Persepsi Karyawan Tentang Kualitas Pelayanan

commit to user 15 Singh 2000 menemukan bahwa praktik manajerial yang tepat sasaran dan sesuai dengan kapasitas memegang peranan penting terhadap persepsi karyawan.

2. Persepsi Karyawan Tentang Kualitas Pelayanan

Definisi persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu- individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka Robbins, 2001. Menurut Robbins 2001 ada tiga faktor yang mempengaruhi persepsi. Pertama adalah pelaku persepsi. Bila seorang individu memandang pada suatu objek dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadii dari pelaku persepsi individu tersebut. Faktor kedua adalah target. Karakteristik-karakteristik dari target yang akan diamati dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Gerakan, bunyi, ukuran dan atribut-atribut lain dari target membentuk bagaimana cara memandangnya. Contohnya orang yang bersuara keras lebih mungkin untuk diperhatikan dalam suatu kelompok daripada mereka yang pendiam. Faktor ketiga adalah situasi. Unsur-unsur lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi yang dibentuk. Kotler 2000 menjelaskan persepsi sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan- masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang commit to user 16 mempunyai arti. Menurut Thoha 1993 persepsi pada umumnya terjadi karena dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dlam diri individu, misalnya sikap, kebiasaan, dan kemauan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi stimulus itu sendiri, baik sosial maupun fisik. Dijelaskan oleh Robbins 2003 meskipun individu-individu memandang pada satu benda yang sama, mereka dapat mempersepsikannya berbeda-beda. Menurut Kozlowsky dan Doherty Budiprasetyo, 1997 aspek- aspek yang terdapat dalam persepsi terhadap karyawan di lingkungan kerja yaitu : 1. Struktur kerja. Kejelasan secara detail dan rinci pekerjaan yang harus dikerjakan serta kejelasan deskripsi jabatan masing-masing karyawan. 2. Tanggung jawab kerja, yaitu kejelasan pemisahan tanggung jawab antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain sehingga tidak terjadi pelemparan atau tanggung jawab atas pekerjaan yang tidak sesuai. 3. Tekanan kerja, yaitu besarnya beban kerja yang diberikan pada setiap karyawan haruslah disesuaikan dengan kemampuan fisik dan akademik yang seimbang antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain. 4. Kebebasan mengambil keputusan, yaitu kesempatan karyawan dalam mengambil keputusan dengan kebebasan bertanggung jawab tanpa ada tekanan dari pimpinan. commit to user 17 5. Dukungan pimpinan, yaitu pimpinan menganggap bawahannya sebagai partner yang turut dilibatkan untuk mencapai tujuan bersama, dan pimpinan berperan sebagai sosok yang mendukung dan memberikan perhatian terhadap karyawan dalam rangka kesuksesan kerja. 6. Kebersamaan, yaitu interaksi antara karyawan satu dengan karyawan yang lain secara terbuka sehingga tercipta keterbukaan dalam masalah kerja dan menciptakan kerja yang berkualitas. 7. Struktur kerja. Kejelasan secara detail dan rinci pekerjaan yang harus dikerjakan serta kejelasan deskripsi jabatan masing-masing karyawan Menurut model konseptual Heskett et al. 1997, terdapat suatu hubungan antara kepuasan karyawan dengan kualitas seperti yang dipersepsikan oleh pelanggan. Dalam hal ini telah memperlihatkan bahwa peran kepuasan emosional karyawan mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan pelanggan. Temuan-temuan tersebut sesuai dengan definisi Gronroos 1990 tentang kualitas pelayanan seperti persepsi penilaian. Penelitian ini telah berkonsentrasi kepada persepsi pribadi karyawan tentang kualitas pelayanan yang mereka berikan. Maka dari itu, penelitian ini mengartikan persepsi karyawan tentang kualitas sebagai evaluasi pribadi karyawan tentang kualitas pelayanan yang mereka sampaikan kepada para pelanggan dan meningkatnya kinerja karyawan. Dijelaskan bahwa persep si karyawan tentang kualitas pelayanan berpengaruh erat dengan indikator-indikator kinerja, seperti evaluasi pelanggan. Akibatnya, sebuah fokus kepada persepsi karyawan tentang commit to user 18 kemampuan dan perbuatan mereka dalam memberikan kualitas pelayanan yang bagus kepada pelanggan adalah penting Gronroos, 1990.

3. Kepuasan Emosional

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN UMY DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

0 4 77

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Mediasi Di Bank Syariah Mandiri Cabang Surakarta.

0 3 14

PENGARUH INISIATIF MANAJERIAL PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru, Sukoharjo).

0 0 16

Pengaruh Soft Skill dan Hard Skill Pada Kinerja Karyawan Dengan Pelatihan Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada Karyawan Di PT. Hilon Surakarta).

0 3 5

PENGARUH SPIRITUALITAS TERHADAP PERILAKU KERJA KARYAWAN DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SEBAGAI VARIABEL MEDIATOR (Studi pada Karyawan PT. Bank BRISyariah Wilayah Surakarta).

0 1 18

ANALISIS PENGARUH PRAKTIK MANAJERIAL TERHADAP PERSEPSI KARYAWAN TENTANG KUALITAS PELAYANAN DIMEDIASI OLEH KEPUASAN EMOSIONAL.

0 0 15

PENGARUH REWARD TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi Pada Karyawan PT Bank Central Asia Tbk. Cabang Utama Surakarta)

0 0 11

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Survei Pada Karyawan PD. BPR Bank Solo)

0 0 9

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Persepsi Kualitas Pelayanan Audit dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi - Unika Repository

0 0 14

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Persepsi Kualitas Pelayanan Audit dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi - Unika Repository

0 0 19