9
mobilitas abnormal, krepitasi, dan deformitas dikutip oleh Musliha, 2010.
f. Komplikasi fraktur yaitu syok, syndroma compartement, infeksi,
avaskular nekrosis, delayed union, non union, mal union Helmi, 2012.
B. Problematika Fisioterapi
1. Impairment : Nyeri, Oedema, Penurunan LGS, Penurunan kekuatan otot,
Atrophy Tambayong, 2000.
2. Functional limitation: pasien tidak mampu lari, jongkok, lompat tetapi
mampu naik turun tangga, pergi ke toilet, mengambil benda di lantai, dan berjalan melewati ruangan dengan kruk.
3. Disability: pasien tidak mampu melakukan hobinya yaitu sepak bola dan
bekerja sebagai pekerja bangunan.
C. Renvcana Teknologi Interverensi Fisioterapi
1. Static cintraction dapat mengurangi oedema sehingga nyeri berkurang
dan dapat memperlancar aliran darah dan menjaga kekuatan otot agar tidak terjadi atrofi. Static contraction akan terjadi pumping action dan
kontraksi otot yang dapat menekan pembuluh darah vena sehingga aliran darah akan lancar dan eksudat akan dapat dialirkan ke bagian yang lebih
proksimal Kisner, 2007. 2.
Relaxed passive movement dapat mengurangi nyeri serta terjadinya keterbatasan gerak serta menjaga elastisitas otot Kisner, 2007.
10
3. Hold relax dapat meningkatkan LGS dan mengurangi nyeri. Setelah
kontraksi maksimal maka membutuhkan suplai darah yang besar dan darah yang mengalir ke jaringan semakin besar dan zat āPā ikut terangkut
Kisner, 2007. 4.
Free active movement dapat menjaga LGS, meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot, meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan rileksasi
otot, penguluran jaringan lunak. 5.
Resisted active movement dapat meningkatkan kekuatan otot, menjaga daya tahan otot, dan meningkatkan aliran darah. Latihan ini dapat
meningkatkan kekuatan otot karena adanya irradiasi dan overflow reaction
akan mempengaruhi rangsangan terhadap motor unit latihan ini akan meningkatkan rekuitmen motor unit sehingga akan semakin banyak
melibatkan komponen otot yang bekerja,Kisner, 2007.
PENATALAKSANAAN STUDI KASUS A.
Pengkajian Fisioterapi
1. Pemeriksaan subjektif meliputi: anamnesis anamnesis umum dan
khusus 2.
Pemeriksaan objektif meliputi tanda vital, inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi, pemeriksaan gerak dasar, nyeri, lingkup gerak sendilgs,
manual muscle testing , antropometri
B. Problematika Fisioterapi