakat terhadap pertambangan batu andesit:

a. Apakah menguntukan: berupa dan berbentuk apa, sebutkan alasannya?

b. Apakah merugikan : berupa dan berbentuk apa, sebutkan alasannya?

7. Permasalahan apakah yang muncul dengan adanya proyek pertambangan

tersebut?

a. Kalau terjadi konflik, bentuk dan konflik seperti apakah?

b. Bagaimana hubungan pertambangan dengan masyarakat dalam hal


(41)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Bagaimana terkait dengan ketenaga kerjaan di proyek pertambangan:

a. Berapa banyak jumlah tenaga yang bekerja di proyek tersebut dan berasal

dari daerah manakah, dn berapa pendapatannya?


(42)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Contoh Transkrip Hasil Wawancara

Wawancara dengan :

Nama : H. Junaedi

Alamat : Desa Salawangi, Kec. Bantarujeg Tanggal Wawancara : 9 Juli 2015

Pewawancara : Helgi Patumela

1. Apakah Bapak asli orang Salawangi? Iya, saya asli orang Salawangi.

2. Sejak kapan Bapak membuka proyek pertambangan?

Bapak mulai usaha proyek pertambangan sekitar tahun 2002. 3. Bagaimana sejarah awal proyek pertambangan batu andesit berdiri?

Proyek pertambangan batu andesit di Desa Salawangi sebenarnya diawali dari cikal bakal ditemukannya jenis batuan tersebut pada jaman penjajahan Jepang. Batu andesit pertama kali ditemukan ketika Jepang masih menjajah Indonesia tepatnya di daerah Gunung Koneng, ketika itu tentara Jepang melihat ada satu titik bongkahan batu yang muncul dari perbukitan kemudian batuan tersebut diteliti secara cermat lalu disimpulkan bahwa batuan tersebut memiliki kandungan potensi alam yang tinggi. Perbukitan Gunung Koneng yang menyimpan kandungan material jenis batu andesit akhirnya mendapat penjagaan yang ketat dan sepenuhnya menjadi kekuasaan penjajah Jepang. Sejak kemerdekaan Indonesia itulah akhirnya perbukitan Gunung Koneng yang memiliki potensi batu alam dibiarkan begitu saja selama bertahun-tahun tertutup semak belukar hingga akhirnya sekitar tahun 2000-an ditemukan kembali oleh seorang petani kebun yang sedang berkebun tanpa sengaja batuan andesit tersebut terkena galian cangkul. Penemuan batu tersebut kemudian dilaporkan kepada warga Desa Salawangi dan sekitarnya. Tetapi dari sekian banyak warga yang ada tidak mengetahui bahwa sebenarnya yang ditemukan itu adalah jenis batuan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, yaitu batu andesit. Potensi sumber daya alam Desa Salawangi sebenarnya telah membuka ruang


(43)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagi masyarakat untuk meniti usaha di bidang pertambangan. Gunung Koneng dan Gunung Cilakar yang menyimpan banyak kandungan material berupa jenis batuan andesit apabila dikembangkan menjadi industri pertambangan dapat mendatangkan keuntungan. Namun sayangnya tidak ada satu pun penduduk Desa Salawangi sebagai warga asli pribumi bersedia mengelolanya karena kendala modal hingga akhirnya Bapak Husein seorang warga penduduk berasal dari daerah Jatiwangi dengan modal yang dimilikinya memulai usaha pertambangan baru yang sekaligus menjadi cikal bakal berdirinya sebuah proyek pertambangan batu andesit pertama di daerah Salawangi di bawah naungan CV Padjadjaran. Namun CV Padjajaran itu tidak berlangsung lama dan diambil alih oleh CV Pamindo yang dipimpin oleh Bapak Tisna. CV Pamindo pun mengalami kebangkrutan, karena kurangnya manajemen, para pekerja yang ada di CV Pamindo pun mengembangkan diri dengan mengelola sendiri dan akhirnya keluar dari CV. Pamindo, sehingga proyek tersebut kurang tenaga kerjanya dan tidak lagi beroperasi. Setelah CV. Pamindo mengalami kemunduran, akhirnya proyek pertambangan batu andesit diambil alih oleh masyarakat di Desa Salawangi atas nama pribadi dan hal ini berlangsung sampai sekarang.

4. Berapa modal awal ketika membuka pertambangan?

Ah… bapak mah cuma modal dengkul neng (modal nekad) tapi pas awal beli

tanah sekitar 10 juta.

5. Berapa jumlah tenaga kerja yang bekerja di proyek bapak? Sekitar 20 orang dan semuanya orang Salawangi sendiri. 6. Berapa upah yang diberikan kepada para pekerja?

Bapak dalam memberikan upah dengan menggunakan system borongan, untuk memuat batu ke dalam truk dilakukan oleh tiga orang dan 1 mobilnya itu bapak bayar 750 ribu.

7. Berapa keuntungan yang diperoleh dari proyek pertambangan?

Tidak tentu, tapi apabila dibandingkan dengan usaha tani lebih menguntungkan usaha batu ini.


(44)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014


(1)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(2)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PERTANYAAN-PERTANYAAN MELALUI METODE WAWANCARA:

1. Bagaimana awal dibukanya pertambangan batu? 2. Bagaimana cara eksplorasi awal penambangan batu?

3. Bagaimana proses produksi, dan pendistribusian batu andesit?

4. Bagaimanakah tingkat kehidupan masyarakat sebelum ada pertambangan dilihat dari:

a. Sosial dan bagaimana? b. Ekonomi dan bagaimana? c. Lingkungan dan bagaimana?

5. Bagaimanakah dampak ekonomi setelah adanya pertambangan jika dilihat dari:

a. Perubahan mata pencaharian? b. Perubahan pendapatan masyarakat?

6. Bagaimanakah respon masyarakat terhadap pertambangan batu andesit: a. Apakah menguntukan: berupa dan berbentuk apa, sebutkan alasannya? b. Apakah merugikan : berupa dan berbentuk apa, sebutkan alasannya? 7. Permasalahan apakah yang muncul dengan adanya proyek pertambangan

tersebut?

a. Kalau terjadi konflik, bentuk dan konflik seperti apakah?

b. Bagaimana hubungan pertambangan dengan masyarakat dalam hal tenaga kerja?


(3)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Bagaimana terkait dengan ketenaga kerjaan di proyek pertambangan:

a. Berapa banyak jumlah tenaga yang bekerja di proyek tersebut dan berasal dari daerah manakah, dn berapa pendapatannya?


(4)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Contoh Transkrip Hasil Wawancara

Wawancara dengan :

Nama : H. Junaedi

Alamat : Desa Salawangi, Kec. Bantarujeg Tanggal Wawancara : 9 Juli 2015

Pewawancara : Helgi Patumela

1. Apakah Bapak asli orang Salawangi? Iya, saya asli orang Salawangi.

2. Sejak kapan Bapak membuka proyek pertambangan?

Bapak mulai usaha proyek pertambangan sekitar tahun 2002. 3. Bagaimana sejarah awal proyek pertambangan batu andesit berdiri?

Proyek pertambangan batu andesit di Desa Salawangi sebenarnya diawali dari cikal bakal ditemukannya jenis batuan tersebut pada jaman penjajahan Jepang. Batu andesit pertama kali ditemukan ketika Jepang masih menjajah Indonesia tepatnya di daerah Gunung Koneng, ketika itu tentara Jepang melihat ada satu titik bongkahan batu yang muncul dari perbukitan kemudian batuan tersebut diteliti secara cermat lalu disimpulkan bahwa batuan tersebut memiliki kandungan potensi alam yang tinggi. Perbukitan Gunung Koneng yang menyimpan kandungan material jenis batu andesit akhirnya mendapat penjagaan yang ketat dan sepenuhnya menjadi kekuasaan penjajah Jepang. Sejak kemerdekaan Indonesia itulah akhirnya perbukitan Gunung Koneng yang memiliki potensi batu alam dibiarkan begitu saja selama bertahun-tahun tertutup semak belukar hingga akhirnya sekitar tahun 2000-an ditemukan kembali oleh seorang petani kebun yang sedang berkebun tanpa sengaja batuan andesit tersebut terkena galian cangkul. Penemuan batu tersebut kemudian dilaporkan kepada warga Desa Salawangi dan sekitarnya. Tetapi dari sekian banyak warga yang ada tidak mengetahui bahwa sebenarnya yang ditemukan itu adalah jenis batuan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, yaitu batu andesit. Potensi sumber daya alam Desa Salawangi sebenarnya telah membuka ruang


(5)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagi masyarakat untuk meniti usaha di bidang pertambangan. Gunung Koneng dan Gunung Cilakar yang menyimpan banyak kandungan material berupa jenis batuan andesit apabila dikembangkan menjadi industri pertambangan dapat mendatangkan keuntungan. Namun sayangnya tidak ada satu pun penduduk Desa Salawangi sebagai warga asli pribumi bersedia mengelolanya karena kendala modal hingga akhirnya Bapak Husein seorang warga penduduk berasal dari daerah Jatiwangi dengan modal yang dimilikinya memulai usaha pertambangan baru yang sekaligus menjadi cikal bakal berdirinya sebuah proyek pertambangan batu andesit pertama di daerah Salawangi di bawah naungan CV Padjadjaran. Namun CV Padjajaran itu tidak berlangsung lama dan diambil alih oleh CV Pamindo yang dipimpin oleh Bapak Tisna. CV Pamindo pun mengalami kebangkrutan, karena kurangnya manajemen, para pekerja yang ada di CV Pamindo pun mengembangkan diri dengan mengelola sendiri dan akhirnya keluar dari CV. Pamindo, sehingga proyek tersebut kurang tenaga kerjanya dan tidak lagi beroperasi. Setelah CV. Pamindo mengalami kemunduran, akhirnya proyek pertambangan batu andesit diambil alih oleh masyarakat di Desa Salawangi atas nama pribadi dan hal ini berlangsung sampai sekarang.

4. Berapa modal awal ketika membuka pertambangan?

Ah… bapak mah cuma modal dengkul neng (modal nekad) tapi pas awal beli tanah sekitar 10 juta.

5. Berapa jumlah tenaga kerja yang bekerja di proyek bapak? Sekitar 20 orang dan semuanya orang Salawangi sendiri. 6. Berapa upah yang diberikan kepada para pekerja?

Bapak dalam memberikan upah dengan menggunakan system borongan, untuk memuat batu ke dalam truk dilakukan oleh tiga orang dan 1 mobilnya itu bapak bayar 750 ribu.

7. Berapa keuntungan yang diperoleh dari proyek pertambangan?

Tidak tentu, tapi apabila dibandingkan dengan usaha tani lebih menguntungkan usaha batu ini.


(6)

Helgi Patumela, 2015

Pertambangan Batu Andesit dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Salawangi Kabupaten Majalengka Tahun 2000-2014