KESIMPULAN 59 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN ATI (APTITUDE-TREATMENT INTERACTION)PADA MATERI ALJABAR DI KELAS VII SMP NEGERI 1 AEK KUOLABUHAN BATU UTARA T.A 2013/2014.

DAFTAR GAMBAR HALAMAN 3.1 Siklus Model PenelitianTindakan Kelas 24 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 Lampiran 3 Lembar Aktifitas Siswa I Siklus 1 Lampiran 4 Lembar Aktifitas Siswa II Siklus 1 Lampiran 5 Lembar Aktifitas Siswa III Siklus 2 Lampiran 6 Lembar Aktifitas Siswa IV Siklus 2 Lampiran 7 Kunci Jawaban Lembar Aktifitas Siswa I Siklus 1 Lampiran 8 Kunci Jawaban Lembar Aktifitas Siswa II Siklus 1 Lampiran 9 Kunci Jawaban Lembar Aktifitas Siswa III Siklus 2 Lampiran 10 Kunci Jawaban Lembar Aktifitas Siswa IV Siklus 2 Lampiran 11 Kisi – Kisi Pre Test Tes Awal Lampiran 12 Pre Test Tes Awal Lampiran 13 Kunci Jawaban Pre Test Tes Awal Lampiran 14 Kisi – Kisi Post Test Tes Akhir Lampiran 15 Post Test 1 Tes Akhir 1 Lampiran 16 Post Test 2 Tes Akhir 2 Lampiran 17 Kunci Jawaban Post Test 1 Tes Akhir 1 Lampiran 18 Kunci Jawaban Post Test 2 Tes Akhir 2 Lampiran 19 Pedoman Penskoran Lampiran 20 Lembar Validasi Pre Test Lampiran 21 Lembar Validasi Post Test Lampiran 22 Lembar Observasi Lampiran 23 Lembar Observasi Pembelajaran Siklus 1 Lampiran 24 Lembar Observasi Pembelajaran Siklus 2 Lampiran 25 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Setiap Siklus Lampiran 26 Analisis Tes Awal Lampiran 27 Analisis Tes Hasil Belajar Siklus 1 Lampiran 28 Analisis Tes Hasil Belajar Siklus 2 Lampiran 29 Rekapitulasi Hasil Proses Pembelajaran Siklus 1 dan 2 Lampiran 30 Dokumentasi Penelitian 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat diperlukan untuk mendukung proses perubahan menuju perkembangan teknologi. Mutu pembelajaran matematika tentunya harus dimulai sejak seseorang belajar disekolah dasar sampai perguruan tinggi. Dan untuk mendukung perbaikan ini tentunya diperlukan proses pembelajaran yang baik, atau proses yang sesuai dengan perkembangan siswa dan materi yang akan dipelajari oleh siswa. Perubahan dan perbaikan sarana dan prasarana pendukung telah banyak dilakukan oleh pihak pemerintah, untuk menuju satu tujuan atau perbaikan mutu pendidikan matematika. Mengenai peranan matematika, Cornelius dalam Abdurrahman 2009 : 253 mengatakan bahwa: “Lima alasan perlunya belajar matematika,karena matematika merupakan 1 sarana berpikir yang jelas dan logis,2 sarana untuk memecahkan masala kehidupan sehari-hari,3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman,4 sarana untuk mengembangkan kreativitas , dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya” Matematika merupakan sarana yang penting untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan intelektual. Matematika juga merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi pada masa mendatang diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Sehingga mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan-kemampuan yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Rendahnya hasil belajar dan kemampuan matematika disebabkan masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika, kurang berminat, dan selalu menganggap matematika sebagai pelajaran yang sukar, 2 sehingga menimbulkan rasa takut untuk belajar matematika. Abdurrahman 2009: 252 mengungkapkan: “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar, dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar.” Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika ditentukan oleh beberapa faktor atau komponen diantaranya adalah: kurikulum, bakat, minat, metode mengajar, sarana dan prasarana, pendekatan mengajar ataupun metode mengajar dan beberapa faktor lainnya. Diantara faktor tersebut salah satu faktor yang perlu mendapat perbaikan adalah model pembelajaran yang digunakan guru. Ketepatan yang menggunakan model mengajar tersebut sangat bergantung pada tujuan, isi proses belajar mengajar dan kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, cara metode mengajar maupun model mengajar guru merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam kegiatan pemebelajaran tidak sedikit model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh guru-guru disekolah.Namun,model pembelajaran yang dikembangkan belum mampu mengapresiasikan serta mengakomodasikan perbedaan-perbedaan kemampuan individual peserta didik.Pada umumnya proses pembelajaran disekolah dewasa ini berjalan klasikal,artinya seorang guru didalam kelas menghadapi sejumlah besar siswa sekitar 30 sampai 40 orang dalam waktu yang sama dalam menyampaikan bahan pelajaran yang sama dengan metode yang sama dan penilaian yang sama bagi semua siswa.dalam pengajaran klasikal ini guru beranggapan bahwa seluruh siswa satu kelas mempunyai kemampuan atau disebut dengan ability, kesiapan dan kematangan atau disebut dengan maturity, Dan kecepatan mengajar yang sama.Suryosubroto 2009:69 menyatakan bahwa: “Pada kenyataannya didalam kelas selalu ada anak yang cepat,anak yang rata-rata dan anak yang lambat dalam mengikuti pelajaran”.Dengan perlakuan yang sama berarti siswa yang berbeda kecepatan belajarnya belum mendapatkan layanan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN 5E LEARNING CYCLE MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISTIK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI HIMPUNAN SISWA KELAS VII MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG

0 6 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN BERBANTUAN MEDIA QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TANAH JAMBO AYE

0 4 1

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII 1 SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 26 71

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII 1 SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 70

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL AUDITORI KINESTETIK) PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DENGAN MATERI PASAR DI KELAS VIII

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN “7E” BERBANTUAN PERTANYAAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 4 SUKSA

0 1 18

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 AMBUNTEN DENGAN MENERAPKAN METODE KREATIVITAS

0 2 12

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 NGLIPAR TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE CIRC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 3 KUNINGAN

0 1 20