12 3.
Produk penelitian ini yang berupa model pembelajaran diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung antara perguruan tinggi keguruan dengan
masyarakat pengguna, yakni pihak sekolah.
F. Anggapan Dasar
Beberapa anggapan dasar yang melandasi penelitian ini sebagai berikut. 1.
Proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila peserta didik ikut berpartisipasi secara aktif di dalamnya Hartley Davies, 1978.
2. Peserta didik akan lebih mudah memahami dan merespon materi pembelajaran
apabila materi pembelajaran disusun dalam bentuk unit-unit kecil dan diatur berdasarkan urutan yang logis mudah menuju kompleks.
3. Media penyampaian puisi adalah bahasa. Oleh karena itu, untuk memahami
puisi harus mengkaji unsur bahasa yang digunakan dalam puisi. Kreasi kata dalam puisi tidak menghilangkan pengertian dalam kata tersebut. Kata tanpa
pengertian tidak mungkin; dalam arti, kata tidak berpengertian kehilangan cirinya yang khas sebagai bahasa, hanya akan menjadi bunyi Teeuw,
1980:148.
G. Variabel Penelitian
Penelitian ini memuat tiga variabel, yakni 1 pendekatan Semiotik yang dipadukan dengan Concept Attainment Model sebagai konsep awal Model
Analisis Semiotik sebagai variabel bebasindependen, 2 hasil makna asosiatif
13 atas kata kunci, dan 3 hasil belajar kajian puisi oleh mahasiswa sebagai variabel
terikatdependen.
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini peneliti rumuskan sebagai berikut : Kemampuan mengkaji puisi pada subjek penelitian yang mendapat pembelajaran dengan
pendekatan Semiotik yang dipadukan dengan Concept Attainment Model lebih tinggi dibandingkan dengan subjek penelitian yang tidak mendapat pembelajaran
dengan model tersebut.
I. Definisi Operasional
Berikut peneliti akan memaparkan beberapa konsep yang terdapat dalam penelitian ini. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kekeliruan penafsiran pada
pembaca. 1. Puisi Sutardji Calzoum Bachri termasuk puisi kontemporer yang memanfaatkan
ciri-ciri mantra dalam penulisannya. Beberapa sebutan untuk puisi Sutardji adalah puisi yang mantra, puisi yang bersifat mantra, puisi gelap, dan puisi
yang menggunakan bentuk mantra. 2. Kemampuan mengkaji puisi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan mahasiswa menafsirkan isi puisi berdasarkan pengembangan makna asosiatif dari kata-kata kunci yang diambil dari puisi. Selain hasil
penafsiran atas isi puisi, kemampuan lain yang dikaji dalam penelitian ini
14 adalah kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan asosiasi makna dari
sebuah kata kunci yang berasal dari puisi. 3. Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki sebuah kata berkenaan dengan
adanya hubungan antara kata tersebut dengan keadaan di luar bahasa. Jumlah makna asosiasi sebuah kata yang dihasilkan oleh seseorang bergantung pada
unsur psikis, pengetahuan, dan pengalaman orang tersebut. 4. Concept Attainment Model Model Pencapaian Konsep adalah model
mengajar yang diciptakan oleh Jerome Bruner. Model ini disusun untuk mengembangkan berpikir induktif, menganalisis, serta mengembangkan
konsep. 5. Model Analisis Semiotik adalah model mengajar yang merupakan hasil
perpaduan pendekatan semiotik dengan Model Pencapaian Konsep. Model ini masih memiliki kaitan dengan pendekatan struktural dalam kajian puisi.
79
BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN
Bagian ini akan memaparkan pembahasan tentang 1 metode penelitian, 2 variabel penelitian, 3 sumber data penelitian, 4 populasi dan sampel penelitian,
5 ruang lingkup penelitian, 6 teknik penelitian, 7 prosedur pengumpulan data, 8 prosedur analisis data, 9 desain penelitian, 10 konsep awal model analisis
semiotik, 11 instrumen penelitian, 12 materi pembelajaran.
A. Metode Penelitian
Seperti telah dipaparkan pada bab pertama, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan pendekatan semiotik yang dipadukan dengan
Concept Attainment Model dalam pembelajaran apresiasi puisi kontemporer pada mahasiswa Prodi Dikbasasinda STKIP Sebelas April Sumedang. Penelitian
dilakukan pada mahasiswa semester 4. Pemilihan mahasiswa tersebut karena mata kuliah “Puisi” diberikan di semester 4. Dalam penelitian ini penulis tidak
melakukan pemilihan subjek penelitian secara random, tetapi menerima kondisi subjek penelitian seperti apa adanya. Penelitian ini menggunakan rancangan
eksperimen semu Quasi-experimental design Fraenkel Wallen, 1993:253; Van Dalen, 1979:263, Sukmadinata, 2005:207; Syamsuddin A.R. Damaianti,
2007:162. Desain kuasi eksperimen yang dipilih adalah The Matching-Only Pretest-Postest Control Group Design Desain Kelompok Kontrol Pretes-Postes
Berpasangan Fraenkel Wallen, 1993:253; Sukmadinata, 2005:207;