6
berfungsi untuk 1 mengurangi oedema di sebelah proksimal dari incisi pada tungkai bawah kanan, 2 mengurangi nyeri gerak dan tekan di sekitar oedema
pada tungkai bawah kanan, 3 meningkatkan LGS ankle joint dextra, 4 meningkatkan kekuatan otot penggerak ankle joint dextra, dan 5 mengurangi
atrophy pada otot-otot tungkai bawah kanan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat dituliskan oleh penulis adalah Apakah terapi latihan dapat 1 mengurangi oedema di sebelah proksimal dari incisi
pada tungkai bawah kanan, 2 mengurangi nyeri gerak dan tekan di sekitar oedema
pada tungkai bawah kanan, 3 meningkatkan Lingkup Gerak sendi LGS ankle joint dextra, 4 meningkatkan kekuatan otot penggerak ankle
joint dextra , 5 mengurangi atrophy pada otot-otot tungkai bawah kanan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah Untuk mengetahui manfaat terapi latihan dalam 1 mengurangi oedema di sebelah proksimal
dari incisi pada tungkai bawah kanan, 2 mengurangi nyeri gerak dan tekan di sekitar daerah oedema pada tungkai bawah kanan, 3 meningkatkan LGS
ankle joint dextra , 4 meningkatkan kekuatan otot penggerak ankle joint
dextra , 5 mengurangi atrophy pada otot-otot tungkai bawah kanan.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah: 1.
Bagi mahasiswa: a Melatih mahasiswa untuk menyusun hasil pemikiran dan penelitian yang telah dilakukan tentang pelaksanaan terapi latihan
7
pada kasus post ORIF fraktur 13 medial tibia dextra dengan pemasangan plate and screw,
b Mempeluas dan memperdalam pengetahuan mahasiswa tentang pelaksanaan terapi latihan pada kasus post ORIF
fraktur 13 medial tibia dextra dengan pemasangan plate and screw. 2.
Bagi masyarakat Menambah pengetahuan masyarakat tentang pelaksanaan terapi
latihan pada kasus post ORIF fraktur 13 medial tibia dextra dengan pemasangan plate and screw.
TINJAUAN PUSTAKA A.
Deskripsi Kasus
1. Anatomi Fisiologi
a. Sistem tulang: salah satu tulang tungkai bawah selain fibula adalah
tibia . Tibia berartikulasi dengan condylus femoris di superior dan
talus di inferior yang berfungsi membawa berat tubuh. Tulang tibia
terletak di sebelah medial fibula yang terdiri dari 3 bagian, yaitu epiphysis proximalis, diaphysis
dan epiphysis distalis. b.
Sistem persendian: sendi pergelangan kaki terdiri dari 3 persendian yaitu distal tibiofibular joint, talocrural joint, dan subtalar joint.
c. Sistem otot dan persarafan: pada tungkai bawah terdapat beberapa
otot yang berpengatuh pada pergerakan ankle joint serta jari-jari kaki yang disarafi oleh nervus ischiadicus. Otot-otot antaralain: m.
tibialis anterior, m. ekstensor hallucis longus, m. ekstensor
digitorum longus, m. peroneus fibularis, m. fibularis longus, m.
8
fibularis brevis , m. gastrocnemius, m. soleus, m. plantaris, m.
popliteus , m.flexor hallucis longus, m. flexor digitorum longus, dan
m. tibialis posterior. 2.
Fraktur 13 medial tibia a.
Definisi 1
Fraktur 13 medial tibia adalah fraktur diafisis tibia Thomas, 2011.
2 Open Reduction Internal Fixation suatu bentuk pembedahan
dengan menggunakan internal fiksasi Apley, 1995. 3
Plate and screw adalah salah satu fiksasi internal berbentuk pipih dan silinder padat
4 Terapi latihan adalah modalitas dengan gerak tubuh baik secara
aktif maupun pasif Kisner, 2007. b.
Etiologi: fraktur akibat peristiwa trauma, fraktur kelelahan atau tekanan, dan fraktur patologik.
c. Patofisiologi ketika mengalami cidera, fragment akan mengalami
regenerasi secara bertahap yaitu 1 kerusakan jaringan dan pembentukan haematoma, 2 radang dan proliferasi seluller, 3
pembentukan kalus, 4 konsolidasi, 5 remodeling. d.
Jenis fraktur menurut Apley 1995 dibagi menjadi yaitu fraktur lengkap dan fraktur tak lengkap
e. Gambaran klinis menurut Lewis 2007 fraktur adalah nyeri,
oedema , memar, spasme otot, penurunan sensasi, gangguan fungsi,
9
mobilitas abnormal, krepitasi, dan deformitas dikutip oleh Musliha, 2010.
f. Komplikasi fraktur yaitu syok, syndroma compartement, infeksi,
avaskular nekrosis, delayed union, non union, mal union Helmi, 2012.
B. Problematika Fisioterapi