yang meminta iuran seharga babi seberat 50kg bagi mereka yang menikah dan tinggal di daerah tersebut. Hingga sekarang empat tahun berlalu setelah
menikah Bapak I Nyoman Sudiman dan istri belum melunasi iuran tersebut. Beberapa hutang di sejumlah orang yang belum lunas juga masih menjadi
beban keluarga. Masalah keuangan ini tentu menjadi prioritas karena akan mempengaruhi aspek lainnya. Selain itu, semakin hari kebutuhan akan dana
akan semakin meningkat seiring peningkatan harga barang-barang konsumsi begitupun dengan kebutuhan kedua anaknya yang akan semakin
meningkat nantinya.
2.2.2 Masalah Pendidikan
Pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemberdayaan manusia. Dengan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan maka akan banyak pilihan dalam bidang pekerjaan yang bisa digeluti sehingga dapat meningkatkan taraf hidup suatu
keluarga. Pendidikan adalah kunci sukses masa depan yang lebih baik. Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak I Nyoman Sudiman,
diketahui bahwa Bapak I Nyoman Sudiman sendiri hanya mengenyam pendidikan hingga tingkat sekolah dasar, sedangkan istrinya Ibu Ni Ketut
Samiasih tidak pernah menganyam pendidikan di tingkat manapun. Hal tersebut berhubungan lurus dengan perekonomian keluarga.
Pendidikan yang minim yang dimiliki oleh ibu Ni Ketut Samiasih dikhawatirkan akan berdampak pada pendidikan kepada kedua putri
kembarnya. Menurut wawancara dan observasi langsung dari mahasiswa didapatkan bahwa kedua putri kembar Bapak I Nyoman Sudiman hingga
saat ini belum bisa berbicara atau menghafalkan beberapa lagu anak anak seperti anak seumuran lainnya.
2.2.3 Masalah Kesehatan
Pekerjaan serabutan dengan jam yang tidak teratur dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia, tidak terkecuali kesehatan Bapak I Nyoman
Sudiman. Masalah kesehatan merupakan masalah yang krusial, namun tidak bagi keluarga Bapak I Nyoman Sudiman. Beliau menuturkan tidak begitu
memikirkan masalah kesehatan maupun biaya yang disiapkan untuk