Komunikasi dan Komitmen Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT Clariant Kujang Catalysts Cikampek

(1)

a

SURAT KETERAhIGAilI

PER$EruIUAN PUBUKA$I

Bahwa yang bertandatangan di bawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penetitian, Menyetujui:

"Untuk

memberikan kepada Universitas Komputer lndonesia

Hak

Bgbas Rovalw

(oneksklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan,,.

Cikampek September 2016

Penulis,

Mengetahui,

ruh*

lsniar Budiarti, SE.. M.Si Nlp. arzz.s4.02,oo1 Catatan:

Bab l, Bab lll dan Bab lV terdapat data perusahaan yang bersifat konfidensial jadi tidak boleh dipublikasikan.

PT Clariant Kujang Catalysts -HR & GA Deot.


(2)

(3)

LEMBAR PERI\IYATAAI{ KEASLIAN

Deagan ini Saya menyatakan bahwa:

1. Karya

tulis ini asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Ahli Madya, Sarjana, Master dan Doktor) baik di Universitas Komputer Indonesia maupun Perguruan Tinggi lainnya.

2.

Karya tulis ini mumi gagasan dan rumusan penelitian Saya Sendiri tanpa bantuan pihak

lain kecuali arahan dari tim pembimbing.

3. Dalam

karya tulis

ini

tidak terdapat karya atau pendapat yang telah di publikasikan oranglain, kecuali secara tertulis dan jelas ditemukan sebagai acuan dalam naskah yang

disebutkan nama pengarang dan di cantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan

ini

saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat

penyimpangan dan ketidak benaran dalam pemyataan ini maka saya bersedia menerima

sanksi akademik berupa pencabutaa gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini serta sanksi lainnya dengan noflna yang berlaku di Perguruan Tinggi.

NTLAM LAELA

Nfr\L21212212 Agustus 2016


(4)

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Nilam Laela

Tempat, Tanggal lahir : Subang, 05 Desember 1993

Agama : Islam

Alamat rumah :Jl Raya Cipunagara RT/RW 04/01 No.35 Ds.Tanjung Kec.Cipunagara Kab.Subang 41257

Nomer telepon : +6281322135950

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan Pendidikan Formal:

2012 sampai dengan 2016 : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) 2009 sampai dengan 2012 : SMA Negeri 3 Subang

2006 sampai dengan 2009 : SMP Negeri 1 Cipunagara 2000 sampai dengan 2006 : SD Negeri Kenanga

Pendidikan Non Formal:

2014 : - Pelatihan Pajak Terapan

- Pengembangan Sumber Daya Manusia Dikalangan Remaja

2013 : - Latihan Pembinaan Mental dan Disiplin Mahasiswa (Character Building) - Latihan Dasar Keorganisasian


(5)

Pengalaman Organisasi

2014 sampai dengan 2016 : Anggota Korps Protokoler Mahasiswa di UNIKOM

2013 sampai dengan 2014 : Bendahara di Himpunan Mahasiswa Manajemen UNIKOM 2011 sampai dengan 2012 : Anggota IRMA di SMA Negeri 3 Subang

2010 sampai dengan 2011 : Anggota Paduan Suara di SMA Negeri 3 Subang 2009 sampai dengan 2010 : Anggota Gamelan di SMP Negeri 1 Cipunagara 2007 sampai dengan 2008 : - Wakil Ketua OSIS di SMP Negeri 1 Cipunagara

- Wakil Ketua Pramuka Putri di SMP Negeri 1 Cipunagara 2006 sampai dengan 2007 : - Anggota OSIS di SMP Negeri 1 Cipunagara

- Anggota Pramuka Putri di SMP Negeri 1 Cipunagara 2005 sampai dengan 2006 : Anggota Pramuka Putri di SD Negeri Kenanga

2004 sampai dengan 2005 : Anggota Pramuka Putri di SD Negeri Kenanga 2003 sampai dengan 2004 : Anggota Pramuka Putri di SD Negeri Kenanga

Keahlian Tambahan

Keahlian Komputer ( MS Word, Ms Excel, Ms Powerpoint )

Demikian Riwayat Hidup yang dapat saya sampaikan. Untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Hormat saya,


(6)

KOMUNIKASI DAN KOMITMEN ORGANISASI PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. CLARIANT

KUJANG CATALYSTS CIKAMPEK Communication And Organization Commitment

Effect On Employee Satisfaction In PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Dalam memperoleh gelar sarjana S1

Oleh: NILAM LAELA

21212212

PROGRAM STUDI S1-MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA


(7)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Komunikasi dan Komitmen Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek”. Penulisan ini merupakan salah satu syarat dalam menempuh jenjang S1 pada Jurusan Manajemen Spesialisasi Sumber Daya Manusia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa hasil penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Isniar Budiarti, SE., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dari kesibukan beliau dengan sabar untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

Selanjutnya pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Dwi Kartini, SE., Spec., Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Dr. Raeni Dwi santy, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati Dra., SE., M.Si, selaku Penguji I Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Lita Wulantika, SE., M.Si, selaku Penguji II Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak / Ibu Pimpinan dan Pembantu Pimpinan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia, atas segala kebijakan yang telah ditetapkan, khususnya kebijakan akademik yang sangat menunjang


(8)

vii

keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

7. Bapak Sarwo dan seluruh Karyawan PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek yang telah membimbing, memberikan informasi berupa data-data, meluangkan waktu berupa wawancara, serta motivasi yang telah diberikan kepada penulis selama melakukan penelitian di PT Clariant Kujang Catalysts Cikampek. 8. Kedua orang tua serta keluarga yang selalu memberikan doa dan semangat

yang menjadi kekuatan bagi penulis.

9. Rekan-rekan dan seluruh pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dalam melewati masa perkuliahan.

Penulis menyadari masih terdapat kesalahan yang perlu diperbaiki dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis tidak membatasi akan adanya kritik maupun saran yang membangun sehingga dapat menambah wawasan bagi penulis pribadi. Semoga apa yang tersampaikan dalam skripsi ini dapat bemanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, Agustus 2016


(9)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi & Rumusan Masalah ... 8

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 8

1.2.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

1.4.1 Kegunaan Akademis/Teoritis ... 9

1.4.2 Kegunaan Praktis/Operasional ... 10

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 10

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 10

1.5.2 Waktu Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PENELITIAN & HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 12


(10)

viii

2.1.1 Komunikasi Organisasi ... 12

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Organisasi ... 12

2.1.1.2 Fungsi Komunikasi Organisasi ... 13

2.1.1.3 Dimensi Komunikasi Organisasi ... 14

2.1.1.4 Indikator-indikator Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi .. 16

2.1.2 Komitmen Organisasi ... 18

2.1.2.1 Pengertian Komitmen Organisasi ... 18

2.1.2.2 Dimensi Komitmen Organisasi ... 18

2.1.2.3 Indikator Komitmen Organisasi ... 19

2.1.3 Kepuasan Kerja ... 20

2.1.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... 20

2.1.3.2 Fungsi Kepuasan Kerja ... 21

2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ... 21

2.1.3.4 Dimensi Kepuasan Kerja ... 22

2.1.3.5 Indikator Kepuasan Kerja ... 23

2.1.4 Hasil Penelitiian Terdahulu... 23

2.2 Kerangka Pemikiran ... 26

2.2.1 Keterkaitan Komunikasi Organisasi dengan Kepuasan Kerja ... 26

2.2.2 Keterkaitan Komitmen Organisasi dengan Kepuasan Kerja ... 26

2.2.3 Keterkaitan Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi dengan Kepuasan Kerja ... 27

2.3 Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 30


(11)

ix

3.2 Metode Penelitian ... 30

3.2.1 Desain Penelitian ... 31

3.2.2 Operasional variabel penelitian ... 33

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan data ... 36

3.2.3.1 Sumber Data ... 36

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 37

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.2.4.1 Uji Validitas ... 40

3.2.4.2 Uji Reabilitas... 43

3.2.4.3 Uji Metode Suksesif Internal (MSI) ... 45

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 46

3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 46

3.2.5.1.1 Metode Analisis Deskriptif (Kualitatif) ... 46

3.2.5.1.2 Metode Analisis Verifikatif (Kuantitatif) ... 46

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 59

4.1.1 Profil Perusahaan ... 59

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 60

4.2 Karakteristik Responden ... 61

4.2.1 Data Responden ... 62

4.3 Analisis Deskriptif ... 66

4.3.1 Variabel Kualitas Kompunikasi Organisasi (X1) ... 67

4.3.2 Variabel Komitmen Organisasi (X2) ... 78


(12)

x

4.4 Analisis Verifikatif... 98 4.5 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T) ... 110 4.5.1 Pengujian Hipotesis Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasan

Kerja ... 110

4.5.2 Pengujian Hipotesis Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasaan

Kerja ... 112

4.5.3 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 114

BAB V KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan ... 117 5.2 Saran ... 119


(13)

57

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Z.A, Antony, 2013, Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Jawa Barat Kota Bandung,elibunikom. Anis1, Atif dkk, 2011, Impac of Organizational Commitment On Job Satisfaction

and Employee Retention in Pharmaceutical Industry, African Journal of Business Management, Vol.5(17), ISSN: 1993-8233.

Baharum, Sharif dkk, 2006, Hubungan Antara Komunikasi Dalam Organisasi Dengan Kepuasan Kerja, Prestasi Kerja dan Komitmen Kerja,

Effendy, Onong Uchjana, 2013, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Farahbod, Farzin dkk, 2013, Impact of Organizational Communication in Job Satisfaction and Organizational Commitment (Case Study Maskan Bank Guilan), Interdispinary Journal Of Contemporary Research In Business, Vol.5, No.4.

Guntur P, Wahono, 2012, Pengaruh Person-Organization Fit, Kepuasan Kerja dan

Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Perawat, Management

Analysis Journal 1 (1).

Mustika1, 2013, Analisis Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Komitmen Keorganisasian terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. BTPN Tbk KCP Pasar Baru Merangin, Jurnal Dinamika Manajemen, Vol.1, No.3, ISSN:2338-123X.

Narimawati, Umi; Sri Anggadini; dan Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah-Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Unikom. Cetakan pertama, Penerbit Genesis : Bekasi.

Pace, R. Wayne dan Don F. Faules, 2013, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Paramita1, Lalujan dkk, 2016, Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Stress Kerja

Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Karyawan di Perusahaan Umum Bulog Divisi Regional Sulawesi Utara, Jurnal EMBA, Vol.4, No.1, Hal. 131-142, ISSN: 2303-1174.

Paripurna, I Gede Diatmika, 2013, Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja

dan Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan,

http://ojs.unud.ac.id, Vol.2, No.5.

Prastowo, Ichwan dkk, 2015, Pengaruh Pengembangan Karir, Lingkungan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Hotel Sahid Jaya Solo dengan Keyakinan Diri (Self Effisasi) Sebagai Variabel


(14)

58

Permoderasi, Jurnal Saintech Politeknik Indonesia Surakarta, Vol.1, No.3, ISSN: 2355-5009.

Putri, Merysha Cahyanti Dwi Putri, 2015, Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja di Perusahaan PUSAIR BANDUNG, Isniar Budiarti.

Rohman, Abdul, 2009, Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja dan Keinginan Berpindah (Studi pada Karyawan Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah), Jurnal Akuntansi FE Unsil, ,Vol.4, No.1, ISSN: 1907-9958.

Soedarso, Sri Widodo, 2015, Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Isu-isu Utama dan Globalisasi), Manggu Media, Bandung.

Sugiyono, 2007, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Alfabeta, Bandung.

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono, 2012, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Alfabeta, Bandung.

Sohail, Amir dkk, 2014, Effect of Work Motivation and Organization Commitment on Job Satisfaction: (A Case of Education Industry in Pakistan), Global Journal Of Management and Business Research: A Administration and Management, Vol.14, ISSN Online: 2249-4588, ISSN Print: 0975-5853. Sulistyawati, Ardiani Ika dkk, 2014, Pengaruh Komitmen Profesional, Komitmen Organisasional, Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran terhadap

Kepuasan Kerja dan Keinginan Berpindah Kerja Auditor, 3rd Economics

& Business Research Festival, ISBN: 978-979-3775-55-5.

Suwarno, Jonathan, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Widagdo, Hasbi dkk, 2013, Pengaruh Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Nutrifood Indonesia di Jakarta, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol.4, No.1.


(15)

12 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PENELITIAN & HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Komunikasi Organisasi

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Organisasi

Face & Faules (2001 : 31-33 dalam Merysha : 2015) mengemukakan bahwa komunikasi organisasi dapat diartikan sebagai pertunjukan dari penafsiran pesan diantara unit – unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Definisi tersebut lebih menekankan pada aspek fungsional (objektif). Sedangkan bila dilihat dari perspektif interpretatif (subjektif) komunikasi dipandang sebagai proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam satu lingkungan. Prabawa (2013:19 dalam Lalujan, dkk : 2016: 133) mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti dalam suatu organisasi. Komunikasi dalam perusahaan merupakan penentu keberhasilan dalam pencapaian tujuan, dengan komunikasi akan terjadi hubungan timbal balik dari tiap-tiap orang dalam perusahaan baik berupa perintah, saran, pendapat maupun kritik (Endang, 2009). “Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi dan ada kalanya


(16)

13

juga melibatkan komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada

struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk gosip”

(Mulyana, 2010:83).

Berdasarkan beberapa pengertian yang diungkapkan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu proses interaksi untuk menyampaikan atau memperoleh informasi sebagai penentu pencapaian tujuan.

2.1.1.2Fungsi Komunikasi Organisasi

suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, tindak komunikasi dalam organisasi tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:

1. Fungsi Informatif, organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi (information-processing system).

2. Fungsi Regulatif, berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yakni :

a) Atasan atau orang-orang yang berada dalam tatanan manajemen yaitu mereka memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.


(17)

14

3. Fungsi Persuasif, lebih banyak dimanfaatkan oleh pihak pimpinan dalam sebuah organisasi dengan tujuan menghasilkan kepedulian yang lebih besar secara sukarela.

4. Fungsi Integratif, organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. (Sendjaja: 2002: 48-49)

2.1.1.3Dimensi Komunikasi Organisasi 1. Komunikasi Internal

Komunikasi internal didefinisikan oleh Lawrence D. Brennan (dalam Effendy: 2013: 122) sebagai: “Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan terwujudnya perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas (organisasi) dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan atau jawatan yang

menyebabkan pekerjaan berlangsung (operasi dan manajemen).”

a. Dimensi komunikasi Internal a. Komunikasi vertikal

“Komunikasi vertikal, yakni komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) dan dari bawah ke atas (upward communication),

adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal-balik (two-way traffic communication)”. (Effendy: 2013: 123)


(18)

15

“Komunikasi horizontal ialah komunikasi secara mendatar, antara

anggota staf dengan staf, karyawan sesama karyawan, dan sebagainya.” (Effendy: 2013: 124)

b. Jenis komunikasi internal a) Komunikasi persona

“Komunikasi persona ialah komunikasi antara dua orang dan dapat berlangsung dengan dua cara: a) komunikasi tatap muka, b) komunikasi

bermedia”. (Effendy: 2013: 125) b) Komunikasi kelompok

“Komunikasi kelompok ialah komunikasi antara seseorang dengan

sekelompok orang dalam situasi tatap muka”. (Effendy: 2013: 126) 2. Komunikasi Eksternal

“Komunikasi eksternal ialah komunikasi antara pimpinan organisasi

dengan khalayak di luar organisasi”. (Effendy: 2013: 128)

a. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak

“Komunikasi dari organisasi kepada khalayak pada umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidak-tidaknya ada hubungan batin”. (Effendy: 2013: 128)

b. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi

“Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi”. (Effendy: 2013: 129)


(19)

16

2.1.1.4Indikator-indikator Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi

Menurut Face & Faules, (2001 dalam Antony Akhmad 2013: 3) terdapat indikator-indikator yang menunjang atau dapat dikatakan dengan arah aliran yang berbeda Yaitu:

1. Komunikasi ke Bawah. 2. Komunikasi ke Atas. 3. Komunikasi Horizontal. 4. Komunikasi Lintas Saluran.

Aliran arah komunikasi menurut R. Wayne Pace dan Don F. Faules (2013: 184-199) yaitu :

1 Komunikasi Ke Bawah.

Komunikasi ke bawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah. Ada lima jenis informasi yang Tabelbisaa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan (Katz & Kahn, 1996): (1) informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan, (2) informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, (3) informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi, (4) informasi mengenai kinerja pegawai, dan (5) informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission).


(20)

17

2 Komunikasi Ke Atas.

Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (penyelia). Semua pegawai dalam sebuah organisasi, kecuali mungkin merek ayang menduduki posisi puncak, mungkin berkomunikasi ke atas-yaitu, setiap bawahan dapat mempunyai alasan yang baik atau meminta informasi dari atau memberi informasi kepada seseorang yang otoritasnya lebih tinggi daripada dia. Suatu permohonan atau komentar yang diarahkan kepada individu yang otoritasnya lebih besar, lebih tinggi, atau lebih luas merupakan esensi komunikasi ke atas.

3 Komunikasi Horizontal.

Bentuk komunikasi horizontal yang paling umum mencangkup semua jenis antarpersona. Bahkan bentuk komunikasi horizontal tertulis cenderung menjadi lebih lazim. Komunikasi horizontal paling sering terjadi dalam rapat komisi, interaksi pribadi, selama waktu istirahat, obrolan di telepon, memo dan catatan, kegiatan sosial dan lingkaran kualitas. Lingkaran kualitas adalah sebuah kelompok pekerja sukarela yang berbagi wilayah tanggung jawab.

4 Komunikasi Lintas-Saluran.

Fayol (1916-1940) menunjukan bahwa komunikasi lintas-saluran merupakan hal yang pantas, bahkan perlu pada suatu saat, terutama bagi pegawai tingkat lebih rendah dalam satu saluran.


(21)

18

2.1.2 Komitmen Organisasi

2.1.2.1 Pengertian Komitmen Organisasi

Menurut Jewell dan Siegall (1998: 518 dalam Ichwan: 2015: 5) komitmen organisasi adalah suatu keadaan atau derajat sejauh mana seseorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dengan tujuan-tujuan serta memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Grusky (1966 dalam Abdul: 2009: 505) mengemukakan bahwa komitmen organisasi adalah sifat hubungan antara anggota organisasi dengan sistem secara keseluruhan. sedangkan Mutiara (2004: 135 dalam Ichwan: 2015: 5) komitmen organisasi adalah menggambarkan sebagai kecenderungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten karena menganggap adanya biaya pelaksanaan kegiatan yang lain.

Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dijelaskan, penulis dapat menyimpulkan bahwa komitmen organisasi yaitu adanya rasa keterikatan karyawan dengan perusahaan serta memelihara kaidah-kaidah yang diterapkan perusahaan. 2.1.2.2 Dimensi Komitmen Organisasi

Menurut Meyer dan Allen (2006 dalam Hasbi, dkk: 2013: 141) “pada dasarnya karyawan itu ingin berkontribusi untuk mencapai tujuan organisasi dimana untuk mencapai tujuan organisasi ini telah dipengaruhi oleh sifat komitmen yang berbeda-beda”. Menurut Allen dan Meyer, mengajukan tiga komponen komitmen organisasional, yaitu :

1. Komponen affective. 2. Komponen continuance. 3. Komponen normative.


(22)

19

Meyer dalam (dalam Ichwan 2015: 5) mengemukakan tiga komponen tentang komitmen organisasi:

a. Affective commitment, terjadi apabila pegawai ingin menjadi bagian dari

organisasi karena adanya ikatan emosional (emotional attachment), jadi karena pegawai menginginkan.

b. Continuance commitment, muncul apabila pegawai tetap bertahan pada

suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain.

c. Normative commitment, timbul dari nilai-nilai diri pegawai. Pegawai

bertahan menjadi anggota organisasi karena ada kesadaran bahwa berkomitmen terhadap organisasi merupakan hal yang memang seharusnya dilakukan, jadi karena dia merasa berkewajiban.

2.1.2.3 Indikator Komitmen Organisasi

Mayer dan Allen (1997 dalam Merysha: 2015) mendifinisikan komitmen keorganisasian sebagai suatu keadaan psikologis yang dikarakteristikkan dengan :

1. Meyakinkan dan menerima tujuan (goal) dan nilai (value) yang dimiliki oleh organisasi.

2. kesediaan untuk berusaha dengan seungguh-sungguh demi organisasi. 3. Mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi.


(23)

20

2.1.3 Kepuasan Kerja

2.1.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja

Handoko (2003 dalam Sri Widodo : 2015) menyatakan, bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Veithzal (2003 dalam Sri Widodo : 2015), bahwa kepuasan kerja adalah penilaian dari pekerja tentang seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Kepuasan kerja juga adalah sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan social di luar kerja. Menurut Martoyo (2000:142 dalam Antony : 2013: 3) Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional karyawan di mana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan. Balas jasa kerja karyawan ini, baik yang berupa financial maupun yang nonfinancial.

Berdasarkan beberapa pengertian yang telah diungkapkan oleh para ahli, maka penulis menyimpulkan kepuasan kerja yaitu keadaan emosional karyawan merasa terpuaskan kebutuhannya baik berupa finansial maupun nonfinansial.


(24)

21

2.1.3.2 Fungsi Kepuasan Kerja

Fungsi kepuasan kerja (Handoko, 2003) adalah untuk memelihara karyawan agar lebih tanggap terhadap lingkungan motivasional yang diciptakan. Sedangkan hasibuan (2006) menyatakan, bahwa fungsi kepuasan kerja adalah merupakan pendorong moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan misalnya sebagai pendorong moral kerja, pemberi motivasi yang tinggi bagi karyawan, apabila kepuasan kerja telah diberikan oleh perusahaan. (Sri Widodo : 2015: 118)

Yuki (1997) pernah menyebutkan, bahwa fungsi kepuasan kerja lebih merujuk kepada perasaan senang atau kepuasan seseorang dalam melakukan kegiatan kerjanya di perusahaan. Jadi kepuasan kerja adalah sebagai perasaan seseorang dalam menyikapi aktivitas kerja yang dilakoninya. (Sri Widodo : 2015: 118)

2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja yang sangat dirasakan baik akibat adanya suasana lingkungan yang mendukung. Karyawan lebih suka menikmati hasil kerjanya apabila suatu pekerjaan itu sesuai pada jalur yang diharapkan oleh perusahaan daripada balas jasa, walaupun balas jasa itu penting. (Sri Widodo: 2015: 118)

Mangkunegara 2006(dalam Sri Widodo: 2015: 118-119) mengungkapkan ada dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan diantaranya :

a. Faktor pegawai, yaitu keerdasan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian masa kerja, emosi, pola pikir, persepsi dan sikap kerja.


(25)

22

b. Faktor pekerjaan, yaitu struktur organisasi, pangkat/golongan, kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi jabatan, interaksi social dan hubungan kerja.

2.1.3.4 Dimensi Kepuasan Kerja

Mangkunegara (2006 dalam Sri Widodo: 2015: 119-120) menyatakan, bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan variabel-variabel diantaranya :

1. Turnover, dimana kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turnover

pegawai rendah. Sedangkan pegawai-pegawai yang kurang puas biasanya turnovernya lebih tinggi.

2. Tingkat kehadiran kerja, pegawai-pegawai yang kurang puas cenderung meningkat ketidakhadirannya tinggi. Mereka sering tidak hadir kerja dengan alasanyang tidak logis dan subjektif.

3. Umur, ada kecenderungan pegawai yang lebih tua merasa puas daripada pegawai yang relative muda. Hal ini diasumsikan bahwa pegawai yang lebih tua berpengalaman menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaannya. Sedangkan pegawai yang lebih muda biasanya mempunyai harapan yang ideal dengan dunia kerjanya.

4. Tingkat pekerjaan, pegawai-pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi cenderung lebih puas daripada pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih rendah.

5. Ukuran organisasi perusahaan, perusahaan dapat mempengaruhi kepuasan pegawai. Hal ini karena besar kecil suatu perusahaan berhubungan pula dengan kondisi, komunikasi, dan partisipasi pegawai.


(26)

23

2.1.3.5 Indikator Kepuasan Kerja

Pengertian indikator adalah alat pemantau (sesuatu) yang dapt memberikan petunjuk atau keterangan; tanda-tanda yang menarik perhatian. Sementara menurut Marihot (2002) ada beberapa indikator, diantaranya :

1. Gaji, yaitu jumlah bayaran yang diterima seseorang akibat dari pelaksanaan kerja apakah sesuai dengan kebutuhan dan dirasakan adil.

2. Pekerjaan itu sendiri, yaitu isi pekerjaan yang dilakukan seseorang apakah memiliki elemen yang memuaskan.

3. Rekan sekerja, yaitu teman-teman kepada siapa seseorang senantiasa berinteraksi dalam pelaksanaan pekerjan.

4. Atasan, yaitu seseorang yang senantiasa memberi perintah atau petunjuk dalam pelaksanaan kerja.

5. Promosi, yaitu kemungkinan seseorang dapat berkembang melalui kenaikan jabatan.

6. Lingkungan kerja, yaitu lingkungan fisik dan psikologis. 2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu

Sebelum penulis melakukan penelitian, penulis mempelajari penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu yang berkaitan dengan variabel penelitian ini, untuk menjaga keaslian penelitian, hasilnya yaitu sebagai berikut :


(27)

24

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Atif Anis1, dkk (2011).

Impact of

Organizational Commitment On Job Satisfaction

and Employee

Retention in

Pharmaceutical Industry.

Hasil menandakan bahwa hubungan yang positif dan signifikan ada antara kompensasi , Dukungan Pengawas , dan komitmen organisasi . Hasil lanjut menyimpulkan bahwa komitmen organisasi memiliki hubungan yang kuat dan positif dengan kepuasan kerja karyawan dan retensi karyawan .

Menggunakan komitmen organisasi sebagai variabel X yang

mempengaruh i Kepuasan Kerja sebagai Variabel Y.

Menggunakan AMOS untuk mengolah data, sedangkan penulis menggunakan SPSS. 2 Amir Sohail, dkk (2014)

Effect of Work Motivation and Organizational Commitment on Job Satisfaction

Terdapat pengaruh signifikan antara masing-masing variabel X terhadap variabel Y

Teknik pengumpulan data,

komitmen sebagai variabel X dan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Y. Variabel motivasi, menggunakan Regresi Linear Sederhana. 3 Farzin Farahbod , dkk (2013)

Impact of

Organizational Commitment in Job Satisfaction and

Organizational Commitment.

Setelah uji hipotesis dan sesuai dengan model penelitian , ada hubungan yang signifikan dan positif antara variabel penelitian .

Variabel Komunikasi Organisasi sebagai variabel X dan kepuasan kerja sebagai variabel Y. Menggunakan LISREL untuk mengolah data. 4 Merysha Cahyanti Dwi Putri (2015) Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Pengaruhnya Terhadap

Kepuasan Kerja di Perusahaan PUSAIR

Bandung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang paling dominan terhadap Kepuasan kerja di Perusahaan PUSAIR Bandung adalah komitmen organisasi dengan kontribusi 75,3%. Metode analisis deskriptif-verifikatif, menggunakan regresi linear berganda, menggunakan SPSS. Objek penelitian. 5 Lalujan Paramita 1, dkk (2016)

Pengaruh komunikasi organisasi dan stress kerja terhadap

kepuasan kerja serta dampaknya terhadap kinerja

Komunikasi Organisasi tidak memberikan pengaruh terhadap Kepuasan Kerja, Stres Kerja memberikan pengaruh terhadap Kepuasan Kerja, Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi sebagai X yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja sebagai Y. Menggunakan

path analysis

sedangkan penulis menggunakan regresi berganda.


(28)

25

karyawan di perusahaan umum bulog divre Sulut.

dan Kepuasan Kerja memberikan pengaruh terhadap Kinerja Karyawan dan Stres Kerja tidak memberikan pengaruh terhadap Kinerja Karyawan, di Perum Bulog Divre SulUt.

6

I Gede Diatmika Paripurn a (2013)

Pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja dan komunikasi terhadap

kepuasan kerja karyawan.

Menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan, lingkungan kerja dan komunikasi berpengaruh signifikan secara simultan dan parsial terhadap kepuasan kerja karyawan.

Menggunakan regresi linear berganda.

Variabel kepemimpina

n dan

lingkungan kerja.

7 Mustika (2013)

Analisis pengaruh komunikasi organisasi dan komitmen keorganisasian terhadap

kepuasan kerja karyawan PT. BTPN Tbk Pasar Baru Merangin.

Terdapat pengaruh signifikan antara masing-masing variabel X secara bersama-sama terhadap variabel Y.

Menggunakan regresi linear berganda.

Sampel menggunakan seluruh populasi.

8 Abdul Rohman (2009) Pengaruh komitmen organisasional terhadap

kepuasan kerja dan keinginan berpindah (Studi Pada Karyawan Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah).

Komitmen affective memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan kerja dan Komitmen continuance memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Analisis deskriptif. Komitmen organisasi sebagai variabel X yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja sebagai variabel Y.

Analisis data menggunakan teknik Confirmatory Faktor Analysis. Pengolahan data menggunakan SEM.

9 Ichwan Prastowo , dkk (2015)

Pengaruh pengembangan karir, lingkungan kerja dan komitmen organisasi terhadap

kepuasan kerja pegawai hotel sahid jaya solo dengan keyakinan diri sebagai variabel

pemoderasi.

Pengembangan karir berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keyakinan diri pegawai Hotel Sahid Jaya Solo, sedangkan dua variabel lainnya yaitu lingkungan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keyakinan diri.

Menggunakan regresi linear berganda.

Variabel pengembanga n karir dan lingkungan kerja sebagai variabel X.


(29)

26

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Keterkaitan Komunikasi Organisasi dengan Kepuasan Kerja

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mustika (2013: 222) menyatakan bahwa ada keterkaitan komunikasi dengan kepuasan kerja, diperkuat oleh pendapat menurut I Gede (2013: 590) “Komunikasi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja karyawan”, Kristin,dkk (2008) dalam penelitiannya menimpulkan bahwa komunikasi berpangaruh terhadap kepuasan kerja. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Haryani (2010) memperoleh hasil bahwa komunikasi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.

2.2.2 Keterkaitan Komitmen Organisasi dengan Kepuasan Kerja

Penelitian Ichwan Prastowo (2015) mengemukakan adanya keterkaitan komitmen organisasi dengan kepuasan kerja “bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai, yang berarti bahwa semakin meningkat komitmen organisasi yang ada selama ini maka menyebabkan kepuasan kerja pegawai semakin meningkat. Hasil ini mengindikasikan semakin terTabelbisaa pegawai dengan pekerjaan yang ada saat ini, kebanggaan yang tinggi pada organisasi, nilai-nilai diri sesuai dengan nilai-nilai yang ada pada organisasi dan organisasi adalah tempat terbaik untuk bekerja sehingga menyebabkan kepuasan kerja meningkat karena kebanggaan pada organisasi dapat menimbulkan kepuasan pada diri pegawai sehingga pegawai


(30)

27

2.2.3 Keterkaitan Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi dengan Kepuasan Kerja

Dalam penelitiannya Merysha Cahyanti Dwi Putri (2015) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari komunikasi organisasi dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan secara simultan. Diperkuat oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Mustika “Hasil Uji F menunjukkan bahwa variabel komunikasi organisasi , komitmen keorganisasian

secara simultan berpeengaruh sebesar 25,7 % terhadap kepuasan kerja karyawan”

yang berarti bahwa terdapat keterkaitan antara komunikasi organisasi dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dapat digambarkan paradigma penelitian sebagai berikut :


(31)

28

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

Sumber : Hasil Olahan Data

Komunikasi Organisasi (Variabel X1)

1. Komunikasi Internal: komunikasi vertikal, komunikasi horizontal. 2. Komunikasi Eksternal:

: organisasi kepada khalayak, khalayak kepada organisasi.

(Effendy : 2013:

122-129) Kepuasan Kerja (Variabel

Y)

1. Turnover.

2. Tingkat kehadiran kerja.

3. Umur.

4. Tingkat pekerjaan. 5. Ukuran organisasi

perusahaan.

Mangkunegara (2008) dalam Sri Widodo (2015: 119-120)

Komitmen Organisasi (Variabel X2)

1. Komponen

Affective.

2. Komponen

Continuance.

3. Komponen

Normative.

Allen dan Meyer (2006) dalam Hasbi Widagdo, dkk (2013:141)

Mustika (2013:222)

Ichwan Prastowo (2015)

Merysha Cahyanti Dwi Putri (2015)


(32)

29

2.3 Hipotesis Penelitian

H1 : Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Clariant Kujang Catalysts dipengaruhi

oleh Komunikasi Organisasi.

H2 : Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Clariant Kujang Catalysts dipengaruhi

oleh Komitmen Organisasi.

H3 : Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Clariant Kujang Catalysts dipengaruhi

oleh Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Secara Bersama-sama.


(33)

117

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Komunikasi Organisasi (X1) pada PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek

rata-rata masuk dalam kriteria baik. Hal ini berkaitan dengan yang dipaparkan oleh Pace (Dalam Merysha: 2015) yang menyatakan bahwa Komunikasi organisasi terdiri dari persepsipersepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi. Pengaruh ini didefenisikan, disepakati, dikembangkan dan dikokohkan secara berkesinambungan melalui interaksi dengan anggota organisasi lainnya. Pengaruh ini menghasilkan pedoman bagi keputusan-keputusan dan tindakan tindakan individu dan mempengaruhi pesan-pesan mengenai organisasi..

Komitmen Organisasi (X2) pada PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek

rata-rata berada pada kriteria Cukup/Sedang. Hasil diatas berkaitan dengan pendapat yang dinyatakan oleh Robbins (2001: 186) bahwa komitmen organisasi adalah sampai tingkat mana seseorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, dan berniat memelihara


(34)

118

keanggotaan dalam organisasi itu. Komitmen organisasi yang tinggi berarti terdapat kepemihakan kepada organisasi yang tinggi pula. Komitmen sebagai prediktor kinerja seseorang merupakan prediktor yang lebih baik dan bersifat global, dan bertahan dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan daripada kepuasan kerja semata.

Kepuasan Kerja (Y) pada PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek

termasuk dalam kategori “Baik” Hal tersebut terkait dengan pernyataan Robert (Dalam Mustika: 2013) Secara teoritis kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi individu dalam bekerja untuk mendapatkan hasil yang optimal. Kepuasan kerja merupakan penilaian pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.

2. Komunikasi Organisasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

kerja karyawan PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek. Komunikasi organisasi memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kepuasan kerja karyawan, arah positif menggambarkan bahwa jika komunikasi organisasi baik maka kepuasan kerja karyawan meningkat.

Komitmen organisasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.

Nilai korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja searah. Jika komitmen organisasi meningkat maka kepuasan kerja juga meningkat dan begitu pula sebaliknya.


(35)

119

Hasil perbandingan antara nilai secara parsial Komunikasi organisasi dan Komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja, nilai yang paling besar yaitu Komunikasi organisasi.

3. Terdapat pengaruh signifikan dari komunikasi organisasi dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan sesuai dengan persyaratan bahwa F-hitung lebih besar daripada F-tabel. Hasil perbandingan antara nilai secara parsial dan nilai secara simultan maka diketahui bahwa nilai yang paling besar yaitu nilai pada simultan.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian mengenai pengaruh komunikasi organisasi dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek, penulis mencoba memberikan saran kepada PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek. Adapun saran yang ingin disampaikan adalah:

1. PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek perlu untuk mengevaluasi sarana prasarana komunikasi yang dipakai di perusahaan sehingga tercipta komunikasi yang efektif antar karyawan tanpa terkecuali. Diadakannya beberapa kegiatan yang bertujuan untuk saling bertemunya antar karyawn seperti senam pagi atau diskusi rutin sesuai waktu yang disepakati.

2. Untuk meningkatkan komitmen karyawan di PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek maka perlu memperhatikan penempatan kerja karyawan sesuai dengan keahlian masing-masing sehingga karyawan akan merasa nyaman dan betah bekerja.


(36)

120

3. Kepuasan kerja karyawan dapat ditingkatkan dengan memperhatikan kondisi komunikasi yang memiliki pengaruh paling besar namun disamping itu komitmen organisasi juga harus ditingkatkan, salahsatu caranya yaitu memberikan kesempatan bagi karyawan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi didukung secara finansial oleh perusahaan.


(1)

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian Sumber : Hasil Olahan Data Komunikasi Organisasi

(Variabel X1)

1. Komunikasi Internal: komunikasi vertikal, komunikasi horizontal. 2. Komunikasi Eksternal:

: organisasi kepada khalayak, khalayak kepada organisasi. (Effendy : 2013:

122-129) Kepuasan Kerja (Variabel

Y)

1. Turnover.

2. Tingkat kehadiran kerja.

3. Umur.

4. Tingkat pekerjaan. 5. Ukuran organisasi

perusahaan. Mangkunegara (2008) dalam Sri Widodo (2015: 119-120)

Komitmen Organisasi (Variabel X2)

1. Komponen Affective. 2. Komponen Continuance. 3. Komponen Normative. Allen dan Meyer (2006) dalam Hasbi Widagdo, dkk (2013:141)

Mustika (2013:222)

Ichwan Prastowo (2015)

Merysha Cahyanti Dwi Putri (2015)


(2)

2.3 Hipotesis Penelitian

H1 : Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Clariant Kujang Catalysts dipengaruhi oleh Komunikasi Organisasi.

H2 : Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Clariant Kujang Catalysts dipengaruhi oleh Komitmen Organisasi.

H3 : Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Clariant Kujang Catalysts dipengaruhi oleh Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Secara Bersama-sama.


(3)

117 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai Pengaruh Komunikasi Organisasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Komunikasi Organisasi (X1) pada PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek rata-rata masuk dalam kriteria baik. Hal ini berkaitan dengan yang dipaparkan oleh Pace (Dalam Merysha: 2015) yang menyatakan bahwa Komunikasi organisasi terdiri dari persepsipersepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi. Pengaruh ini didefenisikan, disepakati, dikembangkan dan dikokohkan secara berkesinambungan melalui interaksi dengan anggota organisasi lainnya. Pengaruh ini menghasilkan pedoman bagi keputusan-keputusan dan tindakan tindakan individu dan mempengaruhi pesan-pesan mengenai organisasi..

Komitmen Organisasi (X2) pada PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek rata-rata berada pada kriteria Cukup/Sedang. Hasil diatas berkaitan dengan pendapat yang dinyatakan oleh Robbins (2001: 186) bahwa komitmen organisasi adalah sampai tingkat mana seseorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, dan berniat memelihara


(4)

keanggotaan dalam organisasi itu. Komitmen organisasi yang tinggi berarti terdapat kepemihakan kepada organisasi yang tinggi pula. Komitmen sebagai prediktor kinerja seseorang merupakan prediktor yang lebih baik dan bersifat global, dan bertahan dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan daripada kepuasan kerja semata.

Kepuasan Kerja (Y) pada PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek

termasuk dalam kategori “Baik” Hal tersebut terkait dengan pernyataan

Robert (Dalam Mustika: 2013) Secara teoritis kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi individu dalam bekerja untuk mendapatkan hasil yang optimal. Kepuasan kerja merupakan penilaian pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.

2. Komunikasi Organisasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek. Komunikasi organisasi memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kepuasan kerja karyawan, arah positif menggambarkan bahwa jika komunikasi organisasi baik maka kepuasan kerja karyawan meningkat.

Komitmen organisasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Nilai korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja searah. Jika komitmen organisasi meningkat maka kepuasan kerja juga meningkat dan begitu pula sebaliknya.


(5)

Hasil perbandingan antara nilai secara parsial Komunikasi organisasi dan Komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja, nilai yang paling besar yaitu Komunikasi organisasi.

3. Terdapat pengaruh signifikan dari komunikasi organisasi dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan sesuai dengan persyaratan bahwa F-hitung lebih besar daripada F-tabel. Hasil perbandingan antara nilai secara parsial dan nilai secara simultan maka diketahui bahwa nilai yang paling besar yaitu nilai pada simultan.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian mengenai pengaruh komunikasi organisasi dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek, penulis mencoba memberikan saran kepada PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek. Adapun saran yang ingin disampaikan adalah:

1. PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek perlu untuk mengevaluasi sarana prasarana komunikasi yang dipakai di perusahaan sehingga tercipta komunikasi yang efektif antar karyawan tanpa terkecuali. Diadakannya beberapa kegiatan yang bertujuan untuk saling bertemunya antar karyawn seperti senam pagi atau diskusi rutin sesuai waktu yang disepakati.

2. Untuk meningkatkan komitmen karyawan di PT. Clariant Kujang Catalysts Cikampek maka perlu memperhatikan penempatan kerja karyawan sesuai dengan keahlian masing-masing sehingga karyawan akan merasa nyaman dan betah bekerja.


(6)

3. Kepuasan kerja karyawan dapat ditingkatkan dengan memperhatikan kondisi komunikasi yang memiliki pengaruh paling besar namun disamping itu komitmen organisasi juga harus ditingkatkan, salahsatu caranya yaitu memberikan kesempatan bagi karyawan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi didukung secara finansial oleh perusahaan.