2. Bagaimana dampak yang diberikan oleh Koperasi Wanita Sekar Kartini terhadap anggota dan lingkungan?
3.5.2 Pelaksanaan Penelitian Lapangan
Adalah tahap di mana peneliti terjun langsung dalam lokasi penelitian untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, dalam tahap ini
dibagi atas tiga bagian yaitu
3.5.2.1 Memahami Latar Penelitian dan Persiapan Diri
Yaitu dengan cara peneliti harus memahami latar penelitian agar dapat menentukan model pengumpulan data. Selain itu persiapan diri
ketika melakukan komunikasi dengan keadaan kebiasaan masyarakat setempat dalam melakukan penelitian.Namun dapat pula diperhatikan
melalui bertingkah laku. 3.5.2.2 Memasuki Lapangan
Pada saat sudah masuk ke lapangan peneliti menjalin hubungan yang akrab dengan subjek penelitian dengan menggunakan tutur bahasa
yang baik dan akrab dengan mereka dan tetap menjaga etika pergaulan dan norma-norma yang berlaku di dalam lapangan peneltian tersebut.
3.5.2.3 Pengumpulan Data
Dalam tahap ini peneliti mencatat data yang diperolehnya ke dalam field notes, baik data yang diperoleh dari wawancara ataupun
pengamatan.
3.5.3 Tahap Analisis Data dan Pengumpulan Data
Analisis data adalah Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan
dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri-sendiri maupun orang lain. Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis
berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis Sugiyono, 2010:244.
Berikut macam-macam teknik analisis data :
41
a. Remang-remang atau gelap sehingga diteliti lebih jelas dapat berupa Reduksi Data Data Reduction
Yaitu data yang diperoleh dari lapangan, jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.Mereduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
b. Penyajian Data Data Display Yaitu uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya. Dengan mendisplay data makan akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami. c. Verifikasi conclusion drawing
Atau penarikan kesimpulan, kesimpulan dalam penelitian kualitatif ini merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.Temuan
dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih kausal atau interaktif, hipotesa atau teori.
3.5.4 Tekhnik Keabsahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengkaji keabsahan data.Tekhnik keabsahan data ini merupakan dasar obyektifitas
dari hasil yang dicapai. Untuk memperoleh tingkat keabsahan data, teknik yang digunakan antara lain Lexy J. Moleong, 2010:135 :
a. Perpanjangan keikut sertaan Perpanjangan keikutsertaan peneliti dalam setiap penelitian adalah
sangat penting dalam mendapatkan data yang akurat.Oleh karena itu keikut sertaan peneliti ini tidak hanya dilakukan dalam waktu yang
singkat, agar diperoleh data yang lengkap dan terjaga kevalidannya.Perpanjangan keikut sertaan peneliti juga dapat
meningkatkan derajat kepercayaan pada data yang dikumpulkan. b. Ketekunan Pengamatan
Dalam mengkaji masalah, peneliti juga harus mendalami, memahami persoalan penelitian yang diangkat.Ketekunan pengamatan
dimaksudkan untuk memahami cirri-ciri masyarakat dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan atau tentang koperasi
wanita. c. Trianggulasi Data
42
Trianggulasi data adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan data yang diperoleh dari beberapa teknik penggalian
data yang digunakan, seperti observasi, wawancara, pencatatan lapangan field note dan dokumentasi. Trianggulasi data ini biasanya
ada dua cara yang dilakukan oleh peneliti, yaitu Sugiono, 2009:83 : a. Membandingkan semua hasil data yang diperoleh dari lapangan
melalui dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Hal ini dilakukan untuk mencari keabsahan dari data-data yang telah
diperoleh. b. Membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumentasi, yang
tujuannya untuk mengkomparasikan antara kedua data tersebut.
43
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Dinas Koperasi Jember 4.1.1 Sejarah Dinas Koperasi Jember
Periode sebelum kemerdekaan, koperasi adalah institusi lembaga yang tumbuh atas dasar solidaritas tradisional dan kerjasama antar
individu, yang pernah berkembang sejak awal sejarah manusia sampai pada awal revolusi industri di eropa pada akhir abad 18 dan selama
abad 19, sering disebut sebagai koperasi historis atau koperasi pra- industri.Koperasi modern didirikan pada akhir abad 18, terutama sebagai
jawaban atas masalah-masalah sosial yang timbul selama tahap awal revolusi industri.
Di indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh patih di purwokerto, jawa tengah, r. Aria wiraatmadja yang pada
tahun 1896 mendirikan sebuah bank untuk pegawai negeri. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh de wolffvan westerrode.
Pada tahun 1908, budi utomo yang didirikan oleh dr. Sutomo memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki
kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan verordening op de
44