Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia, sampai saat ini penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Angka kesakitan penyakit ini masih cukup tinggi, terutama di daerah luar Jawa dan Bali, dimana terdapat campuran penduduk yang berasal dari daerah endemis dan yang tidak endemis malaria. Di daerah-daerah tersebut masih sering terjadi wabah yang menimbulkan banyak kematian Rampenggan, 1993. Malaria adalah penyakit infeksi akut maupun kronis yang disebabkan oleh plasmodium malaria. Sampai saat ini di Indonesia dikenal 4 macam spesies parasit malaria yaitu Pla smodium falciparum yang menyebabkan malaria tropika, Plasmodium vivax yang menyebabkan malaria tertiana, Plasmodium malaria e yang menyebabkan malaria quartana dan Pla smodium ovale yang menyebabkan malaria ovale Rampenggan, 1993. Untuk menghindari gangguan atau gigitan nyamuk Anopheles aconitus selain dengan cara pemberantasan vektor nyamuk malaria juga dapat menggunakan repelan, namun sebagian besar komposisi dari repelan mengandung N,N-diethyl-m-toluamide DEET yang mekanisme aksinya dengan cara menghambat aktivitas sistem saraf pusat dan enzim acetylcholinesterase serangga maupun mamalia. DEET merupakan contoh bahan penolak nyamuk dari bahan kimia yang tidak berbau tapi mempunyai efek samping yang dapat mengiritasi mata, menimbulkan rasa terbakar pada kulit yang terluka atau jaringan membran Soedarto, 1992, oleh karena itu untuk menghindari efek samping dari DEET sebagai komponen utama dapat diganti dengan bahan yang berasal dari alam, selain itu banyak pula tanaman yang mengandung minyak atsiri yang mempunyai efek sebagai penolak nyamuk Kardinan, 2003, salah satunya adalah bunga dari tanaman kenanga Cananga odorata Lmk. Hook. Thoms.. Kandungan minyak atsiri bunga kenanga Cananga odora ta Lmk. Hook. Thoms. komponen terbesarnya adalah golongan alkohol dan ester yang terdiri dari linalool dan geraniol dengan aroma khas menyengat yang tidak disukai serangga. Sifat minyak atsiri antara lain mudah menguap dan cepat rusak bila terkena panas Ketaren, 1985. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa minyak atsiri bunga kenanga 25 mempunyai kemampuan untuk menolak nyamuk Aedes aegypti ketika diujikan pada tangan manusia Indrawati, 2006. Penggunaan minyak atsiri sebagai repelan secara langsung kurang efektif karena sifat minyak atsiri yang mudah menguap, maka perlu dibuat dalam bentuk sediaan yang sesuai agar mudah dipakai dan lebih tahan lama. Dalam penelitian ini minyak atsiri bunga kenanga diformulasikan dalam sediaan lotion. Lotion adalah sediaan dengan medium air yang digunakan pada kulit tanpa digosokkan dan tidak meninggalkan noda pada pemakainya. Minyak atsiri bunga kenanga diformulasikan dalam sediaan lotion dengan tujuan supaya minyak atsiri dapat lebih lama menempel pada kulit sehingga memberikan daya tolak nyamuk yang lebih lama jika dibandingkan dengan penggunaan minyak atsiri secara langsung karena minyak atsiri bersifat mudah menguap. Sedian lotion ini menggunakan cetyl alcohol yang berfungsi sebagai stiffening agent Rowe, et al. , 2006 dengan konsentrasi 2, 6 dan 10. Stiffening agent adalah suatu zat yang ditambahkan ke dalam suatu formula, yang berfungsi sebagai bahan pengental atau pengeras di dalam formula lotion. Berdasarkan cara kerja repelan yaitu bau untuk mengusir serangga serta melihat sifat minyak atsiri yang mudah menguap dan kelebihan dari sediaan lotion yang tidak meninggalkan noda pada pemakainya, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui aktivitas repelan minyak atsiri bunga kenanga yang diformulasikan dalam bentuk lotion.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Anti Nyamuk Dari Minyak Atsiri Bunga Tumbuhan Kenanga (Cananga odorata (Lam.) Hook.f. & Thomson) Pada Sediaan Lotion

10 128 84

PENDAHULUAN Optimasi Formula Losion Minyak Atsiri Buah Adas (Foeniculum vulgare.) Dengan Kombinasi Setil Alkohol - Natrium Lauril Sulfat Terhadap Sifat Fisik Dan Aktivitas Repelan Pada Nyamuk Anopheles aconitus Betina.

0 3 11

OPTIMASI FORMULA GEL MINYAK ATSIRI BUAH ADAS Optimasi Formula Gel Minyak Atsiri Buah Adas (Foeniculum vulgare) Dengan Kombinasi Propilen Glikol – Carbopol Terhadap Sifat Fisik Dan Aktivitas Repelan Pada Nyamuk Anopheles aconitus betina.

0 0 11

PENDAHULUAN Optimasi Formula Gel Minyak Atsiri Buah Adas (Foeniculum vulgare) Dengan Kombinasi Propilen Glikol – Carbopol Terhadap Sifat Fisik Dan Aktivitas Repelan Pada Nyamuk Anopheles aconitus betina.

0 0 11

OPTIMASI FORMULA GEL MINYAK ATSIRI BUAH ADAS Optimasi Formula Gel Minyak Atsiri Buah Adas (Foeniculum vulgare) Dengan Kombinasi Propilen Glikol – Carbopol Terhadap Sifat Fisik Dan Aktivitas Repelan Pada Nyamuk Anopheles aconitus betina.

0 1 17

UJI AKTIVITAS GEL MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Canangium odoratum (Lmk.) Hook. & Thoms) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK Anopheles aconitus BETINA.

0 3 16

UJI AKTIVITAS SALEP MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Canangium odoratum Baill) SEBAGAI REPELAN TERHADAP NYAMUK Anopheles aconitus BETINA.

0 3 20

Efek Minyak Atsiri Bunga Kenanga (Cananga odorata) Sebagai Repellent Terhadap Nyamuk Aedes sp. Betina.

6 17 22

Formulasi lotion minyak nilam dan uji aktivitas repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti.

4 24 136

FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI CAIR MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga odorata (Lam.) Hook.f Thomson) SERTA UJI SIFAT FISIK DAN ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus SKRIPSI

0 0 18