4.2.3 Profil Koperasi Wanita Sekar Kartini 4.2.3.1 Sejarah Koperasi Wanita Sekar Kartini
Koperasi Wanita Sekar Kartini KWSK berdiri sejak tanggal 21 April 1979, dirintis oleh sekelompokibu rumah tangga, yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu-ibu khususna dan masyarakat umumnya. Pada tanggal 9 Maret 1983, KWSK resmi menjadi anggota Puskowanjati dan pada
tanggsl 16 Januari 1989 diterbitkan badan hokum Koperasi dengan nomor : 6478 BH II 89. Dengan adanya tekad kuat dari pengurus maupun anggota, pada tanggal 17
Oktober 1999 Koperasi Wanita Sekar Kartini memiliki geung sendiri yang terletak di Jalan Sriwijaya VII 4 Jember.
Awal kegiatan KWSK adalah simpan pinjam yang sifatnya masih sederhana, begitu juga dengan sistem organisasi. Kemajuan diawali semenjak KWSK mendapatkan
banyak informasi mengenai koperasi wanita dan Puskowanjati dari Ny. Tarigan yang pada saat itu menjadi pengurus Puskowanjati, sehingga pada tahun 1990 mulai dirintis
penggunaan Sistem Tanggung Renteng.
4.2.3.2 Gambaran Umum Koperasi Wanita Sekar Kartini
Koperasi Wanita Sekar Kartini terletak di daerah kawasan Sriwijaya, Sukorejo, Jember.Saat ini koperasi wanita tersebut telah memiliki jumlah anggota sebanyak 1133
anggota yang secara keseluruhan adalah wanita terdapat anggota lak-laki namun hanya sebatas anggota luar.
Secara umum Koperasi Wanita merupakan sebuah koperasi yang dianggap berhasil. Dengan lebih dari 4 usaha koperasi yang dijalankan, koperasi ini sampai
dengan tahun 2013 memiliki total asset sebesar Rp. 4.952.250.749,00. Selain itu, terdapat suatu sistem yang terkonstruk dengan rapi didalamnya membuat koperasi ini
layak untuk diacungin jempol. Berikut laporan Sisa Hasil Usaha Koperasi Wanita Sekar Kartini Jember dari 2013
hingga 2015.
Tabel 4.2 Laporan Sisa Hasil Usaha Kopwan Sekar Kartini Jember 58
Tahun Asset Rp
Volume Usaha Rp
SHU Rp 2013
5,789,801,686.00 8,360,298,335.00 129,688,415.00 2014
6,059,823,887.00 9,311,210,863.00 195,792,623.00
2015 8,862,780,559.00 1,396,681,629.00 229,368,893.00
Data skunder 2015
4.2.3.3 Keorganisasian Koperasi a. Struktur Organisasi
Dalam sebuah organisasi, struktur pengelolaan organisasi merupakn hal yang sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan ketika sebuah organisasi tidak mempunyai
sebuah sistem manajemen maka tujuan dan jalan organisasi tidak akan pernah berjalan selaras. Hal inilah yang mungkin juga menjadi alasan adanya sebuah struktur organisasi
di dalam diri Koperasi Wanita Sekar Kartini
Rapat Anggota, mempunyai wewenang untuk membentuk pengurus dan
pengawas dalam organisasi koperasi. Pengurus dan pengawas memiliki tanggung jawab untuk melaporkan dan melaksanakan tugas dan keputusan dari dan kepada
rapat anggota. Pengurus dan pengawas memiliki garis koordinasi yang menunjukkan bahwa kedua pihak harus saling berkoordinasi.
Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi merupakan kelompok manajemen yang memiliki tugas untuk mengelola jalanya koperasi.Pengurus seluruhnya berasal dari anggota yang
dipilih setiap 3 tahun sekali dalam rapat tahunan anggota untuk menjabat sebagai seorang pengurus.
Pengurus merupakan pihak yang bertanggung jawab penuh atas perjalanan koperasi.Para pengurus biasanya membuat suatu rancangan kerja setiap tahunnya
sebagai suatu rencana kegiatan tentang tahun berikutnya RARK. Setiap akhir tahun pun pengurus melakukan rapat tahunan yang merupakan sebuah rapat
pertanggungjawaban pengurus terhadap anggota lainnya RAT Pengurus koperasi biasanya melakukan evaluasi kerja tiapbulannya. Hal ini
berkaitan dengan kapasitas control mereka terhadap anggota-anggota yang ada. Sehingga ketika ada masalah atau hal lainnya, engurus dapat menanganinya secara
cepat dan tepat.Kontrol pengurus tidak hanya berlaku pada anggota koperasi dan kegiatannya, namun juga terhadap karyawan yang ada.Karena mereka harus tetap
mengawasi jalannya usaha yang mereka miliki.
59
Sebagi pengurus mereka selalu berada dalam pengawasan dari para angota pengawas.Hal tersebut menunjukkan bahwa kepengurusan yang ada tidak bisa
bertindak otoriter dan semena-meana. Selain itu mereka juga harus terus berkoordinasi bersama dengan pengawas sebagai usaha agar apa yang mereka
lakukan tidak menyalahi aturan dan merugikan pihak-pihak lainnya.
Pengawas Koperasi
Pengawas koperasi merupakan pihak yang memberikan pengawasan terhadap koperasi.Mereka bertanggung jawab untuk mengawasi keputusan dan jalan
koperasi yang dijalankan oeh pengurus terpilih.Pengawas koperasi memiliki hubungan koordinasi dengan pengurus sehingga kedua bela pihak harus
berkoordinasi satu dngan yang lainnya.Tanggung jawab pengawas koperasi adalah rapat anggota.
Saat ini terdapat tiga orang pengawas koperasi dalam diri koperasi wanita sekar kartini dan biasanya mereka berkumpul untuk melakukan laporan triwulan-
an. Pengawas koperasi berhak mengingatkan pengurus koperasi jika terdapat hal yang tidak sesuai dengan peraturan awal ADART ataupun keputusan rapat
anggota.Selain itu mereka juga berhak melaporkan segala macam penyelewengan yang dilakukan oleh pengurus tanpa mengenal status mereka.
Petugas Pembina Lapangan Koperasi PPL
Merupakan jabatan yang tidak dimiliki oleh semua koperasi optional.Koperasi Wanita Sekar Kartini membuat jabatan ini dikarenakan sistem
keanggotaan mereka yang dibagi dalam sebuah kelompok.Tujuannya agar koordinasi antara anggota dalam penyampaian berbagai macam informasi dapat
tersalurkan dengan baik. PPL memiliki tugas untuk memberikan penyuluhan, menyampaikan informasi
terhadap kelompok dan juga sebaliknya, serta melaporkan perkembangan kelompok terhadap pengurus. PPL yang akan dating setiap kali kelompok
melakukan pertemuan biasanya 1 bulan sekali akan menyampaikan informasi tentang keadaan koperasi sepertilaporan hasil bulanan, informasi agenda atau
informasi tambahan lain yang perlu diketahui oleh anggota. Selain itu PPL juga bertanggung jawab untuk mencatat setiap masalah yang ada dalam kelompok
untuk dilaporkan kepada pengurus.
60
Dalam Koperasi Waniat Sekar Kartini, PPL sangat berperan penting, PPL dalam kelompok dapat mewakili pengurus, PPL jga dapat menangani secara
langsung roses peminjaman atau penerimaan anggota atas persetujuan anggota kelompok yang lain sehingga keputusan tetap berada di keanggotaan kelompok.
Tanggung jawab PPL adalah terhadap pengurus dan PPL biasanya berkoordinasi pada akhir bulan dan merangkum semua laporan untuk dilaporkan
kepada pengurus.Dalam koperasi wanita ini terdapat 5 pembina lapang yang setiap anggotanya rata-rata memegang 10 kelompok secara sekaligus.
Karyawan
Karyawan merupakan salah satu bagian penting dalam diri Koperasi Wanita Sekar Kartini.Meskipun posisi individunya mereka bukanlah anggota koperasi,
namun mereka tetap memiliki tanggung jawab penuh sebagai ujung tombak usaha-usaha koperasi.Para karyawan yang diangkat oleh koperasi melalui seleksi
penerimaan harus mempertanggung jawabkan kinerjanya dalan mengelola koperasi langsung terhadap pengurus.
Karena terdapat beberapa usaha dalam diri koperasi ini, maka karyawan dijadikan menjadi suatu tim yang juga memiliki struktur. Bagian dari struktur atau
susunan tersebut diantaranya adalah : - Kepala Kantor
- Kepala unit toko dan simpanan - Staff akuntansi
- Kasir - Kasir pertokoan
- Staff piutang - Staff kesekretariatan
- Staff pertokoan - Driver
- Pesuruh - Karyawan warnet
Kanggotaan Koperasi 1. Gambaran umum Keangotaan Koperasi
Keanggotaan kedalam sebuah koperasi didapat setelah mereka memenuhi persyaratan untuk menjadi seorang anggota.Syarat dan ketentuan menjadi
anggotapun harus dipenuhi sesuai dengan peraturan yang telah dibuat oleh koperasi begitu hjuga dengan keadaan Koperasi Wanita Sekar Kartini.
Di Koperasi Wanita Sekar Kartini keanggotaan dibagi dalam kelompok- kelompok kecil kecil yang terdiri dari 15-35 orang.Kelompok-kelompok ini terdiri
61
dari anggota dalam satu wilayah.Sampai saat ini terdapat 68 kelompok dalam Koperasi Wanita Sekar Kartini dengan catatan 49 kelompok yang masih aktif dan
lainnya dibubarkan.Pembagian kelompok-kelompok kecil ini ditujukan untuk memudahkan koordinasi antar anggota dengan pengurus yang ada.Sehingga
hubungan pun tidak carut marut dan tetap dapat terkontrol. Dalam setiap kelompok koperasi, terdapat susunan pengurus sendiri.Ketua
kelompok biasa disebut Penanggung Jawab Kelompok PJK. Selain PJK, juga terdapat sekretaris dan bendahara dalam kelompok. Mereka bertanggung jawab
terhadap kelompok yang mereka pimpin dan bertugas untuk melaporkan segala hal dari pengurus ke anggota atau sebaliknya.PJK, bendahara dan sekretaris dan
bertugas untuk mengkoordinasikan kelompok agar tetap aktif dalam kegiatan koperasi.Hal tersebut terbukti efektif untuk mempertahankan keaktifan anggota
yang ada sehingga koperasi pun terus berjalan sesuai dengan rencana. 2. Peraturan Keanggotaan Koperasi
Dalam setiap organisasi, peraturan tidak akan pernah lepas. Hal tersebut dikarenakan peraturan dibuat untuk mengatur dan mengkoordinir agar sistem dan
sumber daya yang ada agar teratur dan tersistem. Begitu juga dengan Koperasi Wanita Sekar Kartini, para anggotanya juga
memiliki aturan yang meliputi hak dan kewajibannya.Diantaranya : Syarat-syarat menjadi anggota :
1. Mengisi formulir permohonan menjadi anggota 2. Menyerahkan fotokopi KTP penanggung
3. Menyerahkan pas foto ukuran 3x3 sebanyak 2 lembar 4. Membayar simpanan pokok sebesar Rp 150.000,00 dapat diangsur lima kali
dan simpanan pokok tidak dapat diambil selama menjadi anggota 5. Membayar simpanan wajib minimal Rp 10.000,00 dan maksimal tidak terbatas
setiap bulan boleh besarnya tidak sama dan tidak dapat diambil selama menjadi anggota.
6. Mendapat persetujuan dari anggota kelompok.
Kewajiban anggota
1. Hadir pada pertemuan kelompok setiap bulan dan menaati tata tertib kelompok dan koperasi
2. Setiap anggota diwajibkan memiliki KTA Kartu Tanda Anggota 3. Membayar kewajiban dan tanggungan pada saat pertemuan
62
4. Membayar dana gedung sebesar Rp 25.000,00 dapat diangsur 10x bulan bagi anggota baru dan kewajiban dimulai pada bulan anggota tersebut masuk
menjadi anggota 5. Melaksanakan sistem tanggung renteng
6. Membayar simpanan sukarela ssr minimal Rp 2000,00 dan maksimal Rp 2.000.000,00 dengan imbalan bunga sebesar 0,75
7. Hadir pada setiap penyelenggaran rapat anggota Hak- hak Anggota
1. Mendapatkan pelayanan pada Unit Simpan Pinjam USP dengan plafon 3x SP +W, maksimal pinjaman Rp 6.000.000,00 dengan bunga 1,9. Unit pertokoan
dengan palfon 2x SP + SW, maksimal pinjaman Rp 3.000.000,00 dengan bunga 1,9 tetap, pinjaman BBM dengan plafon 2x SP + SW maksimal
pinjaman Rp 500.000,00 2. Mendapatkan pelayanan Pinjaman Khusus PK dengan menggunakan jaminan
emas, sertifikat, BPKB kendaraan dan simpanan berjangka panjang. 3. Memperoleh sisa hasil usaha SHU pada setiap akhir tahun buku.
4. Mempunyai hak suara dan berhak memilih dan dipilih.
Lain-lain
1. Realisasi pinjaman dilaksanakan 2 hari setelah setoran kelompok ke koperasi lunas
2. Realisasi pinjaman tidak boleh dikuasakan 3. Surat pengakuan hutang SPH harus ditanda tangani yang bersangkutan
4. Surat permohonan pinjaman harus ditanda tangani 75 dari jumlah anggota 5. Menghimpun tabungan berjangka 1 bulan dengan 1perbulan, dengan jangka
waktu 3 bulan dengan bunga 1,25 perbulan dengan jangka waktu 6 bulan 6. Bagi anggota yang mengundurkan diri semua simpanan diterimakan satu bulan
setelah RAT 7. Memasarkan produk atau titipan barang anggota dengan konsinyasi sebesar 3
dari barang laku.
4.2.3.4 Usaha-usaha yang dijalankan Kopwan Sekar Kartini a. Usaha simpan pinjam